Peter Doolittle: How your "working memory" makes sense of the world

Translator: Dewi Barnas Reviewer: innayah roza

So yesterday, I was out in the street

Kemarin, saya sedang ada di jalan

in front of this building,

di depan gedung ini,

and I was walking down the sidewalk,

dan saya sedang berjalan di sepanjang trotoar,

and I had company, several of us,

dan saya tidak sendirian, ada beberapa orang,

and we were all abiding by the rules

dan kami semua mengikuti aturan

of walking down sidewalks.

berjalan di trotoar.

We're not talking each other. We're facing forward.

Kami tidak berbicara satu sama lain. Pandangan kami ke depan.

We're moving.

Kami bergerak maju.

When the person in front of me slows down.

Lalu orang yang berjalan di depan saya berjalan semakin pelan.

And so I'm watching him, and he slows down,

Jadi saya memperhatikannya, dan dia berjalan semakin pelan,

and finally he stops.

dan akhirnya berhenti.

Well, that wasn't fast enough for me,

Dia berjalan terlalu lambat,

so I put on my turn signal, and I walked around him,

jadi saya beri tanda akan berbelok, dan saya memutari dia,

and as I walked, I looked to see what he was doing,

dan saat saya berjalan, saya melihat apa yang sedang dilakukannya,

and he was doing this.

dia sedang melakukan ini.

He was texting,

Dia sedang mengetik sms,

and he couldn't text and walk at the same time.

dan Ia tak dapat mengirim sms dan berjalan bersamaan.

Now we could approach this

Nah, kita dapat menganalisa hal ini

from a working memory perspective

dari sudut pandang "working memory"

or from a multitasking perspective.

atau dari sudut padang "multi-tasking."

We're going to do working memory today.

Kita akan membahas sudut pandang working memory hari ini.

Now, working memory

Nah, working memory

is that part of our consciousness that we are

adalah satu bagian dari kesadaran kita

aware of at any given time of day.

yang selalu kita sadari setiap saat.

You're going it right now.

Anda melakukannya saat ini.

It's not something we can turn off.

Ia bukan sesuatu yang bisa kita nyalakan dan matikan.

If you turn it off, that's called a coma, okay?

Kalau Anda matikan, itu namanya koma, oke?

So right now, you're doing just fine.

Jadi sekarang, Anda baik-baik saja.

Now working memory has four basic components.

Nah, working memory mempunyai empat komponen utama.

It allows us to store some immediate experiences

Karenanya kita dapat menyimpan beberapa pengalaman yang baru terjadi

and a little bit of knowledge.

dan sedikit pengetahuan.

It allows us to reach back into our long-term memory

Berkatnya kita dapat menggapai kembali ingatan masa lampau kita

and pull some of that in as we need it,

dan menarik informasi yang kita butuhkan, ketika dibutuhkan,

mixes it, processes it

mencampurnya, memprosesnya,

in light of whatever our current goal is.

untuk mencapai apapun tujuan kita saat itu.

Now the current goal isn't something like,

Nah, tujuannya bukan sesuatu seperti,

I want to be president or the best surfer in the world.

Saya ingin jadi presiden atau peselancar terbaik di dunia.

It's more mundane. I'd like that cookie,

Tapi sesuatu yang lebih sehari-hari. Seperti, saya ingin kue itu,

or I need to figure out how to get into my hotel room.

atau saya ingin tahu bagaimana caranya untuk masuk ke kamar hotel saya.

Now working memory capacity

Nah, kapasitas working memory

is our ability to leverage that,

adalah kemampuan kita untuk meningkatkannya,

our ability to take what we know

kemampuan kita untuk menggunakan pengetahuan kita

and what we can hang onto

dan sesuatu yang dapat kita andalkan

and leverage it in ways that allow us to satisfy

dan meningkatkannya untuk dapat mencapai

our current goal.

tujuan kita saat ini.

