Tyler DeWitt: Hey science teachers -- make it fun

Translator: Morton Bast Reviewer: Krystian Aparta

Translator: Herwindy Maria Tedjaatmadja Reviewer: Agnan Zakariya

Let me tell you a story.

Izinkan saya bercerita.

Ini adalah tahun pertama saya sebagai guru IPA di SMA,

It's my first year as a new high school science teacher,

and I'm so eager.

dan saya sangat bersemangat.

I'm so excited, I'm pouring myself into my lesson plans.

Saya sangat bersemangat, Saya mencurahkan diri kedalam rencana pembelajaran saya.

Tapi saya perlahan-lahan sadar akan satu kenyataan yang mengerikan

But I'm slowly coming to this horrifying realization

bahwa murid-murid saya mungkin tidak belajar apa pun.

that my students just might not be learning anything.

Ini terjadi pada suatu hari:

This happens one day:

I'd just assigned my class to read this textbook chapter

saya baru saja memberikan tugas kepada mereka untuk membaca satu bab buku

about my favorite subject in all of biology:

tentang subjek favorit saya di biologi:

viruses and how they attack.

virus dan bagaimana mereka menyerang.

And so I'm so excited to discuss this with them,

Dan saya begitu bersemangat untuk berdiskusi dengan mereka,

dan saya masuk dan berkata, "Adakah yang bisa menjelaskan

and I come in and I say, "Can somebody please explain

the main ideas and why this is so cool?"

ide-ide pokok bab tersebut dan mengapa itu sangat keren?"

Semua terdiam.

There's silence.

Akhirnya, murid favorit saya, dia menatap langsung ke mata saya

Finally, my favorite student, she looks me straight in the eye,

and she says, "The reading sucked."

dan berkata, "Bacaannya payah."

(Laughter)

Dan lalu ia menjelaskan. Dia berkata, "Anda tahu,

And then she clarified.

She said, "You know what, I don't mean that it sucks.

Maksud saya bukan buku itu yang payah. Tapi, saya tidak mengerti satu kata pun di dalamnya.

I mean I didn't understand a word of it.

It's boring, who cares, and it sucks."

Sangat membosankan. Hmm, tapi siapa yang peduli, dan yang jelas bukunya payah."

(Laughter)

Senyum-senyum yang penuh rasa simpatik

These sympathetic smiles spread all throughout the room now,

terlihat di seluruh ruangan kelas sekarang,

and I realize that all of my other students are in the same boat,

dan saya sadar bahwa murid-murid saya yang lain berada di posisi yang sama,

bahwa mungkin mereka mencatat atau menghafalkan definisi-definisi dari buku cetaknya,

that maybe they took notes or memorized definitions from the textbook,

tapi tidak ada satu pun yang mengerti ide-ide pokoknya.

but not one of them really understood the main ideas.

Not one of them can tell me why this stuff is so cool,

Tidak satupun yang dapat memberitahukan mengapa hal ini begitu luar biasa,

mengapa ini sangat penting.

why it's so important.

Saya benar-benar tidak mengerti.

I'm totally clueless.

I have no idea what to do next.

Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

So the only thing I can think of is say,

Jadi satu-satunya hal yang bisa saya pikirkan adalah berkata,

"Dengar. Saya akan bercerita.

"Listen. Let me tell you a story.

The main characters in the story are bacteria and viruses.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah bakteri dan virus.

These guys are blown up a couple million times.

Mereka ini diperbesar beberapa juta kali.

Bakteri dan virus sebenarnya sangat kecil

The real bacteria and viruses are so small

kita tidak dapat melihat mereka tanpa mikroskop,

we can't see them without a microscope,

and you guys might know bacteria and viruses

dan kalian pasti kenal bakteri dan virus

because they both make us sick.

karena mereka yang membuat kita sakit.

But what a lot of people don't know

Tapi apa yang kebanyakan orang tidak tahu adalah bahwa virus

is that viruses can also make bacteria sick."

juga bisa membuat bakteri sakit."

