Michael Pawlyn: Using nature's genius in architecture

Translator: Abdi Christia Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

I'd like to start with a couple of quick examples.

Saya ingin mulai dengan beberapa contoh singkat.

These are spinneret glands

Ini adalah kelenjar spineret

on the abdomen of a spider.

di perut laba-laba.

They produce six different types of silk, which is spun together into a fiber,

Kelenjar ini menghasilkan enam jenis sutra, yang lalu dipintal menjadi serat,

tougher than any fiber humans have ever made.

lebih kuat dari serat manapun yang dibuat manusia.

The nearest we've come is with aramid fiber.

Hal paling mirip yang dapat kita buat adalah serat aramid.

And to make that, it involves extremes of temperature,

Dan untuk membuatnya dibutuhkan suhu ekstrim,

extremes of pressure and loads of pollution.

tekanan ekstrim, dan banyak polusi.

And yet the spider manages to do it at ambient temperature and pressure

Tapi laba-laba bisa melakukannya pada suhu ruang dan tekanan atmosfer

with raw materials of dead flies and water.

dengan bahan mentah lalat mati dan air.

It does suggest we've still got a bit to learn.

Hal ini berarti kita masih perlu belajar.

This beetle can detect a forest fire at 80 kilometers away.

Kumbang ini bisa mendeteksi kebakaran hutan dari jarak 80 km.

That's roughly 10,000 times the range

Itu sekitar 10.000 kali dari jangkauan

of man-made fire detectors.

detektor api buatan manusia.

And what's more, this guy doesn't need a wire

Terlebih lagi, kumbang ini tak memerlukan kabel

connected all the way back to a power station burning fossil fuels.

yang terhubung ke pembangkit listrik tenaga BBM.

So these two examples give a sense of what biomimicry can deliver.

Jadi dua contoh ini memberi gambaran apa yang ditawarkan biomimikri.

If we could learn to make things and do things the way nature does,

Bila kita bisa belajar membuat dan melakukan hal-hal seperti yang ada di alam,

we could achieve factor 10, factor 100,

kita dapat mencapai 10 kali, 100 kali,

maybe even factor 1,000 savings

atau mungkin penghematan hingga 1.000 kali

in resource and energy use.

dalam pemakaian sumber daya dan energi.

And if we're to make progress with the sustainability revolution,

Bila kita ingin maju dalam revolusi kelestarian sumber daya,

I believe there are three really big changes

saya percaya ada tiga perubahan sangat besar

we need to bring about.

yang perlu kita lakukan.

Firstly, radical increases in resource efficiency.

Pertama, peningkatan efisiensi sumber daya secara radikal.

Secondly, shifting from a linear, wasteful,

Kedua, pindah dari cara menggunakan sumber daya

polluting way of using resources

yang linear, boros, dan mengotori lingkungan

to a closed-loop model.

ke model siklus tertutup.

And thirdly, changing from a fossil fuel economy

Ketiga, beralih dari ekonomi bahan bakar fosil

to a solar economy.

ke ekonomi matahari.

And for all three of these, I believe,

Untuk ketiga hal ini, saya percaya,

biomimicry has a lot of the solutions that we're going to need.

biomimikri mempunyai banyak solusi yang akan kita perlukan.

You could look at nature as being like a catalog of products,

Anda bisa melihat alam sebagai sebuah katalog produk,

and all of those have benefited

dan semua di dalamnya telah diuntungkan

from a 3.8-billion-year research and development period.

oleh periode riset dan pengembangan selama 3,8 milyar tahun.

And given that level of investment, it makes sense to use it.

Berdasarkan tingkat investasi itu, maka masuk akal jika kita menggunakannya.

So I'm going to talk about some projects that have explored these ideas.

Saya akan berbicara tentang beberapa proyek yang telah menggunakan ide-ide biomimikri.

And let's start with radical increases

Mari kita mulai dari peningkatan efisiensi sumber daya

in resource efficiency.

secara radikal.

