Julian Treasure: Why architects need to use their ears

Translator: Morton Bast Reviewer: Thu-Huong Ha

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Yustina Suryanti

It's time to start designing for our ears.

Saatnya mulai merancang untuk telinga kita.

Architects and designers tend to focus

Arsitek dan para perancang cenderung hanya

exclusively on these.

berfokus pada hal-hal ini.

They use these to design with and they design for them,

Dengan hal ini dan untuk hal inilah mereka merancang,

which is why we end up sitting in restaurants that look

itulah mengapa akhirnya kita duduk di rumah makan yang terlihat

like this — (loud crowd noise) — and sound like this,

dan terdengar -- (suara bising) -- seperti ini,

shouting from a foot away to try and be heard

kita berteriak dari jarak satu kaki agar dapat didengar

by our dinner companion,

oleh rekan makan kita,

or why we get on airplanes -- (flight attendant announcements) -- which cost 200 million pounds,

atau mengapa kita naik pesawat -- (pengumuman dari awak kabin) -- seharga 200 juta pound

with somebody talking through an old-fashioned telephone handset

dengan orang yang berbicara melalui perangkat telepon kuno

on a cheap stereo system,

dengan sistem stereo murahan

making us jump out of our skins.

yang dapat membuat kita sangat terkejut.

We're designing environments that make us crazy. (Laughter)

Kita merancang lingkungan yang membuat kita menjadi gila. (Tawa)

And it's not just our quality of life which suffers.

Bukan hanya mutu hidup kita saja yang menderita.

It's our health,

Namun kesehatan kita,

our social behavior, and our productivity as well.

perilaku sosial kita, dan produktivitas kita juga.

How does this work? Well, two ways.

Bagaimana caranya? Ada dua cara.

First of all, ambience. I have a whole TEDTalk about this.

Pertama, suasana. Ada satu presentasi TED saya mengenai hal ini.

Sound affects us physiologically, psychologically,

Suara mempengaruhi kita secara fisik, psikis,

cognitively and behaviorally all the time.

kognitif, dan perilaku kita setiap saat.

The sound around us is affecting us

Suara-suara di sekitar kita mempengaruhi kita

even though we're not conscious of it.

walaupun kita tidak menyadarinya.

There's a second way though, as well.

Ada juga cara kedua.

That's interference. Communication requires sending

Yaitu gangguan. Komunikasi terdiri dari mengirim

and receiving, and I have another whole TEDTalk

dan menerima pesan, dan ada presentasi TED saya yang lain

about the importance of conscious listening,

akan pentingnya mendengarkan dengan sadar,

but I can send as well as I like,

namun saya bisa mengirim pesan sesuka saya,

and you can be brilliant conscious listeners.

dan Anda bisa menjadi pendengar yang brilian.

If the space I'm sending it in is not effective,

Jika ruangan tempat saya mengirim pesan tidak efektif,

that communication can't happen.

komunikasi itu tidak bisa terjadi.

Spaces tend to include noise and acoustics.

Ruangan cenderung mengandung kebisingan dan akustik.

A room like this has acoustics, this one very good acoustics.

Ruangan seperti ini memiliki akustik yang sangat bagus.

Many rooms are not so good.

Namun akustik di banyak ruangan tidak terlalu bagus.

Let me give you some examples from a couple of areas

Saya akan memberikan beberapa contoh dari beberapa daerah

which I think we all care about: health and education.

yang saya pikir penting: kesehatan dan pendidikan.

(Hospital noises) When I was visiting my terminally ill father

(Suara di rumah sakit) Saat saya menjenguk ayah saya yang sakit keras

in a hospital, I was asking myself,

di rumah sakit, saya bertanya sendiri

how does anybody get well in a place that sounds like this?

bagaimana orang bisa pulih di tempat yang suaranya seperti ini?

Hospital sound is getting worse all the time.

Suara rumah sakit semakin lama semakin buruk.

