The illusion of consciousness | Dan Dennett

Translator: Abdi Christia Reviewer: Amir Sudjono

So I'm going to speak about a problem that I have

Saya akan bicara tentang masalah yang saya miliki

and that's that I'm a philosopher.

alasannya adalah karena saya seorang filsuf.

(Laughter)

(Tawa)

When I go to a party and people ask me what do I do

Ketika saya pergi ke pesta dan orang bertanya apa pekerjaan saya

and I say, "I'm a professor," their eyes glaze over.

lalu saya jawab, "Saya seorang profesor," mata mereka berbinar.

When I go to an academic cocktail party

Ketika saya pergi ke pesta koktil akademis

and there are all the professors around, they ask me what field I'm in

dan di sana penuh dengan profesor, mereka bertanya saya ada di bidang apa

and I say, "philosophy" -- their eyes glaze over.

lalu saya berkata, "filsafat" -- mata mereka berbinar.

(Laughter)

(Tawa)

When I go to a philosopher's party

Ketika saya pergi ke pesta para filsuf

(Laughter)

(Tawa)

and they ask me what I work on and I say, "consciousness,"

dan mereka bertanya apa yang sedang saya kerjakan, dan saya jawab, "kesadaran,"

their eyes don't glaze over -- their lips curl into a snarl.

mata mereka tidak berbinar -- bibir mereka terlipat mencibir.

(Laughter)

(Tawa)

And I get hoots of derision and cackles and growls

Lalu saya mendapat tertawaan dan suara menyindir yang keras

because they think, "That's impossible! You can't explain consciousness."

sebab mereka berpikir, "Itu mustahil! Anda tak dapat menjelaskan kesadaran."

The very chutzpah of somebody thinking

Tindakan tidak lazim seperti berpikir

that you could explain consciousness is just out of the question.

bahwa Anda dapat menjelaskan kesadaran, itu jelas di luar batas.

My late, lamented friend Bob Nozick, a fine philosopher,

Teman lama saya Bob Nozick, seorang filsuf yang hebat,

in one of his books, "Philosophical Explanations,"

dalam salah satu bukunya, "Penjelasan Filsafat,"

is commenting on the ethos of philosophy --

mengomentari etos dalam filsafat --

the way philosophers go about their business.

cara para filsuf melakukan pekerjaan mereka.

And he says, you know, "Philosophers love rational argument."

Dia berkata, "Para filsuf suka argumen yang rasional."

And he says, "It seems as if the ideal argument

Dia melanjutkan, "Sepertinya argumen yang ideal

for most philosophers is you give your audience the premises

bagi sebagian besar filsuf adalah memberikan premis pada audiens anda

and then you give them the inferences and the conclusion,

lalu anda memberi mereka inferensi dan kesimpulannya,

and if they don't accept the conclusion, they die.

dan bila mereka tidak menerima kesimpulannya, mereka mati.

Their heads explode." The idea is to have an argument

Kepala mereka meledak." Idenya adalah memiliki sebuah argumen

that is so powerful that it knocks out your opponents.

yang sangat kuat yang merobohkan lawan anda.

But in fact that doesn't change people's minds at all.

Tapi faktanya argumen itu tidak mengubah pikiran orang sedikitpun.

It's very hard to change people's minds

Sangat sulit mengubah pikiran orang

about something like consciousness,

tentang suatu hal seperti kesadaran,

and I finally figured out the reason for that.

dan akhirnya saya menemukan alasannya.

The reason for that is that everybody's an expert on consciousness.

Alasannya adalah bahwa semua orang adalah ahli tentang kesadaran.

We heard the other day that everybody's got a strong opinion about video games.

Beberapa waktu lalu kita dengar bahwa banyak orang punya opini yang kuat tentang permainan video.

They all have an idea for a video game, even if they're not experts.

Mereka semua punya ide tentang sebuah permainan video, meskipun mereka bukan ahli.

But they don't consider themselves experts on video games;

Tapi mereka tidak menganggap diri mereka ahli permainan video;

they've just got strong opinions.

mereka cuma punya opini yang kuat.

I'm sure that people here who work on, say, climate change

Saya yakin bahwa orang-orang di sini yang bekerja dalam hal..., misalnya perubahan iklim,

and global warming, or on the future of the Internet,

dan pemanasan global, atau tentang masa depan Internet,

encounter people who have very strong opinions

bertemu dengan orang-orang yang punya opini yang sangat kuat

about what's going to happen next.

tentang apa yang akan terjadi nanti.

But they probably don't think of these opinions as expertise.

Tapi kemungkinan besar mereka tidak menganggap opini itu sebagai pendapat ahli.

