How We Can Make the World a Better Place by 2030 | Michael Green | TED Talks

Translator: Gita Arimanda Reviewer: Dewi Barnas

Do you think the world is going to be a better place next year?

Apakah menurut Anda dunia akan jadi tempat yang lebih baik tahun depan?

In the next decade?

Dekade yang akan datang?

Can we end hunger,

Bisakah kita berantas kelaparan,

achieve gender equality,

capai kesetaraan gender,

halt climate change,

hentikan perubahan iklim,

all in the next 15 years?

semuanya dalam 15 tahun ke depan?

Well, according to the governments of the world, yes we can.

Menurut pemerintah negara-negara di dunia, kita bisa.

In the last few days, the leaders of the world,

Selama beberapa hari terakhir, para pemimpin dunia,

meeting at the UN in New York,

bertemu di PBB di New York,

agreed a new set of Global Goals

mereka menyetujui seperangkat Tujuan Global

for the development of the world to 2030.

untuk pembangunan dunia menuju tahun 2030.

And here they are:

Dan inilah dia:

these goals are the product of a massive consultation exercise.

beberapa tujuan ini adalah hasil dari proses konsultasi berskala besar.

The Global Goals are who we, humanity, want to be.

Tujuan Global adalah yang kita inginkan untuk umat manusia.

Now that's the plan, but can we get there?

Itulah rencananya, bisakah kita mencapainya?

Can this vision for a better world really be achieved?

Bisakah visi untuk dunia yang lebih baik ini dicapai?

Well, I'm here today because we've run the numbers,

Saya di sini sekarang karena kami telah menganalisa statistiknya,

and the answer, shockingly,

dan jawabannya, cukup mengagetkan

is that maybe we actually can.

adalah mungkin kita memang bisa.

But not with business as usual.

Namun tidak dengan melakukan segala hal seperti sedia kala.

Now, the idea that the world is going to get a better place

Ide bahwa dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik

may seem a little fanciful.

mungkin terlihat fantastis.

Watch the news every day and the world seems to be going backwards, not forwards.

Lihatlah berita setiap hari dan sepertinya dunia justru mundur, bukan maju.

And let's be frank:

Mari kita blak-blakan:

it's pretty easy to be skeptical about grand announcements

Lebih mudah untuk skeptis tentang pengumuman yang terdengar bombastis

coming out of the UN.

dari PBB.

But please, I invite you to suspend your disbelief for just a moment.

Namun tolong, saya ajak Anda untuk meninggalkan ketidakpercayaan itu sejenak.

Because back in 2001,

Karena pada tahun 2001,

the UN agreed another set of goals, the Millennium Development Goals.

PBB menyetujui serangkaian tujuan lain, Tujuan Pembangunan Milenium.

And the flagship target there was to halve the proportion of people

Dan target utamanya adalah untuk mengurangi proporsi orang miskin

living in poverty by 2015.

menjadi setengahnya per tahun 2015.

The target was to take from a baseline of 1990,

Targetnya dibuat berdasarkan garis dasar tahun 1990,

when 36 percent of the world's population lived in poverty,

ketika 36% populasi dunia hidup dalam kemiskinan,

to get to 18 percent poverty this year.

agar menjadi 18% populasi miskin tahun ini.

Did we hit this target?

Apakah kita mencapai target ini?

Well, no, we didn't.

Tidak.

We exceeded it.

Kita melampauinya.

This year, global poverty is going to fall to 12 percent.

Tahun ini, kemiskinan global akan turun menjadi 12%.

Now, that's still not good enough,

Tapi itu belum cukup bagus,

and the world does still have plenty of problems.

dan dunia masih punya banyak masalah.

But the pessimists and doomsayers who say that the world can't get better

Namun para pesimis dan penyuka malapetaka yang bilang bahwa dunia tidak akan membaik

are simply wrong.

mereka semua salah.

So how did we achieve this success?

Bagaimana kita bisa mencapainya?

Well, a lot of it was because of economic growth.

Sebagian besar karena pertumbuhan ekonomi.

Some of the biggest reductions in poverty were in countries such as China and India,

Beberapa penurunan kemiskinan terbesar terjadi di negara seperti China dan India,

which have seen rapid economic growth in recent years.

yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat beberapa tahun belakangan.

