Understanding the rise of China | Martin Jacques

Translator: Irma Amelia Reviewer: Anggriawan Sugianto

The world is changing

Dunia berubah

with really remarkable speed.

dengan kecepatan yang luar biasa.

If you look at the chart at the top here,

Apabila Anda lihat di atas sini,

you'll see that in 2025,

Anda akan lihat pada tahun 2025

these Goldman Sachs projections

proyeksi Goldman Sachs

suggest that the Chinese economy

memperkirakan ekonomi Cina

will be almost the same size as the American economy.

akan sama besarnya dengan ekonomi Amerika.

And if you look at the chart

Apabila Anda lihat

for 2050,

pada tahun 2050

it's projected that the Chinese economy

ekonomi China diperkirakan

will be twice the size of the American economy,

akan menjadi dua kali lipat lebih besar dari ekonomi Amerika,

and the Indian economy will be almost the same size

dan ekonomi India akan hampir sama besarnya

as the American economy.

seperti ekonomi Amerika.

And we should bear in mind here

Kita harus menyadari

that these projections were drawn up

bahwa proyeksi ini dilakukan

before the Western financial crisis.

sebelum krisis keuangan Barat.

A couple of weeks ago,

Beberapa minggu yang lalu,

I was looking at the latest projection

saya melihat proyeksi terakhir

by BNP Paribas

dari BNP Paribas

for when China

mengenai kapan Cina

will have a larger economy

akan memiliki ekonomi yang lebih besar

than the United States.

dari Amerika Serikat.

Goldman Sachs projected 2027.

Sebelumnya Goldman Sachs memperkirakan 2027.

The post-crisis projection

Proyeksi pasca krisis

is 2020.

adalah tahun 2020.

That's just a decade away.

Hanya tinggal satu dekade lagi.

China is going to change the world

Cina akan mengubah dunia

in two fundamental respects.

dalam dua hal mendasar.

First of all,

Pertama,

it's a huge developing country

Cina adalah negara berkembang yang besar

with a population of 1.3 billion people,

dengan populasi 1,3 miliar orang,

which has been growing for over 30 years

yang telah berkembang selama 30 tahun

at around 10 percent a year.

sekitar 10 persen per tahun.

And within a decade,

Dalam satu dekade

it will have the largest economy in the world.

Cina akan memiliki ekonomi terbesar di dunia.

Never before in the modern era

Belum pernah sebelumnya di era modern

has the largest economy in the world

pemilik ekonomi terbesar di dunia

been that of a developing country,

adalah negara berkembang,

rather than a developed country.

bukan negara maju.

Secondly,

Kedua,

for the first time in the modern era,

pertama kalinya dalam era modern,

the dominant country in the world --

negara dominan di dunia --

which I think is what China will become --

menurut saya akan menjadi masa depan Cina --

will be not from the West

bukan dari Barat

and from very, very different civilizational roots.

dan dari akar peradaban yang sangat sangat berbeda.

Now, I know it's a widespread assumption in the West

Saya tahu sekarang ada asumsi meluas di Barat

that as countries modernize,

bahwa ketika negara menjadi modern,

they also westernize.

negara juga ter-westernisasi.

This is an illusion.

Ini adalah ilusi.

It's an assumption that modernity

Ada anggapan bahwa modernitas

is a product simply of competition, markets and technology.

adalah produk dari kompetisi, pasar, dan teknologi.

It is not. It is also shaped equally

Itu tidak benar; modernitas juga dibentuk

by history and culture.

oleh sejarah dan budaya.

China is not like the West,

Cina tidak sama seperti Barat,

and it will not become like the West.

dan tidak akan menjadi Barat.

It will remain in very fundamental respects

Akan selalu ada di hal-hal yang sangat mendasar

very different.

sangat berbeda.

Now the big question here is obviously,

Pertanyaan besarnya sekarang,

how do we make sense of China?

bagaimana kita memahami Cina?

How do we try to understand what China is?

Bagaimana kita mencoba mengerti apa itu Cina?

And the problem we have in the West at the moment, by and large,

Masalah yang kita punya di Barat saat ini

is that the conventional approach

adalah pendekatan konvensional

is that we understand it really in Western terms,

yang kita mengerti dalam sisi Barat

using Western ideas.

menggunakan ide Barat.

We can't.

Kita tidak bisa.

Now I want to offer you

Sekarang saya ingin menawarkan Anda

three building blocks

tiga blok bangunan

for trying to understand what China is like,

untuk mencoba mengerti seperti apakah Cina --

just as a beginning.

hanya sebagai permulaan.

