Jae Rhim Lee: My mushroom burial suit

Translator: Gloria Felicia Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

So I'm here to explain

Saya di sini untuk menjelaskan

why I'm wearing these ninja pajamas.

mengapa saya memakai piyama ninja ini.

And to do that, I'd like to talk first

Dan untuk melakukannya, saya mau berbicara terlebih dulu

about environmental toxins in our bodies.

tentang racun lingkungan dalam tubuh kita.

So some of you may know

Jadi sebagian dari Anda mungkin tahu

about the chemical Bisphenol A, BPA.

tentang zat kimia Bisfenol A, BPA.

It's a material hardener and synthetic estrogen

Itu adalah materi pengeras dan estrogen sintetik

that's found in the lining of canned foods

yang terdapat di makanan-makanan kaleng

and some plastics.

dan sebagian plastik.

So BPA mimics the body's own hormones

Jadi BPA meniru hormon tubuh

and causes neurological and reproductive problems.

dan menyebabkan gangguan syaraf dan reproduksi.

And it's everywhere.

Dan BPA ada dimana-mana.

A recent study found BPA

Sebuah studi menemukan BPA

in 93 percent of people six and older.

di 93 persen dari manusia berusia 6 tahun ke atas.

But it's just one chemical.

Tapi itu hanyalah satu zat kimia.

The Center for Disease Control in the U.S.

Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika

says we have 219 toxic pollutants in our bodies,

mengatakan kita memiliki 219 racun pencemar di dalam tubuh,

and this includes preservatives, pesticides

termasuk pengawet, pestisida

and heavy metals like lead and mercury.

dan logam berat seperti timah dan merkuri.

To me, this says three things.

Bagi saya, ini menyatakan tiga hal.

First, don't become a cannibal.

Pertama, jangan menjadi kanibal.

Second, we are both responsible for and the victims of

Kedua, kita sama-sama bertanggung jawab dan adalah korban

our own pollution.

dari polusi yang kita hasilkan sendiri.

And third,

Dan ketiga,

our bodies are filters and storehouses

tubuh kita adalah tempat saringan dan gudang

for environmental toxins.

dari racun lingkungan.

So what happens to all these toxins when we die?

Jadi apa yang terjadi pada semua racun ini saat kita meninggal?

The short answer is:

Jawaban singkatnya:

They return to the environment in one way or another,

Racun itu kembali pada lingkungan dengan berbagai cara,

continuing the cycle of toxicity.

melanjutkan daur racun.

But our current funeral practices

Tapi sistem pemakaman kita sekarang

make the situation much worse.

membuat situasi semakin buruk.

If you're cremated,

Kalau Anda dikremasi,

all those toxins I mentioned are released into the atmosphere.

semua racun-racun yang saya sebutkan itu akan dilepas ke atmosfir.

And this includes 5,000 pounds of mercury

Dan ini termasuk 5.000 pon merkuri

from our dental fillings alone every year.

hanya dari pasta gigi kita setiap tahunnya.

And in a traditional American funeral,

Dan dalam pemakaman Amerika tradisional,

a dead body is covered with fillers and cosmetics

seorang mayat diselimuti bahan pengisi dan kosmetik

to make it look alive.

untuk membuatnya terlihat hidup.

It's then pumped with toxic formaldehyde

Lalu ditambahkan formalin beracun

to slow decomposition --

untuk memperlambat pembusukan --

a practice which causes respiratory problems and cancer

sebuah praktik yang menyebabkan gangguan pernapasan dan kanker

in funeral personnel.

bagi petugas pemakaman.

So by trying to preserve our dead bodies,

Jadi, dengan berusaha untuk mengawetkan tubuh kita,

we deny death, poison the living

kita menyangkal kematian, meracuni kehidupan

and further harm the environment.

dan terlebih lagi membahayakan lingkungan.

Green or natural burials, which don't use embalming,

Pemakaman hijau atau alami, yang tidak menggunakan balsem,

are a step in the right direction,

adalah suatu langkah ke arah yang benar,

but they don't address the existing toxins in our bodies.

tetapi tidak menetralisir racun dalam tubuh kita.

I think there's a better solution.

Saya pikir ada solusi yang lebih baik.

I'm an artist,

Saya seorang seniman,

so I'd like to offer a modest proposal

jadi saya senang menawarkan usulan sederhana

at the intersection

di persimpangan

of art, science and culture.

dari seni, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

The Infinity Burial Project,

Proyek Pemakaman Infinity,

an alternative burial system

sebuah sistem pemakaman alternatif

that uses mushrooms

yang menggunakan jamur

to decompose and clean toxins in bodies.

untuk membusukkan dan membersihkan racun dalam tubuh.

