Janet Echelman: Taking imagination seriously

Translator: Sanni Manta Reviewer: Katherine Kho

This story

Cerita ini

is about taking imagination seriously.

adalah tentang menganggap serius imajinasi.

Fourteen years ago,

14 tahun lalu,

I first encountered this ordinary material, fishnet,

Saya pertama kali menemukan material biasa ini, jaring,

used the same way for centuries.

digunakan untuk hal yang sama selama berabad-abad.

Today, I'm using it to create

Sekarang, saya menggunakannya untuk membuat

permanent, billowing, voluptuous forms

bentuk-bentuk gelembung yang menggairahkan dan permanen

the scale of hard-edged buildings

seukuran gedung-gedung

in cities around the world.

di kota-kota di seluruh dunia.

I was an unlikely person to be doing this.

Dulu saya orang yang tidak mungkin melakukan ini.

I never studied sculpture,

Saya tidak pernah belajar seni patung,

engineering or architecture.

teknik, atau arsitektur.

In fact, after college

Malah, setelah kuliah

I applied to seven art schools

saya melamar ke tujuh sekolah seni

and was rejected by all seven.

dan ketujuh-tujuhnya menolak.

I went off on my own to become an artist,

Saya belajar sendiri untuk menjadi seniman,

and I painted for 10 years,

dan saya melukis selama 10 tahun,

when I was offered a Fulbright to India.

ketika saya ditawari beasiswa Fullbright ke India.

Promising to give exhibitions of paintings,

Berjanji untuk mengadakan pameran lukisan,

I shipped my paints and arrived in Mahabalipuram.

saya mengirim lukisan saya, dan pergi ke Mahabalipuram.

The deadline for the show arrived --

Batas waktu untuk pameran telah tiba --

my paints didn't.

namun lukisan-lukisan saya tidak kunjung tiba.

I had to do something.

Saya harus melakukan sesuatu.

This fishing village was famous for sculpture.

Kampung nelayan ini terkenal seni patungnya.

So I tried bronze casting.

Jadi saya mencoba menuang perunggu.

But to make large forms was too heavy and expensive.

Tapi untuk membuat bentuk besar itu sangat berat dan mahal.

I went for a walk on the beach,

Saya pergi berjalan-jalan di pantai,

watching the fishermen

melihat nelayan-nelayan

bundle their nets into mounds on the sand.

membundel jaring-jaring mereka menjadi gundukan di atas pasir.

I'd seen it every day,

Saya melihat itu setiap hari,

but this time I saw it differently --

tapi kali ini, saya melihatnya secara berbeda --

a new approach to sculpture,

sebuah pendekatan baru dalam seni patung,

a way to make volumetric form

sebuah jalan untuk membuat bentuk volumetrik

without heavy solid materials.

tanpa material padat yang berat.

My first satisfying sculpture

Patung pertama saya yang memuaskan

was made in collaboration with these fishermen.

dibuat berkolaborasi dengan nelayan-nelayan ini.

It's a self-portrait

Ini adalah sebuah gambaran diri

titled "Wide Hips."

berjudul "Pinggul Besar."

(Laughter)

(Suara tawa)

We hoisted them on poles to photograph.

Kami angkat itu ke tonggak untuk difoto.

I discovered

Saya menemukan

their soft surfaces

permukaan halusnya

revealed every ripple of wind

memperlihatkan setiap desiran angin

in constantly changing patterns.

dalam pola yang selalu berubah-ubah.

I was mesmerized.

Saya terpesona.

I continued studying craft traditions

Saya lanjut mempelajari tradisi kerajinan tangan

and collaborating with artisans,

dan berkolaborasi dengan pengrajin-pengrajin,

next in Lithuania with lace makers.

selanjutnya di Lithuania dengan pembuat renda-renda.

I liked the fine detail

Saya suka detail kecil

it gave my work,

yang diberikan pada karya saya,

but I wanted to make them larger --

tapi saya mau membuatnya lebih besar --

to shift from being an object you look at

dari sebuah objek yang Anda lihat

to something you could get lost in.

menjadi objek dimana Anda bisa tersesat di dalamnya.

Returning to India to work with those fishermen,

Kembali ke India untuk bekerja dengan nelayan-nelayan itu,

we made a net

kami membuat jaring

of a million and a half hand-tied knots --

dari satu setengah juta simpul buatan tangan --

installed briefly in Madrid.

dipasang sejenak di Madrid.

Thousands of people saw it,

Ribuan orang melihat itu,

and one of them was the urbanist

dan salah satunya adalah seorang urbanis

Manual Sola-Morales

Manual Sola-Morales

who was redesigning the waterfront

yang telah mendesain daerah tepi laut

in Porto, Portugal.

di Porto, Portugal

He asked if I could build this

Dia bertanya apakah saya bisa membuat ini

as a permanent piece for the city.

sebagai bagian permanen dari kota.

I didn't know if I could do that

Saya tidak tahu apakah saya mampu melakukannya

and preserve my art.

dan mempertahankan seni saya.

