Ramona Pierson: An unexpected place of healing

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Alia Makki

Saya akan berbagi sesuatu yang belum pernah

I'm actually going to share something with you

saya bicarakan mungkin selama lebih dari 10 tahun.

I haven't talked about probably in more than 10 years.

Jadi harap maklum

So bear with me as I take you through this journey.

saat saya membawa Anda dalam perjalanan ini.

When I was 22 years old,

Saat saya berusia 22 tahun,

I came home from work, put a leash on my dog

saya pulang kerja, lalu memasang rantai di leher anjing saya

and went for my usual run.

dan seperti biasa pergi berjalan-jalan.

I had no idea that at that moment,

Saya tidak tahu bahwa saat itu

my life was going to change forever.

hidup saya akan berubah selamanya.

While I was preparing my dog for the run,

Saat saya bersiap berjalan-jalan dengan anjing saya,

seorang pria baru selesai minum-minum di bar

a man was finishing drinking at a bar,

picked up his car keys, got into a car

mengambil kunci mobilnya, masuk ke mobil

dan menuju ke arah selatan,

and headed south,

or wherever he was.

atau ke manapun.

Saya berjalan menyeberang jalan

I was running across the street,

dan satu-satunya hal yang saya ingat

and the only thing that I actually remember

adalah seperti ada granat yang meledak di dalam kepala saya

is feeling like a grenade went off in my head.

Saya ingat tangan saya tergeletak di tanah

And I remember putting my hands on the ground

dan merasa seluruh darah saya

and feeling my life's blood

keluar dari leher

emptying out of my neck and my mouth.

dan mulut saya.

Apa yang terjadi adalah

What had happened is, he ran a red light

dia menerobos lampu merah dan menabrak saya dan anjing saya.

and hit me and my dog.

She ended up underneath the car.

Anjing saya masuk ke bawah mobilnya.

Saya terlempar di depan mobil itu

I flew out in front of the car,

and then he ran over my legs.

lalu dia melindas kaki saya.

My left leg got caught up in the wheel well --

Kaki kiri saya terkena roda mobil itu --

dan terpelintir.

spun it around.

Bemper mobil itu mengenai tenggorokan saya

The bumper of the car hit my throat,

slicing it open.

dan menyayatnya.

I ended up with blunt chest trauma.

Akhirnya saya mendapat cedera dada yang parah.

Your aorta comes up behind your heart, it's your major artery --

Pembuluh aorta datang dari jantung Anda.

Itulah pembuluh nadi utama, dan pembuluh itu terluka

and it was severed, so my blood was gurgling out of my mouth.

sehingga darah saya keluar dari mulut.

Mulut saya berbusa

It foamed, and ... horrible things were happening to me.

sesuatu yang buruk telah menimpa saya.

Saya tidak tahu apa yang terjadi,

I had no idea what was going on,

namun bantuan dari orang asing

but strangers intervened,

membuat jantung saya tetap bergerak dan berdetak.

kept my heart moving, beating.

I say "moving," because it was quivering,

Saya mengatakan bergerak karena jantung itu hanya bergetar

dan mereka mencoba membuatnya berdetak kembali.

and they were trying to put a beat back into it.

Ada orang yang cerdas dan menaruh pulpen Bic di leher saya

Somebody was smart and put a Bic pen in my neck

untuk membuka jalan udara sehingga saya bisa mendapat udara.

to open up my airway, so I could get some air in there.

Dan paru-paru saya rusak

And my lung collapsed,

so somebody cut me open and put a pen in there as well,

sehingga seseorang menyayatnya dan menaruh pin di sana

to stop that catastrophic event from happening.

untuk mencegah hal-hal yang mengerikan.

Somehow I ended up at the hospital.

Entah bagaimana saya akhirnya sampai di rumah sakit.

Saya dibungkus dalam es

I was wrapped in ice,

and then eventually put into a drug-induced coma.

dan akhirnya diberikan obat yang menyebabkan koma.

18 bulan kemudian saya bangun.

Eighteen months later, I woke up.

I was blind, I couldn't speak

Saya buta, tidak dapat berbicara

and I couldn't walk.

dan berjalan.

I was 64 pounds.

Berat saya hanya 64 pon.

The hospital really has no idea what to do with people like that.

Rumah sakit itu benar-benat tidak tahu

apa yang harus dilakukan.

And in fact, they started to call me a "gomer."

Dan sebenarnya, mereka mulai memanggil saya Gomer.

That's another story we won't even get into.

Itu kisah lain yang tidak akan saya bahas.

I had so many surgeries to put my neck back together,

Saya mendapat banyak operasi untuk memperbaiki leher

dan jantung saya beberapa kali.

to repair my heart a few times.