When we were working on the Eden Project,

Ketika kami mengerjakan Proyek Eden

we had to create a very large greenhouse

kami harus membuat rumah kaca yang sangat besar

in a site that was not only irregular,

di atas lahan yang, tidak hanya tak teratur,

but it was continually changing because it was still being quarried.

tapi juga terus berubah karena saat itu masih digali.

It was a hell of a challenge,

Itu adalah tantangan yang benar-benar berat,

and it was actually examples from biology

dan menjadi contoh bahwa biologi

that provided a lot of the clues.

memberikan banyak petunjuk pada kita.

So for instance,

Sebagai contohnya,

it was soap bubbles that helped us generate a building form

gelembung sabun membantu kami menghasilkan bentuk bangunan

that would work regardless of the final ground levels.

yang dapat berdiri pada permukaan tanah macam apapun.

Studying pollen grains

Mempelajari serbuk sari

and radiolaria and carbon molecules

dan radiolaria dan molekul karbon

helped us devise the most efficient structural solution

membantu kami menghasilkan solusi struktural yang paling efisien

using hexagons and pentagons.

menggunakan heksagon (segienam) dan pentagon (segilima).

The next move was that we wanted

Langkah selanjutnya adalah kami ingin

to try and maximize the size of those hexagons.

memaksimalkan ukuran heksagon-heksagon itu.

And to do that we had to find an alternative to glass,

Untuk melakukannya kami harus mencari alternatif dari kaca,

which is really very limited in terms of its unit sizes.

yang ukuran satuannya sangat terbatas.

And in nature there are lots of examples

Di alam ada banyak contoh

of very efficient structures based on pressurized membranes.

struktur yang sangat efisien berdasarkan membran bertekanan.

So we started exploring this material called ETFE.

Jadi kami mulai mengeksplorasi material bernama ETFE ini.

It's a high-strength polymer.

Ini adalah polimer berkekuatan tinggi.

And what you do is you put it together in three layers,

Yang Anda lakukan adalah menumpuknya menjadi tiga lapis,

you weld it around the edge, and then you inflate it.

Anda kelim di sisi-sisinya, lalu Anda menggembungkannya.

And the great thing about this stuff

Kehebatan dari benda ini adalah

is you can make it in units

Anda bisa membuatnya dalam satuan

of roughly seven times the size of glass,

dengan ukuran kira-kira tujuh kali ukuran kaca.

and it was only one percent of the weight of double-glazing.

Beratnya hanya 1% dari kaca dua lapis.

So that was a factor-100 saving.

Maka itu adalah sebuah penghematan 100 kali lipat.

And what we found is that we got into a positive cycle

Setelah itu kita memasuki sebuah siklus positif

in which one breakthrough facilitated another.

di mana satu penemuan mendukung penemuan lain.

So with such large, lightweight pillows,

Dengan bantalan yang ringan dan besar tersebut,

we had much less steel.

kami menggunakan baja jauh lebih sedikit.

With less steel we were getting more sunlight in,

Dengan baja lebih sedikit maka cahaya masuk lebih banyak,

which meant we didn't have to put as much extra heat in winter.

artinya kami tak harus menyediakan banyak panas di musim dingin.

And with less overall weight in the superstructure,

Dan dengan berat struktur yang lebih ringan,

there were big savings in the foundations.

banyak penghematan dalam pembuatan pondasinya.

And at the end of the project we worked out

Di akhir proyek kami menemukan

that the weight of that superstructure

bahwa berat dari struktur itu

was actually less than the weight of the air inside the building.

sebenarnya lebih ringan dari berat udara di dalam bangunan.

So I think the Eden Project is a fairly good example

Jadi saya pikir Proyek Eden adalah contoh yang cukup baik

of how ideas from biology

dari bagaimana ide-ide dari biologi

can lead to radical increases in resource efficiency --

dapat menghasilkan peningkatan efisiensi sumber daya yang radikal --

delivering the same function,

memberikan fungsi yang sama,

but with a fraction of the resource input.

dengan masukan sumber daya yang jauh lebih kecil.

And actually there are loads of examples in nature

Sebenarnya ada banyak sekali contoh di alam

that you could turn to for similar solutions.

yang dapat Anda cari untuk solusi semacam ini.