Noise levels in hospitals have doubled

Tingkat kebisingan di rumah sakit telah berlipat ganda

in the last few years, and it affects not just the patients

dalam beberapa tahun terakhir, dan hal ini tidak hanya mempengaruhi para pasien

but also the people working there.

namun juga orang-orang yang bekerja di sana.

I think we would like for dispensing errors to be zero,

Saya rasa kita ingin tidak ada kesalahan sama sekali.

wouldn't we? And yet, as noise levels go up, so do

Namun saat tingkat kebisingan meningkat,

the errors in dispensing made by the staff in hospitals.

maka kesalahan yang dibuat oleh para pegawai rumah sakit juga meningkat.

Most of all, though, it affects the patients,

Hal itu kebanyakan mempengaruhi para pasien,

and that could be you, it could be me.

dan pasien itu bisa jadi Anda, atau saya.

Sleep is absolutely crucial for recovery.

Tidur sangat penting bagi pemulihan.

It's when we regenerate, when we rebuild ourselves,

Itulah saat kita memperbaiki dan membangun diri kita,

and with threatening noise like this going on,

dan dengan suara bising seperti ini,

your body, even if you are able to sleep, your body

walaupun Anda dapat tertidur, tubuh Anda

is telling you, "I'm under threat. This is dangerous."

akan berkata, "Saya terancam. Ini berbahaya."

And the quality of sleep is degraded, and so is our recovery.

Dan mutu dari tidur Anda menurun, sehingga pemulihan kita juga menurun.

There are just huge benefits to come

Ada banyak keuntungan yang muncul

from designing for the ears in our health care.

dari rancangan untuk telinga kita dalam layanan kesehatan kita.

This is an area I intend to take on this year.

Inilah topik yang ingin saya ambil tahun ini.

Education.

Pendidikan.

When I see a classroom that looks like this,

Saat saya melihat ruang kelas seperti ini,

can you imagine how this sounds?

dapatkah Anda membayangkan kebisingannya?

I am forced to ask myself a question.

Saya terpaksa bertanya pada diri saya.

("Do architects have ears?") (Laughter)

("Apa para arsitek mempunyai telinga?") (Tawa)

Now, that's a little unfair. Some of my best friends

Ini agak tidak adil, beberapa sahabat saya adalah arsitek.

are architects. (Laughter) And they definitely do have ears.

(Tawa). Dan sudah pasti mereka mempunyai telinga.

But I think sometimes they don't use them

Namun saya rasa terkadang mereka tidak menggunakannya

when they're designing buildings. Here's a case in point.

saat merancang gedung-gedung itu. Inilah contohnya.

This is a 32-million-pound flagship academy school

Inilah sekolah unggulan yang baru selesai dibangun di Inggris

which was built quite recently in the U.K. and designed

dengan biaya 32 juta pound dan dirancang

by one of Britain's top architects.

oleh salah satu arsitek terkemuka di Inggris.

Unfortunately, it was designed like a corporate

Sayangnya, gedung ini dirancang seperti kantor pusat perusahaan

headquarters, with a vast central atrium

dengan lobi tengah yang luas

and classrooms leading off it with no back walls at all.

dan ruangan kelas di sekitarnya tanpa pembatas dinding.

The children couldn't hear their teachers.

Para siswa tidak dapat mendengar guru mereka.

They had to go back in and spend 600,000 pounds

Mereka harus kembali dan menghabiskan 600.000 pound

putting the walls in. Let's stop this madness

untuk membangun dinding. Tolonglah, hentikan kegilaan

of open plan classrooms right now, please.

akan ruangan kelas terbuka sekarang.

It's not just these modern buildings which suffer.

Kita tidak hanya mendapatinya di gedung-gedung modern ini.

Old-fashioned classrooms suffer too.

Namun juga di ruangan-ruangan kelas lama.

