How to make hard choices | Ruth Chang

Translator: Bagus D Ramadhan Reviewer: Indra Wibisana

Think of a hard choice you'll face in the near future.

Pikirkanlah pilihan sulit yang akan Anda hadapi di masa depan.

It might be between two careers --

Mungkin antara pilihan karir--

seniman atau akuntan --

artist and accountant --

or places to live -- the city or the country --

atau tempat tinggal -- kota atau desa --

atau bahkan antara dua orang untuk dinikahi

or even between two people to marry --

you could marry Betty or you could marry Lolita.

Anda menikahi Betty atau menikahi Lolita.

Or it might be a choice about whether to have children,

Atau itu pilihan tentang memiliki anak,

to have an ailing parent move in with you,

mengajak orang tua yang sakit untuk tinggal dengan Anda,

to raise your child in a religion that your partner lives by

membesarkan anak dengan agama

yang dimiliki pasangan tapi tidak dengan Anda.

but leaves you cold.

Atau bahkan untuk mendonasikan tabungan hidup Anda untuk amal.

Or whether to donate your life savings to charity.

Chances are, the hard choice you thought of was something big,

Kemungkinannya, pilihan yang Anda pikirkan

adalah sesuatu yang besar, suatu yang penting,

something momentous, something that matters to you.

sesuatu yang berarti bagi Anda.

Hard choices seem to be occasions

Pilihan-pilihan sulit tampaknya menjadi saat

untuk menderita, menegangkan,

for agonizing, hand-wringing, the gnashing of teeth.

mengertakkan gigi.

Tapi saya pikir kita salah memahami pilihan sulit

But I think we've misunderstood hard choices

and the role they play in our lives.

dan perannya dalam kehidupan kita.

Understanding hard choices

Memahami pilihan-pilihan sulit

bisa membuka kekuatan tersembunyi

uncovers a hidden power each of us possesses.

yang kita miliki.

What makes a choice hard is the way the alternatives relate.

Hal yang membuat pilihan menjadi sulit

adalah bagaimana keterkaitan pilihan-pilihannya.

In any easy choice,

Dalam pilihan yang mudah,

one alternative is better than the other.

satu alternatif lebih baik dari lainnya.

In a hard choice,

Dalam pilihan yang sulit,

one alternative is better in some ways,

pilihan satu lebih bagus dalam suatu hal

the other alternative is better in other ways,

pilihan lain lebih bagus dalam hal yang lain,

and neither is better than the other overall.

dan tidak ada yang lebih bagus dari lainnya secara keseluruhan.

You agonize over whether to stay in your current job in the city

Anda bingung memutuskan antara mempertahankan

pekerjaan Anda sekarang di kota.

atau pindah untuk

or uproot your life for more challenging work in the country,

pekerjaan yang lebih menantang di desa

karena tinggal adalah lebih bagus dalam beberapa hal,

because staying is better in some ways,

moving is better in others,

pindah lebih bagus dalam hal lainnya,

and neither is better than the other overall.

dan tidak ada yang lebih bagus secara keseluruhan.

We shouldn't think that all hard choices are big.

Kita tidak seharusnya berpikir bahwa semua pilihan sulit itu besar.

Katakan, Anda memilih sarapan.

Let's say you're deciding what to have for breakfast.

You could have high fiber bran cereal

Anda bisa makan sereal berserat tinggi

atau donat cokelat.

or a chocolate donut.

Anggaplah hal penting dari pilihan itu

Suppose what matters in the choice is tastiness and healthfulness.

adalah kenikmatan dan kesehatan.

The cereal is better for you,

Sereal lebih baik untuk Anda,

the donut tastes way better,

donat terasa jauh lebih enak,

tapi tidak ada yang lebih baik dari lainnya secara keseluruhan,

but neither is better than the other overall,

a hard choice.

sebuah pilihan yang sulit.

Realizing that small choices can also be hard,

Menyadari pilihan sekecil itu

juga bisa menjadi sulit

may make big hard choices seem less intractable.

bisa membuat pilihan besar terlihat lebih mudah.

After all, we manage to figure out what to have for breakfast,

Lagipula, kita berhasil memutuskan apa sarapan yang dimakan,

so maybe we can figure out whether to stay in the city

jadi mungkin kita bisa memutuskan

antara menetap di kota

or uproot for the new job in the country.

atau pindah untuk pekerjaan baru di desa.

