The genius of Marie Curie - Shohini Ghose

Translator: Maria Nainggolan Reviewer: Made Pramana

If you want a glimpse of Marie Curie's manuscripts,

Jika kamu ingin melihat sekilas naskah milik Marie Curie,

you'll have to sign a waiver and put on protective gear

kamu harus menandatangani surat pernyataan dan memakai alat

to shield yourself from radiation contamination.

untuk melindungi dirimu dari radiasi.

Madame Curie's remains, too, were interred in a lead-lined coffin,

Jenazah Madame Curie juga seperti itu, ada di dalam peti mati berlapis timah,

keeping the radiation that was the heart of her research,

untuk menjaga kontaminasi radiasi yang menjadi penelitiannya,

and likely the cause of her death, well contained.

dan mungkin menjadi penyebab kematiannya, tetap tertutup dengan baik.

Growing up in Warsaw in Russian-occupied Poland,

Tumbuh di Warsaw, di daerah Polandia yang dikuasai Rusia,

the young Marie, originally named Maria Sklodowska,

Marie muda, yang aslinya bernama Maria Sklodowska,

was a brilliant student, but she faced some challenging barriers.

adalah murid yang brilian, namun ia menghadapi banyak tantangan.

As a woman, she was barred from pursuing higher education,

Sebagai wanita, ia dilarang untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi,

so in an act of defiance,

jadi sebagai pemberontakan,

Marie enrolled in the Floating University,

Marie mendaftar di Floating University,

a secret institution that provided clandestine education to Polish youth.

institusi rahasia yang menyediakan pendidikan rahasia kepada anak Polandia.

By saving money and working as a governess and tutor,

Dengan menabung uang dan bekerja sebagai pengasuh dan pengajar,

she eventually was able to move to Paris to study at the reputed Sorbonne.

ia akhirnya bisa pindah ke Paris untuk belajar di Sorbonne yang terkenal.

There, Marie earned both a physics and mathematics degree

Di sana, Marie mendapat gelar Fisika dan Matematika

surviving largely on bread and tea,

dengan bertahan hidup dengan memakan roti dan teh,

and sometimes fainting from near starvation.

dan terkadang pingsan karena kelaparan.

In Paris, Marie met the physicist Pierre Curie,

Di Paris, Marie bertemu dengan fisikawan Pierre Curie,

who shared his lab and his heart with her.

yang bekerja di lab dan jatuh cinta dengannya.

But she longed to be back in Poland.

Tetapi ia ingin kembali ke Polandia.

Upon her return to Warsaw, though,

Namun saat ia kembali ke Warsaw,

she found that securing an academic position as a woman

ia sadar bahwa mendapatkan posisi akademis sebagai wanita

remained a challenge.

tetaplah sebuah tantangan.

All was not lost.

Semua tidaklah hilang.

Back in Paris, the lovelorn Pierre was waiting,

Kembali di Paris, Pierre menunggunya,

and the pair quickly married and became a formidable scientific team.

dan mereka pun segera menikah dan menjadi tim ilmiah yang hebat.

Another physicist's work sparked Marie Curie's interest.

Pekerja fisikawan lainnya menarik perhatian Marie Curie.

In 1896, Henri Becquerel discovered that uranium spontaneously emitted

Pada 1896, Henri Becquerel menemukan bahwa uranium secara spontan mengeluarkan

a mysterious X-ray-like radiation that could interact with photographic film.

radiasi X-ray misterius yang dapat berinteraksi dengan film fotografi.

Curie soon found that the element thorium emitted similar radiation.

Curie lalu menemukan bahwa elemen thorium mengeluarkan radiasi serupa.

Most importantly, the strength of the radiation

Yang paling penting, kekuatan dari radiasi

depended solely on the element's quantity,

bergantung pada kuantitas elemen,

and was not affected by physical or chemical changes.

dan tidak dipengaruhi oleh reaksi secara fisika maupun kimia.

This led her to conclude that radiation was coming from something fundamental

Ini menuntunnya pada kesimpulan bahwa radiasi muncul dari sesuatu yang mendasar

within the atoms of each element.

di dalam atom pada setiap elemen.

The idea was radical

Ide ini dianggap radikal

and helped to disprove the long-standing model of atoms as indivisible objects.

dan menolak pernyataan model atom sebagai objek yang tidak dapat dibagi.

Next, by focusing on a super radioactive ore called pitchblende,

Berfokus pada biji beradiasi tinggi yang disebut biji uranium,

the Curies realized that uranium alone couldn't be creating all the radiation.

pasangan Curie menyadari bahwa uranium sendiri tidak dapat menciptakan radiasi.

