Leymah Gbowee: Unlock the intelligence, passion, greatness of girls | TED

Translator: Gabriela Gondokusumo Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

Many times

Sudah berkali-kali

I go around the world to speak,

saya pergi keliling dunia untuk berbicara,

and people ask me questions

dan mereka bertanya tentang

about the challenges,

tantangan-tantangan saya,

my moments,

momen-momen saya,

some of my regrets.

beberapa penyesalan saya.

1998:

Tahun 1998:

A single mother of four,

Seorang ibu tunggal beranak empat,

three months after the birth of my fourth child,

tiga bulan setelah kelahiran anak keempat saya,

I went to do a job

Saya pergi untuk bekerja

as a research assistant.

sebagai asisten peneliti.

I went to Northern Liberia.

Saya pergi ke Liberia Utara.

And as part of the work,

Dan sebagai bagian dari pekerjaan saya,

the village would give you lodgings.

pihak desa menyediakan tempat tinggal.

And they gave me lodging with a single mother

Mereka pun menempatkan saya di rumah seorang ibu tunggal

and her daughter.

dan anak gadisnya.

This girl happened to be

Anak gadis ini ternyata adalah

the only girl in the entire village

satu-satunya anak gadis di seluruh desa

who had made it

yang telah berhasil

to the ninth grade.

naik ke kelas 3 SMP.

She was the laughing stock of the community.

Dia adalah sumber lelucon orang-orang di desanya.

Her mother was often told by other women,

Ibunya tidak jarang diolok-olok oleh ibu-ibu lain,

"You and your child

"Kamu dan anakmu

will die poor."

akan meninggal melarat."

After two weeks of working in that village,

Setelah dua minggu bekerja di desa itu,

it was time to go back.

tibalah saatnya untuk pulang.

The mother came to me, knelt down,

Ibu itu datang kepada saya, berlutut,

and said, "Leymah, take my daughter.

dan berkata, "Leymah, tolong bawa putri saya.

I wish for her

Saya ingin agar dia

to be a nurse."

menjadi seorang perawat."

Dirt poor, living in the home with my parents,

Karena miskin dan tinggal bersama orang tua,

I couldn't afford to.

saya tidak dapat membiayainya.

With tears in my eyes,

Dengan air mata di pelupuk mata,

I said, "No."

saya berkata, "Tidak."

Two months later,

Dua bulan kemudian,

I go to another village

saya pergi ke desa lainnya

on the same assignment

dengan pekerjaan yang sama

and they asked me to live with the village chief.

dan mereka menempatkan saya di tempat kepala desa.

The women's chief of the village has this little girl,

Kepala perempuan di desa ini memiliki seorang anak gadis,

fair color like me,

berkulit terang seperti saya,

totally dirty.

namun kotor.

And all day she walked around

Dan sepanjang hari dia berkeliling

only in her underwear.

hanya dengan memakai celana dalam.

When I asked, "Who is that?"

Ketika saya bertanya, "Siapa itu?"

She said, "That's Wei.

Dia berkata, "Itu Wei.

The meaning of her name is pig.

Arti namanya adalah babi.

Her mother died while giving birth to her,

Ibunya meninggal ketika melahirkan dia,

and no one had any idea who her father was."

dan tidak ada yang tahu siapa ayahnya."

For two weeks, she became my companion,

Selama dua minggu, dia menjadi teman saya,

slept with me.

tidur bersama saya.

I bought her used clothes

Saya membelikannya baju bekas

and bought her her first doll.

dan boneka pertamanya.

The night before I left,

Pada hari sebelum saya pulang,

she came to the room

dia datang ke kamar saya

and said, "Leymah, don't leave me here.

dan berkata, "Leymah, jangan tinggalkan saya di sini.

I wish to go with you.

Saya ingin pergi bersamamu.

I wish to go to school."

Saya ingin pergi sekolah."

Dirt poor, no money,

Karena miskin, tidak memiliki uang

living with my parents,

dan tinggal bersama orang tua,

I again said, "No."

sekali lagi saya berkata, "Tidak."

