Martin Villeneuve: How I made an impossible film

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Frances Sinanu Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

I made a film that was impossible to make,

Saya membuat film yang tidak mungkin dibuat,

but I didn't know it was impossible,

tetapi saya tidak tahu bahwa itu tidak mungkin,

and that's how I was able to do it.

karena itulah saya bisa membuatnya.

"Mars et Avril" is a science fiction film.

"Mars et Avril" adalah sebuah film fiksi ilmiah.

It's set in Montreal some 50 years in the future.

Setting film ini adalah Montreal sekitar 50 tahun di masa depan.

No one had done that kind of movie in Quebec before

Sebelumnya tidak ada yang membuat film semacam ini di Quebec

because it's expensive, it's set in the future,

karena mahal, dan settingnya di masa depan,

and it's got tons of visual effects,

dengan banyak efek visual,

and it's shot on green screen.

dan gambarnya diambil pada layar hijau.

Yet this is the kind of movie that I wanted to make

Namun inilah jenis film yang ingin saya buat

ever since I was a kid, really,

sejak saya masih kecil,

back when I was reading some comic books

ketika saya membaca beberapa buku komik

and dreaming about what the future might be.

dan bermimpi tentang bagaimana masa depan itu.

When American producers see my film,

Ketika produsen Amerika melihat film saya,

they think that I had a big budget to do it,

mereka berpikir bahwa saya memiliki anggaran yang besar untuk membuatnya,

like 23 million.

seperti 23 juta dolar.

But in fact I had 10 percent of that budget.

Tetapi sebenarnya anggaran saya hanya 10 persen dari itu.

I did "Mars et Avril" for only 2.3 million.

Saya membuat "Mars et Avril" hanya dengan 2,3 juta dolar.

So you might wonder, what's the deal here?

Mungkin Anda bertanya-tanya, ada permainan apa di sini?

How did I do this?

Bagaimana saya melakukannya?

Well, it's two things. First, it's time.

Yah, ada dua aspek. Pertama, adalah waktu.

When you don't have money, you must take time,

Ketika Anda tidak memiliki uang, Anda harus mengorbankan waktu,

and it took me seven years to do "Mars et Avril."

dan saya butuh tujuh tahun untuk mengerjakan "Mars et Avril."

The second aspect is love.

Aspek yang kedua adalah kasih.

I got tons and tons of generosity from everyone involved.

Ada banyak kemurahan hati dari semua orang yang terlibat.

And it seems like every department had nothing,

Dan tampaknya setiap bagian tidak memiliki apa-apa,

so they had to rely on our creativity

sehingga mereka harus mengandalkan kreativitas

and turn every problem into an opportunity.

dan mengubah setiap masalah menjadi kesempatan.

And that brings me to the point of my talk, actually,

Dan itu membawa saya pada poin presentasi saya,

how constraints, big creative constraints, can boost creativity.

yaitu bagaimana kendala, kendala kreatif yang besar, dapat meningkatkan kreativitas.

But let me go back in time a bit.

Sebelumnya mari saya kembali sedikit ke belakang.

In my early 20s, I did some graphic novels,

Pada awal usia 20-an, saya membuat beberapa novel grafis,

but they weren't your usual graphic novels.

tetapi novel-novel tersebut bukanlah novel grafis yang biasa.

They were books telling a science fiction story

Novel-novel tersebut menceritakan kisah fiksi ilmiah

through images and text,

melalui teks dan gambar,

and most of the actors who are now starring

dan sebagian besar aktor yang sekarang membintangi

in the movie adaptation, they were already involved

film adaptasi, mereka sudah terlibat

in these books portraying characters

dalam buku-buku ini, yang menggambarkan tokoh

into a sort of experimental, theatrical, simplistic way.

menjadi semacam bentuk yang eksperimental, teatrikal, dan sederhana.

And one of these actors is the great stage director

Dan salah satu aktor ini adalah sutradara panggung besar

and actor Robert Lepage.

dan aktor Robert Lepage.

