The surprising way groups like ISIS stay in power | Benedetta Berti

Translator: Dewi Barnas Reviewer: Kevin Andrean

For the past decade,

Sepuluh tahun terakhir,

I've been studying non-state armed groups:

saya telah mempelajari kelompok bersenjata non-negara:

armed organizations like terrorists, insurgents or militias.

organisasi bersenjata seperti teroris, pemberontak atau milisi.

saya mendokumentasikan apa yang mereka lakukan ketika tidak bertempur.

I document what these groups do when they're not shooting.

My goal is to better understand these violent actors

Tujuan saya adalah untuk lebih memahami para pelaku kekerasan ini

and to study ways to encourage transition from violent engagement

dan menemukan cara untuk mendorong transisi dari pertempuran

to nonviolent confrontation.

ke konfrontasi tanpa kekerasan

I work in the field, in the policy world and in the library.

Saya bekerja di lapangan, di dunia politik dan di perpustakaan.

Understanding non-state armed groups is key to solving most ongoing conflict,

Memahami kelompok bersenjata non-negara adalah kunci

untuk mengatasi sebagian besar konflik yang ada

because war has changed.

karana perang telah berubah.

It used to be a contest between states.

Sebelumnya, perang adalah pertandingan antar negara.

No longer.

Tidak lagi.

It is now a conflict between states and non-state actors.

Sekarang, perang adalah konflik antara negara dan aktor non-negara.

For example, of the 216 peace agreements

Contohnya, dari 216 perjanjian perdamaian

signed between 1975 and 2011,

yang ditandatangani antara 1975 dan 2011,

196 of them were between a state and a non-state actor.

196 di antaranya adalah antara negara dan pelaku non-negara.

So we need to understand these groups; we need to either engage them

Jadi kita perlu memahami kelompok ini; kita perlu merangkul mereka

or defeat them in any conflict resolution process that has to be successful.

atau mengalahkan mereka di setiap proses resolusi konflik yang harus berhasil.

So how do we do that?

Bagaimana kita melakukannya ?

We need to know what makes these organizations tick.

Kita perlu mengetahui apa yang menggerakkan mereka.

Kita tahu bagaimana mereka bertempur, mengapa mereka bertempur,

We know a lot about how they fight, why they fight,

but no one looks at what they're doing when they're not fighting.

tetapi tidak ada yang melihat apa yang mereka lakukan saat tidak bertempur.

Yet, armed struggle and unarmed politics are related.

Namun,ada kaitan antara konflik bersenjata dan politik tanpa senjata.

It is all part of the same organization.

Keduanya adalah bagian dari organisasi yang sama.

We cannot understand these groups, let alone defeat them,

Kita tidak dapat memahami kelompok ini, apa lagi mengalahkan mereka,

if we don't have the full picture.

jika kita tidak memiliki gambaran lengkap.

And armed groups today are complex organizations.

Dan kelompok bersenjata sekarang adalah organisasi yang kompleks

Take the Lebanese Hezbollah,

Misalnya Hizbullah Lebanon,

known for its violent confrontation against Israel.

yang dikenal karena konfrontasi bersenjata terhadap Israel.

But since its creation in the early 1980s,

Tetapi sejak dibentuk pada awal 1980,

Hezbollah has also set up a political party,

Hizbullah juga membentuk partai politik,

a social-service network, and a military apparatus.

jaringan layanan sosial, dan aparat militer.

Similarly, the Palestinian Hamas,

Demikian pula, Hamas di Palestina,

known for its suicide attacks against Israel,

dikenal karena serangan bunuh diri terhadap Israel

also runs the Gaza Strip since 2007.

juga mengoperasikan Jalur Gaza sejak 2007.

So these groups do way more than just shoot.

Jadi kelompok ini tidak hanya bertempur.

They multi-task.

Mereka memainkan berbagai peran.

They set up complex communication machines --

Mereka membangun sistem komunikasi --

radio stations, TV channels,

stasiun radio, TV,

Internet websites and social media strategies.

website Internet dan strategi media sosial.

And up here, you have the ISIS magazine,

Dan di sini, anda memiliki majalah ISIS,

printed in English and published to recruit.

Dicetak di Inggris dan diterbitkan untuk merekrut.

Armed groups also invest in complex fund-raising --

mereka juga berinvestasi di penggalangan dana yang kompleks

not looting, but setting up profitable businesses;

bukan penjarahan, tetapi mengatur bisnis yang menguntungkan;

for example, construction companies.

misalnya, perusahaan konstruksi.

Now, these activities are keys.

Kegiatan ini merupakan kunci.

They allow these groups to increase their strength,

Yang memungkinkan kelompok ini meningkatkan kekuatan mereka,

increase their funds,

menambah dana mereka,

to better recruit and to build their brand.

untuk merekrut lebih baik dan untuk membangun merek mereka.

Armed groups also do something else:

Mereka juga melakukan hal lain:

they build stronger bonds with the population

Mereka membangun ikatan yang kuat dengan masyarakat

by investing in social services.

dengan berinvestasi dalam layanan sosial.

They build schools, they run hospitals,

Mereka mendirikan sekolah, mereka menjalankan rumah sakit,

they set up vocational-training programs or micro-loan programs.

mereka mendirikan program pelatihan kejuruan atau program pinjaman mikro.

Hezbollah offers all of these services and more.

