Shlomo Benartzi: Saving for tomorrow, tomorrow

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Yustina Suryanti

I'm going to talk today about saving more,

Saya akan berbicara tentang menabung lebih banyak,

but not today, tomorrow.

namun tidak hari ini, esok.

I'm going to talk about Save More Tomorrow.

Saya akan berbicara tentang Menabung Lebih Banyak di Esok hari.

It's a program that Richard Thaler

Ini adalah program yang dirancang

from the University of Chicago and I

oleh saya bersama Richard Thaler dari Universitas Chicago

devised maybe 15 years ago.

sekitar 15 tahun yang lalu.

The program, in a sense,

Program ini, sedikit banyak

is an example of behavioral finance

adalah contoh dari perilaku keuangan

on steroids --

pada steroid --

how we could really use behavioral finance.

bagaimana kita dapat menggunakan perilaku keuangan.

Now you might ask, what is behavioral finance?

Anda mungkin bertanya, apa itu perilaku keuangan?

So let's think about how we manage our money.

Pikirkan tentang bagaimana kita mengelola uang kita.

Let's start with mortgages.

Mari kita mulai dengan mengangsur.

It's kind of a recent topic,

Ini topik yang cukup hangat

at least in the U.S.

setidaknya di Amerika Serikat.

A lot of people buy

Banyak orang membeli rumah terbesar

the biggest house they can afford,

yang mampu mereka beli,

and actually slightly bigger than that.

sebenarnya sedikit lebih besar lagi.

And then they foreclose.

Lalu rumah itu disita.

And then they blame the banks

Lalu mereka menyalahkan bank

for being the bad guys who gave them the mortgages.

karena menjadi orang jahat yang memberikan angsuran itu.

Let's also think about

Pikirkan juga tentang

how we manage risks --

bagaimana kita mengelola resiko --

for example, investing in the stock market.

contohnya, berinvestasi di pasar modal.

Two years ago, three years ago, about four years ago,

Dua tahun, tiga tahun, sekitar empat tahun yang lalu,

markets did well.

pasar sangat bagus.

We were risk takers, of course.

Sudah pasti, kita adalah pengambil resiko.

Then market stocks seize

Lalu pasar modal jatuh,

and we're like, "Wow.

dan kita seperti, "Wow.

These losses, they feel, emotionally,

Kerugian ini dirasakan oleh mereka,

they feel very different

sangat berbeda secara emosional,

from what we actually thought about it

dari apa yang sebenarnya kita pikirkan

when markets were going up."

saat pasar terus naik."

So we're probably not doing a great job

Jadi mungkin kita tidak terlalu pandai

when it comes to risk taking.

dalam mengambil resiko.

How many of you have iPhones?

Berapa banyak dari Anda yang memiliki iPhone?

Anyone? Wonderful.

Siapa? Luar biasa.

I would bet many more of you

Saya yakin lebih banyak dari kalian

insure your iPhone --

yang mengasuransikan iPhone Anda,

you're implicitly buying insurance by having an extended warranty.

Anda membeli asuransi dengan membeli perpanjangan garansi.

What if you lose your iPhone?

Bagaimana jika iPhone Anda hilang?

What if you do this?

Bagaimana dengan ini?

How many of you have kids?

Berapa banyak dari Anda yang memiliki anak?

Anyone?

Siapa?

Keep your hands up

Tetap angkat tangan Anda

if you have sufficient life insurance.

jika Anda memiliki asuransi jiwa yang cukup.

I see a lot of hands coming down.

Saya lihat banyak yang menurunkan tangan.

I would predict,

Saya perkirakan

if you're a representative sample,

Anda adalah contoh yang cukup mewakili,

that many more of you

bahwa lebih banyak di antara Anda

insure your iPhones than your lives,

yang mengasuransikan iPhone Anda namun tidak jiwa Anda,

even when you have kids.

walaupun Anda memiliki anak.

We're not doing that well when it comes to insurance.

Kita tidak bagus sehubungan dengan asuransi.

The average American household

Rata-rata rumah tangga di Amerika

spends 1,000 dollars a year

menghabiskan 1.000 dolar per tahun

on lotteries.

untuk membeli lotre.

And I know it sounds crazy.

Saya tahu ini terdengar gila.

How many of you spend a thousand dollars a year on lotteries?

Berapa banyak dari Anda yang menghabiskan 1.000 dolar per tahun untuk lotre?