And I just love this guy.

Dan saya sangat menyukai Robert Lepage.

I've been in love with this guy since I was a kid.

Saya sudah jatuh cinta dengannya sejak masih kecil.

His career I admire a lot.

Karirnya saya sangat kagumi.

And I wanted this guy to be involved in my crazy project,

Dan saya ingin orang ini terlibat dalam proyek gila saya,

and he was kind enough to lend his image

dan dia cukup baik untuk meminjamkan gambarnya

to the character of Eugène Spaak,

untuk karakter Eugène Spaak,

who is a cosmologist and artist who seeks relation

yang merupakan ahli kosmologi dan seniman yang mencari hubungan

in between time, space, love, music and women.

antara waktu, ruang, cinta, musik dan perempuan.

And he was a perfect fit for the part,

Dan dia sangat cocok untuk peran itu,

and Robert is actually the one who gave me my first chance.

dan Robert sungguh merupakan orang yang memberi kesempatan pertama untuk saya.

He was the one who believed in me

Dia adalah orang yang percaya kepada saya

and encouraged me to do an adaptation of my books

dan mendorong saya untuk membuat adaptasi dari buku-buku saya

into a film, and to write, direct,

menjadi film, dan untuk menulis, menyutradarai,

and produce the film myself.

dan memproduksi film sendiri.

And Robert is actually the very first example

Dan Robert merupakan contoh pertama

of how constraints can boost creativity.

dari bagaimana kendala dapat meningkatkan kreativitas.

Because this guy is the busiest man on the planet.

Karena orang ini adalah orang yang paling sibuk di dunia.

I mean, his agenda is booked until 2042,

Maksud saya, agendanya sudah dipesan sampai 2042,

and he's really hard to get,

dan dia benar-benar sulit untuk didapat,

and I wanted him to be in the movie,

dan saya ingin dia untuk terlibat dalam film saya,

to reprise his role in the movie.

untuk memainkan perannya dalam film.

But the thing is, had I waited

Tetapi masalahnya adalah, jika saya harus menunggu

for him until 2042, my film wouldn't be

sampai tahun 2042, film saya tidak akan

a futuristic film anymore, so I just couldn't do that. Right?

menjadi film futuristik lagi, maka saya tidak bisamelakukannya, kan?

But that's kind of a big problem.

Tetapi itu seperti masalah besar.

How do you get somebody who is too busy

Bagaimana Anda mendapatkan orang yang terlalu sibuk

to star in a movie?

untuk membintangi sebuah film?

Well, I said as a joke in a production meeting --

Yah, saya membuat lelucon dalam rapat produksi --

and this is a true story, by the way —

dan, omong-omong, ini adalah kisah nyata --

I said, "Why don't we turn this guy into a hologram?

Saya berkata, "Mengapa tidak kita mengubah orang ini menjadi hologram?

Because, you know, he is everywhere

Karena, Anda tahu, dia ada di mana-mana

and nowhere on the planet at the same time,

dan tidak ada di-mana-mana sekaligus,

and he's an illuminated being in my mind,

dan dia adalah sosok yang ada dalam pikiran saya,

and he's in between reality and virtual reality,

di antara realitas dan realitas virtual,

so it would make perfect sense

Jadi sangatlah masuk akal

to turn this guy into a hologram."

untuk mengubah orang ini menjadi sebuah hologram."

Everybody around the table laughed,

Semua orang di dalam rapat tertawa,

but the joke was kind of a good solution,

tetapi lelucon itu merupakan solusi yang baik,

so that's what we ended up doing.

Dan itulah yang akhirnya kita lakukan.

Here's how we did it. We shot Robert with six cameras.

Berikut adalah bagaimana kita melakukannya. Kami mengambil gambar Robert dengan enam kamera.

He was dressed in green and he was like

Dia diberi kostum berwarna hijau dan seakan

in a green aquarium.

berada dalam akuarium hijau.

