What does my headscarf mean to you? | Yassmin Abdel-Magied

Translator: Arinta Puspitasari Reviewer: Astrid Simatupang

Someone who looks like me walks past you in the street.

Seseorang yang berpenampilan seperti saya berpapasan dengan Anda di jalan.

Do you think they're a mother,

Apakah Anda berpikir dia seorang ibu,

a refugee

seorang pengungsi

or a victim of oppression?

ataukah korban penindasan?

Or do you think they're a cardiologist,

Ataukah Anda berpikir dia seorang kardiolog,

a barrister

seorang advokat

or maybe your local politician?

ataukah mungkin politisi setempat?

Do you look me up and down,

Apa Anda melihat saya dari atas ke bawah,

wondering how hot I must get

bertanya-tanya betapa panasnya saya merasa

or if my husband has forced me to wear this outfit?

atau apakah suami saya memaksa saya untuk memakai pakaian ini?

What if I wore my scarf like this?

Bagaimana jika saya mengenakan hijab saya seperti ini?

I can walk down the street in the exact same outfit

Saya bisa berjalan menyusuri jalan dengan pakaian yang sama persis

and what the world expects of me and the way I'm treated

dan yang dunia harapkan dari saya dan cara saya diperlakukan

depends on the arrangement of this piece of cloth.

bergantung pada cara memakai kain ini.

But this isn't going to be another monologue about the hijab

Tapi ini bukan monolog tentang hijab

because Lord knows, Muslim women are so much more than the piece of cloth

karena wanita muslim jelas lebih dari sehelai kain

they choose, or not, to wrap their head in.

yang mereka pakai, untuk menutupi atau tidak menutupi, kepalanya.

This is about looking beyond your bias.

Ini tentang melihat lebih jauh dari prasangka Anda.

What if I walked past you and later on

Bagaimana jika saya berpapasan dengan Anda dan kemudian

you'd found out that actually I was a race car engineer,

Anda mengetahui bahwa sebenarnya saya adalah teknisi mobil balap,

and that I designed my own race car and I ran my university's race team,

saya merancang mobil balap sendiri dan memimpin tim balap universitas?

because it's true.

Karena itu benar.

What if I told you that I was actually trained as a boxer for five years,

Bagaimana jika saya mengatakan saya berlatih tinju selama lima tahun?

because that's true, too.

Karena itu juga benar.

Would it surprise you?

Apakah itu membuat Anda terkejut?

Why?

Kenapa?

Ladies and gentlemen, ultimately,

Hadirin, pada akhirnya,

that surprise and the behaviors associated with it

rasa terkejut dan perilaku yang berhubungan dengan itu

are the product of something called unconscious bias,

adalah hasil dari sesuatu yang disebut prasangka bawah sadar,

or implicit prejudice.

atau prasangka implisit.

And that results in the ridiculously detrimental

Hal itu menciptakan kurangnya keragaman yang sangat merugikan

lack of diversity in our workforce,

dalam angkatan kerja kita,

particularly in areas of influence.

terutama dalam bidang-bidang yang berpengaruh.

Hello, Australian Federal Cabinet.

Halo, Kabinet Federal Australia.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Let me just set something out from the outset:

Biar saya mengemukakan sesuatu sejak awal:

Unconscious bias is not the same as conscious discrimination.

Prasangka bawah sadar tidak sama dengan diskriminasi sadar.

I'm not saying that in all of you, there's a secret sexist or racist

Saya tidak bermaksud ada paham seksis atau rasis tersembunyi pada Anda

or ageist lurking within, waiting to get out.

atau ada paham ageisme, yang menunggu untuk keluar.

That's not what I'm saying.

Bukan itu maksud saya.

We all have our biases.

Kita semua memiliki prasangka.

They're the filters through which we see the world around us.

Prasangka adalah filter untuk melihat dunia di sekitar kita.

