Rory Stewart: Time to end the war in Afghanistan

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Irma Amelia

The question today is not:

Kini pertanyaannya bukanlah:

Why did we invade Afghanistan?

Mengapa kita menginvasi Afganistan?

The question is:

Pertanyaannya adalah:

why are we still in Afghanistan

Mengapa kita masih di Afganistan

one decade later?

satu dekade kemudian?

Why are we spending

Mengapa kita menghabiskan

$135 billion?

135 miliar dolar?

Why have we got 130,000 troops on the ground?

Mengapa ada 130.000 pasukan di lapangan?

Why were more people killed

Mengapa lebih banyak orang terbunuh

last month

pada bulan lalu

than in any preceding month

daripada bulan-bulan sebelumnya

of this conflict?

dalam konflik ini?

How has this happened?

Bagaimana hal ini terjadi?

The last 20 years

20 tahun terakhir

has been the age of intervention,

telah menjadi zaman campur tangan,

and Afghanistan is simply one act

dan Afganistan hanyalah satu babak

in a five-act tragedy.

dari lima babak tragedi.

We came out of the end of the Cold War

Kita keluar dari akhir Perang Dingin

in despair.

dalam keputusasaan.

We faced Rwanda;

Kita menghadapi Rwanda,

we faced Bosnia,

Bosnia,

and then we rediscovered our confidence.

lalu kita menemukan kembali kepercayaan diri kita.

In the third act, we went into Bosnia and Kosovo

Pada babak ketiga, kita pergi ke Bosnia dan Kosovo

and we seemed to succeed.

dan tampaknya kita berhasil.

In the fourth act, with our hubris,

Dalam babak keempat, dengan keangkuhan kita,

our overconfidence developing,

kepercayaan diri berlebihan,

we invaded Iraq and Afghanistan,

kita menginvasi Irak dan Afganistan.

and in the fifth act,

Dan pada babak kelima,

we plunged into a humiliating mess.

kita jatuh pada kekacauan memalukan.

So the question is: What are we doing?

Jadi pertanyaannya adalah: Apa yang sedang kita lakukan?

Why are we still stuck in Afghanistan?

Mengapa kita masih terjebak di Afganistan?

And the answer, of course,

Dan jawabannya, tentu saja,

that we keep being given

yang selalu kita dapatkan

is as follows:

adalah seperti ini.

we're told that we went into Afghanistan

Kita diberi tahu bahwa kita pergi ke Afganistan

because of 9/11,

karena peristiwa 11 September,

and that we remain there

dan kita tetap di sana

because the Taliban poses an existential threat

karena Taliban masih merupakan ancaman

to global security.

bagi keamanan global.

In the words of President Obama,

Mengutip perkataan Presiden Obama,

"If the Taliban take over again,

"Jika Taliban kembali mengambil alih,

they will invite back Al-Qaeda,

mereka akan kembali mengundang Al-Qaeda,

who will try to kill as many of our people

yang akan mencoba membunuh rakyat kita

as they possibly can."

sebanyak yang mereka mampu."

The story that we're told

Cerita yang diberikan kepada kita

is that there was a "light footprint" initially --

adalah pada awalnya ada jejak ringan --

in other words, that we ended up in a situation

dengan kata lain, pada akhirnya kita berada pada situasi

where we didn't have enough troops,

di mana kita tidak memiliki cukup pasukan,

we didn't have enough resources,

kita tidak memiliki cukup sumber daya,

that Afghans were frustrated --

bahwa penduduk Afganistan frustasi.

they felt there wasn't enough progress

Mereka merasa tidak ada kemajuan yang cukup

and economic development and security,

dalam perkembangan ekonomi dan keamanan,

and therefore the Taliban came back --

sehingga Taliban akan kembali.

that we responded in 2005 and 2006

Sehingga kita menanggapinya pada tahun 2005 dan 2006

with troop deployments,

dengan pengiriman pasukan,

but we still didn't put enough troops on the ground.

namun kita masih tidak mengirimkan cukup pasukan di lapangan.

And that it wasn't until 2009,

Dan hingga sampai tahun 2009,

when President Obama signed off on a surge,

saat Presiden Obama menandatangani peningkatan pasukan,

that we finally had,

di mana akhirnya kita memiliki,

in the words of Secretary Clinton,

menurut perkataan Menteri Clinton,

"the strategy, the leadership and the resources."

"strategi, kepemimpinan, dan sumber daya",

So, as the president now reassures us,

sehingga, seperti yang diyakinkan oleh presiden,

we are on track to achieve our goals.

kita kembali ke jalur untuk mencapai tujuan kita.

All of this is wrong.

Semua ini salah.

Every one of those statements is wrong.

