Where Is Home? | Pico Iyer | TED

Translator: Caroline Effendy Reviewer: Frances Sinanu

Where do you come from?

Dari mana Anda berasal?

It's such a simple question,

Sebuah pertanyaan yang sederhana,

but these days, of course, simple questions

tapi di masa sekarang, tentu saja, pertanyaan yang mudah

bring ever more complicated answers.

mengundang jawaban yang sulit.

People are always asking me where I come from,

Orang-orang bertanya darimana asal saya,

and they're expecting me to say India,

dan mereka mengira India,

and they're absolutely right insofar as 100 percent

dan mereka benar sejauh keturunan

of my blood and ancestry does come from India.

dan darah saya 100% berasal dari India.

Except, I've never lived one day of my life there.

Hanya saja, saya tidak pernah tinggal disana.

I can't speak even one word

Saya bahkan tidak bisa berbicara satu kata

of its more than 22,000 dialects.

dari lebih 22,000 dialek yang ada di India.

So I don't think I've really earned the right

Jadi saya kira, saya tidak berhak

to call myself an Indian.

untuk menyebut diri saya orang India.

And if "Where do you come from?"

Dan jikalau, pertanyaan "Dari mana Anda berasal?"

means "Where were you born and raised and educated?"

berarti "Di mana Anda dilahirkan, dibesarkan dan bersekolah?"

then I'm entirely of that funny little country

berarti saya sepenuhnya berasal dari sebuah negara kecil yang lucu

known as England,

yang kita kenal sebagai Inggris,

except I left England as soon as I completed

tetapi saya meninggalkan Inggris setelah saya menyelesaikan

my undergraduate education,

kuliah S1 saya,

and all the time I was growing up,

dan selama saya beranjak dewasa,

I was the only kid in all my classes

saya menjadi satu-satunya anak di semua kelas saya

who didn't begin to look like the classic English heroes

yang tidak terlihat seperti seorang pahlawan klasik Inggris

represented in our textbooks.

yang digambarkan di buku-buku.

And if "Where do you come from?"

Dan jika "Dari mana Anda berasal?"

means "Where do you pay your taxes?

berarti "Di mana Anda membayar pajak?

Where do you see your doctor and your dentist?"

Di mana dokter dan dokter gigimu?"

then I'm very much of the United States,

berarti saya berasal dari Amerika,

and I have been for 48 years now,

dan saya telah berada di Amerika selama 48 tahun,

since I was a really small child.

sejak saya kecil.

Except, for many of those years,

Hanya saja, selama itu,

I've had to carry around this funny little pink card

saya harus membawa kartu kecil berwarna pink

with green lines running through my face

dengan garis hijau tergores di muka saya

identifying me as a permanent alien.

untuk mengidentifikasi saya sebagai seorang pendatang asing tetap.

I do actually feel more alien the longer I live there.

Dan semakin lama saya tinggal di Amerika saya sebenernya semakin merasa lebih asing.

(Laughter)

(Tertawa)

And if "Where do you come from?"

Dan jika "Dari mana Anda berasal?"

means "Which place goes deepest inside you

berarti "Tempat yang tertanam di hatimu

and where do you try to spend most of your time?"

dan di mana Anda mencoba untuk menghabiskan sebagian besar waktumu?"

then I'm Japanese,

berarti saya orang Jepang,

because I've been living as much as I can

karena saya mencoba sebisa mungkin tinggal disana

for the last 25 years in Japan.

selama 25 tahun terakhir ini, di Jepang.

Except, all of those years I've been there on a tourist visa,

Hanya saja, selama itu, saya hanya punya visa turis

and I'm fairly sure not many Japanese

dan saya yakin bahwa tidak banyak orang Jepang

would want to consider me one of them.

yang memandang saya seperti salah seorang dari mereka.

And I say all this just to stress

Dan saya berkata ini hanya untuk menekankan

how very old-fashioned and straightforward

betapa kuno dan sederhananya

my background is,

latar belakang saya,

because when I go to Hong Kong or Sydney or Vancouver,

karena ketika saya ke Hong Kong atau Sydney atau Vancouver,

most of the kids I meet

kebanyakan remaja yang saya temui

are much more international and multi-cultured than I am.

mempunyai latar belakang yang lebih internasional dan multi-kultur dibandingkan saya.

