A journey through the mind of an artist | Dustin Yellin

Translator: Prameswari Rahmanu Reviewer: Andre Hawari

I was raised by lesbians in the mountains,

Saya dibesarkan oleh para lesbian di gunung

and I sort of came like a forest gnome to New York City a while back.

dan saya seperti kurcaci hutan yang datang ke kota New York tak lama ini.

(Laughter)

(Tawa)

Really messed with my head, but I'll get into that later.

Sungguh kacau kepalaku, tapi kita bahas itu nanti.

I'll start with when I was eight years old.

Saya akan mulai dengan cerita ketika saya berusia 8 tahun.

I took a wood box,

Saya mengambil sebuah kotak kayu...

and I buried a dollar bill, a pen and a fork inside this box in Colorado.

dan mengubur uang satu dolar, pulpen dan garpu dalam kotak ini di Colorado.

And I thought some strange humanoids or aliens in 500 years would find this box

Saya pikir 500 tahun lagi manusia robot atau alien akan menemukan kotak ini,

and learn about the way our species exchanged ideas,

dan belajar bagaimana spesies kita bertukar pikiran,

maybe how we ate our spaghetti.

mungkin bagaimana kita makan spaghetti.

I really didn't know.

Saya sungguh tidak tahu.

Anyway, this is kind of funny,

Tapi saya pikir ini lucu...

because here I am, 30 years later, and I'm still making boxes.

karena saya disini, 30 tahun kemudian, dan masih membuat kotak!

Now, at some point I was in Hawaii --

Suatu waktu, ketika saya di Hawaii--

I like to hike and surf and do all that weird stuff,

Saya suka naik gunung, berselancar dan melakukan hal aneh,

and I was making a collage for my ma.

saya sedang membuat kolase untuk ibuku.

And I took a dictionary and I ripped it up,

Saya ambil sebuah kamus dan merobeknya

and I made it into a sort of Agnes Martin grid,

dan saya atur sehingga mirip kisi-kisi Agnes Martin,

and I poured resin all over it and a bee got stuck.

lalu saya tuang resin keatasnya dan ada lebah yang terjebak.

Now, she's afraid of bees and she's allergic to them,

Ibu saya takut dan alergi lebah, jadi...

so I poured more resin on the canvas, thinking I could hide it or something.

saya tuang lebih banyak resin ke kanvas, saya pikir bisa menyembunyikan lebahnya.

Instead, the opposite happened:

Tetapi, yang terjadi sebaliknya:

It sort of created a magnification,

Efeknya justru terjadi pembesaran,

like a magnifying glass, on the dictionary text.

seperti kaca pembesar pada tulisan di kamus.

So what did I do? I built more boxes.

Jadi apa yang saya lakukan? Saya buat lebih banyak kotak.

This time, I started putting electronics, frogs,

Kali ini, saya mulai memasukkan benda elektronik, katak,

strange bottles I'd find in the street -- anything I could find --

botol aneh yang saya temukan di jalan-- apa saja yang saya temukan--

because I was always finding things my whole life,

karena saya selalu menemukan sesuatu sepanjang hidup saya

and trying to make relationships and tell stories between these objects.

dan mencoba membuat hubungan antara objek-objek yang saya temukan.

So I started drawing around the objects,

Jadi saya mulai menggambar di sekitar objek...

and I realized: Holy moly, I can draw in space!

dan saya menyadari: Astaga, saya bisa menggambar di mana saja!

I can make free-floating lines,

Saya bisa membuat garis melayang,

like the way you would draw around a dead body at a crime scene.

seperti menggambar garis di sekitar mayat di TKP.

So I took the objects out,

Jadi saya keluarkan objeknya...

and I created my own taxonomy of invented specimens.

dan saya ciptakan sendiri taksonomi spesimen milik saya.

First, botanical -- which you can kind of get a sense of.

Pertama, tumbuhan -- yang mana Anda bisa paham.

Then I made some weird insects and creatures.

Lalu saya membuat serangga dan makhluk-makhluk aneh.

It was really fun; I was just drawing on the layers of resin.

Sangat menyenangkan; saya hanya menggambar di lapisan resin.

And it was cool, because I was actually starting to have shows and stuff,

Keren juga karena saya akhirnya bisa mulai pertunjukkan dan lain-lain,

I was making some money, I could take my girlfriend for dinner,

Saya dapat uang, saya bisa mengajak pacar saya makan malam,

and like, go to Sizzler.

dan pergi ke Sizzler.

It was some good shit, man.

Keren sekali, kawan.

(Laughter)

(tawa)

At some point, I got up to the human form,

Pada suatu titik, saya menghasilkan bentuk manusia,

life-size resin sculptures with drawings of humans inside the layers.

pahatan resin ukuran asli dengan gambar manusia pada lapisan-lapisannya.

This was great, except for one thing:

Luar biasa, kecuali satu hal:

I was going to die.

Saya mau mati.

I didn't know what to do, because the resin was going to kill me.