They're just strongly held opinions.

Mereka hanya memegang teguh opini mereka.

But with regard to consciousness, people seem to think,

Tentang kesadaran, sepertinya orang-orang berpikir,

each of us seems to think, "I am an expert.

kita semua sepertinya berpikir, "Saya adalah seorang ahli.

Simply by being conscious, I know all about this."

Hanya karena saya sadar, saya tahu tentang ini semua."

And so, you tell them your theory and they say,

Lalu, ketika anda memberitahukan teori anda mereka akan berkata,

"No, no, that's not the way consciousness is!

"Tidak, tidak, kesadaran bukan seperti itu!

No, you've got it all wrong."

Tidak, anda salah besar."

And they say this with an amazing confidence.

Dan mereka mengatakan itu dengan kepercayaan diri yang luar biasa.

And so what I'm going to try to do today

Jadi, hari ini saya akan mencoba

is to shake your confidence. Because I know the feeling --

untuk menggoyang kepercayaan diri anda. Sebab saya tahu rasanya --

I can feel it myself.

saya dapat merasakannya juga.

I want to shake your confidence that you know your own innermost minds --

Saya ingin mengguncang kepercayaan anda bahwa anda mengenali pikiran anda yang paling dalam --

that you are, yourselves, authoritative about your own consciousness.

bahwa anda, anda sendiri, yang mengatur kesadaran anda.

That's the order of the day here.

Itulah menu pembicaraan hari ini.

Now, this nice picture shows a thought-balloon, a thought-bubble.

Gambar yang bagus ini menunjukkan sebuah balon-pemikiran, sebuah gelembung-pemikiran.

I think everybody understands what that means.

Saya pikir semua orang paham apa artinya.

That's supposed to exhibit the stream of consciousness.

Itu bermaksud menunjukkan aliran kesadaran.

This is my favorite picture of consciousness that's ever been done.

Ini adalah gambar favorit saya tentang kesadaran, yang pernah dibuat.

It's a Saul Steinberg of course -- it was a New Yorker cover.

Tentu saja ini karya Saul Steinberg -- ini jadi sampul New Yorker.

And this fellow here is looking at the painting by Braque.

Orang ini sedang melihat lukisan karya Braque.

That reminds him of the word baroque, barrack, bark, poodle,

Mengingatkannya pada kata baroque, barak, bark (menggonggong), pudel,

Suzanne R. -- he's off to the races.

Suzanne R. -- dia pergi mengikuti balapan.

There's a wonderful stream of consciousness here

Ada aliran kesadaran yang mengagumkan di sini

and if you follow it along, you learn a lot about this man.

dan bila anda mengikutinya, anda belajar banyak tentang orang ini.

What I particularly like about this picture, too,

Bagian tertentu yang saya suka dari gambar ini,

is that Steinberg has rendered the guy

adalah bahwa Steinberg menggambar orang itu

in this sort of pointillist style.

dengan gaya 'pointillist' semacam ini.

Which reminds us, as Rod Brooks was saying yesterday:

Itu mengingatkan kita, seperti yang dikatakan Rod Brooks kemarin:

what we are, what each of us is -- what you are, what I am --

anda, saya, kita semua --

is approximately 100 trillion little cellular robots.

adalah sekitar 100 trilyun robot selular kecil.

That's what we're made of.

Itu adalah penyusun tubuh kita.

No other ingredients at all. We're just made of cells, about 100 trillion of them.

Tidak ada bahan lain. Kita tersusun dari sel, sekitar 100 trilyun jumlahnya.

Not a single one of those cells is conscious;

Tidak ada satupun dari sel-sel itu yang sadar;

not a single one of those cells knows who you are, or cares.

tak ada satupun sel-sel itu yang mengenali siapa anda, atau peduli pada anda.

Somehow, we have to explain

Tapi entah bagaimana, kita harus menjelaskan

how when you put together teams, armies, battalions

bagaimana ketika kita menggabungkan tim, tentara, batalion

of hundreds of millions of little robotic unconscious cells --

dari ratusan juta sel robotik kecil yang tak punya kesadaran --

not so different really from a bacterium, each one of them --

sel-sel itu tidak jauh berbeda dari bakteri,

the result is this. I mean, just look at it.

hasilnya adalah ini. Sungguh, lihatlah ini.

The content -- there's color, there's ideas, there's memories,

Inilah isinya -- ada warna, ada ide, ada memori,

there's history. And somehow all that content of consciousness

ada sejarah. Entah bagaimana semua kesadaran itu

is accomplished by the busy activity of those hoards of neurons.

dicapai dengan aktivitas gerombolan neuron yang sibuk tersebut.