Now working memory capacity

Nah, kapasitas working memory

has a fairly long history,

memiliki sejarah yang cukup panjang,

and it's associated with a lot of positive effects.

yang terkait dengan berbagai efek positif.

People with high working memory capacity

Orang-orang yang memiliki kapasitas working memory yang tinggi

tend to be good storytellers.

biasanya adalah pencerita yang baik.

They tend to solve and do well on standardized tests,

Mereka biasanya adalah pemecah masalah dan dapat menyelesaikan tes dengan baik,

however important that is.

sesulit apapun tesnya.

They're able to have high levels of writing ability.

Mereka juga memiliki kemampuan menulis yang sangat baik.

They're also able to reason at high levels.

Mereka juga memiliki rasionalitas yang tinggi.

So what we're going to do here is play a little bit with some of that.

Jadi yang akan kita lakukan di sini adalah bermain sedikit dengan beberapa aspek itu.

So I'm going to ask you to perform a couple tasks,

Saya akan meminta Anda untuk melakukan beberapa hal,

and we're going to take your working memory out for a ride.

dan kita akan mengajak working memory Anda berjalan-jalan.

You up for that? Okay.

Anda siap? Baiklah.

I'm going to give you five words,

Saya akan memberikan lima kata pada Anda,

and I just want you to hang on to them.

dan saya ingin Anda mengingatnya.

Don't write them down. Just hang on to them.

Jangan dicatat. Cukup diingat saja.

Five words.

Lima kata.

While you're hanging on to them, I'm going to ask you to answer three questions.

Sementara Anda tetap mengingatnya, saya akan meminta Anda untuk menjawab tiga pertanyaan.

I want to see what happens with those words.

Saya ingin tahu apa yang akan terjadi dengan kata-kata itu.

So here's the words:

Ini dia kata-katanya:

tree,

pohon,

highway,

jalan tol,

mirror,

cermin,

Saturn

Saturnus,

and electrode.

dan elektroda.

So far so good?

Sejauh ini Anda baik-baik saja?

Okay. What I want you to do

Baiklah. Yang saya minta adalah agar

is I want you to tell me what the answer is

Anda memberi tahu saya jawaban dari

to 23 times eight.

23 kali 8.

Just shout it out.

Teriakkan saja.

(Mumbling) (Laughter)

(Bergumam) (Tertawa)

In fact it's -- (Mumbling) -- exactly. (Laughter)

Sebenarnya -- (Bergumam) -- tepat sekali. (Tertawa)

All right. I want you to take out your left hand

Baiklah. Saya minta Anda mengangkat tangan kiri Anda

and I want you to go, "One, two, three, four, five,

dan melakukan ini, "Satu, dua, tiga, empat, lima,

six, seven, eight, nine, 10."

enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh."

It's a neurological test, just in case you were wondering.

Ini adalah tes otak, seandainya Anda bertanya-tanya.

All right, now what I want you to do

Baiklah, sekarang saya minta Anda

is to recite the last five letters

menyebutkan lima huruf terakhir

of the English alphabet backwards.

dari alfabet Latin secara terbalik.

You should have started with Z.

Anda harusnya mulai dengan Z.

(Laughter)

(Tertawa)

All right. How many people here are still pretty sure

Baiklah. Berapa orang di sini yang masih cukup yakin

you've got all five words?

mereka masih ingat kelima kata tadi?

Okay. Typically we end up with about less than half,

Baiklah. Biasanya kita hanya dapat kurang dari setengah,

right, which is normal. There will be a range.

yang mana normal saja. Akan ada kisarannya.

Some people can hang on to five.

Beberapa orang dapat mengingat lima.

Some people can hang on to 10.

Beberapa orang dapat mengingat sepuluh.

Some will be down to two or three.

Beberapa hanya dapat mengingat dua atau tiga.

What we know is this is really important to the way we function, right?

Yang kita ketahui adalah bahwa hal ini penting untuk mengetahui bagaimana kita berfungsi, kan?

