Wael Ghonim: Inside the Egyptian revolution

Translator: Amalia S Reviewer: Antonius Yudi Sendjaja

This is Revolution 2.0.

Ini adalah revolusi 2.0.

No one was a hero. No one was a hero.

Tak seorang pun menjadi pahlawan.

Because everyone was a hero.

Karena setiap orang adalah pahlawan.

Everyone has done something.

Semua orang telah melakukan sesuatu.

We all use Wikipedia.

Kita semua menggunakan Wikipedia.

If you think of the concept of Wikipedia

Jika Anda pikirkan konsep dari Wikipedia

where everyone is collaborating on content,

di mana setiap orang berkolaborasi pada isinya.

and at the end of the day

Dan pada akhirnya

you've built the largest encyclopedia in the world.

Anda telah membuat ensiklopedia terbesar di dunia.

From just an idea that sounded crazy,

Dari hanya sebuah ide yang terdengar gila,

you have the largest encyclopedia in the world.

Anda memiliki ensiklopedia terbesar di dunia.

And in the Egyptian revolution,

Dan di dalam revolusi Mesir,

the Revolution 2.0,

revolusi 2.0,

everyone has contributed something,

setiap orang menyumbangkan sesuatu --

small or big. They contributed something --

kecil atau besar, mereka menyumbangkan sesuatu --

to bring us

untuk membawa kita

one of the most inspiring stories

salah satu cerita yang paling inspiratif

in the history of mankind

dalam sejarah umat manusia

when it comes to revolutions.

dalam hal revolusi.

It was actually really inspiring

Sebenarnya, sangatlah inspiratif

to see all these Egyptians completely changing.

untuk melihat semua orang Mesir benar-benar berubah.

If you look at the scene,

Jika Anda melihat di lokasi kejadian,

Egypt, for 30 years, had been in a downhill --

Mesir, dalam 30 tahun, selalu mengalami penurunan --

going into a downhill.

mengalami penurunan.

Everything was going bad.

Semuanya menjadi buruk.

Everything was going wrong.

Semuanya menjadi tidak beres.

We only ranked high when it comes to poverty,

Kami menduduki peringkat tinggi hanya dalam hal kemiskinan,

corruption,

korupsi,

lack of freedom of speech,

kurangnya kebebasan berbicara,

lack of political activism.

kurangnya aktivisme politik.

Those were the achievements

Itulah prestasi

of our great regime.

rezim besar kita.

Yet, nothing was happening.

Namun, tidak ada yang terjadi.

And it's not because people were happy

Dan itu bukan karena orang-orang merasa senang

or people were not frustrated.

atau orang-orang tidak merasa frustrasi.

In fact, people were extremely frustrated.

Pada kenyataannya, orang-orang sangat frustrasi.

But the reason why everyone was silent

Namun alasan mengapa semua orang diam

is what I call the psychological barrier of fear.

adalah karena penghalang psikologis ketakutan.

Everyone was scared.

Semua orang takut.

Not everyone. There were actually a few brave Egyptians

Tidak semua orang. Ada sedikit orang Mesir yang berani

that I have to thank for being so brave --

saya harus berterima kasih atas keberanian mereka --

going into protests as a couple of hundred,

mengadakan protes dengan kekuatan beberapa ratus orang,

getting beaten up and arrested.

dipukuli dan ditangkap.

But in fact, the majority were scared.

Namun pada kenyataannya, mayoritas orang Mesir takut.

Everyone did not want really

Semua orang sebenarnya tidak ingin

to get in trouble.

mendapat masalah.

A dictator cannot live without the force.

Diktator tidak bisa hidup tanpa kekuatan.

They want to make people live in fear.

Mereka ingin membuat orang hidup dalam ketakutan.

And that psychological barrier of fear

Dan penghalang psikologis ketakutan itu

had worked for so many years,

telah bekerja selama bertahun-tahun,

and here comes the Internet,

dan kemudian datanglah Internet,

technology, BlackBerry, SMS.

teknologi, BlackBerry, SMS.

It's helping all of us to connect.

Hal ini membantu kita semua untuk saling terhubung.

Platforms like YouTube, Twitter, Facebook

Platform seperti YouTube, Twitter, Facebook

were helping us a lot

sangat membantu kami,

because it basically gave us the impression that, "Wow, I'm not alone.

karena pada dasarnya itu memberi kita kesan bahwa, "Wow, aku tidak sendirian.

There are a lot of people who are frustrated."

Ada banyak orang yang frustrasi."

There are lots of people who are frustrated.

Ada banyak orang yang frustrasi.

There are lots of people who actually share the same dream.

Ada banyak orang yang sebenarnya mempunyai mimpi yang sama.

