How I hacked online dating | Amy Webb

Translator: Frances Sinanu Reviewer: titis titisaningtyas

So my name is Amy Webb,

Baiklah, nama saya Amy Webb,

and a few years ago I found myself at the end

beberapa tahun yang lalu saya berada di akhir

of yet another fantastic relationship

sebuah hubungan fantastis lagi

that came burning down in a spectacular fashion.

yang berakhir dalam cara yang 'spektakuler'.

Lalu saya berpikir, Anda tahu, apa yang salah dengan diri saya?

And I thought, what's wrong with me?

I don't understand why this keeps happening.

Saya tidak mengerti mengapa hal ini terus terjadi.

So I asked everybody in my life what they thought.

Jadi saya bertanya pada semua orang dekat saya

apa pendapat mereka.

I turned to my grandmother, who always had plenty of advice,

Saya bertanya pada nenek saya,

yang selalu punya banyak nasihat,

and she said, "Stop being so picky.

dan dia berkata, "Berhenti menjadi pemilih.

You've got to date around.

Kamu harus lebih banyak berkencan.

And most importantly,

Dan yang paling penting,

true love will find you when you least expect it."

cinta sejati akan menemukanmu di saat yang paling tidak kamu sangka."

Now as it turns out,

Masalahnya begini,

I'm somebody who thinks a lot about data,

saya adalah seseorang yang senang berpikir berdasarkan data,

as you'll soon find.

Anda akan segera tahu.

I am constantly swimming in numbers, formulas and charts.

Saya selalu senang mengotak-atik angka

juga rumus dan grafik.

Saya juga punya keluarga yang sangat erat hubungannya,

I also have a very tight-knit family,

and I'm very, very close with my sister,

dan saya sangat, sangat dekat dengan kakak saya,

and as a result, I wanted to have the same type of family when I grew up.

dan karenanya, saya ingin memiliki

keluarga seperti dengan keluarga dimana saya dibesarkan.

So I'm at the end of this bad breakup,

Jadi saya berada pada akhir perpisahan buruk ini,

I'm 30 years old,

saya berusia 30 tahun,

I figure I'm probably going to have to date somebody for about six months

Saya berpikir mungkin akan

berkencan dengan seseorang selama sekitar enam bulan

before I'm ready to get monogamous

sebelum saya siap untuk melakukan hubungan monogami

and before we can sort of cohabitate,

dan sebelum kami dapat (semacam tinggal) bersama,

and we have to do that for a while before we can get engaged.

dan itu harus berlangsung selama beberapa waktu sebelum kami bisa bertunangan.

And if I want to start having children by the time I'm 35,

Dan jika saya ingin mulai memiliki anak pada usia 35,

that meant that I would have had to have been on my way to marriage

itu berarti bahwa saya harus sudah

menikah... lima tahun yang lalu!

five years ago.

So that wasn't going to work.

Jadi itu tidak akan terjadi.

If my strategy was to least-expect my way into true love,

Jika strategi saya adalah untuk tidak terlalu berharap menemukan

cinta sejati, maka variabel yang harus saya

then the variable that I had to deal with was serendipity.

hadapi adalah "serendipity" (kebetulan).

In short, I was trying to figure out

Singkatnya, saya lalu berusaha mencari tahu, yah,

seberapa besar kemungkinan menemukan sang Pria Idaman?

what's the probability of my finding Mr. Right?

Well, at the time I was living in the city of Philadelphia,

Nah, pada waktu itu saya tinggal di Philadelphia,

dan itu adalah sebuah kota besar, dan saya berpikir,

and it's a big city, and I figured,

in this entire place, there are lots of possibilities.

di kota ini, terdapat banyak sekali kemungkinan.

So again, I started doing some math.

Jadi sekali lagi, saya mulai melakukan beberapa perhitungan matematis.

Population of Philadelphia: it has 1.5 million people.

Populasi Philadelphia: ada 1,5 juta orang.

I figure about half of that are men,

Saya menemukan bahwa sekitar setengah dari itu adalah laki-laki,

jadi berarti angkanya menyempit menjadi 750.000.

so that takes the number down to 750,000.

I'm looking for a guy between the ages of 30 and 36,

Saya mencari seorang pria berusia antara 30 dan 36,

which was only four percent of the population,

yang hanyalah empat persen dari populasi,

so now I'm dealing with the possibility of 30,000 men.

Jadi sekarang saya memiliki peluang dengan 30.000 orang.

I was looking for somebody who was Jewish,

Saya mencari seseorang yang beragama Yahudi,

karena itu agama saya dan itu sangat penting bagi saya

because I am and that was important to me.

That's only 2.3 percent of the population.

