Dan Dennett: Responding to Pastor Rick Warren

Translator: Abdi Christia Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

Senang kembali berada di sini.

It's wonderful to be back.

I love this wonderful gathering.

Saya menyukai pertemuan bagus ini.

And you must be wondering, "What on earth?

Anda pasti berpikir, "Apa maksudnya?

Have they put up the wrong slide?"

Apa mereka menayangkan gambar yang salah?"

No, no.

Tidak, tidak.

Look at this magnificent beast,

Lihatlah hewan mengagumkan ini dan bertanyalah -- siapa yang merancangnya?

and ask the question: Who designed it?

Ini adalah TED.

Ini adalah <i>Technology<i>, <i>Entertainment<i>, <i>Design<i> dan ini adalah sapi perah.

This is TED; this is Technology, Entertainment, Design,

and there's a dairy cow.

It's a quite wonderfully designed animal.

Hewan ini dirancang dengan sangat baik.

And I was thinking, how do I introduce this?

Saya berpikir, bagaimana saya harus mulai?

And I thought, well, maybe that old doggerel by Joyce Kilmer,

Mungkin dengan perkataan dari Joyce Kilmer,

you know: "Poems are made by fools like me, but only God can make a tree."

Anda tahu: "Puisi diciptakan oleh orang bodoh seperti saya,

tapi hanya Tuhan yang dapat menciptakan pohon."

Lalu Anda mungkin berkata, "Ya, Tuhan yang merancang sapi itu."

And you might say, "Well, God designed the cow."

But, of course, God got a lot of help.

Tapi dalam hal ini Tuhan banyak mendapat bantuan.

This is the ancestor of cattle.

Ini adalah nenek moyang dari sapi.

This is the aurochs.

Ini adalah Aurochs.

And it was designed by natural selection,

Aurochs dirancang oleh seleksi alam,

the process of natural selection, over many millions of years.

proses seleksi alam, selama jutaan tahun.

And then it became domesticated, thousands of years ago.

Aurochs lalu didomestikasi ribuan tahun yang lalu.

And human beings became its stewards,

Manusia kemudian menjadi pengurusnya,

and, without even knowing what they were doing,

dan, tanpa tahu apa yang mereka lakukan,

they gradually redesigned it and redesigned it and redesigned it.

mereka perlahan merancang, merancang, dan merancang ulang sapi itu.

And then more recently, they really began to do reverse engineering on this beast

Kemudian, baru-baru ini, mereka benar-benar memulai

melakukan rekayasa terbalik pada hewan ini

and figure out just what the parts were, how they worked

dan mempelajari bagian-bagiannya, bagaimana cara kerjanya

and how they might be optimized -- how they might be made better.

dan bagaimana hal itu bisa ditingkatkan -- bisa dibuat menjadi lebih baik.

Now, why am I talking about cows?

Mengapa saya sekarang berbicara tentang sapi?

Because I want to say that much the same thing is true of religions.

Sebab saya ingin berkata banyak hal yang sama berlaku juga bagi agama.

Religions are natural phenomena -- they're just as natural as cows.

Agama adalah fenomena alam.

Agama sama alaminya dengan sapi.

They have evolved over millennia.

Agama telah berkembang selama ribuan tahun.

Agama punya dasar biologis, seperti halnya Aurochs.

They have a biological base, just like the aurochs.

They have become domesticated,

Agama telah didomestikasi, dan manusia

and human beings have been redesigning their religions for thousands of years.

telah merancang ulang agama mereka selama ribuan tahun.

This is TED, and I want to talk about design.

Ini TED, dan saya ingin berbicara tentang desain.

Because what I've been doing for the last four years --

Sebab yang saya lakukan selama empat tahun terakhir,

really since the first time you saw me --

sejak pertama Anda melihat saya -- sebagian pernah melihat saya di TED

some of you saw me at TED when I was talking about religion --

ketika saya berbicara tentang agama, dan dalam empat tahun terakhir

and in the last four years,

I've been working just about non-stop on this topic.

saya telah bekerja hampir tanpa henti pada topik ini.

And you might say it's about the reverse engineering of religions.

Anda boleh berkata ini tentang rekayasa terbalik terhadap agama.

Now that very idea, I think, strikes terror in many people,

Saya pikir ide ini membuat banyak orang ketakutan,

or anger, or anxiety of one sort or another.

atau marah, atau cemas, atau semacamnya.

And that is the spell that I want to break.

Itulah pandangan yang ingin saya ubah.

I want to say, no, religions are an important natural phenomenon.

Saya ingin berkata, tidak, agama adalah fenomena alam yang penting.

We should study them with the same intensity

Kita perlu mempelajari agama sama dalamnya dengan

that we study all the other important natural phenomena,

kita mempelajari fenomena alam penting lainnya,

like global warming, as we heard so eloquently last night from Al Gore.

seperti pemanasan global, yang dijelaskan dengan baik oleh Al Gore tadi malam.

Agama kita sekarang dirancang dengan brilian -- dengan brilian.

Today's religions are brilliantly designed -- brilliantly designed.

They are immensely powerful social institutions

Agama adalah lembaga sosial yang sangat kuat

and many of their features can be traced back to earlier features

dan banyak sifat-sifatnya dapat dilacak dari sifat-sifat awal

that we can really make sense of by reverse engineering.

yang dapat kita mengerti melalui rekayasa terbalik.

