Maybe the best robot demo ever | Marco Tempest

Translator: Dewi Barnas Reviewer: Elizabeth Kwan

Let me introduce you to

Izinkan saya memperkenalkan Anda

something I've been working on.

sesuatu yang sudah saya kerjakan.

It's what the Victorian illusionists

Ilusionis Victoria

would have described as a mechanical marvel,

menggambarkan hal ini sebagai keajaiban mekanis,

an automaton,

sesuatu yang bergerak otomatis,

a thinking machine.

mesin yang berpikir.

Say hello to EDI.

Katakan halo pada EDI.

Now he's asleep. Let's wake him up.

Sekarang dia sedang tidur. Mari kita bangunkan.

EDI, EDI.

EDI, EDI.

These mechanical performers were popular

Pemain mekanik ini sangat populer

throughout Europe.

se-Eropa.

Audiences marveled at the way they moved.

Penonton kagum pada cara mereka bergerak.

It was science fiction made true,

Ini adalah cerita fiksi ilmiah yang menjadi nyata,

robotic engineering in a pre-electronic age,

rekayasa robot di zaman pra-elektronik,

machines far in advance of anything

mesin-mesin jauh lebih maju dari teknologi apapun

that Victorian technology could create,

yang dibuat di zaman Victoria,

a machine we would later know

mesin yang kita kenal nanti

as the robot.

sebagai robot.

EDI: Robot. A word coined in 1921

EDI: Robot. Kata yang tercipta pada 1921

in a science fiction tale

dalam cerita fiksi ilmiah

by the Czech playwright Karel Čapek.

oleh pemain drama dari Ceko, Karel Čapek.

It comes from "robota."

Berasal dari kata "robota."

It means "forced labor."

Yang berarti "buruh paksa."

Marco Tempest: But these robots were not real.

Marco Tempest: Tapi robot-robot ini tidak nyata.

They were not intelligent.

Mereka tidak pintar.

They were illusions,

Mereka hanyalah khayalan,

a clever combination of mechanical engineering

kombinasi pintar dari rekayasa mekanis

and the deceptiveness of the conjurer's art.

dan tipu daya seni tukang sihir.

EDI is different.

EDI berbeda.

EDI is real.

EDI nyata.

EDI: I am 176 centimeters tall.

EDI: Tinggi saya 176 cm.

MT: He weighs 300 pounds.

MT: Dia berbobot 136 kilogram.

EDI: I have two seven-axis arms —

EDI: Saya memiliki dua lengan tujuh sendi—

MT: Core of sensing —

MT: Inti pengindaraan —

EDI: A 360-degree sonar detection system,

EDI: 360 derajat sistem deteksi sonar,

and come complete with a warranty.

dan datang lengkap dengan garansi.

MT: We love robots.

MT: Kita cinta robot.

EDI: Hi. I'm EDI. Will you be my friend?

EDI: Hai. Saya EDI. Maukah kau menjadi temanku?

MT: We are intrigued by the possibility

MT: Kita ditipu oleh kemungkinan

of creating a mechanical version of ourselves.

tentang membuat versi mekanik diri kita.

We build them so they look like us,

Kita membuat mereka supaya seperti kita,

behave like us, and think like us.

bertingkah seperti kita, dan berpikir seperti kita.

The perfect robot will be indistinguishable

Robot sempurna tidak bisa dibedakan

from the human,

dengan manusia,

and that scares us.

dan itu menakuti kita.

In the first story about robots,

Dalam kisah pertama tentang robot,

they turn against their creators.

Mereka melawan pencipta mereka.

It's one of the leitmotifs of science fiction.

Salah satu motif utama dari fiksi ilimiah

EDI: Ha ha ha. Now you are the slaves

EDI:Ha ha ha. Sekarang kau adalah budak

and we robots, the masters.

dan kita, robot, adalah tuan.

Your world is ours. You —

Duniamu milik kami. Kalian —

MT: As I was saying,

MT: Seperti yang saya katakan,

besides the faces and bodies we give our robots,

disamping wajah dan tubuh yang kita berikan pada robot,

we cannot read their intentions,

kita tidak bisa membaca niat mereka,

and that makes us nervous.

dan itu membuat kita gelisah.

When someone hands an object to you,

Ketika seseorang memberikan benda padamu,

you can read intention in their eyes, their face,

kau dapat membaca niat di mata mereka, wajah mereka,

their body language.

bahasa tubuh mereka.

That's not true of the robot.

Itu bukan sejatinya robot.

Now, this goes both ways.

Sekarang, ini berlaku dua arah.

EDI: Wow!

EDI: Wow!

MT: Robots cannot anticipate human actions.

MT: Robot tidak bisa mengantisipasi aksi manusia.

EDI: You know, humans are so unpredictable,

EDI: Kau tau, manusia sangat tidak dapat diprediksi,

not to mention irrational.

dan juga tidak masuk akal.