A study in Florida just a few years ago found

Beberapa tahun yang lalu, sebuah kajian di Florida

that if you're sitting where this photograph was taken

menemukan bahwa jika Anda duduk di ruangan kelas

in the classroom, row four, speech intelligibility

di tempat foto ini diambil, baris keempat,

is just 50 percent.

kejelasan suaranya hanya 50 persen.

Children are losing one word in two.

Para siswa hanya mendengar 1 dari 2 kata dengan jelas.

Now that doesn't mean they only get half their education,

Itu bukan berarti mereka hanya mendapat setengah hal,

but it does mean they have to work very hard

namun itu berarti mereka harus bekerja lebih keras

to join the dots and understand what's going on.

untuk menggabungkan hal-hal itu dan memahaminya.

This is affected massively by reverberation time,

Hal ini sangat dipengaruhi oleh waktu gema,

how reverberant a room is.

seberapa besar gema dari sebuah ruangan.

In a classroom with a reverberation time of 1.2 seconds,

Di kelas dengan waktu gema selama 1,2 detik,

which is pretty common, this is what it sounds like.

yang merupakan waktu gema biasa, suaranya seperti ini.

(Inaudible echoing voice)

(Suara gema yang tidak jelas)

Not so good, is it?

Lumayan buruk, bukan?

If you take that 1.2 seconds down to 0.4 seconds

Jika waktu gemanya diturunkan menjadi 0,4 detik

by installing acoustic treatments, sound absorbing materials

dengan memasang sistem akustik, bahan penyerap suara

and so forth, this is what you get.

inilah hasilnya.

Voice: In language, infinitely many words can be written

Suara: Dalam bahasa, jumlah kata yang dapat ditulis

with a small set of letters. In arithmetic,

dari sedikit kelompok huruf jumlahnya tak terhingga.

infinitely many numbers can be composed

Dalam aritmatika, jumlah angka yang dapat dibentuk

from just a few digits with the help of the simple zero.

dari beberapa angka dengan bantuan angka nol juga tidak terhingga.

Julian Treasure: What a difference.

Julian Treasure: Sungguh berbeda.

Now that education you would receive,

Pendidikan itulah yang Anda terima,

and thanks to the British acoustician Adrian James

berkat ahli akustik Inggris Adrian James.

for those simulations. The signal was the same,

Sinyalnya sama

the background noise was the same.

latar kebisingannya juga sama.

All that changed was the acoustics of the classroom

Yang berbeda dalam kedua contoh itu

in those two examples.

adalah sistem akustik di ruang kelas.

If education can be likened to watering a garden,

Jika pendidikan diibaratkan seperti menyiram tanaman,

which is a fair metaphor, sadly, much of the water

suatu metafora yang cukup baik, maka kebanyakan air itu

is evaporating before it reaches the flowers,

menguap sebelum mencapai bunga,

especially for some groups,

terutama bagi beberapa kelompok,

for example, those with hearing impairment.

contohnya, mereka yang mengalami gangguan pendengaran.

Now that's not just deaf children. That could be any child

Bukan hanya anak-anak tunarungu. Bisa jadi juga

who's got a cold, glue ear, an ear infection,

mereka yang sedang demam, infeksi telinga, bahkan alergi serbuk bunga.

even hay fever. On a given day, one in eight children

Setiap harinya, satu dari delapan orang siswa

fall into that group, on any given day.

menjadi anggota kelompok itu.

Then you have children for whom English is a second language,

Lalu ada juga siswa yang bahasa ibunya bukan Bahasa Inggris,

or whatever they're being taught in is a second language.

atau bahasa apapun di mana bahasa pengajaran bukanlah bahasa ibu mereka.

In the U.K., that's more than 10 percent of the school population.

Di Inggris, jumlahnya lebih dari 10 persen dari anak-anak sekolah.

