Israel and Iran: A love story?

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Dewi Barnas

On March 14, this year,

Tanggal 14 Maret tahun ini

I posted this poster on Facebook.

saya mengunggah poster ini di Facebook.

This is an image of me and my daughter

Ini adalah foto saya dan putri saya

holding the Israeli flag.

sedang memegang bendera Israel.

I will try to explain to you about the context of why

Saya akan mencoba menjelaskan tentang mengapa

and when I posted.

dan kapan saya mengunggahnya.

A few days ago, I was sitting waiting

Beberapa hari yang lalu, saya sedang duduk menunggu

on the line at the grocery store,

di sebuah toko kelontong,

and the owner and one of the clients

dan si pemilik toko sedang berbicara

dengan salah satu pelanggan,

were talking to each other,

and the owner was explaining to the client

dan pemilik toko itu sedang menjelaskan bahwa

that we're going to get 10,000 missiles on Israel.

kami akan menerima 10.000 rudal di Israel.

And the client was saying, no, it's 10,000 a day.

Dan pelanggan itu berkata, bukan, tapi 10.000 rudal sehari.

(Laughter)

(Tawa)

("10,000 missiles") This is the context. This is where we are now in Israel.

Inilah konteksnya. Inilah posisi kita di Israel.

We have this war with Iran coming for 10 years now,

Kita sudah berperang dengan Iran selama 10 tahun sekarang,

and we have people, you know, afraid.

dan orang-orang takut.

It's like every year it's the last minute

Seakan setiap tahun adalah saat terakhir

kita dapat berbuat sesuatu akan perang dengan Iran ini.

that we can do something about the war with Iran.

It's like, if we don't act now, it's too late forever,

Seperti, jika kita tidak bertindak sekarang, selamanya akan terlambat,

for 10 years now.

sudah 10 tahun seperti ini.

So at some point it became, you know, to me,

Jadi pada satu titik, bagi saya, ini menjadi seperti,

I'm a graphic designer, so I made posters about it

saya seorang perancang grafis, jadi saya membuat poster

and I posted the one I just showed you before.

dan mengunggahnya seperti yang saya tunjukkan sebelumnya.

Most of the time, I make posters, I post them on Facebook,

Kebanyakan, saya membuat poster, mengunggahnya di Facebook,

teman-teman saya menyukainya, atau tidak menyukainya,

my friends like it, don't like it,

most of the time don't like it, don't share it,

seringkali mereka tidak menyukainya, tidak menyebarkannya,

don't nothing,

tidak berbuat apa-apa,

and it's another day.

dan hari pun berlalu.

So I went to sleep, and that was it for me.

Jadi saya pergi tidur, itu saja.

And later on in the night, I woke up

Dan kemudian di malam hari, saya terbangun

because I'm always waking up in the night,

karena saya selalu terbangun di tengah malam,

and I went by the computer and I see all these red dots,

dan saya membuka komputer dan melihat banyak titik merah

you know, on Facebook, which I've never seen before.

di Facebook, yang sebelumnya belum pernah saya lihat.

(Laughter)

(Tawa)

And I was like, "What's going on?"

Dan saya berpikir, "Ada apa ini?"

So I come to the computer and I start looking on,

Jadi saya mulai melihat-lihat di komputer,

and suddenly I see many people talking to me,

dan tiba-tiba saya melihat banyak orang berbicara pada saya,

most of them I don't know,

dan kebanyakan dari mereka saya tidak kenal,

and a few of them from Iran,

dan ada beberapa di antaranya yang berasal dari Iran,

which is -- What?

yang mana -- Yang benar saja?!

Because you have to understand,

Anda harus mengerti bahwa

in Israel we don't talk with people from Iran.

di Israel, kami tidak berbicara dengan orang Iran.

We don't know people from Iran.

Kami tidak kenal orang-orang dari Iran.

It's like, on Facebook, you have friends only from --

Seperti di Facebook, teman-teman Anda hanyalah --

it's like your neighbors are your friends on Facebook.

seperti hanya para tetangga Anda saja yang menjadi teman Anda di Facebook.

And now people from Iran are talking to me.

Dan sekarang orang-orang dari Iran berbicara dengan saya.

