Ben Kacyra: Ancient wonders captured in 3D

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Wibisono Handoko

I'd like to start with a short story.

Saya ingin memulai dengan kisah singkat

It's about a little boy

tentang seorang anak kecil

whose father was a history buff

yang memiliki ayah seorang penggemar sejarah.

and who used to take him by the hand

yang sering menggandeng anak itu

to visit the ruins of an ancient metropolis

untuk mengunjungi reruntuhan kota-kota kuno

on the outskirts of their camp.

di luar perkemahan mereka.

They would always stop by to visit

Mereka selalu singgah untuk mengunjungi

these huge winged bulls that used to guard

banteng bersayap besar yang dulunya digunakan untuk melindungi

the gates of that ancient metropolis,

gerbang dari kota-kota kuno

and the boy used to be scared

dan anak itu dulu merasa takut

of these winged bulls,

oleh banteng bersayap ini

but at the same time they excited him.

namun banteng-banteng ini juga menarik perhatiannya

And the dad used to use those bulls

Dan sang ayah sering menggunakan banteng itu

to tell the boy stories about

untuk bercerita tentang

that civilization and their work.

peradaban itu beserta karya-karyanya.

Let's fast-forward to the

Mari kita maju ke

San Francisco Bay Area many decades later,

daerah Teluk San Francisco beberapa dekade kemudian

where I started a technology company

saat saya mendirikan perusahaan teknologi

that brought the world its first

yang mengantarkan sistem pemindaian pertama di dunia

3D laser scanning system.

Sistem Pemindaian 3D

Let me show you how it works.

Saya akan menunjukkan cara kerjanya.

Female Voice: Long range laser scanning

Suara wanita: Pemindaian laser jarak jauh

by sending out a pulse that's a laser beam of light.

mengirimkan impuls berupa sinar laser.♫

The system measures the beam's time of flight,

Sistem itu mengukur waktu tempuh sinar itu,

recording the time it takes for the light

merekam waktu yang diperlukan bagi sinar itu

to hit a surface and make its return.

untuk menghantam permukaan dan kembali.

With two mirrors, the scanner calculates

Dengan menggunakan dua cermin, pemindai ini menghitung

the beam's horizontal and vertical angles,

sudut mendatar dan tegak lurus dari sinar ini

giving accurate x, y, and z coordinates.

yang memberikan koordinat sumbu x, y, dan z yang akurat.™

The point is then recorded

Titik ini kemudian direkam

into a 3D visualization program.

dalam program visualisasi 3 dimensi.

All of this happens in seconds.

Semua ini dilakukan dalam hitungan detik.

Ben Kacyra: You can see here,

Ben Kacyra: Anda dapat melihat

these systems are extremely fast.

bahwa sistem ini sangat cepat.

They collect millions of points at a time

Pemindai ini mengumpulkan jutaan titik sekaligus

with very high accuracy

dengan tingkat ketepatan tinggi

and very high resolution.

dan resolusi yang tinggi.

A surveyor with traditional survey tools

Seorang pensurvei dengan peralatan tradisional

would be hard-pressed to produce

akan sangat kesulitan untuk menghasilkan

maybe 500 points in a whole day.

sekitar 500 titik dalam 1 hari.

These babies would be producing

Alat ini akan menghasilkan

something like ten thousand points a second.

sekitar 10 ribu titik per detik.

So, as you can imagine,

Jadi Anda dapat membayangkan

this was a paradigm shift

bahwa inilah pergeseran paradigma

in the survey and construction

dalam survei dan konstruksi

as well as in reality capture industry.

dan juga industri penangkapan realitas.

Approximately ten years ago,

Kira-kira 10 tahun yang lalu,

my wife and I started a foundation to do good,

saya dan istri saya mendirikan yayasan dengan tujuan berbuat kebaikan,

and right about that time,

dan pada sekitar saat itu

the magnificent Bamiyan Buddhas,

Barniyan Budha yang sangat besar

hundred and eighty foot tall in Afghanistan,

setinggi 180 kaki di Afganistan

were blown up by the Taliban.

dihancurkan oleh Taliban.

They were gone in an instant.

Patung itu hilang dalam sekejap.

And unfortunately, there was

Dan sayangnya tidak ada

no detailed documentation of these Buddhas.

dokumentasi terinci dari Budha ini.