We also shouldn't think that hard choices are hard

Kita juga tidak boleh berpikir bahwa pilihan sulit itu susah

because we are stupid.

karena kita bodoh.

When I graduated from college,

Ketika saya lulus dari universitas,

I couldn't decide between two careers, philosophy and law.

Saya tidak bisa memutuskan antara dua karir,

filsafat dan hukum.

Saya sangat cinta filsafat.

I really loved philosophy.

There are amazing things you can learn as a philosopher,

Banyak hal luar biasa dapat dipelajari sebagai seorang filsuf,

and all from the comfort of an armchair.

dan semua dalam kenyamanan sebuah sofa empuk.

Tapi saya berasal dari keluarga imigran sederhana

But I came from a modest immigrant family

dan pemikiran saya tentang kemewahan

where my idea of luxury

was having a pork tongue and jelly sandwich

adalah memakan lidah babi dan roti lapis jeli

in my school lunchbox,

dari kotak makan siang sekolah saya,

so the thought of spending my whole life

jadi berpikir tentang menghabiskan seluruh hidup saya

sitting around in armchairs just thinking ...

duduk-duduk di sofa empuk dan berpikir,

itu bagi saya tampak seperti puncak kesembronoan dan pemborosan.

Well, that struck me as the height of extravagance and frivolity.

Jadi saya mengambil notes kuning,

So I got out my yellow pad,

I drew a line down the middle,

menggambar garis di tengahnya,

and I tried my best to think of the reasons

dan berusaha keras memikirkan alasan

for and against each alternative.

pro dan kontra setiap pilihan.

Saya ingat berpikir,

I remember thinking to myself,

if only I knew what my life in each career would be like.

jika saja saya tahu akan seperti apa hidup saya pada setiap pilihan karir.

If only God or Netflix would send me a DVD of my two possible future careers,

Jika saja Tuhan atau Netflix mengirimi saya DVD

dari kedua kemungkinan karir saya di masa depan, saya akan bisa yakin.

I'd be set.

I'd compare them side by side,

Saya akan membandingkan keduanya,

I'd see that one was better,

Saya akan dapat melihat mana yang lebih baik,

and the choice would be easy.

dan pilihan akan menjadi mudah.

But I got no DVD,

Tapi saya tidak mendapat DVD itu,

and because I couldn't figure out which was better,

dan karena saya tidak bisa memutuskan mana yang lebih baik,

I did what many of us do in hard choices:

Saya lakukan yang biasanya kita lakukan pada pilihan sulit:

I took the safest option.

saya mengambil pilihan teraman.

Fear of being an unemployed philosopher led me to become a lawyer,

Ketakutan menjadi filsuf pengangguran

menghantarkan saya menjadi pengacara,

dan ketika saya menyadari,

and as I discovered, lawyering didn't quite fit.

menjadi pengacara tidaklah cocok.

It wasn't who I was.

Itu bukan saya sebenarnya.

So now I'm a philosopher,

Jadilah saya seorang filsuf,

and I study hard choices,

dan mempelajari pilihan-pilihan sulit,

and I can tell you, that fear of the unknown,

dan saya bisa katakan pada Anda bahwa ketakutan akan yang tidak diketahui,

while a common motivational default in dealing with hard choices,

sementara standar motivasi yang umum

dalam menghadapi pilihan sulit,

rests on a misconception of them.

terletak pada kesalahpahamannya.

It's a mistake to think that in hard choices,

Adalah sebuah kesalahan apabila berpikir dalam pilihan yang sulit,

one alternative really is better than the other,

alternatif yang satu sungguh lebih baik dibanding lainnya,

but we're too stupid to know which,

tapi kita terlalu bodoh untuk tahu yang mana,

and since we don't know which,

dan karena tidak tahu, kita lebih baik

we might as well take the least risky option.

mengambil pilihan yang paling sedikit resikonya.

Even taking two alternatives side by side

Bahkan membandingkan dua pilihan berdampingan

with full information, a choice can still be hard.

dengan informasi lengkap, pilihan bisa tetap menjadi sulit.