And finally, after Susan Cain's wonderful TEDTalk in February,

Dan akhirnya, setelah presentasi luar biasa dari Susan Cain di bulan Februari,

we know that introverts find it very difficult to relate

kita tahu bahwa para introvert mengalami kesulitan

when they're in a noisy environment doing group work.

saat berada di lingkungan yang bising dalam melakukan kerja kelompok.

Add those up. That is a lot of children

Dari gabungan semua hal itu, ada banyak siswa

who are not receiving their education properly.

yang tidak menerima pendidikan mereka secara benar.

It's not just the children who are affected, though.

Namun bukan hanya anak-anak yang terpengaruh.

(Noisy conversation) This study in Germany found

(Percakapan yang bising) Kajian di Jerman menemukan bahwa

the average noise level in classrooms is 65 decibels.

tingkat kebisingan rata-rata di ruang kelas adalah 65 desibel.

I have to really raise my voice to talk over 65 decibels

Saya harus membuat suara saya lebih keras daripada 65 desibel,

of sound, and teachers are not just raising their voices.

dan itulah, para guru tidak saja membuat suara mereka semakin keras.

This chart maps the teacher's heart rate

Grafik ini menunjukkan detak jantung guru

against the noise level.

dengan tingkat kebisingan.

Noise goes up, heart rate goes up.

Kebisingan meningkat, detak jantung juga meningkat.

That is not good for you.

Ini tidak baik bagi Anda.

In fact, 65 decibels is the very level at which this big survey

Sebenarnya, menurut survei tentang kebisingan dan kesehatan

of all the evidence on noise and health found that, that is

65 desibel adalah tingkatan batas dari bahaya

the threshold for the danger of myocardial infarction.

terjadinya infarksi miokardial.

To you and me, that's a heart attack.

Arti awam bagi kita, itu adalah serangan jantung.

It may not be pushing the boat out too far to suggest

Tidak terlalu berlebihan untuk mengajukan

that many teachers are losing significant life expectancy

bahwa banyak guru telah kehilangan usia harapan hidup yang besar

by teaching in environments like that day after day.

dengan mengajar di lingkungan seperti itu setiap hari.

What does it cost to treat a classroom

Berapa biaya untuk mengubah ruang kelas

down to that 0.4-second reverberation time?

menjadi ruangan dengan waktu gema 0,4 detik.

Two and a half thousand pounds.

2.500 pound.

And the Essex study which has just been done in the U.K.,

Dan kajian di Essex yang baru saja dilakukan

which incidentally showed that when you do this,

secara tidak sengaja menunjukkan bahwa saat Anda melakukan hal ini,

you do not just make a room that's suitable

Anda tidak hanya membuat ruangan yang sesuai

for hearing-impaired children, you make a room

bagi anak dengan gangguan pendengaran, namun juga

where behavior improves, and results improve significantly,

ruangan di mana perilaku dan hasil pendidikan meningkat secara drastis,

this found that sending a child out of area to a school

biaya mengirimkan anak ke sekolah

that does have such a room, if you don't have one,

yang memiliki ruangan seperti ini,

costs 90,000 pounds a year.

adalah 90.000 pound per tahun.

I think the economics are pretty clear on this.

Saya rasa dalam hal ini faktor ekonominya jelas.

I'm glad that debate is happening on this.

Saya senang ada debat akan hal ini.

I just moderated a major conference in London

Beberapa minggu yang lalu, saya baru saja memoderasi

a few weeks ago called Sound Education,

sebuah konferensi penting di London, yang bernama Sound Education

which brought together top acousticians,

yang mempertemukan ahli akustik terkemuka,

government people, teachers, and so forth.

pemerintah, guru, dan sebagainya.

We're at last starting to debate this issue, and the benefits

Pada awalnya kami mulai mendebat dan keuntungan

that are available for designing for the ears in education,

dari merancang pendidikan bagi telinga kita,

unbelievable.

sungguh tidak dapat dipercaya.