Ternyata hanya ada 2,3 persen dari populasi.

I figure I'm attracted to maybe one out of 10 of those men,

Saya pikir, saya berpeluang tertarik 1 dari 10

dari laki-laki itu,

and there was no way I was going to deal with somebody who was an avid golfer.

dan tidak mungkin saya ingin

berhubungan dengan seseorang yang keranjingan olahraga Golf.

So that basically meant there were 35 men for me

Jadi itu berarti hanya ada 35 laki-laki

that I could possibly date

yang mungkin bisa saya kencani

in the entire city of Philadelphia.

di seluruh kota Philadelphia.

In the meantime, my very large Jewish family

Sementara itu, keluarga besar Yahudi saya

was already all married and well on their way

semuanya sudah menikah dan telah siap

to having lots and lots of children,

untuk memiliki banyak, dan banyak anak,

and I felt like I was under tremendous peer pressure

dan saya merasa seperti berada di bawah tekanan yang luar biasa

to get my life going already.

untuk melanjutkan kehidupan.

So I have two possible strategies at this point

Jadi jika saya memiliki dua strategi pada titik ini...

I'm sort of figuring out.

Saya mungkin bisa mengatasinya.

Pertama, saya dapat mengikuti nasihat nenek

One, I can take my grandmother's advice

and sort of least-expect my way

dan setidaknya berharap

into maybe bumping into the one out of 35 possible men

mungkin akan bertubrukan dengan salah satu

dari 35 orang terseleksi tadi, dari seluruh

in the entire 1.5-million-person city of Philadelphia,

populasi warga Philadelphia yang sejumlah 1,5 juta orang ini,

or I could try online dating.

atau kedua, saya mesti mencoba kencan online.

Now, I like the idea of online dating,

Sekarang, saya tertarik dengan ide kencan online,

because it's predicated on an algorithm,

karena itu didasarkan pada algoritma,

and that's really just a simple way of saying

dan itu sesungguhnya ini adalah cara yang mudah untuk mengatakan bahwa

I've got a problem, I'm going to use some data,

saya punya masalah, saya akan menggunakan beberapa data,

run it through a system and get to a solution.

mengaturnya dengan sistem

dan mendapatkan solusi.

So online dating is the second most popular way

Jadi kencan online adalah cara yang kedua yang paling populer

that people now meet each other,

orang-orang yang jaman sekarang untuk bertemu satu sama lain,

but as it turns out, algorithms have been around

padahal kenyataannya, algoritma telah ada

for thousands of years in almost every culture.

selama ribuan tahun di hampir setiap budaya.

In fact, in Judaism, there were matchmakers a long time ago,

Pada kenyataannya, dalam Judaisme, ada (mak) comblang

sejak lama, dan meskipun

and though they didn't have an explicit algorithm per se,

mereka tidak memiliki algoritma yang eksplisit,

they definitely were running through formulas in their heads,

mereka sebenarnya melakukan perhitungan di kepala mereka,

seperti, apakah gadis itu akan menyukai anak laki-laki itu?

like, is the girl going to like the boy?

apakah keluarga akan rukun?

Are the families going to get along?

What's the rabbi going to say?

Apa yang akan dikatakan rabbi?

Apakah mereka akan segera memiliki anak?

Are they going to start having children right away?

The matchmaker would sort of think through all of this,

Dan sang comblang akan memikirkan semuanya ini,

put two people together, and that would be the end of it.

bagaimana menjodohkan dua orang, dan memperkirakan hasilnya.

Dalam kasus ini, saya berpikir,

So in my case, I thought,

well, will data and an algorithm lead me to my Prince Charming?

akankan data dan algoritma

bisa mempertemukan saya dengan Pria Idaman?

So I decided to sign on.

Jadi saya memutuskan untuk mendaftar.

Now, there was one small catch.

Nah, ada satu hambatan kecil.

As I'm signing on to the various dating websites,

Ketika saya mendaftar ke berbagai situs kencan,

as it happens, I was really, really busy.

saya benar-benar menjadi sangat sibuk.

But that actually wasn't the biggest problem.

Tapi sebenarnya itu bukanlah masalah terbesar.

The biggest problem is that I hate filling out questionnaires of any kind,

Masalah terbesar adalah bahwa saya benci

mengisi kuesioner apapun,

and I certainly don't like questionnaires that are like Cosmo quizzes.

dan saya sangat tidak suka kuesioner

seperti kuis di majalah Cosmo.

So I just copied and pasted from my résumé.

Jadi saya hanya menyalin dari resume saya.