Two months later,

Dua bulan kemudian,

both of those villages fell into another war.

kedua desa tersebut kembali mengalami peperangan.

Till today, I have no idea

Sampai hari ini, saya sama sekali tidak tahu

where those two girls are.

di mana kedua anak gadis itu berada.

Fast-forward, 2004:

Percepat hingga tahun 2004:

In the peak of our activism,

Di puncak aktivisme kami,

the minister of Gender Liberia called me

menteri gender Liberia menelepon saya

and said, "Leymah, I have a nine-year-old for you.

dan berkata, "Leymah, ada seorang anak gadis berumur 9 tahun.

I want you to bring her home

Saya ingin kau membawanya pulang

because we don't have safe homes."

karena kami tidak punya tempat berlindung."

The story of this little girl:

Cerita dari anak gadis ini:

She had been raped

Dia telah diperkosa

by her paternal grandfather

oleh kakek dari pihak ayahnya

every day for six months.

setiap hari, selama enam bulan.

She came to me bloated,

Dia datang kepada saya dengan perut kembung,

very pale.

dan sangat pucat.

Every night I'd come from work and lie on the cold floor.

Setiap malam saya pulang kerja dan berbaring di lantai yang dingin.

She'd lie beside me

Dia akan ikut berbaring bersama saya

and say, "Auntie, I wish to be well.

dan berkata, "Bibi, saya ingin menjadi lebih baik.

I wish to go to school."

Saya ingin pergi ke sekolah."

2010:

Tahun 2010:

A young woman stands before President Sirleaf

Seorang gadis muda berdiri di depan Presiden Sirleaf (presiden perempuan Liberia)

and gives her testimony

dan memberikan testimoninya

of how she and her siblings live together,

tentang bagaimana dia dan saudaranya tinggal bersama,

their father and mother died during the war.

dan orangtuanya meninggal saat perang.

She's 19; her dream is to go to college

Dia masih berusia 19 tahun; bermimpi untuk belajar di perguruan tinggi

to be able to support them.

dan untuk menyokong saudaranya.

She's highly athletic.

Dia sangat atletis.

One of the things that happens

Salah satu hal yang terjadi

is that she applies for a scholarship.

adalah dia mendaftarkan diri untuk beasiswa.

Full scholarship. She gets it.

Beasiswa penuh. Dia mendapatkannya.

Her dream of going to school,

Impiannya untuk bersekolah,

her wish of being educated,

impiannya untuk menerima pendidikan,

is finally here.

akhirnya datang.

She goes to school on the first day.

Dia pun pergi ke sekolah pada hari pertama.

The director of sports

Direktur olahraga di sekolahnya

who's responsible for getting her into the program

yang bertanggung jawab untuk memberikannya beasiswa

asks her to come out of class.

meminta dia untuk keluar dari kelas.

And for the next three years,

Dan selama tiga tahun setelah itu,

her fate will be

takdirnya adalah untuk

having sex with him every day,

berhubungan seks dengannya setiap hari,

as a favor for getting her in school.

sebagai balas budi karena telah membiarkan dia bersekolah.

Globally, we have policies,

Secara global, kita memiliki kebijaksanaan,

international instruments,

instrumen internasional,

work leaders.

pemimpin-pemimpin.

Great people have made commitments --

Orang-orang besar telah berkomitmen --

we will protect our children

akan melindungi anak-anak

from want and from fear.

dari kemiskinan dan dari ketakutan.

The U.N. has the Convention on the Rights of the Child.

PBB mempunyai Konvensi untuk Hak Anak.

Countries like America, we've heard things like No Child Left Behind.

Di negara seperti Amerika, kita telah mendengar aksi No Child Left Behind (Tidak ada anak yang diitinggalkan)

Other countries come with different things.

Negara lain memiliki kebijakan lain.

There is a Millennium Development called Three

Ada sebuah Millennium Development bernama Three

that focuses on girls.

yang berfokus pada perempuan.