Each camera was covering 60 degrees of his head,

Setiap kamera mengambil 60 derajat dari kepalanya,

so that in post-production we could use

sehingga dalam pasca-produksi kami dapat menggunakan

pretty much any angle we needed,

hampir setiap sudut yang kami butuhkan,

and we shot only his head.

dan kami hanya mengambil gambar kepalanya.

Six months later there was a guy on set,

Enam bulan kemudian ada seorang pria di lokasi pembuatan film,

a mime portraying the body,

yang menggambarkan tubuhnya,

the vehicle for the head.

kendaraan untuk kepalanya.

And he was wearing a green hood

Dan dia mengenakan kerudung hijau

so that we could erase the green hood in postproduction

sehingga kita bisa menghapus kerudung hijau di pasca-produksi

and replace it with Robert Lepage's head.

dan menggantinya dengan kepala Robert Lepage.

So he became like a renaissance man,

Jadi dia menjadi seperti manusia Renaisans,

and here's what it looks like in the movie.

dan inilah tampak akhirnya di dalam film itu.

(Music)

(Musik)

(Video) Robert Lepage: [As usual, Arthur's drawing

(Video) Robert Lepage: [Seperti biasa, gambar Arthur

didn't account for the technical challenges.

tidak menjadi tantangan teknis.

I welded the breech, but the valve is still gaping.

Saya mengelas belakangnya, tetapi katupnya masih menganga.

I tried to lift the pallets to lower the pressure in the sound box,

Saya mencoba mengangkat palet untuk menurunkan tekanan dalam kotak suara,

but I might have hit a heartstring.

tetapi saya mungkin telah mengenai pembuluh jantungnya.

It still sounds too low.]

Kedengarannya masih terlalu rendah.]

Jacques Languirand: [That's normal.

Jacques Languirand: [Itu normal.

The instrument always ends up resembling its model.]

Pada akhirnya alat selalu menyerupai dengan modelnya.]

(Music)

(Musik)

Martin Villeneuve: Now these musical instruments

Martin Villeneuve: Nah, alat-alat musik

that you see in this excerpt,

yang Anda lihat dalam cuplikan ini

they're my second example of how

adalah contoh kedua bagaimana

constraints can boost creativity,

kendala dapat meningkatkan kreativitas,

because I desperately needed these objects in my movie.

karena saya sangat membutuhkan benda-benda tersebut dalam film saya.

They are objects of desire.

Itu adalah objek dari keinginan,

They are imaginary musical instruments.

alat-alat musik yang imajiner,

And they carry a nice story with them.

yang membawa cerita yang bagus.

Actually, I knew what these things would look like

Sebenarnya, saya sudah tahu bagaimana hal ini akan terlihat nantinya

in my mind for many, many years.

dalam pikiran saya selama bertahun-tahun.

But my problem was, I didn't have the money

Tetapi masalah saya adalah saya tidak punya uang

to pay for them. I couldn't afford them.

untuk membayar mereka. Saya tidak mampu.

So that's kind of a big problem too.

Jadi itu adalah masalah yang besar juga.

How do you get something that you can't afford?

Bagaimana Anda mendapatkan sesuatu yang tidak terjangkau?

And, you know, I woke up one morning with a pretty good idea.

Dan, Anda tahu, saya terbangun pada suatu pagi dengan ide yang cukup baik.

I said, "What if I have somebody else pay for them?"

Saya berkata, "Bagaimana jika ada orang lain membayar mereka?"

(Laughter)

(Tertawa)

But who on Earth would be interested

Tetapi siapa orang di bumi ini yang akan tertarik

by seven not-yet-built musical instruments

akan tujuh alat musik yang belum ada

inspired by women's bodies?

dan terinspirasi oleh tubuh perempuan?

And I thought of Cirque du Soleil in Montreal,

Dan saya berpikir tentang Cirque du Soleil di Montreal,

because who better to understand the kind of

karena siapa yang memahami jenis puisi gila

crazy poetry that I wanted to put on screen?

yang ingin saya tampilkan pada layar ini dengan lebih baik?