(Laughter)

(Tertawa)

So in the descriptive part up top,

Jadi, dalam bagian deskriptif di bagian awal,

I said that I was an award-winning journalist

saya katakan bahwa saya seorang wartawan berpenghargaan

and a future thinker.

dan seorang pemikir masa depan.

When I was asked about fun activities and my ideal date,

Ketika saya ditanya tentang kegiatan kesukaan dan

kencan ideal, saya jawab menghasilkan uang (monetize)

I said monetization and fluency in Japanese.

dan fasih berbahasa Jepang.

I talked a lot about JavaScript.

Saya menceritakan tentang JavaScript.

(Laughter)

Jadi jelaslah ini bukan cara terbaik

So obviously this was not the best way to put my most sexy foot forward.

untuk melangkah maju di urusan perkencanan.

But the real failure was that there were plenty of men for me to date.

Tapi kegagalan yang utama adalah bahwa

ada banyak laki-laki untuk saya kencani.

These algorithms had a sea full of men

Algoritma ini memiliki lautan laki-laki

that wanted to take me out on lots of dates --

yang ingin mengajak saya kencan --

what turned out to be truly awful dates.

yang kemudian menjadi kencan-kencan yang benar-benar mengerikan.

There was this guy Steve, the I.T. guy.

Ada seorang pria bernama Steve, laki-laki ahli T.I.

The algorithm matched us up because we share a love of gadgets,

Algoritma kami berdua cocok

karena kami memiliki kesukaan yang sama pada gadget,

we share a love of math and data and '80s music,

kami berdua sama-sama menyukai matematika dan data dan musik tahun 80-an,

and so I agreed to go out with him.

jadi saya setuju untuk pergi kencan bersamanya.

So Steve the I.T. guy invited me out

Lalu Steve si orang T.I. itu mengundang saya keluar

to one of Philadelphia's white-table-cloth,

ke salah satu restoran yang sangat mahal

extremely expensive restaurants.

di Philadelphia dengan meja bertaplak putih.

And we went in, and right off the bat,

Dan kami masuk ke dalam, dan seketika itu juga,

our conversation really wasn't taking flight,

percakapan kami terasa tidak begitu asyik,

but he was ordering a lot of food.

tetapi ia memesan banyak makanan.

In fact, he didn't even bother looking at the menu.

Dia bahkan memesan tanpa benar-benar melihat menu.

Ia pun memesan beberapa makanan pembuka,

He was ordering multiple appetizers, multiple entrées, for me as well,

beberapa makanan utama, bagi saya juga,

and suddenly there are piles and piles of food on our table,

dan tiba-tiba saja di atas meja ada tumpukan makanan,

juga banyak sekali botol anggur.

also lots and lots of bottles of wine.

So we're nearing the end of our conversation

Akhirnya tibalah kami di akhir percakapan kami

and the end of dinner, and I've decided

dan akhir dari makan malam. Saat itu saya telah memutuskan

Steve si orang T.I. dan saya benar-benar tidak cocok satu sama lain,

Steve the I.T. guy and I are really just not meant for each other,

tapi kita akan berpisah sebagai teman,

but we'll part ways as friends,

when he gets up to go to the bathroom,

ketika dia pergi ke kamar mandi,

and in the meantime, the bill comes to our table.

pada saat itulah tagihan datang ke meja kami.

Dan Anda perlu tahu, saya ini seorang wanita modern.

And listen, I'm a modern woman.

I am totally down with splitting the bill.

Saya tidak keberatan kalau tagihan itu dibagi dua.

But then Steve the I.T. guy didn't come back.

Tapi kemudian Steve, si orang T.I. tidak kembali. (menahan nafas)

(Gasping)

And that was my entire month's rent.

Dan tagihan itu sama besar dengan sewa bulanan apartement saya.

(Audience gasps)

So needless to say, I was not having a good night.

Jadi tidak perlu lagi dikatakan, saya tidak memiliki malam yang baik.

So I run home, I call my mother, I call my sister,

Kemudian saya pulang, saya menelepon ibu dan kakak saya,

and as I do, at the end of each one of these terrible, terrible dates,

seperti yang selalu saya lakukan, pada setiap akhir

kencan yang sangat-sangat mengerikan,

I regale them with the details.

Saya menceritakan rincian kencan saya.

And they say to me,

Dan mereka berkata,

"Stop complaining."

"Berhentilah mengeluh."

(Laughter)

(Tertawa)

"You're just being too picky."

"Kamu hanya terlalu pilih-pilih."

So I said, fine, from here on out I'm only going on dates

Lalu saya berkata, baik, mulai dari sekarang

saya hanya akan pergi kencan kalau saya tahu

where I know there's Wi-Fi, and I'm bringing my laptop.

tempat itu ada wi-fi, dan saya akan membawa laptop.