Durable, engineered, permanent --

Awet, teratur, dan permanen --

those are in opposition

itu semua adalah lawan dari

to idiosyncratic, delicate and ephemeral.

unik, lembut, dan sementara.

For two years, I searched for a fiber

Selama dua tahun, saya mencari fiber

that could survive ultraviolet rays,

yang dapat bertahan dari sinar ultraviolet,

salt, air, pollution,

udara bergaram, polusi,

and at the same time remain soft enough

dan pada waktu yang bersamaan juga cukup lembut

to move fluidly in the wind.

untuk bergerak-gerak lancar dalam angin.

We needed something to hold the net up

Kami memerlukan sesuatu untuk menahan jaring

out there in the middle of the traffic circle.

di sana, di tengah-tengah lingkaran lalu lintas.

So we raised this 45,000-pound steel ring.

Jadi kami menaikkan 45,000 pon cincin baja ini.

We had to engineer it

Kami harus mengaturnya

to move gracefully in an average breeze

untuk bergerak anggun ditiup anding

and survive in hurricane winds.

dan selamat dari angin badai.

But there was no engineering software

Tapi disitu tidak ada piranti lunak teknik

to model something porous and moving.

untuk memperagakan sesuatu yang berpori dan bergerak.

I found a brilliant aeronautical engineer

Saya bertemu seorang insinyur aeronautika brilian

who designs sails for America's Cup racing yachts

yang mendesain layar untuk kapal balap America Cup

named Peter Heppel.

bernama Peter Heppel.

He helped me tackle the twin challenges

Dia membantu saya mengatasi tantangan kembar

of precise shape

dari bentuk detail

and gentle movement.

dan gerakan lembut.

I couldn't build this the way I knew

Saya tidak dapat membuatnya dengan cara yang saya tahu,

because hand-tied knots

karena simpul buatan tangan

weren't going to withstand a hurricane.

tidak dapat bertahan di dalam badai.

So I developed a relationship

Jadi saya menghubungi

with an industrial fishnet factory,

pabrik pembuat jaring industri,

learned the variables of their machines,

belajar variabel-variabel mesin mereka,

and figured out a way

dan mencari cara

to make lace with them.

untuk membuat renda dengannya.

There was no language

Tidak ada bahasa

to translate this ancient, idiosyncratic handcraft

untuk menerjemahkan kerajinan tangan unik dan kuno ini

into something machine operators could produce.

menjadi sesuatu yang dapat diproduksi operator-operator mesin.

So we had to create one.

Jadi kami harus membuatnya.

Three years and two children later,

Tiga tahun dan dua anak kemudian,

we raised this 50,000-square-foot lace net.

kami menaikkan 50,000 kaki persegi jaring renda ini.

It was hard to believe

Ini sangat sulit dipercaya

that what I had imagined

bahwa apa yang saya pernah bayangkan

was now built, permanent

sekarang telah dibangun, permanen

and had lost nothing in translation.

tanpa kehilangan apapun di penerjemahan.

(Applause)

(Tepuk tangan)

This intersection had been bland and anonymous.

Persimpangan ini tidak menarik dan tidak bernama.

Now it had a sense of place.

Tapi sekarang, dia punya karakter.

I walked underneath it

Saya berjalan di bawahnya

for the first time.

untuk pertama kalinya.

As I watched the wind's choreography unfold,

Ketika saya melihat koreografer angin terkembang,

I felt sheltered

Saya merasa terlindungi

and, at the same time,

dan, pada saat yang sama,

connected to limitless sky.

terhubung dengan langit yang tak terbatas.

My life was not going to be the same.

Kehidupan saya tidak akan sama lagi.

I want to create these oases of sculpture

Saya mau membuat oase patung - patung ini

in spaces of cities around the world.

di ruang-ruang kosong kota-kota di dunia.

I'm going to share two directions

Saya akan berbagi dua arah

that are new in my work.

yang baru saya kerjakan.

Historic Philadelphia City Hall:

Balai Kota Philadelphia Bersejarah:

its plaza, I felt, needed a material for sculpture

alun-alunnya, saya rasa, memerlukan sebuah material untuk patung

that was lighter than netting.

yang lebih ringan daripada jaring.

So we experimented

Jadi kami bereksperimen

with tiny atomized water particles

dengan partikel air kecil yang diatomisasi

to create a dry mist

untuk membuat kabut kering

that is shaped by the wind

yang dibentuk oleh angin.

and in testing, discovered

Dan dalam percobaan ditemukan

that it can be shaped by people

bahwa itu dapat dibentuk oleh orang-orang

who can interact and move through it without getting wet.

yang bisa berinteraksi dan bergerak melaluinya tanpa menjadi basah.

I'm using this sculpture material

Saya menggunakan material patung ini

to trace the paths of subway trains above ground

untuk melacak jalur kereta subway di atas tanah

in real time --

dalam waktu nyata --

like an X-ray of the city's circulatory system unfolding.

seperti X-ray dari sistem sirkulasi kota.