So I found my way to Guy Laliberté, Cirque du Soleil's CEO,

Saya berhasil bertemu Guy Laliberté, CEO Cirque du Soleil,

and I presented my crazy idea to him

dan saya menyajikan ide gila saya

with sketches like this and visual references,

dengan sketsa seperti ini dan juga referensi visual,

and something pretty amazing happened.

dan sesuatu yang hebat terjadi.

Guy was interested by this idea

Guy tertarik dengan ide ini

not because I was asking for his money,

bukan karena saya meminta uang,

but because I came to him with a good idea

tetapi karena saya datang dengan ide yang baik

in which everybody was happy.

di mana semua orang merasa senang.

It was kind of a perfect triangle

Itu adalah jenis segitiga yang sempurna

in which the art buyer was happy

di mana pembeli seni senang

because he got the instruments at a cheaper price,

karena mendapat instrumen dengan harga yang lebih murah,

because they weren't even made.

karena barangnya bahkan belum dibuat.

He took a leap of faith.

Dia mengambil lompatan kepercayaan.

And the artist, Dominique Engel, brilliant guy,

Dan seniman ini, Dominique Engel, seorang yang brilian,

he was happy too because he had a dream project

dia juga senang karena mendapatkan proyek impiannya

to work on for a year.

untuk bekerja selama setahun.

And obviously I was happy because I got the instruments

Dan saya jelas merasa senang karena saya mendapat instrumen gratis

in my film for free, which was kind of what I tried to do.

untuk film saya, yang memang saya butuhkan.

So here they are.

Jadi disinilah mereka semua.

And my last example of how constraints

Dan contoh terakhir saya tentang bagaimana kendala

can boost creativity

dapat meningkatkan kreativitas

comes from the green,

berasal dari warna hijau,

because this is a weird color, a crazy color,

karena ini adalah warna yang aneh, warna yang gila,

and you need to replace the green screens eventually

dan akhirnya Anda perlu mengganti layar hijau.

and you must figure that out sooner rather than later.

Anda lebih baik Anda menemukannya dengan cepat.

And I had, again, pretty much, ideas in my mind

Dan saya, sekali lagi, memiliki ide-ide dalam pikiran saya

as to what the world would be,

tentang bagaimana dunia nantinya,

but then again I turned to my childhood imagination

tetapi sekali lagi saya menoleh ke imajinasi masa kanak-kanak saya

and went to the work of Belgian comic book master

dan mengacu pada karya pakar buku komik Belgia

François Schuiten in Belgium.

François Schuiten di Belgia.

And this guy is another guy I admire a lot,

Orang ini adalah pria lain yang sangat saya kagumi,

and I wanted him to be involved in the movie

dan saya ingin dia terlibat dalam film

as a production designer.

sebagai seorang desainer produksi.

But people told me, you know, Martin, it's impossible,

Tetapi orang mengatakan kepada saya, Anda tahu, Martin, itu mustahil,

the guy is too busy and he will say no.

pria itu terlalu sibuk dan ia akan mengatakan tidak.

Well, I said, you know what, instead of mimicking his style,

Saya berkata, tahukah Anda, daripada meniru gayanya,

I might as well call the real guy and ask him,

saya lebih baik memanggil juga orang yang sebenarnya dan bertanya,

and I sent him my books,

saya mengirimkan buku-buku saya,

and he answered that he was interested

dan dia menjawab bahwa dia tertarik

in working on the film with me

untuk mengerjakan film dengan saya

because he could be a big fish in a small aquarium.

karena dia bisa menjadi ikan besar di akuarium yang kecil.

In other words, there was space for him to dream with me.

Dengan kata lain, ada ruang bagi dia untuk bermimpi dengan saya.

