How stress affects your body - Sharon Horesh Bergquist

Translator: dinar ayu Reviewer: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo

Cramming for a test?

Mengebut belajar untuk ujian?

Trying to get more done than you have time to do?

Berusaha menyelesaikan banyak hal dalam waktu singkat?

Stress is a feeling we all experience when we are challenged or overwhelmed.

Stres adalah perasaan yang kita semua alami

ketika merasa tertantang atau kewalahan.

But more than just an emotion,

Lebih dari sekadar emosi,

stress is a hardwired physical response that travels throughout your entire body.

stres adalah respons fisik bawaan yang menyebar ke seluruh tubuhmu.

Dalam jangka pendek, stres bisa membawa manfaat,

In the short term, stress can be advantageous,

but when activated too often or too long,

namun ketika terjadi terlalu sering atau lama,

your primitive fight or flight stress response

respons stres primitifmu untuk "melawan atau menghindari"

not only changes your brain

tidak hanya mengubah otakmu,

but also damages many of the other organs and cells throughout your body.

namun juga merusak banyak organ atau sel lain dalam tubuh.

Your adrenal gland releases the stress hormones

Kelenjar adrenalmu melepaskan hormon stres

cortisol, epinephrine, also known as adrenaline,

kortisol, epinefrin atau juga dikenal sebagai adrenalin,

and norepinephrine.

dan norepinefrin.

As these hormones travel through your blood stream,

Saat hormon tersebut menyebar melalui aliran darah,

they easily reach your blood vessels and heart.

mereka sampai dengan mudah ke pembuluh darah dan jantung.

Adrenaline causes your heart to beat faster

Adrenalin membuat jantung berdetak lebih cepat

and raises your blood pressure, over time causing hypertension.

dan menaikkan tekanan darah,

yang lambat laun dapat menyebabkan hipertensi.

Cortisol can also cause the endothelium, or inner lining of blood vessels,

Kortisol juga dapat membuat endotelium, atau lapisan dalam pembuluh darah

to not function normally.

tidak berfungsi normal.

Scientists now know that this is an early step

Para ilmuwan kini tahu bahwa ini adalah langkah awal

in triggering the process of atherosclerosis

yang memicu proses aterosklerosis

or cholesterol plaque build up in your arteries.

atau penumpukan plak kolesterol dalam arteri.

Together, these changes increase your chances of a heart attack or stroke.

Perubahan-perubahan ini meningkatkan risiko serangan jantung atau strok.

When your brain senses stress,

Ketika merasakan stres,

it activates your autonomic nervous system.

otak akan mengaktifkan sistem saraf otonom.

Through this network of nerve connections,

Melalui jaringan koneksi saraf ini,

your big brain communicates stress to your enteric,

otak mengomunikasikan stres ke sistem pencernaan,

or intestinal nervous system.

atau sistem saraf saluran pencernaan.

Besides causing butterflies in your stomach,

Selain menyebabkan perasaan gugup,

this brain-gut connection can disturb the natural rhythmic contractions

koneksi otak-usus ini dapat menganggu kontraksi ritmis alami

that move food through your gut,

yang menyalurkan makanan melalui usus,

leading to irritable bowel syndrome,

kemudian menyebabkan sindrom iritasi usus,

and can increase your gut sensitivity to acid,

dan meningkatkan kepekaan usus terhadap asam,

making you more likely to feel heartburn.

membuatmu lebih rentan merasakan perih di bagian dada.

Via the gut's nervous system,

Melalui sistem saraf di usus,

stress can also change the composition and function of your gut bacteria,

stres juga dapat mengubah komposisi dan fungsi dari bakteri dalam usus,

which may affect your digestive and overall health.

yang dapat memengaruhi kondisi pencernaan dan kesehatanmu.

Speaking of digestion, does chronic stress affect your waistline?

Bicara tentang pencernaan, apakah stres kronis memengaruhi lingkar pinggangmu?

Well, yes.

Ya.

Cortisol can increase your appetite.

Kortisol dapat meningkatkan nafsu makan kita.

It tells your body to replenish your energy stores

Ia meminta tubuh kita untuk mengisi ulang simpanan energi

with energy dense foods and carbs, causing you to crave comfort foods.

dengan makanan berenergi dan karbohidrat, membuat kita mengidam makanan enak.

High levels of cortisol can also cause you to put on those extra calories

Kadar kortisol tinggi juga bisa membuat kita menambah kalori ekstra

as visceral or deep belly fat.

dalam bentuk lemak visera, atau lemak di dalam perut.

This type of fat doesn't just make it harder to button your pants.

Lemak jenis ini tidak hanya membuat perut menjadi buncit.

It is an organ that actively releases hormones

Lemak ini adalah organ yang melepaskan hormon

and immune system chemicals called cytokines

dan senyawa sistem imun yang disebut sitokin

that can increase your risk of developing chronic diseases,

yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis,

such as heart disease and insulin resistance.

seperti penyakit jantung dan resistensi insulin.

Meanwhile, stress hormones affect immune cells in a variety of ways.

Selain itu, hormon stres memengaruhi sel imun dalam berbagai cara.

Initially, they help prepare to fight invaders and heal after injury,

Awalnya, mereka membantu mempersiapkan melawan infeksi dan menyembuhkan luka.

but chronic stress can dampen function of some immune cells,

Namun, stres kronis dapat meredam fungsi beberapa sel imun,

make you more susceptible to infections, and slow the rate you heal.

membuat kita lebih rentan terinfeksi, dan memperlambat laju penyembuhan.

Want to live a long life?

Ingin berusia panjang?

You may have to curb your chronic stress.

Kamu mungkin harus mengurangi stres kronis.

That's because it has even been associated with shortened telomeres,

Karena stres memiliki keterkaitan dengan telomer yang pendek,

the shoelace tip ends of chromosomes that measure a cell's age.

bagian paling ujung dari kromosom yang menandakan usia sel.

Telomeres cap chromosomes

Telomer melindungi kromosom

to allow DNA to get copied every time a cell divides

agar DNA dapat direplikasi setiap kali sel membelah

without damaging the cell's genetic code,

tanpa merusak kode genetik sel,

and they shorten with each cell division.

dan mereka akan memendek setiap terjadi pembelahan sel.

When telomeres become too short, a cell can no longer divide and it dies.

Saat telomer menjadi terlalu pendek,

sel tidak bisa lagi membelah dan akan mati.

As if all that weren't enough,

Tidak hanya itu,

chronic stress has even more ways it can sabotage your health,

stres kronis memiliki banyak cara untuk merusak kesehatanmu,

including acne,

seperti jerawat,

hair loss,

kerontokan rambut,

sexual dysfunction,

disfungsi seksual,

headaches,

sakit kepala,

muscle tension,

ketegangan otot,

difficulty concentrating,

kesulitan konsentrasi,

fatigue,

kelelahan,

and irritability.

dan mudah marah.

So, what does all this mean for you?

Jadi, apa arti semua ini bagimu?

Your life will always be filled with stressful situations.

Hidupmu akan selalu dipenuhi dengan situasi yang membuat stres.

But what matters to your brain and entire body

Namun, yang penting bagi otak dan seluruh tubuhmu

is how you respond to that stress.

adalah bagaimana kamu menghadapi stresnya.

If you can view those situations as challenges you can control and master,

Apabila kamu memandangnya sebagai tantangan yang dapat dikuasai,

rather than as threats that are insurmountable,

daripada sebagai ancaman yang sulit dilalui.

you will perform better in the short run and stay healthy in the long run.

Performamu lebih baik dalam jangka pendek,

dan tetap sehat dalam jangka panjangnya.