Now, the story that I start telling my kids,

Sekarang, cerita yang saya bagikan dengan murid-murid saya,

it starts out like a horror story.

diawali layaknya sebuah cerita horor.

Pada suatu saat ada sebuah bakteri kecil yang hidup bahagia.

Once upon a time, there's this happy little bacterium.

Don't get too attached to him.

Jangan terlalu dekat dengannya.

(Laughter)

Mungkin dia sedang melayang-layang di dalam perut Anda

Maybe he's floating around in your stomach

or in some spoiled food somewhere,

atau di dalam makanan-makanan basi,

and all of a sudden, he starts to not feel so good.

dan tiba-tiba ia merasa tidak enak badan.

Maybe he ate something bad for lunch.

Mungkin ia salah makan waktu makan siang,

dan kemudian semuanya menjadi mengerikan,

And then things get really horrible,

as his skin rips apart,

karena kulitnya mulai terkoyak, dan ia melihat sebuah virus

and he sees a virus coming out from his insides.

keluar dari dalam perutnya.

Dan semakin buruk lagi

And then it gets horrible when he bursts open

ketika ia meledak dan sepasukan virus

and an army of viruses floods out from his insides.

serentak keluar dari dalam perutnya.

Jika -- Aduh itu benar! --

"Ouch" is right.

Jika kamu melihat ini, dan kamu adalah bakteri,

If you see this, and you're a bacterium,

this is like your worst nightmare.

ini seperti mimpi terburukmu.

But if you're a virus and you see this,

Dan jika kamu adalah sebuah virus dan kamu melihat ini,

kamu menyilangkan kaki kecilmu dan berpikir,

you cross those little legs of yours and you think,

"Kami memang hebat."

"We rock."

Because it took a lot of crafty work to infect this bacterium.

Karena menginfeksi bakteri memerlukan kemahiran tinggi.

Ini yang terjadi.

Here's what had to happen.

Sebuah virus menempel di sebuah bakteri

A virus grabbed onto a bacterium

and it slipped its DNA into it.

dan kemudian memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri itu.

Hal berikutnya adalah, bahwa DNA virus membuat sesuatu

The next thing is that virus DNA made stuff

yang mencincang DNA bakteri.

that chopped up the bacteria DNA.

Dan setelah menyingkirkan DNA bakteri,

And now that we've gotten rid of the bacteria DNA,

DNA virus mengambil alih sel

the virus DNA takes control of the cell

and it tells it to start making more viruses.

dan memerintahkan sel untuk mulai membuat lebih banyak virus.

Because, you see, DNA is like a blueprint

Karena, Anda lihat, DNA seperti cetak biru

that tells living things what to make.

yang mengatur mahkluk hidup tentang apa yang harus mereka buat.

Jadi ini seperti pergi ke sebuah pabrik mobil

So this is kind of like going into a car factory

and replacing the blueprints with blueprints for killer robots.

dan mengganti cetak biru yang ada dengan cetak biru robot pembunuh .

The workers still come the next day, they do their job,

Para pekerja masih datang keesokan harinya, mereka melakukan pekerjaan mereka,

but they're following different instructions.

tapi mereka mengikuti petunjuk yang berbeda.

So replacing the bacteria DNA with virus DNA

Jadi mengganti DNA bakteri dengan DNA virus

mengubah bakteri menjadi sebuah pabrik pembuat virus--

turns the bacteria into a factory for making viruses --

that is, until it's so filled with viruses that it bursts.

Begitulah, hingga bakteri tersebut penuh terisi dengan virus sehingga bakteri tersebut meledak.

Tetapi itu bukanlah satu-satunya cara virus menginfeksi bakteri.

But that's not the only way that viruses infect bacteria.

Some are much more crafty.

Beberapa virus jauh lebih mahir.

(Laughter)

When a secret agent virus infects a bacterium,

Ketika agen rahasia virus menginfeksi bakteri,

mereka melakukan sedikit pengintaian.

they do a little espionage.