There are lots of people who care about their freedom.

Ada banyak orang yang peduli tentang kebebasan mereka.

They probably have the best life in the world.

Mereka mungkin memiliki kehidupan terbaik di dunia ini.

They are living in happiness. They are living in their villas.

Mereka hidup dalam kebahagiaan. Mereka tinggal di vila-vila mereka.

They are happy. They don't have problems.

Mereka bahagia; mereka tidak memiliki masalah.

But they are still feeling the pain of the Egyptian.

Tapi mereka masih merasakan rasa sakit rakyat Mesir lain.

A lot of us, we're not really happy

Kebanyakan dari kita, kita tidak begitu senang

when we see a video of an Egyptian man

ketika kita melihat video seorang pria Mesir

who's eating the trash

yang makan sampah

while others are stealing

sementara yang lain mencuri

billions of Egyptian pounds

miliaran pound Mesir

from the wealth of the country.

dari kekayaan negara.

The Internet has played a great role,

Internet telah memainkan peran besar,

helping these people to speak up their minds,

untuk membantu orang-orang untuk menyuarakan pikiran mereka,

to collaborate together, to start thinking together.

untuk berkolaborasi bersama-sama, untuk mulai berpikir bersama.

It was an educational campaign.

Itu adalah kampanye pendidikan.

Khaled Saeed was killed

Khaled Saeed tewas

in June 2010.

pada bulan Juni 2010.

I still remember the photo.

Saya masih mengingat fotonya.

I still remember every single detail of that photo.

Saya masih mengingat setiap detail foto itu.

The photo was horrible.

Foto itu mengerikan.

He was tortured,

Dia disiksa,

brutally tortured to death.

disiksa secara brutal sampai meninggal.

But then what was the answer of the regime?

Tapi kemudian apa jawaban rezim itu?

"He choked on a pile of hash" --

Itu akibat kekacauan yang dibuatnya.

that was their answer:

Itulah jawaban mereka:

"He's a criminal.

"Dia seorang penjahat.

He's someone who escaped from all these bad things."

Seseorang yang melarikan diri dari semua hal buruk ini."

But people did not relate to this.

Tetapi orang-orang tidak menanggapinya.

People did not believe this.

Orang-orang tidak percaya dengan jawaban itu.

Because of the Internet, the truth prevailed

Karena Internet, kebenaran tersebar luas

and everyone knew the truth.

dan semua orang tahu apa yang sebenarnya terjadi.

And everyone started to think that "this guy could be my brother."

Dan semua orang mulai berpikir bahwa "kejadian ini bisa terjadi pada saudara saya."

He was a middle-class guy.

Dia adalah seorang pria kelas menengah.

His photo was remembered by all of us.

Fotonya dikenang oleh kita semua.

A page was created.

Sebuah halaman [di Facebook] telah dibuat.

An anonymous administrator

Administrator tanpa nama

was basically inviting people to join the page,

pada dasarnya mengundang orang untuk bergabung di halaman tersebut,

and there was no plan.

dan tidak ada rencana.

"What are we going to do?" "I don't know."

"Apa yang akan kita lakukan?" "Saya tidak tahu."

In a few days, tens of thousands of people there --

Dalam beberapa hari, puluhan ribu orang di sana --

angry Egyptians

orang Mesir yang marah

who were asking the ministry of interior affairs,

yang meminta kementerian dalam negeri,

"Enough.

"Cukup.

Get those who killed this guy.

Tangkap orang-orang yang membunuh pria ini

To just bring them to justice."

bawa mereka ke pengadilan."

But of course, they don't listen.

Tapi tentu saja, mereka tidak mendengar.

It was an amazing story --

Itu adalah cerita yang luar biasa --

how everyone started feeling the ownership.

bagaimana setiap orang mulai merasa memiliki.

Everyone was an owner in this page.

Semua orang adalah pemilik halaman ini.

People started contributing ideas.

Orang-orang mulai menyumbangkan ide-ide.

In fact, one of the most ridiculous ideas

Pada kenyataannya, salah satu ide yang paling konyol

was, "Hey, let's have a silent stand.

adalah, Hei, mari kita berdiri diam.

Let's get people to go in the street,

Mari kita mengajak orang untuk turun ke jalan,

face the sea, their back to the street,

menghadap ke laut, membelakangi jalan,

dressed in black, standing up silently for one hour,

berpakaian hitam, berdiri diam selama satu jam,

doing nothing and then just leaving,

tidak melakukan apapun dan kemudian pergi,

going back home."

pulang ke rumah.

For some people, that was like, "Wow, silent stand.

Untuk beberapa orang, itu seperti, "Wow, berdiri diam.

And next time it's going to be vibration."

Dan lain kali akan ada perasaan."