Pilihan yang sulit adalah sulit

Hard choices are hard not because of us or our ignorance;

bukan karena kebodohan kita;

they're hard because there is no best option.

mereka sulit karena tidak ada pilihan terbaik.

Sekarang jika tidak ada pilihan yang terbaik,

Now, if there's no best option,

jika timbangannya tidak berat ke salah satu pilihan

if the scales don't tip in favor of one alternative over another,

dibanding yang lain,

maka pasti pilihannya sama-sama baik.

then surely the alternatives must be equally good.

So maybe the right thing to say in hard choices

Jadi mungkin dapat dikatakan bahwa dalam pilihan sulit

is that they're between equally good options.

semuanya merupakan pilihan yang sama baik.

But that can't be right.

Tapi itu tidak mungkin benar.

If alternatives are equally good, you should just flip a coin between them,

Jika keduanya sama-sama baik,

Anda hanya perlu melempar koin,

and it seems a mistake to think,

dan sepertinya salah kalau berpikir,

bahwa untuk memutuskan antara pilihan karir,

here's how you should decide between careers,

places to live, people to marry:

tempat tinggal, orang yang dinikahi: adalah melempar koin.

Flip a coin.

Ada alasan lain dalam berpikir

There's another reason for thinking

that hard choices aren't choices between equally good options.

bahwa pilihan sulit bukanlah pilihan

antara pilihan yang sama baiknya.

Misalnya Anda memilih antara dua pekerjaan:

Suppose you have a choice between two jobs:

you could be an investment banker

Anda bisa menjadi bankir investasi

or a graphic artist.

atau seniman grafis.

Terdapat banyak hal yang penting dalam pilihan seperti ini,

There are a variety of things that matter in such a choice,

seperti ketertarikan pada pekerjaan,

like the excitement of the work,

achieving financial security,

memperoleh keamanan finansial,

having time to raise a family, and so on.

memiliki waktu untuk membangun keluarga, dan sebagainya.

Maybe the artist's career puts you on the cutting edge

Mungkin karir seniman menempatkan Anda

pada bentuk canggih

of new forms of pictorial expression.

dari ekspresi dalam gambar.

Mungkin karir bank

Maybe the banking career puts you on the cutting edge

menempatkan Anda pada pembaruan

of new forms of financial manipulation.

dalam manipulasi finansial.

(Laughter)

Imagine the two jobs however you like,

Bayangkan dua pekerjaan yang Anda sukai

so that neither is better than the other.

dengan keduanya sama baiknya.

Now suppose we improve one of them, a bit.

Sekarang misalkan kita sedikit meningkatkan salah satunya.

Suppose the bank, wooing you,

Misalkan bank, memberi Anda

tambahan 500 dolar sebulan untuk gaji Anda.

adds 500 dollars a month to your salary.

Does the extra money

Apakah tambahan uang membuat pekerjaan di bank

now make the banking job better than the artist one?

lebih baik dari seniman?

Not necessarily.

Tidak juga.

Gaji lebih tinggi membuat pekerjaan di bank

A higher salary makes the banking job better than it was before,

lebih baik dari pada sebelumnya,

tapi mungkin tidak cukup untuk membuat

but it might not be enough

to make being a banker better than being an artist.

menjadi bankir lebih baik dari pada menjadi seniman.

But if an improvement in one of the jobs doesn't make it better than the other,

Tapi jika peningkatan untuk salah satu pekerjaan

tidak membuatnya lebih baik dari yang lain,

then the two original jobs could not have been equally good.

maka dari mulanya kedua

pekerjaan itu tidak mungkin sama baiknya.

If you start with two things that are equally good,

Jika Anda mulai dengan dua hal yang sama baik,

dan Anda meningkatkan salah satunya,

and you improve one of them,

it now must be better than the other.

itu seharusnya menjadi lebih baik dari pada yang lain.

That's not the case with options in hard choices.

Tidaklah demikian dalam pilihan sulit.

Jadi kita memiliki teka-teki.

So now we've got a puzzle.

We've got two jobs.

Kita memiliki dua pekerjaan.

Neither is better than the other, nor are they equally good.

Tidak ada yang lebih baik, atau keduanya sama baiknya

So how are we supposed to choose?

Jadi bagaimana seharusnya kita memilih?

Something seems to have gone wrong here.

Tampaknya ada yang salah di sini.