So for instance, you could develop super-efficient roof structures

Contohnya, Anda dapat mengembangkan struktur atap yang super-efisien

based on giant Amazon water lilies,

berdasarkan daun teratai raksasa dari Amazon,

whole buildings inspired by abalone shells,

bangunan utuh yang terinspirasi dari cangkang kerang,

super-lightweight bridges inspired by plant cells.

jembatan super ringan yang terinspirasi dari sel-sel tanaman.

There's a world of beauty and efficiency to explore here

Ada dunia keindahan dan efisiensi yang dapat dieksplorasi

using nature as a design tool.

menggunakan alam sebagai alat desain.

So now I want to go onto talking about the linear-to-closed-loop idea.

Jadi saya lanjutkan tentang pemndahan dari siklus linear ke tertutup.

The way we tend to use resources

Umumnya cara kita menggunakan sumber daya

is we extract them,

adalah kita mengekstraknya,

we turn them into short-life products and then dispose of them.

kita mengubahnya menjadi produk berumur pendek, lalu kita membuangnya.

Nature works very differently.

Alam bekerja dengan cara yang sangat berbeda.

In ecosystems, the waste from one organism

Di ekosistem, limbah dari satu organisme

becomes the nutrient for something else in that system.

menjadi nutrien bagi organisme lain di sistem itu.

And there are some examples of projects

Dan ini adalah beberapa contoh proyek

that have deliberately tried to mimic ecosystems.

yang dengan cermat mencoba meniru ekosistem alam.

And one of my favorites

Salah satu favorit saya

is called the Cardboard to Caviar Project

adalah Proyek Kardus menjadi Kaviar

by Graham Wiles.

oleh Graham Wiles.

And in their area they had a lot of shops and restaurants

Di daerah mereka ada banyak toko dan restoran

that were producing lots of food, cardboard and plastic waste.

yang menghasilkan banyak limbah makanan, kardus, dan plastik

It was ending up in landfills.

yang dibuang di tempat pembuangan sampah.

Now the really clever bit is what they did with the cardboard waste.

Hal yang mereka lakukan pada limbah kardus adalah langkah yang sangat cerdas.

And I'm just going to talk through this animation.

Saya akan menyampaikannya lewat animasi.

So they were paid to collect it from the restaurants.

Beberapa orang dibayar untuk mengumpulkan kardus bekas dari restoran.

They then shredded the cardboard

Mereka merajang kardusnya

and sold it to equestrian centers as horse bedding.

dan menjualnya ke pusat berkuda setempat sebagai alas kandang.

When that was soiled, they were paid again to collect it.

Ketika sudah penuh kotoran, orang-orang mengumpulkannya lagi.

They put it into worm recomposting systems,

Mereka memakainya di sistem kompos cacing,

which produced a lot of worms, which they fed to Siberian sturgeon,

menghasilkan banyak cacing, yang kemudian dipakankan ke ikan sturgeon Siberia,

which produced caviar, which they sold back to the restaurants.

yang menghasilkan kaviar, yang lalu dijual lagi ke restoran.

So it transformed a linear process

Itu mengubah proses linear

into a closed-loop model,

menjadi sebuah model siklus tertutup,

and it created more value in the process.

dan dalam prosesnya membuat nilai tambah.

Graham Wiles has continued to add more and more elements to this,

Graham Wiles terus menambah lebih banyak elemen ke dalamnya,

turning waste streams into schemes that create value.

mengubah aliran limbah jadi kegiatan yang memberi nilai tambah.

And just as natural systems

Dan sama seperti sistem alami

tend to increase in diversity and resilience over time,

yang keragaman dan ketahanannya cenderung meningkat seiring waktu,

there's a real sense with this project

hal serupa terjadi di proyek ini

that the number of possibilities

bahwa jumlah peluang-peluang di sana

just continue increasing.

terus bertambah.

And I know it's a quirky example,

Saya tahu itu contoh yang cukup aneh,

but I think the implications of this are quite radical,

tapi saya pikir dampaknya cukup radikal,

because it suggests that we could actually

sebab proyek itu menunjukkan sebenarnya kita dapat

transform a big problem -- waste -- into a massive opportunity.

mengubah masalah besar, yaitu limbah, menjadi peluang besar.

