How to build your creative confidence | David Kelley

Translator: Timothy Covell Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Alia Makki

Hari ini saya ingin berbicara

I wanted to talk to you today about creative confidence.

tentang kepercayaan diri kreatif.

I'm going to start way back in the third grade

Saya akan mulai dari kisah saat saya kelas 3 SD

at Oakdale School in Barberton, Ohio.

di Sekolah Oakdale di Barberton, Ohio.

Saya ingat suatu hari sahabat saya Brian mengerjakan proyek.

I remember one day my best friend Brian was working on a project.

Dia membuat kuda dari tanah liat

He was making a horse out of the clay our teacher kept under the sink.

yang ditaruh di bawah wastafel oleh guru kami.

Dan suatu ketika, seorang siswi yang duduk di mejanya

And at one point, one of the girls that was sitting at his table,

melihat apa yang dia lakukan,

seeing what he was doing, leaned over and said to him,

dia bersandar dan berkata,

"Jelek sekali. Sama sekali tidak terlihat seperti kuda."

"That's terrible. That doesn't look anything like a horse."

Bahu Brian langsung terbenam.

And Brian's shoulders sank.

And he wadded up the clay horse and he threw it back in the bin.

Dia meremas kuda tanah liat itu dan melemparnya ke tempat sampah.

Saya tidak pernah melihat Brian mengerjakan proyek seperti itu lagi.

I never saw Brian do a project like that ever again.

And I wonder how often that happens, you know?

Saya penasaran seberapa sering hal itu terjadi.

Tampaknya saat saya menceritakan kisah Brian ini pada siswa saya,

It seems like when I tell that story of Brian to my class,

banyak orang akan datang setelah kelas selesai

a lot of them want to come up after class

and tell me about their similar experience,

dan mengatakan pengalaman mereka yang serupa,

bagaimana ada guru mematikan rasa percaya diri mereka

how a teacher shut them down,

atau bagaimana ada siswa yang sangat kejam pada mereka.

or how a student was particularly cruel to them.

Beberapa memilih untuk menganggap diri mereka

And then some kind of opt out of thinking of themselves as creative

tidaklah kreatif sejak saat itu.

at that point.

Dan saya melihat pilihan yang diambil pada masa anak-anak,

And I see that opting out that happens in childhood,

masuk dan menjadi semakin tertanam

and it moves in and becomes more ingrained, even,

bahkan hingga Anda dewasa.

by the time you get to adult life.

Kita banyak melihat hal ini.

So we see a lot of this.

Saat saya mengadakan lokakarya

When we have a workshop

or when we have clients in to work with us side by side,

atau saat ada pelanggan yang bekerja berdampingan dengan kita

pada akhirnya kita sampai pada saat

eventually we get to the point in the process

yang tidak jelas atau tidak biasa.

that's kind of fuzzy or unconventional.

Dan akhirnya para eksekutif besar itu mengeluarkan Blackberry mereka

And eventually, these big-shot executives whip out their BlackBerrys

dan berkata mereka harus menelepon karena ada hal penting,

and they say they have to make really important phone calls,

dan mereka melangkah keluar.

and they head for the exits.

Dan mereka menjadi begitu tidak nyaman.

And they're just so uncomfortable.

When we track them down and ask them what's going on,

Saat kami melacak mereka dan menanyakan apa yang terjadi,

mereka berkata, "Saya bukan orang yang kreatif."

they say something like, "I'm just not the creative type."

But we know that's not true.

Namun kita tahu itu tidak benar.

If they stick with the process, if they stick with it,

Jika mereka tetap meneruskannya,

they end up doing amazing things.

pada akhirnya mereka akan melakukan hal yang hebat

And they surprise themselves at just how innovative

yang mengejutkan diri mereka sendiri

they and their teams really are.

betapa inovatifnya mereka dan tim mereka.

Saya telah mempelajari ketakutan akan penilaian orang dalam diri kita.

So I've been looking at this fear of judgment that we have,

that you don't do things, you're afraid you're going to be judged;

Bahwa Anda tidak melakukan hal karena takut Anda akan dinilai buruk.

if you don't say the right creative thing, you're going to be judged.

Jika Anda tidak mengatakan hal kreatif yang tepat, Anda akan dinilai buruk.