And it's going to be really important here at TED

Dan hal ini akan menjadi sangat penting di TED

because you're going to be exposed to so many different ideas.

karena Anda akan mendengar begitu banyak ide yang berbeda.

Now the problem that we have

Nah, masalah kita adalah

is that life comes at us,

kehidupan terjadi begitu saja,

and it comes at us very quickly,

dan ia datang begitu cepat,

and what we need to do is to take that amorphous

dan yang perlu kita lakukan adalah untuk mengambil

flow of experience and somehow

aliran pengalaman yang abstrak itu dan

extract meaning from it

menarik hikmahnya

with a working memory

menggunakan working memory

that's about the size of a pea.

yang kira-kira sebesar kacang tanah.

Now don't get me wrong, working memory is awesome.

Nah, jangan salah sangka, working memory adalah sesuatu yang luar biasa.

Working memory allows us

Working memory mengizinkan kita

to investigate our current experience

untuk meneliti pengalaman kita saat ini

as we move forward.

sembari kita bergerak maju.

It allows us to make sense of the world around us.

Ia mengizinkan kita untuk memahami logika di balik dunia di sekitar kita.

But it does have certain limits.

Tapi ia juga mempunyai batasan-batasan tertentu.

Now working memory is great for allowing us to communicate.

Nah, working memory sangat hebat karena ia membuat kita mampu berkomunikasi.

We can have a conversation,

Kita bisa terlibat dalam sebuah percakapan,

and I can build a narrative around that

dan saya dapat membuat sebuah narasi tentangnya

so I know where we've been and where we're going

jadi saya tahu kita sudah ke mana saja dan ke mana kita hendak menuju

and how to contribute to this conversation.

serta bagaimana kita dapat berkontribusi dalam percakapan ini.

It allows us to problem-solve, critical think.

Ia mengizinkan kita untuk memecahkan masalah, berpikir kritis.

We can be in the middle of a meeting,

Kita bisa jadi berada di tengah-tengah sebuah rapat,

listen to somebody's presentation, evaluate it,

mendengarkan presentasi seseorang, mengevaluasinya,

decide whether or not we like it,

memutuskan apakah kita menyukainya atau tidak,

ask follow-up questions.

menanyakan pertanyaan lanjutan.

All of that occurs within working memory.

Semua itu terjadi di dalam working memory.

It also allows us to go to the store

Ia juga mengizinkan kita untuk pergi ke toko

and allows us to get milk and eggs and cheese

dan membeli susu dan telur dan keju

when what we're really looking for

meski yang sebenarnya kita inginkan

is Red Bull and bacon. (Laughter)

adalah Red Bull dan daging asap. (Tertawa)

Gotta make sure we're getting what we're looking for.

Kita harus mendapatkan apa yang kita cari.

Now, a central issue with working memory

Nah, masalah utama dengan working memory

is that it's limited.

adalah ia mempunyai keterbatasan.

It's limited in capacity, limited in duration,

Ia memiliki kapasitas yang terbatas, daya tahan yang terbatas,

limited in focus.

serta fokus yang terbatas.

We tend to remember about four things.

Kita biasanya mampu mengingat sekitar empat macam hal.

Okay? It used to be seven,

Ya? Dulunya tujuh,

but with functional MRIs, apparently it's four,

tapi hasil pemeriksaan MRI fungsional, ternyata hanya empat,

and we were overachieving.

dulu kita melampau target.

Now we can remember those four things

Sekarang kita bisa mengingat keempat hal itu

for about 10 to 20 seconds

selama 10-20 detik

unless we do something with it,

kecuali bila kita melakukan sesuatu dengannya,

unless we process it, unless we apply it to something,

kalau kita tidak memproses informasi itu, tidak menerapkannya pada sesuatu,

unless we talk to somebody about it.

kalau kita tidak membicarakannya dengan seseorang.