All of these great works by great people

Semua usaha hebat karya orang-orang besar

aimed at getting young people

yang ditargetkan supaya para pemuda

to where we want to get them globally,

dapat mencapai tempat yang diinginkan secara global,

I think, has failed.

saya rasa, telah gagal.

In Liberia, for example,

Contohnya, di Liberia,

the teenage pregnancy rate

tingkat kehamilan remaja

is three to every 10 girls.

adalah tiga setiap sepuluh gadis.

Teen prostitution is at its peak.

Prostitusi remaja sedang pada puncaknya.

In one community, we're told,

Di sebuah komunitas, kami diberi tahu,

you wake up in the morning

Anda bisa bangun di pagi hari

and see used condoms like used chewing gum paper.

dan menemukan kondom-kondom bekas seperti kertas bekas permen karet.

Girls as young as 12 being prostituted

Gadis sekecil 12 tahun sudah dilacurkan

for less than a dollar a night.

dengan harga kurang dari satu dolar semalam.

It's disheartening, it's sad.

Itu menyayat hati, itu menyedihkan.

And then someone asked me,

Kemudian seseorang bertanya,

just before my TEDTalk, a few days ago,

tepat sebelum TEDTalk saya, beberapa hari lalu,

"So where is the hope?"

"Jadi di mana harapannya?"

Several years ago, a few friends of mine

Beberapa tahun lalu, teman-teman saya

decided we needed to bridge the disconnect

sepakat bahwa kami perlu menghubungkan yang terlepas

between our generation

dari generasi kami

and the generation of young women.

dan generasi perempuan muda.

It's not enough to say

Bukan hanya dengan mengatakan

you have two Nobel laureates from the Republic of Liberia

bahwa Anda memiliki dua pemenang Nobel dari Republik Liberia

when your girls' kids are totally out there

saat anak perempuan Anda ada di luar sana

and no hope, or seemingly no hope.

dan tanpa harapan, atau terlihat tanpa harapan.

We created a space

Kami menciptakan sebuah ruang

called the Young Girls Transformative Project.

bernama Young Girls Transformative Project (Proyek Transformatif Perempuan Muda)

We go into rural communities

Kami pergi ke pedesaan

and all we do, like has been done in this room,

dan apa yang kami lakukan, seperti yang kami lakukan di sini,

is create the space.

adalah menciptakan ruang.

When these girls sit,

Saat gadis-gadis ini duduk,

you unlock intelligence,

Anda membuka kecerdasan,

you unlock passion,

Anda membuka semangat,

you unlock commitment,

Anda membuka komitmen,

you unlock focus,

Anda membuka fokus,

you unlock great leaders.

Anda membuka pemimpin besar.

Today, we've worked with over 300.

Saat ini, kami telah bekerja dengan lebih dari 300 gadis.

And some of those girls

Dan beberapa dari gadis itu

who walked in the room very shy

yang berjalan melangkah malu ke dalam ruangan

have taken bold steps, as young mothers,

telah mengambil langkah besar, sebagai ibu muda,

to go out there and advocate

untuk pergi keluar dan bersuara

for the rights of other young women.

untuk hak perempuan muda lainnya.

One young woman I met,

Salah satu perempuan muda yang saya temui,

teen mother of four,

ibu remaja dari empat anak,

never thought about finishing high school,

yang tidak pernah berpikir untuk menyelesaikan SMA,

graduated successfully;

lulus dengan sukses;

never thought about going to college,

yang tidak pernah berpikir untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,

enrolled in college.

masuk perguruan tinggi.

One day she said to me,

Suatu hari dia berkata pada saya,

"My wish is to finish college

"Impian saya adalah menyelesaikan perguruan tinggi

and be able to support my children."

dan mampu menyokong anak-anak saya."

She's at a place where she can't find money

Dia ada di suatu kondisi di mana dia tidak mempunyai uang

to go to school.

untuk pergi ke sekolah.

She sells water, sells soft drinks

Dia menjual air, minuman ringan

and sells recharge cards for cellphones.

dan kartu prabayar ponsel.

And you would think she would take that money

Dan Anda mungkin berpikir dia akan mengambil seluruh uang tersebut

and put it back into her education.

dan memakainya untuk pendidikannya.

