Georgette Mulheir: The tragedy of orphanages

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Laksmi Wijayanti

Across Europe and Central Asia,

Di seluruh Eropa dan Asia Tengah

approximately one million children live in large

ada sekitar 1 juta anak yang hidup di tempat hunian besar,

residential institutions, usually known as orphanages.

dimana mereka tinggal bersama-sama, yang biasa disebut panti asuhan.

Most people imagine orphanages as a benign environment

Kebanyakan orang menganggap panti asuhan adalah lingkungan yang ramah

that care for children.

bagi anak-anak.

Others know more about the living conditions there,

Sebagian lainnya yang lebih mengenal kehidupan di sana

but still think they're a necessary evil.

merasa bahwa tempat itu diperlukan meskipun buruk.

After all, where else would we put all of those children

Lagipula, di mana lagi kita harus menempatkan anak-anak

who don't have any parents?

yatim-piatu tersebut?

But 60 years of research has demonstrated

Namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama 60 tahun,

that separating children from their families

memisahkan anak-anak dari keluarga mereka

and placing them in large institutions

dan menempatkan mereka di suatu lembaga besar

seriously harms their health and development,

sangatlah berbahaya bagi perkembangan dan kesehatan mereka,

and this is particularly true for young babies.

terutama untuk para bayi.

As we know, babies are born

Kita tahu, bahwa saat dilahirkan,

without their full muscle development,

otot bayi belum berkembang secara sempurna,

and that includes the brain.

termasuk otaknya.

During the first three years of life, the brain grows

Selama tiga tahun pertama, otak berkembang

to its full size, with most of that growth taking place

sampai pada ukuran penuhnya, dan sebagian besar perkembangan itu

in the first six months. The brain develops

terjadi pada 6 bulan pertama. Otak berkembang

in response to experience and to stimulation.

seiring dengan adanya pengalaman dan rangsangan.

Every time a young baby learns something new --

Setiap kali bayi mempelajari hal baru --

to focus its eyes,

memfokuskan matanya,

to mimic a movement or a facial expression,

menirukan gerakan atau ekspresi wajah,

to pick something up, to form a word or to sit up --

mengambil sesuatu, membentuk kata, atau duduk --

new synaptic connections are being built in the brain.

hubungan sinaptik baru dibangun di otak mereka.

New parents are astonished by the rapidity of this learning.

Mereka yang baru saja menjadi orang tua akan kagum dengan kecepatan pembelajaran ini.

They are quite rightly amazed and delighted by their children's cleverness.

Mereka akan terpukau dan gembira akan kecerdasan anak mereka.

They communicate their delight to their children,

Mereka mengeksperikan kebahagiaan tersebut kepada anak-anak mereka

who respond with smiles,

yang membalasnya dengan senyuman

and a desire to achieve more and to learn more.

dan keinginan untuk lebih banyak belajar.

This forming of the powerful attachment between child and parent

Keterikatan yang kuat yang telah terbentuk antara anak-anak dan orang tua mereka

provides the building blocks for physical, social,

menjadi dasar bagi perkembangan fisik, sosial,

language, cognitive and psychomotor development.

bahasa, kognitif, dan psikomotorik anak-anak.

It is the model for all future relationships with friends,

Inilah model bagi semua hubungan mereka di masa depan nanti,

with partners and with their own children.

baik dengan teman-teman, dengan pasangan, dan dengan anak-anak mereka.

It happens so naturally in most families

Hal ini terjadi secara alami di kebanyakan keluarga

that we don't even notice it. Most of us are unaware

sehingga kita bahkan tidak menyadarinya. Kebanyakan dari kita tidak sadar

of its importance to human development and, by extension,

akan pentingnya perkembangan manusia, yang kemudian berdampak pada

to the development of a healthy society.

perkembangan masyarakat yang sehat.

And it's only when it goes wrong that we start to realize

Hal ini mulai tampak saat kita mulai menyadari

the importance of families to children.

pentingnya keluarga bagi anak-anak.