And, as with the cow, there's a mixture of evolutionary design --

Dan, sama dengan sapi, ada campuran dari rancangan evolusioner,

designed by natural selection itself --

rancangan oleh seleksi alam itu sendiri, dan rancangan cerdas --

and intelligent design --

more or less intelligent design --

kurang lebihnya rancangan cerdas - perancangan ulang oleh manusia

and redesigned by human beings

who are trying to redesign their religions.

yang mencoba untuk merancang ulang agama mereka.

You don't do book talks at TED,

Anda tidak boleh bedah buku di TED, saya akan tunjukkan satu halaman saja

but I'm going to have just one slide about my book,

dalam buku saya, sebab ada pesan di dalamnya

because there is one message in it

yang menurut saya harus didengar kelompok ini.

which I think this group really needs to hear.

And I would be very interested to get your responses to this.

Saya akan sangat tertarik mendengar tanggapan Anda tentang ini.

It's the one policy proposal that I make in the book,

Dalam buku itu saya membuat sebuah usulan kebijakan,

at this time, when I claim not to know enough about religion

saya tidak tahu cukup banyak tentang agama

to know what other policy proposals to make.

untuk membuat usulan kebijakan lainnya.

And it's one that echoes remarks that you've heard already today.

Usulan itu memuat pernyataan yang sudah Anda dengar hari ini.

Here's my proposal,

Inilah usulan saya.

I'm going to just take a couple of minutes to explain it:

Saya hanya butuh beberapa menit untuk menjelaskannya --

Education on world religions for all of our children --

pendidikan semua agama di dunia untuk semua anak di sekolah dasar,

in primary school, in high school,

di SMA, di sekolah negeri dan swasta, dan sekolah rumah.

in public schools, in private schools and in home schooling.

So what I'm proposing is,

Jadi yang saya usulkan adalah,

just as we require reading, writing, arithmetic, American history,

seperti halnya kita mewajibkan membaca, menulis, aritmatika, sejarah Amerika,

so we should have a curriculum on facts about all the religions of the world --

kita perlu memiliki kurikulum yang berisi fakta-fakta

tentang semua agama di dunia --

tentang sejarah, keyakinan, dan kitab suci agama-agama itu,

about their history, about their creeds, about their texts,

their music, their symbolisms, their prohibitions, their requirements.

musik, simbolisme, larangan, dan kewajiban mereka.

And this should be presented factually, straightforwardly,

Hal ini harus disajikan berdasarkan fakta, dengan lugas

with no particular spin, to all of the children in the country.

tanpa pembelokan makna, kepada semua anak di negara ini.

And as long as you teach them that,

Selama Anda mengajarkan hal itu kepada mereka,

you can teach them anything else you like.

Anda dapat mengajarkan hal apapun yang Anda sukai.

That, I think, is maximal tolerance for religious freedom.

Menurut saya itu adalah toleransi maksimum dalam kebebasan beragama.

As long as you inform your children about other religions,

Selama Anda memberi tahu anak Anda tentang agama lain

then you may -- and as early as you like and whatever you like --

Anda dapat -- seawal yang Anda sukai dan semuanya terserah Anda,

teach them whatever creed you want them to learn.

untuk mengajari keyakinan apapun yang Anda ingin mereka pelajari.

But also let them know about other religions.

Tapi biarkan mereka tahu tentang agama lain.

Now, why do I say that?

Mengapa saya mengatakan hal itu?

Because democracy depends on an informed citizenship.

Sebab demokrasi bergantung pada warga negara yang melek informasi.

Informed consent is the very bedrock of our understanding of democracy.

Keputusan berdasarkan informasi adalah landasan dasar

dari pengertian kita terhadap demokrasi.

Misinformed consent is not worth it.

Keputusan tanpa informasi tidak ada artinya.

It's like a coin flip; it doesn't count, really.

Keputusan tanpa informasi sebenarnya tak layak dihitung.

Democracy depends on informed consent.

Demokrasi bergantung kepada kesadaran berdasarkan informasi.

This is the way we treat people as responsible adults.

Inilah cara memperlakukan masyarakat sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab.

Bagi anak-anak di bawah umur kesadaran, itu keadaan khusus.

Now, children below the age of consent are a special case.

Parents -- I'm going to use a word that Pastor Rick just used --

Saya akan menggunakan kata yang baru digunakan Pastor Rick --

parents are stewards of their children.

orangtua adalah pengurus anak-anak mereka.

Orangtua tidak memiliki anak-anak.

They don't own them.

You can't own your children.

Anda tak bisa memiliki anak Anda.

You have a responsibility to the world,

Anda punya tanggung jawab kepada dunia,

to the state, to them, to take care of them right.

kepada negara, dan kepada mereka untuk merawat mereka dengan baik.

You may teach them whatever creed you think is most important,

Anda boleh mengajarkan keyakinan apapun yang Anda anggap paling penting,

but I say you have a responsibility to let them be informed

tapi Anda juga bertanggung jawab memberi tahu mereka

about all the other creeds in the world, too.

tentang semua keyakinan yang ada di dunia.

The reason I've taken this time is I've been fascinated to hear

Alasan saya kali ini adalah bahwa saya kagum mendengarkan

some of the reactions to this.

beberapa reaksi terhadap usulan ini.

One reviewer for a Roman Catholic newspaper called it "totalitarian."

Seorang penulis di surat kabar Katolik Roma mengatakan ide itu "totaliter."