And they have one home associated with their parents,

Dan mereka punya satu rumah yang berhubungan dengan orang tua mereka,

but another associated with their partners,

tetapi juga punya rumah yang lain yang terasosiasikan dengan pasangan mereka,

a third connected maybe with the place where they happen to be,

dan rumah ketiga mungkin terhubung dengan tempat dimana mereka berada,

a fourth connected with the place they dream of being,

dan rumah keempat berhubungan dengan tempat yang mereka impikan,

and many more besides.

dan banyak lagi.

And their whole life will be spent taking pieces

Dan seumur hidup, mereka akan menempatkan potongan-potongan

of many different places and putting them together

dari semua tempat menjadi sebuah

into a stained glass whole.

kaca patri yang utuh.

Home for them is really a work in progress.

Rumah bagi mereka adalah pekerjaan yang sedang berlangsung.

It's like a project on which they're constantly adding

Seperti sebuah proyek yang terus mereka tambahkan

upgrades and improvements and corrections.

untuk menjadi lebih baik dan perbaiki kesalahan.

And for more and more of us,

Dan bagi semakin banyak dari kita,

home has really less to do with a piece of soil

rumah menjadi lebih dari sebuah tanah,

than, you could say, with a piece of soul.

rumah telah dapat dikatakan menjadi sebuah jiwa.

If somebody suddenly asks me, "Where's your home?"

Jika seorang tiba-tiba bertanya, "Di mana rumahmu?"

I think about my sweetheart or my closest friends

Saya memikirkan orang-orang yang saya sayangi dan teman-teman terdekat

or the songs that travel with me wherever I happen to be.

atau lagu yang berpergian dengan saya ke manapun saya berada.

And I'd always felt this way,

Dan saya selalu merasa seperti ini,

but it really came home to me, as it were,

tapi saya baru menyadarinya

some years ago when I was climbing up the stairs

beberapa tahun lalu ketika saya menaiki tangga

in my parents' house in California,

rumah orang tua saya di California,

and I looked through the living room windows

dan saya melihat ke jendela ruang tamu

and I saw that we were encircled by 70-foot flames,

dan melihat bahwa kita dikelilingi oleh api setinggi 70 kaki,

one of those wildfires that regularly tear through

kebakaran yang biasa menjilat

the hills of California and many other such places.

bukit-bukit di California dan tempat lain.

And three hours later, that fire had reduced

Tiga jam kemudian, api tersebut telah menghabisi

my home and every last thing in it

rumah saya beserta semua isinya,

except for me to ash.

kecuali saya, menjadi debu.

And when I woke up the next morning,

Dan saya bangun keesokan harinya,

I was sleeping on a friend's floor,

saya tidur di lantai rumah teman saya,

the only thing I had in the world was a toothbrush

dan satu-satunya yang saya punya adalah sikat gigi

I had just bought from an all-night supermarket.

yang baru saya beli dari supermarket 24 jam.

Of course, if anybody asked me then,

Dan tentu, ketika seseorang bertanya kepada saya sewaktu itu,

"Where is your home?"

"Di mana rumah Anda?"

I literally couldn't point to any physical construction.

Saya tidak bisa menunjuk sebuah bangunan apapun.

My home would have to be whatever I carried around inside me.

Rumah saya adalah apapun yang ada di dalam saya.

And in so many ways, I think this is a terrific liberation.

Dan dalam banyak cara, saya rasa ini adalah kebebasan yang sejati.

Because when my grandparents were born,

Karena ketika kakek nenek saya lahir,

they pretty much had their sense of home,

mereka punya rasa sebuah rumah,

their sense of community, even their sense of enmity,

sebuah rasa komunitas, bahkan permusuhan,

assigned to them at birth,

yang telah ditetapkan sejak lahir,

and didn't have much chance of stepping outside of that.

dan mereka tidak punya kesempatan untuk beranjak keluar dari itu.

And nowadays, at least some of us can choose our sense of home,

Sekarang, setidaknya beberapa dari kita bisa memilih rumah kita,

create our sense of community,

membuat komunitas kita,

fashion our sense of self, and in so doing

membentuk identitas diri, dan dengan melakukan itu,

maybe step a little beyond

menapak keluar dari

some of the black and white divisions

perbedaan hitam putih yang ada

of our grandparents' age.

di zaman kakek nenek kita.

