How to find work you love | Scott Dinsmore

Translator: Dyan Sitanggang Reviewer: Ade Indarta

Wow, what an honor. I always wondered what this would feel like.

Suatu kehormatan berada di sini.

Saya selalu membayangkan bagaimana rasanya.

So eight years ago, I got the worst career advice of my life.

8 tahun lalu, saya mendapat saran karier terburuk dalam hidup saya.

I had a friend tell me,

Teman saya berkata,

"Don't worry about how much you like the work you're doing now.

"Jangan terlalu memikirkan apakah kamu suka pekerjaanmu sekarang.

It's all about just building your resume."

Yang penting adalah membangun resumemu."

And I'd just come back from living in Spain for a while,

Saya baru pulang setelah beberapa lama di Spanyol,

and I'd joined this Fortune 500 company. I thought, "This is fantastic.

dan bekerja di sebuah perusahaan Fortune 500.

Pikir saya, "Ini luar biasa.

I'm going to have big impact on the world."

Saya akan berdampak besar bagi dunia."

I had all these ideas. And within about two months,

Saya punya begitu banyak ide.

Dan setelah dua bulan,

I noticed at about 10am every morning I had this strange urge

saya menyadari bahwa sekitar jam 10 setiap pagi,

to want to slam my head through the monitor of my computer.

saya merasa ingin menghantamkan kepala ke layar komputer.

I don't know if anyone's ever felt that.

Entah jika ada orang lain pernah mengalaminya.

And I noticed pretty soon after that that all the competitors in our space

Tak lama kemudian saya sadar bahwa di semua perusahaan saingan kami,

had already automated my job role.

pekerjaan yang saya lakukan telah dialihkan pada mesin.

And this is right about when I got this sage advice to build up my resume.

Ketika itulah saya mendapat saran untuk membangun resume saya.

Well, as I'm trying to figure out

Ketika saya memikirkan

what two-story window I'm going to jump out of and change things up,

langkah apa yang hendak saya lakukan untuk mengubah situasi saya,

I read some altogether different advice from Warren Buffett, and he said,

saya membaca nasihat berbeda dari Warren Buffett, katanya,

"Taking jobs to build up your resume is the same as saving up sex for old age."

"Bekerja demi membangun resume sama dengan menghemat seks untuk usia lanjut."

(Laughter)

(Tertawa)

And I heard that, and that was all I needed.

Itulah yang perlu saya dengarkan.

Within two weeks, I was out of there, and I left with one intention:

Dalam dua minggu, saya meninggalkan tempat itu dengan satu tujuan:

to find something that I could screw up. That's how tough it was.

menemukan sesuatu yang bisa saya kacaukan. Seberani itu.

I wanted to have some type of impact. It didn't matter what it was.

Saya ingin berdampak. Apa pun itu.

And I found pretty quickly that I wasn't alone:

Tak lama kemudian saya tahu bahwa saya tidak sendiri:

it turns out that over 80 percent of the people around

ternyata, lebih dari 80% orang

don't enjoy their work.

tidak menikmati pekerjaan mereka.

I'm guessing this room is different,

Menurut saya kalian tidak termasuk di dalamnya,

but that's the average that Deloitte has done with their studies.

tapi itulah hasil penelitian Deloitte.

So I wanted to find out, what is it that sets these people apart,

Saya jadi ingin tahu, apa yang membedakan

the people who do the passionate, world-changing work,

mereka yang melakukan pekerjaan dengan hasrat mengubah dunia,

that wake up inspired every day,

penuh inspirasi setiap pagi,

and then these people, the other 80 percent

dengan 80% orang yang diam-diam menjalani hidup merasa tertekan.

who lead these lives of quiet desperation.

So I started to interview all these people doing this inspiring work,

Saya mulai mewawancara mereka yang pekerjaannya menginspirasi,

and I read books and did case studies,

membaca buku-buku dan melakukan penelitian,

300 books altogether on purpose and career and all this,

300 buku tentang tujuan hidup, dan karier, dan sebagainya,

totally just self-immersion, really for the selfish reason of --

berkonsentrasi sepenuhnya pada topik ini, karena saya --

I wanted to find the work that I couldn't not do,

saya ingin menemukan panggilan saya,

what that was for me.

takdir saya.

But as I was doing this, more and more people started to ask me,

Tapi dalam prosesnya, banyak orang yang bertanya,

"You're into this career thing.

"Kau sedang meneliti karier

I don't like my job. Can we sit down for lunch?"

Saya tidak suka pekerjaan saya. Bisa kita ngobrol siang nanti?"

I'd say, "Sure." But I would have to warn them,

Saya mengiyakan. Tapi saya harus memberitahu mereka

because at this point, my quit rate was also 80 percent.

bahwa saat itu saya juga termasuk yang 80%.

Of the people I'd sit down with for lunch, 80 percent would quit their job

Di antara orang-orang yang bicara dengan saya,

80% berhenti kerja dalam 2 bulan.

within two months.