Next challenge,

Tantangan berikutnya,

the Biennial of the Americas in Denver

Biennial of the Americas di Denver

asked, could I represent

bertanya apakah saya bisa melukiskan

the 35 nations of the Western hemisphere and their interconnectedness

35 negara di belahan dunia barat dan interkoneksinya

in a sculpture?

dalam sebuah patung.

(Laughter)

(Suara tawa)

I didn't know where to begin,

Saya tidak tahu dimana harus memulai,

but I said yes.

tapi saya berkata "ya".

I read about the recent earthquake in Chile

saya membaca tentang gempa bumi terakhir di Chile

and the tsunami that rippled across

dan tsunami yang terjadi di

the entire Pacific Ocean.

seluruh Samudra Pasifik.

It shifted the Earth's tectonic plates,

Itu mengangkat lempengan tektonik Bumi,

sped up the planet's rotation

mempercepat rotasi planet

and literally shortened the length of the day.

dan benar - benar memperpendek panjang waktu dalam satu hari.

So I contacted NOAA,

Jadi saya menghubungi NOAA,

and I asked if they'd share their data on the tsunami,

dan bertanya, apakah mereka mau berbagi data tsunami mereka,

and translated it into this.

dan diterjemahkan menjadi ini.

Its title: "1.26"

Judulnya: "1.26"

refers to the number of microseconds

merujuk pada jumlah mikrodetik

that the Earth's day was shortened.

waktu yang hilang dalam satu hari.

I couldn't build this with a steel ring, the way I knew.

Saya tidak bisa membangun ini dengan cincin baja, seperti yang saya tahu.

Its shape was too complex now.

Sekarang bentuknya terlalu kompleks.

So I replaced the metal armature

Jadi saya menggantinya dengan angker logam

with a soft, fine mesh

dengan jaring kawat lembut

of a fiber 15 times stronger than steel.

dari sebuah fiber yang 15 kali lebih kuat dari baja.

The sculpture could now be entirely soft,

Sekarang patungnya bisa seluruhnya lembut,

which made it so light

yang membuatnya sangat ringan

it could tie in to existing buildings --

dan dapat diikatkan ke gedung-gedung yang ada --

literally becoming part of the fabric of the city.

benar-benar menjadi bagian dari susunan kota.

There was no software

Tidak ada piranti lunak

that could extrude these complex net forms

yang mampu menyusun bentuk jaring kompleks ini

and model them with gravity.

dan memperagakannya dengan gravitasi.

So we had to create it.

Jadi kami harus membuatnya.

Then I got a call from New York City

Kemudian saya mendapat telepon dari New York

asking if I could adapt these concepts

bertanya apakah saya bisa mengadaptasi konsep-konsep ini

to Times Square

ke Times Square

or the High Line.

atau Highline.

This new soft structural method

Metode baru struktur lembut ini

enables me to model these

memampukan saya untuk membuat

and build these sculptures

dan membangun patung-patung ini

at the scale of skyscrapers.

dalam skala gedung pencakar langit.

They don't have funding yet,

Mereka belum ada dana,

but I dream now

tapi saya bermimpi sekarang

of bringing these to cities around the world

untuk membawa ini ke kota-kota di dunia

where they're most needed.

dimana mereka sangat memerlukannya.

Fourteen years ago,

14 tahun lalu,

I searched for beauty

Saya mencari kecantikan

in the traditional things,

dalam benda-benda tradisional,

in craft forms.

dalam bentuk-bentuk kerajinan.

Now I combine them with hi-tech materials and engineering

Sekarang saya menggabungkan semua dengan material berteknologi tinggi dan teknik

to create voluptuous, billowing forms

untuk membuat bentuk-bentuk gelembung yang menggairahkan

the scale of buildings.

dalam skala gedung-gedung.

My artistic horizons continue to grow.

Dunia artistik saya terus bertumbuh.

I'll leave you with this story.

Saya akan meninggalkan kalian dengan cerita ini.

I got a call from a friend in Phoenix.

Saya menerima telepon dari seorang teman di Phoenix.

An attorney in the office

Seorang pengacara di kantor

who'd never been interested in art,

yang tidak pernah tertarik dalam seni,

never visited the local art museum,

tidak pernah mengunjungi museum seni lokal,

dragged everyone she could from the building

menyeret orang-orang keluar dari gedung

and got them outside to lie down underneath the sculpture.

dan membuat mereka keluar untuk berbaring di bawah patung.

There they were in their business suits,

Mereka waktu itu mengenakan pakaian bisnis,

laying in the grass,

tiduran di atas rumput,

noticing the changing patterns of wind

memerhatikan pergantian pola angin

beside people they didn't know,

di sebelah orang yang tidak mereka kenal,

sharing the rediscovery of wonder.

berbagi tentang penemuan kembali keajaiban.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you. Thank you.

Terima kasih.

Thank you.

Terima kasih.

Thank you. Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)