So I start answering this girl, and she's telling me

Jadi saya mulai berbincang dengan seorang perempuan, dan dia mengatakan

she saw the poster and she asked her family to come,

dia melihat poster saya dan dia meminta keluarganya datang untuk melihatnya,

because they don't have a computer, she asked her family

karena mereka tidak punya komputer, dia mengajak mereka duduk di ruang keluarga,

to come to see the poster, and they're all sitting in the living room crying.

dimana mereka semua duduk sambil menangis.

So I'm like, whoa.

Jadi saya seperti, wah...

I ask my wife to come, and I tell her, you have to see that.

Saya memanggil istri saya dan berkata bahwa dia harus melihatnya.

People are crying, and she came, she read the text,

Orang-orang menangis, dan saat istri saya membaca tulisan itu,

and she started to cry.

dia mulai menangis.

And everybody's crying now. (Laughter)

Dan kini semua orang menangis. (Tawa)

So I don't know what to do, so my first reflex,

Saya tidak tahu harus berbuat apa, jadi hal pertama yang saya lakukan

as a graphic designer, is, you know, to show everybody

sebagai seorang perancang grafis, adalah menunjukkan pada semua orang

what I'd just seen, and people started to see them

apa yang baru saja saya lihat, dan orang-orang mulai melihatnya

and to share them, and that's how it started.

dan menyebarkannya, dari sanalah semuanya bermula.

The day after, when really it became a lot of talking,

Hari berikutnya, saya sudah berbicara dengan begitu banyak orang,

I said to myself, and my wife said to me,

saya berkata pada diri saya sendiri, dan istri saya mengatakan pada saya,

I also want a poster,

saya juga mau dibuatkan poster,

so this is her. (Laughter)

jadi inilah istri saya. (Tawa)

Because it's working, put me in a poster now.

Karena posternya sukses, pasang poster saya juga.

But more seriously, I was like, okay, these ones work,

Tapi kembali serius lagi, saya menemukan bahwa poster seperti ini sukses,

but it's not just about me, it's about people from Israel

namun ini bukan hanya tentang saya, namun tentang orang-orang Israel

who want to say something.

yang ingin mengatakan sesuatu.

So I'm going to shoot all the people I know, if they want,

Jadi saya akan mengambil foto semua orang yang saya kenal, jika mereka mau

and I'm going to put them in a poster and I'm going to share them.

dan saya akan menaruhnya di poster dan menyebarkannya.

So I went to my neighbors and friends and students

Jadi saya pergi mengunjungi para tetangga, teman, dan siswa saya,

and I just asked them, give me a picture, I will make you a poster.

dan saya meminta foto mereka untuk membuat poster.

And that's how it started. And that's how, really,

Dari sinilah semuanya bermula. Dan begitulah

it's unleashed, because suddenly people

ini menjadi populer, karena tiba-tiba orang-orang

from Facebook, friends and others,

dari Facebook, teman-teman saya, dan lainnya,

just understand that they can be part of it.

menjadi paham bahwa mereka dapat menjadi bagian darinya.

It's not just one dude making one poster,

Bukan sekedar seseorang yang membuat satu poster,

it's -- we can be part of it, so they start sending me pictures

namun -- kita dapat terlibat, sehingga mereka mulai mengirimkan saya foto

and ask me, "Make me a poster. Post it.

dan meminta saya, "Buatkan poster saya dan unggahlah.

Tell the Iranians we from Israel love you too."

Beri tahu orang-orang Iran bahwa kami dari Israel juga menyayangi mereka."

It became, you know, at some point it was really, really intense.

Pada suatu titik, ini menjadi sangat intens,

I mean, so many pictures, so I asked friends

maksud saya, saya menerima begitu banyak foto, sehingga saya meminta bantuan,

to come, graphic designers most of them,

dari teman-teman saya, kebanyakan perancang grafis,

to make posters with me, because I didn't have the time.

untuk membuat poster bersama saya, karena saya tidak memiliki cukup waktu.

It was a huge amount of pictures.

Jumlah fotonya banyak sekali.

So for a few days, that's how my living room was.

Jadi selama beberapa hari, inilah keadaan ruang keluarga saya.

