A young scientist's quest for clean water | Deepika Kurup

Translator: Abe Felisa Reviewer: Ade Indarta

Every summer, my family and I travel across the world,

Setiap musim panas, saya bersama keluarga pergi menyeberangi dunia,

3,000 miles away

3.000 mil jauhnya

to the culturally diverse country of India.

ke negara dengan beragam budaya yaitu India.

Now, India is a country infamous for its scorching heat and humidity.

India adalah negara yang dikenal karena panasnya yang membakar dan kelembapannya.

For me, the only relief from this heat is to drink plenty of water.

Bagi saya, satu-satunya pelepas dahaga dari panas adalah dengan minum banyak air.

Now, while in India,

Sewaktu di India,

my parents always remind me to only drink boiled or bottled water,

orang tua saya selalu mengingatkan untuk minum air rebusan atau kemasan botol,

because unlike here in America,

karena tidak seperti di Amerika ini,

where I can just turn on a tap and easily get clean, potable water,

di mana saya langsung saja membuka keran dan mendapatkan air bersih layak minum,

in India, the water is often contaminated.

di India, air seringnya terkontaminasi.

So my parents have to make sure

Jadi orang tua saya harus memastikan

that the water we drink is safe.

bahwa air yang kami minum, aman.

However, I soon realized

Namun, saya lalu sadar

that not everyone is fortunate enough

bahwa tidak semua orang cukup beruntung

to enjoy the clean water we did.

untuk menikmati air bersih seperti kami.

Outside my grandparents' house in the busy streets of India,

Di depan rumah kakek nenek saya di jalanan yang ramai di India,

I saw people standing in long lines

saya melihat orang mengantri panjang

under the hot sun

di bawah terik matahari

filling buckets with water from a tap.

untuk mengisi ember dengan air dari keran.

I even saw children,

Saya bahkan melihat anak-anak,

who looked the same age as me,

yang kelihatannya seusia dengan saya,

filling up these clear plastic bottles

mengisi botol plastik bening

with dirty water from streams on the roadside.

dengan air kotor dari genangan di pinggir jalan.

Watching these kids

Menyaksikan anak-anak ini

forced to drink water

terpaksa minum air

that I felt was too dirty to touch

yang saya rasa terlalu kotor bahkan untuk disentuh

changed my perspective on the world.

mengubah pandangan saya terhadap dunia.

This unacceptable social injustice

Ketidakadilan sosial yang tak dapat diterima ini

compelled me to want to find a solution

membuat saya ingin mencari solusi

to our world's clean water problem.

atas masalah dunia akan air bersih.

I wanted to know why these kids lacked water,

Saya ingin tahu mengapa anak-anak ini kekurangan air,

a substance that is essential for life.

suatu substansi yang penting untuk kehidupan.

And I learned that we are facing

Dan saya kemudian tahu bahwa kita sedang menghadapi krisis air global

a global water crisis.

Now, this may seem surprising,

Nah, ini tampak mengejutkan,

as 75 percent of our planet is covered in water,

karena 75% Bumi tertutup air,

but only 2.5 percent of that is freshwater,

tapi hanya 2,5%-nya air bersih,

and less than one percent of Earth's freshwater supply

dan kurang dari 1% persediaan air bersih di Bumi

is available for human consumption.

tersedia untuk dikonsumsi oleh manusia.

With rising populations,

Dengan meningkatnya populasi,

industrial development and economic growth,

perkembangan industri, dan pertumbuhan ekonomi,

our demand for clean water is increasing,

permintaan air bersih terus meningkat,

yet our freshwater resources are rapidly depleting.

tapi sumber air bersih menurun cepat.

According to the World Health Organization,

Menurut World Health Organization,

660 million people in our world

660 juta orang di dunia

lack access to a clean water source.

kekurangan akses ke sumber air bersih.

Lack of access to clean water is a leading cause of death

Kurangnya akses ke air bersih ini adalah penyebab utama kematian

in children under the age of five in developing countries,

pada anak balita di negara berkembang,

and UNICEF estimates that 3,000 children

dan UNICEF memperkirakan ada 3.000 anak

die every day from a water-related disease.

mati setiap hari dari penyakit yang berhubungan dengan air.