I was proud of this, and it wasn't that I had any special magic.

Saya bangga, dan ini bukan karena saya bisa sulap.

It was that I would ask one simple question.

Tapi karena saya menanyakan satu hal sederhana.

It was, "Why are you doing the work that you're doing?"

"Kenapa kamu melakukan pekerjaan ini?"

And so often their answer would be,

Dan seringnya mereka menjawab,

"Well, because somebody told me I'm supposed to."

"Yah, karena kata orang saya harus melakukannya."

And I realized that so many people around us

Lalu saya sadar, banyak orang di sekitar kita

are climbing their way up this ladder that someone tells them to climb,

mendaki tangga ini karena disuruh orang lain,

and it ends up being leaned up against the wrong wall,

dan ternyata tangga itu membawanya ke tempat yang salah,

or no wall at all.

atau malah tidak ada tujuannya.

The more time I spent around these people and saw this problem,

Semakin sering saya bersama mereka dan mengamati masalah ini,

I thought, what if we could create a community,

saya pikir, bagaimana seandainya kita membentuk komunitas

a place where people could feel like they belonged

yang bisa merangkul mereka,

yang mendukung saat mereka melakukan sesuatu secara berbeda,

and that it was OK to do things differently,

to take the road less traveled, where that was encouraged,

atau ketika mereka memilih jalan yang tak lazim,

and inspire people to change?

dan menginspirasi orang-orang untuk berubah?

And that later became what I now call Live Your Legend,

Ini yang belakangan menjadi Live Your Legend,

which I'll explain in a little bit.

yang akan saya bahas nanti.

But as I've made these discoveries, I noticed a framework

Tapi ketika saya menyadari hal ini, saya melihat sebuah kerangka

of really three simple things

tiga hal sangat sederhana

that all these different passionate world-changers have in common,

yang sama-sama dimiliki mereka yang berhasrat mengubah dunia,

whether you're a Steve Jobs or if you're just, you know,

baik seorang Steve Jobs, atau, katakanlah,

the person that has the bakery down the street.

seorang pemilik toko roti di pinggir jalan.

But you're doing work that embodies who you are.

Anda melakukan pekerjaan yang mewujudkan diri Anda.

I want to share those three with you, so we can use them as a lens

Ketiga hal ini akan kita gunakan sebagai lensa hari ini,

for the rest of today and hopefully the rest of our life.

dan semoga selama hidup kita.

The first part of this three-step passionate work framework

Bagian pertama dalam kerangka antusiasme bekerja ini

is becoming a self-expert and understanding yourself,

adalah menguasai diri Anda, dan memahami diri Anda,

because if you don't know what you're looking for,

karena jika Anda tidak tahu apa yang Anda cari,

you're never going to find it.

Anda tidak akan pernah menemukannya.

And the thing is that no one is going to do this for us.

Masalahnya, yang bisa melakukan ini hanyalah kita sendiri.

There's no major in university on passion and purpose and career.

Tidak ada jurusan di universitas tentang hasrat, tujuan hidup, dan karier.

I don't know how that's not a required double major,

Entah kenapa ini tidak menjadi jurusan minor wajib,

but don't even get me started on that.

tapi saya tidak akan membahasnya.

I mean, you spend more time picking out a dorm room TV set

Kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk memilih TV kamar asrama

than you do you picking your major and your area of study.

daripada memilih jurusan dan bidang studi.

But the point is, it's on us to figure that out,

Tapi intinya, kitalah yang harus mencari tahu,

and we need a framework, we need a way to navigate through this.

dan kita butuh kerangka panduan untuk melangkah.

And so the first step of our compass is finding out what our unique strengths are.

Langkah pertama dalam panduan ini adalah mencari tahu kekuatan unik kita.

What are the things that we wake up loving to do no matter what,

Hal-hal yang kita kerjakan dengan senang hati sejak bangun tidur,

whether we're paid or we're not paid, the things that people thank us for?

baik dibayar atau tidak, yang karenanya orang-orang berterima kasih pada kita?

And the Strengths Finder 2.0 is a book and also an online tool.

Strengths Finder 2.0 adalah sebuah buku dan alat online.

I highly recommend it for sorting out what it is that you're naturally good at.

Saya rekomendasikan untuk mencari tahu keahlian alami yang Anda miliki.

And next, what's our framework or our hierarchy for making decisions?

Berikutnya, apa saja yang kita pertimbangkan ketika memutuskan sesuatu?

Do we care about the people, our family, health,

Apakah kita peduli akan orang-orang, keluarga kita, kesehatan,

atau pada hal-hal seperti pencapaian dan kesuksesan?

or is it achievement, success, all this stuff?

We have to figure out what it is to make these decisions,

Kita harus tahu apa alasan di balik keputusan kita,

so we know what our soul is made of,

untuk mengetahui hasrat jiwa kita,

so that we don't go selling it to some cause we don't give a shit about.

supaya kita tidak melakukan sesuatu demi sesuatu yang kita tidak peduli.

And then the next step is our experiences.