People were making fun of the idea.

Orang-orang mengolok-olok gagasan tersebut.

But actually when people went to the street --

Namun sebenarnya ketika orang pergi ke jalan --

the first time it was thousands of people

pertama-tama terdapat ribuan orang

in Alexandria --

di Alexandria --

it felt like -- it was amazing. It was great

rasanya -- itu sangat mengagumkan. Itu sangat hebat.

because it connected people from the virtual world,

Karena itu menghubungkan orang-orang dari dunia maya,

bringing them to the real world,

membawa mereka ke dunia nyata,

sharing the same dream,

berbagi mimpi yang sama,

the same frustration, the same anger,

frustrasi yang sama, kemarahan yang sama,

the same desire for freedom.

keinginan yang sama untuk kebebasan.

And they were doing this thing.

Dan mereka melakukan hal ini.

But did the regime learn anything? Not really.

Tapi apakah rezim mempelajari sesuatu? Tidak juga.

They were actually attacking them.

Mereka menyerang orang-orang itu.

They were actually abusing them,

Mereka menyiksa orang-orang itu

despite the fact of how peaceful these guys were --

meskipun faktanya mereka tidak melakukan apa-apa --

they were not even protesting.

mereka bahkan tidak melakukan protes.

And things had developed

Dan hal-hal lain telah muncul

until the Tunisian revolution.

sampai revolusi Tunisia.

This whole page was, again,

Seluruh halaman ini, sekali lagi,

managed by the people.

dikelola oleh rakyat.

In fact, the anonymous admin job

Pada kenyataannya, pekerjaan admin tanpa nama ini

was to collect ideas,

adalah untuk mengumpulkan ide,

help people to vote on them

membantu orang untuk memilih ide-ide itu

and actually tell them what they are doing.

dan mengatakan kepada mereka apa yang mereka lakukan.

People were taking shots and photos;

Ada orang yang mengambil gambar dan foto;

people were reporting violations of human rights in Egypt;

ada orang yang melaporkan pelanggaran HAM di Mesir;

people were suggesting ideas,

ada orang yang menyarankan ide-ide,

they were actually voting on ideas,

mereka benar-benar memilih ide-ide tersebut,

and then they were executing the ideas; people were creating videos.

dan kemudian mereka menjalankan ide-ide tersebut, mereka membuat video.

Everything was done by the people to the people,

Semuanya dilakukan oleh rakyat untuk rakyat,

and that's the power of the Internet.

dan itulah kekuatan Internet.

There was no leader.

Tidak ada pemimpin.

The leader was everyone on that page.

Pemimpinnya adalah semua orang di halaman tersebut.

The Tunisian experiment, as Amir was saying,

Eksperimen Tunisia, seperti yang dikatakan Amir

inspired all of us, showed us that there is a way.

menginspirasi kita semua, menunjukkan kepada kita bahwa jalan itu ada.

Yes we can. We can do it.

Ya kita bisa. Kita bisa melakukannya.

We have the same problems;

Kita memiliki masalah yang sama,

we can just go in the streets.

kita bisa saja turun ke jalan-jalan.

And when I saw the street on the 25th,

Dan ketika saya melihat jalanan pada tanggal 25,

I went back and said,

saya kembali dan berkata,

"Egypt before the 25th

"Mesir sebelum tanggal 25 ini

is never going to be Egypt after the 25th.

tidak akan pernah menjadi Mesir setelah tanggal 25.

The revolution is happening.

Revolusi ini sedang terjadi.

This is not the end,

Ini bukanlah bagian dari akhir,

this is the beginning of the end."

ini adalah awal dari akhir."

I was detained on the 27th night.

Saya ditahan pada malam 27.

Thank God I announced the locations and everything.

Berkat Tuhan, saya dapat mengumumkan lokasi dan segalanya.

But they detained me.

Tapi mereka menahan saya.

And I'm not going to talk about my experience, because this is not about me.

Dan saya tidak akan berbicara tentang pengalaman saya, karena ini bukan tentang saya.

I was detained for 12 days,

Saya ditahan selama 12 hari,

blindfolded, handcuffed.

mata tertutup, diborgol.

And I did not really hear anything. I did not know anything.

Dan saya benar-benar tidak mendengar apa-apa. Saya tidak tahu apa-apa.

I was not allowed to speak with anyone.

Saya tidak diizinkan untuk berbicara dengan siapa pun.

And I went out.

Dan saya dibebaskan.

The next day I was in Tahrir.

Keesokan harinya saya berada di Tahrir.

Seriously, with the amount of change I had noticed in this square,

Sesungguhnya, dengan jumlah perubahan yang saya telah lihat di alun-alun ini,

I thought it was 12 years.

saya pikir itu adalah 12 tahun.

