The Power of Simple Words - Terin Izil

Translator: Yasmein Wijaya Reviewer: Sarmoko Sarmoko

We all know the scene: Dorothy closes her eyes,

Kita semua tahu adegan ini:

Dorothy menutup matanya,

and repeats the Good Witch's mantra,

dan mengulangi

mantra Penyihir yang Baik,

"No coordinates exist like one's domicile,

"Tiada koordinat seperti

di tempat tinggal."

no coordinates exist like one's domicile,

"Tiada koordinat seperti

di tempat tinggal."

no coordinates exist like one's domicile."

"Tiada koordinat

seperti di tempat tinggal."

Only Dorothy doesn't say that. She says five one-syllable words,

Hanya saja,

Dorothy tak mengatakannya begitu.

Ia berkata lebih sederhana,

"Tak ada tempat

"There's no place like home."

seperti di rumah sendiri."

Kata-kata yang mungkin

Each a word you probably learned in your first year of speaking,

sudah sering kamu dengar

sejak kecil,

masing-masing mudah dimengerti.

each perfectly concise.

It's not that L. Frank Baum didn't have a thesaurus,

Bukannya dulu L. Frank Baum

tidak punya kamus,

it's that in most cases $10 words fail.

tapi karena dalam kebanyakan kasus,

kata-kata yang berbunga-bunga gagal.

Would Aerosmith have had a hit with

Apakah Aerosmith bisa sukses dengan,

"Ambulate This Direction?"

"Melaju ke arah sini?"

Probably not.

Mungkin tidak.

Would Patrick Henry have ignited a revolution by saying,

Apa Patrick Henry bisa menyulut

revolusi dengan berkata,

"Provide me with liberty or bestow upon me fatality?"

"Sediakan aku kebebasan,

atau anugerahi aku dengan kematian?"

Sepertinya tidak.

Unlikely.

When it comes to words, bigger isn't always better.

Untuk kata-kata,

lebih keren tidak selalu lebih baik.

Ten-dollar words are rendered worthless if they're not understood.

Kata-kata yang berbunga-bunga

menjadi tidak berharga

bila tidak dimengerti.

That's not to say every piece of literature

Tetapi itu tidak berarti

setiap karya sastra

should be written at a fourth-grade reading level,

sebaiknya ditulis seperti

bacaan anak kelas 4 SD,

but it is important to know your audience.

tapi sangat penting

untuk mengenal pembacamu.

If you're a novelist, your audience is probably expecting

Jika kamu pengarang novel,

pembacamu mungkin mengharapkan

300 pages of vivid descriptors.

300 halaman cerita yang hidup.

At the very least, they're expecting

Paling tidak mereka mengharapkan

kamu tidak memakai 50 kata yang sama

you won't use the same 50 words to fill those pages.

pada halaman-halaman itu.

But most of us don't have the luxury of a captive audience.

Tetapi kebanyakan kita

tidak beruntung punya pembaca setia.

Kita sedang bertarung melawan

We're competing against a whole world of distractions

beragam gangguan di dunia,

and we're fighting for space in an attention span

dan kita sedang berebut tempat

dalam rentang perhatian

yang terus menyusut

that continues to shrink across generations.

dari satu generasi

ke generasi berikutnya.

Jadi, tidak usah bertele-tele.

So get to the point already.

Variasi itu bumbu kehidupan,

Variety may be the spice of life, but brevity is its bread and butter.

tapi pemakaian kata-kata yang tepat,

bagai roti dan menteganya.

So when it comes to $10 words,

Jadi, soal kata-kata yang berbunga-bunga,

save your money and buy a Scrabble board.

tabung uangmu,

dan beli saja

sebuah papan "Scrabble".