Langkah selanjutnya yaitu pengalaman kita.

All of us have these experiences. We learn things every day, every minute

Kita semua punya pengalaman.

Kita belajar setiap waktu tentang apa yang kita suka dan tidak suka,

about what we love, what we hate,

what we're good at, what we're terrible at.

yang kita kuasai, yang tidak kita kuasai.

And if we don't spend time paying attention to that

Dan jika kita tidak menyempatkan waktu memperhatikan, mencerna,

and assimilating that learning

dan menerapkan hal-hal yang kita pelajari itu dalam hidup,

and applying it to the rest of our lives, it's all for nothing.

tidak ada gunanya.

Every day, every week, every month of every year

Setiap hari, minggu, dan bulan dalam setiap tahun

saya menyempatkan waktu merenungi hal-hal yang berjalan baik,

I spend some time just reflecting on what went right,

what went wrong, and what do I want to repeat,

yang tidak,

yang ingin saya ulangi,

what can I apply more to my life.

yang bisa lebih saya terapkan lagi dalam hidup.

And even more so than that, as you see people, especially today,

Terlebih, ketika melihat orang-orang, khususnya hari ini,

who inspire you, who are doing things where you say

yang menginspirasi Anda, yang karenanya Anda berkata

"Oh God, what Jeff is doing, I want to be like him."

"Ya Tuhan, lihat Jeff, saya ingin seperti dia."

Why are you saying that? Open up a journal.

Mengapa Anda bisa berkata begitu?

Write down what it is about them that inspires you.

Buatlah jurnal tentang apa dari mereka yang menginspirasi Anda.

It's not going to be everything about their life,

Tentu tidak seluruh hidup mereka, tapi apapun itu, catatlah,

but whatever it is, take note on that,

so over time we'll have this repository of things

agar seiring waktu kita punya catatan hal-hal

that we can use to apply to our life and have a more passionate existence

yang dapat diterapkan dalam hidup kita sehingga kita semakin penuh hasrat

and make a better impact.

dan memberi dampak yang lebih baik.

Because when we start to put these things together,

Karena ketika kita mulai menyatukan hal-hal ini,

we can then define what success actually means to us,

kita dapat mengartikulasikan arti sukses yang sebenarnya bagi kita,

and without these different parts of the compass, it's impossible.

yang tidak bisa kita lakukan tanpa ketiga hal ini.

We end up in the situation -- we have that scripted life

Tanpanya, hidup kita menjadi seperti tidak ada maknanya,

that everybody seems to be living going up this ladder to nowhere.

semua orang sepertinya mendaki tangga entah apa tujuannya.

It's kind of like in Wall Street 2, if anybody saw that,

Seperti Wall Street 2, kalau ada yang sudah menonton,

the peon employee asks the big Wall Street banker CEO,

seorang karyawan kecil bertanya pada CEO perusahaan besar di Wall Street,

"Apa angkamu? Setiap orang punya target

"What's your number? Everyone's got a number,

where if they make this money, they'll leave it all."

di mana mereka akan berhenti ketika mencapai angka itu."

He says, "Oh, it's simple. More."

Jawabnya, "Sederhana saja. Lebih banyak."

And he just smiles.

Dan ia hanya tersenyum.

And it's the sad state of most of the people

Kondisi menyedihkan di mana kebanyakan orang

that haven't spent time understanding what matters for them,

tidak meluangkan waktu untuk memahami apa yang penting bagi mereka,

who keep reaching for something that doesn't mean anything to us,

terus menggapai sesuatu yang tak ada artinya untuk kita,

but we're doing it because everyone said we're supposed to.

kita melakukannya karena ikut-ikutan.

But once we have this framework together,

Tapi kalau kita punya kerangka ini,

we can start to identify the things that make us come alive.

kita bisa mulai mengenali apa yang membuat kita bersemangat.

You know, before this, a passion could come and hit you in the face,

Sebelumnya, sebuah hasrat bisa saja tiba-tiba muncul di depan Anda,

or maybe in your possible line of work, you might throw it away

atau dalam lingkup pekerjaan Anda,

tapi Anda abaikan karena Anda tidak bisa mengenalinya.

because you don't have a way of identifying it.

But once you do, you can see something that's congruent with my strengths,

Tapi kalau Anda mengenalinya,

Anda bisa melihat sesuatu yang seirama dengan

my values, who I am as a person,

kekuatan, nilai, dan jati diri kita sebagai manusia,

so I'm going to grab ahold of this, I'm going to do something with it,

dan kita bisa menggenggam dan menggunakannya,

and I'm going to pursue it and try to make an impact with it.

mencapainya dan melakukan sesuatu yang berdampak dengannya.

And Live Your Legend and the movement we've built

Live Your Legend dan gerakan yang telah kami bangun

wouldn't exist if I didn't have this compass to identify,

tidak akan ada jika saya tidak punya kompas ini sebagai panduan,

"Wow, this is something I want to pursue and make a difference with."