Saya akan memasukkannya ke dalam tas,

I'm going to shove it into my bag,

I'm going to have this email template,

dan saya akan membuat sebuah contoh email,

and I'm going to fill it out and collect information

mengisinya dan mengumpulkan informasi

dari semua data yang berbeda selama kencan

on all these different data points during the date

to prove to everybody that empirically,

untuk membuktikan kepada semua orang bahwa secara empiris,

these dates really are terrible.

kencan-kencan tersebut memang benar-benar mengerikan. (Tertawa)

(Laughter)

Jadi saya mulai melacak hal-hal seperti

So I started tracking things like really stupid, awkward, sexual remarks;

pernyataan yang benar-benar bodoh, canggung, bernada seksual;

bad vocabulary;

kosa-kata yang buruk;

the number of times a man forced me to high-five him.

berapa kali seorang pria memaksa saya untuk bertos.

(Laughter)

(Tertawa)

So I started to crunch some numbers,

Jadi saya mulai menghitung,

dan itu memungkinkan saya untuk membuat beberapa korelasi.

and that allowed me to make some correlations.

So as it turns out,

Dan hasilnya,

for some reason, men who drink Scotch reference kinky sex immediately.

untuk beberapa alasan, orang-orang yang minum Scotch

akan dengan segera berbicara tentang seks yang aneh.

(Laughter)

(Tertawa)

Well, it turns out that these probably weren't bad guys.

Yah, orang-orang ini

mungkin bukanlah orang jahat.

There were just bad for me.

Mereka hanya buruk bagi saya.

And as it happens, the algorithms that were setting us up,

Dan seperti yang terjadi, algoritma yang mempertemukan kami,

they weren't bad either.

juga tidak buruk.

These algorithms were doing exactly what they were designed to do,

Algoritma-algorita itu bekerja persis

seperti apa yang telah dirancang untuknya,

yaitu untuk mengambil informasi yang diberikan oleh para pengguna,

which was to take our user-generated information,

in my case, my résumé,

dalam kasus ini, resume saya,

and match it up with other people's information.

dan dicocokkan dengan informasi orang lain.

See, the real problem here is that,

Jelas kan, masalah yang sebenarnya di sini adalah bahwa,

sementara algoritma bekerja dengan baik,

while the algorithms work just fine,

you and I don't,

Anda dan saya tidak, ketika dihadapkan

when confronted with blank windows

dengan kolom-kolom kosong yang mana seharusnya

where we're supposed to input our information online.

kita masukkan informasi kita secara online.

Very few of us have the ability

Sangat sedikit dari kita yang memiliki kemampuan

to be totally and brutally honest with ourselves.

untuk menjadi sepenuhnya dan secara brutal jujur dengan diri kita sendiri.

The other problem is that these websites are asking us

Masalah lain adalah bahwa situs-situs ini bertanya pada kita

questions like, are you a dog person or a cat person?

pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah Anda suka anjing atau kucing?

Do you like horror films or romance films?

Apakah Anda suka film horor atau film romantis?

I'm not looking for a pen pal.

Saya tidak mencari sahabat pena.

I'm looking for a husband. Right?

Saya mencari seorang suami. Betul, kan?

So there's a certain amount of superficiality in that data.

Jadi ada sejumlah kedangkalan dalam data tersebut.

So I said fine, I've got a new plan.

Akhirnya saya berkata, baik, saya punya rencana baru.

I'm going to keep using these online dating sites,

Saya akan tetap menggunakan situs kencan online ini,

but I'm going to treat them as databases,

tapi saya akan memperlakukan mereka sebagai database,

dan daripada menunggu algoritma mencari jodoh untuk saya,

and rather than waiting for an algorithm to set me up,

I think I'm going to try reverse-engineering this entire system.

Saya berpikir untuk mencoba menerapkan rekayasa terbalik dari keseluruhan sistem ini.

So knowing that there was superficial data

Jadi dengan mengetahui bahwa ada data yang superfisial

that was being used to match me up with other people,

yang digunakan untuk menjodohkan saya dengan orang lain,

I decided instead to ask my own questions.

Saya memutuskan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan sendiri.

What was every single possible thing

Hal apa saja yang mungkin

dapat saya pikirkan dan cari dari seorang pasangan?

that I could think of that I was looking for in a mate?

So I started writing

Jadi saya mulai menulis dan menulis dan menulis,

and writing and writing,

and at the end, I had amassed 72 different data points.

dan pada akhirnya, saya telah mengumpulkan

72 poin data yang berbeda.