No one.

Tidak ada.

So that tells us that the people not in this room

Jadi hal itu menyatakan bahwa orang di luar ruangan ini

are spending more than a thousand

menghabiskan lebih dari 1.000 dolar

to get the average to a thousand.

sehingga rata-ratanya menjadi 1.000 dolar.

Low-income people

Orang-orang berpenghasilan rendah

spend a lot more than a thousand on lotteries.

menghabiskan jauh lebih banyak dari 1.000 dolar untuk lotre.

So where does it take us?

Lalu ke mana hal ini membawa kita?

We're not doing a great job managing money.

Kita tidak bagus dalam mengelola uang.

Behavioral finance is really a combination

Perilaku keuangan benar-benar adalah gabungan

of psychology and economics,

dari psikologi dan ekonomi,

trying to understand

yang mencoba untuk mengerti

the money mistakes people make.

kesalahan yang dibuat orang dalam hal uang.

And I can keep standing here

Saya dapat terus berdiri

for the 12 minutes and 53 seconds that I have left

selama 12 menit dan 53 detik waktu yang tersisa

and make fun of all sorts of ways

untuk membuat berbagai ejekan

we manage money,

mengenai cara kita mengelola uang,

and at the end you're going to ask, "How can we help people?"

dan akhirnya Anda akan bertanya, "Lalu bagaimana kita dapa membantu?"

And that's what I really want to focus on today.

Dan itulah yang ingin saya fokuskan pada hari ini.

How do we take an understanding

Bagaimana kita dapat mengerti

of the money mistakes people make,

kesalahan yang dibuat orang dalam mengelola uang,

and then turning the behavioral challenges

lalu mengubah tantangan perilaku ini

into behavioral solutions?

menjadi jalan keluar perilaku?

And what I'm going to talk about today

Dan yang ingin saya sampaikan pada hari ini

is Save More Tomorrow.

adalah Menabung Lebih Banyak di Esok hari.

I want to address the issue

Saya ingin menyampaikan masalah

of savings.

tentang menabung.

We have on the screen

Di layar ada

a representative sample

contoh yang mewakili

of 100 Americans.

100 Amerika.

And we're going to look at their saving behavior.

Kita akan melihat pada perilaku menabung mereka.

First thing to notice is,

Hal pertama untuk disadari adalah

half of them

setengah dari mereka

do not even have access

tidak memiliki akses

to a 401(k) plan.

pada rencana 401(k).

They cannot make savings easy.

Tidak mudah bagi mereka untuk menabung.

They cannot have money go away from their paycheck

Mereka tidak dapat menyisihkan uang dari gaji mereka

into a 401(k) plan

ke dalam rencana 401(k)

before they see it,

sebelum mereka melihatnya,

before they can touch it.

sebelum mereka dapat menyentuhnya.

What about the remaining half of the people?

Bagaimana dengan setengah yang lain?

Some of them elect not to save.

Beberapa dari mereka memilih untuk tidak menabung.

They're just too lazy.

Mereka terlalu malas.

They never get around to logging into a complicated website

Mereka tidak pernah masuk ke situs yang rumit

and doing 17 clicks to join the 401(k) plan.

dan mengklik 17 kali untuk bergabung dengan rencana 401(k).

And then they have to decide how they're going to invest

Lalu mereka harus memutuskan bagaimana mereka akan berinvestasi

in their 52 choices,

pada 52 pilihan yang ada,

and they never heard about what is a money market fund.

dan mereka tidak pernah mendengar tentang dana pasar uang.

And they get overwhelmed and the just don't join.

Mereka menjadi bingung dan tidak ikut serta.

How many people end up saving to a 401(k) plan?

Berapa banyak orang yang akhirnya menabung dalam rencana 401(k)?

One third of Americans.

Sepertiga dari orang Amerika.

Two thirds are not saving now.

Dua pertiga yang lain tidak menabung.

Are they saving enough?

Apakah jumlah yang mereka tabung cukup?

Take out those

Keluarkan mereka

who say they save too little.

yang berkata mereka menabung terlalu sedikit.

One out of 10

Satu dari 10 orang

are saving enough.

menabung dalam jumlah yang cukup.

Nine out of 10

Sembilan dari 10 orang

either cannot save through their 401(k) plan,

tidak dapat menabung dalam rencana 401(k),

decide not to save -- or don't decide --

memutuskan untuk tidak menabung -- atau tidak memutuskan --

or save too little.

atau menabung terlalu sedikit.