Juanita is her name.

Namanya Juanita.

She takes that money

Dia mengambil uang itu

and finds single mothers in her community

dan mengumpulkan ibu-ibu tunggal di komunitasnya

to send back to school.

untuk mengirim mereka kembali ke sekolah.

Says, "Leymah, my wish

Katanya, "Leymah, impian saya

is to be educated.

adalah untuk dididik.

And if I can't be educated,

Dan bila saya tidak dapat dididik,

when I see some of my sisters being educated,

ketika saya melihat saudari saya menerima pendidikan,

my wish has been fulfilled.

impian saya telah dikabulkan.

I wish for a better life.

Saya menginginkan kehidupan yang lebih baik.

I wish for food for my children.

Saya menginginkan makanan untuk anak-anak saya.

I wish that sexual abuse and exploitation in schools would stop."

Saya harap pelecehan seksual dan eksploitasi di sekolah-sekolah dapat berhenti."

This is the dream of the African girl.

Ini adalah mimpi seorang gadis Afrika.

Several years ago,

Beberapa tahun lalu,

there was one African girl.

ada seorang gadis Afrika.

This girl had a son

Dia memiliki seorang anak lelaki

who wished for a piece of doughnut

yang ingin makan donat

because he was extremely hungry.

karena dia sangat lapar.

Angry, frustrated,

Marah, frustasi,

really upset

sangat kesal

about the state of her society

akan keadaan masyarakatnya

and the state of her children,

dan keadaan anak-anaknya,

this young girl started a movement,

gadis ini pun memulai sebuah gerakan

a movement of ordinary women

gerakan wanita biasa

banding together

yang bersatu

to build peace.

untuk menciptakan kedamaian.

I will fulfill the wish.

Saya akan mengabulkan impian itu.

This is another African girl's wish.

Ini adalah impian gadis Afrika lainnya.

I failed to fulfill the wish of those two girls.

Saya telah gagal untuk mengabulkan impian dua gadis yang saya sebutkan di atas.

I failed to do this.

Saya telah gagal.

These were the things that were going through the head of this other young woman --

Ini adalah hal yang terus melewati pikiran gadis muda lainnya --

I failed, I failed, I failed.

Saya gagal, saya gagal, saya gagal.

So I will do this.

Maka saya akan melakukannya.

Women came out,

Wanita pun keluar,

protested a brutal dictator,

memprotes diktator yang brutal,

fearlessly spoke.

berbicara tanpa takut.

Not only did the wish of a piece of doughnut come true,

Tidak hanya impian akan sebuah donat terkabulkan,

the wish of peace came true.

impian akan damai pun terkabul.

This young woman

Wanita muda ini

wished also to go to school.

juga ingin bersekolah.

She went to school.

Dia pun pergi ke sekolah.

This young woman wished for other things to happen,

Wanita muda ini juga menginginkan hal-hal lain untuk menjadi kenyataan,

it happened for her.

dan itu terjadi padanya.

Today, this young woman is me,

Hari ini, wanita muda ini adalah saya.

a Nobel laureate.

seorang peraih Nobel.

I'm now on a journey

Saya sekarang sedang bertualang

to fulfill the wish,

untuk mengabulkan impian-impian,

in my tiny capacity,

dengan sedikit kemampuan yang saya miliki,

of little African girls --

dari gadis-gadis kecil Afrika --

the wish of being educated.

impian untuk menerima pendidikan.

We set up a foundation.

Kami pun membangun sebuah yayasan.

We're giving full four-year scholarships

Kami memberikan beasiswa penuh selama 4 tahun

to girls from villages that we see with potential.

kepada gadis-gadis yang kami anggap berpotensi.

I don't have much to ask of you.

Saya tidak akan meminta banyak dari anda.

