Why I must come out | Geena Rocero

Translator: Rizki Febriani Reviewer: Made Pramana

Dunia menjadikan Anda sesuatu yang bukan diri Anda,

tapi Anda tahu siapa diri Anda sebenarnya,

dan pertanyaan itu membara dalam hati Anda:

The world makes you something that you're not,

Bagaimana cara Anda menjadi itu?

but you know inside what you are,

Saya mungkin agak unik dalam hal ini,

and that question burns in your heart:

tapi saya tidak sendirian,

sama sekali tidak sendirian.

How will you become that?

I may be somewhat unique in this,

Jadi saat saya menjadi seorang peragawati,

saya merasa sudah berhasil meraih mimpi

but I am not alone,

yang telah saya inginkan sejak saya kecil.

not alone at all.

Tampilan luar saya akhirnya sesuai dengan kebenaran dalam jiwa saya,

So when I became a fashion model,

I felt that I'd finally achieved the dream

jiwa terdalam saya.

that I'd always wanted since I was a young child.

Untuk alasan rumit yang akan saya jelaskan nanti,

My outside self finally matched my inner truth,

ketika saya melihat foto ini,

my inner self.

waktu itu saya merasa, “Geena, kamu melakukannya,

For complicated reasons which I'll get to later,

kamu berhasil,

kamu sudah sampai.”

when I look at this picture,

Tapi selama Oktober ini,

at that time I felt like, Geena, you've done it,

saya sadar bahwa ini hanya awalnya saja.

you've made it,

you have arrived.

Kita semua ditempatkan ke dalam kotak oleh keluarga kita,

But this past October,

I realized that I'm only just beginning.

oleh agama kita,

oleh masyarakat kita,

All of us are put in boxes by our family,

oleh momen dalam sejarah,

bahkan oleh tubuh kita.

by our religion,

Beberapa orang berani memecahkannya,

by our society,

our moment in history,

tidak menerima limitasi yang dibuat oleh

warna kulit mereka

even our own bodies.

atau kepercayaan orang di sekitar mereka.

Some people have the courage to break free,

not to accept the limitations imposed by

Orang-orang itu selalu jadi ancaman

terhadap status quo,

the color of their skin

terhadap hal yang dianggap normal.

or by the beliefs of those that surround them.

Dalam kasus saya, selama sembilan tahun terakhir,

Those people are always the threat

to the status quo,

to what is considered acceptable.

beberapa tetangga,

In my case, for the last nine years,

beberapa teman, kolega, bahkan agen saya,

tidak tahu sejarah saya.

Saya pikir, dalam misteri, ini yang dimaksud pengungkapan.

some of my neighbors,

some of my friends, colleagues, even my agent,

Ini milik saya.

did not know about my history.

I think, in mystery, this is called the reveal.

Saya ditetapkan sebagai laki-laki ketika lahir

berdasarkan bentuk alat kelamin saya.

Here is mine.

Saya ingat saat saya berusia lima tahun

di Filipina berjalan di sekitar rumah kami,

I was assigned boy at birth

saya selalu menggunakan kaos ini di kepala saya.

based on the appearance of my genitalia.

Dan mama saya tanya,

I remember when I was five years old

“Kenapa kamu selalu pakai kaos itu di kepalamu?”

in the Philippines walking around our house,

Saya bilang, “Ma, ini rambutku. Aku ini perempuan.”

I would always wear this t-shirt on my head.

And my mom asked me,

Saya saat itu sudah tahu cara mengidentifikasi diri saya.

"How come you always wear that t-shirt on your head?"

I said, "Mom, this is my hair. I'm a girl."

Gender selalu diasumsikan sebagai fakta,

I knew then how to self-identify.

tetap,

tapi kita sekarang tahu bahwa hal itu lebih cair,

Gender has always been considered a fact,

rumit dan misterius.

immutable,

Karena kesuksesan saya, saya tidak pernah punya keberanian

but we now know it's actually more fluid,

untuk membagikan cerita saya,

complex and mysterious.

bukan karena saya berpikir jati diri saya salah,

Because of my success, I never had the courage

tapi karena bagaimana dunia memperlakukan orang-orang seperti kami

to share my story,

yang ingin bebas.

not because I thought what I am is wrong,

Setiap hari,

but because of how the world treats those of us

saya sangat bersyukur karena saya perempuan.

who wish to break free.