It strikes me as practically libertarian.

Menurut saya ide itu sebenarnya liberal.

Is it totalitarian to require reading, writing and arithmetic?

Apakah totaliter mengharuskan anak belajar membaca, menulis, dan aritmatika?

I don't think so.

Saya kira tidak.

All I'm saying is --

Maksud saya adalah -- fakta. Hanya fakta.

and facts, facts only; no values, just facts --

Tanpa nilai, hanya fakta tentang semua agama di dunia.

about all the world's religions.

Another reviewer called it "hilarious."

Penulis lain mengatakan ide itu "sangat lucu."

Well, I'm really bothered by the fact

Saya sangat terganggu dengan kenyataan

that anybody would think that was hilarious.

bahwa ada orang mengatakan ide itu sangat lucu.

It seems to me to be such a plausible,

Bagi saya itu usulan yang masuk akal,

natural extension of the democratic principles we already have

perluasan prinsip-prinsip demokrasi yang sudah kita miliki,

that I'm shocked to think anybody would find that just ridiculous.

saya terkejut mengetahui ada orang yang berpikir ide itu konyol.

I know many religions

Saya tahu banyak agama sangat khawatir terhadap kemurnian

are so anxious about preserving the purity of their faith among their children

keyakinan mereka di anak-anak mereka, sehingga mereka dengan sengaja

that they are intent on keeping their children ignorant of other faiths.

membuat anak-anak mereka tidak peduli terhadap keyakinan lain.

I don't think that's defensible.

Saya rasa itu tak dapat dipertahankan, saya akan senang mendengar tanggapan

But I'd really be pleased to get your answers on that --

Anda terhadapnya -- tanggapan apapun -- nanti.

any reactions to that -- later.

But now I'm going to move on.

Sekarang saya akan melanjutkan ceramah saya.

Back to the cow.

Kembali ke sapi.

This picture, which I pulled off the web --

Gambar ini, yang saya ambil dari internet --

the fellow on the left is really an important part of this picture.

orang di sebelah kiri itu adalah bagian yang sangat penting di gambar itu.

That's the steward.

Itulah pengurusnya.

Cows couldn't live without human stewards -- they're domesticated.

Sapi-sapi itu tak dapat hidup tanpa manusia -- mereka didomestikasi

They're a sort of ectosymbiont.

Semacam <i>ectosymbiont<i> (simbiosis di luar tubuh).

They depend on us for their survival.

Mereka bergantung kepada kita untuk dapat bertahan hidup.

And Pastor Rick was just talking about sheep.

Pastor Rick baru saja berbicara tentang domba.

I'm going to talk about sheep, too.

Saya juga akan berbicara tentang domba.

There's a lot of serendipitous convergence here.

Ada banyak pertemuan tak terduga di sini.

How clever it was of sheep to acquire shepherds!

Betapa cerdasnya domba itu karena memperoleh gembala!

(Laughter)

Think of what this got them.

Bayangkan yang mereka dapatkan.

They could outsource all their problems:

Mereka dibantu menyelesaikan semua masalah mereka --

protection from predators, food-finding ...

perlindungan dari pemangsa, makanan, perawatan kesehatan.

(Laughter)

... health maintenance.

(Laughter)

The only cost in most flocks -- not even this -- a loss of free mating.

Ongkos yang harus ditanggung hanyalah tidak bisa kawin dengan bebas.

What a deal!

Bukan masalah.

"How clever of sheep!" you might say.

"Betapa pintarnya domba itu!" mungkin Anda bilang begitu.

Except, of course, it wasn't the sheep's cleverness.

Tentu saja itu terjadi bukan karena domba itu pintar.

Kita tahu domba tidak terlalu pintar.

We all know sheep are not exactly rocket scientists -- they're not very smart.

Semua itu bukan karena kepintaran si domba.

It wasn't the cleverness of the sheep at all.

They were clueless.

Domba itu tidak tahu apa-apa.

Tapi itu adalah keputusan yang cerdas.

But it was a very clever move.

Whose clever move was it?

Keputusan cerdas siapa?

It was the clever move of natural selection itself.

Keputusan cerdas dari seleksi alam itu sendiri.

Francis Crick, the co-discoverer of the structure of DNA

Francis Crick, salah satu penemu struktur DNA

with Jim Watson,

dengan Jim Watson, pernah bercanda tentang Hukum Kedua Orgel.

once joked about what he called Orgel's Second Rule.

Leslie Orgel is a molecular biologist, brilliant guy,

Leslie Orgel adalah ahli biologi molekuler, orang brilian,

and Orgel's Second Rule is:

dan Hukum Kedua Orgel adalah: Evolusi lebih cerdas dari Anda.

Evolution is cleverer than you are.

Now, that is not Intelligent Design -- not from Francis Crick.

Itu artinya bukan Rancangan Cerdas -- bukan dari Francis Crick.

Evolution is cleverer than you are.

Evolusi lebih cerdas dari Anda.

If you understand Orgel's Second Rule, then you understand

Bila Anda memahami Hukum Kedua Orgel, maka Anda mengerti

why the Intelligent Design movement is basically a hoax.

mengapa pergerakan Rancangan Cerdas pada dasarnya adalah sebuah tipuan.

The designs discovered by the process of natural selection

Rancangan yang ditemukan oleh proses seleksi alam

are brilliant, unbelievably brilliant.

sungguh brilian, benar-benar brilian.