"Ini tujuan saya, dan dengan ini saya akan membuat perubahan."

If we don't know what we're looking for, we're never going to find it,

Jika kita tidak tahu apa yang kita cari, kita tidak akan menemukannya.

but once we have this framework, this compass,

tapi dengan kerangka dan kompas ini,

then we can move on to what's next -- and that's not me up there --

kita bisa melangkah ke tahap berikutnya -- yang di atas itu bukan saya --

doing the impossible and pushing our limits.

melakukan yang tidak mungkin, mendorong batasan.

There's two reasons why people don't do things.

Ada 2 alasan mengapa orang tidak bertindak.

One is they tell themselves they can't do them,

Ketika mereka sendiri berkata mereka tak bisa,

or people around them tell them they can't do them.

atau orang sekitar mereka berkata mereka tak bisa.

Either way, we start to believe it.

Lalu kita mulai percaya.

Either we give up, or we never start in the first place.

Entah kita menyerah, atau tidak pernah memulainya.

The things is, everything was impossible until somebody did it.

Masalahnya, segalanya tidak mungkin sampai seseorang melakukannya.

Every invention, every new thing in the world,

Setiap penemuan, hal baru di dunia,

people thought were crazy at first.

awalnya dianggap gila.

Roger Bannister and the four-minute mile, it was a physical impossibility

Lihat Roger Bannister dan 4 menit/mil:

adalah ketidakmungkinan bagi tubuh untuk berlari dalam 4 menit/mil

to break the four-minute mile in a foot race

until Roger Bannister stood up and did it.

sampai Roger Bannister maju melakukannya.

And then what happened?

Lalu apa yang terjadi?

Two months later, 16 people broke the four-minute mile.

2 bulan kemudian, 16 orang memecahkan rekor itu.

The things that we have in our head that we think are impossible

Hal-hal di kepala kita yang kita anggap mustahil

are often just milestones waiting to be accomplished

seringnya hanya batu loncatan untuk ditapaki

if we can push those limits a bit.

jika batasan itu bisa sedikit kita dorong.

And I think this starts with probably your physical body and fitness

Saya pikir ini utamanya dimulai dari kesehatan tubuh Anda

more than anything, because we can control that.

karena ini bisa kita kendalikan.

If you don't think you can run a mile,

Jika merasa tidak bisa lari 1 mil,

you show yourself you can run a mile or two,

tunjukkan Anda bisa lari 1 atau 2 mil,

or a marathon, or lose five pounds, or whatever it is,

atau maraton, turun berat 5 pon, atau apapun itu,

you realize that confidence compounds

Anda sadar bahwa kepercayaan diri berlipatganda

and can be transferred into the rest of your world.

dan dapat disalurkan pada dunia sekitar Anda.

And I've actually gotten into the habit of this a little bit with my friends.

Saya kini terbiasa melakukannya bersama teman-teman saya.

We have this little group. We go on physical adventures,

Kami punya kelompok kecil. Melakukan petualangan,

and recently, I found myself in a kind of precarious spot.

dan baru-baru ini, saya mengalami rasanya berada dalam situasi berbahaya.

I'm terrified of deep, dark, blue water.

Saya takut pada air biru yang dalam dan gelap --

I don't know if anyone's ever had that same fear

tidak tahu adakah yang juga bernasib sama

ever since they watched Jaws 1, 2, 3 and 4 like six times

akibat menonton Jaws 1, 2, 3 dan 4 hingga 6 kali

when I was a kid.

waktu saya masih kecil.

But anything above here, if it's murky, I can already feel it right now.

Tapi kalau tingginya segini dan gelap -- saya bisa merasakannya sekarang --

I swear there's something in there.

saya bersumpah, pasti ada sesuatu.

Even if it's Lake Tahoe, it's fresh water, totally unfounded fear,

Meskipun itu Danau Tahoe, air tawar, dan rasa takut ini tidak masuk akal,

ridiculous, but it's there.

konyol, tapi ada.

Anyway, three years ago I find myself on this tugboat

Jadi, 3 tahun lalu saya berada di atas kapal tunda

right down here in the San Francisco Bay.

di Teluk San Francisco.

It's a rainy, stormy, windy day, and people are getting sick on the boat,

Saat itu hujan, disertai petir dan angin, orang-orang mulai mual di kapal,

and I'm sitting there wearing a wetsuit, and I'm looking out the window

saya duduk mengenakan baju selam, melihat ke luar jendela

in pure terror thinking I'm about to swim to my death.

ngeri berpikir bahwa saya akan berenang dan mati.

I'm going to try to swim across the Golden Gate.

Saya akan coba berenang menyeberang Golden Gate.

And my guess is some people in this room might have done that before.

Dugaan saya beberapa orang di sini pernah melakukannya.

I'm sitting there, and my buddy Jonathan, who had talked me into it,

Saya duduk dan sobat saya, Jonathan, mengajak saya membicarakannya,

he comes up to me and he could see the state I was in.

ia mendekat, dan bisa melihat keadaan saya.

