Why we think it's OK to cheat and steal (sometimes) | Dan Ariely

Translator: surya arifien Reviewer: Indra Wibisana

I want to talk to you today a little bit

Hari ini saya ingin berbicara sedikit tentang

about predictable irrationality.

perilaku irasional yang dapat diprediksi.

And my interest in irrational behavior

Ketertarikan saya pada perilaku irasional

started many years ago in the hospital.

bermula di rumah sakit bertahun-tahun lalu.

I was burned very badly.

Waktu itu saya mengalami luka bakar parah,

And if you spend a lot of time in hospital,

Ketika anda telah lama di rumah sakit,

you'll see a lot of types of irrationalities.

anda akan melihat bermacam-macam 'irasionalitas'.

And the one that particularly bothered me in the burn department

Dan satu yang mengganggu saya pada bagian perawatan luka bakar

was the process by which the nurses took the bandage off me.

adalah cara perawat melepaskan perban dari badan saya.

Now, you must have all taken a Band-Aid off at some point,

Nah, anda pasti pernah melepas plester dari luka anda,

and you must have wondered what's the right approach.

dan anda pasti pernah bertanya-tanya, bagaimana cara yang terbaik.

Do you rip it off quickly -- short duration but high intensity --

Apakah anda tarik dengan cepat -- durasi pendek dengan intensitas tinggi --

or do you take your Band-Aid off slowly --

atau melepasnya secara perlahan --

you take a long time, but each second is not as painful --

makan waktu lama, tapi tidak sesakit cara pertama ---

which one of those is the right approach?

pendekatan mana yang sebenarnya lebih tepat?

The nurses in my department thought that the right approach

Perawat di departemen saya menganggap pendekatan yang benar

was the ripping one, so they would grab hold and they would rip,

adalah menarik dengan cepat, mereka memegang, lalu menariknya secepat mungkin,

and they would grab hold and they would rip.

dan mereka memegangi lagi, dan merobek lagi.

And because I had 70 percent of my body burned, it would take about an hour.

Karena 70 persen badan saya terbakar, proses ini menghabiskan waktu sekitar satu jam.

And as you can imagine,

Dan seperti yang dapat anda bayangkan,

I hated that moment of ripping with incredible intensity.

saya membenci saat-saat merobek dengan intensitas seperti ini.

And I would try to reason with them and say,

Dan saya coba untuk bernalar dengan mereka dan berkata,

"Why don't we try something else?

"Kenapa kita tidak mencoba cara lain?

Why don't we take it a little longer --

Mengapa kita tidak melakukannya pelan-pelan ---

maybe two hours instead of an hour -- and have less of this intensity?"

mungkin waktunya menjadi dua jam, dibanding satu jam --- tapi intensitas rasa sakitnya bisa turun?"

And the nurses told me two things.

Dan para perawat itu mengatakan dua hal.

They told me that they had the right model of the patient --

Mereka mengatakan bahwa mereka sudah tahu cara terbaik untuk para pasien ---

that they knew what was the right thing to do to minimize my pain --

bahwa mereka sudah tahu cara terbaik untuk meminimalisir rasa sakit saya --

and they also told me that the word patient doesn't mean

dan mereka juga memberi tahu, kata 'pasien' bukan berarti

to make suggestions or to interfere or ...

untuk mengusulkan atau mencampuri urusan atau ...

This is not just in Hebrew, by the way.

Untuk anda ketahui, ini bukan hanya dalam bahasa Ibrani.

It's in every language I've had experience with so far.

Ini ada dalam semua bahasa yang pernah saya alami sampai saat ini

And, you know, there's not much -- there wasn't much I could do,

Dan seperti anda ketahui, tidak banyak yang bisa saya lakukan,

and they kept on doing what they were doing.

dan mereka tetap melakukan apa yang biasa mereka lakukan.

And about three years later, when I left the hospital,

Dan sekitar tiga tahun kemudian, ketika saya keluar dari rumah sakit,

I started studying at the university.

saya mulai belajar di universitas.

And one of the most interesting lessons I learned

Dan hal paling menarik yang dapat saya pelajari adalah

was that there is an experimental method

adanya metode experimental

that if you have a question you can create a replica of this question

jika kita punya sebuah 'pertanyaan', kita bisa membuat replika dari pertanyaan itu secara abstrak

in some abstract way, and you can try to examine this question,

lalu kita bisa menggunakannya untuk mendapatkan kajian yang lebih baik,

maybe learn something about the world.

dan mungkin bisa belajar sesuatu tentang dunia.

So that's what I did.