Saya mendapat terobosan besar

And I had a major breakthrough,

saat bertemu dengan psikolog Albert Bandura,

when I met the psychologist Albert Bandura.

saya tidak tahu apa Anda kenal Albert Bandura.

I don't know if you know Albert Bandura, but if you go to Wikipedia,

Jika anda mencari di Wikipedia,

it says that he's the fourth most important psychologist in history --

dikatakan dialah psikolog terpenting nomor 4 dalam sejarah --

seperti Freud, Skinner, entah siapa, dan Bandura.

you know, like Freud, Skinner, somebody and Bandura.

(Laughter)

Bandura berusia 86 tahun dan masih bekerja di Stanford.

Bandura is 86 and he still works at Stanford.

And he's just a lovely guy.

Dia pria yang sangat menyenangkan.

Saya menemuinya

So I went to see him,

because he's just worked on phobias for a long time,

karena dia sudah lama bekerja pada fobia,

which I'm very interested in.

bidang yang bagi saya menarik.

He had developed this way,

Dia telah mengembangkan cara, metodologi,

this, kind of, methodology,

that ended up curing people in a very short amount of time,

yang akhirnya dapat menyembuhkan orang dalam waktu singkat.

like, in four hours.

Dia banyak menyembuhkan orang dengan fobia dalam 4 jam.

He had a huge cure rate of people who had phobias.

And we talked about snakes -- I don't know why --

Kita berbicara tentang ular.

namun kita berbicara tentang ular dan fobia akan ular.

we talked about snakes and fear of snakes as a phobia.

Dan hal itu sangat menyenangkan, sangat menarik.

And it was really enjoyable, really interesting.

Dia mengatakan bahwa dia mengundang orang itu

He told me that he'd invite the test subject in,

and he'd say, "You know, there's a snake in the next room

dan berkata, "Anda tahu, ada ular di ruangan sebelah

dan kita akan pergi ke sana."

and we're going to go in there."

Di mana dia melaporkan, sebagian besar menjawab,

To which, he reported, most of them replied,

"Hell no! I'm not going in there, certainly if there's a snake in there."

"Tidak. Sudah pasti saya tidak akan ke sana

kalau ada ular di sana."

Namun Bandura memiliki langkah-langkah yang sangat sukses.

But Bandura has a step-by-step process that was super successful.

So he'd take people to this two-way mirror

Dia mengajak orang-orang ini menuju cermin dua arah

looking into the room where the snake was.

untuk melihat ruangan di mana ular itu berada,

dan dia membuat orang-orang itu merasa nyaman.

And he'd get them comfortable with that.

Then through a series of steps,

Lalu dengan beberapa langkah,

mereka pindah dan mereka berdiri di jalan dengan pintu terbuka

he'd move them and they'd be standing in the doorway with the door open,

and they'd be looking in there.

dan mereka melihat ke dalam.

And he'd get them comfortable with that.

Dan dia membuat orang-orang itu merasa nyaman.

Lalu beberapa langkah kecil berikutnya,

And then many more steps later, baby steps,

mereka ada di dalam ruangan itu dengan sarung tangan kulit seperti milik tukang las,

they'd be in the room, they'd have a leather glove like a welder's glove on,

dan akhirnya mereka menyentuh ular itu.

and they'd eventually touch the snake.

Saat mereka menyentuh ular itu,

And when they touched the snake, everything was fine. They were cured.

In fact, everything was better than fine.

sebenarnya, semuanya lebih baik lagi.

These people who had lifelong fears of snakes

Orang-orang ini yang seumur hidupnya takut pada ular

mengatakan hal-hal seperti,

were saying things like,

"Betapa cantiknya ular itu."

"Look how beautiful that snake is."

And they were holding it in their laps.

Dan mereka memeluknya di pangkuan mereka.

Bandura menyebut proses ini, "penguasaan yang dipandu."

Bandura calls this process "guided mastery."

I love that term: guided mastery.

Saya suka kutipan itu: penguasaan yang dipandu.

Dan ada hal lain yang terjadi,

And something else happened.