Setiap pernyataan ini salah.

Afghanistan does not

Afganistan tidak

pose an existential threat

menimbulkan ancaman

to global security.

pada keamanan global.

It is extremely unlikely

Sangat tidak mungkin

the Taliban would ever be able to take over the country --

Taliban akan pernah dapat mengambil alih negara itu --

extremely unlikely they'd be able to seize Kabul.

sangat tidak mungkin mereka dapat menguasai Kabul.

They simply don't have a conventional military option.

Mereka tidak memiliki opsi militer konvensional.

And even if they were able to do so, even if I'm wrong,

Dan walaupun mereka dapat melakukannya, bahkan jika saya salah,

it's extremely unlikely

sangat tidak mungkin

the Taliban would invite back Al-Qaeda.

Taliban akan mengundang kembali Al-Qaeda.

From the Taliban's point of view,

Dari sudut pandang Taliban,

that was their number one mistake last time.

itu adalah kesalahan nomor satu mereka di masa lalu.

If they hadn't invited back Al-Qaeda,

Jika mereka tidak mengundang Al-Qaeda,

they would still be in power today.

mereka masih berkuasa saat ini.

And even if I'm wrong about those two things,

Dan bahkan jika saya salah tentang kedua hal ini,

even if they were able to take back the country,

bahkan jika Taliban dapat mengambil alih negara ini,

even if they were to invite back Al-Qaeda,

bahkan jika mereka mengundang kembali Al-Qaeda,

it's extremely unlikely

sangat tidak mungkin

that Al-Qaeda would significantly enhance

Al-Qaeda dapat jauh meningkatkan kemampuannya

its ability to harm the United States

untuk membahayakan Amerika Serikat

or harm Europe.

atau Eropa.

Because this isn't the 1990s anymore.

Karena ini bukanlah tahun 1990-an lagi.

If the Al-Qaeda base

Jika basis Al-Qaeda

was to be established near Ghazni,

berada di dekat Ghazni,

we would hit them very hard,

kita sudah memukul mereka dengan keras,

and it would be very, very difficult

dan akan sangat sulit

for the Taliban to protect them.

bagi Taliban untuk melindungi mereka.

Furthermore, it's simply not true

Terlebih lagi, tidak benar

that what went wrong in Afghanistan

bahwa apa yang salah di Afganistan

is the light footprint.

adalah jejak ringan.

In my experience, in fact,

Menurut pengalaman saya, sebenarnya,

the light footprint was extremely helpful.

jejak yang ringan itu sangat membantu.

And these troops that we brought in --

Dan pasukan yang kita bawa ini --

it's a great picture of David Beckham

ini sebuah foto luar biasa David Beckham

there on the sub-machine gun --

dengan senapan semi-mesin --

made the situation worse, not better.

membuat situasi lebih buruk, bukan lebih baik.

When I walked across Afghanistan

Saat saya berjalan melintasi Afganistan

in the winter of 2001-2002,

pada musim dingin 2001-2002,

what I saw was scenes like this.

saya melihat pemandangan seperti ini.

A girl, if you're lucky,

Seorang gadis, jika beruntung,

in the corner of a dark room --

di sudut ruangan gelap --

lucky to be able to look at the Koran.

cukup beruntung untuk dapat melihat Al-Quran.

But in those early days

Namun pada hari-hari itu

when we're told we didn't have enough troops and enough resources,

saat kita dikabarkan tidak memiliki pasukan dan sumber daya yang cukup,

we made a lot of progress in Afghanistan.

kita membuat banyak kemajuan di Afganistan.

Within a few months,

Dalam beberapa bulan,

there were two and a half million more girls in school.

anak perempuan yang bersekolah lebih banyak 2½ juta orang.

In Sangin where I was sick in 2002,

Saat saya sakit di Sangin pada tahun 2002,

the nearest health clinic

klinik kesehatan terdekat

was within three days walk.

berjarak tiga hari jalan kaki.

Today, there are 14 health clinics

Kini, di daerah itu saja

in that area alone.

ada 14 klinik kesehatan.

There was amazing improvements.

Ada kemajuan yang luar biasa.

We went from almost no Afghans

Kita beralih dari hampir semua orang Afganistan

having mobile telephones during the Taliban

tidak memiliki ponsel selama masa Taliban

to a situation where, almost overnight,

hingga situasi di mana, hampir dalam semalam

three million Afghans had mobile telephones.

3 juta orang Afganistan memiliki ponsel.

And we had progress in the free media.

Dan ada juga kemajuan dalam kebebasan media.

We had progress in elections --

Kemajuan dalam pemilu --

all of this with the so-called light footprint.

semua hal ini yang disebut jejak ringan.