I wanted somebody was Jew-ish,

Saya mengharapkan seorang yang Yahudi,

so I was looking for somebody

jadi saya cari seseorang yang memiliki

who had the same background and thoughts on our culture,

latar belakang dan pikiran yang sama tentang budaya kami,

but wasn't going to force me to go to shul every Friday and Saturday.

tapi yang tidak akan memaksa saya untuk pergi ke shul (sinagoge)

setiap Jumat dan Sabtu.

I wanted somebody who worked hard,

Saya ingin seseorang yang pekerja keras,

because work for me is extremely important,

karena bekerja adalah sesuatu yang sangat penting bagi saya,

but not too hard.

tetapi bukan yang terlalu keras bekerja.

Bagi saya, hobi yang saya miliki

For me, the hobbies that I have

are really just new work projects that I've launched.

sebenarnya hanyalah proyek-proyek pekerjaan baru yang telah diluncurkan.

I also wanted somebody who not only wanted two children,

Saya juga ingin seseorang yang tidak hanya menginginkan dua anak,

but was going to have the same attitude toward parenting that I do,

tapi yang akan memiliki sikap yang sama dengan saya dalam hal membesarkan anak

so somebody who was going to be totally okay

jadi seseorang yang akan benar-benar setuju

with forcing our child to start taking piano lessons at age three,

untuk memaksa anak kami untuk les piano sejak usia tiga tahun,

dan juga mungkin kelas ilmu komputer

and also maybe computer science classes if we could wrangle it.

Jika kami bisa mengusahakan itu.

So things like that, but I also wanted somebody

Jadi hal-hal seperti itu. Tapi saya juga ingin seseorang

who would go to far-flung, exotic places, like Petra, Jordan.

yang akan senang pergi ke tempat-tempat terpencil, eksotis,

seperti Petra, Yordania.

Saya juga ingin seseorang yang beratnya

I also wanted somebody who would weigh 20 pounds more than me at all times,

sekitar 20 pound lebih besar daripada saya,

regardless of what I weighed.

tidak peduli berapa berat saya waktu itu.

(Tertawa)

(Laughter)

So I now have these 72 different data points,

Jadi saya sekarang memiliki 72 poin data yang berbeda,

which, to be fair, is a lot.

yang, jujur saja, adalah jumlah yang banyak.

So what I did was, I went through and I prioritized that list.

Jadi apa yang saya lakukan, saya melihat lagi data itu semua

dan memprioritaskan daftar itu.

I broke it into a top tier and a second tier of points,

Saya membaginya menjadi tingkat atas/pertama dan tingkat kedua,

and I ranked everything starting at 100

dan semuanya saya beri peringkat mulai dari 100

and going all the way down to 91,

hingga peringkat ke 91,

and listing things like I was looking for somebody who was really smart,

dan saya membuat daftar hal-hal misalnya: mencari seseorang yang benar-benar pintar,

yang akan menantang dan menstimulasi saya,

who would challenge and stimulate me,

dan saya menyeimbangkan dengan tingkat kedua

and balancing that with a second tier and a second set of points.

dan set poin kedua.

These things were also important to me but not necessarily deal-breakers.

Hal-hal ini juga penting bagi saya

tapi bukanlah hal penentu.

(Laughter)

So once I had all this done, I then built a scoring system,

Jadi ketika saya telah melakukan semuanya ini,

saya kemudian membangun sistem penilaian,

because what I wanted to do was to sort of mathematically calculate

karena apa yang ingin saya lakukan

adalah menghitung secara matematis

whether or not I thought the guy that I found online

apakah orang yang saya temukan secara online

would be a match with me.

akan cocok dengan saya.

I figured there would be a minimum of 700 points

Saya pikir akan ada minimal 700 poin

before I would agree to email somebody or respond to an email message.

sebelum saya setuju untuk mengemail seseorang

atau menanggapi pesan email.

For 900 points, I'd agree to go out on a date,

Untuk 900 poin, saya setuju untuk pergi keluar kencan

dan saya bahkan tidak mempertimbangkan jenis hubungan

and I wouldn't even consider any kind of relationship

before somebody had crossed the 1,500 point threshold.

sebelum seseorang telah melewati ambang pintu 1.500 poin.

Well, as it turns out, this worked pretty well.

Yah, ternyata, ini bekerja dengan cukup baik.

So I go back online now.

Jadi saya kembali online.

I found Jewishdoc57

Saya menemukan Jewishdoc57

who's incredibly good-looking, incredibly well-spoken,

yang sangat tampan, berbicara sangat baik,

he had hiked Mt. Fuji,

pernah mendaki Gunung Fuji,

he had walked along the Great Wall.

pernah berjalan di tembok raksasa Cina.

He likes to travel

Dia suka bepergian selama tidak menggunakan kapal pesiar.

as long as it doesn't involve a cruise ship.