Maka itulah yang saya lakukan

I was still interested

Saya masih tertarik tentang

in this question of how do you take bandages off burn patients.

pertanyaan bagaimana cara melepas plester dari pasien penderita luka bakar.

So originally I didn't have much money,

Nah, karena pada mulanya saya tidak punya banyak uang

so I went to a hardware store and I bought a carpenter's vice.

saya pergi ke toko besi dan membeli engkol penjepit

And I would bring people to the lab and I would put their finger in it,

dan saya mulai mengundang orang ke lab dan menjepit jari mereka dengan itu,

and I would crunch it a little bit.

dan saya mulai mengencangkan sedikit

(Laughter)

(Tawa)

And I would crunch it for long periods and short periods,

dan saya mengencangkan untuk waktu yang panjang dan waktu yang pendek,

and pain that went up and pain that went down,

rasa sakit yang bertambah dan rasa sakit berkurang,

and with breaks and without breaks -- all kinds of versions of pain.

dengan jeda waktu dan tanpa jeda waktu --- pokoknya semua versi rasa sakit.

And when I finished hurting people a little bit, I would ask them,

dan ketika selesai menyakiti orang-orang ini, saya kemudian bertanya,

so, how painful was this? Or, how painful was this?

jadi, bagaimana sakitnya yang ini? Atau, bagaimana sakit yang ini?

Or, if you had to choose between the last two,

Atau, jika harus memilih di antara keduanya,

which one would you choose?

mana yang akan kamu pilih?

(Laughter)

(Tawa)

I kept on doing this for a while.

Saya terus melakukan ini untuk beberapa lama.

(Laughter)

(Tawa)

And then, like all good academic projects, I got more funding.

Lalu, seperti semua proyek akademis yang bagus, saya dapat tambahan dana.

I moved to sounds, electrical shocks --

Saya kembangkan penelitian ini menjadi sengatan listrik --

I even had a pain suit that I could get people to feel much more pain.

Saya bahkan punya 'pakaian-pembuat-rasa-sakit' untuk memberikan rasa sakit yang lebih hebat.

But at the end of this process,

Tetapi pada akhir proses ini,

what I learned was that the nurses were wrong.

yang saya temukan adalah bahwa para perawat tadi sebenarnya salah.

Here were wonderful people with good intentions

Jadi, mereka orang-orang baik dengan niat baik

and plenty of experience, and nevertheless

dan banyak pengalaman, meski demikian

they were getting things wrong predictably all the time.

mereka bisa diprediksi akan melakukan hal yang salah setiap kalinya.

It turns out that because we don't encode duration

Ternyata karena kita tidak mempertimbangkan faktor durasi

in the way that we encode intensity,

seperti kita mempertimbangkan faktor intensitas,

I would have had less pain if the duration would have been longer

sebenarnya rasa sakit saya dapat dikurangi, jika saja durasinya diperpanjang

and the intensity was lower.

dan intensitasnya diturunkan.

It turns out it would have been better to start with my face,

Ternyata, akan lebih baik jika mereka mulai proses itu dari bagian wajah saya,

which was much more painful, and move toward my legs,

yang jauh lebih menyakitkan, kemudian bergeser ke arah kaki,

giving me a trend of improvement over time --

memberi saya kecenderungan membaik seiring jalannya waktu --

that would have been also less painful.

yang juga akan menjadi lebih sedikit menyakitkan.

And it also turns out that it would have been good

Dan ternyata, sebenarnya adalah baik untuk

to give me breaks in the middle to kind of recuperate from the pain.

memberi saya jeda istirahat di antara rasa sakit untuk sedikit pulih dari rasa sakitnya.

All of these would have been great things to do,

Itu semua sebenarnya adalah hal yang baik untuk dilakukan,

and my nurses had no idea.

dan perawat saya sama sekali tidak pernah tahu tentang itu.

And from that point on I started thinking,

Dan sejak itu juga, saya mulai berpikir,

are the nurses the only people in the world who get things wrong

apakah hanya para perawat yang melakukan kesalahan di dunia ini

in this particular decision, or is it a more general case?

untuk keputusan ini, atau jangan-jangan ini adalah hal yang lebih umum?

And it turns out it's a more general case --

Dan ternyata, ini adalah kasus yang sangat umum --

there's a lot of mistakes we do.

banyak sekali kesalahan yang kita lakukan.

And I want to give you one example of one of these irrationalities,

Dan saya ingin menunjukkan salah satu contoh dari ketidakrasionalan kita

and I want to talk to you about cheating.

dan saya ingin membahas tentang 'kecurangan'.