The Infinity Burial Project

Proyek Pemakaman Infinity

began a few years ago with a fantasy

dimulai beberapa tahun lalu dengan sebuah impian

to create the Infinity Mushroom --

untuk membuat jamur-jamur Infinity --

a new hybrid mushroom

sebuah jamur peranakan baru

that would decompose bodies, clean the toxins

yang akan membusukkan tubuh, membersihkan racun-racun

and deliver nutrients to plant roots,

dan mengantarkan nutrisi untuk akar tumbuhan,

leaving clean compost.

meninggalkan suatu kompos yang bersih.

But I learned it's nearly impossible

Tapi saya tahu bahwa hampir tidak mungkin

to create a new hybrid mushroom.

untuk membuat jamur peranakan baru.

I also learned

Saya juga tahu

that some of our tastiest mushrooms

bahwa sebagian dari jamur-jamur kita yang paling lezat

can clean environmental toxins in soil.

dapat membersihkan racun lingkungan di dalam tanah.

So I thought maybe I could train an army

Jadi saya pikir mungkin saya bisa melatih pasukan

of toxin-cleaning edible mushrooms

jamur-jamur pembersih racun yang dapat dimakan

to eat my body.

untuk memakan tubuh saya.

So today, I'm collecting what I shed or slough off --

Jadi hari ini, saya mengumpulkan apa yang saya sisakan --

my hair, skin and nails --

rambut saya, kulit, kuku --

and I'm feeding these to edible mushrooms.

dan saya mengumpankannya kepada jamur-jamur itu.

As the mushrooms grow,

Seiring pertumbuhan jamur-jamur itu,

I pick the best feeders

saya memilih pemakan-pemakan terbaik

to become Infinity Mushrooms.

untuk menjadi jamur-jamur Infinity.

It's a kind of imprinting and selective breeding process

Seperti proses mengecap dan memilih jenis jamur,

for the afterlife.

untuk saat setelah kematian kita.

So when I die,

Jadi saat saya meninggal,

the Infinity Mushrooms will recognize my body

Jamur-jamur Infinity akan mengenali tubuh saya

and be able to eat it.

dan bisa memakannya.

All right, so for some of you,

Baiklah, bagi sebagian dari Anda,

this may be really, really out there.

ini masih sangat jauh.

(Laughter)

(Tertawa)

Just a little.

Hanya sedikit.

I realize this is not the kind of relationship

Saya sadar ini bukanlah jenis hubungan

that we usually aspire to have with our food.

yang biasanya kita inginkan dari makanan kita.

We want to eat, not be eaten by, our food.

Kita ingin makan, bukan untuk dimakan oleh, makanan kita.

But as I watch the mushrooms grow

Tapi setelah saya melihat jamur-jamur itu bertumbuh

and digest my body,

dan mencerna tubuh saya,

I imagine the Infinity Mushroom

Saya membayangkan Jamur Infinity

as a symbol of a new way of thinking about death

sebagai sebuah simbol cara baru untuk memikirkan kematian

and the relationship between my body and the environment.

dan hubungan antara tubuh saya dan lingkungan.

See for me,

Anda lihat, bagi saya,

cultivating the Infinity Mushroom

membiakkan Jamur Infinity

is more than just scientific experimentation

lebih dari sekedar percobaan ilmiah

or gardening or raising a pet,

atau berkebun atau merawat hewan peliharaan,

it's a step towards accepting the fact

itu adalah langkah maju untuk mempercayai fakta

that someday I will die and decay.

bahwa suatu hari nanti kita akan mati dan membusuk.

It's also a step

Itu juga sebuah langkah

towards taking responsibility

untuk lebih bertanggung jawab

for my own burden on the planet.

dari beban saya sendiri di planet ini.

Growing a mushroom is also part of a larger practice

Mengolah jamur juga adalah bagian dari praktik yang lebih besar

of cultivating decomposing organisms

dari membiakkan organisme pembusuk

called decompiculture,

yang disebut 'decompiculture',

a concept that was developed by an entomologist,

sebuah konsep yang dikembangkan oleh pakar entomologi,

Timothy Myles.

Timothy Myles.

The Infinity Mushroom is a subset of decompiculture

Jamur Infinity adalah bagian dari rangkaian 'decompiculture'

I'm calling body decompiculture and toxin remediation --

Saya menyebut 'decompiculture' dan proses penetralan racun --

the cultivation of organisms that decompose

pembiakan organisme yang membusukkan

and clean toxins in bodies.

dan membersihkan racun dalam tubuh.

And now about these ninja pajamas.

Dan sekarang tentang piyama ninja ini.