Saya punya ibu dan ayah dan keluarga

Every day,

yang menerima saya apa adanya.

I am so grateful because I am a woman.

Banyak orang yang tidak seberuntung itu.

I have a mom and dad and family

who accepted me for who I am.

Ada tradisi panjang di budaya Asia

yang merayakan kecairan misteri gender.

Many are not so fortunate.

Ada dewi kasih sayang Buddha.

There's a long tradition in Asian culture

Ada dewi Hindu, dewi hijra.

that celebrates the fluid mystery of gender.

Jadi ketika saya berusia delapan tahun,

There is a Buddhist goddess of compassion.

saya ada di pesta di Filipina untuk merayakan

There is a Hindu goddess, hijra goddess.

misteri ini.

Saya ada di panggung depan,

So when I was eight years old,

dan saya ingat, perempuan cantik ini keluar

I was at a fiesta in the Philippines celebrating

tepat di depan saya,

these mysteries.

dan saya ingat momen itu suatu pikiran muncul:

I was in front of the stage,

Saya ingin menjadi perempuan seperti dia.

and I remember, out comes this beautiful woman

right in front of me,

Jadi ketika saya berusia 15 tahun,

and I remember that moment something hit me:

masih mengenakan pakaian laki-laki,

saya bertemu perempuan bernama T.L.

That is the kind of woman I would like to be.

Dia adalah manajer kontes kecantikan transgender.

So when I was 15 years old,

still dressing as a boy,

Malam itu dia bertanya,

“Kok kamu tidak ikut kontes kecantikan?”

I met this woman named T.L.

She is a transgender beauty pageant manager.

Dia meyakinkan saya jika saya ikut

dia akan mengurus biaya pendaftaran

That night she asked me,

"How come you are not joining the beauty pageant?"

dan pakaian,

dan malam itu,

She convinced me that if I joined

saya memenangkan kontes baju renang

that she would take care of the registration fee

dan kontes gaun panjang

dan menjadi juara kedua

and the garments,

di antara 40 lebih kandidat.

and that night,

I won best in swimsuit

Momen itu mengubah hidup saya.

and best in long gown

and placed second runner up

Segera setelahnya, saya dikenalkan

among 40-plus candidates.

kepada dunia kontes kecantikan.

Tidak banyak orang bisa bilang pekerjaan pertamanya

That moment changed my life.

adalah ratu kecantikan transpuan,

All of a sudden, I was introduced

tapi saya melakukannya.

to the world of beauty pageants.

Jadi dari usia 15 hingga 17 tahun, saya bergabung

Not a lot of people could say that your first job

ke kontes kecantikan terkenal

is a pageant queen for transgender women,

hingga ke kontes yang dilakukan di belakang truk,

but I'll take it.

So from 15 to 17 years old, I joined

atau kadang di jalan dekat sawah,

the most prestigious pageant

dan jika hujan --

to the pageant where it's at the back of the truck, literally,

Filipina sering hujan --

or sometimes it would be a pavement next to a rice field,

panitia harus memindahkannya

ke dalam rumah seseorang.

and when it rains --

it rains a lot in the Philippines --

Saya juga pernah merasakan kebaikan orang asing,

the organizers would have to move it

terutama ketika kami bepergian

ke provinsi terpencil di Filipina.

inside someone's house.

Yang terpenting, saya bertemu

I also experienced the goodness of strangers,

beberapa sahabat terbaik saya di komunitas.

especially when we would travel

in remote provinces in the Philippines.

Pada tahun 2001,

mama saya, yang pindah ke San Fransisco,

But most importantly, I met

menelepon dan bilang bahwa petisi kartu hijau saya disetujui,

some of my best friends in that community.