And the reason I picked cheating is because it's interesting,

Dan alasan mengapa saya memilih kecurangan - karena hal ini sangat menarik,

but also it tells us something, I think,

selain itu saya pikir - ini juga bisa menerangkan kita

about the stock market situation we're in.

tentang situasi pasar modal kita pada saat ini.

So, my interest in cheating started

Ketertarikan saya pada kecurangan dimulai sejak

when Enron came on the scene, exploded all of a sudden,

ketika Enron masuk dalam berita, meledak secara tiba-tiba,

and I started thinking about what is happening here.

dan saya mulai berpikir, apa yang sebenarnya sedang terjadi disini.

Is it the case that there was kind of

apakah ini sebenarnya kasus di mana

a few apples who are capable of doing these things,

ada beberapa oknum yang bisa melakukan itu,

or are we talking a more endemic situation,

atau kita lebih berada pada situasi endemik,

that many people are actually capable of behaving this way?

di mana sebenarnya banyak sekali orang bisa berperilaku seperti ini?

So, like we usually do, I decided to do a simple experiment.

Jadi, seperti yang biasa kita lakukan, saya membuat experimen sederhana

And here's how it went.

Dan beginilah kejadiannya.

If you were in the experiment, I would pass you a sheet of paper

Jika anda menjadi peserta experimen, saya akan memberi anda lembaran kertas

with 20 simple math problems that everybody could solve,

dengan 20 soal matematika sederhana yang mudah dikerjakan,

but I wouldn't give you enough time.

tetapi, saya tidak akan memberi cukup waktu untuk mengerjakan semuanya.

When the five minutes were over, I would say,

Ketika waktu lima menit telah habis, saya akan mengatakan,

"Pass me the sheets of paper, and I'll pay you a dollar per question."

"Kumpulkan kertas dan saya akan beri satu dollar untuk tiap soal yang telah kalian kerjakan"

People did this. I would pay people four dollars for their task --

Semua melakukan itu. Saya bayar empat dollar untuk tugas yang mereka lakukan --

on average people would solve four problems.

rata-rata mereka dapat mengerjakan empat soal.

Other people I would tempt to cheat.

Sebagian saya beri kesempatan untuk berbuat curang.

I would pass their sheet of paper.

Saya akan beri lembaran kertas.

When the five minutes were over, I would say,

Dan ketika waktu lima menit telah habis, saya akan berkata,

"Please shred the piece of paper.

"Sekarang robeklah lembar kertas anda.

Put the little pieces in your pocket or in your backpack,

Simpan sobekan kertas itu pada saku atau ransel kalian,

and tell me how many questions you got correctly."

dan beritahu saya, berapa banyak soal yang telah kalian jawab dengan benar."

People now solved seven questions on average.

Sekarang, rata-rata orang bisa menjawab tujuh soal.

Now, it wasn't as if there was a few bad apples --

Coba perhatikan, ini bukanlah masalah segelintir oknum --

a few people cheated a lot.

beberapa orang yang sangat curang.

Instead, what we saw is a lot of people who cheat a little bit.

Tapi, yang terlihat adalah kecurangan ringan yang dilakukan oleh banyak orang

Now, in economic theory,

Nah, dalam teori ekonomi,

cheating is a very simple cost-benefit analysis.

kecurangan adalah analisis untung-rugi yang sangat sederhana.

You say, what's the probability of being caught?

Kita bertanya, berapa besar kemungkinan untuk ketahuan?

How much do I stand to gain from cheating?

Berapa besar kita bisa dapat - kalau benar-benar dilakukan?

And how much punishment would I get if I get caught?

Dan berapa besar hukuman yang mengancam - kalau benar-benar ketahuan?

And you weigh these options out --

Dan kita mulai menimbang-nimbang pilihan itu --

you do the simple cost-benefit analysis,

kita melakukan analisis untung-rugi sederhana

and you decide whether it's worthwhile to commit the crime or not.

dan kita memutuskan apakah resiko tersebut layak diambil atau tidak.

So, we try to test this.

Jadi saya coba menggunakan test semacam ini,

For some people, we varied how much money they could get away with --

Sebagian peserta, kita beri variasi pada banyaknya uang yang bisa mereka tipu --

how much money they could steal.

besarnya uang yang bisa mereka curi.

We paid them 10 cents per correct question, 50 cents,

Kita membayar 10 sen untuk tiap soal, 50 sen,

a dollar, five dollars, 10 dollars per correct question.

satu dollar, lima dollar dan 10 dollar untuk setiap soal yang benar

You would expect that as the amount of money on the table increases,

Anda akan mengira bahwa ketika jumlah uang di meja bertambah,

people would cheat more, but in fact it wasn't the case.

orang akan jadi semakin curang, tetapi pada kenyataanya tidak demikian.