And we received Israeli posters, Israeli images,

Kami menerima poster-poster Israel, gambar-gambar Israel,

but also lots of comments, lots of messages from Iran.

dan juga banyak komentar dan pesan dari Iran.

And we took these messages and we made posters out of it,

Dan kami mengambil pesan-pesan ini dan menjadikannya poster,

because I know people: They don't read, they see images.

karena saya tahu: Orang-orang tidak membaca, mereka melihat gambar.

If it's an image, they may read it.

Jika ada di gambar, mungkin mereka akan membacanya.

So here are a few of them.

Inilah beberapa di antaranya.

("You are my first Israelian friend. I wish we both get rid of our idiot politicians, anyway nice to see you!")

("Kamu adalah teman Israel saya yang pertama. Saya harap kita bisa menyingkirkan para politisi bodoh kita, senang berkenalan denganmu!")

("I love that blue. I love that star. I love that flag.") This one is really moving for me because it's the story

("Saya suka warna biru itu, bintang itu, bendera itu.") Ini sungguh menyentuh buat saya karena ini adalah

of a girl who has been raised in Iran

kisah seorang perempuan yang dibesarkan di Iran

to walk on an Israeli flag to enter her school every morning,

yang harus menginjak bendera Israel setiap pagi untuk memasuki sekolahnya,

and now that she sees the posters that we're sending,

dan kini dia melihat poster yang kami kirimkan,

she starts -- she said that she changed her mind,

dan dia mulai -- dia berkata bahwa dia berubah pikiran,

and now she loves that blue, she loves that star,

dan kini dia menyukai warna biru itu, bintang itu,

and she loves that flag, talking about the Israeli flag,

dan bendera itu -- dia berbicara tentang bendera Israel,

and she wished that we'd meet and come to visit one another,

dan dia berharap kami dapat bertemu dan saling berkunjung,

and just a few days after I posted the first poster.

dan hanya beberapa hari setelah saya mengunggah poster pertama.

The day after,

Hari berikutnya,

Iranians started to respond with their own posters.

orang-orang Iran mulai menanggapi dengan poster mereka sendiri.

They have graphic designers. What? (Laughter)

Apa? Mereka punya perancang grafis juga! (Tawa)

Crazy, crazy.

Sungguh gila.

So you can see they are still shy, they don't want to show their faces,

Jadi Anda bisa melihat bahwa mereka masih malu-malu, mereka tidak ingin menunjukkan wajah mereka,

but they want to spread the message.

namun mereka ingin menyebarkan pesan itu.

They want to respond. They want to say the same thing.

Mereka ingin menanggapi. Mereka ingin mengatakan hal yang sama.

So. And now it's communication.

Jadi sekarang ini menjadi komunikasi.

It's a two-way story. It's Israelis and Iranians

Ini adalah kisah dua arah. Orang-orang Israel dan Iran

sending the same message, one to each other.

saling berkirim pesan yang sama.

("My Israeli Friends. I don't hate you. I don't want War.")

("Sahabat Israelku. Aku tidak membencimu. Aku tidak ingin ada perang.")

This never happened before, and this is two people

Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dan ini adalah dua orang

supposed to be enemies, we're on the verge of a war,

yang seharusnya menjadi musuh, kita berada di ambang peperangan

and suddenly people on Facebook are starting to say,

dan tiba-tiba orang-orang di Facebook mulai berkata,

"I like this guy. I love those guys."

"Saya menyukai orang ini. Saya sangat menyukai orang-orang ini."

And it became really big at some point.

Dan pada suatu titik ini menjadi sangat besar.

And then it became news.

Lalu menjadi berita.

Because when you're seeing the Middle East, you see only the bad news.

Karena saat Anda melihat Timur Tengah, Anda hanya melihat kabar buruk.

And suddenly, there is something that was happening

Dan tiba-tiba saja ada sesuatu yang terjadi

that was good news. So the guys on the news,

yang merupakan kabar baik. Jadi orang-orang di media

they say, "Okay, let's talk about this."

berkata, "Baiklah, mari kita bicarakan hal ini."

And they just came, and it was so much,

Dan mereka datang, dan itu sungguh berarti,

I remember one day, Michal,

saya ingat suatu hari, Michal,

she was talking with the journalist, and she was asking him,

dia berbicara dengan seorang jurnalis dan bertanya kepadanya,

"Who's gonna see the show?"And he said, "Everybody."

