The art of bow-making | Dong Woo Jang

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Aji Pribadi Henoch

It is said that the grass is always greener

Konon rumput di sebarang pagar

on the other side of the fence,

selalu lebih hijau,

and I believe this is true,

dan saya yakin itu benar,

especially when I hear President Obama

terutama saat mendengar Presiden Obama

often talk about the Korean education system

sering berbicara tentang sistem pendidikan Korea

as a benchmark of success.

sebagai patokan kesuksesan.

Well, I can tell you that,

Saya dapat mengatakan

in the rigid structure and highly competitive nature

bahwa dalam sistem sekolah Korea yang kaku

of the Korean school system,

dengan persaingan yang sengit,

also known as pressure cooker,

yang juga dikenal dengan nama panci bertekanan,

not everyone can do well in that environment.

tidak semua orang dapat sukses dalam lingkungan seperti itu.

While many people responded in different ways

Saat orang-orang menanggapi sistem pendidikan kami

about our education system,

dengan cara yang berbeda,

my response to the high-pressure environment

tanggapan saya atas lingkungan dengan tekanan yang besar itu

was making bows with pieces of wood

adalah dengan membuat busur panah dari kayu

found near my apartment building.

yang ada di dekat gedung apartemen saya.

Why bows?

Mengapa busur panah?

I'm not quite sure.

Saya tidak yakin.

Perhaps, in the face of constant pressure,

Mungkin, saat berada dalam tekanan

my caveman instinct of survival

naluri saya sebagai manusia gua

has connected with the bows.

menghubungkan saya dengan busur panah.

If you think about it,

Jika Anda pikirkan,

the bow has really helped drive human survival

busur panah telah sangat membantu manusia untuk bertahan hidup

since prehistoric times.

sejak jaman prasejarah.

The area within three kilometers of my home

Daerah dalam radius 3 kilometer dari rumah saya

used to be a mulberry forest

merupakan hutan Murbai

during the Joseon dynasty,

pada saat dinasti Joseon berkuasa,

where silkworms were fed with mulberry leaves.

di mana ulat sutra diberi makan daun Murbai.

In order to raise the historical awareness of this fact,

Untuk mengingatkan fakta sejarah ini,

the government has planted mulberry trees.

pemerintah menanam pohon-pohon Murbai.

The seeds from these trees

Benih dari pohon-pohon ini

also have spread by birds here and there

juga disebarkan oleh burung-burung ke mana-mana

nearby the soundproof walls of the city expressway

di dekat dinding kedap suara dari jalan tol kota

that has been built around the 1988 Olympics.

yang dibangun pada waktu Olimpiade 1988.

The area near these walls,

Daerah di sekitar dinding ini

which nobody bothers to pay attention to,

yang tidak diperhatikan oleh siapapun

had been left free from major intervention,

telah bebas dari campur tangan besar

and this is where I first found my treasures.

dan di sinilah saya menemukan harta karun pertama saya.

As I fell deeper into bow making,

Saat saya semakin terjerumus ke dalam pembuatan busur,

I began to search far and beyond my neighborhood.

saya mulai mencari jauh di luar lingkungan saya.

When I went on school field trips,

Saat saya pergi berwisata bersama sekolah,

family vacations, or simply on my way home

liburan keluarga, atau dalam perjalanan pulang

from extracurricular classes,

dari kegiatan ekstrakurikuler,

I wandered around wooded areas

saya menjelajahi hutan

and gathered tree branches

dan mengumpulkan ranting pohon

with the tools that I sneaked inside my school bag.

dengan alat yang saya selipkan ke dalam tas sekolah.

And they would be somethings like saws, knives,

Alat-alat itu termasuk gergaji, pisau,

sickles and axes

arit, dan kapak

that I covered up with a piece of towel.

yang saya tutupi dengan selembar handuk.

I would bring the branches home,

Saya akan membawa ranting pohon itu pulang

riding buses and subways,

dengan menumpang bis dan kereta bawah tanah

barely holding them in my hands.

dengan memegangnya di tangan saya.

And I did not bring the tools here to Long Beach.

Saya tidak membawa alat-alat itu ke Long Beach

Airport security.

karena petugas keamanan di bandara.

(Laughter)

(Tawa)

In the privacy of my room, covered in sawdust,

Di kamar pribadi saya yang penuh serbuk gergaji,

I would saw, trim and polish wood all night long

saya akan menggergaji, memotong, dan menggosoknya semalaman

until a bow took shape.

hingga membentuk busur panah.

One day, I was changing the shape of a bamboo piece

Suatu hari, saya sedang membentuk bambu ini

and ended up setting the place on fire.

dan ruangan itu terbakar.

Where? The rooftop of my apartment building,

Di mana? Di atap gedung apartemen saya,

a place where 96 families call home.

rumah bagi 96 keluarga.

A customer from a department store across from my building

Seorang pelanggan dari toko swalayan di seberang gedung saya

called 911,

menelepon 911,

and I ran downstairs to tell my mom

dan saya berlari ke bawah untuk memberi tahu ibu saya

with half of my hair burned.

dengan setengah rambut yang terbakar.

I want to take this opportunity

Saya ingin menggunakan kesempatan ini

to tell my mom, in the audience today:

untuk memberi tahu ibu saya, yang ada di antara penonton:

Mom, I was really sorry,

Ibu maafkan saya,

and I will be more careful with open fire from now on.

mulai sekarang saya akan lebih hati-hati dengan api

My mother had to do a lot of explaining,

Ibu saya harus menjelaskan ke semua orang

telling people that her son did not commit

bahwa anaknya tidak sengaja

a premeditated arson.

melakukan pembakaran berencana.

I also researched extensively on bows around the world.

Saya juga banyak meneliti tentang busur panah di seluruh dunia.