But when we began to bring more money,

Namun saat kita mulai menambah uang,

when we began to invest more resources,

saat kita mulai menanamkan lebih banyak sumber daya,

things got worse, not better. How?

semua menjadi lebih buruk, tidak lebih baik. Mengapa?

Well first see, if you put 125 billion dollars a year

Pertama-tama, jika Anda memberikan 125 miliar dolar per tahun

into a country like Afghanistan

ke negara seperti Afganistan

where the entire revenue of the Afghan state

yang seluruh pendapatan negaranya

is one billion dollars a year,

adalah 1 miliar dolar per tahun,

you drown everything.

Anda menenggelamkan semuanya.

It's not simply corruption and waste

Anda tidak sekedar menciptakan

that you create;

korupsi dan pemborosan,

you essentially replace the priorities of the Afghan government,

Anda mengubah prioritas dari pemerintahan Afganistan,

the elected Afghan government,

pemerintahan Afganistan yang terpilih,

with the micromanaging tendencies

dengan kecenderungan manajemen mikro

of foreigners on short tours

orang asing dalam kunjungan singkat

with their own priorities.

dengan prioritas mereka sendiri.

And the same is true for the troops.

Dan hal yang sama juga terjadi pada pasukan.

When I walked across Afghanistan,

Saat saya berjalan melintasi Afganistan,

I stayed with people like this.

saya tinggal dengan orang-orang seperti ini.

This is Commandant Haji Malem Mohsin Khan of Kamenj.

Dia adalah Komandan Haji Malem Mohsin Khan dari Kamenj.

Commandant Haji Malem Mohsin Khan of Kamenj was a great host.

Komandan Haji Malem Mohsin Khan dari Kamenj adalah tuan rumah yang luar biasa.

He was very generous,

Dia sangat murah hati

like many of the Afghans I stayed with.

seperti kebanyakan orang Afganistan yang tinggal bersama saya.

But he was also considerably more conservative,

Namun dia juga jauh lebih konservatif,

considerably more anti-foreign,

jauh lebih anti terhadap orang asing,

considerably more Islamist

jauh lebih Islam

than we'd like to acknowledge.

dari yang ingin kita akui

This man, for example, Mullah Mustafa,

Pria ini, sebagai contoh, Mullah Mustafa,

tried to shoot me.

mencoba menembak saya.

And the reason I'm looking a little bit perplexed in this photograph

Dan alasan saya terlihat agak kacau pada foto ini

is I was somewhat frightened,

adalah saya sedikit takut,

and I was too afraid on this occasion

dan saya terlalu takut pada saat itu

to ask him, having run for an hour through the desert

untuk bertanya, setelah berlari 1 jam melintasi padang pasir

and taken refuge in this house,

dan membawa pengungsi ke dalam rumahnya,

why he had turned up and wanted to have his photograph taken with me.

mengapa dia berubah dan ingin berfoto bersama saya.

But 18 months later, I asked him

Namun 18 bulan kemudian, saya bertanya

why he had tried to shoot me.

mengapa dia mencoba menembak saya.

And Mullah Mustafa -- he's the man with the pen and paper --

Dan Mullah Mustafa -- pria yang memegang pena dan kertas itu --

explained that the man sitting immediately to the left as you look at the photograph,

menjelaskan bahwa orang yang duduk di sebelah kirinya pada foto itu

Nadir Shah

Nadir Shah

had bet him that he couldn't hit me.

bertaruh dia tidak akan dapat melukai saya.

Now this is not to say

Saya tidak ingin berkata

Afghanistan is a place full of people like Mullah Mustafa.

Afganistan adalah tempat penuh dengan orang seperti Mullah Mustafa.

It's not; it's a wonderful place

Bukan; ini tempat yang menakjubkan

full of incredible energy and intelligence.

penuh dengan energi dan kecerdasan luar biasa.

But it is a place

Namun inilah tempat

where the putting-in of the troops

di mana dengan mengirimkan lebih banyak pasukan

has increased the violence rather than decreased it.

telah meningkatkan kekerasan, bukannya mengurangi.

2005, Anthony Fitzherbert,

Di tahun 2005, Anthony Fitzherbert,

an agricultural engineer,

seorang insinyur pertanian,

could travel through Helmand,

dapat bepergian melintasi Helmand,

could stay in Nad Ali, Sangin and Ghoresh,

tinggal di Nad Ali, Sangin, dan Ghoresh,

which are now the names of villages where fighting is taking place.

yang kini merupakan nama desa di mana terjadi pertempuran.

Today, he could never do that.

Kini, dia tidak akan dapat melakukannya.

So the idea that we deployed the troops

Jadi ide untuk mengirimkan pasukan

to respond to the Taliban insurgency

untuk menanggapi pemberontakan Taliban

is mistaken.

itu salah.

