How to deal with your insomnia — and finally get to sleep | Sleeping with Science

Transcriber: Leslie Gauthier Reviewer:

At least one out of every three people will experience some form of insomnia

Translator: Milka Vincentiya Reviewer: Maria Nainggolan

Setidaknya, 1 dari 3 orang akan mengalami insomnia

in their lifetime.

dalam hidupnya.

Insomnia is when you consistently have difficulties either falling asleep,

Insomnia terjadi saat Anda terus-terusan mengalami kesulitan baik untuk tertidur,

difficulties staying asleep

kesulitan tetap tidur

or you just don’t feel refreshed or restored by your sleep the next day.

atau Anda tidak merasa segar dan bugar oleh tidur Anda keesokan harinya.

Now, when sleep becomes difficult,

Saat mengalami kesulitan tidur,

there are many things that people understandably turn to for help,

ada banyak hal yang bisa dilakukan orang-orang,

but not all of them work especially well.

akan tetapi tidak semuanya berjalan mulus.

[Sleeping with Science]

[Tidur menggunakan Sains]

For instance alcohol and THC,

Alkohol dan THC,

which is the psychoactive component of cannabis,

yang merupakan komponen psikoaktif ganja,

are all popular options.

adalah pilihan yang populer.

However, both THC and alcohol

Akan tetapi, baik THC dan alkohol

will ultimately make your insomnia and your sleep difficulties worse,

pada akhirnya akan membuat insomnia dan kesulitan tidur Anda lebih parah,

rather than better.

daripada lebih baik

Even melatonin will only increase your sleep quality,

Bahkan melatonin hanya akan meningkatkan kualitas tidur Anda,

or what we call your sleep efficiency,

atau yang disebut efektivitas tidur,

by just a few percent.

hanya dalam beberapa persen.

Thankfully, however,

Untungnya, bagaimanapun,

there is a much more effective, drug-free approach

ada banyak pendekatan yang lebih efektif, dan bebas obat

called Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia,

yang disebut Terapi Perilaku Kognitif untuk Insomnia,

or CBTI for short.

atau disingkat TPK-I.

And by working with a clinician for several weeks --

Dan dengan bertemu dengan dokter selama beberapa minggu --

which you can do online, by the way --

yang dapat dilakukan secara daring --

the therapy helps change your habits,

terapi itu dapat mengubah kebiasaan Anda,

your beliefs

perasaan Anda,

and your general stress around this thing called sleep.

dan tekanan Anda untuk tidur.

And there are now many studies

Dan sekarang banyak studi

that have shown CBTI to be just as effective as sleeping pills

yang menunjukkan bahwa TPK-I seefektif pil tidur

in the short term.

dalam jangka pendek.

Yet CBTI has no negative side effects,

Tapi TPK-I tidak punya efek samping,

unlike sleeping pills.

tidak seperti pil tidur.

In addition, after you stop working with your therapist,

Tambahan, ketika Anda berhenti bertemu dengan terapis,

the sleep benefits can last for years later.

manfaat untuk tidur itu akan terasa hingga setahun kemudian.

CBTI is now, in fact, so powerful

TPK-I, faktanya, sangat kuat

that it is our first-line recommended treatment for insomnia,

yang membuat kami menjadikannya rekomendasi pertama untuk insomnia,

and it allows you to regain your confidence

dan itu membuat Anda mendapatkan kepercayaan diri kembali

in the ability to sleep well each and every night.

dengan dapat tidur nyaman setiap malam.