"Siapa yang akan menonton acara ini?" Dan jurnalis itu berkata, "Semua orang."

So she said, "Everybody in Palestine, in where? Israel?

"Semua orang di Palestina, di mana? Israel?

Who is everybody?""Everybody."

Siapa semua orang itu?" "Semua orang."

They said, "Syria?" "Syria."

Dia bertanya, "Suriah?" "Suriah."

"Lebanon?""Lebanon."

"Lebanon?" "Lebanon."

At some point, he just said, "40 million people are going to see you today.

Jurnalis itu lalu berkata, "40 juta orang akan menontonmu hari ini.

It's everybody." The Chinese.

Semua orang." Termasuk orang China.

And we were just at the beginning of the story.

Dan kita masih ada pada bagian awal kisah ini.

Something crazy also happened.

Ada hal gila yang juga terjadi.

Every time a country started talking about it,

Setiap kali sebuah negara mulai membicarakannya

like Germany, America, wherever,

seperti Jerman, Amerika, di manapun

a page on Facebook popped up with the same logo

sebuah halaman Facebook muncul dengan logo yang sama

with the same stories, so at the beginning

dan kisah yang sama, jadi pada awalnya

we had "Iran-Loves-Israel," which is an Iranian

ada halaman "Iran-Loves-Israel," yaitu seorang Iran

sitting in Tehran, saying, "Okay, Israel loves Iran?

yang duduk di Tehran dan berkata, "Baiklah, Israel loves Iran?

I give you Iran-Loves-Israel."

Aku akan memberimu Iran-Loves-Israel."

You have Palestine-Loves-Israel.

Ada juga Palestine-Loves-Israel

You have Lebanon that just -- a few days ago.

Ada juga Lebanon -- baru beberapa hari yang lalu.

And this whole list of pages on Facebook

Dan seluruh daftar halaman Facebook ini

dedicated to the same message,

bertujuan untuk menyampaikan pesan yang sama,

to people sending their love, one to each other.

bagi orang-orang yang mengirimkan cinta mereka, satu sama lain.

The moment I really understood that something was happening,

Saya baru benar-benar mengerti ada sesuatu yang terjadi,

a friend of mine told me,

adalah saat seorang teman berkata,

"Google the word 'Israel.'"

"Cari kata 'Israel' di Google."

And those were the first images on those days

Dan itulah gambar pertama yang muncul di Google

that popped up from Google

pada saat itu

when you were typing, "Israel" or "Iran."

saat Anda mengetikkan "Israel" atau "Iran."

We really changed how people see the Middle East.

Kami benar-benar mengubah cara pandang orang-orang terhadap Timur Tengah.

Because you're not in the Middle East.

Karena Anda tidak berada di Timur Tengah.

You're somewhere over there, and then you want to see the Middle East,

Anda ada di luar sana, lalu Anda ingin melihat Timur Tengah,

so you go on Google and you say, "Israel,"

jadi Anda membuka Google dan mengetik, "Israel,"

and they give you the bad stuff.

dan Anda menemukan banyak hal-hal buruk.

And for a few days you got those images.

Dan selama beberapa hari Anda diperlihatkan gambar-gambar ini.

Today the Israel-Loves-Iran page

Kini halaman Israel-Loves-Iran

is this number, 80,831, and two million people last week

ada pada angka ini: 80.831, dan minggu lalu 2 juta orang

went on the page and shared, liked, I don't know,

mengunjungi halaman ini, menyebarkannya, menyukainya, dan sebagainya,

commented on one of the photos.

mengomentari salah satu foto-foto yang ada.

So for five months now, that's what we are doing,

Jadi itulah yang sudah kami lakukan dalam 5 bulan ini,

me, Michal, a few of my friends, are just making images.

saya, Michal, dan beberapa teman saya, kami hanya membuat poster.

We're showing a new reality

Kami menunjukkan suatu realitas baru

by just making images

hanya dengan membuat poster

because that's how the world perceives us.

karena itulah cara dunia melihat kami.

They see images of us, and they see bad images.

Mereka melihat gambar-gambar kita, dan mereka melihat gambar yang buruk.