In August, 1993, I had my first opportunity to witness

Pada bulan Agustus 1993, untuk pertama kalinya saya dapat melihat

on a massive scale the impact on children

dampak dalam skala yang besar pada anak-anak

of institutionalization and the absence of parenting.

dari absennya orang tua dan panti asuhan.

Those of us who remember the newspaper reports

Bagi kita yang mengingat laporan surat kabar

that came out of Romania after the 1989 revolution

di Rumania setelah revolusi pada tahun 1989

will recall the horrors of the conditions in some of those institutions.

akan mengingat betapa mengerikannya keadaan dari beberapa lembaga tersebut.

I was asked to help the director of a large institution to

Saya diminta untuk membantu direktur dari sebuah lembaga

help prevent the separation of children from their families.

untuk mencegah pemisahan anak-anak dari keluarga mereka.

Housing 550 babies, this was Ceausescu's show orphanage,

Inilah Panti Asuhan Ceausescu yang menampung 550 orang bayi

and so I'd been told the conditions were much better.

dan saya diberi tahu bahwa keadaan di sana jauh lebih baik.

Having worked with lots of young children, I expected

Saya mengira panti asuhan ini dipenuhi teriakan anak-anak

the institution to be a riot of noise,

berdasarkan pengalaman saya sebelumnya,

but it was as silent as a convent.

namun kondisnya sangat sunyi seperti biara.

It was hard to believe there were any children there at all,

Sulit dipercaya kalau di sana ada anak-anak,

yet the director showed me into room after room,

namun direktur itu membawa saya mengunjungi kamar demi kamar

each containing row upon row of cots,

yang berisi ranjang demi ranjang,

in each of which lay a child staring into space.

di setiap ranjang ada seorang anak dengan tatapan kosong.

In a room of 40 newborns, not one of them was crying.

Di ruangan yang berisi 40 bayi yang baru lahir, tidak ada satupun yang menangis.

Yet I could see soiled nappies, and I could see

Namun saya bisa melihat popok yang kotor dan juga

that some of the children were distressed,

keadaan beberapa anak yang sedang stres.

but the only noise was a low, continuous moan.

Satu-satunya suara yang terdengar hanyalah erangan pelan yang terus menerus terdengar.

The head nurse told me proudly,

Kepala perawat mengatakan dengan bangga

"You see, our children are very well-behaved."

"Lihat, anak-anak di sini sangat santun."

Over the next few days, I began to realize

Selama beberapa hari berikutnya, saya mulai menyadari

that this quietness was not exceptional.

bahwa kesunyian ini tidaklah luar biasa.

The newly admitted babies would cry for the first few hours,

Bayi yang baru masuk akan menangis selama beberapa jam pertama,

but their demands were not met, and so eventually

namun permintaan mereka tidak terpenuhi sehingga

they learned not to bother. Within a few days,

mereka belajar untuk menjadi cuek. Dalam beberapa hari

they were listless, lethargic, and staring into space

mereka menjadi lesu, malas, dan tatapannya menjadi kosong

like all the others.

seperti yang lainnya.

Over the years, many people and news reports

Selama bertahun-tahun, banyak orang dan berita

have blamed the personnel in the institutions

menyalahkan orang-orang di panti asuhan

for the harm caused to the children, but often, one member

akan rusaknya anak-anak, namun seringkali, satu orang di sana

of staff is caring for 10, 20, and even 40 children.

harus merawat 10, 20, bahkan 40 orang anak.

Hence they have no option but to implement a regimented program.

Sehingga mereka tidak memiliki pilihan lain selain mengatur dengan keras.

The children must be woken at 7 and fed at 7:30.

Anak-anak harus bangun jam 7 pagi dan sarapan jam 7.30.

At 8, their nappies must be changed, so a staff member

Jam 8 pagi, popok mereka harus diganti, sehingga seorang pegawai

may have only 30 minutes to feed 10 or 20 children.

hanya memiliki waktu 30 menit untuk memberi makan 10 atau 20 orang anak.

If a child soils its nappy at 8:30, he will have to wait

Jika ada anak yang popoknya kotor pada jam 8.30, dia harus menunggu

several hours before it can be changed again.

beberapa jam sebelum popoknya diganti.