So after returning home one summer in eighth grade,

Jadi setelah kembali ke rumah di suatu musim panas kelas 2 SMP,

I decided that I wanted to combine my passion

saya memutuskan bahwa saya ingin menggabungkan kecintaan saya

for solving the global water crisis

mengatasi krisis air global

with my interest in science.

dengan ketertarikan saya pada ilmiah.

So I decided that the best thing to do

Jadi saya memutuskan bahwa yang terbaik

would be to convert my garage into a laboratory.

adalah mengubah garasi saya menjadi laboratorium.

(Laughter)

(Tawa)

Actually, at first I converted my kitchen into a laboratory,

Sebenarnya, tadinya saya mengubah dapur menjadi laboratorium,

but my parents didn't really approve and kicked me out.

tapi orang tua saya tidak begitu setuju lalu mengusir saya.

I also read a lot of journal papers on water-related research,

Saya juga banyak membaca karya ilmiah tentang penelitian terkait air,

and I learned that currently in developing countries,

dan saya kemudian tahu bahwa saat ini di negara berkembang,

something called solar disinfection,

sesuatu yang bernama desinfeksi surya atau SODIS

or SODIS, is used to purify water.

digunakan untuk memurnikan air.

In SODIS, clear plastic bottles are filled with contaminated water

Pada SODIS, botol plastik bening diisi dengan air kotor

and then exposed to sunlight for six to eight hours.

lalu dipaparkan pada sinar matahari selama 6-8 jam.

The UV radiation from the sun

Radiasi UV dari matahari

destroys the DNA of these harmful pathogens

menghancurkan DNA patogen yang berbahaya

and decontaminates the water.

dan membersihkan airnya.

Now, while SODIS is really easy to use and energy-efficient,

Nah, walaupun SODIS mudah digunakan dan efisien energi,

as it only uses solar energy,

karena hanya menggunakan energi surya

it's really slow,

prosesnya sangat lambat,

as it can take up to two days when it's cloudy.

karena bisa memakan waktu sampai 2 hari ketika mendung.

So in order to make the SODIS process faster,

Jadi, agar proses SODIS bisa lebih cepat,

this new method called photocatalysis

metode baru ini yang disebut fotokatalis

has recently been used.

akhir-akhir ini telah digunakan.

So what exactly is this photocatalysis?

Jadi apa sebenarnya fotokatalis ini?

Let's break it down:

Mari kita jabarkan:

"photo" means from the sun,

"foto" artinya berasal dari matahari,

and a catalyst is something that speeds up a reaction.

dan katalis adalah sesuatu yang mempercepat reaksi.

So what photocatalysis is doing

Jadi yang dilakukan fotokatalis

is it's just speeding up this solar disinfection process.

hanyalah mempercepat proses desinfeksi surya.

When sunlight comes in and strikes a photocatalyst,

Ketika sinar matahari masuk dan bersentuhan dengan fotokatalis,

like TiO2, or titanium dioxide,

seperti TiO2 atau titanium dioksida,

it creates these really reactive oxygen species,

jenis oksigen yang amat reaktif tercipta,

like superoxides, hydrogen peroxide and hydroxyl radicals.

seperti radikal-radikal superoksida, hidrogen peroksida, dan hidroksil.

These reactive oxygen species

Jenis-jenis oksigen reaktif seperti ini

are able to remove bacteria and organics

mampu memusnahkan bakteri, organik,

and a whole lot of contaminants from drinking water.

dan berbagai macam kotoran pada air minum.

But unfortunately, there are several disadvantages

Tapi sayangnya, ada beberapa kelemahan

to the way photocatalytic SODIS is currently deployed.

dari proses SODIS fotokatalis saat ini.

See, what they do is they take the clear plastic bottles

Ini dilakukan dengan mengambil botol plastik bening

and they coat the inside with this photocatalytic coating.

dan melapisi bagian dalamnya dengan lapisan fotokatalis.

But photocatalysts like titanium dioxide

Tapi fotokatalis seperti titanium dioksida

are actually commonly used in sunscreens

sebenarnya lazim digunakan pada tabir surya

to block UV radiation.

untuk menahan radiasi UV.