I've also been to places in this U.S.,

Saya pernah berkunjung ke banyak tempat di Amerika,

and I know that girls in this country

dan saya tahu bahwa gadis-gadis di negeri ini

also have wishes,

juga memiliki impian,

a wish for a better life somewhere in the Bronx,

impian untuk kehidupan yang lebih baik di tengah Bronx,

a wish for a better life

impian untuk kehidupan yang lebih baik

somewhere in downtown L.A.,

di pusat kota Los Angeles,

a wish for a better life somewhere in Texas,

impian untuk kehidupan yang lebih baik di tengah Texas,

a wish for a better life somewhere in New York,

impian untuk kehidupan yang lebih baik di tengah New York,

a wish for a better life

impian untuk kehidupan yang lebih baik

somewhere in New Jersey.

di tengah New Jersey.

Will you journey with me

Maukah Anda ikut berpetualang bersama saya

to help that girl,

untuk membantu gadis itu,

be it an African girl or an American girl

apakah dia gadis Afrika atau Amerika

or a Japanese girl,

atau gadis Jepang,

fulfill her wish,

kabulkan impiannya,

fulfill her dream,

kabulkan mimpinya,

achieve that dream?

untuk meraih mimpinya?

Because all of these

Karena semua dari

great innovators and inventors

inovator dan inventor besar

that we've talked to and seen

yang telah kami lihat dan ajak bicara

over the last few days

dalam beberapa hari ini

are also sitting in tiny corners

juga sedang duduk di pojokan-pojokan kecil

in different parts of the world,

di belahan-belahan dunia yang berbeda,

and all they're asking us to do

dan yang mereka inginkan dari kita adalah

is create that space

untuk membuat ruang

to unlock the intelligence,

untuk membuka kecerdasan,

unlock the passion,

membuka semangat,

unlock all of the great things

untuk membuka semua hal-hal besar

that they hold within themselves.

yang mereka sembunyikan dalam diri mereka sendiri.

Let's journey together. Let's journey together.

Mari berpetualang bersama.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Chris Anderson: Thank you so much.

Chris Anderson: Terima kasih banyak.

Right now in Liberia,

Saat ini di Liberia,

what do you see

apa yang Anda lihat

as the main issue that troubles you?

sebagai masalah utama yang menggelisahkan Anda?

LG: I've been asked to lead

LG: Saya telah diminta untuk memimpin

the Liberian Reconciliation Initiative.

Inisiatif Rekonsiliasi Liberia.

As part of my work,

Sebagai bagian dari pekerjaan saya,

I'm doing these tours

adalah pergi berkunjung

in different villages and towns --

ke berbagai desa dan kota --

13, 15 hours on dirt roads --

13, 15 jam lewat jalanan tanah

and there is no community that I've gone into

dan tidak pernah ada komunitas di mana

that I haven't seen intelligent girls.

saya tidak pernah bertemu gadis-gadis cerdas.

But sadly,

Tapi sayangnya,

the vision of a great future,

bayangan akan masa depan yang besar,

or the dream of a great future,

atau mimpi akan masa depan yang besar,

is just a dream,

hanyalah mimpi semata.

because you have all of these vices.

karena semua aspek buruk ini.

Teen pregnancy, like I said, is epidemic.

Kehamilan remaja, seperti yang saya katakan, adalah sebuah wabah.

So what troubles me

Jadi, yang menggelisahkan saya

is that I was at that place

adalah bahwa saya dulu berada di sana

and somehow I'm at this place,

dan entah bagaimana saya sudah berada di sini,

and I just don't want to be the only one

dan saya tidak mau menjadi satu-satunya orang

at this place.

yang berada di sini.

I'm looking for ways

Saya sedang mencari jalan

for other girls to be with me.

agar gadis-gadis lain bisa bersama saya.

I want to look back 20 years from now

20 tahun kedepan, saya ingin melihat kembali

and see that there's another Liberian girl,

dan melihat ada gadis Liberia lainnya,

Ghanaian girl, Nigerian girl, Ethiopian girl

gadis Ghana, gadis Nigeria, gadis Ethiopia,

standing on this TED stage.

berdiri di panggung TED ini.

