Enough with the fear of fat | Kelli Jean Drinkwater

Translator: Dyan Sitanggang Reviewer: Dewi Barnas

I'm here today to talk to you about a very powerful little word,

Hari ini saya akan bicara tentang satu kata kecil berkekuatan besar,

one that people will do almost anything

satu kata yang mungkin dihindari semua orang

to avoid becoming.

bagaimana pun caranya.

Billion-dollar industries thrive

Industri milyaran dolar tumbuh subur

because of the fear of it,

karena ketakutan akan kata ini,

and those of us who undeniably are it

dan kita yang masuk dalam kategori ini

are left to navigate a relentless storm

harus berjuang di tengah badai

surrounding it.

yang mengelilinginya.

I'm not sure if any of you have noticed,

Entah apakah ada di antara Anda yang menyadari,

but I'm fat.

saya gemuk.

Not the lowercase, muttered-behind-my-back kind,

Bukan sedikit gemuk dengan huruf kecil yang membuat orang berbisik

or the seemingly harmless chubby or cuddly.

atau sekedar chubby atau enak dipeluk.

I'm not even the more sophisticated voluptuous or curvaceous kind.

Saya bahkan tidak termasuk kategori montok atau penuh lekukan.

Let's not sugarcoat it.

Mari katakan saja apa adanya.

I am the capital F-A-T kind of fat.

Saya gemuk pakai huruf besar: G-E-M-U-K.

I am the elephant in the room.

Saya gajah di ruangan ini.

When I walked out on stage,

Saat saya naik panggung,

some of you may have been thinking,

sebagian Anda mungkin berpikir,

"Aww, this is going to be hilarious,

"Oh, ini pasti seru,

because everybody knows that fat people are funny."

karena semua orang tahu kalau orang gemuk itu lucu."

(Laughter)

(Tertawa)

Or you may have been thinking, "Where does she get her confidence from?"

Atau mungkin ada yang berpikir, "Dari mana rasa percaya dirinya?"

Because a confident fat woman is almost unthinkable.

Karena wanita gemuk hampir tidak mungkin punya rasa percaya diri.

The fashion-conscious members of the audience

Penonton yang sadar-mode

may have been thinking how fabulous I look

mungkin berpikir saya terlihat menawan

in this Beth Ditto dress --

memakai gaun Beth Ditto ini --

(Cheers)

(Sorak sorai)

thank you very much.

terima kasih banyak.

Whereas some of you might have thought,

Dan mungkin ada juga yang berpikir,

"Hmm, black would have been so much more slimming."

"Hmm, dia akan terlihat lebih kurus kalau memakai baju hitam."

(Laughter)

(Tertawa)

You may have wondered, consciously or not,

Mungkin Anda terpikir, secara sadar atau tidak,

if I have diabetes, or a partner,

apakah saya sakit diabetes, atau punya pasangan,

or if I eat carbs after 7pm.

atau apakah saya makan karbohidrat setelah jam 7 malam.

(Laughter)

(Tertawa)

You may have worried that you ate carbs after 7pm last night,

Mungkin Anda khawatir karena kemarin Anda makan karbohidrat setelah jam 7 malam

and that you really should renew your gym membership.

dan Anda perlu mulai ikut gym lagi.

These judgments are insidious.

Penilaian seperti ini menyimpan bahaya tersembunyi.

They can be directed at individuals and groups,

Ia dapat diarahkan pada orang pribadi maupun kelompok,

and they can also be directed at ourselves.

dan juga pada diri kita sendiri.

And this way of thinking is known as fatphobia.

Cara berpikir seperti ini disebut fobia-gemuk.

Like any form of systematic oppression,

Selayaknya bentuk penindasan yang sistematis,

fatphobia is deeply rooted in complex structures

fobia-gemuk mengakar mendalam dan tertanam dalam struktur kompleks

like capitalism, patriarchy and racism,

seperti kapitalisme, patriarki, dan rasisme,

and that can make it really difficult to see,

sehingga sangat sulit untuk dilihat,

let alone challenge.

apalagi ditantang.