And particularly in cities --

Khususnya di perkotaan --

we could look at the whole metabolism of cities,

kita bisa melihat metabolisme di perkotaan,

and look at those as opportunities.

dan memandangnya sebagai peluang.

And that's what we're doing on the next project I'm going to talk about,

Itulah yang kami lakukan di proyek yang akan saya bicarakan,

the Mobius Project,

Proyek Mobius,

where we're trying to bring together a number of activities,

di mana kami mencoba menggabungkan beberapa aktivitas,

all within one building,

semua di dalam satu bangunan,

so that the waste from one can be the nutrient for another.

sehingga limbah dari satu proses dapat jadi nutrien untuk proses lainnya.

And the kind of elements I'm talking about

Jenis elemen yang kami bicarakan adalah

are, firstly, we have a restaurant inside a productive greenhouse,

pertama, kami mempunyai restoran di dalam rumah kaca yang produktif,

a bit like this one in Amsterdam called De Kas.

mirip seperti restoran di Amsterdam ini, yang bernama De Kas.

Then we would have an anaerobic digester,

Lalu kami akan mempunyai digester anaerob,

which could deal with all the biodegradable waste from the local area,

yang dapat mengurai semua limbah biologis dari tempat itu,

turn that into heat for the greenhouse

mengubahnya menjadi panas untuk rumah kaca

and electricity to feed back into the grid.

dan listrik untuk dikembalikan ke jaringan.

We'd have a water treatment system

Kami akan mempunyai sistem pengolahan air

treating wastewater, turning that into fresh water

mengolah air limbah, mengubahnya jadi air tawar

and generating energy from the solids

dan menghasilkan energi dari bahan padatnya

using just plants and micro-organisms.

hanya dengan menggunakan tanaman dan mikroorganisme.

We'd have a fish farm fed with vegetable waste from the kitchen

Kami akan mempunyai kolam ikan yang diberi pakan limbah sayuran dari dapur

and worms from the compost

dan cacing dari kompos

and supplying fish back to the restaurant.

dan memasok ikan kembali ke restoran.

And we'd also have a coffee shop, and the waste grains from that

Dan kami juga akan mempunyai warung kopi, dan limbah biji kopinya

could be used as a substrate for growing mushrooms.

dapat digunakan sebagai substrat untuk menumbuhkan jamur.

So you can see that we're bringing together

Jadi Anda bisa melihat bahwa kami menggabungkan

cycles of food, energy and water and waste

siklus makanan, energi, air, dan limbah

all within one building.

semua di dalam satu bangunan.

And just for fun, we've proposed this for a roundabout in central London,

Sebagai selingan, kami mengusulkan ini untuk sebuah bundaran di pusat kota London.

which at the moment is a complete eyesore.

yang sekarang sungguh mengganggu pemandangan.

Some of you may recognize this.

Beberapa dari Anda mungkin mengenali tempat ini.

And with just a little bit of planning,

Hanya dengan sedikit perencanaan,

we could transform a space dominated by traffic

kita dapat mengubah tempat yang didominasi kendaraan

into one that provides open space for people,

menjadi tempat yang menyediakan ruang terbuka untuk masyarakat,

reconnects people with food

menghubungkan kembali masyarakat dengan makanan

and transforms waste into closed loop opportunities.

dan mengubah limbah menjadi peluang siklus tertutup.

So the final project I want to talk about

Proyek terakhir yang ingin saya bicarakan

is the Sahara Forest Project, which we're working on at the moment.

adalah Proyek Hutan Sahara, yang sedang kami kerjakan saat ini.

It may come as a surprise to some of you

Bagi sebagian dari Anda mungkin mengejutkan

to hear that quite large areas of what are currently desert

mendengar bahwa sebagian area yang sekarang berupa gurun

were actually forested a fairly short time ago.

dulunya penuh dengan hutan, di masa yang belum terlalu lama.