This clearly devastated me,

Hal ini benar-benar mengecewakan saya

and I couldn't help but wonder about

dan saya hanya bisa memikirkan

the fate of my old friends, the winged bulls,

nasib dari sahabat-sahabat lama saya, si banteng bersayap

and the fate of the many, many

dan nasib dari banyak situs-situs peninggalan

heritage sites all over the world.

di seluruh dunia.

Both my wife and I

Saya dan istri saya

were so touched by this

sangat tersentuh akan hal ini

that we decided to

sehingga kami memutuskan

expand the mission of our foundation

untuk memperluas misi dari yayasan kami

to include digital heritage preservation

untuk melestarikan secara digital

of world sites.

situs-situs dunia

We called the project CyArk,

Kami menyebut proyek ini CyArk,

which stands for Cyber Archive.

singkatan dari "Cyber Archive."

To date, with the help of

Hingga kini, dengan bantuan

a global network of partners,

dari jaringan rekanan global

we've completed close to fifty projects.

kami telah menyelesaikan hampir 50 proyek.

Let me show you some of them:

Saya akan menunjukkan beberapa di antaranya.

Chichen Itza,

Chichen Itza,

Rapa Nui --

Rapa Nui --

and what you're seeing here

dan yang Anda lihat di sini

are the cloud of points --

adalah awan dari titik-titik --

Babylon,

Babylon,

Rosslyn Chapel,

Kapel Rosslyn,

Pompeii,

Pompeii,

and our latest project, Mt. Rushmore,

dan proyek terakhir kami, Gunung Rushmore,

which happened to be one of

yang ternyata menjadi salah satu

our most challenging projects.

dari proyek yang paling menantang.

As you see here, we had to develop

Di sini kami harus mendirikan

a special rig to bring the scanner

rig khusus untuk membawa alat pemindai ini

up close and personal.

agar lebih dekat.

The results of our work in the field

Hasil dari kerja kami dalam bidang ini

are used to produce

digunakan untuk menghasilkan

media and deliverables to be used

wadah dan hasil yang kemudian digunakan

by conservators and researchers.

oleh para peneliti dan pelindung.

We also produce media for

Kami juga menyediakan media untuk

dissemination to the public --

menyebarkannya kepada khayalak umum --

free through the CyArk website.

dengan gratis melalui situs CyArk.

These would be used for education,

Semua ini akan digunakan untuk pendidikan,

cultural tourism, etc.

wisata budaya, dan sebagainya.

What you're looking at in here

Apa yang Anda lihat di sini

is a 3D viewer that we developed

adalah peneropong 3 dimensi yang kami kembangkan

that would allow the display

yang dapat menayangkan

and manipulation of [the] cloud of points

dan memanipulasi titik-titik awan

in real time, cutting sections through them

secara langsung, memotong bagian-bagiannya

and extracting dimensions.

dan mengekstrak dimensinya.

This happens to be the cloud of points

Ini sebenarnya adalah kumpulan titik-titik

for Tikal.

dari Tikal.

In here you see a traditional 2D

Di sini Anda melihat gambar

architectural engineering drawing

arsitektur 3 dimensi tradisional

that's used for preservation, and of course

yang digunakan untuk melestarikan, dan tentu saja

we tell the stories through fly-throughs.

kisah ini diceritakan dengan melintasinya,

And here, this is a fly-through

Di sini, kita terbang melintasi

the cloud of points of Tikal,

titik-titik awan dari Tikal,

and here you see it rendered

di sini Anda melihatnya terbentuk

and photo-textured with the photography

dan tersusun dengan fotografi

that we take of the site.

yang kami ambil dari situs itu.

And so this is not a video.

Jadi ini bukanlah video.

This is actual 3D points with

Ini adalah titik 3 dimensi yang sesungguhnya

two to three millimeter accuracy.

dengan ketepatan 2 hingga 3 milimeter.

And of course the data can be used

Dan tentu saja data ini dapat digunakan

to develop 3D models that are

untuk mengembangkan model 3 dimensi

very accurate and very detailed.

yang sangat rinci dan akurat.

And here you're looking at a model

Di sini anda melihat model

that's extracted from the cloud of points

yang diambil dari kumpulan titik-titik

for Stirling Castle.

dari Istana Stirling

It's used for studies, for visualization,

yang digunakan untuk belajar, visualisasi,

as well as for education.

dan juga untuk pendidikan.