And he says, "Scott, hey man, what's the worst that could happen?

Katanya, "Hei, Scott, apa hal terburuk yang bisa terjadi?

You're wearing a wetsuit. You're not going to sink.

Kau pakai baju selam. Tidak akan tenggelam.

And If you can't make it, just hop on one of the 20 kayaks.

Kalau kau tidak bisa, ada 20 sampan, naik saja salah satu.

Plus, if there's a shark attack, why are they going to pick you

Dan, kalau hiu menyerang, mengapa harus kau yang dipilih

over the 80 people in the water?" So thanks, that helps.

dari antara 80 orang di air?" Trims, sangat menolong.

He's like, "But really, just have fun with this. Good luck."

Katanya lagi, "Tapi sungguh, nikmatilah. Semoga berhasil."

And he dives in, swims off. OK.

Lalu ia menyelam dan berenang. Oke.

Turns out, the pep talk totally worked, and I felt this total feeling of calm,

Ternyata, basa-basi tadi berhasil, dan saya merasakan ketenangan,

and I think it was because Jonathan was 13 years old.

dan saya pikir itu karena Jonathan berusia 13 tahun.

(Laughter)

(Tertawa)

And of the 80 people swimming that day,

Dari 80 orang yang berenang hari itu,

65 of them were between the ages of nine and 13.

65 berusia antara 9 hingga 13 tahun.

Think how you would have approached your world differently

Pikirkan bagaimana Anda bisa memahami dunia secara berbeda

if at nine years old you found out you could swim a mile and a half

jika saat 9 tahun, Anda tahu Anda bisa berenang satu setengah mil

in 56-degree water from Alcatraz to San Francisco.

di air 56 derajat, dari Alcatraz ke San Francisco.

What would you have said yes to?

Apa yang akan Anda terima?

What would you have not given up on? What would you have tried?

Apa yang akan Anda pertahankan? Apa yang akan Anda coba?

As I'm finishing this swim, I get to Aquatic Park,

Selesai berenang, saya ke Taman Aquatic,

and I'm getting out of the water

saya keluar dari air

and of course half the kids are already finished,

tentu setengah dari anak-anak itu sudah tiba,

so they're cheering me on and they're all excited.

jadi mereka menyoraki saya, terlihat bersemangat.

And I got total popsicle head, if anyone's ever swam in the Bay,

Kepala saya membeku, jika ada yang pernah berenang di Teluk,

and I'm trying to just thaw my face out, and I'm watching people finish.

saya mencoba menghangatkan wajah, dan melihat orang-orang selesai.

And I see this one kid, something didn't look right.

Dan saya melihat seorang anak, ada yang tidak beres.

And he's just flailing like this.

Ia hanya bergerak seperti ini.

And he's barely able to sip some air before he slams his head back down.

Hampir tidak bisa bernafas sebelum kepalanya kembali masuk dalam air.

And I notice other parents were watching too,

Saya sadar orangtua lain juga memperhatikan,

and I swear they were thinking the same thing I was:

saya bersumpah pikiran mereka sama seperti saya:

this is why you don't let nine-year-olds swim from Alcatraz.

itu sebabnya Anda tidak mengizinkan anak 9 tahun berenang dari Alcatraz.

This was not fatigue.

Itu bukan kelelahan.

All of a sudden, two parents run up and grab him,

Tiba-tiba, dua orangtua datang, menariknya,

and they put him on their shoulders, and they're dragging him like this,

meletakkannya di pundak mereka, menariknya berjalan seperti ini

totally limp.

pincang total.

And then all of a sudden they walk a few more feet

Lalu mereka berjalan beberapa langkah

and they plop him down in his wheelchair.

dan mendudukkannya di kursi roda.

And he puts his fists up in the most insane show of victory I've ever seen.

Ia mengepalkan tangan, pertunjukan kemenangan tergila yang saya lihat.

I can still feel the warmth and the energy on this guy

Masih bisa saya rasakan kehangatan dan energi pria ini

when he made this accomplishment.

saat ia berhasil.

I had seen him earlier that day in his wheelchair.

Di awal hari saya memang telah melihatnya di kursi roda,

I just had no idea he was going to swim.

tapi saya tidak tahu ia akan berenang.

I mean, where is he going to be in 20 years?

Maksud saya, apa yang akan terjadi padanya 20 tahun lagi?

How many people told him he couldn't do that, that he would die if he tried that?

Berapa banyak yang berkata ia tidak bisa, bahwa ia akan mati bila mencoba?

You prove people wrong, you prove yourself wrong,

Anda buktikan mereka salah, diri Anda salah,

that you can make little incremental pushes

bahwa Anda bisa memperbesar cakupan

of what you believe is possible.

hal yang Anda yakini mungkin.

You don't have to be the fastest marathoner in the world,

Anda tidak perlu jadi pelari tercepat di dunia,

just your own impossibilities, to accomplish those,

cukup kemustahilan Anda sendiri,

yang Anda capai, dan mulai dengan langkah-langkah kecil.

and it starts with little bitty steps.