We think we have a problem

Kita berpikir ada masalah karena

of people saving too much.

orang-orang menabung terlalu banyak.

Let's look at that.

Mari kita lihat.

We have one person --

Ada satu orang --

well, actually we're going to slice him in half

sebenarnya, kita harus membelahnya menjadi dua,

because it's less than one percent.

karena jumlahnya kurang dari 1 persen.

Roughly half a percent of Americans

Kurang lebih setengah persen dari orang Amerika

feel that they save too much.

merasa mereka menabung terlalu banyak.

What are we going to do about it?

Apa yang akan kita lakukan mengenai hal itu?

That's what I really want to focus on.

Itulah yang saya ingin fokuskan.

We have to understand

Kita harus memahami

why people are not saving,

mengapa orang-orang tidak menabung

and then we can hopefully flip

lalu semoga kita dapat membalikkan

the behavioral challenges

tantangan perilaku ini

into behavioral solutions,

menjadi jalan keluar perilaku,

and then see how powerful it might be.

lalu melihat betapa manjurnya hal ini.

So let me divert for a second

Saya akan beralih sejenak

as we're going to identify the problems,

untuk mengenali masalahnya,

the challenges, the behavioral challenges,

tantangannya, tantangan perilaku

that prevent people from saving.

yang mencegah orang dari menabung.

I'm going to divert and talk about bananas and chocolate.

Saya akan beralih dan berbicara mengenai pisang dan coklat.

Suppose we had another wonderful TED event next week.

Anggaplah ada acara TED lainnya minggu depan.

And during the break

Dan selama masa istirahat

there would be a snack

akan ada makanan ringan

and you could choose bananas or chocolate.

dan Anda boleh memilih antara pisang atau coklat.

How many of you think you would like to have bananas

Berapa banyak dari Anda yang ingin memilih pisang

during this hypothetical TED event next week?

dalam acara TED khayalan minggu depan?

Who would go for bananas?

Siapa yang memilih pisang?

Wonderful.

Luar biasa.

I predict scientifically

Saya perkirakan secara ilmiah

74 percent of you will go for bananas.

74 persen dari Anda akan memilih pisang.

Well that's at least what one wonderful study predicted.

Setidaknya itulah yang diperkirakan oleh salah satu kajian yang luar biasa.

And then count down the days

Lalu saat harinya semakin dekat

and see what people ended up eating.

lihatlah apa yang akhirnya dimakan orang-orang.

The same people that imagined themselves

Orang yang sama yang membayangkan dirinya

eating the bananas

akan makan pisang

ended up eating chocolates

akhirnya seminggu kemdian

a week later.

akan makan coklat.

Self-control

Pengendalian diri

is not a problem in the future.

bukanlah masalah masa depan.

It's only a problem now

Itu adalah masalah saat ini

when the chocolate is next to us.

saat coklat itu ada di depan kita.

What does it have to do with time and savings,

Lalu apa hubungannya dengan waktu dan menabung,

this issue of immediate gratification?

tentang masalah kepuasan sesaat ini?

Or as some economists call it, present bias.

Atau beberapa ekonom mengatakannya, prasangka masa kini.

We think about saving. We know we should be saving.

Kita berpikir untuk menabung. Kita tahu kita harus menabung.

We know we'll do it next year, but today let us go and spend.

Kita tahu kita akan mulai tahun depan, sekarang mari kita habiskan saja.

Christmas is coming,

Natal akan segera tiba,

we might as well buy a lot of gifts for everyone we know.

kita lebih baik membeli banyak hadiah untuk semua orang yang kita kenal.

So this issue of present bias

Jadi masalah prasangka masa kini itu

causes us to think about saving,

menyebabkan kita berpikir untuk menabung

but end up spending.

namun akhirnya kita menghabiskannya.

Let me now talk

Kini mari kita bicara

about another behavioral obstacle to saving

tentang rintangan perilaku yang lai untuk menabung

having to do with inertia.

yang berhubungan dengan kelembaman.

But again, a little diversion

Kembali, sedikit peralihan

to the topic of organ donation.

ke masalah donor organ.

Wonderful study comparing different countries.

Ada kajian luar biasa yang membandingkan negara-negara berbeda.