The first is this:

Pertama-tama,

that China is not really a nation-state.

Cina bukan negara bangsa.

Okay, it's called itself a nation-state

Walaupun mereka menyebut diri mereka negara bangsa

for the last hundred years,

selama ratusan tahun.

but everyone who knows anything about China

Tetapi semua yang tahu segalanya tentang Cina

knows it's a lot older than this.

juga tahu Cina lebih tua dari ini.

This was what China looked like with the victory of the Qin Dynasty

Ini Cina saat kemenangan Dinasti Qin

in 221 B.C. at the end of the warring-state period --

tahun 221 SM di akhir periode negara berperang --

the birth of modern China.

lahirnya Cina modern.

And you can see it against the boundaries of modern China.

Dan Anda bisa lihat hal itu melawan batasan dari Cina modern.

Or immediately afterward, the Han Dynasty,

Atau segera sesudahnya, Dinasti Han,

still 2,000 years ago.

masih 2.000 tahun yang lalu.

And you can see already it occupies

Dan Anda bisa melihat itu sudah menempati

most of what we now know as Eastern China,

sebagian besar dari apa yang sekarang kita kenal sebagai Cina Timur,

which is where the vast majority of Chinese lived then

di mana sebagian besar Cina tinggal dulu

and live now.

dan sekarang.

Now what is extraordinary about this

Sekarang apa yang luar biasa tentang hal ini

is, what gives China its sense of being China,

adalah, apa yang menjadikan Cina merasa sebagai Cina,

what gives the Chinese

apa yang menjadikan orang Cina

the sense of what it is to be Chinese,

merasakan rasanya sebagai orang Cina,

comes not from the last hundred years,

datang bukan dari ratusan tahun yang lalu,

not from the nation-state period,

bukan dari periode negara bangsa,

which is what happened in the West,

seperti yang terjadi di Barat,

but from the period, if you like,

tetapi dari periode, jika Anda suka,

of the civilization-state.

negara peradaban.

I'm thinking here, for example,

Saya berpikir di sini, misalnya

of customs like ancestral worship,

kebiasaan seperti penyembahan leluhur,

of a very distinctive notion of the state,

sebuah gagasan yang sangat khas dari negara,

likewise, a very distinctive notion of the family,

juga, sebuah gagasan yang sangat khas dari keluarga,

social relationships like guanxi,

hubungan sosial seperti guanxi,

Confucian values and so on.

nilai-nilai Konfusianisme dan sebagainya.

These are all things that come

Ini semua adalah hal yang datang

from the period of the civilization-state.

dari periode negara peradaban.

In other words, China, unlike the Western states and most countries in the world,

Dengan kata lain, Cina, tidak seperti negara-negara Barat dan sebagian besar negara di dunia,

is shaped by its sense of civilization,

dibentuk oleh peradabannya,

its existence as a civilization-state,

yang keberadaannya sebagai negara peradaban,

rather than as a nation-state.

bukan sebagai negara bangsa.

And there's one other thing to add to this, and that is this:

Dan ada satu hal lain untuk menambahkannya:

Of course we know China's big, huge,

Tentu saja kita tahu Cina itu besar, sangat besar,

demographically and geographically,

secara demografis dan geografis,

with a population of 1.3 billion people.

dengan jumlah penduduk 1,3 miliar orang.

What we often aren't really aware of

Apa yang sering kita tidak benar-benar sadari

is the fact

adalah fakta

that China is extremely diverse

bahwa Cina sangat beragam

and very pluralistic,

dan sangat pluralistik,

and in many ways very decentralized.

dan dalam banyak hal sangat terdesentralisasi.

You can't run a place on this scale simply from Beijing,

Anda tidak dapat menjalankan tempat pada skala ini hanya dari Beijing,

even though we think this to be the case.

walaupun kita pikir ini menjadi masalahnya.

It's never been the case.

Ini tidak pernah terjadi.

So this is China, a civilization-state,

Jadi ini adalah Cina, negara peradaban,

rather than a nation-state.

bukan negara bangsa.

And what does it mean?

Dan apa maksudnya?

Well, I think it has all sorts of profound implications.

Yah saya pikir Cina memiliki semua implikasi yang mendalam.

I'll give you two quick ones.

Saya akan memberikan dua hal dengan cepat.