When we think about working memory,

Kalau kita berpikir tentang working memory,

we have to realize that this limited capacity

kita harus menyadari bahwa kapasitasnya yang terbatas ini

has lots of different impacts on us.

memiliki berbagai dampak pada kita.

Have you ever walked from one room to another

Pernahkah Anda berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya

and then forgotten why you're there?

dan lalu lupa kenapa Anda ada di sana?

You do know the solution to that, right?

Anda tahu solusinya, kan?

You go back to that original room. (Laughter)

Anda kembali lagi ke ruangan yang pertama. (Tertawa)

Have you ever forgotten your keys?

Pernahkah Anda kelupaan kunci?

You ever forgotten your car?

Apa Anda pernah kelupaan mobil?

You ever forgotten your kids?

Apa Anda pernah kelupaan anak-anak Anda?

Have you ever been involved in a conversation,

Pernahkah Anda terlibat dalam suatu percakapan,

and you realize that the conversation to your left

dan Anda menyadari bahwa percakapan yang berlangsung di sisi kiri Anda

is actually more interesting? (Laughter)

ternyata lebih menarik? (Tertawa)

So you're nodding and you're smiling,

Jadi Anda mengangguk dan tersenyum,

but you're really paying attention to this one over here,

tapi Anda baru benar-benar memperhatikan percakapan yang berlangsung

until you hear that last word go up,

ketika Anda mendengar intonasi bicara lawan bicara Anda naik,

and you realize,

dan Anda menyadari,

you've been asked a question. (Laughter)

seseorang menanyakan pertanyaan pada Anda. (Tertawa)

And you're really hoping the answer is no,

Dan Anda benar-benar berharap jawabannya adalah tidak.

because that's what you're about to say.

karena Anda ingin bilang tidak.

All of that talks about working memory,

Paparan tadi mengenai working memory,

what we can do and what we can't do.

apa yang bisa dan tidak bisa kita lakukan.

We need to realize that working memory

Kita perlu menyadari bahwa working memory

has a limited capacity,

memiliki kapasitas yang terbatas,

and that working memory capacity itself is how we negotiate that.

dan bahwa kapasitas working memory tergantung pada cara kita menegosiasikannya.

We negotiate that through strategies.

Kita menegosiasikannya melalui strategi.

So what I want to do is talk a little bit about a couple of strategies here,

Jadi saya ingin membahas sedikit tentang beberapa strategi di sini,

and these will be really important

dan ini akan menjadi sangat penting

because you are now in an information target-rich environment

karena Anda saat ini berada di lingkungan yang sangat kaya dengan informasi

for the next several days.

untuk beberapa hari ke depan.

Now the first part of this that we need to think about

Nah, bagian pertamanya adalah kita perlu memikirkan

and we need to process our existence, our life,

dan memahami eksistensi diri kita, kehidupan kita,

immediately and repeatedly.

segera dan berulang kali.

We need to process what's going on

Kita perlu memahami apa yang sedang terjadi

the moment it happens, not 10 minutes later,

ketika ia terjadi, bukan 10 menit setelahnya,

not a week later, at the moment.

bukan seminggu kemudian, tapi seketika itu juga.

So we need to think about, well, do I agree with him?

Jadi kita perlu mempertimbangkan, nah, apa saya setuju dengannya?

What's missing? What would I like to know?

Apa yang kurang? Apa yang ingin saya ketahui?

Do I agree with the assumptions?

Apa saya setuju dengan asumsinya?

How can I apply this in my life?

Bagaimana saya bisa menerapkannya dalam hidup saya?

It's a way of processing what's going on

Ini adalah cara untuk memahami apa yang sedang terjadi

so that we can use it later.

supaya dapat kita gunakan di kemudian waktu.

Now we also need to repeat it. We need to practice.

Kita juga perlu mengulanginya. Kita perlu melatihnya.

So we need to think about it here.

Jadi kita perlu memikirkannya di sini.