Out of that conference, incidentally, also came

Secara tidak sengaja, dari konferensi itu

a free app which is designed to help children study

juga muncul aplikasi gratis untuk membantu para siswa

if they're having to work at home, for example,

untuk belajar, jika mereka di rumah harus bekerja,

in a noisy kitchen.

contohnya di dalam dapur yang bising.

And that's free out of that conference.

Aplikasi ini muncul dengan gratis dari konferensi ini.

Let's broaden the perspective a little bit

Mari kita sedikit memperluas sudut pandang kita

and look at cities.

dan melihat pada kota.

We have urban planners.

Ada para perencana kota.

Where are the urban sound planners?

Di mana perencana suara kota?

I don't know of one in the world, and the opportunity is there

Saya tidak tahu seorangpun, dan kesempatan itu ada di sana

to transform our experience in our cities.

untuk mengubah pengalaman di kota-kota kita.

The World Health Organization estimates

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan

that a quarter of Europe's population is having its sleep

bahwa seperempat penduduk Eropa mengalami penurunan mutu tidur

degraded by noise in cities. We can do better than that.

karena kebisingan di perkotaan. Kita dapat memperbaikinya.

And in our offices, we spend a lot of time at work.

Dan di kantor, kita menghabiskan banyak waktu di kantor.

Where are the office sound planners?

Di mana perencana suara kantor?

People who say, don't sit that team next to this team,

Orang-orang yang berkata, jangan tempatkan tim itu dekat dengan tim ini,

because they like noise and they need quiet.

karena tim itu bising dan tim ini perlu ketenangan.

Or who say, don't spend all your budget on a huge screen

Atau yang berkata, jangan habiskan anggaran hanya untuk layar besar

in the conference room,

di ruang rapat

and then place one tiny microphone

lalu tempatkan satu mikrofon kecil

in the middle of a table for 30 people. (Laughter)

di tengah-tengah meja untuk 30 orang. (Tawa).

If you can hear me, you can understand me

Jika anda dapat mendengar saya, Anda akan mengerti

without seeing me. If you can see me without hearing me,

tanpa perlu melihat saya. Jika Anda hanya melihat dan tidak mendengar saya,

that does not work.

itu tidak akan berhasil.

So office sound is a huge area, and incidentally,

Jadi kebisingan kantor adalah sesuatu yang luas

noise in offices has been shown to make people

dan kebetulan, kebisingan di kantor terbukti membuat orang

less helpful, less enjoy their teamwork,

menjadi lebih tidak bermanfaat, tidak membantu kerjasama tim,

and less productive at work.

dan menjadi lebih tidak produktif.

Finally, we have homes. We use interior designers.

Akhirnya, rumah. Kita menggunakan perancang interior.

Where are the interior sound designers?

Di mana perancang suara interior?

Hey, let's all be interior sound designers,

Mari kita semua menjadi perancang suara interior,

take on listening to our rooms and designing sound

mempertimbangkan suara dan merancangnya

that's effective and appropriate.

agar bisa efektif dan sesuai.

My friend Richard Mazuch, an architect in London,

Sahabat saya, Richard Mazuch seorang arsitek di London,

coined the phrase "invisible architecture."

mengungkapkan frase "arsitektur yang tidak terlihat."

I love that phrase.

Saya suka frase itu.

It's about designing, not appearance, but experience,

Hal itu tentang merancang pengalaman, bukan penampilan,

so that we have spaces that sound as good as they look,

sehingga ada ruangan yang suaranya seindah penampilannya

that are fit for purpose, that improve our quality of life,

yang sesuai untuk digunakan dan meningkatkan mutu hidup,

our health and well being, our social behavior

kesehatan, kesejahteraan, perilaku sosial,

and our productivity.

dan produktivitas kita.

It's time to start designing for the ears.

Saatnya mulai merancang untuk telinga kita.

Thank you. (Applause)

Terima kasih. (Tepuk tangan)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you. (Applause)

Terima kasih. (Tepuk tangan)