Christina Warinner: Tracking ancient diseases using ... plaque

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Alia Makki

Have you ever wondered

Pernahkah Anda berpikir

what is inside your dental plaque?

apa yang ada di dalam plak gigi Anda?

Probably not, but people like me do.

Mungkin tidak, namun orang-orang seperti saya memikirkannya.

I'm an archeological geneticist

Saya seorang ahli genetika kepurbakalaan

at the Center for Evolutionary Medicine

di Pusat Pengobatan Evolusi

at the University of Zurich,

di Universitas Zurich,

and I study the origins and evolution of human health and disease

dan saya mempelajari asal mula dan evolusi kesehatan dan penyakit manusia

by conducting genetic research

dengan melakukan penelitian genetika

on the skeletal and mummified remains of ancient humans.

pada sisa-sisa kerangka dan mumi dari manusia purba.

And through this work, I hope to better understand

Melalui penelitian ini, saya harap saya dapat lebih memahami

the evolutionary vulnerabilities of our bodies,

kelemahan evolusi di dalam tubuh kita,

so that we can improve

sehingga kita dapat meningkatkan

and better manage our health in the future.

dan mengelola kesehatan kita dengan lebih baik.

There are different ways to approach evolutionary medicine,

Ada beberaoa pendekatan pada pengobatan evolusi

and one way is to extract human DNA

dan salah satunya adalah mengambil DNA manusia

from ancient bones.

dari tulang-tulang purba.

And from these extracts,

Dan dari sari DNA ini,

we can reconstruct the human genome at different points in time

kita dapat membangun kembali genom manusia dari jaman yang berbeda

and look for changes that might be related to adaptations,

dan mencari perubahan yang mungkin berhubungan dengan adaptasi,

risk factors and inherited diseases.

faktor resiko, dan penyakit keturunan.

But this is only one half of the story.

Namun ini hanya setengah dari cerita.

The most important health challenges today

Tantangan kesehatan paling penting saat ini

are not caused by simple mutations in our genome,

bukan disebabkan oleh mutasi tunggal dalam genom kita,

but rather result from a complex and dynamic interplay

namun hasil dari permainan yang rumit dan dinamis

between genetic variation,

antara keragaman genetik,

diet, microbes and parasites

diet, mikroba, parasit,

and our immune response.

dan kekebalan tubuh kita.

All of these diseases

Semua penyakit ini

have a strong evolutionary component

memiliki kandungan evolusi yang kuat

that directly relates to the fact

yang langsung berhubungan dengan fakta

that we live today in a very different environment

bahwa kita tinggal di lingkungan yang sangat berbeda

than the ones in which our bodies evolved.

dibandingkan lingkungan tempat tubuh kita berevolusi.

And in order to understand these diseases,

Dan untuk memahami penyakit-penyakit ini,

we need to move past studies of the human genome alone

kita harus beralih dari kajian yang hanya pada genom manusia

and towards a more holistic approach

menuju ke pendekatan yang lebih menyeluruh

to human health in the past.

tentang kesehatan manusia di masa lalu.

But there are a lot of challenges for this.

Namun ada banyak tantangan untuk mencapai ini.

And first of all, what do we even study?

Pertama, apa yang kita pelajari?

Skeletons are ubiquitous; they're found all over the place.

Kerangka manusia banyak sekali, ada di berbagai tempat.

But of course, all of the soft tissue has decomposed,

Namun sudah jelas semua jaringan lunaknya telah terurai

and the skeleton itself

dan kerangka itu sendiri

has limited health information.

memiliki informasi kesehatan yang terbatas.

Mummies are a great source of information,

Mumi adalah sumber informasi yang luar biasa

except that they're really geographically limited

namun jumlahnya terbatas secara geografis

and limited in time as well.

dan waktu.

Coprolites are fossilized human feces,

Kotoran atau wajah manusia yang menjadi fosil

and they're actually extremely interesting.

sangat menarik.

You can learn a lot about ancient diet and intestinal disease,

Anda dapat belajar banyak mengenai pola makan dan penyakit pencernaan purba

but they are very rare.

namun keduanya sangat langka.

(Laughter)

(Tawa)

So to address this problem,

Jadi untuk mengatasi masalah ini

I put together a team of international researchers

saya menggabungkan sekelompok peneliti internasional

in Switzerland, Denmark and the U.K.

di Swiss, Denmark, dan Inggris

to study a very poorly studied, little known material

untuk mempelajari benda yang tidak banyak diketahui dan dipelajari

that's found on people everywhere.

tapi ditemukan pada manusia di mana-mana.

It's a type of fossilized dental plaque

Ini adalah sejenis plak gigi yang menjadi fosil

that is called officially dental calculus.

yang secara resmi disebut kalkulus dental.

Many of you may know it by the term tartar.

Banyak dari Anda yang mengenalnya dengan nama karang gigi.

It's what the dentist cleans off your teeth

Itulah yang dibersihkan oleh dokter gigi dari gigi Anda

every time that you go in for a visit.

setiap kali Anda mengunjunginya.

And in a typical dentistry visit,

Dan dalam kunjungan dokter gigi yang biasa

you may have about 15 to 30 milligrams removed.

mungkin ada sekitar 15 higga 30 miligram karang gigi yang dibuang.