We got a lot of people cheating by stealing by a little bit.

Kita mendapatkan banyak orang curang dengan cara mencuri kecil-kecilan.

What about the probability of being caught?

Lalu bagaimana dengan kemungkinan tertangkap?

Some people shredded half the sheet of paper,

Beberapa orang merobek lembaran mereka menjadi dua,

so there was some evidence left.

supaya mereka masih punya sebagian bukti.

Some people shredded the whole sheet of paper.

Sebagian merobek seluruh kertas menjadi bagian-bagian kecil.

Some people shredded everything, went out of the room,

Sebagian merobeknya sampai habis, dan langsung keluar ruangan,

and paid themselves from the bowl of money that had over 100 dollars.

dan mengambil uang mereka dari cawan uang yang berisi 100 dollar lebih.

You would expect that as the probability of being caught goes down,

Anda pikir dengan kemungkinan tertangkap yang makin kecil,

people would cheat more, but again, this was not the case.

orang jadi semakin curang, tetapi pada kasus ini - tidak demikian.

Again, a lot of people cheated by just by a little bit,

Sekali lagi, banyak orang melakukan kecurangan secara kecil-kecilan,

and they were insensitive to these economic incentives.

dan mereka tidak sensitif terhadap imbalan ekonomis.

So we said, "If people are not sensitive

Jadi "Kalau orang-orang ini tidak sensitif

to the economic rational theory explanations, to these forces,

terhadap rasionalitas ekonomis tadi, pada dua kekuatan berpengaruh tadi

what could be going on?"

apa yang sebenarnya sedang terjadi?"

And we thought maybe what is happening is that there are two forces.

Dan kita pikir, mungkin yang sedang terjadi adalah pengaruh dari dua kekuatan tadi.

At one hand, we all want to look at ourselves in the mirror

Di satu sisi, kita semua masih ingin melihat pada cermin

and feel good about ourselves, so we don't want to cheat.

dan merasa nyaman tentang diri kita, maka kita tidak mau berbuat curang.

On the other hand, we can cheat a little bit,

Di sisi lain, kita boleh melakukan sedikit kecurangan,

and still feel good about ourselves.

dan masih bisa merasa nyaman tentang diri kita sendiri.

So, maybe what is happening is that

Jadi, mungkin yang sebenarnya terjadi adalah

there's a level of cheating we can't go over,

ada semacam tingkat kecurangan yang masih bisa kita terima,

but we can still benefit from cheating at a low degree,

selama masih menguntungkan, kecurangan boleh kita lakukan pada level ringan,

as long as it doesn't change our impressions about ourselves.

selama itu tidak mengubah gambaran kita - terhadap diri kita sendiri.

We call this like a personal fudge factor.

Kita memberinya istilah: faktor-pembohongan-diri

Now, how would you test a personal fudge factor?

Nah sekarang, bagaimana cara menguji faktor-pembohongan-diri ini?

Initially we said, what can we do to shrink the fudge factor?

Pada mulanya kita berpikir, apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi faktor-pembohongan ini?

So, we got people to the lab, and we said,

Maka kami mengundang beberapa orang ke lab., dan berkata

"We have two tasks for you today."

"Kami punya dua tugas untuk kalian hari ini."

First, we asked half the people

Pertama, kita meminta setengah dari mereka

to recall either 10 books they read in high school,

mengingat kembali antara 10 buku yang pernah mereka baca semasa SMU

or to recall The Ten Commandments,

atau mengingat kembali Sepuluh Perintah Allah."

and then we tempted them with cheating.

dan kita beri kesempatan untuk berbuat curang.

Turns out the people who tried to recall The Ten Commandments --

Ternyata, orang yang coba mengingat Sepuluh Perintah Allah ---

and in our sample nobody could recall all of The Ten Commandments --

pada sampel kami, tak seorangpun mampu mengingat Sepuluh Perintah Allah secara lengkap --

but those people who tried to recall The Ten Commandments,

tapi orang yang mencoba mengingat Sepuluh Perintah Allah,

given the opportunity to cheat, did not cheat at all.

walau diberi kesempatan untuk curang, tidak berbuat sama sekali.

It wasn't that the more religious people --

Ini bukan tentang orang yang makin religius --

the people who remembered more of the Commandments -- cheated less,

orang yang mengingat lebih banyak isi Sepuluh Perintah Allah -- lebih tidak curang,

and the less religious people --

dan orang yang kurang religius ---

the people who couldn't remember almost any Commandments --

orang yang hampir tidak dapat mengingat sama sekali tentang Perintah Allah --

cheated more.

lebih banyak curang.