Saya tidak tahu harus apa karena resin akan membunuh saya.

And I went to bed every night thinking about it.

Dan saya pergi tidur tiap malam memikirkannya.

So I tried using glass.

Jadi saya mulai memakai kaca.

I started drawing on the layers of glass,

Saya mulai menggambar di lapisan kaca,

almost like if you drew on a window, then you put another window,

seperti menggambar di jendela, lalu menambah lagi jendelanya,

and another window, and you had all these windows together

lalu jendela lainnya, dan lalu menyatukan jendela-jendelanya

that made a three-dimensional composition.

menjadi suatu komposisi tiga dimensi.

And this really worked, because I could stop using the resin.

Metode ini berhasil karena saya bisa berhenti memakai resin.

So I did this for years,

Saya melakukannya bertahun-tahun,

which culminated in a very large work, which I call "The Triptych."

hasilnya sekumpulan karya yang saya namakan "The Triptych"

"The Triptych" was largely inspired

"The Triptych" terinspirasi oleh lukisan

by Hieronymus Bosch's "[The] Garden of Earthly Delights,"

"[The] Garden of Earthly Delight" oleh Hieronymus Bosch,

which is a painting in the [Museo del] Prado in Spain.

yang ada di [Museo del] Prado di Spanyol.

Do you guys know this painting?

Apa Anda tahu lukisan ini?

Good, it's a cool painting.

Bagus, lukisan ini keren.

It's kind of ahead of its time, they say.

Katanya lukisan ini mendahului masanya.

So, "The Triptych." I'll walk you through this piece.

Jadi, "The Triptych". Akan saya jelaskan.

It weighs 24,000 pounds.

Beratnya 10.886 kilogram.

It's 18 feet long.

Panjangnya 5,5 meter.

It's double-sided, so it's 36 feet of composition.

Kedua sisinya dilukisi, jadi panjangnya 11 meter.

It's kind of weird.

Agak aneh memang.

Well, that's the blood fountain.

Itu air mancur darah.

(Laughter)

(Tawa)

To the left, you have Jesus and the locusts.

Di kiri, Anda bisa lihat Yesus dan belalang.

There's a cave

Ada goa dimana...

where all these animal-headed creatures travel between two worlds.

para makhluk berkepala hewan berpindah antara dua dunia.

They go from the representational world,

Mereka pergi dari dunia representasional

to this analog-mesh underworld, where they're hiding.

ke dunia bawah yang tertaut secara analog, tempat mereka sembunyi.

This is where the animal-headed creatures are by the lighthouse,

Ini, makhluk berkepala hewan di samping mercusuar dan

and they're all about to commit mass suicide into the ocean.

mereka akan bunuh diri masal dengan terjun ke laut.

The ocean is made up of thousands of elements.

Lautnya terbuat dari ribuan elemen.

This is a bird god tied up to a battleship.

Ini dewa burung yang terikat ke kapal perang.

(Laughter)

(Tawa)

Billy Graham is in the ocean;

Billy Graham di lautan;

the Horizon from the oil spill; Waldo; Osama Bin Laden's shelter --

cakrawala dari tumpahan minyak; Waldo; benteng Osama bin Laden --

there's all kinds of weird stuff that you can find

hal-hal aneh itu bisa Anda temukan jika Anda memperhatikan benar lautnya.

if you look really hard, in the ocean.

Anyway, this is a lady creature.

Nah, ini satu makhluk perempuan.

She's coming out of the ocean, and she's spitting oil into one hand

Dia muncul dari laut dan dia menumpahkan minyak ke tangannya

and she has clouds coming out of her other hand.

dan awan muncul dari tangan satunya.

Her hands are like scales,

Tangannya seperti timbangan dan...

and she has the mythological reference of the Earth and cosmos in balance.

idenya dari mitologi keseimbangan Bumi dan Cosmos.

So that's one side of "The Triptych."

Jadi itu satu sisi "The Triptych."

It's a little narrative thing.

Agak naratif, ya.

That's her hand that she's spitting into.

Itu tangannya yang dia ludahi.

And then, when you go to the other side,

Lalu ketika Anda lihat sisi lainnya,

she has like a trunk, like a bird's beak,

dia seperti punya paruh burung dan dia meludahkan awan dari paruhnya itu.

and she's spitting clouds out of her trunk.

Then she has an 18-foot-long serpent's tail that connects "The Triptych."

Dia punya ekor ular sepanjang 5,5 meter yang menyambungkan "The Triptych".

Anyway, her tail catches on fire from the back of the volcano.

Anda bisa lihat ekornya terbakar dari balik gunung api.

(Laughter)

(Tawa)

I don't know why that happened.

Saya tak tahu kenapa itu terjadi.

(Laughter)

(Tawa)

That happens, you know.

Bisa terjadi, kan.

Her tail terminates in a cycloptic eyeball,

Ekornya berakhir dalam bola mata cyclop, terbuat dari kartu teroris tahun 1986.

made out of 1986 terrorist cards.