And the best way to do this

Cara terbaik untuk itu

is to surround yourself with passionate people.

adalah berada di antara orang-orang berhasrat.

The fastest things to do things you don't think can be done

Cara tercepat melakukan sesuatu yang Anda kira tidak bisa

is to surround yourself with people already doing them.

adalah berada di antara mereka yang sudah melakukannya.

There's this quote by Jim Rohn and it says.

Saya mengutip Jim Rohn:

"You are the average of the five people you spend the most time with."

"Anda adalah rata-rata 5 orang yang paling sering bersama Anda."

And there is no bigger lifehack in the history of the world

Tidak ada cara yang lebih efektif dalam sejarah dunia

from getting where you are today to where you want to be

untuk pindah dari tempat Anda sekarang ke tempat yang Anda mau

than the people you choose to put in your corner.

selain orang-orang yang Anda pilih dalam lingkungan Anda.

They change everything, and it's a proven fact.

Mereka mengubah segalanya, dan itu sudah teruji.

In 1898, Norman Triplett did this study with a bunch of cyclists,

Tahun 1898, Norman Triplett meneliti banyak pesepeda,

and he would measure their times around the track in a group,

mengukur catatan waktu mereka saat dalam kelompok,

and also individually.

juga secara perorangan.

And he found that every time the cyclists in the group would cycle faster.

Dan ia menemukan bahwa pesepeda dalam kelompok bersepeda lebih cepat.

And it's been repeated in all kinds of walks of life since then,

Sejak itu, hal ini terulang dalam berbagai jalur kehidupan

and it proves the same thing over again,

menunjukkan bukti yang sama,

that the people around you matter, and environment is everything.

orang-orang di sekitar Anda mempengaruhi, lingkungan itu segalanya.

But it's on you to control it, because it can go both ways.

Tapi tergantung Anda, karena bisa saja tidak demikian.

With 80 percent of people who don't like the work they do,

Melihat 80% orang yang tidak suka pekerjaan mereka,

that means most people around us, not in this room, but everywhere else,

berarti banyak orang sekitar kita, tidak di sini, tapi tempat lain,

are encouraging complacency and keeping us from pursuing the things that matter to us

menganjurkan kita berpuas diri, agar tidak mengejar hal yang berarti bagi kita

so we have to manage those surroundings.

jadi kita harus menata lingkungan itu.

I found myself in this situation --

Saya pernah ada dalam situasi --

personal example, a couple years ago.

contoh pribadi, beberapa tahun lalu.

Has anyone ever had a hobby or a passion they poured their heart and soul into,

Adakah yang pernah punya hobi atau hasrat yang dilakukan sepenuh hati dan jiwa,

unbelievable amount of time, and they so badly want to call it a business,

juga waktu yang sangat banyak, dan ingin sekali menyebutnya bisnis,

but no one's paying attention and it doesn't make a dime?

tapi tak ada yang peduli dan tidak menghasilkan sepeser pun?

OK, I was there for four years trying to build this Live Your Legend movement

Oke, saya pernah, 4 tahun mencoba membangun gerakan Live Your Legend

to help people do work that they genuinely cared about and that inspired them,

membantu orang melakukan hal yang mereka pedulikan dan menginspirasi,

and I was doing all I could,

saya mencoba sebisa saya,

and there were only three people paying attention,

tapi hanya 3 orang yang memerhatikan,

and they're all right there: my mother, father and my wife, Chelsea.

semuanya ada di sini: ibu saya, ayah saya, dan istri saya, Chelsea.

Thank you guys for the support.

Terima kasih dukungannya.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And this is how badly I wanted it, it grew at zero percent for four years,

Saya benar-benar menginginkannya, tapi pertumbuhannya nol persen dalam 4 tahun,

and I was about to shut it down,

dan saya baru saja akan menghentikannya,

and right about then,

lalu tepat ketika itu,

I moved to San Francisco and started to meet some pretty interesting people

saya pindah ke San Francisco dan mulai bertemu orang-orang menarik,

who had these crazy lifestyles of adventure,

hasrat mereka dikelilingi gaya hidup gila dalam bertualang, mengelola situs dan blog

of businesses and websites and blogs

that surrounded their passions and helped people in a meaningful way.

dan dengan itu mereka menolong orang secara bermakna.

And one of my friends, now, he has a family of eight,

Salah satunya memiliki keluarga dengan 8 orang anggota.

and he supports his whole family

dan ia mendukung seluruh keluarganya

with a blog that he writes for twice a week.

dengan blog yang ia tulis dua kali seminggu.

They just came back from a month in Europe, all of them together.

Mereka baru saja pulang setelah sebulan di Eropa bersama.

This blew my mind. How does this even exist?

Saya takjub. Bagaimana bisa?

And I got unbelievably inspired by seeing this,

Dan saya benar-benar terinspirasi karenanya,

and instead of shutting it down, I decided, let's take it seriously.

maka saya memutuskan untuk maju terus dan semakin serius.