But in ancient times before tooth brushing,

Namun di jaman purba, sebelum ada sikat gigi

up to 600 milligrams might have built up on the teeth

karang gigi yang tumbuh pada gigi selama manusia itu hidup

over a lifetime.

bisa mencapai 600 miligram.

And what's really important about dental calculus

Dan hal yang paling penting mengenai kalkulus dental

is that it fossilizes just like the rest of the skeleton,

bahwa benda ini akan menjadi fosil seperti bagian kerangka lainnya.

it's abundant in quantity before the present day

Sebelum jaman ini jumlahnya luar biasa banyak

and it's ubiquitous worldwide.

dan tersebar di seluruh dunia.

We find it in every population around the world at all time periods

Kami menemukannya pada setiap populasi di seluruh dunia dari jaman ke jaman

going back tens of thousands of years.

hingga puluhan ribu tahun yang lalu.

And we even find it in neanderthals and animals.

Kami bahkan menemukannya pada neanderthal dan binatang.

And so previous studies

Kajian yang sebelumnya

had only focused on microscopy.

hanya berfokus pada bagian mikroskopis.

They'd looked at dental calculus under a microscope,

Mereka melihat kalkulus dental di bawah mikroskop

and what they had found was things like pollen

dan mereka menemukan benda seperti serbuk sari

and plant starches,

dan pati tanaman

and they'd found muscle cells from animal meats

serta sel otot dari daging binatang

and bacteria.

dan bakteri.

And so what my team of researchers, what we wanted to do,

Lalu apa yang ingin dilakukan oleh kelompok penelitian saya

is say, can we apply

adalah, dapatkah kita menerapkan

genetic and proteomic technology

teknologi genetika dan proteomik

to go after DNA and proteins,

untuk mencari DNA dan protein,

and from this can we get better taxonomic resolution

dan dari sana dapatkah kita mendapat resolusi taksonomi yang lebih baik

to really understand what's going on?

untuk benar-benar memahami apa yang terjadi?

And what we found

Dan yang kami temukan

is that we can find many commensal and pathogenic bacteria

adalah banyak sekali bakteri komensal dan patogen

that inhabited the nasal passages and mouth.

yang menghuni jalur pernafasan dan mulut.

We also have found immune proteins

Kami juga menemukan protein kekebalan tubuh

related to infection and inflammation

yang berhubungan dengan infeksi dan radang,

and proteins and DNA related to diet.

serta protein dan DNA yang berhubungan dengan pola makan.

But what was surprising to us, and also quite exciting,

Namun hal yang mengejutkan bagi kami, dan juga cukup menarik

is we also found bacteria

adalah kami juga menemukan bakteri

that normally inhabit upper respiratory systems.

yang biasanya menghuni sistem pernafasan atas.

So it gives us virtual access to the lungs,

Hal ini memberi kami akses maya ke paru-paru,

which is where many important diseases reside.

yang banyak dihuni banyak penyakit-penyakit penting.

And we also found bacteria

Dan kami juga menemukan bakteri

that normally inhabit the gut.

yang biasanya menghuni usus.

And so we can also now virtually gain access

Sehingga kami dapat memiliki akses maya

to this even more distant organ system

ke sistem organ tubuh yang lebih jauh

that, from the skeleton alone,

daripada, jika dari kerangka itu saja,

has long decomposed.

telah lama terurai.

And so by applying ancient DNA sequencing

Jadi dengan menggunakan pengurutan DNA purba

and protein mass spectrometry technologies

dan teknologi spektroskopi massa protein

to ancient dental calculus,

pada kalkulus dental purba,

we can generate immense quantities of data

kami dapat membuat banyak sekali data

that then we can use to begin to reconstruct a detailed picture

yang dapat kami gunakan untuk mulai membangun gambaran yang rinci

of the dynamic interplay

tentang permainan dinamis

between diet, infection and immunity

antara pola makan, infeksi, dan kekebalan tubuh

thousands of years ago.

pada ribuan tahun yang lalu.

So what started out as an idea,

Jadi apa yang kami mulai sebagai gagasan

is now being implemented

kini telah diterapkan

to churn out millions of sequences

untuk mengeluarkan jutaan urutan DNA

that we can use to investigate

yang dapat digunakan untuk menyelidiki

the long-term evolutionary history of human health and disease,

sejarah evolusi dari kesehatan dan penyakit manusia jangka panjang

right down to the genetic code of individual pathogens.

hingga kode genetik dari setiap patogen tunggal.

And from this information

Dan dari informasi ini

we can learn about how pathogens evolve

kita dapat mempelajari bagaimana patogen berkembang

and also why they continue to make us sick.

dan juga mengapa patogen terus membuat kita sakit.

And I hope I have convinced you

Dan saya harap saya telah meyakinkan Anda

of the value of dental calculus.

akan nilai dari kalkulus dental.

And as a final parting thought,

Dan sebagai penutup,

on behalf of future archeologists,

atas nama para arkeolog masa depan,

I would like to ask you to please think twice

saya ingin mengajak Anda untuk berpikir dua kali

before you go home and brush your teeth.

sebelum Anda pulang dan menyikat gigi Anda.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)