Maybe the choice itself is problematic, and comparison is impossible.

Mungkin pilihan itu sendiri bermasalah

dan perbandingan adalah mustahil.

Tapi itu tidak mungkin benar.

But that can't be right.

It's not like we're trying to choose between two things that can't be compared.

Ini bukanlah memilih antara

dua hal yang tidak bisa dibandingkan.

Kita menimbang keunggulan kedua pekerjaan,

We're weighing the merits of two jobs, after all,

bukan keunggulan antara angka sembilan

not the merits of the number nine and a plate of fried eggs.

dengan sepiring telur goreng.

Perbandingan dari keunggulan dua pekerjaan

A comparison of the overall merits of two jobs

is something we can make,

adalah sesuatu yang kita bisa buat,

and one we often do make.

dan yang sering kita lakukan.

I think the puzzle arises

Saya pikir teka-teki muncul

because of an unreflective assumption we make about value.

karena sebuah asumsi yang tidak terlihat

yang kita buat tentang nilai.

We unwittingly assume that values like justice, beauty, kindness,

Kita tanpa disadari berasumsi bahwa nilai-nilai

seperti keadilan, keindahan, kebaikan,

sama seperti kuantitas ilmiah,

are akin to scientific quantities, like length, mass and weight.

seperti panjang, massa dan berat.

Take any comparative question not involving value,

Ambil pertanyaan perbandingan yang tidak melibatkan nilai,

seperti, mana yang lebih berat di antara dua koper.

such as which of two suitcases is heavier.

There are only three possibilities.

Hanya ada tiga kemungkinan.

The weight of one is greater, lesser or equal to the weight of the other.

Berat salah satu lebih berat, lebih ringan

atau sama dengan berat yang lainnya.

Properties like weight can be represented by real numbers --

Sifat seperti berat bisa dinyatakan

dengan bilangan riil -- satu, dua, tiga dan seterusnya --

one, two, three and so on --

and there are only three possible comparisons

dan hanya ada tiga kemungkinan perbandingan

between any two real numbers.

antara dua bilangan riil.

One number is greater, lesser, or equal to the other.

Satu angka lebih besar, lebih kecil,

atau sama dengan lainnya.

Not so with values.

Tidak demikian dengan nilai-nilai.

Sebagai makhluk modern,

As post-Enlightenment creatures,

we tend to assume

kita cenderung berasumsi

that scientific thinking holds the key to everything of importance in our world,

bahwa pemikiran ilmiah memegang kunci

atas segala yang penting dalam dunia kita,

tapi dunia nilai

but the world of value is different from the world of science.

berbeda dari dunia ilmiah.

The stuff of the one world can be quantified by real numbers.

Beberapa hal

bisa dinyatakan dengan bilangan riil.

Beberapa hal lainnya tidak bisa.

The stuff of the other world can't.

We shouldn't assume that the world of is, of lengths and weights,

Kita tidak seharusnya berasumsi

bahwa dunia nyata, yang terdiri dari panjang dan berat,

memiliki struktur yang sama seperti dunia seharusnya,

has the same structure as the world of ought,

of what we should do.

yang terdiri dari apa yang seharusnya kita lakukan.

So if what matters to us --

Jadi bila hal yang penting untuk kita --

kegembiraan seorang anak, kecintaan Anda pada pasangan —

a child's delight, the love you have for your partner —

can't be represented by real numbers,

tidak bisa dinyatakan dengan bilangan riil,

maka tidak ada alasan untuk percaya

then there's no reason to believe

that in choice, there are only three possibilities --

bahwa dalam pilihan, hanya terdapat tiga kemungkinan --

satu pilihan lebih baik, lebih buruk atau seimbang

that one alternative is better, worse or equal to the other.

dengan yang lainnya.

We need to introduce a new, fourth relation

Kita perlu memperkenalkan hubungan keempat

beyond being better, worse or equal,

di luar lebih baik, lebih buruk atau seimbang,

yang menjelaskan apa yang terjadi pada pilihan-pilihan sulit.

that describes what's going on in hard choices.

I like to say that the alternatives are "on a par."

Saya menyebut alternatif itu

"sederajat."