We're going to look at two similar countries,

Kita akan melihat pada dua negara yang serupa,

Germany and Austria.

Jerman dan Austria.

And in Germany,

Di Jerman

if you would like to donate your organs --

jika Anda ingin mendonorkan organ Anda --

God forbid something really bad

Tuhan tidak akan mengijinkan ada hal buruk

happens to you --

akan terjadi pada Anda --

when you get your driving license or an I.D.,

saat Anda mendapatkan SIM atau KTP,

you check the box saying,

Anda mencentang kotak bertuliskan,

"I would like to donate my organs."

"Saya ingin mendonorkan organ saya."

Not many people like checking boxes.

Tidak banyak orang suka mencentang.

It takes effort. You need to think.

Hal itu memerlukan usaha. Anda harus berpikir.

Twelve percent do.

12 persen mencentangnya.

Austria, a neighboring country,

Austria, negara tetangganya,

slightly similar, slightly different.

cukup sama, cukup berbeda.

What's the difference?

Apa perbedaannya?

Well, you still have choice.

Anda masih memiliki pilihan.

You will decide

Anda memilih

whether you want to donate your organs or not.

apakah Anda ingin mendonorkan organ Anda atau tidak.

But when you get your driving license,

Namun saat Anda mendapat SIM,

you check the box

Anda mencentang kotak itu

if you do not want to donate your organ.

jika Anda tidak ingin mendonorkan organ Anda.

Nobody checks boxes.

Tidak ada yang mencentang kotak itu.

That's kind of too much effort.

Itu terlalu berat.

One percent check the box. The rest do nothing.

Satu persen mencentangnya. Sisanya tidak melakukan apa-apa.

Doing nothing is very common.

Tidak melakukan apa-apa itu biasa.

Not many people check boxes.

Tidak banyak orang mencentang kotaknya.

What are the implications

Lalu apa akibatnya

to saving lives

dalam menyelamatkan jiwa

and having organs available?

dan ketersediaan organ tubuh?

In Germany, 12 percent check the box.

Di Jerman, 12 persen mencentang kotak itu.

Twelve percent are organ donors.

12 persen adalah donor organ.

Huge shortage of organs,

Jumlahnya benar-benar kurang.

God forbid, if you need one.

Tuhan tidak akan membiarkan ini terjadi, namun jika

In Austria, again, nobody checks the box.

Anda memerlukan organ, di Austria, tidak ada yang mencentang.

Therefore, 99 percent of people

Karena itu, 99 persennya

are organ donors.

adalah donor organ.

Inertia, lack of action.

Kelembaman, kurangnya usaha.

What is the default setting

Apa standarnya

if people do nothing,

jika orang tidak melakukan apapun,

if they keep procrastinating, if they don't check the boxes?

jika mereka tetap menunda, jika mereka tidak mencentang kotaknya?

Very powerful.

Sangat luar biasa.

We're going to talk

Kita akan berbicara

about what happens if people are overwhelmed and scared

tentang apa yang terjadi jika orang bingung dan takut

to make their 401(k) choices.

untuk memilih menabung dalam rencana 401(k).

Are we going to make them automatically join the plan,

Apakah kita akan menyuruh mereka bergabung secara otomatis

or are they going to be left out?

ataukah mereka akan ditinggalkan?

In too many 401(k) plans,

Pada kebanyakan rencana 401(k),

if people do nothing,

jika orang tidak melakukan apapun

it means they're not saving for retirement,

berarti mereka tidak menyimpan untuk masa pensiun,

if they don't check the box.

jika mereka tidak mencentang kotaknya.

And checking the box takes effort.

Dan mencentang kotak itu perlu usaha.

So we've chatted about a couple of behavioral challenges.

Jadi kita berbicara tentang beberapa tantangan perilaku.

One more before we flip the challenges into solutions,

Satu lagi sebelum ktia membalikkan tantangan menjadi jalan keluar

having to do with monkeys and apples.

sehubungan dengan monyet dan apel.

No, no, no, this is a real study

Tidak, tidak, ini kajian sungguhan

and it's got a lot to do with behavioral economics.

dan sangat berhubungan dengan perilaku ekonomi.

One group of monkeys gets an apple, they're pretty happy.

Sekelompok monyet mendapat apel, mereka cukup senang.

The other group gets two apples, one is taken away.

Kelompok lainnya mendapat 2 apel, lalu satu apel diambil.

They still have an apple left.