Dan saya berpikir, akhirnya saya berhasil!

And I thought,

I've done it!

I've cracked the code.

Saya sudah memecahkan kode.

I have just found the Jewish Prince Charming

Saya baru saja menemukan sang Pangeran Yahudi yang menawan

of my family's dreams.

yang diimpikan keluarga saya.

There was only one problem:

Hanya saja ada satu masalah:

Dia tidak menyukai saya.

He didn't like me back.

And I guess the one variable that I haven't considered

Dan saya mengira, salah satu variabel yang belum saya perhitungkan

is the competition.

adalah kompetisi.

Who are all of the other women on these dating sites?

Siapa sajakah para wanita lain

yang ada situs-situs kencan ini?

I found SmileyGirl1978.

Saya menemukan SmileyGirl1978.

She said she was a "Fun girl who is Happy and Outgoing."

Dia bilang dia adalah seorang "gadis yang menyenangkan dan supel."

She listed her job as "teacher."

Dia menuliskan guru sebagai pekerjaannya.

She said she is "silly, nice and friendly."

Dia bilang dia "konyol, baik dan ramah."

She likes to make people laugh "alot."

Dia suka untuk membuat orang "banyak" tertawa.

At this moment I knew,

Pada saat ini saya tahu, dengan mengklik satu profil

clicking profile after profile that looked like this,

ke profil lainnya yang tampak seperti ini,

that I needed to do some market research.

bahwa saya perlu melakukan riset pasar.

Jadi saya ciptakan 10 profil laki-laki

So I created 10 fake male profiles.

Now, before I lose all of you --

Sekarang, sebelum saya kehilangan Anda semua --

(Laughter) --

(Tertawa)--

pahamilah bahwa saya melakukan ini

understand that I did this strictly to gather data

hanya untuk mengumpulkan data

about everybody else in the system.

tentang orang lain di dalam sistem.

I didn't carry on crazy Catfish-style relationships with anybody.

Saya tidak lantas melakukan hubungan gaya "Catfish" dengan siapa saja.

I really was just scraping their data.

Saya benar-benar hanya mengais data mereka.

But I didn't want everybody's data.

Tapi saya tidak ingin data semua orang.

I only wanted data on the women who were going to be attracted

Saya hanya ingin data wanita

yang sekiranya akan tertarik

to the type of man that I really, really wanted to marry.

pada tipe lelaki yang saya sangat, sangat ingin nikahi. (Tertawa)

When I released these men into the wild,

Ketika saya melepaskan para laki-laki (palsu) ini ke alam liar,

I did follow some rules.

saya mengikuti beberapa aturan.

So I didn't reach out to any woman first.

Jadi saya tidak menjangkau setiap wanita terlebih dahulu.

I just waited to see who these profiles were going to attract,

Saya hanya menunggu untuk melihat bagaimana profil ini nantinya akan menarik,

and mainly what I was looking at was two different data sets.

dan utamanya apa yang saya cari adalah dua set data yang berbeda.

So I was looking at qualitative data,

Jadi saya melihat data kualitatif,

so what was the humor, the tone,

seperti apa saja humor, bagaimana nada,

the voice, the communication style

suara, gaya komunikasi

that these women shared in common?

yang dimiliki oleh kesemua wanita ini?

And also quantitative data,

Dan juga data kuantitatif,

so what was the average length of their profile,

seperti berapa rata-rata panjang profil mereka,

how much time was spent between messages?

berapa banyak waktu yang dihabiskan antara pesan-pesan?

Apa yang saya coba dapatkan di sini adalah

What I was trying to get at here was that I figured, in person,

bahwa saya akan menemukan cara

I would be just as competitive as a SmileyGirl1978.

untuk sekompetitif

SmileyGirl1978.

I wanted to figure out how to maximize my own profile online.

Saya ingin mencari cara tahu bagaimana untuk memaksimalkan

profil online saya sendiri.

Well, one month later,

Yah, satu bulan kemudian,

I had a lot of data, and I was able to do another analysis.

Saya punya banyak data, dan saya mampu melakukan analisis lainnya.

And as it turns out, content matters a lot.

Dan ternyata, konten sangat berperan.

So smart people tend to write a lot --

Jadi orang pintar cenderung menulis banyak --

3.000, 4.000,

3,000, 4,000, 5,000 words about themselves,

5.000 kata tentang diri mereka sendiri,

which may all be very, very interesting.

yang semua mungkin sangat, sangat menarik.