So can we pull off the same trick again?

Apakah kita bisa melakukannya lagi?

Can economic growth get us to the Global Goals?

Bisakah pertumbuhan ekonomi mengantarkan kita pada Tujuan Global?

Well, to answer that question,

Untuk menjawab pertanyaan itu,

we need to benchmark where the world is today against the Global Goals

kita perlu membuat patokan kondisi dunia saat ini berbanding dengan Tujuan Global

and figure out how far we have to travel.

dan memastikan seberapa lama kita dapat mencapainya.

But that ain't easy,

Namun itu tidak mudah,

because the Global Goals aren't just ambitious,

karena Tujuan Global tidak hanya ambisius,

they're also pretty complicated.

mereka juga rumit.

Over 17 goals, there are then 169 targets

Dari 17 tujuan, ada 169 target

and literally hundreds of indicators.

dan ratusan indikator.

Also, while some of the goals are pretty specific --

Sementara beberapa tujuan lumayan spesifik --

end hunger --

memberantas kelaparan --

others are a lot vaguer --

ada yang lebih ambigu --

promote peaceful and tolerant societies.

mengembangkan masyarakat yang damai dan toleran.

So to help us with this benchmarking,

Untuk membantu kita membuat patokan,

I'm going to use a tool called the Social Progress Index.

saya akan menggunakan alat yang disebut Indeks Perkembangan Sosial.

What this does is measures all the stuff the Global Goals are trying to achieve,

Ia mengukur semua hal yang ingin diraih oleh Tujuan Global,

but sums it up into a single number that we can use as our benchmark

namun merangkumnya menjadi suatu angka yang bisa kita gunakan untuk perbandingan

and track progress over time.

dan mengecek perkembangannya.

The Social Progress Index basically asks three fundamental questions

Indeks Perkembangan Sosial pada dasarnya punya 3 pertanyaan fundamental

about a society.

tentang sebuah masyarakat.

First of all, does everyone have the basic needs of survival:

Pertama, apakah setiap orang bisa memenuhi kebutuhan dasar hidup:

food, water, shelter, safety?

pangan, air, papan, keselamatan?

Secondly, does everyone have the building blocks of a better life:

Kedua, apakah setiap orang punya fondasi untuk hidup yang lebih baik:

education, information, health and a sustainable environment?

pendidikan, informasi, kesehatan dan lingkungan yang berkelanjutan?

And does everyone have the opportunity to improve their lives,

Dan apakah setiap orang punya kesempatan untuk meningkatkan hidupnya,

through rights, freedom of choice, freedom from discrimination,

lewat hak, kebebasan memilih, kebebasan dari diskriminasi,

and access to the world's most advanced knowledge?

dan akses pada pengetahuan paling maju di dunia?

The Social Progress Index sums all this together using 52 indicators

Indeks Perkembangan Sosial merangkum semua ini dalam 52 indikator

to create an aggregate score on a scale of 0 to 100.

untuk menciptakan nilai agregat dalam skala 0 sampai 100.

And what we find is that there's a wide diversity of performance

Dan kami menemukan kondisi dunia saat ini

in the world today.

sangat beragam.

The highest performing country, Norway, scores 88.

Negara yang paling tinggi capaiannya, Norwegia, skornya 88.

The lowest performing country, Central African Republic, scores 31.

Negara dengan capaian terburuk, Republik Afrika Tengah, skornya 31.

And we can add up all the countries together,

Kita bisa menjumlahkan semua negara,

weighting for the different population sizes,

dengan mempertimbangkan jumlah populasi,

and that global score is 61.

dan skor global yang didapat adalah 61.

In concrete terms,

Dalam istilah konkret,

that means that the average human being is living on a level of social progress

artinya secara rata-rata, manusia hidup pada level kemajuan sosial

about the same of Cuba or Kazakhstan today.

yang hampir sama dengan Kuba atau Kazakhstan kini.

That's where we are today: 61 out of 100.

Di situlah posisi kita sekarang: 61 dari 100.

What do we have to get to to achieve the Global Goals?

Apa yang harus kita lakukan untuk meraih Tujuan Global?