Mereka masih memiliki satu apel.

They're really mad.

Mereka menjadi marah.

Why have you taken our apple?

Mengapa Anda mengambil apel saya?

This is the notion of loss aversion.

Inilah gagasan tentang rasa benci akan kehilangan.

We hate losing stuff,

Kita benci jika kehilangan

even if it doesn't mean a lot of risk.

walaupun itu bukan berarti ada resiko besar.

You would hate to go to the ATM,

Anda tidak akan suka jika pergi ke ATM

take out 100 dollars

mengambil 100 dolar

and notice that you lost one of those $20 bills.

dan menyadari bahwa selembar uang 20 dolar hilang.

It's very painful,

Sangat menyakitkan

even though it doesn't mean anything.

walaupun itu tidak berarti apa-apa.

Those 20 dollars might have been a quick lunch.

20 dolar itu bisa jadi hanya untuk makan siang.

So this notion of loss aversion

Jadi gagasan tentang rasa benci akan kehilangan

kicks in when it comes to savings too,

juga muncul sehubungan dengan menabung

because people, mentally

karena orang-orang, secara mental,

and emotionally and intuitively

emosional, dan intuitif

frame savings as a loss

menganggap menabung sebagai kehilangan

because I have to cut my spending.

karena saya harus mengurangi pengeluaran.

So we talked about

Jadi di sini kita berbicara

all sorts of behavioral challenges

tentang berbagai macam tantangan perilaku

having to do with savings eventually.

yang berhubungan dengan menabung.

Whether you think about immediate gratification,

Baik Anda berpikir mengenai kepuasan sesaat,

and the chocolates versus bananas,

dan coklat versus pisang,

it's just painful to save now.

terasa menyakitkan untuk menabung.

It's a lot more fun

Jauh lebih menyenangkan

to spend now.

untuk menghabiskannya.

We talked about inertia and organ donations

Kita berbicara mengenai kelembaman dan donor organ

and checking the box.

dan mencentang kotak itu.

If people have to check a lot of boxes

Jika orang-orang harus mencentang banyak kotak

to join a 401(k) plan,

untuk bergabung dengan rencana 401k,

they're going to keep procrastinating

mereka akan terus menunda

and not join.

dan tidak akan bergabung.

And last, we talked about loss aversion,

Akhirnya, kita berbicara mengenai rasa benci akan kehilangan

and the monkeys and the apples.

dengan monyet dan apelnya.

If people frame mentally

Jika orang-orang secara mental menganggap

saving for retirement as a loss,

menabung untuk masa pensiun adalah suatu kehilangan,

they're not going to be saving for retirement.

mereka tidak akan menabung untuk masa pensiun.

So we've got these challenges,

Jadi ada tantangan-tantangan ini,

and what Richard Thaler and I

dan apa yang membuat saya dan Richard Thaler

were always fascinated by --

kagum adalah --

take behavioral finance,

ambillah perilaku keuangan

make it behavioral finance on steroids

buatlah menjadi perilaku keuangan pada steroid

or behavioral finance 2.0

atau perilaku keuangan 2.0

or behavioral finance in action --

atau perilaku keuangan beraksi --

flip the challenges into solutions.

balikkan tantangan itu menjadi jalan keluar.

And we came up with an embarrassingly simple solution

Dan kami mendapat jalan keluar yang sangat mudah

called Save More, not today, Tomorrow.

yaitu Menabung Lebih Banyak, tidak hari ini, Esok.

How is it going to solve the challenges

Bagaimana hal ini akan menyelesaikan tantangan

we chatted about?

yang kita bicarakan ini?

If you think about the problem

Jika Anda berpikir tentang

of bananas versus chocolates,

pisang versus coklat,

we think we're going to eat bananas next week.

kita berpikir kita akan makan pisang minggu depan.

We think we're going to save more next year.

Kita berpikir kita akan lebih banyak menabung tahun depan.

Save More Tomorrow

Menabung Lebih Banyak di Esok hari

invites employees

mengundang para pegawai

to save more maybe next year --

untuk lebih banyak menabung tahun depan --

sometime in the future

suatu saat di masa depan

when we can imagine ourselves

di mana kita bisa membayangkan diri kita

eating bananas,

makan pisang,

volunteering more in the community,

lebih banyak menjadi relawan bagi masyarakat,

exercising more and doing all the right things on the planet.

lebih banyak berolah raga dan melakukan hal yang baik bagi Bumi ini.