I'm not accusing anyone,

Saya tidak menuduh siapapun,

bias is not an accusation.

prasangka bukanlah tuduhan.

Rather, it's something that has to be identified,

Melainkan, hal yang harus diidentifikasi,

acknowledged and mitigated against.

diakui dan dikurangi.

Bias can be about race,

Prasangka bisa tentang ras,

it can be about gender.

bisa tentang gender.

It can also be about class, education, disability.

Bisa juga tentang kelas, pendidikan, kecacatan.

The fact is, we all have biases against what's different,

Faktanya, kita semua punya prasangka terhadap hal yang berbeda,

what's different to our social norms.

hal yang berbeda dengan norma sosial kita.

The thing is, if we want to live in a world

Masalahnya, jika kita ingin hidup di dunia

where the circumstances of your birth

di mana keadaan ketika kita lahir

do not dictate your future

tidak menentukan masa depan kita

and where equal opportunity is ubiquitous,

dan dimana peluang setara ada di mana-mana,

then each and every one of us has a role to play

maka kita semua memiliki peran

in making sure unconscious bias does not determine our lives.

untuk memastikan prasangka bawah sadar tidak menentukan hidup kita.

There's this really famous experiment in the space of unconscious bias

Ada eksperimen yang sangat terkenal dalam bidang prasangka bawah sadar,

and that's in the space of gender in the 1970s and 1980s.

yaitu dalam bidang gender pada tahun 1970-an dan 1980-an.

So orchestras, back in the day, were made up mostly of dudes,

Pada zaman dahulu, orkestra sebagian besar terdiri dari pria,

up to only five percent were female.

hanya sampai lima persennya saja perempuan.

And apparently, that was because men played it differently,

Rupanya, itu karena pria memainkannya berbeda,

presumably better, presumably.

mungkin lebih baik. Mungkin.

But in 1952, The Boston Symphony Orchestra

Tapi pada tahun 1952, Orkestra Simfoni Boston

started an experiment.

memulai sebuah eksperimen.

They started blind auditions.

Mereka memulai audisi tanpa melihat.

So rather than face-to-face auditions, you would have to play behind a screen.

Jadi, bukan audisi tatap muka, namun Anda harus bermain di balik layar.

Now funnily enough,

Nah, lucunya,

no immediate change was registered

tidak ada perubahan langsung yang tercatat

until they asked the audition-ers to take their shoes off

sampai mereka meminta peserta audisi untuk melepaskan sepatu

before they entered the room.

sebelum memasuki ruangan itu.

because the clickity-clack of the heels

karena bunyi hak sepatu

against the hardwood floors

yang mengenai lantai kayu

was enough to give the ladies away.

cukup untuk membuka identitas peserta perempuan.

Now get this,

Nah, dengarkan ini,

there results of the audition showed

hasil audisi tersebut menunjukkan

that there was a 50 percent increased chance

ada peningkatan peluang sebesar 50 persen

a woman would progress past the preliminary stage.

bagi seorang perempuan melewati tahap awal.

And it almost tripled their chances of getting in.

Itu membuat peluang mereka masuk meningkat hampir tiga kali lipat.

What does that tell us?

Apa artinya bagi kita?

Well, unfortunately for the guys, men actually didn't play differently,

Sayangnya bagi para pria, sebenarnya permainan pria tidak berbeda,

but there was the perception that they did.

melainkan ada persepsi bahwa permainan mereka berbeda.

And it was that bias that was determining their outcome.

Prasangka itulah yang menentukan hasilnya.

So what we're doing here is identifying and acknowledging

Jadi, yang kita lakukan di sini adalah mengenali dan mengakui

that a bias exists.

bahwa prasangka itu ada.

And look, we all do it.

Kita semua melakukannya.

Let me give you an example.

Biar saya beri contoh.

A son and his father are in a horrible car accident.

Seorang anak dan ayahnya mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan.