In 2001,

sehingga saya bisa pindah ke Amerika.

my mom, who had moved to San Francisco,

Saya menolaknya.

called me and told me that my green card petition came through,

Saya bilang, “Mama, aku sedang bersantai.

Aku di sini bersama teman-temanku,

that I could now move to the United States.

aku suka jalan-jalan, jadi ratu kecantikan.”

Tapi dua minggu kemudian dia menelepon, dia bilang,

I resisted it.

I told my mom, "Mom, I'm having fun.

“Apa kamu tahu kalau kamu pindah ke Amerika Serikat

I'm here with my friends,

I love traveling, being a beauty pageant queen."

kamu bisa mengganti nama dan penanda gendermu?”

But then two weeks later she called me, she said,

Hanya itu yang perlu saya dengar.

"Did you know that if you move to the United States

Mama saya menyuruh untuk menulis dua E

you could change your name and gender marker?"

dalam ejaan nama saya.

Dia juga bersama saya ketika saya operasi

That was all I needed to hear.

di Thailand saat berusia 19 tahun.

My mom also told me to put two E's

in the spelling of my name.

Menarik ketika di beberapa kota paling terpencil di Thailand,

She also came with me when I had my surgery

mereka melakukan operasi yang bergengsi,

in Thailand at 19 years old.

aman dan canggih.

It's interesting, in some of the most rural cities in Thailand,

they perform some of the most prestigious,

Pada saat itu di Amerika Serikat,

kamu perlu melakukan operasi

sebelum mengubah nama dan penanda gender.

safe and sophisticated surgery.

Jadi di tahun 2001, saya pindah ke San Fransisco,

At that time in the United States,

you needed to have surgery

dan saya ingat melihat SIM California saya

before you could change your name and gender marker.

So in 2001, I moved to San Francisco,

dengan nama Geena

dan jenis kelamin P.

and I remember looking at my California driver's license

Itu momen yang sangat kuat.

Untuk beberapa orang,

with the name Geena

identitas mereka adalah SIM mereka

and gender marker F.

atau izin untuk minum,

That was a powerful moment.

tapi bagi saya, itu adalah izin untuk hidup,

For some people,

untuk merasa bermartabat.

their I.D. is their license to drive

or even to get a drink,

Tiba-tiba, semua ketakutan saya mengecil.

but for me, that was my license to live,

Saya merasa bahwa saya bisa meraih mimpi saya

dan pindah ke New York dan jadi model.

to feel dignified.

All of a sudden, my fears were minimized.

Banyak yang tidak seberuntung saya.

I felt that I could conquer my dream

Saya memikirkan perempuan yang bernama Islan Nettles.

and move to New York and be a model.

Dia dari New York, dia perempuan muda

Many are not so fortunate.

yang berani menghidupi kebenarannya,

tapi kebencian mengakhiri hidupnya.

I think of this woman named Islan Nettles.

Bagi kebanyakan dari komunitas saya,

She's from New York, she's a young woman

who was courageously living her truth,

ini adalah kenyataan yang kami jalani.

but hatred ended her life.

Angka bunuh diri kita sembilan kali lebih tinggi

dari populasi secara umum.

For most of my community,

this is the reality in which we live.

Setiap 20 November,

kita punya kewaspadaan global

Our suicide rate is nine times higher

untuk Peringatan Hari Transgender.

than that of the general population.

Saya di sini di panggung ini

Every November 20,

karena sejarah panjang orang-orang yang berjuang

we have a global vigil

for Transgender Day of Remembrance.

dan berdiri pada ketidakadilan.

Ini Marsha P. Johnson dan Sylvia Rivera.

I'm here at this stage

because it's a long history of people who fought

and stood up for injustice.

Hari ini, di momen ini,

This is Marsha P. Johnson and Sylvia Rivera.

adalah waktu melela saya yang sebenarnya.

Saya tidak bisa lagi hidup dengan kebenaran diri saya

Today, this very moment,

untuk dan oleh diri sendiri.

is my real coming out.