No coincidence that the president

Bukanlah sebuah kebetulan jikalau presiden

of the strongest nation on Earth is half-Kenyan,

dari sebuah negara terkuat di dunia adalah setengah Kenyan,

partly raised in Indonesia,

sebagain dibesarkan di Indonesia,

has a Chinese-Canadian brother-in-law.

dan punya kakak ipar orang Cina Kanada.

The number of people living in countries not their own

Jumlah orang yang tinggal di negara yang bukan negara mereka

now comes to 220 million,

sekarang mencapai 220 juta,

and that's an almost unimaginable number,

dan itu adalah jumlah yang sangat besar,

but it means that if you took the whole population of Canada

itu berarti jika kita ambil seluruh populasi orang Kanada

and the whole population of Australia

dan semua populasi orang Australia

and then the whole population of Australia again

dan lagi seluruh populasi Australia

and the whole population of Canada again

dan lagi seluruh populasi Kanada

and doubled that number,

dan gandakan jumlah itu,

you would still have fewer people than belong

jumlahnya masih kurang dibandingkan jumlah populasi

to this great floating tribe.

suku yang berpindah-pindah ini.

And the number of us who live outside

Dan jumlah orang yang tinggal diluar

the old nation-state categories is increasing so quickly,

kategori negara bertambah begitu pesat,

by 64 million just in the last 12 years,

menjadi 64 juta dalam waktu 12 tahun terakhir,

that soon there will be more of us than there are Americans.

dan cepat akan lebih banyak orang seperti kita dibandingkan orang Amerika.

Already, we represent the fifth-largest nation on Earth.

Kita sudah mewakili negara terbesar kelima di dunia.

And in fact, in Canada's largest city, Toronto,

Bahkan, kota terbesar di Kanada, Toronto,

the average resident today is what used to be called

penduduk kebanyakannya saat ini adalah mereka yang biasa disebut

a foreigner, somebody born in a very different country.

orang asing, seorang yang dilahirkan di negara berbeda.

And I've always felt that the beauty of being surrounded by the foreign

Dan saya selalu merasa bahwa keindahan dari dikelilingi oleh orang asing

is that it slaps you awake.

adalah hal itu membangunkan kita.

You can't take anything for granted.

Bahwa kita tidak boleh menganggap remeh sesuatu yang selalu tersedia buat kita.

Travel, for me, is a little bit like being in love,

Bepergian, bagi saya, kurang lebih seperti merasa jatuh cinta,

because suddenly all your senses are at the setting marked "on."

karena tiba-tiba semua indera tubuh "dinyalakan".

Suddenly you're alert to the secret patterns of the world.

Seketika kita menjadi waspada terhadap pola rahasia dunia ini.

The real voyage of discovery, as Marcel Proust famously said,

Sebuah perjalanan penemuan yang sebenarnya, seperti yang dikatakan oleh Marcel Proust,

consists not in seeing new sights,

terdiri tidak dari melihat hal baru,

but in looking with new eyes.

tetapi melihat dengan penglihatan baru.

And of course, once you have new eyes,

Dan tentu, sewaktu Anda punya mata yang baru,

even the old sights, even your home

bahkan penglihatan lama, rumahmu

become something different.

menjadi sesuatu yang berbeda.

Many of the people living in countries not their own

Banyak orang tinggal di negara yang bukan milik mereka

are refugees who never wanted to leave home

adalah pengungsi yang tidak pernah ingin meninggalkan rumah

and ache to go back home.

dan rindu untuk pulang.

But for the fortunate among us,

Tapi untuk yang beruntung di antara kita,

I think the age of movement brings exhilarating new possibilities.

saya berpikir tentang kesempatan-kesempatan baru.

Certainly when I'm traveling,

Tentu sewaktu saya berpergian,

especially to the major cities of the world,

terutama ke kota-kota utama di dunia,

the typical person I meet today

kebanyakan orang yang saya temui hari ini

will be, let's say, a half-Korean, half-German young woman

adalah seorang perempuan setengah Korea, setengah Jerman

living in Paris.

yang tinggal di Paris.