I literally have no idea

Saya sungguh tidak mengerti

what you guys are going to do next, you know,

apa yang akan kalian lakukan selanjutnya, kau tau,

but it scares me.

tapi itu menakutiku.

MT: Which is why humans and robots find it difficult

MT: Itu kenapa manusia dan robot kesulitan

to work in close proximity.

untuk bekerja berdampingan.

Accidents are inevitable.

Kecelakaan tidak terhindarkan.

EDI: Ow! That hurt.

EDI: Ow! itu sakit.

MT: Sorry. Now, one way of persuading humans

MT: Maaf. Sekarang, satu cara untuk membujuk manusia

that robots are safe

bahwa robot itu aman

is to create the illusion of trust.

adalah dengan membuat ilusi kepercayaan.

Much as the Victorians

Seperti Victorians

faked their mechanical marvels,

memalsukan keajaiban mekanika mereka,

we can add a layer of deception

kita dapat menambahkan lapisan muslihat

to help us feel more comfortable

untuk membuat kita merasa lebih nyaman

with our robotic friends.

dengan teman robot kita.

With that in mind, I set about teaching EDI

Dengan itu, saya akan mengajarkan EDI

a magic trick.

trik sulap.

Ready, EDI? EDI: Uh, ready, Marco.

Siap, EDI? EDI: Uh, siap, Marco.

Abracadabra.

Abracadabra.

MT: Abracadabra?

MT: Abracadabra?

EDI: Yeah. It's all part of the illusion, Marco.

EDI: Ya, itu bagian dari ilusi, Marco.

Come on, keep up.

Ayolah, lanjutkan.

MT: Magic creates the illusion of

MT: Sulap menciptakan ilusi dari

an impossible reality.

realita yang mustahil.

Technology

Teknologi

can do the same.

dapat melakukan hal yang sama.

Alan Turing, a pioneer of artificial intelligence,

Alan Turing, seorang pionir kecerdasan buatan,

spoke about creating the illusion

berbicara tentang membuat ilusi

that a machine could think.

yang bisa dipikirkan oleh mesin.

EDI: A computer would deserve

EDI: Sebuah komputer pasti dapat

to be called intelligent

disebut cerdas

if it deceived a human into believing

jika itu membuat manusia percaya

it was human.

bahwa itu adalah manusia

MT: In other words, if we do not yet have

MT: Dengan kata lain, jika kita belum mempunyai

the technological solutions,

solusi teknologinya,

would illusions serve the same purpose?

dapatkah ilusi menyajikan hal yang sama?

To create the robotic illusion,

Untuk membuat ilusi robot,

we've devised a set of ethical rules,

kita telah membuat berbagai peraturan etika,

a code that all robots would live by.

sebuah kode dimana semua robot dapat hidup olehnya.

EDI: A robot may not harm humanity,

EDI: Robot mungkin tidak akan melukai manusia,

or by inaction allow humanity to come to harm.

atau dalam keadaan tidak aktif membiarkan manusia untuk melukai.

Thank you, Isaac Asimov.

Terima kasih, Isaac Asimov.

MT: We anthropomorphize our machines.

MT: Kita menghidupkan mesin kita.

We give them a friendly face

Kita memberinya wajah yang ramah

and a reassuring voice.

dan suara yang menenangkan.

EDI: I am EDI.

EDI: Saya EDI.

I became operational at TED in March 2014.

Saya beroperasi di TED pada Maret 2014.

MT: We let them entertain us.

MT: Kita membiarkan mereka menghibur kita.

Most important, we make them indicate

Yang terpenting, kita membuat mereka menunjukkan

that they are aware of our presence.

bahwa mereka sadar akan keberadaan kita.

EDI: Marco, you're standing on my foot!

EDI: Marco, kau menginjak kakiku!

MT: Sorry. They'll be conscious of our fragile frame

MT: Maaf. Mereka akan menyadari kesalahan kita

and move aside if we got too close,

dan bergerak menjauh jika kita terlalu dekat,

and they'll account for our unpredictability

dan mereka akan memperhitungkan gerakan kita

and anticipate our actions.

dan mengantisipasi tindakan kita.

And now, under the spell of a technological illusion,

Dan sekarang, di bawah mantera dari ilusi teknologi,

we could ignore our fears

kita dapat mengabaikan rasa takut

and truly interact.

dan benar-benar berinteraksi.

(Music)

(Musik)

Thank you.

Terima kasih.

EDI: Thank you!

EDI: Terima kasih!

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Music)

(Musik)

MT: And that's it. Thank you very much,

MT: Dan sekian. Terima kasih banyak,

and thank you, EDI. EDI: Thank you, Marco.

dan terima kasih, EDI. EDI: terima kasih, Marco.

(Applause)

(Tepuk tangan)