What are the universal human rights? - Benedetta Berti

Translator: Gita Arimanda Reviewer: Prameswari Rahmanu

The idea of human rights is that each one of us,

Ide HAM adalah setiap dari kita,

no matter who we are or where we are born,

tidak peduli siapa kita atau di mana kita lahir,

is entitled to the same basic rights and freedoms.

berhak menerima hak-hak dasar dan kebebasan yang sama.

Human rights are not privileges,

HAM bukan suatu keistimewaan,

and they cannot be granted or revoked.

dan ia tidak dapat diberikan atau dicabut.

They are inalienable and universal.

Ia tidak dapat dicabut dan bersifat universal.

That may sound straighforward enough,

Mungkin ini terdengar sederhana,

but it gets incredibly complicated

namun ia menjadi sangat kompleks

as soon as anyone tries to put the idea into practice.

ketika ide ini coba dipraktekkan.

What exactly are the basic human rights?

Apa definisi pasti HAM itu?

Who gets to pick them?

Siapa yang menentukannya?

Who enforces them, and how?

Siapa yang melaksanakannya, dan bagaimana?

The history behind the concept of human rights is a long one.

Sejarah di balik konsep HAM cukup panjang.

Throughout the centuries and across societies, religions, and cultures

Selama berabad-abad dan di berbagai bangsa, agama dan peradaban,

we have struggled with defining notions of rightfulness, justice, and rights.

kita telah kesulitan mendefinisikan gagasan kebenaran, keadilan dan hak.

But one of the most modern affirmations of universal human rights

Namun satu dari pengesahan modern dari hak manusia universal

emerged from the ruins of World War II with the creation of the United Nations.

ada setelah selesainya Perang Dunia II dengan munculnya PBB.

The treaty that established the UN gives as one of its purposes

Perjanjian yang melahirkan PBB salah satunya bertujuan

to reaffirm faith in fundamental human rights.

untuk menegaskan kembali kepercayaan akan hak-hak manusia yang dasar.

And with the same spirit,

Dengan niatan yang sama,

in 1948, the UN General Assembly adopted the Universal Declaration of Human Rights.

di tahun 1948, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Universal HAM.

This document, written by an international committee chaired by Eleanor Roosevelt,

Akte ini, dibuat oleh komite internasional yang diketuai Eleanor Roosevelt,

lays the basis for modern international human rights law.

memasang landasan bagi hukum HAM internasional modern.

The declaration is based on the principle

Deklarasi ini didasarkan pada prinsip

that all human beings are born free and equal in dignity and rights.

bahwa semua manusia terlahir bebas dan punya martabat dan hak yang sama.

It lists 30 articles recognizing, among other things,

Ia terdiri dari 30 pasal yang mengakui, di antaranya,

the principle of nondiscrimination and the right to life and liberty.

prinsip non diskriminasi dan hak untuk hidup dan kebebasan.

It refers to negative freedoms, like the freedom from torture or slavery,

Ia mengacu pada kebebasan negatif, seperti dari penyiksaan dan perbudakan,

as well as positive freedoms,

dan juga kebebasan positif,

such as the freedom of movement and residence.

seperti kebebasan berpindah dan tempat tinggal.

It encompasses basic civil and political rights,

Ia mencakup hak dasar kewarganegaraan dan hak politik,

such as freedom of expression, religion, or peaceful assembly,

seperti kebebasan berekspresi, agama, atau berkumpul secara damai,

as well as social, economic, and cultural rights,

dan juga hak-hak sosial, ekonomi dan kebudayaan,

such as the right to education

seperti hak untuk mendapat pendidikan

and the right to freely choose one's occupation

dan hak untuk memilih pekerjaan dengan bebas

and be paid and treated fairly.

dan dibayar serta diperlakukan dengan adil.

The declaration takes no sides as to which rights are more important,

Deklarasi ini tidak memihak akan hak mana yang lebih penting,

insisting on their universality,

menekankan pada universalitasnya,

indivisibility,

ketidakterpisahannya,

and interdependence.

dan interdependensinya.

