The myth of Pandora’s box - Iseult Gillespie

Translator: Maria Nainggolan Reviewer: Ade Indarta

Curiosity:

Rasa penasaran:

a blessing, or a curse?

sebuah berkat atau sebuah kutukan?

The paradoxical nature of this trait

Sifat alam yang bertentangan ini

was personified for the ancient Greeks

diwujudkan di zaman Yunani kuno

in the mythical figure of Pandora.

dengan sosok mistis Pandora.

According to legend,

Menurut legenda,

she was the first mortal woman,

ia adalah wanita fana pertama,

whose blazing curiosity set a chain of earth-shattering events in motion.

yang rasa penasarannya menyebabkan kejadian berantai.

Pandora was breathed into being by Hephaestus, God of fire,

Pandora diberi nafas oleh Hephaestus, Dewa Api,

who enlisted the help of his divine companions to make her extraordinary.

yang mendapat bantuan dari dewa lainnya untuk membuatnya luar biasa.

From Aphrodite she received the capacity for deep emotion;

Dari Aphrodite, ia mendapatkan emosi perasaan yang dalam;

from Hermes she gained mastery over language.

dari Hermes, ia mendapatkan kemampuan menguasai bahasa.

Athena gave the gift of fine craftsmanship and attention to detail,

Athena memberikannya keahlian berfokus pada detail,

and Hermes gave her her name.

dan Hermes memberinya nama.

Finally, Zeus bestowed two gifts on Pandora.

Akhirnya, Zeus memberikan dua hadiah kepada Pandora.

The first was the trait of curiosity,

Yang pertama adalah rasa penasaran,

which settled in her spirit and sent her eagerly out into the world.

yang menetap di dalam dirinya dan yang mengirimnya keluar dari dunia.

The second was a heavy box, ornately curved, heavy to hold –

Yang kedua adalah kotak yang berat, berornamen, berat untuk dipegang -

and screwed tightly shut.

dan dikunci dengan kencang.

But the contents, Zeus told her, were not for mortal eyes.

Tetapi untuk isinya, Zeus memberitahunya, bukan untuk mata manusia.

She was not to open the box under any circumstance.

Ia tidak boleh membuka kotak tersebut dalam keadaan apapun.

On earth, Pandora met and fell in love with Epimetheus, a talented titan

Di Bumi, Pandora bertemu dan jatuh cinta dengan Epimetheus, seorang titan berbakat

who had been given the task of designing the natural world by Zeus.

yang ditunjuk Zeus untuk merancang dunia.

He had worked alongside his brother Prometheus,

Ia bekerjasama dengan saudara kandungnya Prometheus,

who created the first humans

yang menciptakan manusia pertama

but was eternally punished for giving them fire.

tetapi dihukum selamanya karena memberikan mereka api.

Epimetheus missed his brother desperately,

Epimetheus sangat merindukan saudaranya,

but in Pandora he found another fiery-hearted soul for companionship.

tetapi dalam Pandora ia menemukan pasangan hidupnya.

Pandora brimmed with excitement at life on earth.

Pandora pun penuh kebahagiaan atas hidupnya di Bumi.

She was also easily distracted and could be impatient,

Ia juga gampang teralihkan dan tidak sabar,

given her thirst for knowledge and desire to question her surroundings.

haus akan ilmu pengetahuan dan pertanyaan akan sekelilingnya.

Often, her mind wandered to the contents of the sealed box.

Sering ia penasaran tentang isi kotak yang dikunci tersebut.

What treasure was so great it could never be seen by human eyes,

Harta karun apakah yang sangat hebat yang tidak akan pernah dilihat mata manusia,

and why was it in her care?

dan mengapa itu berada di tangannya?

Her fingers itched to pry it open.

Tangannya sangat ingin membuka kotak tersebut.