These people who went through the process and touched the snake

orang-orang yang mengikuti proses ini dan menyentuh ular itu

akhirnya menjadi kurang takut akan hal-hal lainnya dalam hidup mereka.

ended up having less anxiety about other things in their lives.

Mereka mencoba lebih keras dan lebih tekun

They tried harder, they persevered longer,

and they were more resilient in the face of failure.

dan mereka lebih tabah dalam menghadapi kegagalan.

Mereka mendapat kepercayaan diri yang baru.

They just gained a new confidence.

Dan Bandura menyebutnya "kepercayaan akan kemahiran diri sendiri" --

And Bandura calls that confidence "self-efficacy,"

the sense that you can change the world

perasaan bahwa Anda dapat mengubah dunia

dan dapat meraih apa yang Anda harus lakukan.

and that you can attain what you set out to do.

Pertemuan dengan Bandura benar-benar membebaskan saya

Well, meeting Bandura was really cathartic for me,

because I realized that this famous scientist

karena saya menyadari ilmuwan terkenal ini

telah mendokumentasikan dan mengesahkan secara ilmiah

had documented and scientifically validated

sesuatu yang kita lihat bersama selama 30 tahun terakhir.

something that we've seen happen for the last 30 years:

that we could take people who had the fear that they weren't creative,

Bahwa kita dapat mengajak orang yang takut dirinya tidak kreatif

and we could take them through a series of steps,

dan membawa mereka melalui serangkaian langkah,

kind of like a series of small successes,

semacam rangkaian kesuksesan kecil,

and they turn fear into familiarity.

dan mereka mengubah ketakutan menjadi keakraban, lalu mengejutkan diri mereka sendiri.

And they surprise themselves.

Perubahan ini sungguh luar biasa.

That transformation is amazing.

Kita melihatnya di d.school setiap saat.

We see it at the d.school all the time.

People from all different kinds of disciplines,

Orang-orang dari berbagai disiplin ilmu,

mereka berpikir diri mereka hanyalah analitis.

they think of themselves as only analytical.

And they come in and they go through the process, our process,

Mereka datang dan menjalani proses ini, proses kami,

they build confidence and now they think of themselves differently.

mereka membangun kepercayaan diri dan kini mereka melihat diri mereka secara berbeda.

And they're totally emotionally excited about the fact that they walk around

Mereka benar-benar puas secara emosional

akan kenyataan dan anggapan

thinking of themselves as a creative person.

bahwa diri mereka adalah orang yang kreatif.

Jadi, saya pikir salah satu yang akan saya lakukan hari ini

So I thought one of the things I'd do today

is take you through and show you what this journey looks like.

adalah membawa Anda dan menunjukkan seperti apa perjalanan ini.

Bagi saya, perjalanan ini seperti Doug Dietz.

To me, that journey looks like Doug Dietz.

Doug Dietz adalah teknisi.

Doug Dietz is a technical person.

Dia merancang alat pemindaian medis,

He designs large medical imaging equipment.

alat pemindaian medis yang besar.

Dia bekerja di GE dan memiliki karir yang hebat.

He's worked for GE, and he's had a fantastic career.

Namun pada suatu ketika dia menghadapi krisis.

But at one point, he had a moment of crisis.

Dia berada di rumah sakit dan melihat salah satu mesin MRInya digunakan

He was in the hospital looking at one of his MRI machines in use,

saat dia melihat keluarga muda.

when he saw a young family, and this little girl.

Ada seorang gadis kecil,

yang menangis dan takut.

And that little girl was crying and was terrified.

Dan Doug sangat kecewa saat mengetahui

And Doug was really disappointed to learn

bahwa hampir 80 persen pasien anak-anak di rumah sakit ini

that nearly 80 percent of the pediatric patients in this hospital

had to be sedated in order to deal with his MRI machine.

harus dibius untuk dimasukkan ke dalam mesin MRInya.

Hal ini sangat mengecewakan bagi Doug,

And this was really disappointing to Doug,

karena sebelumnya dia merasa bangga akan apa yang telah dia lakukan.

because before this time, he was proud of what he did.

He was saving lives with this machine.

Dia menyelamatkan banyak nyawa dengan mesin ini.

Namun benar-benar menyakitkan baginya melihat

But it really hurt him to see the fear that this machine caused in kids.

anak-anak yang ketakutan karena mesin ini.