Here, this cloaked, secret agent virus

Di sini, agen rahasia virus ini menyisipkan DNA-nya ke dalam sel bakteri,

is slipping his DNA into the bacterial cell,

but here's the kicker:

Tapi ini yang menarik: DNA ini tidak melakukan apapun yang berbahaya -- pada awalnya.

It doesn't do anything harmful -- not at first.

Instead, it silently slips into the bacteria's own DNA,

Sebaliknya, DNA ini diam-diam menyelinap ke dalam DNA bakteri itu sendiri,

and it just stays there like a terrorist sleeper cell,

dan hanya tinggal di sana seperti sel tidur teroris,

waiting for instructions.

yang menunggu petunjuk.

And what's interesting about this is now, whenever this bacteria has babies,

Dan yang menarik adalah setiap kali bakteri ini berkembang biak,

the babies also have the virus DNA in them.

bayi-bayi tersebut juga memiliki DNA virus di dalamnya.

Jadi sekarang kita punya keluarga besar bakteri,

So now we have a whole extended bacteria family,

filled with virus sleeper cells.

diisi dengan sel-sel tidur virus.

They're just happily living together until a signal happens

Mereka hanya tinggal bahagia bersama-sama sampai sebuah sinyal muncul

and bam! -- all of the DNA pops out.

dan--DOR! --Semua DNA muncul keluar.

It takes control of these cells, turns them into virus-making factories,

Mengambil kendali dari sel-sel ini, mengubah mereka menjadi pabrik pembuat virus,

and they all burst,

dan mereka semua meledak,

a huge, extended bacteria family,

sebuah keluarga besar bakteri,

all dying with viruses spilling out of their guts,

Semua sekarat dengan virus-virus yang keluar dari isi perut mereka,

the viruses taking over the bacterium.

virus-virus ini mengambil alih bakteri.

So now you understand how viruses can attack cells.

Jadi sekarang Anda mengerti bagaimana virus bisa menyerang sel-sel.

Ada dua cara: di sebelah kiri adalah apa yang kita sebut secara litik,

There are two ways:

On the left is what we call the lytic way,

where the viruses go right in and take over the cells.

dimana virus-virus ini langsung masuk dan mengambil alih sel.

On the [right] is the lysogenic way

Di sebelah [kanan] adalah cara lisogenik

that uses secret agent viruses.

yang menggunakan agen rahasia virus.

Jadi hal ini tidak terlalu sulit kan?

So this stuff is not that hard, right?

And now all of you understand it.

Dan sekarang Anda mengerti.

But if you've graduated from high school,

Tetapi jika Anda lulus SMA,

I can almost guarantee you've seen this information before.

Saya hampir dapat menjamin bahwa Anda telah melihat informasi ini sebelumnya.

But I bet it was presented in a way that it didn't exactly stick in your mind.

Tapi saya yakin itu disajikan dalam cara

yang tidak berkesan pada pikiran Anda.

So when my students were first learning this,

Jadi, ketika murid-murid saya pertama kali mempelajari hal ini,

why did they hate it so much?

mengapa mereka sangat membencinya?

Nah, ada beberapa alasan.

Well, there were a couple of reasons.

Pertama-tama, saya dapat menjamin Anda bahwa buku teks mereka

First of all, I can guarantee you

you that their textbooks didn't have secret agent viruses,

tidak memiliki agen rahasia virus, dan mereka tidak punya cerita-cerita horor.

and they didn't have horror stories.

You know, in the communication of science,

Anda tahu, dalam komunikasi ilmu sains (IPA)

there is this obsession with seriousness.

terdapat obsesi dengan keseriusan.

It kills me. I'm not kidding.

Ini membunuh saya. Saya tidak bercanda.