The first is that

Yang pertama adalah

the most important political value for the Chinese

nilai politik yang paling penting bagi orang Cina

is unity,

adalah persatuan,

is the maintenance

adalah pemeliharaan

of Chinese civilization.

atas peradaban Cina.

You know, 2,000 years ago, Europe:

Anda tahu, 2.000 tahun yang lalu, Eropa:

breakdown -- the fragmentation of the Holy Roman Empire.

hancur, perpecahan dari Kekaisaran Romawi Suci [Kekaisaran Romawi].

It divided, and it's remained divided ever since.

Romawi terbagi, dan itu tetap terbagi sejak saat itu.

China, over the same time period,

Cina, selama periode waktu yang sama,

went in exactly the opposite direction,

berjalan di arah yang persis berlawanan,

very painfully holding this huge civilization,

sangat susah payah memegang peradaban besar ini,

civilization-state, together.

peradaban negara bersama-sama.

The second

Yang kedua

is maybe more prosaic,

mungkin lebih lazim,

which is Hong Kong.

yaitu Hong Kong.

Do you remember the handover of Hong Kong

Apakah Anda ingat serah terima Hong Kong

by Britain to China in 1997?

oleh Inggris ke Cina pada tahun 1997?

You may remember

Anda mungkin ingat

what the Chinese constitutional proposition was.

apa tawaran konstitusional Cina saat itu.

One country, two systems.

Satu negara, dua sistem.

And I'll lay a wager

Dan saya akan bertaruh

that barely anyone in the West believed them.

bahwa nyaris tidak ada orang di Barat percaya mereka.

"Window dressing.

"Kedok.

When China gets its hands on Hong Kong,

Ketika Cina berkuasa di Hong Kong,

that won't be the case."

hal itu tidak akan terjadi."

Thirteen years on,

13 tahun berlalu,

the political and legal system in Hong Kong

sistem politik dan hukum di Hong Kong

is as different now as it was in 1997.

adalah sama bedanya sekarang seperti pada tahun 1997.

We were wrong. Why were we wrong?

Kita salah. Mengapa kita salah?

We were wrong because we thought, naturally enough,

Kita salah karena kita pikir, secara cukup alami,

in nation-state ways.

dalam cara negara bangsa.

Think of German unification, 1990.

Pikirkan persatuan Jerman tahun 1990.

What happened?

Apa yang terjadi?

Well, basically the East was swallowed by the West.

Yah, pada dasarnya Timur ditelan oleh Barat.

One nation, one system.

Satu bangsa, satu sistem.

That is the nation-state mentality.

Itulah mentalitas negara bangsa.

But you can't run a country like China,

Tetapi Anda tidak dapat menjalankan sebuah negara seperti Cina,

a civilization-state,

negara peradaban,

on the basis of one civilization, one system.

atas dasar satu peradaban, satu sistem.

It doesn't work.

Hal itu tidak bekerja.

So actually the response of China

Jadi sebenarnya tanggapan dari Cina

to the question of Hong Kong --

atas pertanyaan tentang Hong Kong -

as it will be to the question of Taiwan --

sebagaimana hal itu akan menjadi pertanyaan tentang Taiwan -

was a natural response:

merupakan tanggapan alami:

one civilization, many systems.

satu peradaban, banyak sistem.

Let me offer you another building block

Ijinkan saya menawarkan blok bangunan lain

to try and understand China --

untuk mencoba dan memahami Cina --

maybe not sort of a comfortable one.

mungkin bukan hal yang nyaman.

The Chinese have a very, very different

Orang Cina memiliki sebuah

conception of race

konsep ras yang sangat, sangat berbeda

to most other countries.

dibandingkan sebagian besar negara-negara lain.

Do you know,

Tahukah Anda,

of the 1.3 billion Chinese,

dari 1,3 milliar orang Cina,

over 90 percent of them

lebih dari 90 persen

think they belong to the same race,

merasa mereka keturunan dari ras yang sama,

the Han?

orang Han.

Now, this is completely different

Ini adalah benar-benar berbeda

from the world's [other] most populous countries.

dari negara-negara lain di dunia yang paling padat penduduknya.

India, the United States,

India, Amerika serikat,

Indonesia, Brazil --

Indonesia, Brasil --

all of them are multiracial.

semua dari mereka adalah multiras.

The Chinese don't feel like that.

Orang Cina tidak merasa seperti itu.

China is only multiracial

Cina hanya multirasial

really at the margins.

di perbatasan.

So the question is, why?

Jadi pertanyaannya adalah, mengapa?