The father dies on impact

Ayahnya tewas seketika

and the son, who's severely injured, is rushed to hospital.

dan anaknya, yang mengalami luka parah, dilarikan ke rumah sakit.

The surgeon looks at the son when they arrive and is like,

Dokter bedah melihat anak itu saat mereka tiba dan berkata,

"I can't operate."

"Aku tidak bisa mengoperasinya."

Why?

Kenapa?

"The boy is my son."

"Anak itu adalah putraku."

How can that be?

Bagaimana mungkin?

Ladies and gentlemen,

Hadirin,

the surgeon is his mother.

dokter bedah itu adalah ibunya.

Now hands up -- and it's okay --

Sekarang, acungkan tangan -- dan itu tidak apa-apa --

but hands up if you initially assumed the surgeon was a guy?

tapi acungkan tangan jika awalnya, Anda mengira dokter bedah itu pria.

There's evidence that that unconscious bias exists,

Ada bukti bahwa prasangka bawah sadar itu ada,

but we all just have to acknowledge that it's there

tapi kita semua hanya perlu mengakui bahwa itu ada,

and then look at ways that we can move past it

lalu mencari cara untuk bisa melewatinya

so that we can look at solutions.

agar kita bisa mencari solusinya.

Now one of the interesting things

Salah satu hal menarik

around the space of unconscious bias is the topic of quotas.

seputar bidang prasangka bawah sadar adalah tema kuota.

And this something that's often brought up.

Ini sesuatu yang sering diangkat.

And of of the criticisms is this idea of merit.

Dari kritiknya terhadapnya ialah konsep tentang prestasi.

Look, I don't want to be picked because I'm a chick,

Saya tidak mau dipilih karena saya seorang perempuan,

I want to be picked because I have merit,

saya ingin dipilih karena saya punya kapasitas,

because I'm the best person for the job.

karena saya orang terbaik untuk pekerjaan itu.

It's a sentiment that's pretty common among female engineers

Itu sentimen yang cukup umum di kalangan insinyur perempuan

that I work with and that I know.

yang bekerja dengan saya dan saya kenal.

And yeah, I get it, I've been there.

Ya, saya mengerti, saya pernah mengalaminya.

But, if the merit idea was true,

Tapi jika ide tentang prestasi itu benar,

why would identical resumes, in an experiment done in 2012 by Yale,

kenapa resume identik, dalam eksperimen yang dilakukan tahun 2012 oleh Yale,

identical resumes sent out for a lab technician,

resume identik yang dikirim untuk teknisi laboratorium,

why would Jennifers be deemed less competent,

kenapa orang bernama Jennifer dianggap kurang kompeten,

be less likely to be offered the job,

dianggap kurang mungkin untuk ditawarkan pekerjaan itu,

and be paid less than Johns.

dan dibayar lebih kecil dari orang bernama John?

The unconscious bias is there,

Prasangka bawah sadar itu ada,

but we just have to look at how we can move past it.

kita tinggal mencari cara untuk melewatinya.

And, you know, it's interesting,

Ini menarik,

there's some research that talks about

ada penelitian yang membicarakan

why this is the case and it's called the merit paradox.

kenapa hal ini terjadi dan hal ini disebut paradoks prestasi.

And in organizations -- and this is kind of ironic --

Dalam organisasi -- dan ini agak ironis --

in organizations that talk about merit being their primary value-driver

dalam organisasi yang membicarakan prestasi sebagai penentu utama

in terms of who they hire,

dalam hal siapa yang mereka pekerjakan,

they were more likely to hire dudes and more likely to pay the guys more

mereka cenderung mempekerjakan pria dan memberi gaji lebih besar

because apparently merit is a masculine quality.

karena rupanya, prestasi adalah kualitas pria.

But, hey.

Namun, hei.

So you guys think you've got a good read on me,

Anda berpikir sudah memahami saya dengan baik,

you kinda think you know what's up.