Rather than preceding the insurgency,

Bukannya mengurangi pemberontakan,

the Taliban followed the troop deployment,

Taliban mengikuti pengiriman pasukan itu.

and as far as I'm concerned,

Dan setahu saya,

the troop deployment caused their return.

pengiriman pasukan menyebabkan mereka kembali.

Now is this a new idea?

Lalu apakah ini ide yang baru?

No, there have been any number of people

Tidak, sudah ada beberapa orang

saying this over the last seven years.

yang mengatakan hal ini selama 7 tahun terakhir.

I ran a center at Harvard

Saya menjalankan pusat penelitian di Harvard

from 2008 to 2010,

dari tahun 2008 hingga 2010.

and there were people like Michael Semple there

Dan ada orang-orang seperti Michael Semple

who speak Afghan languages fluently,

yang lancar berbicara Bahasa Afganistan,

who've traveled to almost every district in the country.

yang bepergian ke hampir semua daerah di negara itu.

Andrew Wilder, for example,

Andrew Wilder, contohnya

born on the Pakistan-Iranian border,

lahir di perbatasan Pakistan dan Iran,

served his whole life

menjalani seluruh hidupnya

in Pakistan and Afghanistan.

di Pakistan dan Afganistan.

Paul Fishstein who began working there in 1978 --

Paul Fishstein yang mulai bekerja di sana pada tahun 1978 --

worked for Save the Children,

bekerja untuk Save the Children,

ran the Afghan research and evaluation unit.

menjalankan unit penelitian dan evaluasi di Afganistan.

These are people

Ini adalah orang-orang

who were able to say consistently

yang dapat mengatakan dengan konsisten

that the increase in development aid

bahwa peningkatan bantuan untuk pengembangan

was making Afghanistan less secure, not more secure --

membuat Afganistan lebih tidak aman, bukan lebih aman --

that the counter-insurgency strategy

bahwa strategi melawan pemberontakan

was not working and would not work.

tidak berhasil dan tidak akan berhasil.

And yet, nobody listened to them.

Namun, tidak ada yang mendengarkan mereka.

Instead,

Malahan,

there was a litany of astonishing optimism.

ada lagu dari optimisme luar biasa.

Beginning in 2004,

Dimulai dari tahun 2004,

every general came in saying,

setiap jenderal berkata,

"I've inherited a dismal situation,

"Saya mewarisi situasi yang suram,

but finally I have the right resources and the correct strategy,

namun akhirnya saya memiliki sumber daya dan strategi yang benar

which will deliver,"

yang akan berhasil,"

in General Barno's word in 2004,

dalam perkataan Jenderal Barno di tahun 2004,

the "decisive year."

"tahun yang menentukan".

Well guess what? It didn't.

Tebak apa? Bukan.

But it wasn't sufficient to prevent General Abuzaid saying

Namun itu tidak cukup untuk mencegah Jenderal Abuzaid untuk berkata

that he had the strategy and the resources

bahwa dia memiliki strategi dan sumber daya

to deliver, in 2005,

untuk berhasil, di tahun 2005,

the "decisive year."

"tahun yang menentukan".

Or General David Richards to come in 2006

Atau Jenderal David Richards untuk muncul di tahun 2006

and say he had the strategy and the resources

dan berkata dia memiliki strategi dan sumber daya

to deliver the "crunch year."

untuk mengatasi "tahun genting".

Or in 2007,

Atau di tahun 2007,

the Norwegian deputy foreign minister, Espen Eide,

deputi menteri luar negeri Norwegia, Espen Eide,

to say that that would deliver the "decisive year."

yang mengatakan dia akan memberikan "tahun yang menentukan".

Or in 2008, Major General Champoux

Atau di tahun 2008, Mayor Jenderal Champoux

to come in and say he would deliver the "decisive year."

datang dan berkata dia akan memberikan "tahun yang menentukan".

Or in 2009, my great friend,

Atau di tahun 2009, sahabat baik saya,

General Stanley McChrystal,

Jenderal Stanley McChrystal,

who said that he was "knee-deep in the decisive year."

yang berkata "lututnya terendam dalam tahun yang menentukan".

Or in 2010,

Atau di tahun 2010,

the U.K. foreign secretary, David Miliband,

menteri luar negeri Inggris, David Miliband,

who said that at last we would deliver the "decisive year."

yang mengatakan bahwa akhirnya kita akan memberikan "tahun yang menentukan".

And you'll be delighted to hear in 2011, today,

Dan Anda akan senang untuk mendengar, di tahun 2011

that Guido Westerwelle, the German foreign minister,

Guido Westerwelle, menteri luar negeri Jerman

assures us that we are in the "decisive year."

meyakinkan kita bahwa kita berada pada "tahun yang menentukan".