Well the reason, I think, essentially

Yah alasannya, saya pikir, pada dasarnya

is, again, back to the civilization-state.

adalah, lagi, kembali ke negara peradaban.

A history of at least 2,000 years,

Sejarah setidaknya 2.000 tahun,

a history of conquest, occupation,

sejarah penaklukan, pendudukan,

absorption, assimilation and so on,

penyerapan, asimilasi dan sebagainya,

led to the process by which,

menyebabkan proses yang,

over time, this notion of the Han emerged --

dari waktu ke waktu, gagasan dari Han muncul -

of course, nurtured

tentu saja, dipelihara

by a growing and very powerful sense

oleh rasa yang berkembang dan sangat kuat

of cultural identity.

mengenai identitas budaya.

Now the great advantage of this historical experience

Sekarang keuntungan besar dari pengalaman sejarah ini

has been that, without the Han,

adalah, tanpa dinasti Han,

China could never have held together.

Cina tidak bisa bertahan bersama.

The Han identity has been the cement

Identitas Han telah menjadi semen

which has held this country together.

yang telah menjaga negara ini menjadi satu.

The great disadvantage of it

Kerugian besar dari hal itu

is that the Han have a very weak conception

adalah Han memiliki konsepsi yang sangat lemah

of cultural difference.

mengenai perbedaan budaya.

They really believe

Mereka sangat percaya

in their own superiority,

dalam superioritas mereka sendiri,

and they are disrespectful

dan mereka tidak menghormati

of those who are not.

mereka yang bukan Han.

Hence their attitude, for example,

Oleh karena itu sikap mereka, misalnya,

to the Uyghurs and to the Tibetans.

terhadap orang Uighur dan orang Tibet.

Or let me give you my third building block,

Atau biarkan saya memberikan Anda blok bangunan ketiga saya,

the Chinese state.

negara Cina.

Now the relationship

Sekarang hubungan

between the state and society in China

antara negara dan masyarakat di Cina

is very different from that in the West.

sangat berbeda dengan yang ada di Barat.

Now we in the West

Sekarang kita di Barat

overwhelmingly seem to think -- in these days at least --

sangat menyetujui - dalam hari-hari ini setidaknya -

that the authority and legitimacy of the state

bahwa otoritas dan legitimasi negara

is a function of democracy.

merupakan fungsi dari demokrasi.

The problem with this proposition

Masalah dengan dalil ini

is that the Chinese state

adalah bahwa negara Cina

enjoys more legitimacy

menikmati legitimasi

and more authority

dan otoritas lebih banyak

amongst the Chinese

di antara orang Cina

than is true

dibandingkan yang benar

with any Western state.

dengan negara Barat.

And the reason for this

Dan alasan untuk ini

is because --

adalah karena -

well, there are two reasons, I think.

saya pikir ada dua alasan.

And it's obviously got nothing to do with democracy,

Dan itu jelas tak ada hubungannya dengan demokrasi,

because in our terms the Chinese certainly don't have a democracy.

karena dalam ketentuan kita Cina tentu tidak memiliki demokrasi.

And the reason for this is,

Dan alasan untuk ini adalah,

firstly, because the state in China

pertama, karena negara di Cina

is given a very special --

diberikan sangat khusus -

it enjoys a very special significance

menikmati artian yang sangat khusus

as the representative,

sebagai perwakilan,

the embodiment and the guardian

perwujudan dan penjaga

of Chinese civilization,

dari peradaban orang Cina,

of the civilization-state.

negara peradaban.

This is as close as China gets

Ini sedekat Cina sampai

to a kind of spiritual role.

ke semacam peran spiritual.

And the second reason is because,

Dan alasan kedua adalah karena,

whereas in Europe

di Eropa

and North America,

dan Amerika Utara,

the state's power is continuously challenged --

kekuasaan negara secara terus-menerus ditantang -

I mean in the European tradition,

Maksud saya dalam tradisi Eropa,

historically against the church,

sejarahnya menentang gereja,

against other sectors of the aristocracy,

menentang sektor lain dari aristokrasi,

against merchants and so on --

menentang pedagang dan seterusnya -

for 1,000 years,

selama seribu tahun,

the power of the Chinese state

kekuasaan negara Cina

has not been challenged.

belum pernah ditantang.

It's had no serious rivals.

Tidak memiliki saingan yang serius.

So you can see

jadi Anda bisa lihat

that the way in which power has been constructed in China

bahwa cara di mana kekuasaan telah dibangun di Cina

is very different from our experience

sangat berbeda dari pengalaman kita

in Western history.

di sejarah Barat.