Anda berpikir Anda tahu apa yang terjadi.

Can you imagine me running one of these?

Dapatkah Anda bayangkan saya mengelola rig semacam ini?

Can you imagine me walking in and being like,

Dapatkah Anda bayangkan saya kesana dan berkata,

"Hey boys, this is what's up. This is how it's done."

"Hei, Mas-mas, ini yang terjadi. Seperti inilah caranya."

Well, I'm glad you can.

Saya senang Anda bisa.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Because ladies and gentlemen, that's my day job.

Karena, hadirin, itulah pekerjaan saya.

And the cool thing about it is that it's pretty entertaining.

Yang hebat dari itu adalah itu cukup lucu.

Actually, in places like Malaysia,

Sebenarnya, di tempat seperti Malaysia,

Muslim women on rigs isn't even comment-worthy.

perempuan muslim di pengeboran tidak perlu untuk dikomentari.

There are that many of them.

Karena jumlah mereka banyak.

But, it is entertaining.

Namun memang lucu.

I remember, I was telling one of the guys,

Saya ingat pernah berkata pada salah satu pria,

"Hey, mate, look, I really want to learn how to surf."

"Hei, aku sangat ingin belajar berselancar."

And he's like, "Yassmin, I don't know how you can surf

Dia menjawab, "Yassmin, aku tak tahu bagaimana kau bisa berselancar

with all that gear you've got on,

dengan semua perlengkapan yang kau pakai itu,

and I don't know any women-only beaches."

dan aku tak tahu pantai khusus untuk wanita."

And then, the guy came up with a brilliant idea,

Lalu pria itu mendapat ide yang hebat,

he was like, "I know, you run that organization

dia berkata, "Aku tahu, kau mengelola organisasi itu,

Youth Without Borders, right?

Youth Without Borders, 'kan?

Why don't you start a clothing line for Muslim chicks in beaches.

Bagaimana kalau kau membuat merek pakaian untuk perempuan muslim di pantai?

You can call it Youth Without Boardshorts."

Kau bisa menamakannya Kaum Muda Tanpa Celana Renang."

(Laughter)

(Tertawa)

And I was like, "Thanks, guys."

Saya berkata, "Terima kasih, teman-teman."

And I remember another bloke telling me that

Saya ingat pria lain yang mengatakan

I should eat all the yogurt I could

saya harus memakan yogurt sebanyak-banyaknya

because that was the only culture I was going to get around there.

karena itu satu-satunya kultur yang akan saya dapat di sana.

But, the problem is, it's kind of true

Namun masalahnya, itu agak betul

because there's an intense lack of diversity in our workforce,

karena memang kurang beragamnya angkatan kerja kita sangat terasa,

particularly in places of influence.

terutama di tempat-tempat berpengaruh.

Now, in 2010,

Kini, di tahun 2010,

The Australian National University did an experiment

the Australian National University membuat eksperimen

where they sent out 4,000 identical applications

dimana mereka mengirim 4.000 lamaran kerja yang identik

to entry level jobs, essentially.

ke pekerjaan level pemula.

To get the same number of interviews as someone with an Anglo-Saxon name,

Untuk mendapat kesempatan wawancara yang sama jumlahnya dengan nama Anglo-Saxon,

if you were Chinese, you had to send out 68 percent more applications.

kalau Anda orang Cina, maka Anda harus mengirim 68% lebih banyak surat lamaran.

If you were Middle Eastern -- Abdel-Magied --

Kalau Anda orang Timur Tengah -- Abdel-Magied --

you had to send out 64 percent,

Anda harus mengirimkan 64%,

and if you're Italian, you're pretty lucky,

dan bila Anda Italia, Anda cukup beruntung,

you only have to send out 12 percent more.

Anda hanya harus mengirim 12% lebih banyak.

In places like Silicon Valley, it's not that much better.