Some things worked, some things didn't.

Beberapa berhasil, yang lainnya tidak.

Ada banyak titanium yang dimasukkan ke tubuh saya,

I had lots of titanium put in me;

tulang dari donor mayat

cadaver bones,

to try to get my feet moving the right way.

untuk membantu kaki saya bergerak dengan benar.

And I ended up with a plastic nose,

Dan akhirnya saya memiliki hidung plastik, gigi porselen,

porcelain teeth and all kinds of other things.

dan semua hal-hal lainnya.

But eventually, I started to look human again.

Akhirnya saya terlihat seperti manusia lagi.

But ...

Namun terkadang sulit untuk membicarakan hal-hal ini.

It's hard sometimes to talk about these things,

Jadi harap maklum.

so bear with me.

I had more than 50 surgeries.

Saya menjalani lebih dari 50 operasi.

But who's counting?

Namun apa itu penting?

(Laughter)

Jadi akhirnya, rumah sakit itu memutuskan

So eventually, the hospital decided it was time for me to go.

sudah saatnya saya keluar.

They needed to open up space for somebody else

Mereka harus mengosongkan ruangan

untuk orang lain yang mereka rasa akan datang

that they thought could come back

from whatever they were going through.

entah dari mana dan karena apa.

Everybody lost faith in me being able to recover.

Semuanya kehilangan harapan saya dapat pulih.

Jadi mereka memasang peta di dinding, melempar anak panah,

So they basically put a map up on the wall, threw a dart,

dan panah itu menunjuk sebuah rumah jompo di Colorado.

and it landed at a senior home, here in Colorado.

And I know all of you are scratching your head:

Saya tahu Anda semua menggarukkan kepala.

"Rumah jompo? Apa yang akan kau lakukan di sana?"

"A senior citizens' home?

What in the world are you going to do there?"

Namun jika Anda berpikir tentang

But if you think about all of the skills and talent

semua bakat dan kemampuan yang ada di ruangan ini sekarang,

that are in this room right now,

itulah yang dimiliki rumah jompo.

that's what a senior home has.

Jadi itulah bakat dan kemampuan

So there were all these skills and talents

yang dimiliki para penghuninya.

that these seniors had.

The one advantage they had over most of you

Satu kelebihan yang mereka miliki lebih dari kebanyakan dari Anda

adalah kearifan,

is wisdom,

because they had a long life.

karena mereka sudah lama hidup.

And I needed that wisdom at that moment in my life.

Dan saya memerlukan kearifan itu pada saat itu.

Namun bayangkan apa yang mereka rasakan

But imagine what it was like for them

saat saya muncul di depan pintu?

when I showed up at their doorstep.

Saat itu, berat saya sudah naik 4 pon

At that point, I had gained four pounds, so I was 68 pounds.

menjadi sekitar 68 pon.

Rambut saya botak.

I was bald.

Saya memakai pakaian rumah sakit.

I was wearing hospital scrubs.

Dan seseorang menyumbangkan sepatu tenis untuk saya.

And somebody donated tennis shoes for me.

And I had a white cane in one hand

Saya memegang tongkat putih di satu tangan

dan tas penuh dengan rekam medis di tangan lainnya.

and a suitcase full of medical records in another hand.

Sehingga orang-orang tua itu menyadari

So the senior citizens realized

that they needed to have an emergency meeting.

mereka harus mengadakan rapat darurat.

(Laughter)

(Tawa)

So they pulled back and they were looking at each other,

Lalu mereka mundur dan melihat satu sama lain

and they were going, "OK, what skills do we have in this room?

dan berkata, "Baiklah, kita di ruangan ini bisa berbuat apa?

This kid needs a lot of work."

Orang ini memerlukan banyak bantuan."

So they eventually started matching their talents and skills

Jadi mereka akhirnya mulai

mencocokkan bakat dan kemampuan mereka

untuk membantu saya.

to all of my needs.

Namun salah satu hal pertama yang mereka lakukan

But one of the first things they needed to do

adalah menilai apa yang saya perlukan.

was assess what I needed right away.

Saya harus memahami

I needed to figure out how to eat like a normal human being,

cara makan seperti manusia normal

since I'd been eating through a tube in my chest

karena saya selama ini makan melalui tabung di dada saya

dan melalui pembuluh balik.

and through my veins.

So I had to go through trying to eat again.

Jadi saya harus mencoba makan lagi.

And they went through that process.

Dan mereka menemani saya selama proses itu.

Lalu mereka menyadari:

And then they had to figure out:

"Well, she needs furniture.

"Dia perlu perabotan.

She is sleeping in the corner of this apartment."

Dia tidur di sudut apartemen ini."