We live in a culture

Kita hidup dalam budaya

where being fat is seen as being a bad person --

dimana menjadi gemuk dianggap sama dengan berperangai buruk --

lazy, greedy, unhealthy, irresponsible

malas, rakus, tidak sehat, tidak bertanggung jawab,

and morally suspect.

dan bersalah secara moral.

And we tend to see thinness

Kita cenderung melihat kekurusan

as being universally good --

sebagai sesuatu yang secara umum baik --

responsible, successful,

bertanggung jawab, berhasil,

and in control of our appetites, bodies and lives.

dan memegang kendali atas nafsu makan, tubuh dan hidup.

We see these ideas again and again

Kita terus-menerus melihat ide ini

in the media, in public health policy,

di media, pada kebijakan kesehatan umum,

doctors' offices,

praktik dokter,

in everyday conversations

dalam percakapan sehari-hari,

and in our own attitudes.

dan pada sikap kita sendiri.

We may even blame fat people themselves

Bahkan kita mungkin menyalahkan orang-orang gemuk

for the discrimination they face

atas diskriminasi yang mereka alami

because, after all, if we don't like it, we should just lose weight.

karena kalau kami menginginkannya, kami harusnya menurunkan berat badan.

Easy.

Mudah.

This antifat bias has become so integral, so ingrained

Bias anti-gemuk ini telah menjadi sesuatu yang menjadi bagian keseharian,

begitu tertanam,

to how we value ourselves and each other

dalam cara kita menilai diri kita dan satu sama lain

that we rarely question why we have such contempt for people of size

sehingga kita jarang mempertanyakan kenapa kita memandang rendah orang bertubuh besar

and where that disdain comes from.

dan dari mana datangnya pandangan itu.

But we must question it,

Tapi kita harus mempertanyakannya,

because the enormous value we place on how we look

karena kita menempatkan penilaian yang amat tinggi atas penampilan,

affects every one of us.

dan itu berdampak bagi setiap kita.

And do we really want to live in a society

Apakah kita sungguh-sungguh mau hidup dalam masyarakat

where people are denied their basic humanity

dimana orang tidak mendapat hak-hak dasarnya sebagai manusia

if they don't subscribe to some arbitrary form of acceptable?

bila mereka tidak sesuai standar kelayakan yang dibuat sewenang-wenang?

So when I was six years old,

Waktu saya berusia 6 tahun,

my sister used to teach ballet to a bunch of little girls in our garage.

kakak perempuan saya mengajar balet untuk gadis-gadis kecil di garasi kami.

I was about a foot taller and a foot wider than most of the group.

Saya lebih tinggi dan lebih lebar daripada sebagian besar mereka.

When it came to doing our first performance,

Saat kami hendak tampil untuk pertama kalinya,

I was so excited about wearing a pretty pink tutu.

saya sangat senang karena akan memakai baju tutu warna pink.

I was going to sparkle.

Saya akan bersinar.

As the other girls slipped easily into their Lycra and tulle creations,

Gadis-gadis lain dengan mudah mengenakan baju dari bahan likra dan kain tule,

not one of the tutus was big enough to fit me.

tak satu pun baju tutu itu muat di tubuh saya.

I was determined not to be excluded from the performance,

Saya bersikeras tampil saat itu,

so I turned to my mother

maka saya menghampiri ibu saya

and loud enough for everyone to hear

dan berkata cukup keras untuk didengar semua orang,

said, "Mom, I don't need a tutu.

"Bu, aku tidak perlu pakai baju mini.

I need a fourfour."

Aku perlu baju jumbo."

(Laughter)

(Tertawa)

Thanks, Mom.

Terima kasih, Ibu.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And although I didn't recognize it at the time,

Meski ketika itu saya tidak menyadarinya,

claiming space for myself in that glorious fourfour

mempertahankan tempat saya di panggung dalam busana itu

was the first step towards becoming a radical fat activist.

adalah langkah pertama saya menjadi aktivis gemuk radikal.