So for instance, when Julius Caesar arrived in North Africa,

Contohnya, ketika Julius Caesar sampai di Afrika Utara,

huge areas of North Africa

daerah yang luas di Afrika Utara

were covered in cedar and cypress forests.

dipenuhi hutan pohon tusam dan cypress.

And during the evolution of life on the Earth,

Selama evolusi kehidupan di bumi,

it was the colonization

terjadi kolonialisasi daratan

of the land by plants

oleh tanaman

that helped create the benign climate we currently enjoy.

yang membantu menciptakan iklim yang ramah yang sekarang kita nikmati.

The converse is also true.

Kebalikan hal itu juga benar.

The more vegetation we lose,

Semakin banyak kita kehilangan tanaman,

the more that's likely to exacerbate climate change

semakin mungkin hal itu memperparah perubahan iklim

and lead to further desertification.

dan akhirnya semakin banyak penggurunan.

And this animation,

Animasi ini,

this shows photosynthetic activity over the course of a number of years,

menunjukkan aktivitas fotosintesis selama beberapa tahun.

and what you can see is that the boundaries of those deserts

Anda dapat melihat di perbatasan gurun-gurun itu

shift quite a lot,

ada perubahan yang cukup besar.

and that raises the question

Ini menimbulkan pertanyaan

of whether we can intervene at the boundary conditions

apakah kita dapat campur tangan pada daerah perbatasan

to halt, or maybe even reverse, desertification.

untuk menghambat, atau bahkan membalikkan penggurunan.

And if you look at some of the organisms

Bila Anda melihat beberapa makluk hidup

that have evolved to live in deserts,

yang telah berkembang untuk hidup di gurun,

there are some amazing examples of adaptations to water scarcity.

ada beberapa contoh adaptasi terhadap kelangkaan air yang mengagumkan.

This is the Namibian fog-basking beetle,

Ini adalah kumbang penangkap-embun Namibia,

and it's evolved a way of harvesting its own fresh water in a desert.

yang telah mengembangkan cara mendapatkan airnya sendiri di gurun.

The way it does this is it comes out at night,

Caranya adalah dia keluar di malam hari,

crawls to the top of a sand dune,

merayap ke puncak gundukan pasir,

and because it's got a matte black shell,

dan karena dia mempunyai tubuh yang hitam legam,

is able to radiate heat out to the night sky

tubuhnya mampu membuang panas ke udara malam

and become slightly cooler than its surroundings.

dan menjadi sedikit lebih dingin dari sekitarnya.

So when the moist breeze blows in off the sea,

Maka ketika angin lembab bertiup dari laut,

you get these droplets of water forming on the beetle's shell.

Anda mendapati ada butiran air yang terbentuk di sayap kumbang itu.

Just before sunrise, he tips his shell up, the water runs down into his mouth,

Sesaat sebelum fajar, dia mengangkat sayapnya dan air itu masuk ke mulutnya,

has a good drink, goes off and hides for the rest of the day.

mendapat minum yang cukup, masuk lagi ke lubang dan bersembunyi sepanjang hari.

And the ingenuity, if you could call it that,

Kecerdasan itu, bila Anda menganggapnya demikian,

goes even further.

masih ada lanjutannya.

Because if you look closely at the beetle's shell,

Sebab bila Anda melihat sayapnya lebih dekat,

there are lots of little bumps on that shell.

ada banyak tonjolan kecil di sana.

And those bumps are hydrophilic; they attract water.

Tonjolan-tonjolan bersifat hidrofil: menarik air.

Between them there's a waxy finish which repels water.

Di antara mereka ada bagian berlilin, yang menolak air.

And the effect of this is that

Efek dari hal ini adalah,

as the droplets start to form on the bumps,

ketika butiran air terbentuk di tonjolan,

they stay in tight, spherical beads,

butiran itu tetap berbentuk butiran yang bulat,

which means they're much more mobile

yang berarti butiran itu jauh lebih mudah bergerak

than they would be if it was just a film of water over the whole beetle's shell.

daripada bila membentuk lapisan tipis di seluruh sayap kumbang itu.

