Lewis Pugh's mind-shifting Mt. Everest swim

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Ade Indarta

Last year when I was here, I was speaking to you about a swim

Tahun lalu saat saya berada di sini, saya berbicara tentang

which I did across the North Pole.

kisah saya berenang melintasi Kutub Utara.

And while that swim took place three years ago,

Walaupun saya melakukannya tiga tahun yang lalu,

I can remember it as if it was yesterday.

saya masih mengingatnya seperti baru kemarin.

I remember standing on the edge of the ice,

Saya ingat berdiri di tepian es,

about to dive into the water,

tepat sebelum menyelam ke dalam air,

and thinking to myself, I have never ever

dan berpikir, saya belum pernah

seen any place on this earth

melihat tempat manapun di Bumi

which is just so frightening.

yang sangat menyeramkan seperti ini.

The water is completely black.

Airnya benar-benar hitam.

The water is minus 1.7 degrees centigrade,

Suhunya minus 1,7 derajat Celcius,

or 29 degrees Fahrenheit.

atau 29 derajat Fahrenheit.

It's flipping freezing in that water.

Airnya benar-benar sangat dingin.

And then a thought came across my mind:

Lalu sebuah pikiran muncul dalam benak saya:

if things go pear-shaped on this swim,

jika saya gagal dalam renang ini,

how long will it take for my frozen body

berapa waktu yang dibutuhkan tubuh beku saya

to sink the four and a half kilometers

untuk tenggelam sejauh empat setengah kilometer

to the bottom of the ocean?

menuju dasar laut?

And then I said to myself, I've just got to get this thought

Lalu saya berkata kepada diri sendiri, saya harus mengenyahkan

out of my mind as quickly as possible.

pikiran itu secepat mungkin.

And the only way I can dive

Dan satu-satunya cara saya dapat menyelam

into that freezing cold water

ke dalam air yang sangat dingin itu

and swim a kilometer

dan berenang sejauh satu kilometer

is by listening to my iPod and really revving myself up,

adalah dengan mendengarkan iPod dan menyemangati diri saya sendiri

listening to everything from beautiful opera

mendengarkan apa saja, mulai dari opera yang indah

all the way across to Puff Daddy,

sampai Puff Daddy,

and then committing myself a hundred percent --

lalu berniat seratus persen --

there is nothing more powerful than the made-up mind --

tidak ada yang lebih kuat daripada tekad yang bulat --

and then walking up to the edge of the ice

dan kemudian saya berjalan ke tepian es

and just diving into the water.

dan menyelam ke dalam air.

And that swim took me

Dan saya memerlukan waktu

18 minutes and 50 seconds,

18 menit dan 50 detik,

and it felt like 18 days.

dan rasanya seperti 18 hari.

And I remember getting out of the water

Saya ingat saat saya keluar dari air

and my hands feeling so painful

tangan saya terasa sangat sakit

and looking down at my fingers,

dan saat melihat jari-jari saya

and my fingers were literally the size of sausages

jari-jari saya berukuran sebesar sosis

because -- you know, we're made partially of water --

karena -- Anda tahu, sebagian tubuh kita adalah air --

when water freezes it expands,

dan saat air membeku, air mengembang,

and so the cells in my fingers

jadi sel-sel pada jari-jari saya

had frozen and expanded

telah membeku dan bertambah besar

and burst.

dan pecah.

And the most immediate thought when I came out of that water

Dan hal pertama yang saya pikirkan saat saya keluar dari air

was the following:

adalah:

I'm never, ever

Saya tidak akan pernah lagi

going to do another cold water swim

berenang di dalam air dingin

in my life again.

seumur hidup saya.

Anyway, last year, I heard about the Himalayas

Namun, tahun lalu, saya mendengar tentang Pegunungan Himalaya

and the melting of the -- (Laughter)

dan cairnya -- (Suara tawa)

and the melting of the glaciers

dan cairnya gletser di sana

because of climate change.

karena perubahan iklim.

I heard about this lake, Lake Imja.

Saya mendengar tentang danau ini, Danau Imja.

This lake has been formed in the last couple of years

Danau ini terbentuk dalam beberapa tahun terakhir

because of the melting of the glacier.

karena cairnya gletser.

The glacier's gone all the way up the mountain

Gletser ini berasal dari puncak gunung

and left in its place this big lake.

dan menjadi danau besar ini.

And I firmly believe

Saya sangat percaya

that what we're seeing in the Himalayas

bahwa yang kita lihat di Pegunungan Himalaya

is the next great, big battleground

adalah medan perang besar selanjutnya

on this earth.

di Bumi ini.