And finally, we produce mobile apps

Dan akhirnya, kami membuat aplikasi ponsel

that include narrated virtual tools.

dengan perangkat virtual untuk bercerita.

The more I got involved

Semakin saya terlibat

in the heritage field,

dalam bidang peninggalan ini,

the more it became clear to me

semakin menjadi jelas bagi saya

that we are losing the sites

bahwa kita kehilangan situs-situs

and the stories faster than we can

dan kisah-kisah ini lebih cepat dibandingkan

physically preserve them.

kecepatan kita melestarikannya.

Of course, earthquakes

Sudah pasti, gempa bumi

and all the natural phenomena --

dan berbagai bencana alam lainnya --

floods, tornadoes, etc. --

banjir, tornado --

take their toll.

memakan korban.

However, what occurred to me was

Namun, apa yang tampak bagi saya adalah

human-caused destruction, which was

penghancuran akibat ulah manusia,

not only causing a significant portion

tidak hanya mengakibatkan kerusakan

of the destruction, but actually

yang signifikan, namun juga

it was accelerating.

semakin cepat.

This includes arson,

Termasuk pembakaran,

urban sprawl,

pengembangan kota,

acid rain, not to mention

hujan asam, dan juga

terrorism and wars.

terorisme dan perang

It was getting more and more apparent

Hal ini menjadi semakin jelas

that we're fighting a losing battle.

bahwa kita bertempur dalam perang yang sudah kalah

We're losing our sites

Kita kehilangan situs-situs

and the stories,

dan kisah-kisahnya,

and basically we're losing

dan pada dasarnya kita kehilangan

a piece -- and a significant piece --

sebuah potongan -- sebuah potongan yang berharga --

of our collective memory.

dari kenangan kolektif kita.

Imagine us as a human race

Bayangkan kita sebagai umat manusia

not knowing where we came from.

tidak tahu dari mana kita berasal.

Luckily, in the last two or three decades,

Beruntung, dalam 2 hingga 3 dekade terakhir,

digital technologies have been developing

teknologi digital telah berkembang

that have helped us to develop tools

dan telah membantu kita mengembangkan perangkat

that we've brought to bear

yang kita bawa untuk nyata

in the digital preservation,

dalam pelestarian digital,

in our digital preservation war.

dalam perang pelestarian digital ini.

This includes, for example,

Hal ini termasuk, misalnya

the 3D laser scanning systems,

sistem pemindaian laser 3 dimensi,

ever more powerful personal computers,

komputer pribadi yang jauh lebih kuat,

3D graphics,

grafik 3 dimensi,

high-definition digital photography,

fotografi digital beresolusi tinggi,

not to mention the Internet.

dan tentu saja internet.

Because of this accelerated

Karena percepatan dari

pace of destruction,

tingkat kerusakan,

it became clear to us that we needed

semakin jelas untuk kami bahwa kami perlu

to challenge ourselves and our partners

menantang kami dan rekan-rekan kami

to accelerate our work.

untuk mempercepat pekerjaan kami.

And we created a project

Dan kami membuat sebuah proyek

we call the CyArk 500 Challenge --

yang bernama Tantangan CyArk 500 --

and that is to digitally preserve

yaitu untuk melestarikan secara digital

500 World Heritage Sites

500 Situs Warisan Dunia

in five years.

dalam waktu 5 tahun.

We do have the technology

Kita memiliki teknologi

that's scaleable,

yang dapat diperbesar

and our network of global partners

dan jaringan rekanan global

has been expanding and can be expanded

yang telah meluas dan masih dapat diperluas lagi

at a rapid rate,

dengan kecepatan yang besar,

so we're comfortable

jadi kami yakin

that this task can be accomplished.

bahwa tugas ini dapat diselesaikan.

However, to me, the 500 is

Namun, bagi saya, 500 situs itu

really just the first 500.

hanyalah 500 yang pertama.

In order to sustain our work into the future,

Agar dapat mempertahankan hasil kerja kami di masa depan,

we use technology centers

kami menggunakan pusat-pusat teknologi

where we partner with

di mana kami bekerja sama dengan

local universities and colleges

universitas lokal

to take the technology to them,

untuk membawa teknologi kepada mereka

whereby they then can help us

agar mereka dapat membantu kami

with digital preservation of their heritage sites,

melestarikan situs-situs peninggalan mereka secara digital,

and at the same time, it gives them

dan sekaligus memberikan

the technology to benefit from in the future.

teknologi yang dapat mereka manfaatkan di masa depan.