The moment people thought about trying to recall The Ten Commandments,

Saat seseorang berpikir dan mencoba mengingat Sepuluh Perintah Allah,

they stopped cheating.

mereka berhenti curang.

In fact, even when we gave self-declared atheists

Bahkan, ketika kita lakukan pada orang-orang yang menyatakan dirinya ateis

the task of swearing on the Bible and we give them a chance to cheat,

untuk mengucapkan bagian kitab suci dan tetap memberi kesempatan untuk curang

they don't cheat at all.

mereka sama sekali tidak curang.

Now, Ten Commandments is something that is hard

Sekarang, Sepuluh Perintah Allah adalah sesuatu yang sulit

to bring into the education system, so we said,

untuk dibawa pada sistem pendidikan, jadi kami katakan,

"Why don't we get people to sign the honor code?"

"Kenapa tidak kita buat saja mereka menandatangani sebuah Kode Kehormatan?"

So, we got people to sign,

Lalu, kita buat mereka membubuhkan tanda tangan,

"I understand that this short survey falls under the MIT Honor Code."

"Saya mengerti bahwa survey ini tunduk pada Kode Kehormatan Universitas MIT"

Then they shredded it. No cheating whatsoever.

Kemudian mereka merobek lembar jawaban, tidak ada yang curang sama sekali.

And this is particularly interesting,

Dan ini sangatlah menarik,

because MIT doesn't have an honor code.

karena MIT tidak mempunyai sebuah 'Kode Kehormatan'.

(Laughter)

(Tawa)

So, all this was about decreasing the fudge factor.

Jadi, semua ini adalah usaha untuk mengurangi faktor-pembohongan-diri.

What about increasing the fudge factor?

Lalu bagaimana kalau kita tambahkan faktor-pembohongan-diri?

The first experiment -- I walked around MIT

Experimen pertama -- saya berjalan berkeliling MIT

and I distributed six-packs of Cokes in the refrigerators --

dan saya menyebarkan paket 6 kaleng Coca-Cola di lemari es--

these were common refrigerators for the undergrads.

ini adalah lemari es umum untuk para mahasiswa.

And I came back to measure what we technically call

Dan saya kembali untuk mengukur apa yang secara teknis kita sebut

the half-lifetime of Coke -- how long does it last in the refrigerators?

'waktu-paruh dari Coca Cola' -- berapa lama sebelum hilang dari lemari es?

As you can expect it doesn't last very long; people take it.

Seperti yang kita duga, tidak terlalu lama. Para mahasiswa segera mengambilnya.

In contrast, I took a plate with six one-dollar bills,

Tetapi, saya sengaja menempatkan piring dengan enam lembar uang satu dollar-an,

and I left those plates in the same refrigerators.

dan saya letakkan piring itu agar terlihat jelas pada tiap-tiap lemari es.

No bill ever disappeared.

Tidak pernah ada uang yang hilang.

Now, this is not a good social science experiment,

Nah, ini bukanlah sebuah experimen sosial yang bagus,

so to do it better I did the same experiment

maka untuk memperbaiki saya melakukan experimen yang sama

as I described to you before.

seperti yang saya gambarkan sebelumnya

A third of the people we passed the sheet, they gave it back to us.

Sepertiga dari peserta yang kami beri lembaran kertas mengembalikannya pada kita.

A third of the people we passed it to, they shredded it,

Sepertiga yang lain, boleh merobek kertas mereka,

they came to us and said,

lalu semua datang pada kami dan berkata,

"Mr. Experimenter, I solved X problems. Give me X dollars."

"Pak Peneliti, saya menyelesaikan X soal, beri saya X dollar."

A third of the people, when they finished shredding the piece of paper,

Sepertiga lagi, ketika selesai merobek kertas mereka

they came to us and said,

datang kepada kami dan berkata,

"Mr Experimenter, I solved X problems. Give me X tokens."

"Pak Peneliti, saya menyelesaikan X soal, beri saya X token."

We did not pay them with dollars; we paid them with something else.

Kita tidak beri mereka uang, Kita bayar dengan sesuatu yang lain.

And then they took the something else, they walked 12 feet to the side,

Dan mereka mengambil token ini, dan berjalan 12 kaki kesamping ruangan,

and exchanged it for dollars.

dan menukarnya dengan uang.

Think about the following intuition.

Coba pikir tentang intuisi ini,

How bad would you feel about taking a pencil from work home,

Berapa besar rasa bersalah anda untuk membawa pulang sebuah pensil,

compared to how bad would you feel

dibanding dengan berapa besar rasa bersalah anda

about taking 10 cents from a petty cash box?

mengambil uang 10 sen dari kotak kas?