Di tempat seperti Silicon Valley, juga tidak lebih baik.

In Google, they put out some diversity results

Di Google, mereka menampilkan keberagamannya

and 61 percent white, 30 percent Asian and nine, a bunch of blacks, Hispanics,

dan 61% orang kulit putih, 30% Asia, dan 9, sekumpulan orang hitam, Hispanik,

all that kind of thing.

dan lainnya.

And the rest of the tech world is not that much better

Dan di perusahaan teknologi tinggi lain tidak lebih baik

and they've acknowledged it,

dan mereka mengakuinya,

but I'm not really sure what they're doing about it.

tapi saya tidak yakin dilakukan sesuatu atas hal itu.

The thing is, it doesn't trickle up.

Masalahnya, hal itu tidak merambah ke atas.

In a study done by Green Park,

Pada studi yang dilakukan Green Park,

who are a British senior exec supplier,

perusahaan Inggris penyuplai eksekutif senior,

they said that over half of the FTSE 100 companies

mereka menyatakan lebih dari separuh dari 100 perusahaan FTSE

don't have a nonwhite leader at their board level,

tidak punya pimpinan non-kulit putih di level direktur,

executive or non-executive.

eksekutif maupun non-eksekutif

And two out of every three don't have an executive

Dan dua dari tiga tidak punya eksekutif

who's from a minority.

dari kaum minoritas.

And most of the minorities that are at that sort of level

Dan sebagian besar minoritas yang ada di level tersebut

are non-executive board directors.

memiliki posisi non-eksekutif.

So their influence isn't that great.

Jadi pengaruh mereka tidak besar.

I've told you a bunch of terrible things.

Saya telah mengatakan banyak hal buruk.

You're like, "Oh my god, how bad is that? What can I do about it?"

Dan kata Anda, "Ya ampun, sungguh buruk. Apa yang bisa saya lakukan?"

Well, fortunately,

Nah, untungnya,

we've identified that there's a problem.

kita telah mengidentifikasi ada masalah.

There's a lack of opportunity, and that's due to unconscious bias.

Ada kurangnya kesempatan, karena prasangka bawah sadar.

But you might be sitting there thinking,

Tapi mungkin Anda sambil duduk berpikir,

"I ain't brown. What's that got to do with me?"

"Kulit saya tidak coklat. Apa hubungannya dengan saya?"

Let me offer you a solution.

Mari saya tawarkan solusi.

And as I've said before,

Seperti saya katakan,

we live in a world where we're looking for an ideal.

kita hidup di dunia dimana kita mencari hal-hal yang ideal.

And if we want to create a world

Dan bila kita ingin menciptakan dunia

where the circumstances of your birth don't matter,

dimana kondisi dari lahir bukanlah yang menentukan,

we all have to be part of the solution.

kita harus menjadi bagian dari solusi.

And interestingly, the author of the lab resume experiment

Dan menariknya, penulis hasil eksperimen di lab itu

offered some sort of a solution.

menawarkan sebuah solusi.

She said the one thing that brought the successful women together,

Ia katakan satu hal yang dimiliki oleh seluruh perempuan sukses,

the one thing that they had in common,

satu hal yang mereka semua miliki,

was the fact that they had good mentors.

adalah mereka mempunyai mentor (penasehat) yang baik.

So mentoring, we've all kind of heard that before,

Jadi, mentoring, kita semua pernah mendengarnya,

it's in the vernacular.

itulah intinya.

Here's another challenge for you.

Satu lagi tantangan untuk Anda.

I challenge each and every one of you to mentor someone different.

Saya menantang Anda untuk menjadi mentor seseorang yang berbeda.

Think about it.

Pikirkanlah.

Everyone wants to mentor someone who kind of is familiar,

Semua orang ingin menjadi mentor orang yang familiar,

who looks like us,

we have shared experiences.

yang serupa dengan kita,

yang memiliki pengalaman sama.