How is that possible? Many people just think it isn't possible at all.

Bagaimana mungkin. Banyak orang berpikir itu tidak mungkin sama sekali.

They think, "No, there can't be any

Mereka pikir, "Tidak, tidak mungkin ada

sort of naturalistic explanation of consciousness."

penjelasan naturalistik apapun tentang kesadaran."

This is a lovely book by a friend of mine named Lee Siegel,

Ini adalah buku yang bagus dari teman saya yang bernama Lee Siegel,

who's a professor of religion, actually, at the University of Hawaii,

sebenarnya dia adalah seorang profesor agama di Universitas Hawaii,

and he's an expert magician, and an expert

dan dia adalah seorang ahli sulap, dan seorang ahli

on the street magic of India, which is what this book is about,

sulap jalanan di Indoa, dan buku ini bercerita tentang itu,

"Net of Magic."

"Net of Magic."

And there's a passage in it which I would love to share with you.

Di dalamnya ada bagian yang ingin saya bagikan pada anda.

It speaks so eloquently to the problem.

Masalah ini dengan sangat terang di sana.

"'I'm writing a book on magic,' I explain, and I'm asked, 'Real magic?'

"'Saya menulis sebuah buku tentang magic,' dan saya ditanyai, 'Magic sungguhan?'

By 'real magic,' people mean miracles,

'Magic sungguhan,' maksudnya bagi orang-orang adalah keajaiban,

thaumaturgical acts, and supernatural powers.

tindakan yang ajaib, dan kekuatan supernatural.

'No,' I answer. 'Conjuring tricks, not real magic.'

'Tidak,' jawab saya. 'Trik sulap, bukan magic sungguhan.'

'Real magic,' in other words, refers to the magic that is not real;

'Magic sungguhan,' dalam kata lain berarti magic yang tidak nyata;

while the magic that is real, that can actually be done, is not real magic."

sedangkan magic yang nyata, yang dapat dilakukan, bukanlah magic sungguhan."

(Laughter)

(Tawa)

Now, that's the way a lot of people feel about consciousness.

Itulah yang dirasakan banyak orang tentang kesadaran.

(Laughter)

(Tawa)

Real consciousness is not a bag of tricks.

Kesadaran sejati bukanlah sekantong penuh trik.

If you're going to explain this as a bag of tricks,

Bila anda menjelaskan kesadaran sebagai sekantong trik,

then it's not real consciousness, whatever it is.

maka itu bukan kesadaran sejati, apapun itu.

And, as Marvin said, and as other people have said,

Dan seperti yang dikatakan Marvin, seperti yang dikatakan orang lain juga,

"Consciousness is a bag of tricks."

"Kesadaran adalah sekantong penuh trik."

This means that a lot of people are just left completely dissatisfied

Ini berarti bahwa banyak orang sangat tidak puas

and incredulous when I attempt to explain consciousness.

dan sulit percaya ketika saya berusaha menjelaskan kesadaran.

So this is the problem. So I have to

Jadi inilah masalahnya. Jadi saya harus

do a little bit of the sort of work

melakukan pekerjaan kecil

that a lot of you won't like,

yang mungkin tak akan anda suka,

for the same reason that you don't like to see

dengan alasan yang sama bahwa anda tak mau melihat

a magic trick explained to you.

sebuah trik magic dijelaskan pada anda.

How many of you here, if somebody -- some smart aleck --

Berapa banyak dari anda, bila ada orang yang sok

starts telling you how a particular magic trick is done,

mulai memberitahu anda bagaimana cara sebuah trik magic dilakukan,

you sort of want to block your ears and say, "No, no, I don't want to know!

anda seakan ingin menutup telinga dan berkata, "TIdak, tidak, saya tidak mau tahu!

Don't take the thrill of it away. I'd rather be mystified.

Jangan mengambil kesenangannya. Saya lebih suka tidak tahu.

Don't tell me the answer."

Jangan beri tahu saya jawabannya."

A lot of people feel that way about consciousness, I've discovered.

Saya menemukan bahwa banyak orang yang merasa begitu tentang kesadaran.

And I'm sorry if I impose some clarity, some understanding on you.

Dan saya minta maaf bila memberikan sedikit kejelasan, pengertian pada anda.

You'd better leave now if you don't want to know some of these tricks.

Anda lebih baik pergi sekarang bila anda tidak ingin tahu trik-trik ini.

But I'm not going to explain it all to you.

Tapi saya tak akan menjelaskan semuanya pada anda.

I'm going to do what philosophers do.