And maybe, just maybe, saying,

Dan mungkin, mungkin saja, akan berkata,

"Because of that Nobel laureate

"Berkat peraih Nobel itu,

I'm here today."

saya ada di sini sekarang."

So I'm troubled

Maka saya merasa terganggu

when I see them like there's no hope.

saat saya melihat mereka tanpa harapan.

But I'm also not pessimistic,

Namun saya juga tidak pesimis,

because I know it doesn't take a lot

karena saya tahu bahwa itu tidak sulit untuk

to get them charged up.

membuat mereka bersemangat.

CA: And in the last year,

CA: Dan dalam satu tahun ini

tell us one hopeful thing

beri tahu kami satu hal penuh harapan

that you've seen happening.

yang telah Anda saksikan.

LG: I can tell you many hopeful things that I've seen happening.

LG: Saya dapat memberi tahu Anda banyak hal yang penuh harapan.

But in the last year,

Namun tahun lalu,

where President Sirleaf comes from, her village,

di desa di mana Presiden Sirleaf berasal,

we went there to work with these girls.

kami bekerja dengan gadis-gadis di sana.

And we could not find 25 girls

Dan kami tidak dapat menemukan 25 gadis

in high school.

di SMA.

All of these girls went to the gold mine,

Semua gadis pergi ke tambang emas,

and they were predominantly prostitutes

dan mereka pada umumnya melacur,

doing other things.

melakukan hal-hal lain.

We took 50 of those girls

Kami mengajak 50 orang dari gadis-gadis ini

and we worked with them.

dan kami bekerja dengan mereka.

And this was at the beginning of elections.

Ini adalah saat pemilu presiden baru dimulai.

This is one place where women were never --

Tempat ini adalah tempat di mana perempuan tidak akan pernah --

even the older ones

bahkan yang lebih tua

barely sat in the circle with the men.

sangat jarang duduk di sebuah lingkaran bersama lelaki.

These girls banded together and formed a group

Gadis-gadis ini bergabung dan membentuk sebuah grup

and launched a campaign

dan menjalankan sebuah kampanye

for voter registration.

untuk hak memilih dalam pemilu.

This is a real rural village.

Desa ini benar-benar terpencil.

And the theme they used was:

Dan tema yang mereka gunakan adalah:

"Even pretty girls vote."

"Bahkan gadis cantik pun memilih."

They were able to mobilize young women.

Ini berhasil untuk memobilisasi perempuan muda.

But not only did they do that,

Tetapi tidak hanya itu,

they went to those who were running for seats

mereka pergi ke orang-orang yang berlomba untuk kursi

to ask them, "What is it

dan bertanya, "Apa

that you will give the girls of this community

yang bisa Anda berikan bagi perempuan di komunitas ini

when you win?"

saat Anda menang?"

And one of the guys

Dan salah satu dari pria itu

who already had a seat was very --

yang sudah memilki kursi di parlemen --

because Liberia has one of the strongest rape laws,

karena Liberia memiliki hukum tentang pemerkosaan yang ketat,

and he was one of those really fighting in parliament

dia adalah salah satu dari mereka yang berjuang di parlemen

to overturn that law

untuk membalikkan hukum tersebut

because he called it barbaric.

karena dia menganggapnya biadab.

Rape is not barbaric, but the law, he said, was barbaric.

Pemerkosaan itu tidak biadab, tapi katanya, hukumlah yang biadab.

And when the girls started engaging him,

Dan saat para gadis itu mulai menyerang dia,

he was very hostile towards them.

dia sangat tidak ramah terhadap mereka.

These little girls turned to him and said,

Para gadis ini pun berbalik kepadanya dan berkata,

"We will vote you out of office."

"Kami akan mengeluarkan Anda dari kantor."

He's out of office today.

Hari ini, dia keluar dari kantornya.

(Applause)

(Tepuk tangan)

CA: Leymah, thank you. Thank you so much for coming to TED.

CA: Leymah, terima kasih. Terima kasih banyak karena sudah datang di TED.

LG: You're welcome. (CA: Thank you.)

LG: Kembali. (CA: Terima kasih.)

(Applause)

(Tepuk tangan)