Now, the Global Goals are certainly ambitious,

Tujuan Global memang ambisius,

but they're not about turning the world into Norway in just 15 years.

tapi tujuannya bukan untuk mengubah dunia menjadi seperti Norwegia dalam 15 tahun.

So having looked at the numbers, my estimate is that a score of 75

Berdasarkan perkiraan saya, skor 75

would not only be a giant leap forward in human well-being,

tak hanya akan menjadi kemajuan besar dalam kesejahteraan manusia,

it would also count as hitting the Global Goals target.

itu juga berarti memenuhi target Tujuan Global.

So there's our target, 75 out of 100.

Maka itu target kita, 75 dari 100.

Can we get there?

Bisakah kita mencapainya?

Well, the Social Progress Index can help us calculate this,

Indeks Perkembangan Sosial bisa membantu kita menghitungnya,

because as you might have noticed,

karena seperti yang Anda lihat,

there are no economic indicators in there;

tidak ada indikator ekonomi di sana;

there's no GDP or economic growth in the Social Progress Index model.

tidak ada PDB atau pertumbuhan ekonomi di model Indeks Perkembangan Sosial.

And what that lets us do is understand the relationship

Dan karenanya, ia membantu kita memahami hubungan

between economic growth and social progress.

antara pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial.

Let me show you on this chart.

Saya akan tunjukkan pada grafik ini.

So here on the vertical axis, I've put social progress,

Di sumbu vertikal, saya taruh perkembangan sosial,

the stuff the Global Goals are trying to achieve.

hal-hal yang coba dicapai oleh Tujuan Global.

Higher is better.

Semakin tinggi semakin bagus.

And then on the horizontal axis, is GDP per capita.

Lalu di sumbu horizontal, adalah PDB per kapita.

Further to the right means richer.

Semakin ke kanan berarti semakin kaya.

And in there, I'm now going to put all the countries of the world,

Di sana, saya akan taruh semua negara di dunia,

each one represented by a dot,

setiap negara diwakili satu titik,

and on top of that I'm going to put the regression line

dan di atasnya saya akan taruh garis regresi

that shows the average relationship.

yang menunjukkan hubungan rata-rata.

And what this tells us is that as we get richer,

Grafik ini menunjukkan, semakin kita kaya,

social progress does tend to improve.

kemajuan sosial cenderung meningkat.

However, as we get richer, each extra dollar of GDP

Namun, semakin kita kaya, setiap dolar tambahan dari PDB kita

is buying us less and less social progress.

berkontribusi semakin kecil terhadap perkembangan sosial.

And now we can use this information to start building our forecast.

Sekarang kita bisa menggunakan informasi ini untuk membangun proyeksi kita.

So here is the world in 2015.

Inilah dunia di tahun 2015.

We have a social progress score of 61

Skor kemajuan sosial kita adalah 61

and a GDP per capita of $14,000.

dan PDB per kapita $14,000.

And the place we're trying to get to, remember, is 75, that Global Goals target.

Dan ingat, kita ingin meraih skor 75, yang mana adalah target Tujuan Global.

So here we are today, $14,000 per capita GDP.

Jadi di sinilah kita sekarang, dengan PDB per kapita $14,000.

How rich are we going to be in 2030?

Akan seberapa kaya kita di tahun 2030?

That's what we need to know next.

Itu yang ingin kita ketahui berikutnya.

Well, the best forecast we can find comes from the US Department of Agriculture,

Perkiraan terbaik yang bisa kita temukan berasal dari Departemen Pertanian AS,

which forecasts 3.1 percent average global economic growth

yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global rata-rata 3,1%

over the next 15 years,

selama 15 tahun ke depan,

which means that in 2030, if they're right,

yang berarti di tahun 2030, jika mereka benar,

per capita GDP will be about $23,000.

PDB per kapita akan menjadi $23,000.

So now the question is: if we get that much richer,

Pertanyaannya sekarang: Jika kita menjadi lebih kaya,

how much social progress are we going to get?

sejauh apa kemajuan sosial yang akan kita raih?

