Ludwick Marishane: A bath without water

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Alia Makki

So I grew up in Limpopo, on the border of Limpopo

Saya dibesarkan di Limpopo, di perbatasan Limpopo

and Mpumalanga, a little town called Motetema.

dengan Mpumalanga, di sebuah kota kecil bernama Motetema.

Water and electricity supply are as unpredictable

Pasokan air dan listrik di sana tidak tertebak

as the weather, and growing up in these tough situations,

sama seperti cuacanya, dan di tengah keadaan yang serba sulit ini,

at the age of 17, I was relaxing with a couple of friends

di usia 17 tahun, saya sedang bersantai dengan beberapa sahabat

of mine in winter, and we were sunbathing.

di musim dingin, kami sedang berjemur.

The Limpopo sun gets really hot in winter.

Matahari di Limpopo sangat terik di musim dingin.

So as we were sunbathing, my best friend next to me says,

Saat kami berjemur, sahabat di sebelah saya berkata

"Man, why doesn't somebody invent something that you can

"Mengapa tidak ada orang yag menemukan sesuatu yang bisa

just put on your skin and then you don't have to bathe?"

dioleskan di kulit dan setelah itu tidak perlu mandi lagi."

And I sat, and I was like, "Man, I would buy that, eh?"

Saya duduk dan tampak berkata, "Saya pasti membelinya."

So I went home, and I did a little research,

Jadi saya pulang dan melakukan penelitian kecil

and I found some very shocking statistics.

dan saya menemukan statistik yang sangat mengejutkan.

Over 2.5 billion people in the world today

Lebih dari 2,5 miliar orang di dunia saat ini

do not have proper access to water and sanitation.

tidak memiliki akses yang layak pada air dan kebersihan.

Four hundred and fifty million of them are in Africa,

450 juta orang di antaranya ada di Afrika

and five million of them are in South Africa.

dan 5 juta orang di antaranya tinggal di Afrika Selatan.

Various diseases thrive in this environment,

Berbagai penyakit berkembang di lingkungan ini,

the most drastic of which is called trachoma.

penyakit yang paling parah adalah trakom.

Trachoma is an infection of the eye due to dirt

Trakom adalah peradangan mata akibat debu

getting into your eye. Multiple infections of trachoma

yang masuk ke mata. Berbagai infeksi dari trakom

can leave you permanently blind.

dapat menyebabkan Anda menjadi buta permanen.

The disease leaves eight million people permanently blind

Penyakit ini menyebabkan 8 juta orang menjadi buta permanen

each and every year. The shocking part about it

setiap tahunnya. Hal yang mengejutkan adalah

is that to avoid being infected with trachoma,

untuk mencegah penyakit trakom,

all you have to do is wash your face:

Anda hanya perlu mencuci muka:

no medicine, no pills, no injections.

tanpa obat, tanpa pil, tanpa suntikan.

So after seeing these shocking statistics, I thought to myself,

Jadi setelah melihat statistik yang mengejutkan ini, saya berpikir,

"Okay, even if I'm not just doing it for myself

"Baiklah, walaupun saya tidak melakukannya untuk diri saya sendiri

and the fact that I don't want to bathe, I at least need

dan kenyataan bahwa saya malas mandi, setidaknya

to do it to try to save the world." (Laughter)

saya harus mencoba menyelamatkan dunia." (Tawa)

So with my trusty little steed, my Nokia 6234 cell phone --

Jadi dengan kuda kepercayaan saya, sebuah ponsel Nokia 6234,

I didn't have a laptop, I didn't have Internet much,

saya tidak memiliki komputer jinjing atau akses ke internet,

except for the 20-rand-an-hour Internet cafe —

hanya sebuah warung internet 20 rand per jam --

I did research on Wikipedia, on Google, about lotions,

saya mencari di Wikipedia, Google tentang losion,

creams, the compositions, the melting points, the toxicities --

krim, susunan, titik leleh, kadar racun --

I did high school science --

seperti ilmu pengetahuan di sekolah menengah --

and I wrote down a little formula on a piece of paper,

dan saya menulis rumusan kecil pada secarik kertas,

and it looked like the KFC special spice, you know?

yang terlihat seperti bumbu spesial KFC.

So I was like, okay, so we've got the formula ready.

Jadi saya seperti, rumusannya sudah siap.

Now we need to get this thing into practice.

Kini kita harus mewujudkannya.

Fast forward four years later, after having written

Empat tahun kemudian, setelah menulis

a 40-page business plan on the cell phone,

rencana bisnis sepanjang 40 halaman dengan ponsel,

having written my patent on the cell phone,

setelah menulis paten saya dengan ponsel,

I'm the youngest patent-holder in the country,

saya menjadi pemegang paten termuda di negara ini,

and — ("No more bathing!") —

dan -- ("Tidak perlu mandi lagi!") --

I can't say any more than that. (Laughter)

Saya tidak bisa berkata lebih banyak lagi. (Tawa)

I had invented DryBath, the world's first

Saya menemukan DryBath, losion pengganti mandi

bath-substituting lotion.

pertama di dunia.