The result, by the way,

Hasilnya adalah

is that the Chinese have a very different view of the state.

Cina memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang negara.

Whereas we tend to view it as an intruder,

Sedangkan kita cenderung untuk melihatnya seperti penyusup,

a stranger,

orang asing,

certainly an organ

sudah pasti sebuah organ

whose powers need to be limited

yang kekuasaannya yang perlu dibatasi

or defined and constrained,

atau ditentukan dan dibatasi,

the Chinese don't see the state like that at all.

orang Cina tidak melihat negara seperti itu sama sekali.

The Chinese view the state

Orang Cina melihat negara

as an intimate -- not just as an intimate actually,

sebgai sesuatu yang intim - kenyataannya tidak hanya intim,

as a member of the family --

sebagai anggota keluarga -

not just in fact as a member of the family,

sebenarnya tidak hanya seperti anggota keluarga,

but as the head of the family,

tetapi sebagai kepala keluarga,

the patriarch of the family.

patriarki dari keluarga.

This is the Chinese view of the state --

Ini adalah pandangan Cina tentang negara -

very, very different to ours.

sangat, sangat berbeda dengan kita.

It's embedded in society in a different kind of way

Ini tertanam di masyarakat dengan cara yang berbeda

to what is the case

dibandingkan dengan

in the West.

di Barat.

And I would suggest to you that actually what we are dealing with here,

Dan saya menyarankan kepada Anda bahwa sebenarnya apa yang kita hadapi di sini,

in the Chinese context,

dalam konteks Cina,

is a new kind of paradigm,

merupakan jenis paradigma yang baru,

which is different from anything

yang berbeda dari apa pun

we've had to think about in the past.

yang telah kita pikirkan di masa lalu.

Know that China believes in the market and the state.

Ketahuilah bahwa Cina percaya pada pasar dan negara.

I mean, Adam Smith,

Maksud saya, Adam Smith,

already writing in the late 18th century, said,

sudah menulis pada abad ke-18 akhir mengatakan,

"The Chinese market is larger and more developed

"Pasar Cina lebih besar dan lebih berkembang

and more sophisticated

dan lebih rumit

than anything in Europe."

dibandingkan apapun di Eropa."

And, apart from the Mao period,

Dan, terlepas dari periode Mao,

that has remained more or less the case ever since.

yang telah menjadi lebih-kurang masalah sejak itu.

But this is combined

Tapi hal ini dikombinasikan

with an extremely strong and ubiquitous state.

dengan negara yang sangat kuat dan ada di mana-mana.

The state is everywhere in China.

Negara berada di mana-mana di Cina.

I mean, it's leading firms --

Maksud saya, perusahaan terkemuka,

many of them are still publicly owned.

banyak dari mereka masih milik publik.

Private firms, however large they are, like Lenovo,

Perusahaan swasta, seberapa besarpun mereka, seperti Lenovo,

depend in many ways on state patronage.

tergantung pada patronase negara dalam banyak hal.

Targets for the economy and so on

Target bagi perekonomian dan sebagainya

are set by the state.

ditentukan oleh negara.

And the state, of course, its authority flows into lots of other areas --

Dan negara, tentu saja, kewenangannya mengalir ke banyak daerah lain -

as we are familiar with --

seperti kita yang kita tahu dengan -

with something like the one-child policy.

sesuatu seperti kebijakan satu-anak.

Moreover, this is a very old state tradition,

Selain itu, ini adalah tradisi negara yang sangat tua,

a very old tradition of statecraft.

tradisi kenegaraan yang sangat tua.

I mean, if you want an illustration of this,

Maksud saya, jika Anda ingin sebuah ilustrasi dari ini,

the Great Wall is one.

Tembok Besar adalah salah satunya.

But this is another, this is the Grand Canal,

Tapi ini yang lain, ini adalah Terusan Besar,

which was constructed in the first instance

yang dibangun di tingkat pertama

in the fifth century B.C.

pada abad kelima SM

and was finally completed

dan akhirnya selesai

in the seventh century A.D.

pada abad ketujuh Masehi

It went for 1,114 miles,

Sepanjang 1.114 mil,

linking Beijing

menghubungkan Beijing

with Hangzhou and Shanghai.

dengan Hangzhou dan Shanghai.