So they went to their storage lockers

Jadi mereka pergi ke lemari penyimpanan

and all gathered their extra furniture --

dan mengumpulkan semua perabotan berlebih --

gave me pots and pans, blankets --

memberikan saya wajan dan panci, selimut,

semuanya.

everything.

And then the next thing that I needed

Lalu hal berikutnya yang saya perlukan

adalah dandan.

was a makeover.

(Laughter)

Sehingga saya membuang pakaian hijau itu

So out went the green scrubs,

dan menggantinya dengan poliester dan pakaian motif bunga.

and in came the polyester and floral prints.

(Tawa)

(Laughter)

We're not going to talk about the hairstyles

Kita tidak akan membahas gaya rambut yang mereka coba paksakan

they tried to force on me once my hair grew back.

sejak rambut saya tumbuh kembali.

Namun saya menolak usulan rambut biru.

But I did say no to the blue hair.

(Tawa)

(Laughter)

So eventually, what went on is,

Akhirnya

mereka memutuskan saya harus belajar bicara.

they decided that, well, I need to learn to speak.

Anda tidak bisa mandiri

You can't be an independent person

jika tidak dapat berbicara dan melihat.

if you're not able to speak and you can't see.

So they figured not being able to see is one thing,

Mereka menerima kebutaan saya,

but they need to get me to talk.

namun mereka harus membuat saya bicara.

So while Sally, the office manager,

Jadi saat Sally, manager kantor itu,

was teaching me to speak in the day --

mengajari saya bicara di siang hari --

it's hard, because when you're a kid, you take things for granted.

hal ini sulit, karena saat anak-anak

Anda menerimanya begitu saja.

You learn things unconsciously.

Anda belajar dengan tidak sadar.

But for me, I was an adult and it was embarrassing,

Namun bagi saya, saya sudah dewasa dan ini memalukan

dan saya harus belajar mengatur

and I had to learn how to coordinate my new throat with my tongue

tenggorokan baru saya, lidah saya.

and my new teeth and my lips,

gigi baru saya, dan lidah saya,

and capture the air and get the word out.

dan menangkap udara serta mengeluarkan suara.

So, I acted like a two-year-old,

Saya seperti anak berusia 2 tahun

and refused to work.

dan menolaknya.

Namun orang itu memiliki ide yang lebih bagus.

But the men had a better idea.

They were going to make it fun for me.

Mereka akan membuatnya menyenangkan bagi saya.

Mereka mengajari Scrabble "kata-kata kotor" di malam hari,

So they were teaching me cuss-word Scrabble at night.

(Tawa)

(Laughter)

lalu, dengan diam-diam,

And then, secretly, how to swear like a sailor.

cara menyumpahi orang.

(Laughter)

Jadi saya akan membiarkan Anda membayangkan

I'm going to just leave it to your imagination

as to what my first words were --

apa kata pertama saya

(Laughter)

when Sally finally got my confidence built.

saat Sally akhirnya berhasil membangun kepercayaan diri saya.

(Laughter)

(Tawa)

So I moved on from there.

Saya bergerak maju dari sana.

And a former teacher who happened to have Alzheimer's

Dan seorang mantan guru yang ternyata menderita Alzheimer

took on the task of teaching me to write.

mengajari saya untuk menulis.

The redundancy was actually good for me.

Kemubaziran hal-hal yang diajarkan sebenarnya berguna.

So, we'll just keep moving on.

Jadi kita terus maju.

(Laughter)

(Tawa)

Salah satu saat yang penting bagi saya

One of the pivotal times for me

was actually learning to cross the street again

sebenarnya adalah belajar menyeberang jalan kembali

as a blind person.

sebagai orang buta.

Jadi tutuplah mata Anda

So close your eyes.

Now imagine you have to cross a street.

lalu bayangkan Anda harus menyeberang jalan.

Anda tidak tahu seberapa lebar jalan itu

You don't know how far that street is,

dan tidak tahu apa Anda berjalan lurus

and you don't know if you're going straight.

And you hear cars whizzing back and forth,

lalu Anda mendengar mobil berlalu lalang

dan mendapat kecelakaan parah

and you had a horrible accident

that landed you in this situation.

yang mengakibatkan Anda seperti ini.

So there were two obstacles I had to get through.

Jadi ada dua rintangan yang harus saya hadapi.

One was post-traumatic stress disorder.

Pertama adalah trauma pasca-kecelakaan.

Setiap kali saya mendekati tepi jalan,

Every time I approached the corner or the curb,

I would panic.

saya menjadi panik.

And the second one

Dan yang kedua

was actually trying to figure out how to cross that street.

adalah mencoba mencari tahu bagaimana cara menyeberang jalan.