So when they're coated on the inside of these bottles,

Jadi saat dilapisi di bagian dalam botol,

they're actually blocking some of the UV radiation

titanium dioksida akan menahan beberapa radiasi UV

and diminishing the efficiency of the process.

dan menghilangkan efisiensi prosesnya.

Also, these photocatalytic coatings

Juga, lapiran fotokatalis ini

are not tightly bound to the plastic bottle,

tidak melekat kuat pada botol plastik,

which means they wash off, and people end up drinking the catalyst.

yang berarti zat-zat itu akan luntur dan terminum.

While TiO2 is safe and inert,

Walaupun TiO2 aman dan lembam,

it's really inefficient if you keep drinking the catalyst,

sangat tidak efisien jika katalis terus terminum,

because then you have to continue to replenish it,

karena akhirnya Anda harus terus mengoleskannya,

even after a few uses.

bahkan setelah beberapa kali penggunaan.

So my goal was to overcome the disadvantages

Jadi tujuan saya adalah mengatasi kekurangan

of these current treatment methods

metode perlakuan yang saat ini digunakan

and create a safe, sustainable,

dan menciptakan metode pemurnian air

cost-effective and eco-friendly method of purifying water.

yang aman, berlanjut, hemat, dan ramah lingkungan.

What started off as an eighth grade science fair project

Yang tadinya proyek pameran ilmiah kelas 2 SMP

is now my photocatalytic composite for water purification.

terciptalah komposit fotokatalis untuk pemurnian air.

The composite combines titanium dioxide with cement.

Komposit tersebut adalah gabungan titanium dioksida dengan semen.

The cement-like composite can be formed into several different shapes,

Komposit yang seperti semen dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk yang berbeda,

which results in an extremely versatile range of deployment methods.

yang akhirnya dapat diaplikasikan dalam berbagai hal dan bentuk.

For example, you could create a rod

Contohnya, Anda bisa membuat suatu batang

that can easily be placed inside water bottles for individual use

yang dengan mudah dapat diletakkan dalam botol air untuk penggunakan pribadi

or you could create a porous filter that can filter water for families.

atau Anda dapat membuat saringan berpori yang bisa menyaring air untuk rumah tangga

You can even coat the inside of an existing water tank

Anda bahkan dapat melapisi bagian dalam tangki air yang sudah ada

to purify larger amounts of water

untuk memurnikan air dalam jumlah besar

for communities over a longer period of time.

bagi masyarakat untuk jangka waktu yang lebih lama lagi.

Now, over the course of this,

Nah, selama masa percobaan ini,

my journey hasn't really been easy.

perjalanan saya tidak mudah.

You know, I didn't have access to a sophisticated laboratory.

Saya tidak punya akses ke laboratorium yang canggih.

I was 14 years old when I started,

Saya berusia 14 tahun ketika memulainya,

but I didn't let my age deter me

tapi saya tak membiarkan usia mencegah saya

in my interest in pursuing scientific research

dari ketertarikan untuk melakukan penelitian ilmiah

and wanting to solve the global water crisis.

dan keinginan untuk memecahkan krisis air global.

See, water isn't just the universal solvent.

Anda lihat, air bukan hanya larutan universal.

Water is a universal human right.

Air adalah hak asasi universal.

And for that reason,

Dan kerena itu,

I'm continuing to work on this science fair project from 2012

saya terus melakukan proyek pameran ilmiah ini sejak 2012

to bring it from the laboratory into the real world.

untuk membawanya dari laboratorium ke dunia nyata.

And this summer, I founded Catalyst for World Water,

Dan di musim panas ini, saya mendirikan Catalyst for World Water,

a social enterprise aimed at catalyzing solutions to the global water crisis.

suatu organisasi sosial yang bertujuan menyatukan solusi akan krisis air global.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Alone, a single drop of water can't do much,

Satu tetes air saja tak dapat melakukan hal yang besar,

but when many drops come together,

tapi ketika sejumlah besar tetesan itu menyatu,

they can sustain life on our planet.

mereka dapat menyokong kehidupan di Bumi.

Just as water drops come together to form oceans,

Seperti tetesan air yang menyatu membentuk lautan,

I believe that we all must come together

saya yakin kita semua harus bersatu

when tackling this global problem.

untuk mengatasi masalah global ini.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)