And as soon as she meets a half-Thai,

Dan secepat dia menemukan seorang pemuda setengah Thai,

half-Canadian young guy from Edinburgh,

setengah Kanada yang berasal dari Edinburgh,

she recognizes him as kin.

dia mengasosiasikan dia sebagai kerabat.

She realizes that she probably has much more in common with him

Dia menyadari bahwa mungkin dia lebih punya banyak kesamaan dengan dia

than with anybody entirely of Korea or entirely of Germany.

daripada orang-orang yang sepenuhnya Korea atau Jerman.

So they become friends. They fall in love.

Jadi mereka berteman. Mereka jatuh cinta.

They move to New York City.

Dan mereka pindah ke New York.

(Laughter)

(Tertawa)

Or Edinburgh.

atau Edinburgh.

And the little girl who arises out of their union

Dan anak perempuan mereka yang lahir

will of course be not Korean or German

bukanlah orang Korea atau orang Jerman

or French or Thai or Scotch or Canadian

atau orang Perancis atau Thailand atau Skotlandia atau Kanadia

or even American, but a wonderful

atau bahkan Amerika, tapi

and constantly evolving mix of all those places.

gabungan yang indah dari semua tempat itu.

And potentially, everything about the way

Dan kemungkinannya semua yang

that young woman dreams about the world,

perempuan itu impikan tentang dunia,

writes about the world, thinks about the world,

tuliskan tentang dunia, pikirkan tentang dunia,

could be something different,

bisa menjadi sesuatu yang berbeda

because it comes out of this almost unprecedented

karena itu berasal dari pengabungan yang tak terhindarkan

blend of cultures.

dari kultur yang berbeda-beda.

Where you come from now is much less important

Dari mana Anda berasal menjadi lebih tidak penting

than where you're going.

dibandingkan ke mana anda akan pergi.

More and more of us are rooted in the future

Akan lebih banyak dari kita yang mengakar di masa depan

or the present tense as much as in the past.

atau di hari ini, sebanyak masa lalu.

And home, we know, is not just the place

Dan rumah, yang kita tahu, bukanlah sebuah tempat

where you happen to be born.

di mana kebetulan kita dilahirkan.

It's the place where you become yourself.

Rumah adalah sebuah tempat kita menjadi diri kita sendiri.

And yet,

Dan lagi,

there is one great problem with movement,

ada sebuah masalah besar dari perpindahan,

and that is that it's really hard to get your bearings

yaitu susahnya untuk mendapat jejakan

when you're in midair.

sewaktu kamu berada di tengah-tengah semua itu.

Some years ago, I noticed that I had accumulated

Beberapa tahun yang lalu, saya sadar saya telah mengumpulkan

one million miles on United Airlines alone.

100 juta miles di United Airlines saja.

You all know that crazy system,

Kita semua tahu itu sistem yang gila,

six days in hell, you get the seventh day free.

enam hari di neraka, dan kamu dapat hari ketujuh gratis.

(Laughter)

(Tertawa)

And I began to think that really,

Dan saya mulai berpikir,

movement was only as good as the sense of stillness

pergerakan hanyalah sebagus keheningan

that you could bring to it to put it into perspective.

yang bisa kita bawa untuk menyeimbangkan semuanya.

And eight months after my house burned down,

Dan 8 bulan setelah rumah saya hangus terbakar,

I ran into a friend who taught at a local high school,

saya bertemu teman yang mengajar di SMA setempat,

and he said, "I've got the perfect place for you."

dan dia bilang, "Saya punya tempat sempurna untukmu."

"Really?" I said. I'm always a bit skeptical

"Benarkah?" kata saya. Saya selalu sedikit skeptis

when people say things like that.

ketika orang berkata seperti itu.

"No, honestly," he went on,

"Tidak, sungguh," dia lanjut berkata

"it's only three hours away by car,

"hanya tiga jam dengan mobil,

and it's not very expensive,

dan tidak terlalu mahal,

and it's probably not like anywhere you've stayed before."

dan tidak seperti tempat-tempat yang pernah kamu tinggal sebelumnya."

"Hmm." I was beginning to get slightly intrigued. "What is it?"

"Hmm." Saya mulai tertarik. "Di mana?"

"Well —" Here my friend hemmed and hawed —

"Begini - " Dan di sini teman saya mendaham -

"Well, actually it's a Catholic hermitage."