Now, I'm not saying that this whole body-love thing

Saya tidak mengatakan bahwa menerima tubuh saya

has been an easy skip along a glittering path of self-acceptance

adalah jalan yang mudah dan saya bisa menerima diri dengan gemilang

since that day in class.

sejak hari itu di kelas balet.

Far from it.

Sama sekali tidak.

I soon learned that living outside what the mainstream considers normal

Saya belajar bahwa berada diluar dari yang dipandang normal oleh kebanyakan orang

can be a frustrating and isolating place.

bisa membuat tertekan dan merasa terisolasi.

I've spent the last 20 years unpacking and deprogramming these messages,

Selama 20 tahun saya menata dan mengatur ulang pemikiran ini,

and it's been quite the roller coaster.

dan rasanya seperti naik rollercoaster.

I've been openly laughed at, abused from passing cars

Saya pernah ditertawai di depan umum, dihina mobil yang lewat,

and been told that I'm delusional.

dan dikatai tidak waras.

I also receive smiles from strangers

Saya juga pernah disenyumi orang asing

who recognize what it takes to walk down the street

yang tahu harga yang harus dibayar untuk

with a spring in your step and your head held high.

melangkah dengan percaya diri dan kepala terangkat.

(Cheer)

(Tepuk tangan)

Thanks.

Terima kasih.

And through it all, that fierce little six-year-old has stayed with me,

Dan gadis 6 tahun yang berani itu tetap bersama saya melalui semua itu,

dan ia membantu saya berdiri di hadapan Anda hari ini

and she has helped me stand before you today

as an unapologetic fat person,

sebagai seorang gemuk yang tidak merasa bersalah,

a person that simply refuses to subscribe

seseorang yang menolak untuk mengikuti

to the dominant narrative

jalur yang dominan

about how I should move through the world in this body of mine.

tentang bagaimana saya harus mengarungi dunia dengan tubuh saya ini.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And I'm not alone.

Dan saya tidak sendirian.

I am part of an international community of people

Saya adalah bagian dari komunitas internasional yang

alih-alih menerima dengan pasif

who choose to, rather than passively accepting

that our bodies are and probably always will be big,

bahwa tubuh kami memang besar dan mungkin akan selalu besar,

we actively choose to flourish in these bodies as they are today.

kami memilih hidup dalam tubuh ini sebagaimana rupanya sekarang.

People who honor our strength and work with, not against,

Mereka yang menghargai kekuatan kami, dan bekerja-sama dengan

our perceived limitations,

segala batasan kami yang terlihat,

people who value health

mereka yang memandang penting kesehatan

as something much more holistic

sebagai sesuatu yang lebih menyeluruh

than a number on an outdated BMI chart.

daripada skor BMI yang sudah ketinggalan zaman.

Instead, we value mental health, self-worth and how we feel in our bodies

Kami memandang penting kesehatan mental, harga diri dan perasaan kami

as vital aspects to our overall well-being.

sebagai aspek penting dalam kesejahteraan hidup kami.

People who refuse to believe that living in these fat bodies

Orang-orang yang menolak percaya bahwa hidup dalam tubuh yang gemuk

is a barrier to anything, really.

adalah sebuah halangan.

There are doctors, academics and bloggers

Ada dokter, akademisi dan blogger

who have written countless volumes

yang telah banyak menulis

on the many facets of this complex subject.

tentang masalah rumit ini dari berbagai sudut pandang.

There are fatshionistas who reclaim their bodies and their beauty

Banyak fashionista gemuk yang mengklaim kembali tubuh dan keindahan mereka

by wearing fatkinis and crop tops,

dengan memakai bikini untuk badan gemuk dan atasan pendek,

exposing the flesh that we're all taught to hide.

memperlihatkan tubuh yang kita semua diajarkan untuk menyembunyikannya.

There are fat athletes

Ada atlet gemuk yang lari maraton,

who run marathons, teach yoga or do kickboxing,

mengajar yoga atau olahraga kick boxing,

all done with a middle finger firmly held up to the status quo.

semua melakukannya dengan jari tengah teracung menentang status quo.