The challenge here, though, is that the popular men and women

Tantangan di sini, meskipun, bahwa

para pria dan wanita populer

are sticking to 97 words on average

berada pada rata-rata 97 kata

that are written very, very well,

yang ditulis dengan sangat, sangat baik,

even though it may not seem like it all the time.

meskipun ini mungkin tidak selamanya tampak seperti itu.

The other hallmark of the people who do this well

Ciri khas lain dari orang-orang yang melakukan hal ini dengan baik

is that they're using non-specific language.

adalah bahwa mereka menggunakan bahasa non-spesifik.

Jadi dalam kasus saya, Anda tahu,

So in my case,

"The English Patient" is my most favorite movie ever,

"The English Patient" adalah film paling favorit saya sepanjang masa,

but it doesn't work to use that in a profile,

Tapi itu tidaklah berhasil jika dicantumkan dalam profil,

because that's a superficial data point,

karena itulah poin data yang dangkal,

dan seseorang mungkin tidak setuju dengan saya

and somebody may disagree

and decide they don't want to go out

dan memutuskan mereka tidak ingin pergi dengan saya

karena mereka tidak suka duduk menonton film selama tiga jam.

because they didn't like sitting through the three-hour movie.

Juga, bahasa optimis sangat berpengaruh.

Also, optimistic language matters a lot.

Jadi ini adalah awan kata (word cloud)

So this is a word cloud

highlighting the most popular words that were used

menyoroti kata-kata yang paling populer yang digunakan

by the most popular women,

oleh para wanita yang paling populer,

words like "fun" and "girl" and "love."

kata-kata seperti "menyenangkan" dan "girl" dan "cinta."

And what I realized was not that I had to dumb down my own profile.

Dan apa yang saya sadari adalah bahwa tidak berarti saya

harus membuat profil saya tampak bodoh.

Remember, I'm somebody who said

Ingat, kan bahwa saya adalah orang yang mengatakan

that I speak fluent Japanese and I know JavaScript

bahwa saya fasih berbicara bahasa Jepang dan menguasai JavaScript

and I was okay with that.

dan saya bangga dengan itu.

The difference is that it's about being more approachable

Perbedaannya ada pada bagaimana menjadi lebih mudah didekati

and helping people understand the best way to reach out to you.

dan membantu orang memahami

cara terbaik untuk menjangkau Anda.

And as it turns out, timing is also really, really important.

Dan ternyata, waktu sangat, sangatlah penting.

Hanya karena Anda memiliki akses

Just because you have access to somebody's mobile phone number

ke nomor ponsel seseorang

or their instant message account

atau akun pesan instan mereka

and it's 2 o'clock in the morning and you happen to be awake,

dan waktu menunjukkan pukul 2 dini hari dan Anda kebetulan masih terjaga,

itu tidak berarti bahwa itu adalah waktu yang baik untuk berkomunikasi dengan orang-orang tersebut.

doesn't mean that that's a good time to communicate with those people.

Para wanita yang populer di situs online ini

The popular women on these online sites

spend an average of 23 hours in between each communication.

rata-rata menghabiskan 23 jam

di antara setiap komunikasi.

And that's what we would normally do in the usual process of courtship.

Dan itulah apa yang biasanya kita lakukan

dalam proses pacaran biasa.

And finally --

Dan akhirnya, foto-foto.

there were the photos.

Semua wanita yang populer

All of the women who were popular showed some skin.

menunjukkan beberapa bagian tubuh (baju agak terbuka).

They all looked really great,

Mereka semua tampak hebat,

which turned out to be in sharp contrast

yang ternyata sangat kontras

to what I had uploaded.

dengan foto-foto yang saya unggah.

(Laughter)

Once I had all of this information,

Ketika saya memiliki semua informasi ini,

I was able to create a super profile,

Saya mampu membuat profil super,

so it was still me,

tentang diri saya,

but it was me optimized now for this ecosystem.

tapi telah saya optimalkan untuk ekosistem ini.

And as it turns out, I did a really good job.

Dan ternyata, saya melakukan pekerjaan yang benar-benar baik.

I was the most popular person online.

Saya adalah orang yang paling populer online.

(Laughter)

(Tertawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

And as it turns out, lots and lots of men wanted to date me.

Dan ternyata, banyak dan banyak pria ingin berkencan dengan saya.

So I call my mom, I call my sister, I call my grandmother.

Jadi saya telepon ibu, kakak, dan nenek saya.

Saya memberitahu mereka tentang berita hebat ini,

I'm telling them about this fabulous news,

dan mereka berkata, "Ini luar biasa!

and they say, "This is wonderful! How soon are you going out?"

Seberapa cepat kamu akan pergi berkencan?"

I said, "Actually, I'm not going to go out with anybody."

Dan saya berkata, "Yah, sebenarnya, saya tidak akan pergi dengan siapa pun."