Well, we asked a team of economists at Deloitte

Kami berkonsultasi dengan tim ahli ekonomi di Deloitte

who checked and crunched the numbers,

yang mengecek dan menghitung datanya,

and they came back and said, well, look: if the world's average wealth goes

dan mereka bilang: jika kekayaan rata-rata dunia

from $14,000 a year to $23,000 a year,

naik dari $14,000 per tahun ke $23,000 per tahun,

social progress is going to increase

perkembangan sosial akan meningkat

from 61 to 62.4.

dari 61 ke 62.4.

(Laughter)

(Tertawa)

Just 62.4. Just a tiny increase.

Hanya 62.4. Hanya peningkatan kecil.

Now this seems a bit strange.

Rasanya agak aneh.

Economic growth seems to have really helped

Pertumbuhan ekonomi sepertinya sudah sangat membantu

in the fight against poverty,

melawan kemiskinan,

but it doesn't seem to be having much impact

namun sepertinya ia tidak berdampak besar

on trying to get to the Global Goals.

dalam membantu pencapaian Tujuan Global.

So what's going on?

Apa yang terjadi?

Well, I think there are two things.

Menurut saya ada dua hal.

The first is that in a way, we're the victims of our own success.

Pertama, kita adalah korban dari kesuksesan kita sendiri.

We've used up the easy wins from economic growth,

Kita sudah menghabiskan manfaat pertumbuhan ekonomi,

and now we're moving on to harder problems.

dan kini kita punya masalah yang lebih rumit.

And also, we know that economic growth comes with costs as well as benefits.

Kita juga tahu bahwa pertumbuhan ekonomi punya sisi positif dan negatif.

There are costs to the environment, costs from new health problems like obesity.

Ada dampak lingkungan, masalah kesehatan baru seperti obesitas.

So that's the bad news.

Itu berita buruknya.

We're not going to get to the Global Goals just by getting richer.

Kita tidak akan mencapai Tujuan Global hanya dengan menjadi lebih kaya.

So are the pessimists right?

Apakah para pesimis itu benar?

Well, maybe not.

Mungkin tidak.

Because the Social Progress Index also has some very good news.

Karena Indeks Perkembangan Sosial juga punya beberapa berita baik.

Let me take you back to that regression line.

Mari kita lihat lagi grafik regresi tadi.

So this is the average relationship between GDP and social progress,

Ini adalah hubungan rata-rata antara PDB dengan perkembangan sosial,

and this is what our last forecast was based on.

dan dari sinilah kami mendasarkan perkiraan terakhir kami.

But as you saw already,

Namun seperti yang Anda lihat,

there is actually lots of noise around this trend line.

ada banyak distorsi pada trend dalam grafik ini.

What that tells us, quite simply,

Ini artinya, secara sederhana,

is that GDP is not destiny.

bahwa PDB bukan tujuannya.

We have countries that are underperforming

Ada negara yang prestasinya lebih rendah dalam kemajuan sosial,

on social progress, relative to their wealth.

dibandingkan dengan kekayaannya.

Russia has lots of natural resource wealth,

Rusia punya banyak kekayaan alam,

but lots of social problems.

namun banyak masalah sosial.

China has boomed economically,

China berkembang pesat ekonominya,

but hasn't made much headway on human rights or environmental issues.

namun belum begitu maju dalam isu HAM atau lingkungan.

India has a space program and millions of people without toilets.

India punya program luar angkasa dan jutaan orang tanpa toilet.

Now, on the other hand, we have countries that are overperforming

Di sisi lain, ada negara yang prestasinya lebih tinggi

on social progress relative to their GDP.

dalam perkembangan sosial, dibanding dengan PDB mereka.

Costa Rica has prioritized education, health and environmental sustainability,

Kosta Rika memprioritaskan pendidikan, kesehatan dan keberlangsungan lingkungan,

and as a result, it's achieving a very high level of social progress,

sehingga prestasinya sangat tinggi di level kemajuan sosial,

despite only having a rather modest GDP.

walaupun PDB-nya cukup rendah.

And Costa Rica's not alone.

Dan Kosta Rika tidak sendirian.

From poor countries like Rwanda to richer countries like New Zealand,

Dari negara miskin seperti Rwanda ke negara kaya seperti Selandia Baru,

we see that it's possible to get lots of social progress,

kita melihat bahwa negara dapat mencapai kemajuan sosial yang tinggi,

even if your GDP is not so great.

walaupun PDB mereka tidak begitu besar.