I used to work for an educational publisher,

Saya pernah bekerja untuk sebuah penerbit buku-buku pendidikan,

dan sebagai seorang penulis, saya selalu diberitahu untuk tidak menggunakan cerita

and as a writer, I was always told never to use stories

or fun, engaging language,

atau bahasa yang menyenangkan dan menarik

because then my work might not be viewed as "serious" and "scientific."

karena nantinya pekerjaan saya akan dianggap tidak

"serius" dan "ilmiah."

Benar? Maksud saya, karena Allah melarang seseorang bersenang-senang

I mean, because God forbid somebody have fun

ketika mereka sedang belajar ilmu sains (IPA).

when they're learning science.

So we have this field of science that's all about slime

Jadi kita memiliki bidang ilmu yang semuanya tentang lendir,

and color changes.

dan perubahan warna. Coba lihat.

Check this out.

Dan kemudian kita punya, tentu saja, seperti ilmuwan baik yang lainnya miliki,

And then we have, of course, as any good scientist has to have ...

ledakan-ledakan!

explosions!

But if a textbook seems too much fun,

Tetapi jika sebuah buku tampaknya terlalu menyenangkan,

it's somehow unscientific.

buku itu entah bagaimana tidak ilmiah.

Now another problem

Sekarang masalah lain adalah bahwa

was that the language in their textbook was truly incomprehensible.

bahasa dalam buku teks mereka benar-benar tidak dapat dimengerti.

If we want to summarize that story that I told you earlier,

Jika kita ingin merangkum cerita saya sebelumnya,

we could start by saying,

kita dapat memulai dengan mengatakan sesuatu seperti,

"Virus ini berkembang biak

"These viruses make copies of themselves

by slipping their DNA into a bacterium."

dengan menyelipkan DNA mereka ke bakteri."

Hal ini muncul di buku teks dengan cara seperti ini:

The way this showed up in the textbook, it looked like this:

"Bacteriophage replication is initiated

"Replikasi bacteriofage dimulai

through the introduction of viral nucleic acid into a bacterium."

melalui masuknya asam nukleat virus

ke dalam bakteri."

That's great, perfect for 13-year-olds.

Ini luar biasa, sempurna untuk anak umur 13 tahun.

Tapi ini intinya. Ada banyak orang

But here's the thing:

There are plenty of people in science education

di bidang pendidikan sains (IPA) yang akan melihat hal ini dan berkata bahwa tidak mungkin

who would look at this and say there's no way

kita dapat mengajarkannya kepada para siswa,

that we could ever give that to students,

because it contains some language that isn't completely accurate.

karena cerita ini mengandung beberapa bahasa yang tidak sepenuhnya akurat.

For example, I told you that viruses have DNA.

Sebagai contoh, saya katakan bahwa virus memiliki DNA.

Well, a very tiny fraction of them don't.

Nah, sebagian kecil dari mereka tidak punya DNA.

They have something called RNA instead.

Sebaliknya, mereka memiliki sesuatu yang disebut RNA.

So a professional science writer would say, "That has to go.

Jadi seorang penulis ilmu sains (IPA) profesional akan melingkarinya

dan berkata, "ini harus dibuang.

We have to change it to something much more technical."

Kita harus mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih teknis."

And after a team of professional science editors

Dan setelah tim editor profesional sains (IPA)

melihat penjelasan yang benar-benar sederhana ini,

went over this really simple explanation,

mereka akan menemukan kesalahan pada hampir setiap kata yang saya gunakan,

they'd find fault with almost every word I've used,

and they'd have to change anything that wasn't serious enough,

dan mereka harus mengubah apa pun yang tidak cukup serius,

dan mereka harus mengubah segala sesuatu

and they'd have to change everything

yang tidak 100% sempurna.

that wasn't 100 percent perfect.

Then it would be accurate,

Maka cerita saya akan menjadi akurat,

but it would be completely impossible to understand.

Tapi cerita saya akan menjadi benar-benar mustahil untuk dipahami.

This is horrifying.

Hal ini mengerikan.