These things feel very differently.

Hal ini memberi perasaan yang sangat berbeda.

Would being a step removed from cash for a few seconds

Apakah karena tidak berupa uang dan perbedaan waktu beberapa detik

by being paid by token make a difference?

dengan dibayar dengan token, akan membuat perbedaan?

Our subjects doubled their cheating.

Subjek kita melakukan kecurangan dua kali lipat.

I'll tell you what I think

Saya akan beritahu apa yang saya pikir

about this and the stock market in a minute.

tentang ini dan kondisi pasar modal sebentar lagi.

But this did not solve the big problem I had with Enron yet,

Tetapi masalah utama saya tentang Enron belum terpecahkan,

because in Enron, there's also a social element.

karena pada Enron, terdapat elemen lain yang bersifat sosial.

People see each other behaving.

Orang melihat bagaimana orang lain berperilaku.

In fact, every day when we open the news

Bahkan, setiap hari ketika kita membaca koran

we see examples of people cheating.

kita melihat contoh bagaimana orang lain berbuat curang.

What does this cause us?

Apa yang akan mempengaruhi kita?

So, we did another experiment.

Lalu, saya melakukan experimen lain.

We got a big group of students to be in the experiment,

Kita mengumpulkan pelajar dalam jumlah besar untuk experimen ini,

and we prepaid them.

dan kita bayar mereka di muka.

So everybody got an envelope with all the money for the experiment,

Jadi, semua kita beri amplop yang sudah berisi uang untuk experimen ini,

and we told them that at the end, we asked them

dan pada penutupan kita umumkan, kita minta mereka untuk

to pay us back the money they didn't make. OK?

mengembalikan uang yang bukan merupakan hak mereka. OK?

The same thing happens.

Hal yang sama terjadi.

When we give people the opportunity to cheat, they cheat.

Ketika diberi kesempatan untuk berbuat curang, orang akan berbuat curang.

They cheat just by a little bit, all the same.

Mereka melakukan kecurangan sedikit saja, tetapi semua sama.

But in this experiment we also hired an acting student.

Tapi pada experimen ini, kita menempatkan seorang aktor untuk menjadi peserta.

This acting student stood up after 30 seconds, and said,

Aktor ini berdiri hanya dalam 30 detik, dan berkata,

"I solved everything. What do I do now?"

"Saya sudah selesaikan semua, Apa yang harus saya lakukan sekarang?"

And the experimenter said, "If you've finished everything, go home.

dan peneliti menjawab "Kalau sudah selesai semua, kamu boleh pulang.

That's it. The task is finished."

Itu saja. Tugas sudah selesai."

So, now we had a student -- an acting student --

Jadi, sekarang kita punya seorang aktor -- berpura-pura menjadi peserta --

that was a part of the group.

yang merupakan bagian dari kelompok.

Nobody knew it was an actor.

Tidak ada yang tahu kalau dia seorang aktor.

And they clearly cheated in a very, very serious way.

Dan dia secara terang-terangan berbuat curang,

What would happen to the other people in the group?

Apa yang akan terjadi pada orang-orang di kelompok yang sama?

Will they cheat more, or will they cheat less?

Apakah mereka akan makin curang, atau malah berkurang?

Here is what happens.

Inilah yang terjadi.

It turns out it depends on what kind of sweatshirt they're wearing.

Ternyata, itu semua tergantung pada jenis sweater yang mereka pakai.

Here is the thing.

Inilah sebabnya.

We ran this at Carnegie Mellon and Pittsburgh.

Kita melakukan ini di Carnegie Mellon dan Pittsburgh.

And at Pittsburgh there are two big universities,

Dan di kota Pittsburgh ada dua universitas besar,

Carnegie Mellon and University of Pittsburgh.

Carnegie Mellon dan University of Pittsburgh.

All of the subjects sitting in the experiment

Semua subyek yang ikut pada experimen ini

were Carnegie Mellon students.

adalah mahasiswa Carnegie Mellon.

When the actor who was getting up was a Carnegie Mellon student --

Ketika aktor yang berdiri adalah seorang mahasiswa Carnegie Mellon --

he was actually a Carnegie Mellon student --

dia kebetulan memang mahasiswa Carnegie Mellon --

but he was a part of their group, cheating went up.

intinya karena dia merupakan bagian dari group itu, kecurangan bertambah.

But when he actually had a University of Pittsburgh sweatshirt,

Tetapi ketika dia menggunakan sweater University of Pittsburgh,

cheating went down.

kecurangan menurun.