"Sebenarnya, itu adalah tempat pertapaan Katolik."

This was the wrong answer.

Dan itu adalah jawaban yang salah.

I had spent 15 years in Anglican schools,

Saya telah menghabiskan 15 tahun di sekolah Anglikan,

so I had had enough hymnals and crosses to last me a lifetime.

jadi saya punya cukup lagu-lagu dan salib untuk seluruh hidup saya.

Several lifetimes, actually.

Beberapa hidup saya, sebenarnya.

But my friend assured me that he wasn't Catholic,

Tapi teman saya menyakinkan saya kalau dia bukanlah orang Katolik,

nor were most of his students,

murid-muridnya juga bukan,

but he took his classes there every spring.

tapi dia ambil beberapa kelas di sana setiap musim semi.

And as he had it, even the most restless, distractible,

Dan sewaktu dia ambil kelas itu, bahkan anak California 15 tahun

testosterone-addled 15-year-old Californian boy

yang paling tidak bisa diam dan nakal sekalipun

only had to spend three days in silence

hanya perlu tiga hari untuk berdiam diri

and something in him cooled down and cleared out.

dan sesuatu dalam dirinya mencair dan menjadi jernih.

He found himself.

Dia menemukan dirinya sendiri.

And I thought, "Anything that works for a 15-year-old boy

Dan saya pikir, "Sesuatu yang berhasil untuk anak 15 tahun

ought to work for me."

pasti akan berhasil untuk saya."

So I got in my car, and I drove three hours north

Jadi saya masuk ke dalam mobil dan menyetir 3 jam ke arah utara

along the coast,

menyusuri pantai,

and the roads grew emptier and narrower,

dan jalanan menjadi semakin sepi dan kecil,

and then I turned onto an even narrower path,

dan saya lanjutkan ke jalan yang lebih sempit,

barely paved, that snaked for two miles

yang tidak beraspal yang berliku-liku sejauh 2 mil

up to the top of a mountain.

menuju atas gunung.

And when I got out of my car,

Dan sewaktu saya keluar dari mobil,

the air was pulsing.

ada getaran udara.

The whole place was absolutely silent,

Seluruh tempat itu sunyi,

but the silence wasn't an absence of noise.

tetapi kesunyian itu bukanlah karena ketidakadaan suara.

It was really a presence of a kind of energy or quickening.

Tetapi adalah kehadiran sebuah energi atau pencerahan.

And at my feet was the great, still blue plate

Dan di bawah kaki saya adalah lautan tenang

of the Pacific Ocean.

Samudra Pasifik.

All around me were 800 acres of wild dry brush.

Sekeliling saya adalah 800 acre semak-semak liar kering.

And I went down to the room in which I was to be sleeping.

Dan saya turun ke kamar tempat saya tidur.

Small but eminently comfortable,

Sempit tapi sungguh nyaman,

it had a bed and a rocking chair

ada sebuah ranjang dan kursi goyang

and a long desk and even longer picture windows

dan sebuah meja yang panjang dan sebuah jendela yang panjang

looking out on a small, private, walled garden,

melihat keluar ke sebuah taman yang kecil, penuh privasi dan bertembok,

and then 1,200 feet of golden pampas grass

dan lantas 1,200 kaki rumput pampas emas

running down to the sea.

menurun ke laut.

And I sat down, and I began to write,

Dan sewaktu saya duduk, saya mulai menulis,

and write, and write,

dan menulis, dan menulis,

even though I'd gone there really to get away from my desk.

meskipun saya pergi ke sana untuk menjauh dari pekerjaan saya.

And by the time I got up, four hours had passed.

Dan sewaktu saya berdiri, 4 jam telah berlalu.

Night had fallen,

Malam telah tiba,

and I went out under this great overturned saltshaker of stars,

dan saya keluar di bawah langit penuh bintang,

and I could see the tail lights of cars

dan saya bisa lihat lampu belakang mobil-mobil

disappearing around the headlands 12 miles to the south.

yang menghilang di daratan 12 mil arah selatan.

And it really seemed like my concerns of the previous day

Dan seperti semua kekawatiran dari hari-hari kemarin

vanishing.

menghilang.