Saya akan melakukan apa yang dilakukan para filsuf.

Here's how a philosopher explains the sawing-the-lady-in-half trick.

Inilah bagaimana seorang filsuf menjelaskan trik memotong-perempuan-jadi-dua.

You know the sawing-the-lady-in-half trick?

Anda tahu trik memotong-perempuan-jadi-dua?

The philosopher says, "I'm going to explain to you how that's done.

Filsuf berkata, "Saya akan menjelaskan pada anda bagaimana itu dilakukan."

You see, the magician doesn't really saw the lady in half."

Anda tahu, pesulapnya tidak benar-benar memotong perempuan itu jadi dua."

(Laughter)

(Tawa)

"He merely makes you think that he does."

"Dia hanya membuat anda berpikir bahwa dia melakukannya."

And you say, "Yes, and how does he do that?"

Lalu anda berkata, "Ya, dan bagaimana dia melakukannya?"

He says, "Oh, that's not my department, I'm sorry."

Dia berkata, "Oh, itu bukan bagian saya, maaf."

(Laughter)

(Tawa)

So now I'm going to illustrate how philosophers explain consciousness.

Jadi saya akan menggambarkan bagaimana para filsuf menjelaskan kesadaran.

But I'm going to try to also show you

Tapi saya akan mencoba juga untuk menunjukkan anda

that consciousness isn't quite as marvelous --

bahwa kesadaran tidak begitu mengagumkan --

your own consciousness isn't quite as wonderful --

kesadaran anda sendiri tidak seindah --

as you may have thought it is.

seperti yang anda pikirkan sebelumnya.

This is something, by the way, that Lee Siegel talks about in his book.

Ini adalah sesuatu yang dibicarakan Lee Siegel dalam bukunya.

He marvels at how he'll do a magic show, and afterwards

Dia kagum pada bagaimana dia melakukan pertunjukan sulap, dan setelah itu

people will swear they saw him do X, Y, and Z. He never did those things.

orang-orang bersumpah melihatnya melakukan X, Y, dan Z. Dia tidak pernah melakukan itu.

He didn't even try to do those things.

Dia bahkan tidak mencoba melakukan hal-hal itu.

People's memories inflate what they think they saw.

Memori semua orang melebih-lebihkan apa yang mereka pikir mereka lihat.

And the same is true of consciousness.

Hal yang sama berlaku untuk kesadaran.

Now, let's see if this will work. All right. Let's just watch this.

Sekarang, mari kita lihat apa ini bekerja. Mari kita lihat ini.

Watch it carefully.

Lihatlah dengan baik.

I'm working with a young computer-animator documentarian

Saya bekerja dengan ahli dokumenter animator-komputer muda

named Nick Deamer, and this is a little demo that he's done for me,

bernama Nick Deamer, dan ini adalah demo kecil yang dibuatnya untuk saya,

part of a larger project some of you may be interested in.

bagian dari proyek lebih besar yang mungkin menarik bagi anda.

We're looking for a backer.

Kami mencari seorang pendana.

It's a feature-length documentary on consciousness.

Ini adalah dokumenter penuh tentang kesadaran.

OK, now, you all saw what changed, right?

Oke, anda semua melihat apa yang berubah kan?

How many of you noticed that every one of those squares changed color?

Berapa banyak yang mengamati bahwa semua kotak itu berganti warna?

Every one. I'll just show you by running it again.

Semuanya. Saya akan menunjukkannya lagi.

Even when you know that they're all going to change color,

Bahkan ketika anda tahu bahwa mereka semua akan berganti warna,

it's very hard to notice. You have to really concentrate

sangat sulit untuk mengetahuinya. Anda harus sungguh berkonsentrasi

to pick up any of the changes at all.

untuk mengamati bahkan perubahan yang sangat kecil.

Now, this is an example -- one of many --

Ini adalah sebuah contoh -- satu dari banyak --

of a phenomenon that's now being studied quite a bit.

fenomena yang sekarang sedang makin banyak dipelajari.

It's one that I predicted in the last page or two of my

Ini adalah hal yang saya prediksikan di halaman terakhir

1991 book, "Consciousness Explained,"

buku saya tahun 1991, "Kesadaran telah Dapat Dijelaskan,"

where I said if you did experiments of this sort,

di mana saya mengatakan bila anda melakukan eksperimen semacam ini,

you'd find that people were unable to pick up really large changes.

anda akan menemukan bahwa orang-orang tidak dapat menemukan perubahan yang besar.

If there's time at the end,

Bila ada waktu di akhir,

I'll show you the much more dramatic case.

saya akan menunjukkan kasus lain yang lebih dramatis.