You know, I keep talking about this idea of telling a story,

Anda tahu, saya terus berbicara tentang ide

mengenai bercerita,

and it's like science communication has taken on this idea

dan sepertinya komunikasi ilmu sains (IPA) telah mengambil ide ini

of what I call the tyranny of precision,

dari apa yang saya sebut tirani presisi,

where you can't just tell a story.

dimana Anda tidak bisa hanya bercerita.

It's like science has become that horrible storyteller that we all know

Sepertinya ilmu pengetahuan telah menjadi pendongeng yang mengerikan

yang kita semua tahu, memberikan kita semua rincian yang tidak seorangpun peduli,

who gives us all the details nobody cares about,

where you're like, "Oh, I met my friend for lunch the other day,

di mana Anda seperti, "Oh, saya bertemu teman saya untuk makan siang di hari yang lain,

and she was wearing these ugly jeans.

dan dia sedang memakai jeans jelek.

I mean, they weren't really jeans, they were more like leggings,

Maksud saya, mereka bukan benar-benar jeans, melainkan sejenis legging, misalnya,

Tapi, saya pikir mereka sebenarnya lebih seperti jeggings,

but I guess they're actually kind of more like jeggings,

seperti, tapi saya pikir — "dan Anda seperti,"Ya Tuhan.

and you're just like, "Oh my God. What is the point?"

Apa intinya?"

Atau lebih buruk lagi, ilmu pendidikan sains (IPA) menjadi

Or even worse, science education is becoming

seperti seseorang yang selalu berkata, "Sebenarnya."

like that guy who always says, "Actually."

You want to be like,

Benar kan? Anda ingin menjadi seperti, "Eh, bro,

"Oh, dude, we had to get up in the middle of the night

kami harus bangun tengah malam

dan menyetir ratusan mil dalam kegelapan total.

and drive a hundred miles in total darkness."

And that guy's like, "Actually, it was 87.3 miles."

Dan orang itu seperti, "Sebenarnya, itu adalah 87.3 mil."

And you're like, "Actually, shut up! I'm just trying to tell a story."

Dan Anda seperti, "Sebenarnya, diam saja!

Saya hanya mencoba untuk bercerita."

Karena bercerita dengan baik itu mengenai hubungan emosional.

Because good storytelling is all about emotional connection.

Kita harus meyakinkan penonton kita

We have to convince our audience

that what we're talking about matters.

bahwa apa yang kita ceritakan itu penting.

But just as important is knowing which details we should leave out

Tetapi yang sama pentingnya adalah mengetahui

rincian mana yang harus kita tinggalkan

sehingga ide pokoknya masih terlihat.

so that the main point still comes across.

I'm reminded of what the architect Mies van der Rohe said,

Saya teringat apa yang arsitek Mies van der Rohe katakan,

and I paraphrase, when he said that sometimes,

dan saya parafrasekan, ketika ia berkata bahwa kadang-kadang

you have to lie in order to tell the truth.

Anda harus berbohong untuk menyampaikan kebenaran.

I think this sentiment is particularly relevant to science education.

Saya pikir sentimen ini relevan khususnya

terhadap pendidikan ilmu sains (IPA).

Sekarang, akhirnya,

Now, finally, I am often so disappointed

Saya sering sangat kecewa

Ketika orang berpikir bahwa saya menganjurkan

when people think that I'm advocating a dumbing down of science.

penyederhanaan ilmu sains (IPA).

Ini tidak benar sama sekali.

That's not true at all.

I'm currently a Ph.D. student at MIT,

Saya adalah seorang mahasiswa doktoral (S3) di MIT,

and I absolutely understand the importance of detailed,

dan saya benar-benar memahami pentingnya

specific scientific communication between experts,

komunikasi ilmiah yang rinci dan spesifik di antara para ahli,

but not when we're trying to teach 13-year-olds.

tetapi tidak penting ketika kita mencoba mengajar anak-anak umur 13 tahun.