Nearly two billion people --

Hampir dua miliar orang --

so one in three people on this earth --

jadi satu dari tiga orang di dunia ini --

rely on the water from the Himalayas.

bergantung pada air dari Pegunungan Himalaya.

And with a population increasing as quickly as it is,

Dan dengan jumlah penduduk yang meningkat dengan cepat,

and with the water supply from these glaciers --

dan persediaan air dari gletser ini --

because of climate change --

karena perubahan iklim --

decreasing so much,

berkurang drastis,

I think we have a real risk of instability.

Ada risiko ketidakstabilan yang nyata.

North, you've got China; south, you've India, Pakistan, Bangladesh,

Di Utara, ada Cina, di Selatan ada India, Pakistan, Bangladesh.

all these countries.

semua negara-negara ini.

And so I decided

Sehingga saya memutuskan

to walk up to Mt. Everest,

untuk mendaki Gunung Everest,

the highest mountain on this earth,

gunung tertinggi di dunia,

and go and do a symbolic swim

dan berenang secara simbolis

underneath the summit

di bawah puncak

of Mt. Everest.

Gunung Everest.

Now, I don't know if any of you have had the opportunity to go to Mt. Everest,

Saya tidak tahu apakah di sini ada yang pernah pergi ke Gunung Everest,

but it's quite an ordeal getting up there.

namun perjalanan ke sana cukup menyiksa.

28 great, big, powerful yaks

28 yak yang besar dan kuat

carrying all the equipment up onto this mountain --

membawa semua perlengkapan ke atas gunung ini --

I don't just have my Speedo,

Saya tidak hanya membawa Speedo saya.

but there's a big film crew who then

Namun ada kru film dalam jumlah besar yang

send all the images around the world.

mengirimkan semua gambar-gambarnya ke seluruh dunia.

The other thing which was so challenging about this swim

Hal lain yang sangat menantang dalam renang ini

is not just the altitude.

bukan hanya ketinggiannya.

I wanted to do the swim at 5,300 meters above sea level.

Saya ingin berenang pada ketinggian 5.300 meter di atas permukaan laut.

So it's right up in the heavens.

Benar-benar berada di atas langit.

It's very, very difficult to breath. You get altitude sickness.

Sangat sulit untuk bernafas. Anda mengalami mual karena ketinggian.

I feels like you've got a man standing behind you with a hammer

Saya merasa seperti ada orang berdiri di belakang dengan sebuah palu

just hitting your head all the time.

dan terus memukul kepala saya.

That's not the worst part of it.

Itu bukan yang paling buruk.

The worst part was this year was the year where they decided

Bagian terburuknya adalah, tahun ini mereka memutuskan

to do a big cleanup operation on Mt. Everest.

melakukan operasi pembersihan besar-besaran di Gunung Everest.

Many, many people have died on Mt. Everest,

Banyak orang meninggal di Gunung Everest,

and this was the year they decided to go

dan inilah tahun di mana mereka memutuskan untuk pergi

and recover all the bodies of the mountaineers

dan mengambil sebuah tubuh pendaki gunung

and then bring them down the mountain.

dan membawanya turun.

And when you're walking up the mountain

Sehingga saat Anda mendaki gunung

to attempt to do something

dan mencoba melakukan sesuatu

which no human has ever done before, and, in fact, no fish --

yang tidak pernah dilakukan oleh siapapun, dan kenyataannya,

there are no fish up there swimming at 5,300 meters --

tidak ada ikan yang pernah berenang pada ketinggian 5.300 meter.

When you're trying to do that,

Saat Anda mencoba melakukan hal itu,

and then the bodies are coming past you,

dan melihat tubuh-tubuh orang meninggal,

it humbles you,

Hal ini membuat Anda merasa rendah

and you also realize very, very clearly

dan Anda juga menyadari dengan sangat jelas

that nature is so much more powerful

bahwa alam jauh lebih kuat

than we are.

daripada kita.

And we walked up this pathway,

Kami melalui jalan ini

all the way up.

terus sampai ke atas.

And to the right hand side of us

Dan di sisi sebelah kanan kami

was this great Khumbu Glacier.

adalah Gletser Khumbu yang menakjubkan ini.

And all the way along the glacier we saw

Dan sepanjang gletser kami melihat

these big pools of melting ice.

kolam-kolam besar dari salju yang mencair.