Now, how can it be that there are all those changes going on,

Bagaimana bisa terjadi perubahan yang sangat besar,

and that we're not aware of them?

dan kita tidak menyadarinya?

Well, earlier today, Jeff Hawkins mentioned the way your eye saccades,

Tadi Jeff Hawkins menyinggung bagaimana mata anda bergerak cepat,

the way your eye moves around three or four times a second.

bahwa mata anda bergerak cepat, sekitar tiga atau empat kali per detik.

He didn't mention the speed. Your eye is constantly in motion,

Dia tidak menjelaskan kecepatannya. Tapi mata anda selalu bergerak,

moving around, looking at eyes, noses, elbows,

melihat sekeliling, melihat ke mata lainnya, hidung, siku,

looking at interesting things in the world.

melihat hal-hal menarik di dunia.

And where your eye isn't looking,

Dan di daerah yang tidak dilihat mata anda,

you're remarkably impoverished in your vision.

penglihatan anda benar-benar terganggu.

That's because the foveal part of your eye,

Itu karena daerah foveal di mata anda,

which is the high-resolution part,

yaitu daerah dengan resolusi tinggi,

is only about the size of your thumbnail held at arms length.

hanya seukuran kuku jempol anda yang dilihat jarak sepanjang tangan.

That's the detail part.

Itu adalah daerah yang detil.

It doesn't seem that way, does it?

Sepertinya tidak begitu, iya kan?

It doesn't seem that way, but that's the way it is.

Sepertinya tidak begitu, tapi begitulah adanya.

You're getting in a lot less information than you think.

Anda mendapatkan jauh lebih sedikit informasi daripada yang anda bayangkan.

Here's a completely different effect. This is a painting by Bellotto.

Ini adalah efek yang sangat berbeda. Ini adalah lukisan dari Bellotto.

It's in the museum in North Carolina.

Ada di museum di Carolina Utara.

Bellotto was a student of Canaletto's.

Bellotto adalah seorang murid dari Canaletto.

And I love paintings like that --

Saya menyukai lukisan seperti itu --

the painting is actually about as big as it is right here.

lukisan itu ukurannya hampir sama besar dengan ukuran ini.

And I love Canalettos, because Canaletto has this fantastic detail,

Saya suka Canaletto, sebab Canalleto memiliki detil fantastis

and you can get right up

dan anda dapat mendekatinya

and see all the details on the painting.

dan melihat semua detil dari lukisannya.

And I started across the hall in North Carolina,

Saya mulai melihatnya di aula di Carolina Utara,

because I thought it was probably a Canaletto,

sebab saya lihat ini kemungkinan karya Canaletto,

and would have all that in detail.

dan memiliki semua detilnya.

And I noticed that on the bridge there, there's a lot of people --

Saya memperhatikan bahwa di jembatan itu, ada banyak orang --

you can just barely see them walking across the bridge.

anda dapat melihat sedikit mereka berjalan melintasi jembatan.

And I thought as I got closer

Dan ketika saya mendekat saya berpikir

I would be able to see all the detail of most people,

bahwa saya akan dapat melihat detil dari orang-orang itu,

see their clothes, and so forth.

melihat pakaiannya, dan lainnya.

And as I got closer and closer, I actually screamed.

Tapi ketika saya mendekat dan mendekat lagi, akhirnya saya berteriak.

I yelled out because when I got closer,

Saya berteriak karena ketika saya mendekat,

I found the detail wasn't there at all.

saya menemukan tidak ada satupun detil di sana.

There were just little artfully placed blobs of paint.

Hanya ada gumpalan cat yang diletakkan dengan artistik.

And as I walked towards the picture,

Ketika saya berjalan mendekati gambar itu,

I was expecting detail that wasn't there.

saya ternyata mengharapkan detil yang tak ada di sana.

The artist had very cleverly suggested people and clothes

Artis itu dengan cerdas telah memberi sugesti orang dan pakaian

and wagons and all sorts of things,

dan kereta dan hal-hal lain,

and my brain had taken the suggestion.

dan otak saya telah menerima sugestinya.

You're familiar with a more recent technology, which is -- There,

Anda familiar dengan teknologi yang lebih baru -- Di sana,

you can get a better view of the blobs.

anda dapat melihat gumpalan itu dengan lebih baik.

See, when you get close

Lihatlah, ketika anda mendekat

they're really just blobs of paint.

mereka hanyalah gumpalan cat.

You will have seen something like this -- this is the reverse effect.

Anda seharusnya pernah melihat sesuatu seperti ini -- efek kebalikan.

I'll just give that to you one more time.