So, were there other radioactive elements that might be responsible?

Jadi, adakah elemen radioaktif lainnya yang mungkin berperan?

In 1898, they reported two new elements,

Pada tahun 1898, mereka menemukan dua elemen baru,

polonium, named for Marie's native Poland,

polonium, dinamai karena negara asal Marie adalah Polandia,

and radium, the Latin word for ray.

dan radium, dari bahasa Latin untuk sinar.

They also coined the term radioactivity along the way.

Mereka juga menciptakan istilah radioaktif.

By 1902, the Curies had extracted a tenth of a gram of pure radium chloride salt

Tahun 1902, pasangan Curie mengekstrak 1/10 gram dari garam radium klorida murni

from several tons of pitchblende,

dari beberapa ton biji uranium,

an incredible feat at the time.

yang merupakan prestasi luar biasa pada waktu itu.

Later that year, Pierre Curie and Henri Becquerel

Beberapa tahun kemudian, Pierre Currie dan Henri Becquerel

were nominated for the Nobel Prize in physics,

mendapat nominasi Penghargaan Nobel di bidang fisika,

but Marie was overlooked.

tetapi Marie diabaikan.

Pierre took a stand in support of his wife's well-earned recognition.

Pierre angkat bicara untuk mendukung istrinya yang patut diakui.

And so both of the Curies and Becquerel shared the 1903 Nobel Prize,

Akhirnya pasangan Curie dan Becquerel berbagi Penghargaan Nobel Tahun 1903,

making Marie Curie the first female Nobel Laureate.

yang membuat Marie Curie sebagai wanita pertama pemenang penghargaan Nobel.

Well funded and well respected, the Curies were on a roll.

Berfinansial cukup dan dihormati, pasangan Curie pun menikmati hidup.

But tragedy struck in 1906 when Pierre was crushed by a horse-drawn cart

Namun tragedi datang pada 1906 ketika Pierre ditabrak oleh gerobak kuda

as he crossed a busy intersection.

saat ia menyebrangi persimpangan yang sibuk.

Marie, devastated, immersed herself in her research

Marie, bersedih, menenggelamkan dirinya pada penelitiannya

and took over Pierre's teaching position at the Sorbonne,

dan mengambil alih posisi mengajar Pierre di Sorbonne,

becoming the school's first female professor.

menjadi profesor wanita pertama di sekolah tersebut.

Her solo work was fruitful.

Pekerjaan solonya pun berbuah.

In 1911, she won yet another Nobel,

Pada 1911, ia memenangkan penghargaan Nobel lain,

this time in chemistry for her earlier discovery of radium and polonium,

kali ini di bidang kimia pada penemuan sebelumnya yaitu radium dan polonium,

and her extraction and analysis of pure radium and its compounds.

juga ekstraksi dan analisis radium murni dan senyawanya.

This made her the first, and to this date,

Ini membuatnya orang pertama, sampai hari ini,

only person to win Nobel Prizes in two different sciences.

satu-satunya orang yang memenangkan Penghargaan Nobel di dua bidang berbeda.

Professor Curie put her discoveries to work,

Profesor Curie menerapkan penemuannya,

changing the landscape of medical research and treatments.

mengubah penelitian dan perawatan medis.

She opened mobile radiology units during World War I,

Ia membuka unit mobil radiologi selama Perang Dunia 1,

and investigated radiation's effects on tumors.

dan meneliti efek radiasi pada tumor.

However, these benefits to humanity may have come at a high personal cost.

Meskipun demikian, keuntungan untuk kemanusiaan ini juga membuat malapetaka.

Curie died in 1934 of a bone marrow disease,

Curie meninggal pada tahun 1934 akibat penyakit sumsum tulang,

which many today think was caused by her radiation exposure.

yang hingga hari ini diduga akibat paparan radiasi.

Marie Curie's revolutionary research

Penelitian revolusioner Marie Curie

laid the groundwork for our understanding of physics and chemistry,

mendasari pemahaman kita akan fisika dan kimia,

blazing trails in oncology, technology, medicine, and nuclear physics,

juga pada onkologi, teknologi, obat, dan fisika nuklir,

to name a few.

yang merupakan beberapa contohnya.

For good or ill, her discoveries in radiation launched a new era,

Untuk baik ataupun buruk, penemuannya tentang radiasi melahirkan era baru,

unearthing some of science's greatest secrets.

untuk menggali beberapa rahasia terbesar dari ilmu sains.