Now we also talked about checking the box

Kini kita juga berbicara mengenai mencentang kotak itu

and the difficulty of taking action.

dan sulitnya mengambil tindakan.

Save More Tomorrow

Menabung Lebih Banyak di Esok hari

makes it easy.

membuatnya mudah.

It's an autopilot.

Sebuah autopilot.

Once you tell me you would like to save more in the future,

Sekali Anda mengatakan Anda ingin menabung lebih banyak di masa depan

let's say every January

katakanlah di bulan Januari,

you're going to be saving more automatically

secara otomatis Anda akan menabung lebih banyak

and it's going to go away from your paycheck to the 401(k) plan

dan tabungan itu akan hilang dari gaji Anda ke rencana 401(k)

before you see it, before you touch it,

sebelum Anda melihat atau menyentuhnya,

before you get the issue

sebelum Anda mendapat masalah

of immediate gratification.

akan kepuasan sesaat.,

But what are we going to do about the monkeys

Namun apa hubungannya dengan monyet

and loss aversion?

dan rasa benci akan kehilangan?

Next January comes

Bulan Januari datang

and people might feel that if they save more,

dan orang-orang mungkin akan merasa harus lebih banyak menabung,

they have to spend less, and that's painful.

mereka harus mengurangi pengeluaran, dan itu menyakitkan.

Well, maybe it shouldn't be just January.

Begini, mungkin itu tidak harus Januari.

Maybe we should make people save more

Mungkin kita harus membuat orang menabung lebih banyak

when they make more money.

saat pemasukan mereka lebih banyak.

That way, when they make more money, when they get a pay raise,

Dengan itu, saat pemasukan mereka lebih banyak, saat mereka menerima kenaikan gaji

they don't have to cut their spending.

mereka tidak perlu mengurangi pengeluaran.

They take a little bit

Mereka mengambil sedikit

of the increase in the paycheck home

dari kenaikan gaji itu

and spend more --

dan menghabiskan lebih banyak --

take a little bit of the increase

mengambil sedikit dari kenaikan gaji itu

and put it in a 401(k) plan.

dan memasukkannya ke dalam rencana 401(k).

So that is the program,

Jadi itulah programnya,

embarrassingly simple,

sangat mudah,

but as we're going to see,

namun seperti yang akan kita lihat,

extremely powerful.

sangat manjur.

We first implemented it,

Pertama kali kami menerapkannya,

Richard Thaler and I,

saya bersama Richard Thaler

back in 1998.

pada tahun 1998.

Mid-sized company in the Midwest,

Pada usaha menengah di bagian Barat-Tengah,

blue collar employees

pegawai rendahannya

struggling to pay their bills

sudah kesulitan untuk membayar tagihan mereka,

repeatedly told us

mereka mengatakan berulang-ulang

they cannot save more right away.

mereka tidak dapat menabung lebih banyak.

Saving more today is not an option.

Menabung lebih banyak bukanlah pilihan.

We invited them to save

Kami mengundang mereka untuk menabung

three percentage points more

3 persen lebih banyak

every time they get a pay raise.

setiap kali mereka menerima kenaikan gaji.

And here are the results.

Dan inilah hasilnya.

We're seeing here a three and a half-year period,

Kita melihat selama tiga setengah tahun,

four pay raises,

empat kali kenaikan gaji,

people who were struggling to save,

orang-orang yang kesulitan untuk menabung,

were saving three percent of their paycheck,

menabung 3 persen dari gaji mereka,

three and a half years later

tiga setengah tahun kemudian,

saving almost four times as much,

mereka menabung hampir 4 kali lebih banyak,

almost 14 percent.

hampir 14 persen.

And there's shoes and bicycles

Dan muncullah sepatu dan sepeda

and things on this chart

dan benda-benda dalam grafik ini

because I don't want to just throw numbers

karena saya tidak ingin hanya menyebutkan angka

in a vacuum.

yang kosong.

I want, really, to think about the fact

Saya benar-benar ingin berpikir tentang kenyataan

that saving four times more

bahwa menabung empat kali lebih banyak

is a huge difference

membuat perbedaan besar

in terms of the lifestyle

dalam hal gaya hidup

that people will be able to afford.

akan apa yang mampu dibeli orang-orang ini.

It's real.

Ini sungguhan.

It's not just numbers on a piece of paper.