Saya akan menampilkannya sekali lagi.

Now, what does your brain do when it takes the suggestion?

Apa yang otak anda lakukan ketika menerima sugesti itu?

When an artful blob of paint or two, by an artist,

Ketika satu atau dua gumpalan cat oleh seorang seniman,

suggests a person -- say, one of

memberikan sugesti seseorang -- katakanlah seperti

Marvin Minsky's little society of mind --

kumpulan pemikir karya Marvin Minsky --

do they send little painters out to fill in all the details in your brain somewhere?

apakah otak anda mengirimkan pelukis-pelukis kecil untuk memenuhi detilnya di otak anda?

I don't think so. Not a chance. But then, how on Earth is it done?

Saya pikir tidak demikian. Tak mungkin. Tapi, bagaimana itu terjadi?

Well, remember the philosopher's explanation of the lady?

Apa anda ingat penjelasan filsuf tentang gambar wanita itu?

It's the same thing.

Hal yang sama.

The brain just makes you think that it's got the detail there.

Otak membuat anda berpikir bahwa semua detilnya ada di sana.

You think the detail's there, but it isn't there.

Anda pikir detilnya ada di sana, padahal tidak.

The brain isn't actually putting the detail in your head at all.

Otak anda sama sekali tidak melengkapi detilnya di dalam kepala anda.

It's just making you expect the detail.

Otak anda hanya membuat anda berpikir detilnya ada.

Let's just do this experiment very quickly.

Mari lakukan percobaan ini dengan cepat.

Is the shape on the left the same as the shape on the right, rotated?

Apakah benda di kiri sama dengan benda di kanan, tapi diputar?

Yes.

Ya.

How many of you did it by rotating the one on the left

Berapa banyak dari anda yang memutar benda yang sebelah kiri

in your mind's eye, to see if it matched up with the one on the right?

dari pandangan anda, untuk memeriksa apakah cocok dengan benda yang kanan?

How many of you rotated the one on the right? OK.

Berapa banyak dari anda yang memutar benda yang kanan? Oke.

How do you know that's what you did?

Bagaimana anda tahu apa yang anda lakukan?

(Laughter)

(Tawa)

There's in fact been a very interesting debate

Faktanya adalah sedang terjadi debat yang sangat menarik

raging for over 20 years in cognitive science --

berlangsung lebih dari 20 tahun di sains kognitif --

various experiments started by Roger Shepherd,

bermacam eksperimen dimulai oleh Roger Shepherd,

who measured the angular velocity of rotation of mental images.

yang mengukur kecepatan angular dari rotasi gambaran mental.

Yes, it's possible to do that.

Ya, itu mungkin dilakukan.

But the details of the process are still in significant controversy.

Tapi detil prosesnya masih merupakan kontroversi signifikan.

And if you read that literature, one of the things

Bila anda membaca literatur itu, salah satu hal

that you really have to come to terms with is

yang harus anda terima adalah

even when you're the subject in the experiment, you don't know.

bahkan bila anda subyek penelitiannya, anda tidak tahu.

You don't know how you do it.

Anda tidak tahu bagaimana melakukannya.

You just know that you have certain beliefs.

Anda hanya tahu bahwa anda punya kepercayaan tertentu.

And they come in a certain order, at a certain time.

Mereka datang dengan urutan tertentu, di waktu tertentu.

And what explains the fact that that's what you think?

Lalu apa yang menjelaskan fakta bahwa itulah yang anda pikirkan?

Well, that's where you have to go backstage and ask the magician.

Itulah saat di mana anda harus pergi ke belakang panggung dan bertanya pada pesulapnya.

This is a figure that I love: Bradley, Petrie, and Dumais.

Ini adalah gambar yang saya suka: Bradley, Petrie, dan Dumais.

You may think that I've cheated,

Anda mungkin berpikir saya curang

that I've put a little whiter-than-white boundary there.

karena saya menaruh batas yang lebih putih di sana.

How many of you see that sort of boundary,

Berapa banyak dari anda yang melihat batas itu,

with the Necker cube floating in front of the circles?

dengan kubus Necker melayang di depan lingkaran?

Can you see it?

Dapatkah anda melihatnya?

Well, you know, in effect, the boundary's really there, in a certain sense.

Dampaknya adalah, dalam pengertian tertentu batasnya benar-benar ada di sana.

Your brain is actually computing that boundary,

Otak anda sebenarnya menghitung batas itu,

the boundary that goes right there.

batas yang ada di sana itu.

But now, notice there are two ways of seeing the cube, right?

Tapi, tolong perhatikan bahwa ada dua cara melihat kubus itu, benar?