So even when there's only a small amount of moisture in the air,

Jadi bahkan ketika hanya ada sedikit kelembaban di udara,

it's able to harvest that very effectively and channel it down to its mouth.

kumbang itu bisa mendapatkan air dengan efektif dan mengalirkan air itu ke mulutnya.

So amazing example of an adaptation

Adaptasi yang sangat mengagumkan

to a very resource-constrained environment --

di lingkungan yang sumber dayanya sangat terbatas --

and in that sense, very relevant

dan dari pengertian itu, sangat relevan

to the kind of challenges we're going to be facing

terhadap tantangan yang akan kita hadapi

over the next few years, next few decades.

dalam beberapa tahun, atau beberapa dekade mendatang.

We're working with the guy who invented the Seawater Greenhouse.

Kami bekerja dengan orang yang menciptakan Rumah Kaca Air Laut.

This is a greenhouse designed for arid coastal regions,

Ini adalah rumah kaca yang dirancang untuk daerah pesisir yang kering,

and the way it works is that you have this whole wall of evaporator grills,

cara kerjanya adalah rumah ini mempunyai dinding yang berupa kisi-kisi evaporator,

and you trickle seawater over that

Anda teteskan air laut di situ

so that wind blows through, it picks up a lot of moisture

jadi ketika angin bertiup, angin itu membawa banyak uap air

and is cooled in the process.

dan dalam proses tersebut rumah itu didinginkan.

So inside it's cool and humid,

Jadi di dalamnya dingin dan lembab,

which means the plants need less water to grow.

yang berarti tanaman membutuhkan lebih sedikit air untuk tumbuh.

And then at the back of the greenhouse,

Di bagian belakang,

it condenses a lot of that humidity as freshwater

rumah itu mengembunkan banyak uap air menjadi air tawar

in a process that is effectively identical to the beetle.

dengan proses yang efektif serupa dengan kumbang tadi.

And what they found with the first Seawater Greenhouse that was built

Setelah Rumah Kaca Air Laut pertama dibangun, mereka menemukan

was it was producing slightly more freshwater

bahwa rumah itu menghasilkan air tawar sedikit lebih banyak

than it needed for the plants inside.

dari yang dibutuhkan tanaman di dalamnya.

So they just started spreading this on the land around,

Lalu mereka mulai membangun lebih banyak rumah ini di sekitarnya.

and the combination of that and the elevated humidity

Kombinasi hal itu dan meningkatnya kelembaban udara

had quite a dramatic effect on the local area.

memiliki efek dramatis terhadap daerah setempat.

This photograph was taken on completion day,

Foto ini diambil dari hari bangunan itu selesai dibangun,

and just one year later, it looked like that.

dan hanya setahun kemudian terlihat seperti ini.

So it was like a green inkblot spreading out from the building

Seperti rembesan tinta hijau yang menyebar dari bangunan itu

turning barren land back into biologically productive land --

mengubah tanah tandus menjadi tanah yang produktif --

and in that sense, going beyond sustainable design

dan dalam artian itu hal ini melampaui desain yang lestari,

to achieve restorative design.

dan mencapai tahap desain yang memulihkan.

So we were keen to scale this up

Kami sungguh ingin memperbesar skalanya

and apply biomimicry ideas to maximize the benefits.

dan menerapkan ide-ide biomimikri untuk memaksimumkan keuntungannya.

And when you think about nature,

Ketika Anda berpikir tentang alam,

often you think about it as being all about competition.

seringkali Anda berpikir semuanya merupakan kompetisi.

But actually in mature ecosystems,

Tapi sebenarnya di ekosistem yang sudah matang,

you're just as likely to find examples

Anda akan mudah menemukan contoh-contoh

of symbiotic relationships.

hubungan simbiosis.

So an important biomimicry principle

Maka prinsip biomimikri yang penting

is to find ways of bringing technologies together

adalah untuk menemukan cara membawa teknologi

in symbiotic clusters.

ke kelompok yang bersimbiosis.