And that's really important, because it tells us two things.

Dan ini sangat penting, karena ini berarti dua hal.

First of all, it tells us that we already in the world have the solutions

Pertama, artinya dunia sebenarnya sudah punya solusi

to many of the problems that the Global Goals are trying to solve.

untuk banyak masalah yang ingin diatasi oleh Tujuan Global.

It also tells us that we're not slaves to GDP.

Ini juga berarti kita tidak harus diperbudak oleh PDB.

Our choices matter: if we prioritize the well-being of people,

Pilihan kita berarti: Jika kita memprioritaskan kesejahteraan masyarakat,

then we can make a lot more progress than our GDP might expect.

maka kita bisa mencapai banyak kemajuan, lebih dari yang kita harapkan dari PDB.

How much? Enough to get us to the Global Goals?

Seberapa banyak? Apakah cukup untuk mencapai Tujuan Global?

Well, let's look at some numbers.

Mari kita lihat angkanya.

What we know already: the world today is scoring 61 on social progress,

Apa yang kita sekarang tahu: skor kemajuan sosial dunia saat ini adalah 61,

and the place we want to get to is 75.

dan kita ingin mencapai 75.

If we rely on economic growth alone,

Jika hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi,

we're going to get to 62.4.

kita hanya akan mencapai 62.4.

So let's assume now that we can get the countries that are currently

Mari asumsikan bahwa kita bisa membuat negara-negara yang sekarang

underperforming on social progress -- the Russia, China, Indias --

rendah dalam perkembangan sosialnya -- Rusia, China, India --

just up to the average.

naik menjadi rata-rata.

How much social progress does that get us?

Berapa kemajuan sosial yang bisa kita dapat?

Well, that takes us to 65.

Kita bisa mencapai skor 65.

It's a bit better, but still quite a long way to go.

Sedikit lebih baik, namun masih jauh dari target kita.

So let's get a little bit more optimistic and say,

Mari kita sedikit lebih optimis, katakanlah,

what if every country gets a little bit better

bagaimana jika setiap negara sedikit meningkat kinerjanya

at turning its wealth into well-being?

dalam mengalihkan kekayaan menjadi kesejahteraan?

Well then, we get to 67.

Kita akan dapat 67.

And now let's be even bolder still.

Mari kita lebih berani lagi.

What if every country in the world chose to be like Costa Rica

Bagaimana jika setiap negara di dunia memilih seperti Kosta Rika

in prioritizing human well-being,

dan memprioritaskan kesejahteraan manusia,

using its wealth for the well-being of its citizens?

menggunakan kekayaannya untuk kesejahteraan rakyatnya?

Well then, we get to nearly 73, very close to the Global Goals.

Maka kita akan mencapai hampir 73, sangat dekat dengan Tujuan Global.

Can we achieve the Global Goals?

Bisakah kita mencapai Tujuan Global?

Certainly not with business as usual.

Tentunya tidak dengan bekerja seperti sedia kala.

Even a flood tide of economic growth is not going to get us there,

Bahkan gelombang pertumbuhan ekonomi pun tidak akan mengantarkan kita ke sana,

if it just raises the mega-yachts and the super-wealthy

jika ia hanya menambah jumlah orang kaya dan kapal pesiar mereka

and leaves the rest behind.

dan mengabaikan yang lain.

If we're going to achieve the Global Goals we have to do things differently.

Jika kita ingin mencapai Tujuan Global, kita harus melakukan semua secara berbeda.

We have to prioritize social progress, and really scale solutions

Kita harus memprioritaskan perkembangan sosial, dan mengupayakan solusi

around the world.

di seluruh dunia.

I believe the Global Goals are a historic opportunity,

Saya yakin Tujuan Global adalah kesempatan bersejarah,

because the world's leaders have promised to deliver them.

karena para pemimpin dunia telah berjanji untuk memenuhinya.

Let's not dismiss the goals or slide into pessimism;

Mari kita tidak lupakan tujuannya atau menjadi pesimis:

let's hold them to that promise.

mari kita tagih janji mereka.

And we need to hold them to that promise by holding them accountable,

Dan kita harus menuntut tanggung jawab mereka,

tracking their progress all the way through the next 15 years.

memantau kemajuan mereka hingga 15 tahun ke depan.