If I see a Muslim chick who's got a bit of attitude,

Bila saya melihat perempuan muslim yang sedikit bandel,

I'm like, "What's up? We can hang out."

saya akan berkata, "Hei, apa kabar? Ayo jalan dengan saya."

You walk into a room and there's someone who went to the same school,

Anda masuk ke sebuah ruangan dan ada seseorang dari sekolah yang sama,

you play the same sports,

bermain olahraga yang sama,

there's a high chance that you're going to want to help that person out.

kemungkinan besar Anda ingin membantunya.

But for the person in the room who has no shared experiences with you

Namun bagi orang di ruangan itu yang tidak punya pengalaman yang sama

it becomes extremely difficult to find that connection.

akan sangat sulit menemukan koneksi itu.

The idea of finding someone different to mentor,

Ide untuk mencari seseorang yang berbeda untuk dididik,

someone who doesn't come from the same background as you,

seseorang yang berbeda latar belakang dengan Anda,

whatever that background is,

apapun latar belakangnya,

is about opening doors for people who couldn't even get

membuka pintu kesempatan bagi mereka yang bahkan tidak dapat masuk

to the damn hallway.

melewati tahap awalnya.

Because ladies and gentlemen, the world is not just.

Karena, para hadirin, dunia tidaklah adil.

People are not born with equal opportunity.

Manusia tidak dilahirkan dengan kesempatan yang setara.

I was born in one of the poorest cities in the world, Khartoum.

Saya lahir di salah satu kota termiskin di dunia, Khartoum.

I was born brown, I was born female,

Saya dilahirkan berkulit coklat, perempuan,

and I was born Muslim in a world that is pretty suspicious of us

dan dilahirkan muslim di dunia yang cukup mencurigai kami

for reasons I can't control.

karena alasan yang tidak dapat saya ubah.

However, I also acknowledge the fact that I was born with privilege.

Namun, saya juga mengakui bahwa saya lahir dengan keuntungan.

I was born with amazing parents,

Saya dilahirkan orang tua yang hebat,

I was given an education

diberikan pendidikan

and had the blessing of migrating to Australia.

dan beruntung dapat bermigrasi ke Australia.

But also, I've been blessed with amazing mentors

Namun, saya juga mendapat mentor yang hebat

who've opened doors for me that I didn't even know were there.

yang membukakan pintu untuk saya yang bahkan saya tidak tahu itu ada.

A mentor who said to me,

Mentor yang berkata pada saya,

"Hey, your story's interesting.

"Hei, ceritamu menarik.

Let's write something about it so that I can share it with people."

Ayo tulis sesuatu tentang itu agar dapat saya bagikan ke yang lain."

A mentor who said,

Mentor yang berkata,

"I know you're all those things that don't belong on an Australian rig,

"Saya tahu kamu tidak cocok berada di rig Australia,

but come on anyway."

tapi datanglah saja."

And here I am, talking to you.

Dan kini, saya di depan Anda.

And I'm not the only one.

Saya tidak sendirian.

There's all sorts of people in my communities

Ada banyak orang di komunitas saya

that I see have been helped out by mentors.

yang saya lihat dibantu oleh mentornya.

A young Muslim man in Sydney

Seorang pemuda muslim di Sydney

who ended up using his mentor's help

dengan bantuan mentornya

to start up a poetry slam in Bankstown

memulai kompetisi puisi di Bankstown

and now it's a huge thing.

dan sekarang menjadi sukses.

And he's able to change the lives of so many other young people.

Dan dia mampu mengubah hidup banyak pemuda.

Or a lady here in Brisbane,

Atau seorang perempuan di Brisbane,

an Afghan lady who's a refugee,

pengungsi perempuan Afganishtan,

who could barely speak English when she came to Australia,

yang tidak berbahasa Inggris ketika tiba di Australia,

her mentors helped her become a doctor

mentornya membantunya untuk menjadi dokter

and she took our Young Queenslander of the Year Award in 2008.

dan ia mendapat Young Queenslander of the Year Award tahun 2008.