(Applause)

(Tepuk tangan)

How do we allow

Bagaimana kita mengijinkan

any of this to happen?

hal-hal ini terjadi?

Well the answer, of course, is,

Jawabannya, tentu saja adalah

if you spend 125 billion or 130 billion

jika Anda menghabiskan 125 atau 130 miliar

dollars a year in a country,

dolar per tahun pada sebuah negara,

you co-opt almost everybody.

Anda memenangkan hampir semua hati orang,

Even the aid agencies,

bahkan lembaga bantuan --

who begin to receive an enormous amount of money

yang mulai menerima uang dalam jumlah besar

from the U.S. and the European governments

dari pemerintah Amerika Serikat dan Eropa

to build schools and clinics,

untuk membangun sekolah dan klinik --

are somewhat disinclined

menjadi segan

to challenge the idea

untuk menentang ide

that Afghanistan is an existential threat

bahwa Afganistan adalah ancaman

to global security.

bagi keamanan global.

They're worried, in other words,

Dengan kata lain mereka takut

that if anybody believes that it wasn't such a threat --

jika ada orang yang percaya Afganistan bukanlah ancaman --

Oxfam, Save the Children

Oxfan, Save the Children --

wouldn't get the money

tidak akan mendapatkan uang

to build their hospitals and schools.

untuk membangun rumah sakit dan sekolah.

It's also very difficult to confront a general

Sangat sulit juga untuk menentang seorang jenderal

with medals on his chest.

dengan rentetan medali di dadanya.

It's very difficult for a politician,

Sangat sulit bagi politisi

because you're afraid that many lives have been lost in vain.

karena Anda takut bahwa banyak nyawa telah hilang sia-sia.

You feel deep, deep guilt.

Anda merasa sangat bersalah.

You exaggerate your fears,

Anda membesar-besarkan ketakutan Anda.

and you're terrified about the humiliation

Dan Anda takut akan rasa malu

of defeat.

dari kekalahan.

What is the solution to this?

Apa jalan keluar dari masalah ini?

Well the solution to this

Jalan keluar dari masalah ini

is we need to find a way

adalah kita perlu mencari cara

that people like Michael Semple, or those other people,

sehingga orang-orang seperti Michael Semple atau yang lainnya

who are telling the truth, who know the country,

yang mengatakan kebenaran, yang tahu negara itu

who've spent 30 years on the ground --

yang menghabiskan 30 tahun di lapangan --

and most importantly of all,

dan yang paling penting adalah

the missing component of this --

unsur yang hilang dari masalah ini --

Afghans themselves,

penduduk Afganistan sendiri,

who understand what is going on.

yang mengerti apa yang sedang terjadi.

We need to somehow get their message

Bagaimanapun juga kita harus mengantarkan pesan mereka

to the policymakers.

kepada para pembuat kebijakan.

And this is very difficult to do

Dan hal ini sangat sulit

because of our structures.

karena struktur kita.

The first thing we need to change

Hal pertama yang harus kita ubah

is the structures of our government.

adalah struktur dari pemerintahan kita.

Very, very sadly,

Sangat disayangkan,

our foreign services, the United Nations,

layanan asing kita, PBB,

the military in these countries

pasukan di negara-negara ini

have very little idea of what's going on.

sangat sedikit mengetahui tentang apa yang terjadi.

The average British soldier is on a tour of only six months;

Rata-rata tentara Inggris pergi hanya selama 6 bulan,

Italian soldiers, on tours of four months;

tentara Italia, pergi selama 4 bulan,

the American military, on tours of 12 months.

tentara Amerika, pergi selama 12 bulan.

Diplomats are locked in embassy compounds.

Diplomat terkunci di daerah kedutaan besar.

When they go out, they travel in these curious armored vehicles

Saat keluar, mereka bepergian dalam kendaraan lapis baja aneh ini

with these somewhat threatening security teams

dengan pasukan keamanan yang tampak mengancam

who ready 24 hours in advance

yang sudah siap 24 jam sebelumnya

who say you can only stay on the ground for an hour.

yang berkata Anda hanya dapat berada di lapangan selama 1 jam.

In the British embassy in Afghanistan

Di Kedutaan Inggris di Afganistan

in 2008,

pada tahun 2008,

an embassy of 350 people,

kedutaan besar dengan 350 orang,

there were only three people who could speak Dari,

hanya ada 3 orang yang dapat berbicara Bahasa Dari,

the main language of Afghanistan, at a decent level.

bahasa utama Afganistan, dengan tingkat lumayan.

And there was not a single Pashto speaker.