It's a Necker cube.

Itu adalah kubus Necker.

Everybody can see the two ways of seeing the cube? OK.

Semua orang dapat melihat dua cara melihat kubus itu? Oke.

Can you see the four ways of seeing the cube?

Dapatkah anda menemukan empat cara melihat kubus itu?

Because there's another way of seeing it.

Sebab ada cara lain melihatnya.

If you're seeing it as a cube floating in front of some circles,

Bila anda melihatnya sebagai sebuah kubus yang melayang di depan beberapa lingkaran,

some black circles, there's another way of seeing it.

beberapa lingkaran hitam, ada cara lain melihatnya.

As a cube, on a black background,

Sebagai sebuah kubus, dengan latar belakang hitam,

as seen through a piece of Swiss cheese.

tapi dilihat melalui sepotong keju Swiss.

(Laughter)

(Tawa)

Can you get it? How many of you can't get it? That'll help.

Anda sudah melihatnya? Berapa banyak yang belum dapat? Ini akan membantu.

(Laughter)

(Tawa)

Now you can get it. These are two very different phenomena.

Sekarang anda mengerti. Ini adalah dua fenomena yang sangat berbeda.

When you see the cube one way, behind the screen,

Ketika anda melihat kubusnya dengan satu cara, di balik layar,

those boundaries go away.

maka batasannya menghilang.

But there's still a sort of filling in, as we can tell if we look at this.

Tapi masih ada semacam pengisian otomatis, kita akan tahu ketika kita melihat ini.

We don't have any trouble seeing the cube, but where does the color change?

Kita tidak kesulitan melihat kubusnya, tapi di mana warnanya berubah?

Does your brain have to send little painters in there?

Apakah otak anda harus mengirimkan tukang cat kecil di sana?

The purple-painters and the green-painters

Tukang cat untuk warna ungu dan hijau

fight over who's going to paint that bit behind the curtain? No.

berebutan siapa yang akan mewarnai bagian di belakang tirai itu? Tidak.

Your brain just lets it go. The brain doesn't need to fill that in.

Otak anda melepaskannya. Otak tidak perlu mengisi bagian itu.

When I first started talking about

Ketika pertama kali saya bicara tentang

the Bradley, Petrie, Dumais example that you just saw --

Bradley, Petrie, Dumais, contoh-contoh yang tadi anda lihat --

I'll go back to it, this one --

saya akan kembali ke sana, ini --

I said that there was no filling-in behind there.

saya bilang tadi tidak ada pengisian otomatis di sana.

And I supposed that that was just a flat truth, always true.

Saya beranggapan bahwa itu adalah kebenaran, selalu demikian.

But Rob Van Lier has recently shown that it isn't.

Tapi Rob van Lier belakangan telah menunjukkan bahwa tidak demikian.

Now, if you think you see some pale yellow --

Sekarang, bila anda melihat warna kuning pucat itu --

I'll run this a few more times.

saya akan menayangkan ini beberapa kali.

Look in the gray areas,

LIhatlah ke daerah abu-abu,

and see if you seem to see something sort of shadowy moving in there --

dan lihatlah apa anda melihat semacam bayangan di sana --

yeah, it's amazing. There's nothing there. It's no trick.

ya, menakjubkan. Tidak ada apapun di sana. Tak ada trik.

["Failure to Detect Changes in Scenes" slide]

[Halaman "Kegagalan Mendeteksi Perubahan Pemandangan"]

This is Ron Rensink's work, which was in some degree

Ini adalah karya Ron Rensink, yang dalam penilaian tertentu

inspired by that suggestion right at the end of the book.

terinspirasi dari saran yang ada di belakang buku.

Let me just pause this for a second if I can.

Izinkan saya menghentikan ini sebentar.

This is change-blindness.

Ini adalah kebutaan-pada-perubahan.

What you're going to see is two pictures,

Apa yang akan anda lihat adalah dua gambar,

one of which is slightly different from the other.

salah satunya sedikit berbeda dari lainnya.

You see here the red roof and the gray roof,

Anda lihat ada atap merah dan atap abu-abu,

and in between them there will be a mask,

dan di antara mereka akan ada sebuah penutup,

which is just a blank screen, for about a quarter of a second.

yaitu sebuah layar kosong, selama seperempat detik.

So you'll see the first picture, then a mask,

Jadi anda akan melihat gambar pertama, lalu sebuah penutup,

then the second picture, then a mask.

lalu gambar kedua, dan sebuah penutup.

And this will just continue, and your job as the subject

Ini akan terus berlanjut, dan tugas anda sebagai subyek

is to press the button when you see the change.

adalah menekan tombol ketika anda melihat perubahan.