She's an inspiration.

Dia sumber inspirasi.

This is so not smooth.

Hal ini tidak mudah.

This is me.

Inilah saya.

But I'm also the woman in the rig clothes,

Tapi saya juga perempuan dalam baju mekanik rig,

and I'm also the woman who was in the abaya at the beginning.

dan saya juga perempuan dalam abaya di awal paparan.

Would you have chosen to mentor me if you had seen me

Maukah Anda memilih saya untuk dididik bila Anda melihat saya

in one of those other versions of who I am?

dalam versi lain saya?

Because I'm that same person.

Karena saya tetap orang yang sama.

We have to look past our unconscious bias,

Kita harus melampaui prasangka bawah sadar kita,

find someone to mentor who's at the opposite end of your spectrum

temukan seseorang yang berbeda untuk Anda didik

because structural change takes time,

karena perubahan struktural membutuhkan waktu,

and I don't have that level of patience.

dan saya tidak punya kesabaran untuk itu.

So if we're going to create a change,

Jadi bila kita ingin membuat perubahan,

if we're going to create a world

bila kita ingin menciptakan dunia

where we all have those kinds of opportunities,

dimana kita punya semua kesempatan itu,

then choose to open doors for people.

maka bukakanlah pintu untuk orang-orang itu.

Because you might think that diversity has nothing to do with you,

Karena Anda mungkin berpikir keberagaman tidak ada hubungannya dengan Anda,

but we are all part of this system

tapi kita bagian dari sistem ini

and we can all be part of that solution.

dan kita bisa menjadi bagian dari solusi.

And if you don't know where to find someone different,

Dan bila Anda tidak tahu dimana mencari orang yang berbeda,

go to the places you wouldn't usually go.

pergilah ke tempat yang tidak biasa.

If you enroll in private high school tutoring,

Bila Anda mendaftar jadi tutor di SMA swasta,

go to your local state school

pergilah ke sekolah negeri

or maybe just drop into your local refugee tutoring center.

atau mungkin ke pusat tutor migran di daerah Anda.

Or perhaps you work at an office.

Anta mungkin Anda bekerja di kantor.

Take out that new grad who looks totally out of place --

Pilihlah karyawan muda yang kelihatan paling berbeda --

'cause that was me --

karena saya seperti itu --

and open doors for them,

dan bukakan pintu untuk mereka,

not in a tokenistic way, because we're not victims,

tidak usah dibantu semuanya, karena kami bukan korban,

but show them the opportunities

tapi tunjukkanlah mereka kesempatan

because opening up your world

karena membuka dunia Anda pada mereka

will make you realize that you have access to doors

akan menyadarkan Anda bahwa Anda punya akses ke pintu

that they didn't even know existed

yang mereka tidak pernah tahu

and you didn't even know they didn't have.

dan Anda tidak tahu mereka tidak pernah tahu itu.

Ladies and gentlemen,

Hadirin,

there is a problem in our community with lack of opportunity,

ada masalah dalam komunitas kita mengenai kurangnya kesempatan,

especially due to unconscious bias.

terutama karena prasangka bawah sadar.

But each and every one one of you has the potential to change that.

Namun Anda memiliki potensi untuk mengubahnya.

I know you've been given a lot of challenges today,

Saya tahu banyak sekali tantangan buat Anda hari ini,

but if you can take this one piece and think about it a little differently,

namun bila Anda dapat mengambilnya dan melihatnya secara berbeda,

because diversity is magic.

karena keberagaman itu luar biasa.

And I encourage you to look past your initial perceptions

Dan saya mendorong Anda untuk melihat ke persepsi awal Anda

because I bet you,

karena saya berani bertaruh,

they're probably wrong.

persepsi Anda salah.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)