And then we got up to this small lake

Kemudian kami sampai di danau kecil ini

underneath the summit of Mt. Everest,

di bawah puncak Gunung Everest,

and I prepared myself

dan saya mempersiapkan diri,

the same way as I've always prepared myself,

sama seperti yang biasa saya lakukan,

for this swim which was going to be so very difficult.

untuk renang ini, yang akan menjadi sangat sulit.

I put on my iPod, I listened to some music,

Saya mengambil iPod saya, mendengarkan musik

I got myself as aggressive as possible --

saya membuat diri saya seagresif mungkin --

but controlled aggression --

namun tetap terkendali --

and then I hurled myself

lalu saya menceburkan diri

into that water.

ke dalam air.

I swam as quickly as I could

Saya berenang secepat mungkin

for the first hundred meters,

pada seratus meter pertama

and then I realized very, very quickly,

kemudian saya menyadari dengan sangat cepat,

I had a huge problem on my hands.

ada masalah besar pada tangan saya.

I could barely breathe.

Saya sulit bernafas.

I was gasping for air.

Saya berusaha mencari udara.

I then began to choke,

Lalu saya mulai tercekik,

and then it quickly led to me vomiting in the water.

kemudian saya pun muntah di dalam air.

And it all happened so quickly:

Semuanya terjadi begitu cepat.

I then -- I don't know how it happened -- but I went underwater.

Lalu saya -- saya tidak tahu apa yang terjadi -- tapi saya tenggelam.

And luckily, the water was quite shallow,

Untungnya, airnya cukup dangkal,

and I was able to push myself off the bottom of the lake

dan saya dapat mendorong diri saya dari dasar danau

and get up and then take another gasp of air.

dan naik dan dapat bernafas kembali.

And then I said, carry on. Carry on. Carry on.

Lalu saya berkata, ayo terus. Ayo terus. Ayo terus.

I carried on for another five or six strokes,

Saya berenang lima atau enam ayunan lagi

and then I had nothing in my body,

lalu saya kehilangan kendali tubuh saya,

and I went down to the bottom of the lake.

dan saya tenggelam ke dasar danau.

And I don't where I got it from,

Saya tidak tahu dari mana asalnya

but I was able to somehow

namun saya entah bagaimana dapat

pull myself up and as quickly as possible

mendorong diri saya keluar dan secepat mungkin

get to the side of the lake.

berenang ke tepi danau.

I've heard it said that drowning

Saya telah mendengar bahwa tenggelam

is the most peaceful death that you can have.

adalah cara untuk mati yang paling damai.

I have never, ever heard

Saya tidak pernah percaya

such utter bollocks.

omong kosong semacam itu.

(Laughter)

(Suara tawa)

It is the most frightening and panicky feeling

Itu adalah perasaan yang paling menakutkan dan panik

that you can have.

yang dapat Anda rasakan.

I got myself to the side of the lake.

Saya mencapai tepian danau.

My crew grabbed me,

Para kru meraih tubuh saya

and then we walked as quickly as we could

kemudian kami berjalan secepat mungkin

down -- over the rubble --

turun -- melewati puing-puing --

down to our camp.

menuju ke tenda kami.

And there, we sat down,

Di sana, kami duduk

and we did a debrief about what had gone wrong

lalu kami menguraikan kembali apa yang salah

there on Mt. Everest.

di Gunung Everest itu.

And my team just gave it to me straight.

Dan tim saya langsung melihatnya.

They said, Lewis, you need to have

Mereka berkata, Lewis, Anda harus

a radical tactical shift

mengubah taktik Anda dengan radikal

if you want to do this swim.

jika Anda mau berenang di sini.

Every single thing which you have learned

Semua hal yang sudah Anda pelajari

in the past 23 years of swimming,

selama 23 tahun Anda berenang,

you must forget.

harus Anda lupakan.

Every single thing which you learned

Semua hal yang Anda pelajari

when you were serving in the British army,

saat Anda menjadi anggota tentara Inggris,

about speed and aggression,

tentang kecepatan dan keagresifan,

you put that to one side.

harus Anda singkirkan.

We want you to walk up the hill in another two days' time.

Kami ingin Anda mendaki bukit itu dua hari lagi.

Take some time to rest and think about things.

Beristirahatlah sejenak dan pikirkan ini.

We want you to walk up the mountain in two days' time,

Kami ingin agar Anda mendaki gunung itu dua hari lagi,

and instead of swimming fast,

namun jangan berenang dengan cepat,

swim as slowly as possible.

berenanglah selambat mungkin,

Instead of swimming crawl, swim breaststroke.