And the technology that we settled on

Teknologi yang kami pilih

as an ideal partner for the Seawater Greenhouse

sebagai rekan ideal Rumah Kaca Air Laut

is concentrated solar power,

adalah tenaga matahari terkonsentrasi,

which uses solar-tracking mirrors to focus the sun's heat

menggunakan cermin pelacak sinar untuk memfokuskan panas matahari

to create electricity.

dan menghasilkan listrik.

And just to give you some sense of the potential of CSP,

Untuk memberikan gambaran potensi TMT pada Anda,

consider that we receive

bayangkan kita menerima

10,000 times as much energy from the sun every year

energi dari matahari 10.000 kali lebih banyak

as we use in energy from all forms --

dari seluruh energi yang kita gunakan tiap tahun --

10,000 times.

10.000 kali.

So our energy problems are not intractable.

Jadi masalah energi kita sebenarnya dapat diselesaikan.

It's a challenge to our ingenuity.

Itu adalah tantangan bagi kecerdasan kita.

And the kind of synergies I'm talking about

Jenis sinergi yang saya bicarakan

are, firstly, both these technologies work very well in hot, sunny deserts.

adalah, pertama, kedua teknologi ini bekerja sangat baik di gurun yang panas.

CSP needs a supply of demineralized freshwater.

TMT membutuhkan pasokan air tawar.

That's exactly what the Seawater Greenhouse produces.

Itu adalah hasil produksi Rumah Kaca Air Laut.

CSP produces a lot of waste heat.

TMT menghasilkan banyak panas buangan.

We'll be able to make use of all that to evaporate more seawater

Kita akan bisa menggunakannya untuk menguapkan lebih banyak air laut

and enhance the restorative benefits.

dan meningkatkan keuntungan pemulihan setempat.

And finally, in the shade under the mirrors,

Dan akhirnya, dalam bayangan di bawah cermin itu,

it's possible to grow all sorts of crops

dapat ditanam berbagai jenis tumbuhan

that would not grow in direct sunlight.

yang tak bisa tumbuh langsung di bawah sinar matahari.

So this is how this scheme would look.

Jadi inilah skemanya.

The idea is we create this long hedge of greenhouses facing the wind.

Idenya adalah kita membuat pagar rumah kaca yang panjang dan menghadap angin.

We'd have concentrated solar power plants

Kita tempatkan tenaga matahari terkonsentrasi

at intervals along the way.

yang berselang-seling.

Some of you might be wondering what we would do with all the salts.

Sebagian dari Anda mungkin bertanya apa yang akan kita lakukan dengan garamnya.

And with biomimicry, if you've got an underutilized resource,

Dengan biomimikri, bila Anda mempunya isumber daya yang belum termanfaatkan,

you don't think, "How am I going to dispose of this?"

Anda tidak berpikir, "Bagaimana cara membuang barang ini?"

You think, "What can I add to the system to create more value?"

Anda berpikir, "Apa yang dapat saya tambahkan ke sistem untuk meningkatkan nilainya?"

And it turns out

Ternyata kita tahu

that different things crystallize out at different stages.

bahan yang berbeda mengkristal pada tahapan yang berbeda.

When you evaporate seawater, the first thing to crystallize out

Ketika Anda menguapkan air laut, bahan pertama yang mengkristal

is calcium carbonate.

adalah kalsium karbonat.

And that builds up on the evaporators --

Ketika itu menumpuk di evaporator --

and that's what that image on the left is --

hal itu ditampilkan di gambar sebelah kiri --

gradually getting encrusted with the calcium carbonate.

secara bertahap dipenuhi oleh kalsium karbonat.

So after a while, we could take that out,

Jadi beberapa saat kemudian kita dapat mengambilnya,

use it as a lightweight building block.

menggunakannya sebagai bahan bangunan yang ringan.

And if you think about the carbon in that,

Bila Anda pikirkan tentang karbon di dalamnya,

that would have come out of the atmosphere, into the sea

asal karbon itu dari atmosfer, lalu masuk ke dalam laut

and then locked away in a building product.

lalu terkunci di produk itu.

The next thing is sodium chloride.

Hal berikutnya adalah natrium klorida.