And the next day, when I woke up

Dan keesokan harinya, saya bangun

in the absence of telephones and TVs and laptops,

tidak mempunyai telepon genggam dan TV dan laptop

the days seemed to stretch for a thousand hours.

dan hari-hari seperti ratusan jam.

It was really all the freedom I know when I'm traveling,

Itu seperti kebebasan yang saya rasakan ketika saya berpergian,

but it also profoundly felt like coming home.

dan itu juga perasaan mendalam pulang ke rumah.

And I'm not a religious person,

Dan saya bukan orang religius,

so I didn't go to the services.

jadi saya tidak pergi ke misa.

I didn't consult the monks for guidance.

Saya tidak berkonsultasi dengan biksu untuk arahan.

I just took walks along the monastery road

Saya hanya berjalan di biara

and sent postcards to loved ones.

dan mengirim kartu pos ke orang-orang tercinta.

I looked at the clouds,

Saya melihat awan,

and I did what is hardest of all for me to do usually,

dan itu adalah hal tersulit bagi saya biasanya,

which is nothing at all.

tidak melakukan apa-apa.

And I started to go back to this place,

Dan saya mulai kembali ke tempat ini,

and I noticed that I was doing my most important work there

dan saya sadar saya melakukan pekerjaan yang paling penting

invisibly just by sitting still,

dengan hanya duduk diam,

and certainly coming to my most critical decisions

dan mendapat keputusan kritikal

the way I never could when I was racing

dengan cara yang tidak bisa dilakukan ketika saya sedang berlomba dari

from the last email to the next appointment.

email terakhir ke meeting berikutnya.

And I began to think that something in me

Dan saya mulai berpikir sesuatu di dalam saya

had really been crying out for stillness,

menangis untuk keheningan,

but of course I couldn't hear it

tetapi saya tidak bisa mendengarnya

karena saya terlalu banyak berlari.

because I was running around so much.

I was like some crazy guy who puts on a blindfold

Saya seperti orang gila yang memakai penutup mata

and then complains that he can't see a thing.

yang kemudian mengeluh kalau saya tidak bisa melihat apa-apa.

And I thought back to that wonderful phrase

Dan saya ingat sebuah frasa yang indah

I had learned as a boy from Seneca,

yang saya pelajari dari seorang anak laki-laki dari Seneca,

in which he says, "That man is poor

yang dia berkata, "Orang itu miskin

not who has little but who hankers after more."

bukan karena dia punya sedikit tetapi karena dia rindu akan kelimpahan."

And, of course, I'm not suggesting

Dan tentunya saya tidak menyarankan Anda

that anybody here go into a monastery.

untuk pergi ke biara.

That's not the point.

Bukan itu maksud saya.

But I do think it's only by stopping movement

Tapi saya rasa dengan menghentikan pergerakan

that you can see where to go.

barulah Anda bisa melihat arah kemana Anda pergi.

And it's only by stepping out of your life and the world

Dan dengan beranjak keluar dari hidup Anda dan dunia

that you can see what you most deeply care about

Anda bisa melihat apa yang benar-benar Anda pedulikan

and find a home.

dan menemukan rumah.

And I've noticed so many people now

Dan saya perhatikan banyak orang sekarang

take conscious measures to sit quietly for 30 minutes

yang dengan sadar duduk dengan diam selama 30 menit

every morning just collecting themselves

tiap pagi untuk mempersiapkan diri

in one corner of the room without their devices,

di sudut ruangan tanpa elektronik mereka,

or go running every evening,

atau pergi lari setiap pagi,

or leave their cell phones behind

atau meninggalkan telepon genggam mereka

when they go to have a long conversation with a friend.

sewaktu mereka menemui teman mereka untuk berbincang.

Movement is a fantastic privilege,

Berpindah-pindah adalah sebuah anugrah yang fantastis,

and it allows us to do so much that our grandparents

yang telah memperbolehkan kita melakukan lebih banyak dari

could never have dreamed of doing.

yang leluhur kita impikan.

But movement, ultimately,

Tetapi pergerakan, pada akhirnya,

only has a meaning if you have a home to go back to.

hanya mempunyai makna ketika kita punya rumah untuk kembali.

And home, in the end, is of course

Dan rumah, pada akhirnya, tentunya

not just the place where you sleep.

bukan tempat Anda tidur.

It's the place where you stand.

Rumah adalah tempat Anda berpijak.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)