And I did everything I could to spend my time,

Saya berusaha menggunakan seluruh waktu,

every waking hour possible trying to hound these guys,

ketika saya terjaga, untuk memburu orang-orang ini,

hanging out and having beers and workouts, whatever it was.

bergaul, minum bir, olahraga, apapun itu.

And after four years of zero growth,

Dan setelah 4 tahun tanpa pertumbuhan,

within six months of hanging around these people,

dalam 6 bulan saya bergaul dengan mereka,

the community at Live Your Legend grew by 10 times.

komunitas Live Your Legend bertumbuh 10 kali lipat.

In another 12 months, it grew by 160 times.

12 bulan berikut, 160 kali lipat.

And today over 30,000 people from 158 countries

Kini, setiap bulannya ada lebih dari 30.000 orang dari 150 negara

use our career and connection tools on a monthly basis.

menggunakan pedoman karier dan koneksi kami.

And those people have made up that community of passionate folks

Dan orang-orang ini menjadi suatu komunitas penuh semangat

who inspired that possibility that I dreamed of

menginspirasi saya atas kemungkinan yang bisa terwujud

for Live Your Legend so many years back.

untuk Live Your Legend bertahun-tahun lalu.

The people change everything, and this is why --

Mereka mengubah segalanya, inilah alasannya --

you know, you ask what was going on.

Anda bertanya apa yang terjadi.

Well, for four years, I knew nobody in this space,

Selama 4 tahun, saya tidak punya kenalan di bidang ini,

and I didn't even know it existed, that people could do this stuff,

saya bahkan tidak tahu bidang ini ada dan bisa dilakukan,

that you could have movements like this.

dan Anda bisa punya gerakan seperti ini.

And then I'm over here in San Francisco, and everyone around me was doing it.

Lalu saat di San Francisco, semua orang di sekitar saya melakukannya.

It became normal, so my thinking went from how could I possibly do this

Ini jadi hal normal. Pikiran saya berubah dari bagaimana mungkin dilakukan

to how could I possibly not.

jadi bagaimana mungkin tidak dilakukan.

And right then, when that happens, that switch goes on in your head,

Saat itu terjadi, sebuah tombol di kepala Anda ditekan,

it ripples across your whole world.

dan memporakporandakan dunia Anda.

And without even trying, your standards go from here to here.

Dan dalam sekejap, standar Anda naik dari sini ke sini.

You don't need to change your goals. You just need to change your surroundings.

Tujuan Anda tidak perlu diubah. Yang perlu diubah adalah lingkungan Anda.

That's it, and that's why I love being around this whole group of people,

Itu saja. Itu alasan mengapa saya senang berada dalam kelompok orang-orang ini,

why I go to every TED event I can,

hadir di acara TED yang saya bisa,

and watch them on my iPad on the way to work, whatever it is.

menontonnya di iPad di jalan ke kantor, apapun itu.

Because this is the group of people that inspires possibility.

Karena ini kelompok orang-orang yang menginspirasi kemungkinan.

We have a whole day to spend together and plenty more.

Ada satu hari untuk kita habiskan bersama dan lebih banyak lagi.

To sum things up, in terms of these three pillars,

Untuk merangkum semuanya,

they all have one thing in common more than anything else.

ada satu kesamaan yang dominan pada tiga pilar tadi.

They are 100 percent in our control.

Yaitu: kendali 100% di tangan kita.

No one can tell you you can't learn about yourself.

Tak ada yang bisa bilang Anda tak bisa mempelajari diri Anda,

No one can tell you you can't push your limits

bahwa Anda tak bisa mendorong batasan Anda,

and learn your own impossible and push that.

mempelajari kemustahilan Anda dan mendorongnya,

No one can tell you you can't surround yourself with inspiring people

bahwa Anda tak bisa ada dikelilingi mereka yang menginspirasi

or get away from the people who bring you down.

atau menjauh dari mereka yang melemahkan Anda.

You can't control a recession.

Resesi tak bisa Anda kontrol.

You can't control getting fired or getting in a car accident.

Pemecatan atau tabrakan mobil tak bisa Anda kontrol.

Most things are totally out of our hands.

Kebanyakan hal tidak bisa kita kendalikan.

These three things are totally on us,

Tiga hal ini sepenuhnya di tangan kita,

and they can change our whole world if we decide to do something about it.

dan bisa mengubah seluruh dunia kita jika kita memutuskan bertindak.

And the thing is, it's starting to happen on a widespread level.

Sekarang gerakan ini terjadi secara meluas.

I just read in Forbes, the US Government reported for the first time

Baru saya baca di Forbes, Pemerintah US melaporkan pertama kalinya

in a month where more people had quit their jobs

dalam satu bulan, lebih banyak yang berhenti bekerja

than had been laid off.

daripada yang di-PHK.

They thought this was an anomaly, but it's happened three months straight.

Mereka mengira ini anomali, tapi ini terjadi 3 bulan berturut-turut.