Sometimes she was convinced she heard voices whispering

Terkadang ia yakin ia mendengar suara bisikan

and the contents rattling around inside,

dan suara isi kotak tersebut bergerak-gerak,

as if straining to be free.

seakan-akan ingin dilepaskan.

Its enigma became maddening.

Teka-teki ini pun menjengkelkannya.

Over time, Pandora became more and more obsessed with the box.

Makin lama, Pandora semakin terobsesi dengan kotak tersebut.

It seemed there was a force beyond her control that drew her to the contents,

Sepertinya ada kekuatan yang mendorongnya untuk mendekat ke isi kotak itu,

which echoed her name louder and louder.

yang memanggil namanya semakin keras.

One day she could bear it no longer.

Suatu hari ia tidak dapat menahannya lagi.

Stealing away from Epimetheus,

Mencurinya dari Epimetheus,

she stared at the mystifying box.

ia memandangi kotak penuh rahasia itu.

She’d take one glance inside,

Ia ingin melihat sekilas ke dalamnya,

then be able to rid her mind of it forever...

supaya rasa penasaran tersebut hilang dari pikirannya selamanya...

But at the first crack of the lid, the box burst open.

Tetapi ketika ia berusaha membukanya, kotak tersebut meledak pecah.

Monstrous creatures and horrendous sounds

Makhluk mengerikan dan suara ribut

rushed out in a cloud of smoke and swirled around her, screeching and cackling.

keluar dalam bentuk asap dan mengelilinginya, bersuara melengking.

Filled with terror,

Penuh dengan teror,

Pandora clawed desperately at the air to direct them back into their prison.

Pandora memohon mereka untuk kembali ke dalam kotak.

But the creatures surged out in a gruesome cloud.

Tetapi makhluk-makhluk itu malahan membentuk awan.

She felt a wave of foreboding as they billowed away.

Ia merasakan firasat yang tidak enak ketika mereka mulai mengepul.

Zeus had used the box as a vessel

Zeus menggunakan kotak sebagai kurungan

for all the forces of evil and suffering he’d created –

untuk semua makhluk iblis yang ia ciptakan

and once released,

dan ketika dilepaskan,

they were uncontainable.

mereka sangat berbahaya.

As she wept,

Ketika ia menangis,

Pandora became aware of a sound echoing from within the box.

Pandora sadar akan suara yang bergema yang berasal dari dalam kotak tersebut.

This was not the eerie whispering of demons,

Itu bukanlah bisikan seram dari iblis,

but a light tinkling that seemed to ease her anguish.

melainkan bunyi gemerincing yang tampaknya menenangkan deritanya.

When she once again lifted the lid and peered in,

Ketika ia membuka sekali lagi tutup kotak dan mengintip,

a warm beam of light rose out and fluttered away.

cahaya hangat timbul dan bergerak pergi.

As she watched it flickering in the wake of the evil she’d unleashed,

Ketika ia melihat iblis yang ia lepaskan,

Pandora’s pain was eased.

rasa sakitnya pun hilang.

She knew that opening the box was irreversible –

Ia tahu bahwa membuka kotak adalah hal yang salah -

but alongside the strife, she’d set hope forth to temper its effects.

tetapi ia juga berharap untuk bisa meredam akibatnya.

Today, Pandora’s Box suggests the extreme consequences

Hari ini, kotak Pandora mengingatkan adanya konsekuensi yang luar biasa

of tampering with the unknown –

saat berurusan dengan yang tidak diketahui

but Pandora’s burning curiosity also suggests the duality that lies

tetapi rasa penasaran Pandora juga membuktikan adanya dualitas

at the heart of human inquiry.

pada hati manusia yang penuh pertanyaan.

Are we bound to investigate everything we don’t know,

Apakah kita harus menyelidiki semua yang tidak kita tahu,

to mine the earth for more –

menggali lebih dalam -

or are there some mysteries

atau adakah misteri

that are better left unsolved?

yang lebih baik tidak dipecahkan?