And these people have taught me that radical body politics

Mereka mengajarkan saya bahwa budaya mempermalukan tubuh seseorang

is the antidote to our body-shaming culture.

dapat disembuhkan dengan politik tubuh yang radikal.

But to be clear, I'm not saying that people shouldn't change their bodies

Saya ingin menegaskan, saya tidak melarang siapa pun untuk mengubah tubuh mereka,

if that's what they want to do.

jika mereka ingin melakukannya.

Reclaiming yourself can be one of the most gorgeous acts of self-love

Mengambil kembali kendali penuh atas diri Anda adalah

salah satu bentuk cinta-diri dan bisa dilakukan dalam berbagai cara,

and can look like a million different things,

from hairstyles to tattoos to body contouring

mulai dari menata rambut, tato, mengubah bentuk tubuh,

to hormones to surgery and yes, even weight loss.

terapi hormon, operasi, dan bahkan menurunkan berat badan.

It's simple: it's your body,

Sederhana saja: itu tubuh Anda,

and you decide what's best to do with it.

lakukan apa yang menurut Anda yang terbaik untuk Anda.

My way of engaging in activism

Sebagai aktivis, saya melakukan berbagai aktivitas

is by doing all the things that we fatties aren't supposed to do,

yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang gemuk.

and there's a lot of them,

Ada banyak aktivitas seperti itu.

inviting other people to join me and then making art about it.

Saya mengajak orang lain terlibat,

dan bersama-sama menghasilkan suatu karya seni.

The common thread through most of this work

Benang merah aktivitas ini adalah mengklaim kembali area

has been reclaiming spaces that are often prohibitive to bigger bodies,

yang umumnya melarang orang gemuk,

from the catwalk to club shows,

seperti panggung peragaan busana, pertunjukan di club,

from public swimming pools to prominent dance stages.

kolam renang umum, hingga panggung dansa populer.

And reclaiming spaces en masse is not only a powerful artistic statement

Mengklaim kembali area-area ini lebih dari sekedar pernyataan artistik yang kuat,

but a radical community-building approach.

ini adalah pendekatan radikal untuk membangun komunitas.

This was so true of "AQUAPORKO!" --

Itulah esensi dari "AQUAPORKO!" --

(Laughter)

(Tertawa)

the fat fem synchronized swim team

tim renang indah wanita gemuk

I started with a group of friends in Sydney.

yang saya bentuk bersama beberapa teman di Sydney.

The impact of seeing a bunch of defiant fat women

Melihat sekelompok wanita gemuk pembangkang

in flowery swimming caps and bathers

dengan topi renang bunga-bunga

throwing their legs in the air without a care

yang mengepakkan kaki di air sesuka hati

should not be underestimated.

memberi dampak yang luar biasa.

(Laughter)

(Tertawa)

Throughout my career, I have learned that fat bodies are inherently political,

Sepanjang karir saya,

saya belajar bahwa ada pesan politik pada tubuh gemuk,

and unapologetic fat bodies

dan orang gemuk yang tidak merasa bersalah

can blow people's minds.

dapat membuat orang-orang terkesima.

When director Kate Champion,

Saat Kate Champion, direktur teater dansa terkemuka bernama Force Majeure,

of acclaimed dance theater company Force Majeure,

asked me to be the artistic associate

meminta saya menjadi rekanan artistik untuk proyek dengan penari-penari gemuk,

on a work featuring all fat dancers,

I literally jumped at the opportunity.

saya bersorak menerima kesempatan itu.

And I mean literally.

Benar-benar bersorak.

"Nothing to Lose" is a work made in collaboration with performers of size

"Nothing to Lose" adalah hasil kolaborasi pemain bertubuh besar

who drew from their lived experiences

yang menggunakan pengalaman hidup mereka sendiri

to create a work as varied and authentic as we all are.

untuk membuat sebuah karya yang beragam dan otentik sebagaimana kita semua.

And it was as far from ballet as you could imagine.

Ini tidak seperti balet yang bisa Anda bayangkan.