Hizbullah menawarkan semua layanan ini dan banyak lagi.

Armed groups also seek to win the population over

Kelompok bersenjata juga berusaha untuk mendapat dukungan dari masyarakat

by offering something that the state is not providing:

dengan menawarkan sesuatu yang tidak diberikan oleh negara:

safety and security.

keselamatan dan keamanan.

The initial rise of the Taliban in war-torn Afghanistan,

Kebangkitan awal dari Taliban di Afghanistan yang dilanda perang,

or even the beginning of the ascent of ISIS,

atau bahkan awal dari kemunculan ISIS,

can be understood also by looking at these groups' efforts

dapat dipahami dengan melihat usaha kelompok ini

to provide security.

untuk memberikan keamanan.

Now, unfortunately, in these cases,

Disayangkan, dalam kasus ini,

the provision of security came at an unbearably high price

penyediaan keamanan diberikan dengan harga yang sangat tinggi

for the population.

untuk masyarakat.

But in general, providing social services fills a gap,

Tapi secara umum, memberikan pelayanan sosial mengisi kesenjangan,

a governance gap left by the government,

kesenjangan pemerintahan yang ditinggalkan oleh pemerintah,

and allows these groups to increase their strength

dan memungkinkan mereka untuk meningkatkan kekuatan

and their power.

dan kekuasaan mereka.

For example, the 2006 electoral victory of the Palestinian Hamas

Contohnya, kemenangan pemilu 2006 dari Hamas Palestina

cannot be understood without acknowledging the group's social work.

tidak dapat dimengerti tanpa mengakui pekerjaan sosial kelompok tersebut

Now, this is a really complex picture,

Sekarang, ini adalah gambaran yang sangat kompleks

yet in the West, when we look at armed groups,

tetapi di Barat, ketika kita melihat kelompok bersenjata,

we only think of the violent side.

Kita hanya memikirkan sisi kekerasan.

But that's not enough to understand these groups' strength,

Tetapi itu tidak cukup untuk memahami kekuatan, strategi

strategy or long-term vision.

atau visi jangka panjang dari kelompok ini.

These groups are hybrid.

Kelompok ini adalah hibrida,

They rise because they fill a gap left by the government,

Mereka bangkit karena mereka mengisi kesenjangan

yang ditinggalkan oleh pemerintah,

and they emerge to be both armed and political,

dan mereka muncul untuk menjadi bersenjata dan politik,

engage in violent struggle and provide governance.

terlibat dalam pertempuran kekerasan dan memberikan pemerintahan.

And the more these organizations are complex and sophisticated,

Dan semakin kompleks dan canggih organisasi ini,

the less we can think of them as the opposite of a state.

Semakin sulit kita bisa menganggap mereka sebagai bukan suatu negara.

Now, what do you call a group like Hezbollah?

Sekarang, apakah anda menyebut kelompok seperti Hizbullah?

They run part of a territory, they administer all their functions,

Mereka menjalankan suatu wilayah, mereka mengelola semua fungsi mereka,

they pick up the garbage, they run the sewage system.

mereka mengambil sampah, menjalankan sistem pembuangan limbah.

Is this a state? Is it a rebel group?

Apakah ini sebuah negara? Apakah kelompok pemberontak?

Or maybe something else, something different and new?

Atau mungkin sesuatu yang lain, sesuatu yang berbeda dan baru?

And what about ISIS?

Dan bagaimana dengan ISIS?

The lines are blurred.

Batasnya kabur.

We live in a world of states, non-states, and in-between,

Kita hidup dalam dunia negara, non-negara, dan di antaranya,

and the more states are weak, like in the Middle East today,

dan semakin lemah suatu negara, seperti di Timur Tengah sekarang,

the more non-state actors step in and fill that gap.

semakin banyak aktor non-negara masuk dan mengisi kesenjangan tersebut.

This matters for governments, because to counter these groups,

Ini penting bagi pemerintah karena untuk melawan kelompok ini,

they will have to invest more in non-military tools.

mereka harus berinvestasi lebih di alat non-militer.

Filling that governance gap

mengisi kesenjangan pemerintahan

has to be at the center of any sustainable approach.

harus menjadi pusat dari pendekatan apapun yang berkelanjutan.

This also matters very much for peacemaking and peacebuilding.

ini juga sangat penting untuk perdamaian dan pembangunan perdamaian.

If we better understand armed groups,

Jika kita lebih memahami kelompok bersenjata,

we will better know what incentives to offer

kita akan lebih mengetahui insentif apa yang dapat ditawarkan

to encourage the transition from violence to nonviolence.

untuk mendorong transisi dari kekerasan ke tanpa kekerasan.

So in this new contest between states and non-states,

Jadi dalam kontes baru ini antara negara dan non-negara,

military power can win some battles,

kekuatan militer dapat memenangkan beberapa pertempuran,

but it will not give us peace nor stability.

tetapi itu tidak akan memberi kita kedamaian atau stabilitas.

To achieve these objectives,

Untuk mencapai tujuan tersebut,

what we need is a long-term investment in filling that security gap,

Yang kita butuhkan adalah investasi jangka panjang

dalam mengisi kesenjangan keamanan,

in filling that governance gap

dalam mengisi kesenjangan pemerintahan

that allowed these groups to thrive in the first place.

yang memungkinkan kelompok ini berkembang.

Thank you.

Terima kasih

(Applause)

(tepuk tangan)