(Laughter)

(Tawa)

Now, this is important, because remember,

Sekarang, ini penting, karena ingatlah,

when the moment the student stood up,

ketika mahasiswa itu mulai berdiri,

it made it clear to everybody that they could get away with cheating,

itu menjadi pertanda jelas bagi mahasiswa lain, bahwa mereka bisa lolos dari sini,

because the experimenter said,

karena peneliti berkata,

"You've finished everything. Go home," and they went with the money.

"Kalau selesai, pulanglah ke rumah," dan mereka bisa pergi dengan uangnya.

So it wasn't so much about the probability of being caught again.

Jadi, ini bukan lagi tentang - kemungkinan untuk tertangkap

It was about the norms for cheating.

Ini tentang norma untuk melakukan kecurangan.

If somebody from our in-group cheats and we see them cheating,

Kalau seseorang dari kelompok kita berbuat curang dan kita mengetahuinya,

we feel it's more appropriate, as a group, to behave this way.

kita merasa 'lebih-pantas', sebagai sebuah kelompok, untuk berperilaku sama.

But if it's somebody from another group, these terrible people --

Tapi jika seseorang dari kelompok lain, orang-orang yang mengerikan ini --

I mean, not terrible in this --

maksud saya, bukan mengerikan dalam hal ini --

but somebody we don't want to associate ourselves with,

tapi seseorang yang tidak ingin kita asosiasikan dengan diri kita,

from another university, another group,

dari universitas lain, dari kelompok lain,

all of a sudden people's awareness of honesty goes up --

maka secara tiba-tiba kesadaran untuk berbuat jujur naik --

a little bit like The Ten Commandments experiment --

hampir mirip dengan experimen Sepuluh Perintah Allah --

and people cheat even less.

bahkan kecurangan menjadi lebih sedikit

So, what have we learned from this about cheating?

Jadi, apa yang bisa kita pelajari tentang perbuatan curang ini?

We've learned that a lot of people can cheat.

Kita belajar bahwa banyak orang bisa melakukan kecurangan.

They cheat just by a little bit.

Mereka curang hanya sedikit saja.

When we remind people about their morality, they cheat less.

Ketika kita ingatkan mereka tentang moral, kecurangan turun.

When we get bigger distance from cheating,

Ketika kita beri 'jarak' yang makin lebar antara perbuatan curang,

from the object of money, for example, people cheat more.

dari misalnya obyek uang, kecurangan akan bertambah.

And when we see cheating around us,

Dan ketika kita melihat kecurangan di sekitar kita,

particularly if it's a part of our in-group, cheating goes up.

terutama jika itu berasal dari kelompok kita, kecurangan menanjak naik.

Now, if we think about this in terms of the stock market,

Sekarang, jika kita memikirkan kembali tentang hal-hal ini di pasar modal,

think about what happens.

coba pikir apa yang selama ini terjadi.

What happens in a situation when you create something

Situasi apa yang akan terjadi ketika kita menjadikan

where you pay people a lot of money

orang dibayar dengan banyak sekali uang

to see reality in a slightly distorted way?

untuk melihat kenyataan dengan sedikit distorsi?

Would they not be able to see it this way?

Apakah mereka tidak dapat melihat dengan cara ini?

Of course they would.

Tentu mereka akan begitu.

What happens when you do other things,

Apa yang terjadi ketika kita melakukan hal-hal yang lain,

like you remove things from money?

seperti ketika kita memberi jarak pada uang?

You call them stock, or stock options, derivatives,

Anda menyebutnya stock, atau stock option, produk keuangan derivatif,

mortgage-backed securities.

mortgage-backed securities.

Could it be that with those more distant things,

Bukankah itu adalah jarak yang agak jauh,

it's not a token for one second,

itu bukan token yang berlaku hanya beberapa detik,

it's something that is many steps removed from money

ini merupakan jarak yang cukup panjang dari bentuk uang yang riil

for a much longer time -- could it be that people will cheat even more?

dan waktu yang lebih lama -- apakah orang akan berbuat curang lebih banyak?

And what happens to the social environment

Dan apa yang akan terjadi pada lingkungan sosial kita?

when people see other people behave around them?

ketika orang melihat perilaku orang lain di sekitar mereka?

I think all of those forces worked in a very bad way

Saya pikir semua pengaruh itu telah memberi dorongan yang amat sangat buruk

in the stock market.

di dalam pasar modal.

More generally, I want to tell you something

Secara lebih umum, saya ingin memberi tahu sesuatu

about behavioral economics.

tentang ekonomi-perilaku.