Saya ingin membantu orang lain

I could no longer live my truth

untuk menjalani kebenaran mereka tanpa rasa malu atau teror.

for and by myself.

Saya di sini, terbuka,

I want to do my best to help others

live their truth without shame and terror.

hingga suatu hari nanti tidak perlu lagi ada

kewaspadaan 20 November.

I am here, exposed,

Kebenaran terdalam saya membuat saya menerima siapa saya.

so that one day there will never be a need

for a November 20 vigil.

Bagaimana dengan Anda?

Terima kasih banyak.

My deepest truth allowed me to accept who I am.

(Tepuk tangan)

Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. (Tepuk tangan)

Will you?

Thank you very much.

(Applause)

Kathryn Schulz: Geena, satu pertanyaan untukmu.

Thank you. Thank you. Thank you. (Applause)

Saya ingin tahu, apa yang akan kamu katakan,

khususnya untuk orang tua,

juga ke teman-teman,

keluarga, dan orang yang kebetulan

Kathryn Schulz: Geena, one quick question for you.

I'm wondering what you would say,

menemui anak kecil atau orang

especially to parents,

yang kesulitan dan tidak nyaman dengan

but in a more broad way, to friends,

gender yang ditetapkan kepada mereka,

apa yang akan kamu katakan

to family, to anyone who finds themselves

pada anggota keluarga orang itu

encountering a child or a person

untuk membantu mereka menjadi keluarga yang lebih baik, peduli, dan ramah

who is struggling with and uncomfortable with

a gender that's being assigned them,

pada mereka?

what might you say

Geena Rocero: Pertama, saya sangat diberkati.

to the family members of that person

Sistem dukungan, dari mama saya terutama,

to help them become good and caring and kind

dan keluarga saya, yang itu sendiri

family members to them?

sangat kuat.

Geena Rocero: Sure. Well, first, really, I'm so blessed.

Saya ingat setiap kali saya melatih

The support system, with my mom especially,

transpuan muda, saya akan membina mereka,

and my family, that in itself

dan kadang mereka menelepon saya

is just so powerful.

dan bilang orang tua mereka tidak bisa menerima mereka,

I remember every time I would coach

saya akan menelepon mama saya dan berkata,

young trans women, I would mentor them,

“Ma, bisa hubungi wanita ini?”

and sometimes when they would call me

dan kadang itu berhasil, terkadang tidak, jadi --

and tell me that their parents can't accept it,

tapi, identitas gender

I would pick up that phone call and tell my mom,

"Mom, can you call this woman?"

adalah inti dari diri kita, bukan?

And sometimes it works, sometimes it doesn't, so —

Maksud saya, gender kita semua ditetapkan sejak lahir,

But it's just, gender identity

jadi yang coba saya lakukan

adalah membuat percakapan bahwa

is in the core of our being, right?

I mean, we're all assigned gender at birth,

kadang gender yang diberikan tidak cocok,

dan harus ada ruang

so what I'm trying to do

yang mengizinkan orang untuk mengidentifikasi diri mereka,

is to have this conversation that

sometimes that gender assignment doesn't match,

dan itu percakapan yang harus kita miliki

dengan orang tua, dengan kolega.

and there should be a space

Gerakan transgender,

that would allow people to self-identify,

ada di paling awal,

and that's a conversation that we should have

dibandingkan bagaimana gerakan gay dimulai.

with parents, with colleagues.

Ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan.

The transgender movement,

it's at the very beginning,

Harus ada pemahaman.

Harus ada ruang untuk rasa ingin tahu

to compare to how the gay movement started.

dan ruang mengajukan pertanyaan,

There's still a lot of work that needs to be done.

dan harapan saya kalian semua akan menjadi sekutu saya.

There should be an understanding.

KS: Terima kasih. Itu sangat baik. GR: Terima kasih.

There should be a space of curiosity

(Tepuk tangan)

and asking questions,

and I hope all of you guys will be my allies.

KS: Thank you. That was so lovely. GR: Thank you.

(Applause)