Again and again biologists are fascinated with the brilliance of what's discovered.

Berulang kali ahli biologi terkesima dengan kecerdasan yang mereka temukan.

But the process itself is without purpose,

Tapi proses itu sendiri tanpa tujuan,

without foresight, without design.

tanpa rencana jauh ke depan, tanpa rancangan.

When I was here four years ago,

Ketika saya di sini empat tahun lalu,

I told the story about an ant climbing a blade of grass.

saya bercerita tentang seekor semut yang naik ke ujung daun.

And why the ant was doing it was because its brain had been infected

Mengapa semut itu melakukan itu?

Sebab otak semut itu terinfeksi <i>lancet fluke</i> (semacam parasit kecil) --

with a lancet fluke that was needed to get into the belly of a sheep or a cow

yang harus masuk ke perut domba atau sapi untuk dapat bereproduksi.

in order to reproduce.

So it was sort of a spooky story.

Cerita itu cukup membuat merinding.

And I think some people may have misunderstood.

Saya merasa beberapa orang mungkin salah mengerti.

Lancet flukes aren't smart.

<i>Lancet fluke</i> tidaklah cerdas.

I submit that the intelligence of a lancet fluke is down there,

Menurut saya kecerdasan <i>lancet fluke</i> ada di sana,

somewhere between petunia and carrot.

di sekitar bunga petunia dan wortel.

They're not really bright. They don't have to be.

Mereka tidak pintar. Mereka tidak perlu pintar.

The lesson we learn from this is:

Pelajaran yang kita dapat dari sini adalah

you don't have to have a mind to be a beneficiary.

Anda tak perlu bisa berpikir untuk dapat memperoleh sesuatu.

The design is there in nature, but it's not in anybody's head.

Rancangan ada di alam, tapi bukan di dalam kepala siapapun.

It doesn't have to be.

Rancangan itu tak perlu ada di kepala manusia.

That's the way evolution works.

Itulah cara kerja evolusi.

Question: Was domestication good for sheep?

Pertanyaannya -- apakah domestikasi baik untuk domba?

Ya, itu sangat baik untuk kesehatan genetik mereka.

It was great for their genetic fitness.

Di sini saya ingin mengingatkan Anda hal indah

And here I want to remind you of a wonderful point

that Paul MacCready made at TED three years ago.

yang dikatakan Paul MacCready di TED tiga tahun lalu.

Here's what he said:

Inilah yang dia katakan.

10.000 tahun lalu di zaman awal pertanian,

"Ten thousand years ago, at the dawn of agriculture,

human population, plus livestock and pets,

populasi manusia, ditambah ternak dan hewan peliharaan, sekitar

was approximately a tenth of one percent of the terrestrial vertebrate landmass."

sepersepuluh dari 1% massa seluruh hewan vertebrata darat.

That was just 10,000 years ago.

Itu baru 10.000 tahun yang lalu.

Dalam istilah biologis itu baru kemarin.

Yesterday, in biological terms.

What is it today? Does anybody remember what he told us?

Bagaimana dengan hari ini? Ada yang ingat apa yang dia katakan?

98 percent.

98 persen.

That is what we have done on this planet.

Itu yang sudah kita lakukan terhadap planet ini.

Now, I talked to Paul afterwards -- I wanted to check to find out

Saya berbicara pada Paul setelah ceramahnya.

Saya ingin tahu bagaimana dia menghitungnya,

how he'd calculated this, and get the sources and so forth --

dari mana sumbernya, dan hal lainnya.

and he also gave me a paper that he had written on this.

Lalu dia memberi saya makalah di mana dia menulis hal ini.

And there was a passage in it which he did not present here

Ada baris dalam makalah itu yang tidak disampaikannya

dan saya pikir itu sangat bagus, saya akan membacakannya untuk Anda.

and I think it is so good, I'm going to read it to you:

"Over billions of years on a unique sphere,

"Selama milyaran tahun perjalanan Bumi yang unik,

chance has painted a thin covering of life:

kesempatan telah melukis lapisan tipis kehidupan:

complex, improbable, wonderful and fragile.

kompleks, mustahil, indah, dan rapuh.

Suddenly, we humans -- a recently arrived species

Tiba-tiba, kita manusia, spesies yang baru datang

no longer subject to the checks and balances inherent in nature --

tidak lagi tunduk kepada hukum keseimbangan alam,

have grown in population, technology and intelligence

tumbuh dalam populasi, teknologi, dan kecerdasan hingga mencapai kekuatan mengerikan.

to a position of terrible power.

We now wield the paintbrush."

Sekarang kitalah yang memegang kuas di Bumi."

We heard about the atmosphere as a thin layer of varnish.

Kita mendengar atmosfir sebagai lapisan pernis yang tipis.

Life itself is just a thin coat of paint on this planet.

Kehidupan juga hanya lapisan cat tipis di planet ini.

And we're the ones that hold the paintbrush.

Dan kitalah yang memegang kuasnya.

Bagaimana kita bisa melakukannya?

And how can we do that?

The key to our domination of the planet is culture.

Kunci dominasi kita terhadap planet ini adalah budaya,

And the key to culture is religion.

dan kunci dari budaya adalah agama.

Suppose Martian scientists came to Earth.

Anggap saja ilmuwan Mars datang ke Bumi.

They would be puzzled by many things.