The child's daily contact with another human being

Hubungan sehari-harinya dengan orang lain

is reduced to a few hurried minutes of feeding and changing,

berkurang menjadi beberapa menit untuk makan dan mengganti popok,

and otherwise their only stimulation is the ceiling,

sehingga rangsangan mereka hanyalah langit-langit,

the walls or the bars of their cots.

dinding, atau tiang ranjang mereka.

Since my first visit to Ceausescu's institution,

Sejak kunjungan pertama saya ke Panti Asuhan Ceausescu,

I've seen hundreds of such places across 18 countries,

saya telah melihat ratusan tempat seperti itu di 10 negara

from the Czech Republic to Sudan.

mulai dari Republik Ceko hingga Sudan.

Across all of these diverse lands and cultures,

Di berbagai tempat dan budaya yang berbeda ini,

the institutions, and the child's journey through them,

panti asuhan dan anak-anak yang ada di dalamnya

is depressingly similar.

ternyata serupa.

Lack of stimulation often leads to self-stimulating behaviors

Kurangnya rangsangan sering menyebabkan mereka mencari rangsangan sendiri

like hand-flapping, rocking back and forth,

seperti mengibaskan tangan, bergoyang, dan sebagainya,

or aggression, and in some institutions, psychiatric drugs

atau menyerang orang lain, dan di beberapa tempat, mereka menggunakan

are used to control the behavior of these children,

obat-obatan untuk mengendalikan perilaku anak-anak ini.

whilst in others, children are tied up to prevent them

Sedangkan di tempat lain, anak-anak diikat untuk mencegah mereka

from harming themselves or others.

menyerang diri sendiri atau orang lain.

These children are quickly labeled as having disabilities

Anak-anak ini dengan cepat dicap sebagai anak-anak cacat

and transferred to another institution for children with disabilities.

dan dipindahkan ke lembaga lain yang merawat anak-anak cacat.

Most of these children will never leave the institution again.

Sebagian besar dari mereka tidak pernah meninggalkan lembaga itu.

For those without disabilities, at age three,

Bagi mereka yang normal, pada usia tiga tahun,

they're transferred to another institution, and at age seven,

mereka dipindahkan ke lembaga lainnya, dan di usia 7 tahun,

to yet another. Segregated according to age and gender,

dipindahkan lagi. Mereka dipisahkan menurut usia dan jenis kelaminnya

they are arbitrarily separated from their siblings,

dan diambil secara paksa dari saudara kandung mereka.

often without even a chance to say goodbye.

Seringkali, mereka bahkan tidak diberi kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.

There's rarely enough to eat. They are often hungry.

Mereka jarang mendapat makanan yang cukup dan seringkali kelaparan.

The older children bully the little ones. They learn to

Mereka diganggu oleh anak-anak yang lebih tua dan mereka belajar untuk bertahan.

survive. They learn to defend themselves, or they go under.

Mereka belajar mempertahankan diri atau menyerah.

When they leave the institution, they find it really difficult

Saat mereka meninggalkan panti asuhan itu, mereka merasa sangat sulit

to cope and to integrate into society.

untuk bergabung dan berbaur dengan masyarakat.

In Moldova, young women raised in institutions

Di Moldova, para wanita muda yang besar di panti asuhan memiliki kemungkinan

are 10 times more likely to be trafficked than their peers,

10 kali lebih rentan untuk diperjual-belikan dibandingkan para wanita muda lainnya

and a Russian study found that two years after leaving institutions,

dan sebuah kajian di Rusia menemukan bahwa 2 tahun setelah keluar dari panti asuhan,

young adults, 20 percent of them had a criminal record,

20 persen dari para dewasa muda tersebut memiliki catatan kriminal;

14 percent were involved in prostitution,

14 persen terjerumus dalam dunia pelacuran,

and 10 percent had taken their own lives.

dan 10 persen melakukan bunuh diri.