So there's a long history

Jadi ada sejarah panjang

of extraordinary state infrastructural projects

mengenai proyek-proyek infrastruktur negara yang luar biasa

in China,

di Cina,

which I suppose helps us to explain what we see today,

yang saya kira membantu kita untuk menjelaskan apa yang kita lihat hari ini,

which is something like the Three Gorges Dam

yang merupakan sesuatu seperti Bendungan Tiga Ngarai

and many other expressions

dan banyak ekspresi lainnya

of state competence

mengenai kompetensi negara

within China.

di dalam Cina.

So there we have three building blocks

Jadi itulah kita memiliki tiga blok bangunan

for trying to understand the difference that is China --

untuk mencoba memahami perbedaan bahwa Cina -

the civilization-state,

negara peradaban,

the notion of race

konsep ras

and the nature of the state

dan sifat negara

and its relationship to society.

dan hubungannya dengan masyarakat.

And yet we still insist, by and large,

Namun kita masih bersikeras,

in thinking that we can understand China

dalam berpikir bahwa kita dapat memahami Cina

by simply drawing on Western experience,

hanya dengan mencontoh pada pengalaman Barat,

looking at it through Western eyes,

melihat melalui mata Barat,

using Western concepts.

menggunakan konsep Barat.

If you want to know why

Jika Anda ingin tahu mengapa

we unerringly seem to get China wrong --

kita sering keliru menilai Cina -

our predictions about what's going to happen to China are incorrect --

prediksi kita tentang apa yang akan terjadi ke Cina adalah salah -

this is the reason.

ini adalah alasannya.

Unfortunately, I think,

Sayangnya menurut saya,

I have to say that I think

saya harus katakan bahwa

attitude towards China

perilaku terhadap Cina

is that of a kind of little Westerner mentality.

adalah sedikit jenis dari mentalitas Barat.

It's kind of arrogant.

Hal itu agak sombong.

It's arrogant in the sense

sombing dalam artian

that we think that we are best,

bahwa kita pikir kita yang terbaik,

and therefore we have the universal measure.

sehingga kita memiliki ukuran universal.

And secondly, it's ignorant.

Dan yang kedua adalah ketidakpedulian.

We refuse to really address

Kita menolak untuk menanggapi

the issue of difference.

masalah perbedaan.

You know, there's a very interesting passage

Anda tahu, ada suatu bagian yang sangat menarik

in a book by Paul Cohen, the American historian.

di buku Paul Cohen, sejarahwan Amerika.

And Paul Cohen argues

Dan Paul Cohen berpendapat

that the West thinks of itself

bahwa Barat itu berpikir

as probably the most cosmopolitan

sebagai mungkin yang paling kosmopolitan

of all cultures.

dari semua budaya.

But it's not.

Tetapi tidak demikian.

In many ways,

Dalam banyak hal,

it's the most parochial,

yang paling picik,

because for 200 years,

karena selama 200 tahun,

the West has been so dominant in the world

Barat telah begitu dominan di dunia

that it's not really needed

yang tidak benar-benar dibutuhkan

to understand other cultures,

untuk memahami budaya lain,

other civilizations.

peradaban lain.

Because, at the end of the day,

Karena, pada akhirnya,

it could, if necessary by force,

itu bisa, jika perlu dengan kekerasan,

get its own way.

mendapatkan caranya sendiri.

Whereas those cultures --

Sedangkan budaya-budaya itu -

virtually the rest of the world, in fact,

hampir seluruh dunia, bahkan -

which have been in a far weaker position, vis-a-vis the West --

yang telah masuk ke dalam posisi yang jauh lebih lemah, menghadapi Barat,

have been thereby forced to understand the West,

telah dipaksa untuk memahami Barat,

because of the West's presence in those societies.

karena kehadiran Barat dalam masyarakat tersebut.

And therefore, they are, as a result,

Dan karena itu, mereka, sebagai akibatnya,

more cosmopolitan in many ways than the West.

lebih kosmopolitan dalam banyak hal dari Barat.

I mean, take the question of East Asia.

Maksud saya, contoh Asia Timur.

East Asia: Japan, Korea, China, etc. --

Asia Timur: Jepang, Korea, Cina, dll -

a third of the world's population lives there.

sepertiga dari populasi dunia tinggal di sana,

Now the largest economic region in the world.

sekarang kawasan ekonomi terbesar di dunia.

And I'll tell you now,

Dan saya akan memberitahu Anda sekarang,

that East Asianers, people from East Asia,

bahwa orang-orang dari Asia Timur,

are far more knowledgeable

jauh lebih berpengetahuan

about the West

mengenai Barat

than the West is about East Asia.

dibandingkan Barat terhadap Asia Timur.