Dan tidak ada orang yang dapat berbicara Bahasa Pashto.

In the Afghan section in London

Di bagian Afganistan di London

responsible for governing Afghan policy on the ground,

yang bertanggung jawab membuat keputusan di lapangan,

I was told last year

tahun lalu saya diberi tahu

that there was not a single staff member

tidak ada satupun pegawai

of the foreign office in that section

di kantor luar negeri pada bagian itu

who had ever served

yang pernah bertugas

on a posting in Afghanistan.

di Afganistan.

So we need to change that institutional culture.

Jadi kita perlu mengubah budaya kelembagaan itu.

And I could make the same points about the United States

Dan saya dapat menyebutkan hal yang sama tentang Amerika Serikat

and the United Nations.

dan PBB.

Secondly, we need to aim off of the optimism of the generals.

Yang kedua, kita perlu mengarahkan optimisme para jenderal.

We need to make sure that we're a little bit suspicious,

Kita perlu meyakinkan bahwa kita sedikit curiga

that we understand that optimism

bahwa kita mengerti optimisme

is in the DNA of the military,

ada pada DNA yang dimiliki militer,

that we don't respond to it

sehingga kita tidak menanggapinya

with quite as much alacrity.

dengan berlebihan.

And thirdly, we need to have some humility.

Dan yang ketiga, kita perlu memiliki kerendahan hati.

We need to begin from the position

Kita harus mulai dari posisi

that our knowledge, our power,

di mana pengetahuan kita, kekuatan kita,

our legitimacy

legitimasi kita,

is limited.

terbatas.

This doesn't mean

Ini tidak berarti

that intervention around the world is a disaster.

campur tangan di berbagai belahan dunia adalah bencana.

It isn't.

Tidak.

Bosnia and Kosovo

Bosnia dan Kosovo

were signal successes,

adalah tanda kesuksesan,

great successes.

kesuksesan besar.

Today when you go to Bosnia

Kini jika Anda pergi ke Bosnia

it is almost impossible to believe

hampir tidak dapat dipercaya

that what we saw in the early 1990s happened.

apa yang kita lihat di awal 1990-an sebenarnya terjadi.

It's almost impossible to believe the progress we've made

Kemajuan yang telah kita buat sejak tahun 1994

since 1994.

hampir tidak dapat dipercaya.

Refugee return,

Kembalinya para pengungsi,

which the United Nations High Commission for Refugees

yang Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi

thought would be extremely unlikely,

pikir hal itu hampir tidak mungkin,

has largely happened.

telah terjadi.

A million properties have been returned.

1 juta properti telah dikembalikan.

Borders between the Bosniak territory

Batas antara wilayah Bosnia

and the Bosnian-Serb territory have calmed down.

dengan wilayah Bosnia-Serbia telah menjadi tenang.

The national army has shrunk.

Tentara nasional telah menyusut.

The crime rates in Bosnia today

Tingkat kejahatan di Bosnia saat ini

are lower than they are in Sweden.

lebih rendah daripada Swedia.

This has been done

Hal ini telah dilakukan

by an incredible, principled effort

dengan upaya yang luar biasa dan penuh keyakinan

by the international community,

dari komunitas internasional,

and, of course, above all,

dan, tentu saja, di atas semuanya

by Bosnians themselves.

oleh penduduk Bosnia itu sendiri.

But you need to look at context.

Namun Anda perlu melihat konteksnya.

And this is what we've lost in Afghanistan and Iraq.

Inilah yang tidak ada di Afganistan dan Irak.

You need to understand that in those places

Anda harus mengerti bahwa di tempat itu

what really mattered

apa yang benar-benar penting

was, firstly, the role of Tudman and Milosevic

pertama-tama, peran Tudman dan Milosevic

in coming to the agreement,

dalam mencapai kesepakatan,

and then the fact those men went,

dan kemudian kenyataan bahwa orang-orang itu pergi,

that the regional situation improved,

bahwa situasi regional meningkat,

that the European Union could offer Bosnia

bahwa Uni Eropa dapat menawarkan kepada Bosnia

something extraordinary:

sesuatu yang luar biasa:

the chance to be part

kesempatan untuk menjadi bagian

of a new thing, a new club,

dari hal yang baru, kelompok baru,

a chance to join something bigger.

kesempatan untuk bergabung pada sesuatu yang lebih besar.

And finally, we need to understand that in Bosnia and Kosovo,

Dan akhirnya, kita harus mengerti bahwa di Bosnia dan Kosovo,

a lot of the secret of what we did,

banyak rahasia dari apa yang kita lakukan,

a lot of the secret of our success,

banyak rahasia dari kesuksesan kita

was our humility --

adalah kerendahan hati kita --

was the tentative nature of our engagement.

adalah sifat keterlibatan kita yang sementara.