And I want to finish by showing you

Akhir kata, saya ingin menunjukkan

a way to do that, called the People's Report Card.

bagaimana kita bisa melakukannya, dengan Kartu Rapor Masyarakat.

The People's Report Card brings together all this data into a simple framework

Kartu Rapor Masyarakat menghimpun semua data ini dalam satu kerangka sederhana

that we'll all be familiar with from our school days,

yang kita semua sudah kenal baik sejak di bangku sekolah,

to hold them to account.

sebagai pertanggungjawaban.

It grades our performance on the Global Goals

Ia menilai prestasi kita dalam Tujuan Global

on a scale from F to A,

dalam skala dari F sampai A,

where F is humanity at its worst, and A is humanity at its best.

di mana F adalah prestasi terburuk umat manusia, dan A yang terbaik.

Our world today is scoring a C-.

Dunia sekarang ada di C-.

The Global Goals are all about getting to an A,

Tujuan Global bertujuan untuk mendapat nilai A,

and that's why we're going to be updating the People's Report Card annually,

dan karena itulah kita akan memperbarui Kartu Rapor Masyarakat setiap tahun,

for the world and for all the countries of the world,

untuk dunia dan seluruh negara di dunia,

so we can hold our leaders to account

agar kita bisa meminta pertanggung-jawaban para pemimpin kita,

to achieve this target and fulfill this promise.

untuk mencapai target ini dan memenuhi janji mereka.

Because getting to the Global Goals will only happen if we do things differently,

Karena Tujuan Global bisa dicapai hanya jika kita melakukan semua dengan berbeda,

if our leaders do things differently,

jika para pemimpin melakukan semua secara berbeda,

and for that to happen, that needs us to demand it.

dan untuk itu, kita harus menagihnya.

So let's reject business as usual.

Maka mari kita tolak kerja seperti biasa.

Let's demand a different path.

Mari tuntut jalan yang berbeda.

Let's choose the world that we want.

Mari pilih dunia yang kita inginkan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Bruno Giussani: Thank you, Michael.

Bruno Giussani: Terima kasih, Michael.

Michael, just one question: the Millennium Development Goals

Michael, satu pertanyaan: Tujuan Pembangunan Milenium

established 15 years ago,

dibuat 15 tahun yang lalu,

they were kind of applying to every country

yang berlaku bagi setiap negara

but it turned out to be really a scorecard for emerging countries.

namun ternyata hanya sebuah kartu rapor untuk negara-negara berkembang.

Now the new Global Goals are explicitly universal.

Tujuan Global yang baru sifatnya universal.

They ask for every country to show action and to show progress.

Mereka meminta setiap negara untuk menunjukkan tindakan dan perkembangan.

How can I, as a private citizen, use the report card

Bagaimana saya, sebagai warga sipil, menggunakan kartu rapor

to create pressure for action?

untuk mendorong negara untuk bertindak?

Michael Green: This is a really important point; it's a big shift in priorities --

Michael Green: Ini poin yang sangat penting, pergeseran prioritas yang besar,

it's no longer about poor countries and just poverty.

ini bukan lagi tentang negara miskin dan kemiskinan semata,

It's about every country.

Tapi setiap negara.

And every country is going to have challenges in getting to the Global Goals.

Dan setiap negara akan menghadapi tantangan untuk Tujuan Global.

Even, I'm sorry to say, Bruno, Switzerland has got to work to do.

Bahkan maaf, Bruno, Swiss pun masih punya PR.

And so that's why we're going to produce these report cards in 2016

Itulah mengapa kita akan membuat kartu rapor ini di tahun 2016

for every country in the world.

untuk setiap negara di dunia.

Then we can really see, how are we doing?

Barulah kita bisa lihat, seberapa kemajuan kita?

And it's not going to be rich countries scoring straight A's.

Dan bukan berarti negara kaya skornya akan selalu A.

And that, then, I think, is to provide a point of focus

Menurut saya ini untuk menyediakan titik fokus

for people to start demanding action and start demanding progress.

bagi orang untuk mulai menagih tindakan dan menuntut kemajuan.

BG: Thank you very much.

BG: Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)