Mereka akan bingung melihat banyak hal.

Anybody know what this is? I'll tell you what it is.

Ada yang tahu apa ini?

Saya akan memberi tahu apa ini.

This is a million people gathering on the banks of the Ganges in 2001,

Ini adalah jutaan orang yang berkumpul di tepi sungai Gangga pada tahun 2001,

perhaps the largest single gathering of human beings ever,

mungkin kumpulan terbesar manusia yang pernah ada,

as seen from satellite photograph.

yang dilihat dari hasil foto satelit.

Here's a big crowd.

Di sini ada kerumunan besar.

Here's another crowd in Mecca.

Ini kerumunan besar lainnya di Mekah.

Ilmuwan Mars akan kagum melihat ini,

Martians would be amazed by this.

They'd want to know how it originated,

mereka ingin tahu dari mana asalnya, untuk apa, dan bagaimana hal ini berkembang.

what it was for and how it perpetuates itself.

Sebenarnya saya ingin melewati ini.

Actually, I'm going to pass over this.

Semut itu tidak sendiri.

The ant isn't alone.

There's all sorts of wonderful cases of species which -- in that case --

Ada banyak kasus mengagumkan dalam banyak spesies.

Dalam hal ini, seekor parasit masuk dalam tubuh tikus

A parasite gets into a mouse and needs to get into the belly of a cat.

dan parasit itu perlu masuk ke dalam perut kucing.

And it turns the mouse into Mighty Mouse, makes it fearless,

Maka dia mengubah tikus itu menjadi <i>Mighty Mouse</i> -- membuatnya tak kenal takut,

sehingga tikus itu akan lari di tempat terbuka dan dimakan oleh kucing.

so it runs out in the open, where it'll be eaten by a cat.

Kisah nyata.

True story.

In other words, we have these hijackers --

Dengan kata lain, ada pembajak-pembajak semacam itu --

you've seen this slide before, from four years ago --

Anda pernah melihat ini sebelumnya, dari empat tahun yang lalu --

a parasite that infects the brain and induces even suicidal behavior,

seekor parasit yang menginfeksi otak

dan menginduksi perilaku bunuh diri karena sesuatu

on behalf of a cause other than one's own genetic fitness.

yang bukan penyebab genetik itu sendiri.

Apakah hal itu terjadi pada kita?

Does that ever happen to us?

Yes, it does -- quite wonderfully.

Ya, itu terjadi -- dengan cukup mengagumkan.

The Arabic word "Islam" means "submission."

Kata Arab "Islam" berarti penyerahan diri.

It means "surrender of self-interest to the will of Allah."

Artinya berpasrah diri terhadap kehendak Allah.

But I'm not just talking about Islam.

Tapi saya tidak hanya berbicara tentang Islam.

I'm talking also about Christianity.

Saya juga berbicara tentang Kristen.

This is a parchment music page that I found in a Paris bookstall

Ini adalah lembaran yang saya temukan di kios buku di Paris 50 tahun lalu.

50 years ago.

And on it, it says, in Latin:

Di situ tertulis, dalam bahasa Latin:

"Semen est verbum Dei. Sator autem Christus."

(Latin)

The word of God is the seed and the sower of the seed is Christ.

"Sabda Tuhan adalah benih dan penabur benihnya adalah Kristus."

Same idea. Well, not quite.

Ide yang sama! Memang tidak sama persis.

But in fact, Christians, too ...

Tapi faktanya, orang Kristen juga bangga karena mereka berpasrah pada Tuhan.

glory in the fact that they have surrendered to God.

I'll give you a few quotes.

Saya akan memberikan beberapa kutipan.

"The heart of worship is surrender.

"Inti ibadah adalah berpasrah diri.

Surrendered people obey God's words, even if it doesn't make sense."

Orang yang berpasrah diri menaati sabda Tuhan, bahkan bila itu tidak masuk akal."

Those words are by Rick Warren.

Kata-kata itu dari Rick Warren.

Those are from "The Purpose Driven Life."

Kutipan itu diambil dari "<i>The Purpose Driven Life.</i>"

And I want to turn now, briefly, to talk about that book, which I've read.

Saya ingin membahas sedikit buku itu, saya telah membacanya.

You've all got a copy,

Anda semua sudah mendapat satu kopi buku itu.

and you've just heard the man.

Anda baru saja mendengar pembicaraannya.

And what I want to do now is say a bit about this book

Saya membahas buku ini dari sudut pandang desain,

from the design standpoint,

because I think it's actually a brilliant book.

sebab saya pikir buku ini sebenarnya bagus sekali.

Pertama, tujuannya.

First of all, the goal -- and you heard just now what the goal is --

Anda baru saja mendengar apa tujuannya.

it's to bring purpose to the lives of millions, and he has succeeded.

Memberi tujuan hidup kepada jutaan orang, dan dia telah berhasil.

Is it a good goal? In itself, I'm sure we all agree, it is a wonderful goal.

Apakah itu tujuan yang baik?

Saya yakin kita semua setuju, itu tujuan yang mengagumkan.

He's absolutely right.

Dia benar sekali.

There are lots of people out there who don't have purpose in their life,

Ada banyak orang di luar sana yang tidak punya tujuan hidup,

and bringing purpose to their life is a wonderful goal.

dan memberi tujuan hidup kepada mereka adalah tujuan yang sangat baik.

I give him an A+ on this.