So here I was with one of my childhood heroes,

Inilah saya dengan salah satu pahlawan masa kanak-kanak saya,

drawing every single frame that's in the film

menggambar setiap gambar yang ada di film,

to turn that into Montreal in the future.

mengubahnya bahwa menjadi Montreal di masa depan.

And it was an amazing collaboration

Dan itu sungguh merupakan kolaborasi yang menakjubkan

to work with this great artist whom I admire.

untuk dapat bekerja dengan seniman besar yang saya kagumi.

But then, you know, eventually you have to turn

Tetapi kemudian, Anda tahu, akhirnya Anda harus mengubah

all these drawings into reality.

semua gambar-gambar ini menjadi kenyataan.

So, again, my solution was to aim

Jadi, sekali lagi, solusi saya adalah untuk mendapatkan

for the best possible artist that I could think of.

seniman terbaik yang bisa saya pikirkan.

And there's this guy in Montreal, another Quebecois

Dan ada seorang pria di Montreal, seorang Quebec yang lain

called Carlos Monzon, and he's a very good VFX artist.

bernama Carlos Seoul, dan dia adalah seorang seniman VFX yang hebat

This guy had been lead compositor on such films

Orang ini telah memimpin kompositor dalam film-film

as "Avatar" and "Star Trek" and "Transformers,"

seperti "Avatar" dan "Star Trek" dan "Transformers"

and other unknown projects like this,

dan proyek lainnya tidak diketahui seperti ini,

and I knew he was the perfect fit for the job,

dan saya tahu dia sungguh sempurna untuk pekerjaan ini,

and I had to convince him,

dan saya harus meyakinkannya,

and, instead of working on the next Spielberg movie,

dan, daripada bekerja dalam film Spielberg yang berikutnya,

he accepted to work on mine.

dia setuju untuk bekerja dalam film saya.

Why? Because I offered him a space to dream.

Mengapa? Karena saya menawarkan ruang untuk bermimpi.

So if you don't have money to offer to people,

Jadi jika Anda tidak punya uang untuk ditawarkan kepada orang-orang,,

you must strike their imagination with something

Anda harus menyerang imajinasi mereka dengan sesuatu yang

as nice as you can think of.

terbaik yang bisa Anda pikirkan.

So this is what happened on this movie,

Jadi inilah apa yang terjadi dalam film ini,

and that's how it got made,

dan bagaimana film ini dapat dibuat,

and we went to this very nice postproduction company

dan kami lantas pergi ke perusahaan pasca produksi yang sangat bagus

in Montreal called Vision Globale,

di Montreal yang disebut Vision Globale,

and they lent their 60 artists to work full time

dan mereka meminjamkan 60 seniman mereka untuk bekerja penuh waktu

for six months to do this crazy film.

selama enam bulan untuk mengerjakan film gila ini.

So I want to tell you that, if you have some crazy ideas

Jadi saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa jika Anda memiliki beberapa ide-ide gila

in your mind, and that people tell you

dalam pikiran Anda, dan jika orang-orang memberitahu Anda

that it's impossible to make,

bahwa ide gila tersebut tidak mungkin dibuat,

well, that's an even better reason to want to do it,

maka, itu merupakan alasan yang lebih baik untuk melakukannya,

because people have a tendency

karena orang-orang memiliki kecenderungan

to see the problems rather than the final result,

untuk melihat masalah daripada hasil akhir,

whereas if you start to deal with problems

sedangkan jika Anda mulai berurusan dengan masalah

as being your allies rather than your opponents,

sebagai sekutu dan bukan sebagai lawan,

life will start to dance with you

hidup akan mulai berdansa bersaman Anda

in the most amazing way.

dengan cara yang paling menakjubkan.

I have experienced it.

Saya pernah mengalami hal itu.

And you might end up doing some crazy projects,

Dan Anda mungkin berakhir mengerjakan beberapa proyek gila,

and who knows, you might even end up

dan siapa tahu, bahkan pada akhirnya Anda akan

going to Mars.

pergi ke Mars.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)