But why are there so many orphans in Europe

Lalu mengapa ada begitu banyak panti asuhan di Eropa

when there hasn't been a great deal of war or disaster in recent years?

saat tidak ada perang atau bencana alam besar dalam beberapa tahun terakhir?

In fact, more than 95 percent of these children have living parents,

Kenyatannya, orang tua dari 95 persen lebih anak-anak ini masih hidup

and societies tend to blame these parents

dan masyarakat cenderung menyalahkan para orang tua ini

for abandoning these children, but research shows that

karena meninggalkan anak-anak mereka, namun penelitian menunjukkan

most parents want their children, and that the primary drivers

bahwa kebanyakan orang tua ini menginginkan anak-anak mereka, dan penyebab utama

behind institutionalization

mereka mengirimkan anak-anak mereka ke panti asuhan

are poverty, disability and ethnicity.

adalah kemiskinan, kecacatan, dan etnis.

Many countries have not developed inclusive schools,

Banyak negara belum mengembangkan sekolah terpadu

and so even children with a very mild disability

sehingga anak dengan sedikit cacat saja

are sent away to a residential special school,

akan dimasukkan ke sekolah khusus panti asuhan

at age six or seven.

pada usia 6 atau 7 tahun.

The institution may be hundreds of miles away from the family home.

Bisa jadi sekolah ini berjarak ratusan mil dari rumah mereka.

If the family's poor, they find it difficult to visit,

Jika keluarga mereka miskin, mereka akan sulit untuk berkunjung

and gradually the relationship breaks down.

dan akhirnya hubungan itu putus.

Behind each of the million children in institutions,

Di balik jutaan anak yang tinggal di panti asuhan

there is usually a story of parents who are desperate

biasanya ada kisah tentang orang tua yang putus asa

and feel they've run out of options, like Natalia in Moldova,

dan merasa mereka tidak punya pilihan lagi, seperti Natalia di Moldova,

who only had enough money to feed her baby,

yang hanya memiliki cukup uang untuk memberi makan bayinya,

and so had to send her older son to the institution;

sehingga dia harus memasukkan putra sulungnya ke panti asuhan;

or Desi, in Bulgaria, who looked after her four children

atau Desi, di Bulgaria, yang merawat empat orang anaknya di rumah

at home until her husband died,

hingga suaminya meninggal dunia,

but then she had to go out to work full time,

lalu dia harus bekerja penuh waktu,

and with no support, felt she had no option

dan tanpa sokongan apapun, dia tidak memiliki pilihan lain

but to place a child with disabilities in an institution;

selain memasukkan anaknya yang cacat ke panti asuhan

or the countless young girls too terrified to tell their parents

atau para wanita muda yang tak terhitung banyaknya, takut untuk memberi tahu orang tua mereka

they're pregnant, who leave their babies in a hospital;

kalau mereka hamil. Kemudian mereka meninggalkan bayi mereka di rumah sakit,

or the new parents, the young couple who have

Ataupun para orang tua baru, pasangan muda yang baru mengetahui

just found out that their firstborn child has a disability,

bahwa anak mereka lahir dengan cacat,

and instead of being provided with positive messages

dan bukannya mendapat pesan positif

about their child's potential, are told by the doctors,

akan potensi anak mereka, dokter mereka mengatakan,

"Forget her, leave her in the institution,

"Lupakan saja dan tinggalkan dia di panti asuhan.

go home and make a healthy one."

Pulanglah dan lahirkanlah anak yang sehat lain kali."

This state of affairs is neither necessary nor is it inevitable.

Hal ini sebenarnya tidak perlu dan dapat dihindari.

Every child has the right to a family, deserves

Setiap anak memiliki hak, layak, dan memerlukan

and needs a family, and children are amazingly resilient.

sebuah keluarga, dan anak-anak sebenarnya sangatlah tangguh.

We find that if we get them out of institutions and into loving

Ternyata, jika anak-anak ini dikeluarkan dari panti asuhan

families early on, they recover their developmental delays,

dan diadopsi oleh keluarga yang baik, keterlambatan perkembangan mereka akan teratasi,

and go on to lead normal, happy lives.

dan hidup mereka menjadi normal dan bahagia kembali.