In a time where people claim it's kind of a tough environment,

Di masa saat orang-orang berkata lingkungan ini keras,

people are giving a middle finger to this scripted life,

orang mengacungkan jari tengah pada hidup tanpa makna,

the things that people say you're supposed to do,

hal-hal yang kata orang harus Anda lakukan

in exchange for things that matter to them and do the things that inspire them.

sebagai ganti hal yang berarti,

dan melakukan hal yang menginspirasi.

And the thing is, people are waking up to this possibility,

Sekarang, orang-orang mulai menyadari kemungkinan ini,

that really the only thing that limits possibility now is imagination.

bahwa satu-satunya yang membatasi kemungkinan adalah imajinasi.

That's not a cliché anymore.

Tidak lagi sekadar klise.

I don't care what it is that you're into, what passion, what hobby.

Saya tidak peduli apa kesukaan, hasrat, hobi Anda.

If you're into knitting, you can find someone who is killing it knitting,

Jika Anda suka menyulam, carilah mereka yang sangat ahli menyulam,

and you can learn from them. It's wild.

dan belajar dari mereka. Bebas.

And that's what this whole day is about, to learn from the folks speaking,

Inilah inti dari seluruh hari ini, belajar dari mereka yang berbicara,

and we profile these people on Live Your Legend every day,

orang-orang yang kami gambarkan di Live Your Legend setiap hari,

because when ordinary people are doing the extraordinary,

karena saat orang-orang biasa melakukan yang luar biasa,

and we can be around that,

lalu kita bisa ada di sekelilingnya,

it becomes normal.

hal itu jadi normal.

And this isn't about being Gandhi or Steve Jobs, doing something crazy.

Ini bukan tentang menjadi Gandhi atau Steve Jobs, melakukan hal gila.

It's just about doing something that matters to you,

Ini tentang melakukan hal yang berarti bagi Anda,

and makes an impact that only you can make.

memberi dampak yang hanya bisa diberi oleh Anda.

Speaking of Gandhi, he was a recovering lawyer,

Bicara soal Gandhi, dulunya ia seorang pengacara,

as I've heard the term,

seperti yang saya dengar,

and he was called to a greater cause, something that mattered to him,

ia terpanggil untuk sesuatu yang lebih besar, yang berarti baginya,

he couldn't not do.

yang harus ia lakukan.

And he has this quote that I absolutely live by.

Saya mengutipnya, dan kutipan ini saya pegang.

"First they ignore you, then they laugh at you,

"Awalnya kau diabaikan, lalu kau ditertawakan,

then they fight you, then you win."

lalu mereka melawanmu, lalu kau menang."

Everything was impossible until somebody did it.

Segalanya tidak mungkin sampai seseorang melakukannya.

You can either hang around the people who tell you it can't be done

Anda bisa bergaul dengan mereka yang bilang itu tak bisa dilakukan

and tell you you're stupid for trying,

mengataimu bodoh karena mencoba,

or surround yourself with the people who inspire possibility,

atau berada di antara mereka yang menginspirasi kemungkinan,

the people who are in this room.

mereka yang ada di ruangan ini.

Because I see it as our responsibility to show the world

Karena bagi saya itu tanggung jawab kita untuk menunjukkan pada dunia

that what's seen as impossible can become that new normal.

apa yang dulu mustahil dapat menjadi kenormalan.

And that's already starting to happen.

Dan itu telah mulai terjadi.

First, do the things that inspire us,

Pertama, lakukan hal yang menginspirasi kita,

so we can inspire other people to do the things that inspire them.

agar bisa menginspirasi yang lain melakukan hal yang menginspirasi mereka.

But we can't find that

Tapi kita tidak bisa menemukannya

unless we know what we're looking for.

kecuali kita tahu apa yang kita cari.

We have to do our work on ourself,

Kita harus mendalami diri kita,

be intentional about that, and make those discoveries.

sadar dan melakukan penemuan.

Because I imagine a world where 80 percent of people love the work they do.

Karena saya membayangkan dunia di mana 80% orang mencintai pekerjaannya.

What would that look like?

Seperti apa nampaknya?

What would the innovation be like? How would you treat the people around you?

Akan seperti apa inovasinya? Bagaimana akan Anda perlakukan orang sekitar Anda?

Things would start to change.

Perubahan akan mulai terjadi.

And as we finish up, I have just one question to ask you guys,

Untuk mengakhiri, saya punya satu pertanyaan,

and I think it's the only question that matters.

dan bagi saya inilah pertanyaan yang berarti.

And it's what is the work you can't not do?

Apa pekerjaan yang tidak bisa tidak Anda lakukan?

Discover that, live it,

Temukan itu, hidupi itu,

not just for you, but for everybody around you,

bukan hanya bagi Anda, tapi mereka di sekeliling Anda,

because that is what starts to change the world.

karena itulah yang mulai mengubah dunia.

What is the work you can't not do?

Apa pekerjaan yang tidak bisa tidak Anda lakukan?

Thank you guys.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)