Laura Carstensen: Older people are happier

Translator: Herman Yosef Paryono Reviewer: Mira Pravitasari

People are living longer and societies are getting grayer.

Orang sekarang hidup lebih lama

dan masyarakat semakin abu-abu.

Anda mendengarnya setiap saat.

You hear about it all the time.

Anda mendengarnya di koran-koran.

You read about it in your newspapers.

Anda mendengarnya di televisi.

You hear about it on your television sets.

Kadang-kadang saya risau

Sometimes, I'm concerned

that we hear about it so much that we've come to accept longer lives

bahwa kita mendengarnya sangat sering

bahwa kita mulai menerima hidup yang lebih lama

with a kind of a complacency, even ease.

dengan semacam kepuasan pada diri sendiri,

bahkan ketenteraman.

Tapi jangan salah,

But make no mistake, longer lives can --

hidup lebih lama dapat

and, I believe, will improve quality of life at all ages.

dan, saya percaya, akan

memperbaiki kualitas hidup

pada usia berapa pun.

Sekarang untuk melihatnya lebih jelas,

Now to put this in perspective, let me just zoom out for a minute.

mari saya terangkan untuk beberapa saat.

Lebih banyak tahun yang kita tambahkan

More years were added to average life expectancy in the 20th century

pada rata-rata harapan hidup

pada abad ke-20

daripada seluruh tahun ditambahkan

than all years added across all prior millennia

dari milenium-milenium sebelumnya

dari evolusi manusia.

of human evolution combined.

Dalam sekejap mata,

In the blink of an eye,

kita hampir melipatduakan jangka waktu

we nearly doubled the length of time that we're living.

yang kita hidupi.

So if you ever feel like you don't have this aging thing quite pegged,

Jadi jika Anda pernah merasa bahwa anda tidak berpikir tentang penuaan seperti itu

jangan marah terhadap diri anda.

don't kick yourself.

It's brand new.

Ini hal baru.

And because fertility rates fell across that very same period

Dan karena angka kesuburan berkurang

pada waktu yang sama

ketika angka harapan hidup meningkat,

that life expectancy was going up,

that pyramid that has always represented the distribution of age in the population,

piramid tersebut

yang selalu merepresentasikan distribusi usia dalam populasi,

dengan orang muda di bawah piramida

with many young ones at the bottom winnowed to a tiny peak of older people

menyangka puncak kecil dari orang tua

who make it and survive to old age,

yang berhasil selamat memasuki lansia

is being reshaped into a rectangle.

sekarang sedang terbentuk ulang

menjadi berbentuk kotak.

Dan jika Anda merupakan orang

And now, if you're the kind of person

yang dapat merinding karena statistik populasi,

who can get chills from population statistics,

(Laughter)

these are the ones that should do it.

sudah seharusnya Anda bereaksi demikian.

Because what that means

Karena hal tersebut berarti

is that for the first time in the history of the species,

untuk pertama kali dalam sejarah hidup seluruh spesies,

mayoritas bayi lahir

the majority of babies born in the developed world

di dunia yang berkembang

are having the opportunity to grow old.

memiliki kesempatan

untuk bertambah tua.

Bagaimana ini bisa terjadi?

How did this happen?

Well, we're no genetically hardier than our ancestors were 10,000 years ago.

Secara genetik kita tidak lebih hebat dari nenek moyang kita

10.000 tahun yang lalu.

Peningkatan angka harapan hidup ini

This increase in life expectancy is the remarkable product of culture --

adalah produk hebat dari budaya --

bejana

the crucible that holds science and technology

yang mencampur sains dan teknologi

and wide-scale changes in behavior that improve health and well-being.

dan perubahan perilaku skala besar

yang memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan.

Melalui perubahan budaya,

Through cultural changes, our ancestors largely eliminated early death

nenek moyang kita

mengeliminasi sebagian besar kematian dini

so that people can now live out their full lives.

sehingga orang dapat menghidupi hidup mereka sepenuhnya.

Now there are problems associated with aging --

Sekarang ada masalah-masalah yang dikaitkan dengan penuaan --

diseases, poverty, loss of social status.

penyakit, kemiskinan, kehilangan status sosial.

It's hardly time to rest on our laurels.

Waktu yang sangat sulit untuk meletakkan kemenangan-kemenangan kita.

Tapi semakin kita belajar mengenai penuaan,

But the more we learn about aging,

semakin jelas jadinya

the clearer it becomes that a sweeping downward course

bahwa tren menurun

tidaklah akurat.

is grossly inaccurate.

Penuaan membawa beberapa perbaikan hebat --

Aging brings some rather remarkable improvements --

increased knowledge, expertise --

meningkatkan pengetahuan, keahlian --

dan aspek emosional dari hidup meningkat.

and emotional aspects of life improve.