When alternatives are on a par,

Ketika pilihan-pilihan itu sederajat,

mungkin akan sangat penting yang mana yang Anda pilih,

it may matter very much which you choose,

tapi pilihan satu tidak lebih baik dari pada lainnya.

but one alternative isn't better than the other.

Rather, the alternatives are in the same neighborhood of value,

Melainkan, pilihan-pilihannya berada dalam

lingkungan nilai yang sama,

in the same league of value,

dalam kelompok nilai yang sama,

while at the same time being very different in kind of value.

sekaligus sangat berbeda

dalam jenis nilainya.

Itulah mengapa pilihan itu sulit.

That's why the choice is hard.

Understanding hard choices in this way

Memahami pilihan sulit dengan cara ini

membuka sesuatu tentang diri kita yang belum kita ketahui.

uncovers something about ourselves we didn't know.

Kita masing-masing memiliki kekuatan

Each of us has the power to create reasons.

untuk menciptakan alasan.

Bayangkan sebuah dunia di mana setiap pilihan yang Anda hadapi

Imagine a world in which every choice you face

adalah pilihan yang mudah,

is an easy choice,

that is, there's always a best alternative.

artinya, selalu ada pilihan terbaik.

If there's a best alternative, then that's the one you should choose,

Jika ada pilihan terbaik,

maka itulah yang seharusnya Anda pilih,

because part of being rational

karena salah satu ciri bertindak rasional

is doing the better thing rather than the worse thing,

adalah melakukan hal yang lebih baik ketimbang yang buruk,

choosing what you have most reason to choose.

memilih yang lebih beralasan untuk dipilih.

In such a world,

Di dunia seperti ini,

we'd have most reason

kita akan memiliki paling banyak alasan

to wear black socks instead of pink socks,

untuk mengenakan kaos kaki hitam ketimbang merah muda,

memakan sereal ketimbang donat,

to eat cereal instead of donuts,

tinggal di kota ketimbang desa,

to live in the city rather than the country,

menikahi Betty ketimbang Lolita.

to marry Betty instead of Lolita.

Sebuah dunia penuh dengan pilihan mudah

A world full of only easy choices would enslave us to reasons.

akan membuat kita tergantung pada alasan.

When you think about it,

Ketika Anda memikirkannya,

(Laughter)

it's nuts to believe that the reasons given to you

adalah gila untuk percaya

bahwa alasan-alasan yang diberikan kepada Anda

menentukan bahwa Anda memiliki lebih banyak alasan

dictated that you had most reason to pursue

untuk menekuni hobi yang Anda miliki,

the exact hobbies you do,

to live in the exact house you do,

untuk tinggal di rumah yang Anda tinggali,

untuk bekerja di pekerjaan yang Anda miliki.

to work at the exact job you do.

Instead, you faced alternatives that were on a par --

Melainkan, Anda menghadapi pilihan

yang sederajat — pilihan-pilihan sulit —

hard choices --

and you made reasons for yourself

dan Anda menciptakan alasan untuk Anda sendiri

untuk memilih hobi itu, rumah itu dan pekerjaan itu.

to choose that hobby, that house and that job.

Ketika pilihan-pilihan itu sederajat,

When alternatives are on a par,

the reasons given to us,

alasan yang diberikan kepada kita,

the ones that determine whether we're making a mistake,

yang menentukan apakah kita membuat kesalahan,

are silent as to what to do.

menjadi diam tentang apa yang harus dilakukan.

It's here, in the space of hard choices,

Di sini, dalam pilihan-pilihan sulit,

that we get to exercise our normative power --

kita bisa melatih

kekuatan normatif kita,

kekuatan untuk menciptakan alasan-alasan untuk diri Anda sendiri,

the power to create reasons for yourself,

to make yourself into the kind of person

untuk membuat Anda

menjadi jenis orang

for whom country living is preferable to the urban life.

yang baginya kehidupan desa

lebih menyenangkan dari pada kehidupan kota.

Ketika kita memilih di antara

When we choose between options that are on a par,

pilihan-pilihan yang sederajat,

we can do something really rather remarkable.

kita bisa melakukan sesuatu yang luar biasa.

We can put our very selves behind an option.

Kita bisa menempatkan diri sejati kita di belakang sebuah pilihan.

Di sinilah saya berdiri.

Here's where I stand.

Here's who I am, I am for banking.

Inilah saya. Saya suka perbankan.