In that process, I tried to combine

Dalam penelitian itu, saya mencoba menggabungkan

the different bows from across time and places

busur panah dari berbagai tempat dan waktu yang berbeda

to create the most effective bow.

untuk membuat busur yang paling efektif.

I also worked with many different types of wood,

Saya juga mengerjakan berbagai jenis kayu,

such as maple, yew and mulberry,

seperti maple, cemara, dan murbai

and did many shooting experiments

dan melakukan banyak percobaan memanah

in the wooded area near the urban expressway

di hutan sekitar jalan tol

that I mentioned before.

yang saya sebutkan sebelumnya.

The most effective bow for me

Bagi saya, busur yang paling efektif

would be like this.

adalah seperti ini.

One: Curved tips can maximize the springiness

Pertama: Ujung melengkung dapat memaksimalkan kelentingan

when you draw and shoot the arrow.

saat Anda melepaskan anak panah.

Two: Belly is drawn inward for higher draw weight,

Kedua: Bagian perut dibentuk ke dalam untuk meningkatkan daya tarikan,

which means more power.

yang berarti kekuatan yang lebih banyak.

Three: Sinew used in the outer layer of the limb

Ketiga: Otot digunakan di bagian luar dahan

for maximum tension storage.

untuk menyimpanan ketegangan maksimal

And four: Horn used to store energy in compression.

Dan keempat: Tanduk digunakan untuk menyimpan energi yang terkompresi

After fixing, breaking, redesigning,

Setelah memasang, merusak, merancang ulang,

mending, bending and amending,

memperbaiki, membengkokkan dan mengubah,

my ideal bow began to take shape,

busur panah ideal saya mulai terbentuk,

and when it was finally done,

dan saat busur itu selesai,

it looked like this.

jadinya seperti ini.

I was so proud of myself

Saya sangat bangga akan diri saya

for inventing a perfect bow on my own.

karena menemukan busur panah yang sempurna sendiri.

This is a picture of Korean traditional bows

Ini adalah gambar dari busur tradisional Korea

taken from a museum,

yang diambil dari museum,

and see how my bow resembles them.

lihatlah bagaimana busur panah milik saya menyerupai busur itu.

Thanks to my ancestors

Terima kasih kepada leluhur saya

for robbing me of my invention. (Laughter)

karena telah merampok penemuan saya. (Tawa)

Through bowmaking,

Melalui pembuatan busur,

I came in contact with part of my heritage.

saya berhubungan dengan bagian dari warisan saya.

Learning the information that has accumulated over time

Mempelajari informasi yang telah dikumpulkan dari waktu ke waktu

and reading the message left by my ancestors

dan membaca pesan yang ditinggalkan oleh leluhur saya

were better than any consolation therapy

lebih baik dibandingkan terapi penghiburan apapun

or piece of advice any living adults could give me.

atau nasehat yang diberikan orang dewasa kepada saya.

You see, I searched far and wide,

Anda tahu, saya mencari ke tempat yang jauh

but never bothered to look close and near.

namun tidak pernah melihat ke tempat yang dekat.

From this realization,

Dari penyadaran ini,

I began to take interest in Korean history,

saya mulai tertarik pada sejarah Korea

which had never inspired me before.

yang sebelumnya tidak pernah mengilhami saya

In the end, the grass is often greener

Pada akhirnya, seringkali rumput yang lebih hijau

on my side of the fence,

ada di tempat saya sendiri,

although we don't realize it.

walaupun kita tidak menyadarinya.

Now, I am going to show you how my bow works.

Kini saya akan menunjukkan cara kerja busur saya.

And let's see how this one works.

Mari kita lihat cara kerjanya.

This is a bamboo bow,

Ini adalah busur panah dari bambu

with 45-pound draw weights.

dengan momentum 45 pound.

(Noise of shooting arrow)

(Suara anak panah dilepaskan)

(Applause)

(Tepuk tangan)

A bow may function in a simple mechanism,

Busur panah mungkin memiliki mekanisme yang sederhana

but in order to make a good bow,

namun untuk membuat busur yang bagus,

a great amount of sensitivity is required.

diperlukan banyak keahlian.

You need to console and communicate

Anda harus dapat berbicara

with the wood material.

dengan bahan kayu.

Each fiber in the wood

Setiap serat di dalam kayu

has its own reason and function for being,

memiliki arti dan fungsinya sendiri

and only through cooperation and harmony among them

dan hanya melalui kerja sama dan keselarasan di antara mereka,

comes a great bow.

dihasilkan busur yang hebat.

I may be an [odd] student

Mungkin saya adalah siswa yang aneh

with unconventional interests,

dengan ketertarikan yang tidak biasa,

but I hope I am making a contribution

namun saya harap saya dapat turut berperan

by sharing my story with all of you.

dengan membagikan kisah ini kepada Anda.

My ideal world is a place

Dunia yang ideal bagi saya adalah

where no one is left behind,

dunia di mana tidak ada yang ditinggalkan,

where everyone is needed exactly where they are,

di mana setiap orang diperlukan tepat di mana mereka berada,

like the fibers and the tendons in a bow,

seperti serat dan otot dalam busur panah,

a place where the strong is flexible

tempat di mana kekuatannya adalah kelenturannya

and the vulnerable is resilient.

dan kerentanannya adalah kelentingannya.

The bow resembles me,

Busur panah menggambarkan saya

and I resemble the bow.

dan sebaliknya.

Now, I am shooting a part of myself to you.

Kini, saya melepaskan sebagian dari diri saya pada Anda,

No, better yet, a part of my mind

terlebih lagi, sebagian dari pikiran saya

has just been shot over to your mind.

telah dilepaskan untuk Anda.

Did it strike you?

Apakah mengenai Anda?

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)