Have you guys seen those?

Pernahkah Anda melihatnya?

They were made in the 1980's, they're like baseball cards of terrorists.

Kartu-kartu itu dibuat tahun 1980-an, seperti kartu baseball teroris.

Way ahead of their time.

Melampaui masanya.

(Laughter)

(Tawa)

That will bring you to my latest project.

Saya akan ceritakan proyek terbaru saya.

I'm in the middle of two projects:

Saya sedang mengerjakan dua proyek,

One's called "Psychogeographies."

satu disebut "Psychogeographies".

It's about a six-year project to make 100 of these humans.

Proyek 6 tahun untuk membuat manusia-manusia seperti ini.

Each one is an archive of our culture,

Tiap manusia merupakan arsip budaya kita...

through our ripped-up media and matter,

dari beragam lembaran media dan materi, ensiklopedia, kamus atau majalah.

whether it's encyclopedias or dictionaries or magazines.

But each one acts as a sort of an archive in the shape of a human,

Tiap lembarnya merupakan arsip dalam bentuk manusia...

and they travel in groups of 20, 4, or 12 at a time.

dan mereka berpindah dalam grup 20, 4 atau 12 manusia dalam satu waktu.

They're like cells -- they come together, they divide.

Mereka seperti sel-- mereka datang bersama, mereka terbagi.

And you kind of walk through them. It's taking me years.

Dan kau hanya seperti berjalan melaluinya.

Each one is basically a 3,000-pound microscope slide

Tiap kotak sejatinnya adalah 1.367,7 kg preparat mikroskop...

with a human stuck inside.

dengan manusia sebagai objeknya.

This one has a little cave in his chest.

Yang satu ini punya gua kecil di dadanya.

That's his head; there's the chest, you can kind of see the beginning.

Itu kepalanya; ini dadanya, kau bisa melihat awalnya.

I'm going to go down the body for you:

Akan saya perlihatkan badannya untukmu;

There's a waterfall coming out of his chest,

Ada air terjun dari dadanya,

covering his penis -- or not-penis, or whatever it is,

menutupi penis-- atau bukan penis, atau apa pun itu,

a kind of androgynous thing.

sesuatu yang androgini.

I'll take you quickly through these works,

Saya akan menjelaskan sepintas kerja saya.

because I can't explain them for too long.

karena saya tidak bisa menjelaskannya lama-lama.

There are the layers, you can kind of see it.

Itu lapisannya, kau bisa melihatnya.

That's a body getting split in half.

Badannya terbagi dua.

This one has two heads,

Yang satu ini punya dua kepala dan keduanya saling berkomunikasi.

and it's communicating between the two heads.

You can see the pills coming out,

Kau bisa lihat pil-pil itu keluar dan masuk ke satu kepala makhluk aneh ini.

going into one head from this weird statue.

There's a little forest scene inside the chest cavity.

Ada pemandangan hutan di lubang dada ini.

Can you see that?

Kau bisa melihatnya?

Anyway, this talk's all about these boxes,

Baiklah, kita bicara tentang kotak-kotak itu...

like the boxes we're in.

seperti kotak-kotak tempat kita berada.

This box we're in, the solar system is a box.

Kotak tempat kita berada, yaitu tata surya.

This brings you to my latest box.

Hal ini membawa kita ke kotak terbaru saya.

It's a brick box. It's called Pioneer Works.

Ini kotak batu bata. Pioneer Works.

(Cheers)

(sorak-sorai)

Inside of this box is a physicist,

Di dalam kotak ini ada ilmuwan fisika, ilmuan syaraf, pelukis, musisi,

a neuroscientist, a painter, a musician,

a writer, a radio station, a museum, a school,

penulis, stasiun radio, museum, sekolah,

a publishing arm to disseminate all the content we make there into the world;

penerbit yang siap menyebarkan hal-hal yang kami buat ke dunia; juga taman.

a garden.

We shake this box up,

Kita mengocok kotak ini,

and all these people kind of start hitting each other like particles.

dan semua orang ini mulai bergesekan satu sama lain seperti partikel.

And I think that's the way you change the world.

Dan saya yakin itu adalah satu cara untuk mengubah dunia.

You redefine your insides and the box that you're living in.

Kau memahami dirimu dan kotak yang kau tinggali.

Lalu kau berkumpul bersama, menyadari bahwa kita semua berbagi hal yang sama,

And you come together to realize that we're all in this together,

that this delusion of difference --

bahwa delusi perbedaan itu--

this idea of countries, of borders, of religion -- doesn't work.

tentang negara, batasan, agama-- tidak berarti apa-apa.

We're all really made up of the same stuff, in the same box.

Kita sebenarnya terbuat dari hal yang sama, pada kotak yang sama.

And if we don't start exchanging that stuff sweetly and nicely,

Dan jika kita tidak mulai bertukar hal ini dengan baik dan manis,

we're all going to die real soon.

kita akan mati dengan cepat.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(tepuk tangan)