Now this point is very germane, I'm afraid,

Sekarang titik ini sangat berhubungan erat,

to the present.

dengan kondisi saat ini.

Because what's happening? Back to that chart at the beginning,

Karena apa yang terjadi? Kembali ke tabel di awal -

the Goldman Sachs chart.

grafik Goldman Sachs.

What is happening

Apa yang terjadi

is that, very rapidly in historical terms,

adalah, sangat cepat dalam hal sejarah,

the world is being driven

dunia sedang didorong

and shaped,

dan dibentuk

not by the old developed countries,

bukan oleh negara-negara maju,

but by the developing world.

tetapi oleh dunia yang berkembang.

We've seen this

Kita telah melihat ini

in terms of the G20

dalam hal G20 -

usurping very rapidly the position of the G7,

sangat cepat merebut posisi G7,

or the G8.

atau G8.

And there are two consequences of this.

Dan ada dua konsekuensi dari ini.

First, the West

Pertama, Barat

is rapidly losing

dengan cepat kehilangan

its influence in the world.

pengaruhnya di dunia.

There was a dramatic illustration of this actually a year ago --

Ada ilustrasi dramatis mengenai ini setahun lalu -

Copenhagen, climate change conference.

Kopenhagen, konferensi perubahan iklim.

Europe was not at the final negotiating table.

Eropa tidak berada di meja perundingan akhir.

When did that last happen?

Kapan yang terakhir terjadi?

I would wager it was probably about 200 years ago.

Saya akan bertaruh itu mungkin sekitar 200 tahun yang lalu.

And that is what is going to happen in the future.

Dan itu adalah apa yang akan terjadi di masa depan.

And the second implication

Dan implikasi kedua

is that the world will inevitably, as a consequence,

adalah bahwa dunia pasti akan, sebagai akibatnya,

become increasingly unfamiliar to us,

menjadi semakin asing bagi kita,

because it'll be shaped by cultures and experiences and histories

karena akan dibentuk oleh budaya dan pengalaman dan sejarah

that we are not really familiar with,

yang kita tidak benar-benar kenal,

or conversant with.

atau fasih.

And at last, I'm afraid -- take Europe;

Dan akhirnya, - contoh Eropa,

America is slightly different --

Amerika adalah sedikit berbeda -

but Europeans by and large, I have to say,

tetapi Eropa pada umumnya, saya harus katakan,

are ignorant,

tidak peduli,

are unaware

tidak sadar

about the way the world is changing.

atas perubahan dunia.

Some people -- I've got an English friend in China,

Beberapa orang - saya punya teman Inggris di Cina,

and he said, "The continent is sleepwalking into oblivion."

dan dia berkata, "Benua ini tidur sambil berjalan sehingga terlupakan."

Well, maybe that's true,

Yah, mungkin itu benar,

maybe that's an exaggeration.

mungkin itu berlebihan.

But there's another problem which goes along with this --

Tapi ada masalah lain yang sejalan dengan ini -

that Europe is increasingly out of touch with the world --

bahwa Eropa semakin kehilangan kontak dengan dunia -

and that is a sort of

dan itu adalah semacam

loss of a sense of the future.

hilangnya rasa masa depan.

I mean, Europe once, of course, once commanded the future

Maksud saya, Eropa pernah, tentu saja, pernah memerintahkan masa depan

in its confidence.

dengan rasa percaya dirinya.

Take the 19th century, for example.

Kita ambil contoh pada abad ke-19.

But this, alas, is no longer true.

Tapi ini, sayangnya, tidak lagi benar.

If you want to feel the future, if you want to taste the future,

Jika Anda ingin merasakan masa depan, jika Anda ingin mencicipi masa depan,

try China -- there's old Confucius.

cobalah Cina - ada Konfusius tua.

This is a railway station

Ini adalah stasiun kereta api

the likes of which you've never seen before.

seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.

It doesn't even look like a railway station.

Ini bahkan tidak terlihat seperti stasiun kereta api.

This is the new [Wuhan] railway station

Ini adalah stasiun kereta api baru Guangzhou

for the high-speed trains.

untuk kereta berkecepatan tinggi.

China already has a bigger network

Cina telah memiliki jaringan yang lebih besar

than any other country in the world

daripada negara lain di dunia

and will soon have more than all the rest of the world put together.

dan segera akan memiliki lebih dari semua seluruh dunia disatukan.