The very idea of a fat dance work by such a prestigious company

Sebuah perusahaan ternama menggagas pertunjukan tari orang-orang gemuk

was, to put it mildly, controversial,

bisa dikatakan adalah sesuatu yang lebih dari sekedar kontroversial,

because nothing like it had ever been done on mainstream dance stages before

karena pertunjukan seperti itu belum pernah ada di panggung dansa kebanyakan

anywhere in the world.

di manapun, di dunia ini.

People were skeptical.

Orang-orang tidak percaya.

"What do you mean, 'fat dancers?'

"Apa maksud Anda dengan 'penari gemuk'?

Like, size 10, size 12 kind of fat?

Gemuk ukuran 10 atau 12?

Where did they do their dance training?

Di mana mereka latihan?

Are they going to have the stamina for a full-length production?"

Apa mereka sanggup menari dari awal sampai akhir?"

But despite the skepticism,

Namun kendati skeptisme publik,

"Nothing to Lose" became a sellout hit of Sydney Festival.

"Nothing to Lose" laris keras di Festival Sydney.

We received rave reviews, toured,

Kami mendapat ulasan luar biasa, mengadakan tur,

won awards and were written about in over 27 languages.

memenangkan penghargaan,

dan diulas dalam lebih dari 27 bahasa.

These incredible images of our cast were seen worldwide.

Foto-foto menakjubkan para personil kami ditampilkan di seluruh dunia.

I've lost count of how many times people of all sizes

Saya tidak bisa menghitung berapa banyak orang dari berbagai ukuran tubuh

yang berkata pada saya bahwa pertunjukan itu mengubah hidup mereka,

have told me that the show has changed their lives,

how it helped them shift their relationship

membantu mengubah cara pandang mereka terhadap tubuh mereka sendiri

to their own and other people's bodies,

dan tubuh orang lain,

and how it made them confront their own bias.

serta membantu mereka melawan prasangka mereka sendiri.

But of course, work that pushes people's buttons

Tapi tentu saja karya yang berhasil menarik reaksi positif orang-orang

is not without its detractors.

pasti juga ada yang menentang.

I have been told that I'm glorifying obesity.

Saya pernah dikatai menyembah obesitas.

I have received violent death threats

Saya mendapat ancaman kematian yang sadis dan diserang karena berani mencipta karya

and abuse for daring to make work that centers fat people's bodies and lives

tentang tubuh dan hidup orang gemuk,

and treats us as worthwhile human beings with valuable stories to tell.

yang memperlakukan kami sebagai manusia yang berarti

yang punya kisah berharga untuk diceritakan.

I've even been called

Saya bahkan pernah disebut

"the ISIS of the obesity epidemic" --

"ISIS untuk epidemi obesitas" --

(Laughter)

(Tertawa)

a comment so absurd that it is funny.

saking tidak masuk akalnya jadi lucu.

But it also speaks to the panic,

Tapi itu juga menunjukkan kepanikan dan rasa ngeri

the literal terror,

that the fear of fat can evoke.

yang bisa ditimbulkan oleh rasa takut pada kegemukan.

It is this fear that's feeding the diet industry,

Ketakutan inilah yang membuat industri diet makin bertambah besar,

which is keeping so many of us from making peace with our own bodies,

menghalangi kita untuk berdamai dengan tubuh kita sendiri,

for waiting to be the after-photo

sehingga kita tidak bisa benar-benar hidup sebelum tubuh kita berubah.

before we truly start to live our lives.

Because the real elephant in the room here is fatphobia.

Karena sebenarnya, gajah di ruangan ini adalah fobia gemuk.

Fat activism refuses to indulge this fear.

Gerakan aktivis gemuk menolak memuaskan rasa takut ini.

By advocating for self-determination and respect for all of us,

Kita dapat mengubah keengganan masyarakat untuk menerima keberagaman

we can shift society's reluctance to embrace diversity

dengan mendukung kebebasan bersikap dan menghormati semua orang,

and start to celebrate the myriad ways there are to have a body.

dan merayakan keberagaman tubuh kita.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)