It's also much cheaper to provide support to families

Menyediakan sokongan bagi para keluarga juga jauh lebih murah

than it is to provide institutions.

dibandingkan menyokong panti asuhan-panti asuhan tersebut.

One study suggests that a family support service

Satu kajian menunjukkan bahwa biaya sokongan satu keluarga

costs 10 percent of an institutional placement,

hanyalah 10 persen dari biaya sokongan untuk panti asuhan,

whilst good quality foster care

sedangkan biaya untuk orang tua asuh yang baik

costs usually about 30 percent.

biasanya sekitar 30 persen.

If we spend less on these children but on the right services,

Jika kita menghabiskan lebih sedikit untuk anak-anak ini, namun untuk layanan yang lebih tepat,

we can take the savings and reinvest them in high quality

kita dapat menggunakan kelebihan biaya itu untuk biaya asuh

residential care for those few children with extremely complex needs.

bagi beberapa anak yang benar-benar memerlukannya.

Across Europe, a movement is growing to shift the focus

Di seluruh Eropa ada pergerakan untuk mengalihkan fokus dari hal ini

and transfer the resources from large institutions

dan memindahkan sumber daya dari panti asuhan

that provide poor quality care to community-based services

dengan pelayanan buruk pada layanan dari, dan untuk masyarakat,

that protect children from harm and allow them to develop

yang melindungi anak-anak dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan

to their full potential. When I first started to work in Romania

potensi mereka sepenuhnya. Saat pertama kali saya bekerja di Rumania

nearly 20 years ago, there were 200,000 children living

20 tahun yang lalu, ada 200.000 anak yang tinggal

in institutions, and more entering every day.

di panti asuhan, dan setiap hari jumlah itu bertambah besar.

Now, there are less than 10,000, and

Kini ada kurang dari 10.000 orang dan

family support services are provided across the country.

layanan dukungan keluarga tersedia di seluruh Rumania.

In Moldova, despite extreme poverty and the terrible effects

Di Moldova, terlepas dari kemiskinan yang luar biasa dan akibat buruk

of the global financial crisis, the numbers of children

dari krisis keuangan globab, jumlah anak-anak

in institutions has reduced by more than 50 percent

di panti asuhan berkurang lebih dari 50 persen

in the last five years, and the resources are being

dalam 5 tahun terakhir, dan sumber daya itu telah disebarkan

redistributed to family support services and inclusive schools.

pada layanan dukungan keluarga dan sekolah terpadu.

Many countries have developed national action plans for change.

Banyak negara telah mengembangkan rencana nasional untk perubahan.

The European Commission and other major donors

Komisi Uni Eropa dan penyumbang besar lainnya

are finding ways to divert money from institutions

mencari cara untuk mengalihkan uang dari panti asuhan

towards family support, empowering communities

untuk menyokong keluarga-keluarga, memberdayakan masyarakat

to look after their own children.

untuk menjaga anak-anak mereka sendiri.

But there is still much to be done to end the systematic

Namun masih banyak yang harus dilakukan untuk mengakhiri sistem

institutionalization of children.

yang mengirim anak-anak ke panti asuhan ini.

Awareness-raising is required at every level of society.

Kesadaran di setiap tingkatan masyarakat yang ada perlu ditingkatkan.

People need to know the harm that institutions cause to children,

Orang-orang harus tahu bahaya dari panti asuhan pada anak-anak

and the better alternatives that exist.

beserta alternatif-alternatif lebih baik yang tersedia.

If we know people who are planning to support orphanages,

Jika kita tahu ada orang yang berencana untuk mendukung panti asuhan,

we should convince them to support family services instead.

kita harus meyakinkan mereka untuk beralih mendukung layanan keluarga.

Together, this is the one form of child abuse

Inilah salah satu bentuk penganiayaan anak-anak

that we could eradicate in our lifetime.

yang dapat kita hilangkan bersama-sama pada masa hidup kita.

Thank you. (Applause)

Terima kasih. (Tepuk tangan)

(Applause)

(Tepuk tangan)