In between, we want to talk to people about it.

Di antaranya, kita ingin membicarakannya dengan orang lain.

We're going to write it down, and when you get home,

Kita akan menulisnya, dan ketika Anda pulang ke rumah,

pull out those notes and think about them

keluarkan catatakan itu dan pikirkan lagi

and end up practicing over time.

dan melatihnya sepanjang waktu.

Practice for some reason became a very negative thing.

Entah kenapa berlatih menjadi sesuatu yang negatif.

It's very positive.

Padahal berlatih adalah hal yang sangat positif.

The next thing is, we need to think elaboratively

Berikutnya, kita perlu berpikir secara elaboratif

and we need to think illustratively.

dan kita juga perlu berpikir secara ilustratif.

Oftentimes, we think that we have to relate new knowledge to prior knowledge.

Seringkali, kita berpikir bahwa kita perlu menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

What we want to do is spin that around.

Yang ingin kita lakukan adalah untuk memutar-balikkannya.

We want to take all of our existence

Kita ingin menggunakan segenap keberadaan kita

and wrap it around that new knowledge

untuk membungkus pengetahuan baru itu

and make all of these connections and it becomes more meaningful.

dan menjadikannya saling terhubung, sehingga pengetahuan ini menjadi lebih berarti.

We also want to use imagery. We are built for images.

Kita juga ingin menggunakan imaginasi. Karena kita diciptakan untuk melihat bentuk visual.

We need to take advantage of that.

Kita harus memanfaatkan hal itu.

Think about things in images,

Visualisasikan berbagai hal,

write things down that way.

tuliskan seperti itu.

If you read a book, pull things up.

Kalau Anda membaca sebuah buku, visualisasikan.

I just got through reading "The Great Gatsby,"

Saya baru saja selesai membaca "The Great Gatsby,"

and I have a perfect idea of what he looks like

dan saya memiliki gambaran yang sempurna tentang kisah itu

in my head, so my own version.

di kepala saya, jadi versi saya sendiri.

The last one is organization and support.

Yang terakhir adalah organisasi dan dukungan.

We are meaning-making machines. It's what we do.

Kita adalah mesin-pembuat-arti. Manusia memang begitu.

We try to make meaning out of everything that happens to us.

Kita mencoba mencari tahu arti di balik segala hal yang terjadi pada diri kita.

Organization helps, so we need to structure

Organisasi memang bisa membantu, jadi kita butuh mengorganisir

what we're doing in ways that make sense.

hal-hal yang kita lakukan sehingga ia masuk akal.

If we are providing knowledge and experience,

Kalau kita menyediakan pengetahuan dan pengalaman,

we need to structure that.

kita perlu mengorganisirnya.

And the last one is support.

Dan yang terakhir adalah dukungan.

We all started as novices.

Kita semua mulai sebagai pemula.

Everything we do is an approximation of sophistication.

Semua yang kita lakukan adalah percobaan untuk menjadi lebih canggih.

We should expect it to change over time. We have to support that.

Kita seharusnya sudah tahu ia akan berubah seiring waktu. Kita harus mendukungnya.

The support may come in asking people questions,

Dukungan itu bisa jadi dalam bentuk bertanya kepada orang lain,

giving them a sheet of paper that has an organizational chart on it

memberikan mereka sehelai kertas berisikan struktur organisasi

or has some guiding images,

atau beberapa gambar yang mengarahkan,

but we need to support it.

tapi kita perlu mendukungnya.

Now, the final piece of this, the take-home message

Nah, yang terakhir, pesan yang dapat Anda ambil

from a working memory capacity standpoint is this:

dari sudut pandang kapasitas working memory adalah ini:

what we process, we learn.

Apa pun yang kita proses, kita pelajari.

If we're not processing life, we're not living it.

Kalau kita tidak memahami hidup, kita tidak benar-benar hidup.

Live life. Thank you.

Benar-benar hiduplah. Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)