Itu betul,

That's right, older people are happy.

orang tua bahagia.

They're happier than middle-aged people, and younger people, certainly.

Mereka lebih bahagia daripada orang di usia dewasa,

dan orang muda tentu saja.

(Laughter)

Kajian demi kajian

Study after study is coming to the same conclusion.

menujukkan kesimpulan yang sama.

The CDC recently conducted a survey

CDC beberapa waktu ini mengadakan survei

where they asked respondents simply to tell them

di mana mereka meminta responden untuk menceritakan kepada mereka

whether they experienced significant psychological distress

apakah mereka mengalami stress psikologis yang berat

pada minggu sebelumnya.

in the previous week.

And fewer older people answered affirmatively to that question

Dan lebih sedikit orang tua yang menjawab iya pada pertanyaan tersebut

dibandingkan dengan orang setengah baya,

than middle-aged people, and younger people as well.

dan juga orang muda.

Dan polling Gallup terbaru

And a recent Gallup poll asked participants

menanyakan partisipan

how much stress and worry and anger they had experienced the previous day.

seberapa stres dan khawatir dan marah

mereka rasakan di hari sebelumnya.

And stress, worry, anger

Dan stres, kekhawatiran, kemarahan,

semuanya menurun seiring berjalannya usia.

all decrease with age.

Now social scientists call this the paradox of aging.

Ilmuwan sosial menyebutnya paradoks penuaan.

I mean, after all, aging is not a piece of cake.

Setelah semuanya itu, penuaan bukan merupakan hal yang remeh.

Jadi kami mempertanyakan semua jenis pertanyaan

So we've asked all sorts of questions to see if we could undo this finding.

untuk melihat apakah kita bisa membatalkan temuan ini.

We've asked whether it may be that the current generations of older people

Kami mempertanyakan apakah mungkin

bahwa generasi orang tua sekarang

adalah dan akan selalu

are and always have been the greatest generations.

menjadi generasi terhebat.

That is that younger people today may not typically experience

Bahwa orang muda jaman ini

mungkin tidak akan merasakan perbaikan ini

these improvements as they grow older.

sebagaimana mereka menjadi tua.

We've asked,

Kami mepertanyakan,

well, maybe older people are just trying to put a positive spin

mungkin orang tua hanya mencoba untuk berpikir positif

on an otherwise depressing existence.

daripada menangisi keadaan.

(Tawa)

(Laughter)

Tapi semakin kami mencoba memungkiri temuan ini,

But the more we've tried to disavow this finding,

the more evidence we find to support it.

semakin banyak bukti yang kami temukan

yang malah mendukungnya.

Years ago, my colleagues and I embarked on a study

Bertahun-tahun yang lalu, kolega saya dan saya mengadakan penelitian

di mana kami mengikuti kelompok orang yang sama selama lebih dari 10 tahun.

where we followed the same group of people over a 10-year period.

Aslinya sampel kami berumur antara 18 sampai 94 tahun.

Originally, the sample was aged 18 to 94.

And we studied whether and how their emotional experiences changed

Dan kami mempelajari apakah dan bagaimana pengalaman emosional mereka berubah

ketika mereka semakin tua.

as they grew older.

Partisipan kami membawa penyeranta elektronik

Our participants would carry electronic pagers

selama seminggu dalam satu waktu,

for a week at a time,

and we'd page them throughout the day and evenings at random times.

dan kami akan menyeranta mereka sepanjang hari dalam waktu yang acak.

Dan setiap kali kami menyeranta mereka

And every time we paged them,

kami meminta mereka untuk menjawab beberapa pertanyaan --

we'd ask them to answer several questions --

dari skala satu sampai tujuh, seberapa bahagia Anda saat ini?

"On a one to seven scale, how happy are you right now?"

Seberapa sedih Anda saat ini?

"How sad are you right now?"

"How frustrated are you right now?" --

Seberapa frustrasi Anda saat ini? --

so that we could get a sense of the kinds of emotions and feelings they were having

jadi kami dapat merasakan

seperti apa emosi dan perasaan yang mereka miliki

dalam kehidupan sehari-hari mereka.

in their day-to-day lives.

Dan dengan menggunakan penelitian intensif ini

And using this intense study of individuals,

pada individu-individu,

we find that it's not one particular generation

kami menemukan bahwa bukan satu generasi khusus

that's doing better than the others,

yang lebih baik dari yang lain,

but the same individuals over time

tapi individu-individu yang sama sepanjang waktu

come to report relatively greater positive experience.

melaporkan

pengalaman positif yang lebih besar.

Sekarang Anda melihat penurunan kecil ini

Now you see this slight downturn at very advanced ages.

pada usia yang sangat tua.

Dan di sini ada sedikit penurunan.

And there is a slight downturn.