Once it's completed,

Setelah ini selesai,

I plan to integrate the Infinity Mushrooms into a number of objects.

saya berencana untuk mengintegrasi Jamur Infinity ke dalam beberapa objek.

First, a burial suit

Pertama, sebuah pakaian pemakaman

infused with mushroom spores,

tergabung dengan pori-pori jamur,

the Mushroom Death Suit.

Pakaian Kematian Jamur

(Laughter)

(Tertawa)

I'm wearing the second prototype

Saya sedang memakai purwarupa yang kedua

of this burial suit.

dari pakaian pemakaman ini.

It's covered with a crocheted netting

Pakaian ini diliputi dengan jaringan yang dirajut

that is embedded with mushroom spores.

dan ditanami dengan pori-pori jamur.

The dendritic pattern you see

Urat syaraf yang Anda lihat

mimics the growth of mushroom mycelia,

menyerupai pertumbuhan jamur mycelia,

which are the equivalent of plant roots.

yang sama dengan akar tumbuhan.

I'm also making a decompiculture kit,

Saya juga membuat peralatan 'decompiculture',

a cocktail of capsules

sebuah rangkaian kapsul

that contain Infinity Mushroom spores

yang mengandung pori-pori jamur Infinity

and other elements

dan elemen-elemen lain

that speed decomposition and toxin remediation.

yang mempercepat pembusukkan dan proses penetralan racun.

These capsules are embedded in a nutrient-rich jelly,

Kapsul-kapsul ini ditanam dalam jeli yang kaya nutrisi,

a kind of second skin,

seperti kulit kedua,

which dissolves quickly

yang larut secara cepat

and becomes baby food for the growing mushrooms.

dan menjadi makanan bayi untuk jamur-jamur yang tumbuh.

So I plan to finish the mushroom and decompiculture kit

Jadi saya berencana untuk menyelesaikan jamur dan peralatan 'decompiculture'

in the next year or two,

dalam satu atau dua tahun ke depan

and then I'd like to begin testing them,

dan lalu saya akan memulai mengujinya,

first with expired meat from the market

pertama dengan daging yang kadaluarsa

and then with human subjects.

lalu dengan tubuh manusia.

And believe it or not,

Dan percaya atau tidak,

a few people have offered to donate their bodies to the project

beberapa orang sudah menawarkan tubuh mereka untuk proyek ini

to be eaten by mushrooms.

untuk dimakan oleh jamur-jamur ini.

(Laughter)

(Tertawa)

What I've learned from talking to these folks

Apa yang telah saya pelajari dari pembicaraan dengan orang-orang ini

is that we share a common desire

adalah kita berbagi hasrat yang sama

to understand and accept death

untuk mengerti dan menerima kematian

and to minimize the impact of our death on the environment.

dan untuk membatasi pengaruh kematian kita terhadap lingkungan.

I wanted to cultivate this perspective

Saya ingin menumbuhkan pandangan ini

just like the mushrooms,

sama seperti jamur-jamur tadi,

so I formed the Decompiculture Society,

jadi saya membuat kalangan 'Decompiculture',

a group of people called decompinauts

kelompok orang-orang yang disebut 'decompinauts'

who actively explore their postmortem options,

yang secara aktif mengeksplorasi pilihan untuk otopsi,

seek death acceptance

mencari penerimaan kematian

and cultivate decomposing organisms

dan menumbuhkan makhluk pembusuk

like the Infinity Mushroom.

seperti Jamur Infinity.

The Decompiculture Society shares a vision

Kalangan 'Decompiculture' membagikan visi

of a cultural shift,

tentang perubahan budaya,

from our current culture of death denial and body preservation

dari budaya kita sekarang tentang penyangkalan kematian dan pengawetan tubuh

to one of decompiculture,

ke cara lain dari 'decompiculture',

a radical acceptance of death and decomposition.

sebuah penerimaan yang radikal tentang kematian dan pembusukan.

Accepting death means accepting

Menerima kematian berarti menerima

that we are physical beings

bahwa kita adalah wujud jasmani

who are intimately connected to the environment,

yang terhubung erat dengan lingkungan,

as the research on environmental toxins confirms.

seperti yang dinyatakan dalam penelitian racun lingkungan.

And the saying goes,

Dan layaknya sebuah kiasan,

we came from dust and will return to dust.

kita berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.

And once we understand that we're connected to the environment,

Dan setelah kita mengerti bahwa kita terhubung dengan lingkungan,

we see that the survival of our species

kita melihat bahwa keselamatan spesies kita

depends on the survival of the planet.

tergantung dari keselamatan planet ini.

I believe this is the beginning

Saya yakin ini adalah permulaan

of true environmental responsibility.

dari pertanggungjawaban lingkungan yang sesungguhnya.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)