And in the past decades, international human rights law has grown,

Di beberapa dekade terakhir, hukum HAM internasional telah berkembang,

deepening and expanding our understanding of what human rights are,

semakin dalam dan memperluas pemahaman kita akan hak-hak manusia,

and how to better protect them.

dan bagaimana melindunginya dengan lebih baik.

So if these principles are so well-developed,

Jika prinsip-prinsip ini berkembang baik,

then why are human rights abused and ignored time and time again

mengapa HAM disalahgunakan dan diacuhkan lagi dan lagi

all over the world?

di berbagai belahan dunia?

The problem in general is that it is not at all easy

Masalah pada umumnya adalah sama sekali tidak mudah

to universally enforce these rights or to punish transgressors.

untuk menjaga hak-hak ini secara universal atau menghukum pelanggarnya.

The UDHR itself, despite being highly authoritative and respected,

UDHR sendiri, walaupun sangat otoritatif dan dihormati,

is a declaration, not a hard law.

hanyalah deklarasi, bukan hukum yang solid.

So when individual countries violate it,

Maka ketika beberapa negara melanggarnya,

the mechanisms to address those violations are weak.

mekanisme untuk menegurnya lemah.

For example, the main bodies within the UN in charge of protecting human rights

Contohnya, lembaga utama dalam PBB yang bertugas menjaga HAM

mostly monitor and investigate violations,

mayoritas memonitor dan menginvestigasi pelanggaran,

but they cannot force states to, say, change a policy or compensate a victim.

tapi tak bisa memaksa negara untuk merubah kebijakan atau mengkompensasi korban.

That's why some critics say it's naive to consider human rights a given

Itulah mengapa kritikus menganggap jika HAM pasti dilaksanakan adalah naif

in a world where state interests wield so much power.

di dunia di mana kepentingan negara mempunyai kekuatan yang sangat besar.

Critics also question the universality of human rights

Kritikus juga mempertanyakan universalitas dari HAM

and emphasize that their development

dan menekankan bahwa perkembangannya

has been heavily guided by a small number of mostly Western nations

dituntun hanya oleh segelintir negara, kebanyakan negara Barat

to the detriment of inclusiveness.

sehingga kurang inklusif.

The result?

Hasilnya?

A general bias in favor of civil policital liberties

Bias umum yang mengedepankan kebebasan politik sipil

over sociopolitical rights

di atas hak-hak sosiopolitik

and of individual over collective or groups rights.

dan hak individu di atas hak bersama atau kelompok.

Others defend universal human rights laws

Yang lain membela hukum HAM universal

and point at the positive role they have on setting international standards

dan menekankan peran positifnya dalam menetapkan standar internasional

and helping activists in their campaigns.

dan membantu aktivis dalam kampanye mereka.

They also point out

Mereka pun tunjukkan

that not all international human rights instruments are powerless.

bahwa tidak semua instrumen HAM internasional itu lemah.

For example, the European Convention on Human Rights establishes a court

Misalnya, Konvensi HAM Eropa membangun pengadilan

where the 47 member countries and their citizens can bring cases.

di mana 47 negara anggota dan penduduknya dapat melaporkan kasus.

The court issues binding decisions that each member state must comply with.

Pengadilan ini mengeluarkan keputusan mengikat yang harus ditaati semua anggota.

Human rights law is constantly evolving

Hukum HAM terus berkembang

as are our views and definitions of what the basic human rights should be.

seiring dengan pandangan dan definisi tentang bagaimana HAM seharusnya.

For example, how basic or important is the right to democracy

Misalnya, seberapa dasar dan pentingkah hak untuk demokrasi

or to development?

atau untuk pembangunan?

And as our lives are increasingly digital,

Dengan semakin digitalnya hidup kita,

should there be a right to access the Internet?

apakah harus ada hak untuk dapat mengakses internet?

A right to digital privacy?

Hak untuk privasi digital?

What do you think?

Bagaimana menurut Anda?