You can also compress that into a building block,

Anda juga dapat menekannya menjadi bahan bangunan,

as they did here.

seperti yang mereka lakukan di sini.

This is a hotel in Bolivia.

Ini adalah sebuah hotel di Bolivia.

And then after that, there are all sorts

Lalu setelah itu, ada berbagai macam

of compounds and elements that we can extract,

senyawa dan unsur yang dapat kita ekstrak,

like phosphates, that we need to get back into the desert soils to fertilize them.

seperti fosfat, kita perlu mengembalikannya ke tanah gurun sebagai pupuk.

And there's just about every element of the periodic table

Dan ada hampir semua unsur di tabel periodik

in seawater.

dalam air laut.

So it should be possible to extract valuable elements

Jadi seharusnya kita dapat mengekstrak unsur berharga

like lithium for high-performance batteries.

seperti litium untuk baterai kinerja-tinggi.

And in parts of the Arabian Gulf,

Di beberapa bagian Teluk Arab,

the seawater, the salinity is increasing steadily

air lautnya, kadar garamnya terus meningkat

due to the discharge of waste brine

karena pembuangan larutan buangan

from desalination plants.

dari kilang-kilang desalinasi.

And it's pushing the ecosystem close to collapse.

Hal itu mendorong ekosistem mendekati keambrukan.

Now we would be able to make use of all that waste brine.

Sekarang kita akan dapat memanfaatkan semua larutan buangan itu.

We could evaporate it

Kita dapat menguapkannya

to enhance the restorative benefits

untuk meningkatkan keuntungan pemulihan

and capture the salts,

dan mengambil garamnya,

transforming an urgent waste problem into a big opportunity.

mengubah masalah limbah yang mendesak menjadi peluang besar.

Really the Sahara Forest Project is a model

Proyek Hutan Sahara sungguh sebuah model

for how we could create zero-carbon food,

bagaimana kita bisa menghasilkan makanan bebas karbon.

abundant renewable energy in some of the most water-stressed parts of the planet

energi terbarukan yang melimpah di daerah paling kurang air di planet ini

as well as reversing desertification in certain areas.

juga membalik penggurunan di daerah tertentu.

So returning to those big challenges that I mentioned at the beginning:

Jadi, kembali ke tantangan besar yang saya sampaikan di awal:

radical increases in resource efficiency,

peningkatan efisiensi sumber daya yang radikal,

closing loops and a solar economy.

siklus tertutup dan ekonomi matahari.

They're not just possible; they're critical.

Hal itu tidak hanya mungkin, tapi sangat penting.

And I firmly believe that studying the way nature solves problems

Saya percaya bahwa mempelajari cara alam menyelesaikan masalah

will provide a lot of the solutions.

akan memberikan banyak solusi.

But perhaps more than anything, what this thinking provides

Tapi mungkin lebih dari apapun, yang diberikan cara berpikir ini adalah

is a really positive way of talking about sustainable design.

menyampaikan desain yang ramah lingkungan dengan cara yang sangat positif.

Far too much of the talk about the environment

Terlalu banyak pembicaraan mengenai lingkungan

uses very negative language.

menggunakan bahasa yang sangat negatif.

But here it's about synergies and abundance and optimizing.

Tapi di sini ada sinergi dan kelimpahan dan optimisasi.

And this is an important point.

Ini adalah hal penting.

Antoine de Saint-Exupery once said,

Antoine de Saint-Exupery pernah berkata,

"If you want to build a flotilla of ships,

"Bila Anda ingin membangun armada kapal,

you don't sit around talking about carpentry.

Anda tidak duduk berbicara tentang ilmu tukang kayu.

No, you need to set people's souls ablaze

Tidak, Anda perlu membakar jiwa orang-orang itu

with visions of exploring distant shores."

dengan visi menjelajahi pesisir nun jauh."

And that's what we need to do, so let's be positive,

Itulah yang perlu kita lakukan, maka mari kita jadi positif,

and let's make progress with what could be

dan membuat kemajuan dalam masa yang mungkin adalah

the most exciting period of innovation we've ever seen.

masa inovasi paling menarik yang pernah kita lihat.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)