I never had in my mind

Tidak pernah ada dalam pikiran saya

to see this Egyptian,

untuk melihat rakyat Mesir,

the amazing Egyptian.

rakyat Mesir yang menakjubkan.

The fear is no longer fear.

Rasa takut itu tidak ada lagi.

It's actually strength -- it's power.

Itu sebenarnya adalah kekuatan -- itu adalah kekuasaan.

People were so empowered.

Orang-orang begitu diberdayakan.

It was amazing how everyone was so empowered

Sungguh menakjubkan bagaimana setiap orang begitu diberdayakan

and now asking for their rights.

kini mereka meminta hak-hak mereka.

Completely opposite.

Sepenuhnya berlawanan.

Extremism became tolerance.

Ekstremisme menjadi toleransi.

Who would [have] imagined before the 25th,

Siapa yang dapat membayangkan sebelum tanggal 25,

if I tell you that hundreds of thousands of Christians are going to pray

jika saya katakan bahwa ratusan ribu orang Kristen akan berdoa

and tens of thousands of Muslims are going to protect them,

dan puluhan ribu umat Islam akan melindungi mereka,

and then hundreds of thousands of Muslims are going to pray

dan kemudian ratusan ribu Muslim akan berdoa

and tens of thousands of Christians are going to protect them --

dan puluhan ribuan orang Kristen akan melindungi mereka --

this is amazing.

ini luar biasa.

All the stereotypes

Semua stereotip

that the regime was trying to put on us

yang ditempatkan pada kita oleh rezim tersebut

through their so-called propaganda, or mainstream media,

melalui apa yang disebut propaganda mereka, atau media utama,

are proven wrong.

terbukti salah.

This whole revolution showed us

Seluruh revolusi ini menunjukkan kepada kita

how ugly such a regime was

bagaimana buruknya sebuah rezim seperti itu

and how great and amazing

dan betapa besar dan mengagumkan

the Egyptian man, the Egyptian woman,

pria Mesir, wanita Mesir,

how simple and amazing these people are

bagaimana sederhana dan menakjubkannya orang-orang ini

whenever they have a dream.

setiap kali mereka memiliki mimpi.

When I saw that,

Ketika saya melihat itu,

I went back and I wrote on Facebook.

saya kembali dan saya menulis di Facebook.

And that was a personal belief,

Dan itu adalah kepercayaan pribadi,

regardless of what's going on,

terlepas dari apa yang terjadi,

regardless of the details.

terlepas dari rincian-rincian.

I said that, "We are going to win.

Saya mengatakan bahwa, "Kita akan menang

We are going to win because we don't understand politics.

Kita akan menang karena kita tidak mengerti politik.

We're going to win because we don't play their dirty games.

Kita akan menang karena kita tidak bermain dengan permainan kotor mereka.

We're going to win because we don't have an agenda.

Kita akan menang karena kita tidak memiliki suatu agenda.

We're going to win because the tears that come from our eyes

Kita akan menang karena air mata yang berasal dari mata kita

actually come from our hearts.

benar-benar datang dari hati kita.

We're going to win because we have dreams.

Kita akan menang karena kita memiliki mimpi.

We're going to win because we are willing to stand up for our dreams."

Kita akan menang karena kita bersedia untuk bertarung demi mimpi kita."

And that's actually what happened. We won.

Dan itulah sebenarnya yang terjadi. Kita menang.

And that's not because of anything,

Dan itu bukan karena apapun,

but because we believed in our dream.

tapi karena kita percaya dalam mimpi kita

The winning here is not

Kemenangan di sini tidak

the whole details of what's going to happen in the political scene.

mencakup semua rincian apa yang akan terjadi di kancah politik.

The winning is the winning of the dignity

Kemenangan di sini adalah kemenangan martabat

of every single Egyptian.

setiap rakyat Mesir.

Actually, I had this taxi driver telling me,

Sebenarnya, seorang sopir taksi memberitahu saya,

"Listen, I am breathing freedom.

"Dengar, saya menghirup udara kebebasan.

I feel that I have dignity

Saya merasa bahwa saya memiliki martabat

that I have lost for so many years."

yang telah hilang selama bertahun-tahun."

For me that's winning,

Bagi saya ini adalah kemenangan,

regardless of all the details.

terlepas dari semua rincian.

My last word to you is a statement I believe in,

Kata terakhir saya kepada Anda adalah pernyataan yang saya percaya,

which Egyptians have proven to be true,

yang telah terbukti benar oleh orang Mesir,

that the power of the people

bahwa kekuatan rakyat

is much stronger than the people in power.

lebih kuat dari pada orang-orang yang berkuasa.

Thanks a lot.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)