About that time, he was at the d.school at Stanford taking classes.

Saat itu dia sedang kuliah di d.school di Stanford.

Dia belajar tentang proses kami

He was learning about our process, about design thinking, about empathy,

tentang perancangan berpikir, empati,

dan prototip iteratif.

about iterative prototyping.

And he would take this new knowledge and do something quite extraordinary.

Dan dia ingin mengambil pengetahuan baru ini

dan melakukan sesuatu yang cukup luar biasa.

Dia akan merancang ulang seluruh pengalaman dari pemindaian.

He would redesign the entire experience

of being scanned.

And this is what he came up with.

Dan inilah yang dia buat.

(Laughter)

Dia mengubahnya menjadi petualangan bagi anak-anak.

He turned it into an adventure for the kids.

Dia menggambar dinding dan mesinnya,

He painted the walls and he painted the machine,

dan dia meminta para operatornya dilatih oleh orang yang paham akan anak-anak

and he got the operators retrained by people who know kids,

seperti orang-orang di museum anak-anak.

like children's museum people.

Kini saat anak-anak itu datang, ini menjadi sebuah pengalaman.

And now when the kid comes, it's an experience.

And they talk to them about the noise and the movement of the ship.

Mereka mengatakan tentang kebisingan dan gerakan kapal.

Dan saat anak-anak datang, mereka berkata,

And when they come, they say,

"OK, you're going to go into the pirate ship,

"Baiklah, kau akan naik ke kapal bajak laut

but be very still, because we don't want the pirates to find you."

namun diamlah karena kita tidak mau kau ditemukan oleh bajak laut."

Dan hasilnya sangat luar biasa.

And the results were super dramatic:

Dari 80 persen anak-anak yang harus dibius,

from something like 80 percent of the kids needing to be sedated,

to something like 10 percent of the kids needing to be sedated.

menjadi sekitar 10 persen yang masih harus dibius.

And the hospital and GE were happy, too,

Rumah sakit dan GE juga gembira.

because you didn't have to call the anesthesiologist all the time,

Karena Anda tidak harus memanggil ahli bius setiap saat,

and they could put more kids through the machine in a day.

ada lebih banyak anak yang bisa masuk ke mesin itu setiap harinya.

Jadi hasil kuantitatifnya bagus.

So the quantitative results were great.

But Doug's results that he cared about were much more qualitative.

Namun hasil kerja Doug yang paling dia pedulikan jauh lebih bersifat kualitatif.

He was with one of the mothers

Dia bersama salah satu para ibu

waiting for her child to come out of the scan.

yang menunggui anaknya yang sedang dipindai.

And when the little girl came out of her scan,

Dan saat si gadis kecil itu keluar

she ran up to her mother and said,

dia berlari ke ibunya dan berkata,

"Mommy, can we come back tomorrow?"

"Ibu, bisa kita kembali lagi besok?"

(Laughter)

(Tawa)

Saya mendengar Doug bercerita tentang perubahan pribadinya

And so, I've heard Doug tell the story many times

of his personal transformation

berkali-kali

dan terobosan dari rancangan sebagai hasil dari hal itu,

and the breakthrough design that happened from it,

but I've never really seen him tell the story of the little girl

namun saya tidak pernah melihatnya bercerita tentang gadis kecil itu

tanpa mengeluarkan air mata.

without a tear in his eye.

Doug's story takes place in a hospital.

Kisah Doug terjadi di rumah sakit.

Saya tahu beberapa hal mengenai rumah sakit.

I know a thing or two about hospitals.

Beberapa tahun lalu saya merasakan benjolan di pinggir leher saya

A few years ago, I felt a lump on the side of my neck.

dan itulah giliran saya menggunakan mesin MRI.

It was my turn in the MRI machine.

Ternyata itu adalah kanker yang jahat.

It was cancer, it was the bad kind.

Saya diberitahu peluang untuk bertahan hidupnya 40 persen.

I was told I had a 40 percent chance of survival.