Or take this: now this is an idea,

Atau ambil ini: Sekarang ini adalah sebuah ide,

but it's an idea to be tried out shortly

tapi itu ide untuk dicoba segera

in a suburb of Beijing.

di pinggiran kota Beijing.

Here you have a megabus,

Di sini Anda memiliki megabus,

on the upper deck carries about 2,000 people.

di dek atas membawa sekitar 2.000 orang.

It travels on rails

Berjalan di atas rel

down a suburban road,

menyusuri jalan pinggiran kota,

and the cars travel underneath it.

dan mobil-mobil berjalan di bawahnya.

And it does speeds of up to about 100 miles an hour.

Bus ini berjalan dengan kecepatan 100 mil per jam.

Now this is the way things are going to move,

Sekarang ini adalah cara hal-hal yang akan bergerak,

because China has a very specific problem,

karena Cina memiliki masalah yang sangat spesifik,

which is different from Europe

yang berbeda dengan Eropa

and different from the United States:

dan berbeda dengan Amerika Serikat.

China has huge numbers of people and no space.

Cina memiliki banyak sekali orang dan tidak ada ruang.

So this is a solution to a situation

Jadi ini adalah solusi untuk situasi

where China's going to have

di mana Cina akan memiliki

many, many, many cities

sangat banyak kota

over 20 million people.

lebih dari 20 juta orang.

Okay, so how would I like to finish?

Oke, jadi bagaimana saya ingin menutup ceramah ini?

Well, what should our attitude be

Nah, apa yang harus menjadi sikap kita

towards this world

terhadap dunia ini

that we see

yang kita lihat

very rapidly developing

begitu cepat berkembang

before us?

di hadapan kita?

I think there will be good things about it and there will be bad things about it.

Saya pikir akan ada hal baik tentang itu dan akan ada hal buruk tentang itu.

But I want to argue, above all,

Tapi saya ingin memperlihatkan, di atas segalanya,

a big-picture positive for this world.

sebuah gambaran besar yang positif bagi dunia ini.

For 200 years,

Selama 200 tahun,

the world was essentially governed

dunia pada dasarnya diatur

by a fragment of the human population.

oleh fragmen dari populasi manusia.

That's what Europe and North America represented.

Itulah yang Eropa dan Amerika Utara tunjukkan.

The arrival of countries

Kedatangan negara-negara

like China and India --

seperti Cina dan India -

between them 38 percent of the world's population --

di antara mereka 38 persen dari populasi dunia -

and others like Indonesia and Brazil and so on,

dan lainnya seperti Indonesia dan Brasil dan sebagainya,

represent the most important single act

menggambarkan tindakan yang paling penting

of democratization

dari demokratisasi

in the last 200 years.

dalam 200 tahun terakhir.

Civilizations and cultures,

Peradaban dan budaya,

which had been ignored, which had no voice,

yang telah diabaikan, yang tidak punya suara,

which were not listened to, which were not known about,

yang tidak didengarkan, yang tidak dikenal,

will have a different sort

akan memiliki jenis yang berbeda

of representation in this world.

mengenai representasi di dunia ini.

As humanists, we must welcome, surely,

Sebagai humanis, kita sudah pasti harus menyambut

this transformation,

perubahan ini.

and we will have to learn

Dan kita akan harus belajar

about these civilizations.

mengenai peradaban ini.

This big ship here

Kapal besar ini

was the one sailed in by Zheng He

adalah salah satu yang digunakan oleh Zheng He

in the early 15th century

pada awal abad ke-15

on his great voyages

dalam perjalanan besarnya

around the South China Sea, the East China Sea

mengelilingi Laut Cina Selatan, Laut Cina Timur

and across the Indian Ocean to East Africa.

dan mengarungi Samudera HIndia ke Afrika Timur.

The little boat in front of it

Perahu kecil di depannya

was the one in which, 80 years later,

adalah salah satu di mana, 80 tahun kemudian,

Christopher Columbus crossed the Atlantic.

digunakan Christopher Colombus untuk mengarungi Atlantik.

(Laughter)

(Tertawa)

Or, look carefully

Atau, lihat dengan baik-baik

at this silk scroll

di gulungan sutera ini

made by ZhuZhou

yang dibuat oleh Zhu Zhou

in 1368.

pada tahun 1368.

I think they're playing golf.

Saya pikir mereka sedang bermain golf.

Christ, the Chinese even invented golf.

Ya Tuhan, bahkan Cina menciptakan golf.

Welcome to the future. Thank you.

Selamat datang di masa depan. Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)