I am for chocolate donuts.

Saya suka donat cokelat.

(Laughter)

Respon ini dalam pilihan sulit

This response in hard choices is a rational response,

adalah respon rasional,

but it's not dictated by reasons given to us.

tapi tidak ditentukan oleh alasan-alasan yang diberikan pada kita.

Rather, it's supported by reasons created by us.

Melainkan didukung oleh alasan-alasan yang diciptakan oleh kita.

When we create reasons for ourselves

Ketika kita menciptakan alasan untuk diri kita sendiri

to become this kind of person rather than that,

untuk menjadi orang seperti ini dan bukan seperti itu,

we wholeheartedly become the people that we are.

kita sepenuh hati menjadi diri kita yang sebenarnya.

You might say that we become the authors of our own lives.

Anda dapat berkata kita menjadi penulis

dari kisah kehidupan kita sendiri.

Jadi ketika kita menghadapi pilihan sulit,

So when we face hard choices, we shouldn't beat our head against a wall

kita tidak perlu membenturkan kepala kita ke tembok

trying to figure out which alternative is better.

untuk mencoba mengetahui pilihan mana yang lebih baik.

There is no best alternative.

Tidak ada pilihan yang terbaik.

Instead of looking for reasons out there,

Dari pada mencari alasan-alasan di luar sana,

kita seharusnya lebih mencari alasan di sini:

we should be looking for reasons in here:

Who am I to be?

Menjadi siapakah saya?

You might decide to be a pink sock-wearing,

Anda mungkin memutuskan untuk mengenakan kaos kaki merah muda,

cereal-loving, country-living banker,

pecinta sereal, bankir yang tinggal di pedesaan,

dan saya mungkin memutuskan untuk mengenakan kaos kaki hitam,

and I might decide to be a black sock-wearing,

urban, donut-loving artist.

orang kota, seniman pecinta donat.

What we do in hard choices is very much up to each of us.

Apa yang kita lakukan pada pilihan sulit sangat

tergantung pada kita masing-masing.

Now, people who don't exercise their normative powers in hard choices

Sekarang, orang yang tidak menggunakan kekuatan normatifnya dalam pilihan sulit

are drifters.

adalah orang yang mudah terbawa arus.

We all know people like that.

Kita semua tahu orang seperti itu.

I drifted into being a lawyer.

Saya terdampar menjadi seorang pengacara.

Saya tidak mengerahkan daya upaya saya menjadi pengacara.

I didn't put my agency behind lawyering.

I wasn't for lawyering.

Menjadi pengacara bukanlah hasrat saya.

Drifters allow the world to write the story of their lives.

Orang yang terbawa arus membiarkan dunia

menuliskan kisah kehidupan mereka.

They let mechanisms of reward and punishment --

Mereka membiarkan mekanisme hadiah dan hukuman--

pats on the head, fear, the easiness of an option --

pujian, ketakutan, kemudahan pilihan —

untuk menentukan apa yang mereka lakukan.

to determine what they do.

So the lesson of hard choices:

Jadi pelajaran dalam pilihan-pilihan sulit:

reflect on what you can put your agency behind,

bercerminlah pada hal yang dapat Anda upayakan,

on what you can be for,

bisa menjadi siapakah Anda,

dan melalui pilihan sulit,

and through hard choices,

become that person.

menjadi sosok itu.

Sama sekali bukan sumber penderitaan dan ketakutan,

Far from being sources of agony and dread,

pilihan sulit adalah kesempatan berharga

hard choices are precious opportunities

for us to celebrate what is special about the human condition,

bagi kita untuk merayakan kondisi manusia yang istimewa,

that the reasons that govern our choices as correct or incorrect

bahwa alasan-alasan yang menentukan keputusan kita

baik benar atau salah

sometimes run out,

terkadang habis,

and it is here, in the space of hard choices,

dan di sinilah, dalam pilihan-pilihan sulit,

that we have the power to create reasons for ourselves

kita mendapat kekuatan

untuk menciptakan alasan untuk diri kita

to become the distinctive people that we are.

untuk menjadi sosok yang berbeda.

And that's why hard choices are not a curse

Dan itulah mengapa pilihan sulit bukanlah kutukan

melainkah suatu anugerah.

but a godsend.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)