But at no point does it return to the levels we see in early adulthood.

Tapi tidak ada titik kembali

ke tingkat yang kita lihat

pada dewasa awal.

Now it's really too simplistic to say that older people are "happy."

Sekarang ini terlalu menyederhanakan

untuk mengatakan bahwa orang-orang yang lebih tua "bahagia."

In our study, they are more positive.

Dalam penelitian kami, mereka lebih positif,

tapi mereka juga lebih mirip dengan orang yang lebih muda

But they're also more likely than younger people

untuk merasakan percampuran emosi --

to experience mixed emotions --

sadness at the same time you experience happiness;

kesedihan pada waktu yang sama dengan kamu merasakan kebahagiaan;

Anda tahu, mengenai air mata

you know, that tear in the eye when you're smiling at a friend.

ketika tersenyum kepada teman.

And other research has shown that older people seem to engage with sadness

Dan penelitian lain menunjukkan

bahwa orang yang lebih tua terlihat bergelut dengan kesedihan

secara lebih nyaman.

more comfortably.

They're more accepting of sadness than younger people are.

Mereka lebih dapat menerima kesedihan daripada orang muda.

And we suspect that this may help to explain

Dan kami menduga bahwa ini mungkin dapat membantu menjelaskan

why older people are better than younger people

mengapa orang yang lebih tua lebih baik daripada orang yang lebih muda

at solving hotly charged emotional conflicts and debates.

dalam menyelesaikan debat dan konflik emosional yang panas.

Orang yang lebih tua dapat melihat ketidakadilan

Older people can view injustice with compassion,

dengan perasaan terharu,

tapi tidak dengan putus asa.

but not despair.

And all things being equal,

Dan semua hal menjadi setara,

older people direct their cognitive resources, like attention and memory,

orang yang lebih tua mengarahkan sumber daya pikiran mereka,

seperti perhatian dan ingatan,

to positive information more than negative.

pada informasi positif lebih banyak daripada negatif.

If we show older, middle-aged, younger people images,

Jika kami menunjukkan orang tua, dewasa, dan orang muda gambar-gambar,

seperti yang Anda lihat di layar,

like the ones you see on the screen,

and we later ask them to recall all the images that they can,

dan kami kemudian meminta mereka

untuk mengingat kembali gambar-gambar yang dapat mereka ingat,

orang yang lebih tua, dan bukan orang yang lebih muda,

older people, but not younger people,

remember more positive images than negative images.

mengingat lebih banyak gambar-gambar positif

dibandingkan dengan gambar-gambar negatif.

We've asked older and younger people to view faces in laboratory studies,

Kami meminta orang tua dan orang muda

untuk melihat wajah-wajah di penelitian laboratorium,

beberapa berkerut, beberapa tersenyum.

some frowning, some smiling.

Older people look toward the smiling faces and away from the frowning, angry faces.

Orang tua meliha muka-muka yang tersenyum

dan menghindari muka-muka berkerut, muka-muka marah.

Dalam kehidupan hari ke hari,

In day-to-day life, this translates into greater enjoyment and satisfaction.

hal ini diwujudkan dalam kegembiraan

dan kepuasan yang besar.

But as social scientists, we continue to ask about possible alternatives.

Tapi sebagai ilmuwan sosial, kami terus bertanya

mengenai kemungkinan-kemungkinan alternatif.

Kami mengatakan, mungkin orang yang lebih tua

We've said, well, maybe older people report more positive emotions

melaporkan emosi positif lebih banyak

because they're cognitively impaired.

karena mereka mengalami gangguan kognitif.

(Laughter)

(Tawa)

Kami mengatakan, mungkinkah

We've said, could it be

that positive emotions are simply easier to process than negative emotions,

bahwa emosi positif lebih mudah untuk diproses daripada emosi negatf,

maka anda berpindah ke emosi positif?

and so you switch to the positive emotions?

Mungkin pusat syaraf kita di otak

Maybe our neural centers in our brain

menurun fungsinya

are degraded such that we're unable to process negative emotions anymore.

sehingga kita tidak dapat memproses emosi negatif lagi.

But that's not the case.

Tapi bukan itu kasusnya.

The most mentally sharp older adults

Orang tua yang paling cerdas

justru adalah mereka yang menunjukkan efek positif lebih banyak.

are the ones who show this positivity effect the most.

Dan dalam kondisi di mana itu sangat penting,

And under conditions where it really matters,

older people do process the negative information

orang tua memroses informasi negatif

sama baiknya dengan informasi positif.

just as well as the positive information.

So how can this be?

Jadi bagaimana ini bisa terjadi?