So we're working on making good images. End of story.

Jadi kami membuat gambar yang bagus. Akhir cerita.

Look at this one. This is the Iran-Loves-Israel page.

Lihat ini. Ini adalah halaman Iran-Loves-Israel.

This is not the Israel-Loves-Iran. This is not my page.

Ini bukan Israel-Loves-Iran. Ini bukan halaman saya.

This is a guy in Tehran on the day of remembrance

Ini adalah seorang pria di Teheran pada hari peringatan

of the Israeli fallen soldier

kejatuhan tentara Israel

putting an image of an Israeli soldier on his page.

yang menaruh gambar tentara Israel pada halamannya.

This is the enemy.

Inilah sang musuh.

What?

Apa?

("Turut berbelasungkawa bagi keluarga-keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dalam serangan teror di Bulgaria")

("Our heartfelt condolences to the families who lost their dearests in terror attack in Bulgaria")

And it's going both ways.

Demikian juga dengan kami.

It's like, we are showing respect, one to each other.

Ini seperti kami saling menunjukkan rasa hormat satu sama lain.

And we're understanding. And you show compassion.

Pengertian kami dan rasa belas kasihan Anda

And you become friends.

membuat Anda menjadi teman kami.

And at some point, you become friends on Facebook,

Dan pada suatu titik, Anda menjadi teman di Facebook,

and you become friends in life.

dan menjadi teman dalam hidup.

You can go and travel and meet people.

Anda dapat bepergian dan berjumpa dengan orang-orang.

And I was in Munich a few weeks ago.

Saya berada di Munich beberapa minggu yang lalu

I went there to open an exposition about Iran

untuk membuka sebuah pameran tentang Iran

and I met there with people from the page

dan saya bertemu dengan orang-orang dari halaman itu

that told me, "Okay, you're going to be in Europe,

yang mengatakan, "Baik, kau akan ke Eropa,

I'm coming. I'm coming from France, from Holland,

Saya datang. Saya akan datang dari Perancis, dari Belanda,

from Germany," of course, and from Israel people came,

dari Jerman," dan tentu saja dari Israel.

and we just met there for the first time in real life.

Dan kami bertemu untuk pertama kalinya di dunia nyata.

I met with people that are supposed to be my enemies

Saya bertemu dengan orang-orang yang seharusnya menjadi musuh saya

for the first time. And we just shake hands,

untuk pertama kalinya. Dan kami berjabat tangan,

and have a coffee and a nice discussion,

minum kopi, dan berdiskusi,

and we talk about food and basketball.

dan membahas tentang makanan dan basket.

And that was the end of it.

Dan itulah akhir kisahnya.

Remember that image from the beginning?

Ingat gambar di awal presentasi tadi?

At some point we met in real life, and we became friends.

Pada suatu titik kami bertemu di kehidupan nyata dan menjadi teman.

And it goes the other way around.

Dan juga sebaliknya.

Some girl that we met on Facebook

Seorang perempuan yang kami kenal di Facebook

never been in Israel, born and raised in Iran,

lahir dan besar di Iran, belum pernah ke Israel,

lives in Germany, afraid of Israelis

tinggal di Jerman, takut pada orang Israel

because of what she knows about us,

karena apa yang dia ketahui tentang kami,

decides after a few months of talking on the Internet

setelah beberapa bulan berbicara di Internet dengan beberapa orang Israel,

with some Israelis to come to Israel,

memutuskan akan berkunjung ke Israel,

and she gets on the plane and arrives at Ben Gurion

dan dia sampai di Ben Gurion dengan pesawat

and says, "Okay, not that big a deal."

dan berkata, "Baiklah, ternyata bukan masalah besar."

So a few weeks ago, the stress is getting higher,

Jadi beberapa minggu yang lalu, tekanan antara Israel dan Iran menjadi semakin tinggi

so we start this new campaign

jadi kami memulai kampanye baru

called "Not ready to die in your war."

bernama, "Tidak siap untuk tewas dalam perangmu."

I mean, it's plus/minus the same message,

Maksud saya, kurang lebih pesannya sama

but we wanted really to add some aggressivity to it.

namun kami ingin lebih agresif.