Saya memberinya A+ untuk ini.

(Laughter)

Is the goal achieved?

Apakah tujuannya tercapai?

Yes.

Ya.

30 juta kopi buku ini.

Thirty million copies of this book.

Al Gore, eat your heart out.

Al Gore, pasti Anda kecewa.

(Laughter)

(Tawa)

Just exactly what Al is trying to do, Rick is doing.

Rick melakukan hal yang sama persis seperti yang ingin dilakukan Al Gore.

This is a fantastic achievement.

Ini adalah pencapaian yang luar biasa.

Caranya -- bagaimana dia melakukannya?

And the means -- how does he do it?

It's a brilliant redesign of traditional religious themes --

Dengan merancang ulang tema-tema keagamaan tradisional --

updating them, quietly dropping obsolete features,

memutakhirkannya, membuang bagian yang usang,

putting new interpretations on other features.

memberi makna baru di bagian lain.

This is the evolution of religion that's been going on for thousands of years,

Ini adalah evolusi agama yang sudah berlangsung selama ribuan tahun,

dan dia hanyalah praktisi cerdas terakhir.

and he's just the latest brilliant practitioner of it.

I don't have to tell you this; you just heard the man.

Saya tidak harus memberi tahu hal ini kepada Anda.

Anda baru saja mendengarkannya langsung.

Excellent insights into human psychology, wise advice on every page.

Pengertian mendalam terhadap psikologi manusia, nasehat bijak dalam tiap halamannya.

Terlebih lagi, dia mengajak kita melihat apa di balik buku itu.

Moreover, he invites us to look under the hood.

I really appreciated that.

Saya sangat menghargai hal itu.

For instance, he has an appendix where he explains

Contohnya, dia memiliki lampiran di mana dia menjelaskan

his choice of translations of different Bible verses.

pilihannya terhadap berbagai terjemahan Alkitab.

The book is clear, vivid, accessible, beautifully formatted.

Buku ini jelas, terang, mudah dibaca, dan ditata dengan baik.

Just enough repetition.

Ada pengulangan yang cukup.

That's really important.

Itu sangat penting.

Every time you read it or say it, you make another copy in your brain.

Tiap kali Anda membaca atau mengucapkannya, Anda membuat salinan lain di otak Anda.

Every time you read it or say it, you make another copy in your brain.

Tiap kali Anda membaca atau mengucapkannya, Anda membuat salinan lain di otak Anda.

(Laughter)

(Tawa)

With me, everybody --

Semuanya, bersama saya -- tiap kali Anda membaca atau mengucapkannya,

(Audience and Dan Dennett) Every time you read it or say it,

you make another copy in your brain.

Anda membuat salinan lain di otak Anda.

Terima kasih.

Thank you.

And now we come to my problem.

Sekarang kita sampai di permasalahan saya.

Because I'm absolutely sincere in my appreciation

Saya benar-benar tulus terhadap pujian

of all that I said about this book.

yang saya katakan tentang buku ini.

But I wish it were better.

Tapi saya harap buku ini lebih baik.

I have some problems with the book.

Saya punya sedikit masalah dengan buku ini.

And it would just be insincere of me not to address those problems.

Saya akan jadi tidak jujur bila tidak mengatakan masalahnya.

I wish he could do this with a revision,

Saya harap dia mau merevisi buku ini,

a Mark 2 version of his book.

versi Mark 2 dari buku ini.

"The truth will set you free."

"Kebenaran akan membebaskan Anda" --

That's what it says in the Bible,

itu ada di dalam Alkitab, dan saya juga ingin menghidupi itu.

and it's something that I want to live by, too.

My problem is, some of the bits in it I don't think are true.

Masalah saya adalah, menurut saya beberapa bagian di dalamnya tidak benar.

Now some of this is a difference of opinion.

Beberapa adalah perbedaan pendapat,

And that's not my main complaint, that's worth mentioning.

dan itu bukanlah komplain utama saya.

Hal itu perlu disinggung.

Here's a passage -- it's very much what he said, anyway:

Ada baris di sana -- ini adalah perkataannya.

"If there was no God we would all be accidents,

"Bila tidak ada Tuhan maka kita semua adalah hasil kecelakaan,

the result of astronomical random chance in the Universe.

dari peluang acak astronomis di alam semesta.

You could stop reading this book because life would have no purpose

Anda dapat berhenti membaca buku ini sebab hidup

tidak punya tujuan atau makna atau kepentingan.

or meaning or significance.

There would be no right or wrong

Tak ada benar atau salah, tak ada harapan sesudah hidupmu yang singkat di Bumi."

and no hope beyond your brief years on Earth."

Now, I just do not believe that.

Saya tidak percaya itu.

By the way, I find -- Homer Groening's film presented a beautiful alternative

Begini, saya menemukan film Homer Groening

yang memberikan alternatif menarik terhadap klaim itu.

to that very claim.

Yes, there is meaning and a reason for right or wrong.

Ya, ada makna dan ada alasan untuk benar atau salah.

We don't need a belief in God to be good or to have meaning in us.

Kita tak perlu percaya Tuhan untuk jadi baik atau menemukan makna diri kita.

But that, as I said, is just a difference of opinion.

Tapi itu hanyalah perbedaan pendapat.

That's not what I'm really worried about.

Bukan itu yang benar-benar saya khawatirkan.