Jika seorang anak berpikir bahwa semua virus memiliki DNA,

If a young learner thinks that all viruses have DNA,

hal ini tidak akan merusak kesempatan mereka untuk sukses dalam ilmu sains (IPA).

that's not going to ruin their chances of success in science.

Tapi jika seorang anak tidak memahami apa pun dalam ilmu sains (IPA)

But if a young learner can't understand anything in science

and learns to hate it because it all sounds like this,

dan mulai membencinya karena terdengar seperti ini,

that will ruin their chances of success.

hal ini yang akan merusak kesempatan sukses mereka.

Hal ini perlu dihentikan,

This needs to stop ...

dan saya berharap bahwa perubahan bisa datang dari institusi

and I wish that the change could come from the institutions at the top

di atas yang sedang mempermasalahkan hal-hal ini,

that are perpetuating these problems,

and I beg them, I beseech them to just stop it.

dan saya mohon kepada mereka untuk menghentikannya.

Tapi saya pikir hal ini tidak mungkin.

But I think that's unlikely.

So we are so lucky that we have resources

Jadi kita sangat beruntung bahwa kita memiliki sumber daya

seperti Internet, dimana kita dapat menghindari institusi-institusi ini

like the Internet, where we can circumvent these institutions

from the bottom up.

dari bawah ke atas.

There's a growing number of online resources

Ada semakin banyak sumber daya online

that are dedicated to just explaining science

yang didedikasikan untuk menjelaskan ilmu sains (IPA)

dengan cara yang sederhana, mudah dipahami.

in simple, understandable ways.

Saya bermimpi situs seperti-Wikipedia yang akan menjelaskan

I dream of a Wikipedia-like website

that would explain any scientific concept you can think of

konsep ilmiah apapun yang dapat Anda pikirkan

dalam bahasa yang sederhana di mana anak SMP manapun dapat mengerti.

in simple language any middle schooler can understand.

And I myself spend most of my free time

Dan saya menghabiskan sebagian besar waktu luang saya

untuk membuat video ilmu sains (IPA) yang saya taruh di YouTube.

making these science videos that I put on YouTube.

I explain chemical equilibrium

Saya menjelaskan keseimbangan kimia menggunakan analogi

using analogies to awkward middle school dances,

tarian canggung SMP,

and I talk about fuel cells

dan saya berbicara tentang sel bahan bakar dengan cerita

with stories about boys and girls at a summer camp.

tentang anak laki-laki dan gadis-gadis di sebuah kamp musim panas.

The feedback that I get is sometimes misspelled

Umpan balik yang saya dapat kadang-kadang dapat salah eja

and it's often written in LOLcats,

dan sering ditulis dalam LOLcats,

(Laughter)

tetapi tetap saja

but nonetheless, it's so appreciative, so thankful

ini sangat dihargai, sangat disyukuri

that I know this is the right way we should be communicating science.

bahwa saya tahu ini adalah cara yang tepat

kita seharusnya mengkomunikasikan ilmu sains (IPA).

There's still so much work left to be done, though,

Ada masih begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan

and if you're involved with science in any way,

dan jika Anda terlibat dengan ilmu sains (IPA) dalam hal apapun

I urge you to join me.

Saya mendorong Anda untuk bergabung dengan saya.

Pick up a camera, start to write a blog, whatever,

Ambillah kamera, mulailah menulis sebuah blog, apa pun,

but leave out the seriousness, leave out the jargon.

tetapi tinggalkan keseriusan, tinggalkan istilah-istilah ilmiah.

Make me laugh. Make me care.

Buat saya tertawa. Buat saya peduli.

Leave out those annoying details that nobody cares about

Tinggalkan detil-detil mengganggu yang tidak seorangpun pedulikan

and just get to the point.

dan langsung pada intinya saja.

How should you start?

Bagaimana Anda harus mulai?

Why don't you say, "Listen, let me tell you a story."

Mengapa Anda tidak berkata, "dengarkan, mari saya ceritakan sebuah kisah"?

Terima kasih.

Thank you.

(Tepuk tangan)