And again, something amazing happened,

Dan kembali, sesuatu yang luar biasa terjadi,

something that we didn't have on the first wave of the campaign.

sesuatu yang tidak kami dapatkan pada gelombang pertama kampanye.

Now people from Iran, the same ones who were shy

Orang-orang dari Iran, yang tadinya masih malu-malu dalam kampanye pertama

at the first campaign and just sent, you know,

dan hanya mengirimkan gambar kaki

their foot and half their faces,

dan setengah wajah mereka,

now they're sending their faces, and they're saying,

sekarang mereka mengirimkan foto wajah mereka dan berkata

"Okay, no problem, we're into it. We are with you."

"Baiklah, tidak masalah, kami akan terlibat. Kami bersamamu."

Just read where those guys are from.

Baca saja dari mana orang-orang itu berasal.

And for every guy from Israel,

Dan untuk setiap orang Israel,

you've got someone from Iran.

ada satu orang juga dari Iran.

Just people sending their pictures.

Orang-orang ini mengirimkan foto mereka.

Crazy, yes?

Gila, bukan?

So --

Jadi --

(Applause)

(Tepuk tangan)

So you may ask yourself, who is this dude?

Jadi Anda mungkin bertanya, siapa orang ini?

My name is Ronny Edry, and I'm 41, I'm an Israeli,

Nama saya Ronny Edry, usia saya 41 tahun, dan saya orang Israel.

I'm a father of two, I'm a husband,

Saya seorang ayah bagi 2 orang anak, saya seorang suami,

and I'm a graphic designer. I'm teaching graphic design.

dan saya perancang grafis. Saya mengajar desain grafis.

And I'm not that naive, because a lot of the time

Dan saya tidak naif, karena seringkali

I've been asked, many times I've been asked, "Yeah, but,

saya ditanya, "Ya, tapi

this is really naive, sending flowers over, I mean — "

ini sungguh naif, mengirimkan bunga, maksud saya --"

I was in the army. I was in the paratroopers for three years,

Saya pernah menjadi tentara, sebagai penerjun payung selama 3 tahun,

and I know how it looks from the ground.

dan saya tahu seperti apa kelihatannya dari bawah.

I know how it can look really bad.

Saya tahu bahwa semuanya dapat terlihat buruk.

So to me, this is the courageous thing to do,

Jadi bagi saya, ini adalah suatu hal yang berani,

to try to reach the other side before it's too late,

untuk menjangkau ke sisi seberang sebelum terlambat,

because when it's going to be too late, it's going to be too late.

karena jika sudah terlambat, maka terlambat sudah.

And sometimes war is inevitable, sometimes,

Dan terkadang, perang tidak dapat dihindari, kadang kala,

but maybe [with] effort, we can avoid it.

namun mungkin dengan usaha, kita dapat menghindarinya.

Maybe as people, because especially in Israel,

Mungkin sebagai masyarakat, karena di Israel khususnya,

we're in a democracy. We have the freedom of speech,

kami adalah negara demokrasi. Kami memiliki kebebasan berbicara,

and maybe that little thing can change something.

dan mungkin hal kecil ini dapat mengubah sesuatu.

And really, we can be our own ambassadors.

Dan sungguh, kita bisa menjadi duta bagi diri kita sendiri.

We can just send a message and hope for the best.

Kita dapat mengirim pesan dan mengharapkan yang terbaik.

So I want to ask Michal, my wife, to come with me

Jadi saya ingin mengajak Michal, istri saya, untuk naik

on the stage just to make with you one image,

ke atas panggung dan mengambil satu foto,

because it's all about images.

karena semua ini adalah tentang foto.

And maybe that image will help us change something.

Dan mungkin foto itu akan membantu kita mengubah sesuatu.

Just raise that. Exactly.

Angkat gambar hati yang Anda pegang.

And I'm just going to take a picture of it,

Dan saya akan mengambil satu foto,

and I'm just going to post it on Facebook

dan mengunggahnya di Facebook

with kind of "Israelis for peace" or something.

dengan logo seperti "Orang-orang Israel untuk perdamaian" atau sejenisnya.

Oh my God.

Ya Tuhan.

Don't cry.

Jangan menangis.

Thank you guys.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)