How about this: "God designed this planet's environment

"Tuhan merancang planet ini hanya agar kita dapat hidup di dalamnya."

just so we could live in it."

I'm afraid that a lot of people take that sentiment to mean

Saya takut banyak orang menerima pendapat itu dengan mengartikan

that we don't have to do the sorts of things

bahwa kita tidak perlu melakukan hal

that Al Gore is trying so hard to get us to do.

yang disampaikan dengan susah payah oleh Al Gore.

I am not happy with that sentiment at all.

Saya sama sekali tidak senang dengan pernyataan itu.

And then I find this: "All the evidence available in the biological sciences

Lalu saya menemukan ini -- "Semua bukti yang ada di ilmu biologi

supports the core proposition that the cosmos is a specially designed whole

mendukung pernyataan pokok bahwa kosmos dirancang khusus untuk kehidupan

with life and mankind as its fundamental goal and purpose,

dengan manusia sebagai tujuan utamanya,

a whole in which all facets of reality have their meaning

sebuah keutuhan di mana semua segi kehidupan memiliki makna

dan penjelasan terhadap fakta utama ini (manusia)."

and explanation in this central fact."

Itu kata-kata Michael Denton. Dia pendukung penciptaan.

Well, that's Michael Denton. He's a creationist.

Lalu saya berpikir, "Tunggu sebentar."

And here, I think, "Wait a minute." I read this again.

Saya membacanya lagi.

I read it three or four times and I think,

Saya membacanya tiga atau empat kali dan saya berpikir,

"Is he really endorsing Intelligent Design?

"Apa dia benar-benar mendukung Rancangan Cerdas?

Is he endorsing creationism here?"

Apa dia mendukung penciptaan di sini?"

And you can't tell.

Anda belum bisa mengetahuinya.

So I'm sort of thinking, "Well, I don't know,

Maka saya berpikir, "Saya tak tahu,

I don't know if I want to get upset with this yet."

apa harus kesal terhadap hal ini sekarang."

But then I read on, and I read this: "First, Noah had never seen rain,

Tapi kemudian saya menemukan ini -- "Awalnya, Nuh tak pernah melihat hujan,

because prior to the Flood, God irrigated the earth from the ground up."

sebab sebelum banjir Tuhan mengairi bumi dari bawah tanah."

I wish that sentence weren't in there, because I think it is false.

Saya berharap kalimat itu tak ada di sana, sebab saya pikir hal itu salah.

And I think that thinking this way about the history of the planet,

Berpikir dengan cara ini tentang sejarah planet bumi,

after we've just been hearing about the history of the planet

saat kita baru saja mendengarkan sejarah

planet kita selama jutaan tahun,

over millions of years,

discourages people from scientific understanding.

menurunkan semangat orang terhadap pemahaman ilmiah.

Now, Rick Warren uses scientific terms

Rick Warren menggunakan istilah dan fakta-fakta ilmiah

and scientific factoids and information in a very interesting way.

dan informasi lain dengan cara yang menarik.

Here's one: "God deliberately shaped and formed you to serve him

Ini salah satunya -- "Dengan seksama Tuhan membentuk Anda untuk melayaninya

in a way that makes your ministry unique.

dengan cara yang membuat Anda unik.

He carefully mixed the DNA cocktail that created you."

Dengan hati-hati dia mencampur koktail DNA yang menciptakan Anda."

I think that's false.

Menurut saya itu salah.

Now, maybe we want to treat it as metaphorical.

Mungkin kita ingin menganggapnya sebuah kiasan.

Here's another one: "For instance, your brain can store 100 trillion facts.

Ini lainnya -- "Contohnya, otak Anda dapat menyimpan 100 trilyun fakta.

Your mind can handle 15,000 decisions a second."

Pikiran Anda dapat menangani 15.000 keputusan dalam satu detik."

Well, it would be interesting to find the interpretation

Akan menarik bila kita dapat menemukan penjelasan terhadap pernyataan itu.

where I would accept that.

Mungkin ada cara untuk menjadikannya benar.

There might be some way of treating that as true.

"Antropolog berpendapat bahwa ibadah adalah dorongan universal,

"Anthropologists have noted that worship is a universal urge,

hardwired by God into the very fiber of our being --

dirancang secara hakiki dalam diri kita,

an inbuilt need to connect with God."

sebuah kebutuhan dari dalam untuk berhubungan dengan Tuhan."

Well, the sense of which I agree with him,

Baiklah, ada alasan yang membuat saya setuju dengannya,

except I think it has an evolutionary explanation.

tapi menurut saya hal itu dijelaskan berdasarkan evolusi.

And what I find deeply troubling in this book

Hal yang sangat mengganggu saya dalam buku ini

is that he seems to be arguing that if you want to be moral,

adalah pendapatnya yang seakan berkata bila Anda ingin bermoral,

if you want to have meaning in your life,

bila Anda ingin memiliki makna dalam kehidupan Anda,

you have to be an Intelligent Designer,

Anda harus percaya Rancangan Cerdas -- Anda harus menyangkal

you have to deny the theory of evolution by natural selection.

teori evolusi oleh seleksi alam.

And I think, on the contrary,

Menurut saya sebaliknya, kita perlu belajar biologi evolusioner

that it is very important to solving the world's problems

untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia.

that we take evolutionary biology seriously.

Whose truth are we going to listen to?

Kebenaran mana yang akan kita dengarkan?