We have many intuitions in our life,

Kita mempunyai banyak intuisi dalam hidup kita,

and the point is that many of these intuitions are wrong.

yang saya ingin tunjukkan adalah banyak intuisi ini adalah salah

The question is, are we going to test those intuitions?

Pertanyaannya adalah, apakah kita mau meneliti kembali intuisi-intuisi itu?

We can think about how we're going to test this intuition

Kita dapat mencari cara untuk meneliti kembali intuisi-intuisi itu

in our private life, in our business life,

dalam kehidupan pribadi kita, dalam perkerjaan kita,

and most particularly when it goes to policy,

dan yang lebih penting ketika itu merupakan sebuah kebijakan.

when we think about things like No Child Left Behind,

ketika kita berpikir tentang hal seperti - Tidak Ada Anak Yang Ditinggal,

when you create new stock markets, when you create other policies --

ketika kita buat pasar modal baru, ketika anda buat kebijakan baru --

taxation, health care and so on.

pajak, perawatan kesehatan dan lain lain.

And the difficulty of testing our intuition

Dan kesulitan untuk meneliti kembali intuisi kita

was the big lesson I learned

adalah pelajaran yang sangat berharga buat saya

when I went back to the nurses to talk to them.

ketika saya kembali untuk menemui pada para perawat itu.

So I went back to talk to them

Jadi saya kembali untuk berbicara kepada mereka

and tell them what I found out about removing bandages.

dan menceritakan kepada mereka apa yang saya temukan tentang cara melepas plester.

And I learned two interesting things.

Dan saya belajar dua hal yang sangat menarik.

One was that my favorite nurse, Ettie,

Seorang perawat favorit saya pada waktu itu, Ettie,

told me that I did not take her pain into consideration.

mengatakan bahwa aku tidak memasukan faktor penderitaan dia.

She said, "Of course, you know, it was very painful for you.

Dia bilang "Pasti, kamu tahu, bagaimana sakitnya untuk dirimu.

But think about me as a nurse,

Tapi coba pikir tentang saya sebagai perawat,

taking, removing the bandages of somebody I liked,

mengangkat, dan melepas plester dari seseorang yang saya sukai,

and had to do it repeatedly over a long period of time.

dan harus melakukannya berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama.

Creating so much torture was not something that was good for me, too."

Membuat diriku sendiri ikut menderita bukanlah hal yang baik bagiku."

And she said maybe part of the reason was it was difficult for her.

Dan dia berkata, mungkin itu adalah alasan mengapa ini menjadi sulit untuknya.

But it was actually more interesting than that, because she said,

Tetapi sebenarnya ada yang lebih menarik dari itu, sebab dia mengatakan,

"I did not think that your intuition was right.

"Saya tidak pernah berpikir bahwa intuisimu adalah benar.

I felt my intuition was correct."

Saya merasa intuisi saya sudah benar."

So, if you think about all of your intuitions,

Maka, jika kita pikirkan kembali tentang semua intuisi anda,

it's very hard to believe that your intuition is wrong.

adalah sangat sulit untuk mempercayai bahwa intuisi anda adalah salah.

And she said, "Given the fact that I thought my intuition was right ..." --

Dan dia berkata, "Walaupun saya mengira intuisi saya benar ..." --

she thought her intuition was right --

dia mengira intuisinya benar --

it was very difficult for her to accept doing a difficult experiment

sangat sulit baginya untuk menerima - sebuah experimen yang tidak gampang

to try and check whether she was wrong.

untuk mencoba dan meneliti kembali apakah dia salah.

But in fact, this is the situation we're all in all the time.

Tapi pada kenyataannya, kita semua ada pada situasi yang sama setiap waktu

We have very strong intuitions about all kinds of things --

Kita semua mempunyai intuisi kuat terhadap segala hal --

our own ability, how the economy works,

tentang kemampuan diri kita, tentang bagaimana ekonomi bekerja,

how we should pay school teachers.

bagaimana seharusnya kita membayar guru sekolah.

But unless we start testing those intuitions,

Kecuali jika kita sendiri mau mulai memeriksa kembali intuisi-intuisi kita,

we're not going to do better.

kita tidak akan menjadi lebih baik.

And just think about how better my life would have been

Dan coba bayangkan - bagaimana hidup saya sebenarnya bisa lebih baik

if these nurses would have been willing to check their intuition,

jika saja para perawat itu mau memeriksa kembali intuisi mereka

and how everything would have been better

dan bagaimana semua itu bisa menjadi lebih baik

if we just start doing more systematic experimentation of our intuitions.

jika saja kita mau melakukan experimen sistematis pada intuisi-intuisi kita sendiri.

Thank you very much.

Terimakasih banyak.