Let me close with another short story.

Saya akan menutup dengan kisah singkat lainnya.

Two years ago, we were approached

Dua tahun lalu, kami didatangi

by a partner of ours to digitally preserve

oleh beberapa rekan untuk melestarikan secara digital

an important heritage site,

sebuah situs peninggalan penting

a UNESCO heritage site in Uganda,

situs peninggalan UNESCO di Uganda,

the Royal Kasubi Tombs.

Makam Kerajaan Kasubi.

The work was done successfully in the field,

Pekerjaan ini selesai dengan baik di lapangan

and the data was archived

dan datanya tersimpan

and publicly disseminated

dan disebarluaskan

through the CyArk website.

melalui situs CyArk.

Last March,

Bulan Maret yang lalu,

we received very sad news.

kami menerima kabar buruk,

The Royal Tombs had been destroyed

Makan Kerajaan itu telah terbakar

by suspected arson.

kemungkinan secara sengaja.

A few days later, we received a call:

Beberapa hari kemudian, kami menerima telepon:

"Is the data available

"Apakah data yang ada

and can it be used for reconstruction?"

dapat digunakan untuk membangunnya kembali?"

Our answer, of course, was yes.

Jawaban kami, tentu saja iya.

Let me leave you with a final thought.

Saya akan meninggalkan satu pemikiran terakhir.

Our heritage is much more than

Warisan kita lebih dari sekedar

our collective memory --

kenangan kolektif --

it's our collective treasure.

ini adalah harta karun kolektif.

We owe it to our children,

Itu adalah hutang kepada anak-anak kita,

our grandchildren and the generations

cucu-cucu kita, dan generasi

we will never meet

yang tidak akan pernah kita temui

to keep it safe

untuk membuatnya tetap aman

and to pass it along.

dan meneruskannya.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

Thank you.

Terima kasih.

Thank you.

Terima kasih.

Well, I'm staying here because

Saya tetap di panggung ini karena

we wanted to demonstrate to you

kami ingin mendemonstrasikan

the power of this technology

kekuatan dari teknologi ini

and so, while I've been speaking,

sehingga, saat saya berbicara

you have been scanned.

Anda sebenarnya sedang dipindai.

(Laughter)

(Tawa)

The two wizards that I have

Kedua penyihir saya

that are behind the curtain

yang ada di balik layar itu

will help me bring

akan membantu saya

the results on the screen.

menampilkan hasilnya di layar.

(Applause)

(Tepuk tangan)

This is all in 3D and of course

Ini semua 3 dimensi dan tentu saja

you can fly through the cloud of points.

Anda dapat terbang melintasi awan-awan data.

You can look at it from on top,

Anda dapat melihatnya dari atas,

from the ceiling.

dari langit-langit.

You can look from different vantage points,

Anda juga dapat melihatnya dari berbagai sudut,

but I'm going to ask Doug to zoom in

namun saya akan meminta Doug memperbesar

on an individual in the crowd,

seseorang di tengah kerumunan

just to show the amount of detail

untuk menunjukkan seberapa rinci

that we can create.

data yang dapat kita buat.

So you have been digitally preserved

Jadi Anda telah dilestarikan secara digital

in about four minutes.

dalam waktu sekitar 4 menit.

(Laughter)

(Tawa)

I'd like to thank the wizards here.

Saya ingin berterima kasih kepada para penyihir di sini.

We were very lucky to have

Kita sangat beruntung karena

two of our partners participate in this:

dua rekan kami berpartisipasi di sini:

the Historic Scotland,

Kesejarahan Skotlandia

and the Glasgow School of Art.

dan Sekolah Seni Glasgow.

I'd like to also thank personally

Saya juga ingin berterima kasih secara pribadi

the efforts of David Mitchell,

kepada David Mitchell

who is the Director of Conservation

yang merupakan Direktur Pelestarian

at Historic Scotland.

di Kesejarahan Skotlandia.

David.

David.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And Doug Pritchard, who's the Head of

Dan Doug Pritchard, Kepala Visualisasi

Visualization at the Glasgow School of Art.

dari Sekolah Seni Glasgow.

Let's give them a hand.

Mari kita beri tepuk tangan kepada mereka.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.