You literally put it on your skin, and you don't have to bathe.

Anda hanya mengoleskannya di kulit, lalu Anda tidak perlu mandi lagi.

(Laughter)

(Tawa)

So after having tried to make it work in high school

Jadi setelah mengujinya di sekolah menengah

with the limited resources I had, I went to university,

dengan segala keterbatasan sumber daya yang ada, saya pergi ke universitas,

met a few people, got it into practice,

bertemu dengan beberapa orang, dan mewujudkannya,

and we have a fully functioning product that's ready

dan kini ada produk yang berfungsi seutuhnya

to go to the market. It's actually available on the market.

yang siap dipasarkan. Sebenarnya losion ini sudah tersedia di pasaran.

So we learned a few lessons in commercializing

Lalu kami belajar beberapa hal dalam memasarkan

and making DryBath available.

dan membuat DryBath tersedia.

One of the things we learned was that poor communities

Salah satu hal yang kami pelajari adalah masyarakat miskin

don't buy products in bulk.

tidak membeli produk dalam jumlah besar.

They buy products on demand. A person in Alex

Mereka membeli jika diperlukan. Seseorang seperti Alex

doesn't buy a box of cigarettes. They buy one cigarette

tidak membeli satu kotak rokok. Mereka membeli sebatang rokok

each day, even though it's more expensive.

setiap hari, walaupun harganya lebih mahal.

So we packaged DryBath in these innovative little sachets.

Jadi kami mengemas DryBath dalam kemasan-kemasan kecil ini.

You just snap them in half, and you squeeze it out.

Anda hanya perlu menyobek dan mengeluarkannya.

And the cool part is, one sachet substitutes one bath

Dan hal yang keren adalah, satu kemasan menggantikan satu kali mandi

for five rand.

seharga 5 rand.

After creating that model, we also learned a lot

Setelah membuat model itu, kami juga banyak belajar

in terms of implementing the product.

dalam hal menerapkan produk ini.

We realized that even rich kids from the suburbs

Kami menyadari bahwa anak orang kaya di desa sekalipun

really want DryBath. (Laughter)

sangat menginginkan DryBath. (Tawa)

At least once a week.

Setidaknya sekali dalam seminggu.

Anyway, we realized that we could save 80 million liters

Bagaimanapun, kami menyadari rata-rata kami dapat menghemat

of water on average each time they skipped a bath,

80 juta liter air setiap kali mereka tidak mandi

and also we would save two hours a day for kids

dan juga kami menghemat 2 jam waktu anak-anak di pedesaan,

who are in rural areas, two hours more for school,

mereka memiliki 2 jam lebih banyak untuk bersekolah,

two hours more for homework,

untuk mengerjakan pekerjaan rumah,

two hours more to just be a kid.

untuk menjadi anak-anak.

After seeing that global impact, we narrowed it down

Setelah melihat dampak global ini, kami mempersempitnya

to our key value proposition,

pada nilai kunci kami

which was cleanliness and convenience.

yaitu kebersihan dan kenyamanan.

DryBath is a rich man's convenience

DryBath adalah kenyamanan bagi orang kaya

and a poor man's lifesaver.

dan penyelamat hidup bagi orang miskin.

Having put the product into practice, we are actually now

Setelah mempraktekannya, kini kami sebenarnya

on the verge of selling the product

ada pada batas menjual produk ini

onto a multinational to take it to the retail market,

secara eceran di berbagai negara,

and one question I have for the audience today is,

dan satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan adalah

on the gravel roads of Limpopo,

di tengah jalan berbatu Limpopo

with an allowance of 50 rand a week,

dengan uang saku 50 rand per minggu,

I came up with a way for the world not to bathe.

saya menemukan cara agar dunia tidak perlu mandi.

What's stopping you? (Applause)

Apa yang menghentikan Anda? (Tepuk tangan)

I'm not done yet. I'm not done yet.

Saya belum selesai.

And another key thing that I learned a lot

Dan hal kunci lainnya yang saya pelajari

throughout this whole process,

melalui keseluruhan proses ini,

last year Google named me as one of the brightest young minds in the world.

tahun lalu Google menganugerahi saya sebagai salah satu pemikir muda paling cemerlang

I'm also currently the best student entrepreneur

dan kini saya juga menjadi siswa wirausahawan terbaik

in the world, the first African to get that accolade,

di dunia, orang Afrika pertama yang mendapat gelar itu,

and one thing that really puzzles me is, I did all of this

dan satu hal yang membuat saya bingung adalah, saya melakukan semua ini

just because I didn't want to bathe. Thank you.

hanya karena saya malas mandi. Terima kasih.

(Applause.)