So one of the seniors just came up to me,

Jadi salah satu orang tua itu datang

and she pushed me up to the corner and said,

dan dia mendorong saya dan berkata

"Saat kau rasa saatnya kau menyeberang, ulurkan tongkatmu.

"When you think it's time to go, just stick the cane out there.

Jika tongkatnya tertabrak, jangan menyeberang."

If it's hit, don't cross the street."

(Laughter)

(Tawa)

Tampak sangat masuk akal.

Made perfect sense.

(Laughter)

Namun saat tongkat ketiga

But by the third cane that went whizzing across the road --

hancur di jalan,

(Laughter)

mereka tahu bahwa mereka harus menggabungkan semua sumberdaya

they realized that they needed to put their resources together,

dan mereka mengumpulkan dana

and they raised funds

so that I could go to the Braille Institute

sehingga saya dapat pergi ke Institut Braille

and actually gain the skills to be a blind person,

dan mendapatkan keterampilan

untuk menjadi orang buta,

dan juga mencari anjing pemandu

and also to go get a guide dog,

yang mengubah hidup saya.

who transformed my life.

Dan saya dapat kembali kuliah

And I was able to return to college

karena orang-orang tua yang menanamkan modal pada saya

because of the senior citizens who invested in me,

and also the guide dog and skill set I had gained.

dan juga anjing pemandu dan keterampilan yang saya peroleh.

Ten years later, I gained my sight back.

10 tahun kemudian penglihatan saya kembali.

Bukan secara ajaib,

Not magically --

saya memilih menjalani 3 operasi

I opted in for three surgeries,

dan salah satunya masih dalam tahap percobaan.

and one of them was experimental.

Operasi itu sebenarnya dilakukan oleh robot.

It was actually robotic surgery

that removed a hematoma from behind my eye.

Mereka memuang hematoma dari belakang mata saya.

Perubahan terbesar bagi saya

The biggest change for me was that the world moved forward,

adalah dunia terus maju,

bahwa ada penemuan

that there were innovations and all kinds of new things --

dan semua hal-hal baru --

ponsel, komputer jinjing,

cellphones, laptops,

semua hal-hal yang belum pernah saya lihat sebelumnya.

all these things that I had never seen before.

And as a blind person,

Dan sebagai orang buta,

your visual memory fades,

ingatan visual Anda memudar

dan digantikan oleh bagaimana perasaan Anda akan sesuatu

and is replaced with how you feel about things

bagaimana suara dari sesuatu,

and how things sound

aroma dari sesuatu.

and how things smell.

So one day, I was in my room

Sehingga suatu hari saya sedang ada di kamar

dan saya melihat benda ini di ruangan saya,

and I saw this thing sitting in my room.

saya berpikir itu adalah monster.

I thought it was a monster,

so I was walking around it.

Jadi saya berjalan mendekat

And I go, "I'm just going to touch it."

dan berkata, "Saya akan menyentuhnya.'

And I touched it and I went,

Saya menyentuhnya dan ternyata

"Oh my God, it's a laundry basket."

"Ya Tuhan, ini keranjang cucian."

(Tawa)

(Laughter)

Jadi semuanya berbeda

Everything is different when you're a sighted person,

saat Anda bisa melihat

karena Anda menerimanya begitu saja.

because you take that for granted.

Namun jika Anda buta

But when you're blind, you have the tactile memory for things.

Anda memiliki ingatan akan rasa suatu benda.

Perubahan terbesar bagi saya adalah saat melihat tangan saya

The biggest change for me was looking down at my hands

and seeing that I'd lost 10 years of my life.

dan melihat apa yang telah hilang selama 10 tahun hidup saya.

I thought that time had stood still for some reason

Karena beberapa alasan saya berpikir waktu tetap diam

and moved on for family and friends.

namun bergerak bagi keluarga dan teman-teman saya.

But when I looked down,

Namun saat saya melihat ke bawah

I realized that time marched on for me, too,

saya menyadari waktu itu juga terus berjalan bagi saya.

and that I needed to get caught up.

dan saya harus mengejar,

So I got going on it.

jadi saya mengejarnya.

Tidak ada kata-kata "gotong-royong" dan "kolaborasi radikal"

We didn't have words like "crowdsourcing" and "radical collaboration"

saat kecelakaan saya.

when I had my accident.

Namun konsep itu tetap ada --

But the concept held true --

people working with people to rebuild me;

orang-orang saling bekerja untuk memulihkan saya;

people working with people to reeducate me.

untuk mendidik saya kembali.

Saya tidak akan berada di sini

I wouldn't be standing here today

jika bukan karena kolaborasi radikal yang luar biasa.

if it wasn't for extreme radical collaboration.

Thank you so much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)