Dalam penelitian kami,

Well, in our research,

kami menemukan bahwa perubahan ini

we've found that these changes are grounded fundamentally

didasari secara fundamental

dalam kemampuan unik manusia untuk memonitor waktu --

in the uniquely human ability to monitor time --

tidak hanya waktu jam dan waktu kalender,

not just clock time and calendar time, but lifetime.

tapi waktu hidup.

And if there's a paradox of aging,

Dan jika ada paradoks penuaan,

it's that recognizing that we won't live forever

hal tersebut terjadi karena kita menyadari kita tidak hidup selamanya sehingga

changes our perspective on life in positive ways.

mengubah perpektif kita akan hidup

dengan cara yang positif.

Ketika cakrawala waktu tampak jauh dan samar-samar,

When time horizons are long and nebulous, as they typically are in youth,

seperti pada waktu muda,

orang cenderung mempersiapkan,

people are constantly preparing,

trying to soak up all the information they possibly can,

mencoba untuk menimba sebanyak mungkin informasi yang mereka bisa,

mengambil resiko, mengeksplorasi.

taking risks, exploring.

Kita mungkin menghabiskan waktu dengan orang yang bahkan tidak kita sukai

We might spend time with people we don't even like

sebab entah bagaimana hal tersebut menarik.

because it's somehow interesting.

We might learn something unexpected.

Kita mungkin belajar sesuatu yang tidak terduga.

(Laughter)

(Tawa)

We go on blind dates.

Kita melakukan kencan buta.

(Laughter)

(Tawa)

Anda tahu, setelah itu,

You know, after all,

if it doesn't work out, there's always tomorrow.

jika tidak berhasil, masih ada hari esok.

Orang di atas usia 50

People over 50 don't go on blind dates.

tidak melakukan kencan buta.

(Laughter)

(Tawa)

Ketika kita menua,

As we age, our time horizons grow shorter and our goals change.

cakrawala waktu kita memendek

dan tujuan kita berubah.

When we recognize that we don't have all the time in the world,

Ketika kita menyadari bahwa kita tidak memiliki seluruh waktu di dunia ini,

we see our priorities most clearly.

kita melihat prioritas kita dengan lebih jelas.

Kita mengallihkan perhatian dari hal-hal remeh.

We take less notice of trivial matters.

Kita menikmati hidup.

We savor life.

Kita lebih apresiatif,

We're more appreciative,

lebih terbuka pada perdamaian.

more open to reconciliation.

We invest in more emotionally important parts of life,

Kita menginvestasikan lebih banyak pada hal yang secara emosional penting dalam hidup,

and life gets better,

dan hidup menjadi lebih baik,

so we're happier day-to-day.

jadi kita lebih bahagia dari hari ke hari.

But that same shift in perspective

Tapi perubahan perspektif tersebut

leads us to have less tolerance than ever for injustice.

membuat kita memiliki toleransi yang rendah

pada ketidakadilan.

Pada 2015,

By 2015,

akan lebih banyak orang di Amerika Serikat

there will be more people in the United States

berusia lebih dari 60

over the age of 60 than under 15.

daripada di bawah 15.

Apa yang akan terjadi pada masyarakat

What will happen to societies that are top-heavy with older people?

yang memiliki orang tua lebih banyak?

Angka-angka tidak akan menentukan

The numbers won't determine the outcome.

hasilnya.

Culture will.

Budaya yang akan menentukan.

If we invest in science and technology

Jika kita berinvestasi pada sains dan teknologi

and find solutions for the real problems that older people face

dan menemukan solusi dari masalah yang sesungguhnya

yang orang tua hadapi

and we capitalize on the very real strengths of older people,

dan kita mengkapitalisasi

kekuatan yang sesungguhnya

dari orang tua,

maka penambahan usia hidup

then added years of life can dramatically improve quality of life at all ages.

dapat secara dramatis memperbaiki kualitas kehidupan

bagi semua usia.

Masyarakat dengan jutaan

Societies with millions of talented, emotionally stable citizens

warga negara yang berbakat dan stabil secara emosi

who are healthier and better educated than any generations before them,

yang lebih sehat dan lebih terdidik

daripada generasi-generasi sebelum mereka,

armed with knowledge about the practical matters of life

dipersenjatai dengan pengetahuan

tentang hal-hal praktis kehidupan

and motivated to solve the big issues

dan termotivasi

untuk menyelesaikan masalah besar

dapat menjadi masyarakat yang lebih baik

can be better societies than we have ever known.

daripada yang pernah kita tahu.

Ayah saya, yang berusia 92,

My father, who is 92, likes to say,

suka mengatakan,

"Mari berhenti hanya berbicara mengenai

"Let's stop talking only about how to save the old folks

bagaimana menyelamatkan orang tua

and start talking about how to get them to save us all."

dan mulai membicarakan mengenai

bagaimana membuat mereka menyelamatkan kita semua."

Terima kasih.

Thank you.

(Applause)

(Tepuk tangan)