We criticized people a lot in Bosnia

Kita banyak mengkritik orang di Bosnia

for being quite slow to take on war criminals.

karena cukup lambat dalam menangkap penjahat perang.

We criticized them

Kita mengkritik mereka

for being quite slow to return refugees.

karena cukup lambat untuk memulangkan pengungsi.

But that slowness, that caution,

Namun kelambatan itu, kehati-hatian itu

the fact that President Clinton initially said

kenyataan di mana Presiden Clinton pada awalnya mengatakan

that American troops would only be deployed for a year,

bahwa pasukan Amerika hanya akan ada di sana selama 1 tahun,

turned out to be a strength,

ternyata menjadi kekuatan

and it helped us to put our priorities right.

dan hal itu membantu kita menetapkan prioritas kita dengan benar.

One of the saddest things

Salah satu hal terburuk

about our involvement in Afghanistan

tentang keterlibatan kita di Afganistan

is that we've got our priorities out of sync.

adalah kita tidak menyusun prioritas dengan benar.

We're not matching our resources to our priorities.

Kita tidak menyesuaikan sumber daya dengan prioritas.

Because if what we're interested in is terrorism,

Karena jika yang penting bagi kita adalah terorisme,

Pakistan is far more important than Afghanistan.

Pakistan jauh lebih penting daripada Afganistan.

If what we're interested in is regional stability,

Jika yang penting bagi kita adalah stabilitas regional,

Egypt is far more important.

Mesir jauh lebih penting.

If what we're worried about is poverty and development,

Jika yang kita takutkan adalah kemiskinan dan perkembangan,

sub-Saharan Africa is far more important.

Afrika sub-Sahara jauh lebih penting.

This doesn't mean that Afghanistan doesn't matter,

Ini tidak berarti bahwa Afganistan tidak penting,

but that it's one of 40 countries in the world

namun itu adalah salah satu dari 40 negara di dunia

with which we need to engage.

yang perlu kita ikut sertakan.

So if I can finish with a metaphor for intervention,

Jadi jika saya dapat menutup dengan metafora dari campur tangan

what we need to think of

apa yang perlu kita pikirkan

is something like mountain rescue.

adalah sesuatu seperti penyelamatan di gunung.

Why mountain rescue?

Mengapa penyelamatan di gunung?

Because when people talk about intervention,

Karena saat orang berbicara tentang campur tangan,

they imagine that some scientific theory --

mereka membayangkan beberapa teori ilmiah --

the Rand Corporation goes around

Rand Corporation datang

counting 43 previous insurgencies

dan menghitung 43 pemberontakan sebelumnya

producing mathematical formula

menghasilkan rumus matematika

saying you need one trained counter-insurgent

yang mengatakan Anda perlu 1 anti pemberontak

for every 20 members of the population.

untuk setiap 20 penduduk.

This is the wrong way of looking at it.

Ini adalah cara yang salah untuk melihatnya.

You need to look at it in the way that you look at mountain rescue.

Anda perlu melihatnya seperti Anda melihat penyelamatan di gunung.

When you're doing mountain rescue,

Saat Anda menyelamatkan orang di gunung,

you don't take a doctorate in mountain rescue,

Anda tidak membawa seorang doktor dalam penyelamatan di gunung,

you look for somebody who knows the terrain.

Anda mencari seseorang yang tahu medan.

It's about context.

Ini tentang konteks.

You understand that you can prepare,

Anda memahami bahwa Anda dapat mempersiapkan diri

but the amount of preparation you can do

namun apa yang dapat Anda siapkan

is limited --

terbatas,

you can take some water, you can have a map,

Anda dapat membawa air, peta,

you can have a pack.

atau tas.

But what really matters

Namun yang benar-benar penting

is two kinds of problems --

adalah dua jenis masalah --

problems that occur on the mountain

masalah yang muncul di gunung

which you couldn't anticipate,

yang tidak dapat diantisipasi,

such as, for example, ice on a slope,

seperti, sebagai contohnya, es di lereng

but which you can get around,

namun Anda dapat mengatasinya,

and problems which you couldn't anticipate

dan masalah yang tidak dapat diantisipasi

and which you can't get around,

dan tidak dapat Anda atasi,

like a sudden blizzard or an avalanche

seperti badai atau luncuran salju tiba-tiba

or a change in the weather.

atau perubahan cuaca.

And the key to this

dan kunci dari masalah ini

is a guide who has been on that mountain,

adalah pemandu yang telah ada di gunung itu,

in every temperature,

pada setiap suhu

at every period --

di setiap waktu --

a guide who, above all,

pemandu yang,

knows when to turn back,

tahu kapan saatnya harus kembali,

who doesn't press on relentlessly

yang tidak terus memaksakan diri

when conditions turn against them.

saat kondisi menjadi buruk.