Jangan menggunakan gaya bebas, namun gaya dada.

And remember, never ever swim with aggression.

Dan ingat, jangan pernah berenang dengan agresif.

This is the time to swim

Ini adalah saatnya untuk berenang

with real humility.

dengan kerendahan hati.

And so we walked back up

Jadi kami mendaki kembali

to the mountain two days later.

gunung itu dua hari kemudian.

And I stood there

Dan saya berdiri di sana

on the edge of the lake,

di tepian danau,

and I looked up at Mt. Everest --

dan saya melihat Gunung Everest --

and she is one of the most beautiful mountains on the earth --

dan gunung ini adalah salah satu gunung terindah di dunia --

and I said to myself, just do this slowly.

dan saya berkata kepada diri sendiri, lakukan perlahan-lahan.

And I swam across the lake.

Dan saya berenang melintasi danau itu.

And I can't begin to tell you

Saya tidak dapat menceritakan

how good I felt

bagaimana perasaan saya

when I came to the other side.

saat saya mencapai sisi danau lainnya.

But I learned two very, very

Namun saya mempelajari dua hal

important lessons there on Mt. Everest,

yang sangat penting di Gunung Everest.

and I thank my team of Sherpas who taught me this.

Saya berterima kasih kepada tim Sherpa saya yang mengajarkan hal ini.

The first one is

Yang pertama adalah,

that just because something has worked in the past so well,

hanya karena sesuatu bekerja dengan baik di masa lalu.

doesn't mean it's going to work in the future.

tidak berarti itu akan berhasil di masa depan.

And similarly,

Demikian juga,

now, before I do anything,

sekarang, sebelum saya melakukan apapun,

I ask myself what type of mindset

saya akan bertanya pola pikir seperti apa

do I require

yang saya perlukan

to successfully complete a task.

untuk menyelesaikan tugas itu dengan sukses.

And taking that into the world of climate change --

Dan dengan menerapkan hal itu pada dunia perubahan iklim,

which is, frankly,

yang, sejujurnya,

the Mt. Everest of all problems --

adalah Gunung Everest-nya semua masalah -

just because we've lived the way we have lived for so long,

hanya karena sudah lama kita memiliki cara hidup seperti ini,

just because we have consumed the way we have for so long

hanya karena sudah lama kita mengkonsumsi segala sesuatu seperti ini,

and populated the earth the way we have for so long,

dan sudah lama menghuni Bumi dengan cara seperti ini,

doesn't mean that we can carry on

tidak berarti kita dapat meneruskan

the way we are carrying on.

cara hidup kita seperti saat ini.

The warning signs are all there.

Tanda peringatannya ada di sana.

When I was born, the world's population

Saat saya lahir, jumlah penduduk dunia

was 3.5 billion people.

adalah 3,5 miliar orang.

We're now 6.8 billion people,

Sekarang ada 6,8 miliar orang,

and we're expected to be 9 billion people

dan diperkirakan akan menjadi 9 miliar orang

by 2050.

pada tahun 2050.

And then the second lesson,

Dan pelajaran kedua,

the radical, tactical shift.

perubahan taktik radikal.

And I've come here to ask you today:

Dan hari ini saya datang untuk bertanya:

what radical tactical shift

perubahan taktik radikal apa

can you take in your relationship to the environment,

yang dapat Anda lakukan dalam hubungannya dengan lingkungan

which will ensure

yang akan menjamin

that our children and our grandchildren

bahwa anak cucu kita

live in a safe world

akan tinggal di dunia yang nyaman

and a secure world,

dan aman,

and most importantly, in a sustainable world?

dan yang lebih penting lagi, dunia yang lestari?

And I ask you, please, to go away from here

Dan saya mengajak Anda, saat pergi dari sini

and think about that one

pikirkanlah tentang satu

radical tactical shift

perubahan taktik radikal

which you could make,

yang dapat Anda lakukan itu,

which will make that big difference,

yang akan membuat perbedaan besar,

and then commit a hundred percent to doing it.

lalu berkomitmen seratus persen untuk melakukannya.

Blog about it, tweet about it, talk about it,

Tulislah di blog, twitter, dan bicarakan kepada orang lain,

and commit a hundred percent,

dan berkomitmen seratus persen.

because very, very few things

Karena, sangat sedikit hal

are impossible to achieve

yang tidak dapat dicapai

if we really put our whole minds to it.

jika kita benar-benar bertekad bulat untuk melakukannya.

So thank you very, very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)