Well, this is from "The Purpose Driven Life":

Hmm, ini dari "<i>The Purpose Driven Life</i>" --

"The Bible must become the authoritative standard for my life:

"Alkitab harus jadi standar yang paling berkuasa dalam hidup saya,

the compass I rely on for direction,

kompas yang saya andalkan untuk arah, nasehat yang saya dengarkan

the counsel I listen to for making wise decisions,

untuk membuat keputusan bijak dan pembanding untuk menilai semuanya."

and the benchmark I use for evaluating everything."

Mungkin, baik, tapi bagaimana selanjutnya?

Well maybe, OK, but what's going to follow from this?

And here's one that does concern me.

Inilah satu hal yang saya cemaskan.

Remember I quoted him before with this line:

Ingat saya tadi telah mengutip kalimat ini --

"Surrendered people obey God's word, even if it doesn't make sense."

"Orang yang berpasrah diri menaati sabda Tuhan, bahkan bila hal itu tidak masuk akal."

And that's a problem.

Dan itu adalah sebuah masalah.

(Sighs)

"Don't ever argue with the Devil.

"Jangan pernah beradu pendapat dengan Iblis.

He's better at arguing than you are,

Dia lebih pintar dari Anda, dia sudah berlatih selama ribuan tahun."

having had thousands of years to practice."

Now, Rick Warren didn't invent this clever move.

Rick Warren tidak menciptakan trik pintar ini.

It's an old move.

Itu adalah trik lama.

It's a very clever adaptation of religions.

Hal tersebut adalah adaptasi cerdik dari agama.

It's a wild card for disarming any reasonable criticism.

Sebuah cara ampuh untuk melucuti setiap kritik yang masuk akal.

"You don't like my interpretation?

"Anda tidak suka penafsiran saya?

You've got a reasonable objection to it?

Anda punya keberatan yang masuk akal?

Don't listen, don't listen!

Jangan dengar, jangan dengar!

That's the Devil speaking."

Itu iblis yang berbicara."

This discourages the sort of reasoning citizenship

Hal ini menurunkan semangat bernalar masyarakat

it seems to me that we want to have.

yang menurut saya kita inginkan bersama.

I've got one more problem, then I'm through.

Ada satu hal lagi, lalu saya selesai.

And I'd really like to get a response if Rick is able to do it.

Saya sungguh mengharapkan respon bila Rick dapat menanggapinya.

"In the Great Commission, Jesus said,

"Dalam Pengutusan Agung, Yesus berkata, 'Pergi ke semua bangsa

'Go to all people of all nations and make them my disciples.

dan jadikan mereka muridku, baptislah mereka dalam nama Bapa,

Baptize them in the name of the Father, the Son and the Holy Spirit,

Putra, dan Roh Kudus, ajarkan semua hal yang Aku ajarkan kepadamu.'"

and teach them to do everything I've told you.'"

Alkitab berkata Yesuslah satu-satunya yang dapat menyelamatkan dunia.

The Bible says Jesus is the only one who can save the world.

We've seen many wonderful maps of the world in the last day or so.

Kita telah meilhat peta-peta dunia yang cantik

dalam beberapa hari ini.

Here's one, not as beautiful as the others;

Ini salah satunya, tidak secantik lainnya.

it simply shows the religions of the world.

Peta ini menunjukkan agama-agama di dunia secara sederhana.

Dan yang ini menunjukkan berbagai agama berbeda yang ada saat ini.

Here's one that shows the sort of current breakdown of the different religions.

Apa kita benar-benar ingin bergerak mencaplok

Do we really want to commit ourselves

to engulfing all the other religions,

semua agama lain, ketika kitab suci mereka mengatakan,

when their holy books are telling them,

"Don't listen to the other side, that's just Satan talking!"?

"Jangan dengarkan pihak lain, itu setan yang berbicara!"

It seems to me that that's a very problematic ship

Bagi saya keadaan itu seperti kapal penuh masalah

to get on for the future.

yang harus kita tumpangi menuju masa depan.

I found this sign as I was driving to Maine recently,

Saya menemukan tanda ini ketika mengemudi ke Maine baru-baru ini,

in front of a church: "Good without God becomes zero."

di depan sebuah gereja -- "Kebaikan tanpa Tuhan adalah kosong."

Sort of cute.

Terlihat manis.

A very clever little meme.

Semboyan kecil yang sangat cerdik.

I don't believe it and I think this idea, popular as it is --

Saya tidak percaya itu dan saya pikir ide ini, meskipun populer -- tidak dalam kiasan ini

not in this guise, but in general --

tapi secara umum -- adalah masalah utama yang kita hadapi.

is itself one of the main problems that we face.

If you are like me, you know many wonderful, committed, engaged

Bila Anda seperti saya, Anda kenal banyak ateis dan agnostik yang baik,

atheists, agnostics, who are being very good without God.

yang berkomitmen, berusaha keras, yang sangat baik walau tanpa Tuhan.

And you also know many religious people who hide behind their sanctity

Anda juga kenal banyak orang beragama yang bersembunyi di balik 'kesucian'-nya

instead of doing good works.

dan tidak berbuat baik.

So, I wish we could drop this meme.

Jadi, saya berharap kita bisa menurunkan semboyan ini.

I wish this meme would go extinct.

Saya harap semboyan ini punah.

Thanks very much for your attention.

Terima kasih banyak untuk perhatian Anda.

(Applause)

(Tepuk tangan)