Saat Anda duduk dengan para pasien lainnya dengan memakai piyama

So while you're sitting around with the other patients,

in your pajamas,

dan semua orang tampak kurus dan pucat,

and everybody's pale and thin --

dan Anda menunggu giliran untuk rontgen,

(Laughter)

you know? -- and you're waiting for your turn to get the gamma rays,

Anda berpikir tentang banyak hal.

you think of a lot of things.

Pikiran yang paling banyak adalah, "Apakah saya akan sembuh?"

Mostly, you think about: Am I going to survive?

Dan saya banyak berpikir tentang

And I thought a lot about:

What was my daughter's life going to be like without me?

bagaimana kehidupan putri saya kelak tanpa saya?

Namun Anda juga berpikir tentang hal-hal lainnya.

But you think about other things.

Saya banyak berpikir tentang, apa yang harus saya lakukan bagi dunia?

I thought a lot about: What was I put on Earth to do?

What was my calling? What should I do?

Apa panggilan saya? Apa yang harus saya lakukan?

Dan saya beruntung karena memiliki banyak pilihan.

I was lucky because I had lots of options.

We'd been working in health and wellness,

Kami telah bekerja dalam kesehatan dan kebugaran

and K-12, and the developing world.

pendidikan dari TK hingga SMA, dan di negara berkembang.

so there were lots of projects that I could work on.

Jadi ada banyak proyek yang dapat saya kerjakan.

Namun saat ini saya memutuskan untuk berkomitmen

But then I decided and committed at this point,

pada hal yang paling ingin saya lakukan --

to the thing I most wanted to do,

yaitu menolong orang sebanyak mungkin,

which was to help as many people as possible

mendapat kembali kepercayaan diri kreatif mereka yang hilang di jalan.

regain the creative confidence they lost along their way.

Dan jika saya bisa sembuh, itulah yang ingin saya lakukan.

And if I was going to survive, that's what I wanted to do.

Sebagai informasi, saya sembuh.

I survived, just so you know.

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Saya sungguh percaya

I really believe that when people gain this confidence --

bahwa saat orang mendapatkan kepercayaan diri --

dan kami melihatnya setiap saat di d.school dan IDEO --

and we see it all the time at the d.school and at IDEO --

mereka mulai bekerja pada hal-hal yang sangat penting dalam hidup mereka.

that they actually start working on the things

that are really important in their lives.

Kami melihat orang-orang berhenti melakukan sesuatu dan menuju ke arah yang baru.

We see people quit what they're doing and go in new directions.

We see them come up with more interesting -- and just more -- ideas,

Kami melihat mereka menemukan ide yang lebih menarik dan lebih banyak

sehingga mereka dapat memilih ide yang lebih baik.

so they can choose from better ideas.

Dan mereka membuat keputusan yang lebih baik.

And they just make better decisions.

Saya tahu di TED Anda harus memiliki hal yang mengubah dunia.

I know at TED, you're supposed to have a change-the-world kind of thing,

Setiap orang memiliki hal yang mengubah dunia.

isn't that -- everybody has a change-the-world thing?

Jika saya memiliki satu, inilah dia. Untuk membantu hal ini terjadi.

If there is one for me, this is it, to help this happen.

Jadi saya harap Anda bergabung dalam perjalanan saya --

So I hope you'll join me on my quest,

Anda sebagai pemimpin pikiran.

you as, kind of, thought leaders.

It would be really great if you didn't let people divide the world

Sangat luar biasa jika Anda tidak membiarkan orang-orang membagi dunia

into the creatives and the non-creatives, like it's some God-given thing,

antara Yang Kreatif dan Yang Tidak Kreatif, seakan itu anugerah Tuhan,

dan membuat orang-orang menyadari bahwa mereka pada dasarnya kreatif.

and to have people realize that they're naturally creative,

Dan orang-orang ini harus membiarkan ide mereka melambung.

and that those natural people should let their ideas fly;

Mereka harus meraih apa yang disebut Bandara kemahiran diri sendiri.

that they should achieve what Bandura calls self-efficacy,

bahwa Anda dapat melakukan apa yang harus Anda lakukan,

that you can do what you set out to do,

and that you can reach a place of creative confidence

dan Anda dapat mencapai kepercayaan diri kreatif

dan menyentuh ular itu.

and touch the snake.

Thank you.

Terima kasih.

(Tepuk tangan)

(Applause)