Malcolm London: "High School Training Ground"

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Herma Trilas Meiwani Purba

At 7:45 a.m., I open the doors to a building

Jam 7.45 pagi, saya membuka pintu sebuah gedung,

dedicated to building, yet only breaks me down.

mengabdi di gedung itu, sebelumnya hanya menghancurkan hatiku.

I march down hallways cleaned up after me every day

kususuri lorong yang dibersihkan saat aku lewat setiap harinya

by regular janitors,

oleh petugas kebersihan,

but I never have the decency to honor their names.

namun aku tak pernah berbaik hati mengingat nama mereka.

Lockers left open like teenage boys' mouths

Loker dibiarkan terbuka seperti mulut para remaja pria

when teenage girls wear clothes that covers

saat melihat remaja wanita memakai pakaian yang menutupi

their insecurities but exposes everything else.

kerentanan mereka namun memamerkan bagian tubuhnya.

Masculinity mimicked by men who grew up with no fathers,

maskulinitas yang ditiru oleh remaja pria yang tumbuh tanpa ayah,

camouflage worn by bullies who are dangerously armed

kamuflase yang ditunjukkan preman yang memiliki senjata berbahaya

but need hugs.

tetapi butuh kasih sayang.

Teachers paid less than what it costs them to be here.

Para guru yang gajinya lebih kecil dari biaya transport ke sini.

Oceans of adolescents come here to receive lessons

Banyak remaja datang ke sini untuk belajar,

but never learn to swim,

namun tidak benar-benar belajar

part like the Red Sea when the bell rings.

terlihat seperti lautan manusia saat lonceng berbunyi.

This is a training ground.

Inilah tempat pelatihan.

My high school is Chicago,

SMAku di Chicago,

diverse and segregated on purpose.

beraneka ragam dan sengaja dikotak-kotakkan.

Social lines are barbed wire.

Status sosial menjadi pagar berduri.

Labels like "Regulars" and "Honors" resonate.

Label "Orang biasa" dan "Orang terhormat" bergema.

I am an Honors but go home with Regular students

Saya orang terhormat namun pulang bersama siswa biasa.

who are soldiers in territory that owns them.

prajurit di wilayah mereka sendiri.

This is a training ground to sort out the Regulars

Inilah tempat pelatihan untuk memilah prajurit biasa

from the Honors, a reoccurring cycle

dari Orang terhormat, seperti daur yang terus berulang

built to recycle the trash of this system.

dibuat untuk mendaur ulang sampah dari sistem ini.

Trained at a young age to capitalize,

Dilatih di usia muda untuk menjadi kapitalis,

letters taught now that capitalism raises you

yang diajarkan sekarang ini adalah Anda dibesarkan oleh kapitalisme,

but you have to step on someone else to get there.

dimana Anda harus menginjak orang lain agar sampai di sana.

This is a training ground where one group

Inilah pusat pelatihan di mana satu kelompok

is taught to lead and the other is made to follow.

diajarkan untuk memimpin dan yang lainnya menjadi pengikut.

No wonder so many of my people spit bars,

Tidak heran banyak orang menyanyikan lagu rap.

because the truth is hard to swallow.

karena kenyataan sangat sulit untuk ditelan.

The need for degrees has left so many people frozen.

Kebutuhan akan gelar membuat banyak orang membeku.

Homework is stressful,

Pekerjaan rumah membuat stres,

but when you go home every day and your home is work,

namun jika setiap hari Anda pulang dan di rumah membuat PR,

you don't want to pick up any assignments.

Anda tidak akan mau mengerjakan tugas apapun.

Reading textbooks is stressful,

Membaca buku juga membuat stress,

but reading does not matter when you feel

namun membaca tidak jadi masalah jika Anda merasa

your story is already written,

kisah Anda sudah ditulis,

either dead or getting booked.

baik itu kisah membosankan ataupun tentang masalah yang Anda buat.

Taking tests is stressful,

Ujian juga membuat stress,

but bubbling in a Scantron does not stop

namun semangat saat mengerjakan soal pilihan berganda tak akan menghentikan

bullets from bursting.

masalah sesungguhnya.

I hear education systems are failing,

Saya mendengar sistem pendidikan gagal,

but I believe they're succeeding at what they're built to do --

namun saya percaya sistem ini sukses mencapai tujuan pembuatannya,

to train you, to keep you on track,

untuk melatih Anda, menjaga Anda tetap di jalur yang benar,

to track down an American dream that has failed

mengejar mimpi Amerika yang telah membuat

so many of us all.

begitu banyak orang gagal.

(Applause)

(Tepuk tangan)