Ini bukan hanya angka di atas kertas.

Whereas with saving three percent,

Jika mereka menabung 3 persen,

people might have to add nice sneakers

mungkin mereka dapat membeli sandal yang bagus

so they can walk,

untuk dapat bepergian,

because they won't be able to afford anything else,

karena mereka tidak akan mampu membeli apa-apa lagi.

when they save 14 percent

saat mereka menabung 14 persen

they might be able to maybe have nice dress shoes

mereka mungkin dapat membeli sepatu resmi yang bagus

to walk to the car to drive.

untuk berjalan ke mobil dan mengendarainya.

This is a real difference.

Itu adalah perbedaan besar.

By now, about 60 percent of the large companies

Kini sekitar 60 persen dari perusahaan besar

actually have programs like this in place.

sebenarnya memiliki program seperti ini.

It's been part of the Pension Protection Act.

Hal ini telah menjadi bagian dari Undang-Undang Perlindungan Pensiun.

And needless to say that Thaler and I

Dan tanpa perlu dikatakan lagi, saya dan Thaler

have been blessed to be part of this program

merasa sangat diberkati bisa menjadi bagian dari program ini

and make a difference.

dan membuat perbedaan.

Let me wrap

Saya akan merangkum

with two key messages.

dengan dua pesan utama.

One is behavioral finance

Pertama, perilaku keuangan

is extremely powerful.

sangatlah kuat.

This is just one example.

Ini hanya salah satu contohnya.

Message two

Kedua

is there's still a lot to do.

masih banyak yang harus dilakukan.

This is really the tip of the iceberg.

Ini benar-benar hanya puncak dari gunung es.

If you think about people and mortgages

Jika Anda berpikir tentang orang-orang dan angsuran,

and buying houses and then not being able to pay for it,

orang membeli rumah dan tidak mampu membayarnya,

we need to think about that.

kita harus berpikir akan hal itu.

If you're thinking about people taking too much risk

Jika Anda berpikir tentang orang-orang terlalu mengambil resiko

and not understanding how much risk they're taking

dan tidak paham berapa banyak resiko yang mereka ambil

or taking too little risk,

atau terlalu sedikit mengambil resiko,

we need to think about that.

kita perlu memikirkan akan hal ini.

If you think about people spending a thousand dollars a year

Jika Anda memikirkan orang-orang yang menghabiskan 1.000 dolar per tahun

on lottery tickets,

untuk lotre,

we need to think about that.

kita perlu memikirkan hal itu.

The average actually,

Sebenarnya secara rata-rata

the record is in Singapore.

rekornya dipegang oleh Singapura.

The average household

Rata-rata rumah tangga

spends $4,000 a year on lottery tickets.

menghabiskan 4.000 dolar per tahun untuk lotre.

We've got a lot to do,

Ada banyak yang harus kita lakukan

a lot to solve,

yang harus kita pecahkan

also in the retirement area

dan juga tentang pensiun

when it comes to what people do with their money

sehubungan dengan apa yang akan dilakukan orang-orang dengan uangnya

after retirement.

setelah pensiun.

One last question:

Pertanyaan terakhir:

How many of you feel comfortable

Berapa banyak dari Anda yang merasa nyaman

that as you're planning for retirement

saat merencanakan pensiun

you have a really solid plan

Anda memiliki rencana yang matang

when you're going to retire,

akan kapan Anda akan pensiun,

when you're going to claim Social Security benefits,

kapan Anda akan meminta tunjangan Keamanan Sosial,

what lifestyle to expect,

gaya hidup apa yang Anda inginkan,

how much to spend every month

berapa banyak yang Anda habiskan setiap bulan

so you're not going to run out of money?

sehingga Anda tidak akan kehabisan uang?

How many of you feel you have a solid plan for the future

Berapa banyak dari Anda yang merasa memiliki rencana yang matang untuk masa depan

when it comes to post-retirement decisions.

sehubungan dengan keputusan setelah pensiun.

One, two, three, four.

Satu, dua, tiga, empat.

Less than three percent

Kurang dari tiga persen

of a very sophisticated audience.

dari penonton yang sangat hebat.

Behavioral finance has a long way.

Perjalanan perilaku keuangan masih panjang.

There's a lot of opportunities

Ada banyak kesempatan

to make it powerful again and again and again.

untuk kembali membuatnya semakin kuat.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)