Because remember, in my scoring system,

Karena ingat, dalam sistem penilaian saya,

they have to reach a minimum threshold of 700 points,

mereka harus mencapai batas minimal 700 poin,

and none of them have done that.

dan tidak satupun dari mereka yang mencapainya.

They said, "What? You're still being too damn picky."

Mereka berkata, "Hah? Kamu masih tetap saja terlalu pilih-pilih."

Well, not too long after that, I found this guy, Thevenin,

Nah, tak lama setelah itu,

Saya menemukan orang ini, Thevenin,

and he said that he was culturally Jewish,

dan ia berkata bahwa ia dibesarkan dalam budaya Yahudi,

dia berkata bahwa pekerjaannya adalah pemburu bayi anjing laut artik

he said that his job was an arctic baby seal hunter,

yang kupikir sangatlah hebat.

which I thought was very clever.

He talked in detail about travel.

Dia berbicara secara rinci tentang perjalanan.

He made a lot of really interesting cultural references.

Dia membuat banyak referensi budaya yang menarik.

He looked and talked exactly like what I wanted,

Dia terlihat dan berbicara persis seperti apa yang saya inginkan,

and immediately, he scored 850 points.

dan dengan segera, ia mencetak poin 850.

It was enough for a date.

Itu sudah cukup untuk sebuah kencan.

Three weeks later, we met up in person

Tiga minggu kemudian, kami bertemu secara langsung

for what turned out to be a 14-hour-long conversation

yang lantas menjadi percakapan selama 14 jam

mulai dari kedai kopi ke restoran

that went from coffee shop to restaurant

to another coffee shop to another restaurant,

ke kedai kopi lainnya, lalu ke restoran lainnya,

and when he dropped me back off at my house that night

dan ketika ia mengantarkan saya ke rumah malam itu

I re-scored him --

saya memberi skor baru padanya --

[1.050 poin!] --

[1,050 points!]

Thought, you know what,

walaupun, Anda tahu,

this entire time, I haven't been picky enough.

sepanjang waktu ini saya belumlah cukup pemilih.

Well, a year and a half after that,

Yah, setahun setengah setelah itu,

we were non-cruise ship traveling

kami bepergian tanpa berlayar

through Petra, Jordan,

ke Petra, Yordania,

when he got down on his knee and proposed.

dimana dia berlutut dan melamar saya.

A year after that, we were married,

Setahun setelah itu, kami menikah,

and about a year and a half after that,

dan kira-kira satu setengah tahun setelah itu, putri kami,

our daughter, Petra, was born.

Petra, lahir.

Audience: Oh!

(Tepuk tangan)

(Applause)

[What it means...]

Obviously, I'm having a fabulous life, so --

Jelas, saya memiliki kehidupan yang hebat, maka--

(Laughter)

(Tertawa)--

The question is, what does all of this mean for you?

pertanyaannya adalah, apakah artinya semua ini bagi Anda?

Well, as it turns out, there is an algorithm for love.

Yah, ternyata, ada sebuah algoritma untuk cinta.

It's just not the ones that we're being presented with online.

Hanya saja bukanlah yang selama ini disajikan dalam dunia kencan online.

In fact, it's something that you write yourself.

Pada kenyataannya, algoritma itu adalah sesuatu yang Anda tulis sendiri.

Jadi apakah Anda sedang mencari seorang suami atau istri

So whether you're looking for a husband or a wife

or you're trying to find your passion

atau Anda mencoba untuk menemukan gairah Anda

or you're trying to start a business,

atau Anda sedang mencoba untuk memulai bisnis,

yang harus Anda benar-benar lakukan adalah menemukan kerangka pikir Anda sendiri

all you have to really do is figure out your own framework

and play by your own rules,

dan bermain dengan aturan Anda sendiri,

and feel free to be as picky as you want.

dan merasa bebas untuk menjadi sangat pemilih seperti yang Anda inginkan.

Well, on my wedding day,

Nah, pada hari pernikahan saya

I had a conversation again with my grandmother,

saya berbincang dengan nenek saya,

dan dia berkata, "Baiklah, mungkin saya salah.

and she said, "All right, maybe I was wrong.

It looks like you did come up with a really, really great system.

Sepertinya kamu berhasil menemukan

sistem yang sungguh amat hebat.

Now, your matzah balls ...

Sekarang, kalau memasak "bola-bola 'matzoh'"

ingatlah bola-bolanya harus lembut, tidak keras."

They should be fluffy, not hard."

(Laughter)

Dan kali ini saya akan mendengarkan nasihatnya.

And I'll take her advice on that.

(Applause)

(Tepuk tangan)