What we look for

Apa yang kita cari

in firemen, in climbers, in policemen,

dalam pemadam kebakaran, dalam pendaki, dalam polisi

and what we should look for in intervention,

dan apa yang harus kita cari dalam campur tangan

is intelligent risk takers --

adalah pengambil resiko cerdas --

not people who plunge blind off a cliff,

bukan orang yang langsung terjun ke tebing,

not people who jump into a burning room,

bukan orang yang masuk ke ruangan yang terbakar,

but who weigh their risks,

namun yang mempertimbangkan resiko

weigh their responsibilities.

dan tanggung jawab mereka

Because the worst thing we have done in Afghanistan

karena hal terburuk yang telah kita lakukan di Afganistan

is this idea

adalah ide

that failure is not an option.

bahwa gagal bukanlah sebuah pilihan.

It makes failure invisible,

Gagal menjadi tidak terlihat,

inconceivable and inevitable.

tidak dapat diterima dan tidak dapat dihindari.

And if we can resist

Dan jika kita dapat bertahan dari

this crazy slogan,

semboyan gila ini

we shall discover --

kita akan menemukan --

in Egypt, in Syria, in Libya,

di Mesir, Suriah, Libya,

and anywhere else we go in the world --

dan di manapun juga di seluruh dunia --

that if we can often do much less than we pretend,

bahwa sering kita dapat melakukan jauh lebih sedikit dari yang kita lakukan,

we can do much more than we fear.

kita dapat melakukan jauh lebih banyak dari yang kita takutkan.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you. Thank you very much.

Terima kasih. Terima kasih banyak.

Thank you. Thank you very much.

Terima kasih. Terima kasih banyak.

Thank you. Thank you. Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

Thank you. Thank you.

Terima kasih.

Thank you.

Terima kasih

(Applause)

(Tepuk tangan)

Bruno Giussani: Rory, you mentioned Libya at the end.

Bruno Giussani: Rory, kau menyebutkan Libya di bagian akhir.

Just briefly, what's your take on the current events there

Singkat saja, apa yang kau hadapi dalam peristiwa yang sedang terjadi

and the intervention?

dan campur tangannya?

Rory Stewart: Okay, I think Libya poses the classic problem.

Rory Stewart: Baiklah. Saya rasa Libya menghadapi masalah klasik.

The problem in Libya

Masalah di Libya

is that we are always pushing for the black or white.

adalah kita selalu mendorong untuk melihat hitam dan putih.

We imagine there are only two choices:

Kita membayangkan hanya ada dua pilihan:

either full engagement and troop deployment

keterlibatan penuh dan pengiriman pasukan

or total isolation.

atau isolasi total.

And we are always being tempted up to our neck.

Dan kita selalu terbujuk hingga leher kita.

We put our toes in and we go up to our neck.

Kita menaruh kaki kita dan naik hingga ke leher.

What we should have done in Libya

Apa yang harus kita lakukan di Libya

is we should have stuck to the U.N. resolution.

adalah kita harus berpegang pada resolusi PBB.

We should have limited ourselves very, very strictly

Kita harus membatasi diri kita dengan sangat ketat

to the protection of the civilian population in Benghazi.

pada perlindungan penduduk sipil di Benghazi.

We could have done that.

Kita dapat melakukan hal itu.

We set up a no-fly zone within 48 hours

Kita membuat zona larangan terbang dalam 48 jam

because Gaddafi had no planes

karena Gaddafi tidak akan memiliki pesawat

within 48 hours.

dalam 48 jam.

Instead of which, we've allowed ourselves to be tempted

Namun, kita mengijinkan diri kita terbujuk

towards regime change.

terhadap perubahan rezim.

In doing so, we've destroyed our credibility with the Security Council,

Dalam melakukan hal itu, kita menghancurkan kredibilitas kita dalam dewan keamanan

which means it's very difficult

yang berarti ini sangat sulit

to get a resolution on Syria,

untuk mendapatkan resolusi di Suriah,

and we're setting ourselves up again for failure.

dan kita menyiapkan diri kita lagi untuk sebuah kegagalan.

Once more, humility,

Sekali lagi, kerendahan hati,

limits, honesty,

keterbatasan, kejujuran,

realistic expectations

perkiraan realistis,

and we could have achieved something to be proud of.

dan kita dapat mencapai sesuatu yang dapat dibanggakan.

BG: Rory, thank you very much.

BG: Rory, terima kasih banyak.

RS: Thank you. (BG: Thank you.)

RS: Terima kasih. (BG: Terima kasih.)