So, show the original picture for 240 milliseconds. Blank.

Jadi, tampilkan gambar aslinya selama 240 milidetik. Kosong.

Show the next picture for 240 milliseconds. Blank.

Tampilkan gambar selanjutnya selama 240 milidetik. Kosong.

And keep going, until the subject presses the button, saying,

Terus lanjutkan, sampai subyeknya menekan tombol, berkata,

"I see the change."

"Saya melihat perubahan."

So now we're going to be subjects in the experiment.

Sekarang kita akan menjadi subyek dalam eksperimen ini.

We're going to start easy. Some examples.

Kita mulai dengan yang mudah. Beberapa contoh.

No trouble there.

Tak ada masalah di sana.

Can everybody see? All right.

Apa semua orang bisa lihat? Baiklah.

Indeed, Rensink's subjects took only a little bit more

Sesungguhnya, subyek Rensink hanya butuh satu detik

than a second to press the button.

lebih sedikit untuk menekan tombolnya.

Can you see that one?

Dapatkah anda melihat itu?

2.9 seconds.

2,9 detik.

How many don't see it still?

Berapa banyak yang belum bisa melihatnya?

What's on the roof of that barn?

Apa warna atap dari lumbung itu?

(Laughter)

(Tawa)

It's easy.

Ini mudah.

Is it a bridge or a dock?

Apakah itu jembatan atau dok?

There are a few more really dramatic ones, and then I'll close.

Ada berapa contoh yang dramatis lagi, dan saya akan menutupnya.

I want you to see a few that are particularly striking.

Saya ingin anda melihat beberapa yang cukup mengejutkan.

This one because it's so large and yet it's pretty hard to see.

Ini karena ukurannya sangat besar tapi sangat sulit dilihat.

Can you see it?

Dapatkah anda melihatnya?

Audience: Yes.

Audiens: Ya.

Dan Dennett: See the shadows going back and forth? Pretty big.

Dan Dennett: Lihat bayangan yang bergerak-gerak? Cukup besar.

So 15.5 seconds is the median time

Waktu rata-ratanya adalah 15,5 detik

for subjects in his experiment there.

bagi subyek eksperimennya itu.

I love this one. I'll end with this one,

Saya suka ini. Saya akan mengakhiri dengan yang satu ini,

just because it's such an obvious and important thing.

hanya karena hal ini sangat kentara dan penting.

How many still don't see it? How many still don't see it?

Berapa banyak yang tidak melihat ini? Berapa banyak yang masih belum melihatnya?

How many engines on the wing of that Boeing?

Berapa banyak mesin di sayap Boeing itu?

(Laughter)

(Tawa)

Right in the middle of the picture!

Tepat di tengah gambar!

Thanks very much for your attention.

Terima kasih banyak untuk perhatian anda.

What I wanted to show you is that scientists,

Apa yang ingin saya tunjukkan adalah bahwa ilmuwan,

using their from-the-outside, third-person methods,

menggunakan metode orang ketiga, dari luar lingkaran,

can tell you things about your own consciousness

dapat memberi tahu anda tentang kesadaran anda

that you would never dream of,

yang tak pernah anda bayangkan sebelumnya,

and that, in fact, you're not the authority

dan faktanya adalah anda bukanlah pemegang otoritas

on your own consciousness that you think you are.

kesadaran anda sendiri, seperti yang anda pikirkan.

And we're really making a lot of progress

Kita benar-benar membuat banyak kemajuan

on coming up with a theory of mind.

untuk menyusun sebuah teori pikiran.

Jeff Hawkins, this morning, was describing his attempt

Jeff Hawkins pagi ini menggambarkan usahanya

to get theory, and a good, big theory, into the neuroscience.

untuk membuat teori, teori yang bagus dan besar, ke dalam neurosains.

And he's right. This is a problem.

Dan dia benar. Ini adalah sebuah masalah.

Harvard Medical School once -- I was at a talk --

Pernah suatu kali direktur lab. di Harvard Medical School

director of the lab said, "In our lab, we have a saying.

berkata dalam sebuah ceramah, "Dalam lab kami ada sebuah perkataan.

If you work on one neuron, that's neuroscience.

Bila anda bekerja dengan satu neuron, itu adalah neurosains.

If you work on two neurons, that's psychology."

Bila anda bekerja dengan dua neuron, itu adalah psikologi."

(Laughter)

(Tawa)

We have to have more theory, and it can come as much from the top down.

Kita harus punya lebih banyak teori, dan sumbernya bisa saja dari atas ke bawah.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)