Why the buildings of the future will be shaped by ... you | Marc Kushner

Translator: Joseph Geni Reviewer: Krystian Aparta

Translator: Susi Melina Reviewer: Giessendra Pakpahan

Today I'm going to speak to you

Hari ini saya akan bicara tentang sejarah arsitektur 30 tahun terakhir.

about the last 30 years of architectural history.

That's a lot to pack into 18 minutes.

Cukup banyak untuk 18 menit.

It's a complex topic,

Topik ini kompleks,

so we're just going to dive right in at a complex place:

jadi kita mulai saja di tempat yang kompleks:

New Jersey.

New Jersey.

Because 30 years ago, I'm from Jersey,

Karena 30 tahun lalu, saya dari Jersey, saya berumur 6 tahun,

and I was six, and I lived there in my parents' house

dan tinggal di rumah orang tua saya di sebuah kota bernama Livingston,

in a town called Livingston,

and this was my childhood bedroom.

dan inilah kamar tidur saya dulu.

Around the corner from my bedroom

Di sudut kamar saya ada kamar mandi yang saya pakai bersama adik saya.

was the bathroom that I used to share with my sister.

And in between my bedroom and the bathroom

Di antara kamar tidur dan kamar mand ada balkon yang tembus ke ruang keluarga.

was a balcony that overlooked the family room.

Di sanalah semua orang berkumpul dan menonton TV,

And that's where everyone would hang out and watch TV,

jadi setiap kali saya berjalan dari kamar tidur ke kamar mandi,

so that every time that I walked from my bedroom to the bathroom,

everyone would see me,

semua orang akan melihat saya,

and every time I took a shower and would come back in a towel,

setiap kali saya mandi dan kembali dalam keadaan berhanduk,

everyone would see me.

semua orang akan melihat saya.

And I looked like this.

Dan saya akan terlihat seperti ini.

I was awkward,

Saya canggung, tidak nyaman, dan saya benci itu.

insecure, and I hated it.

I hated that walk, I hated that balcony,

Saya benci harus berjalan di sana, saya benci balkon itu.

I hated that room, and I hated that house.

Saya benci kamar itu, dan saya benci rumah itu.

And that's architecture.

Dan itulah arsitektur.

(Laughter)

(Tawa)

Done.

Selesai.

That feeling, those emotions that I felt,

Perasaan itu, emosi yang saya rasakan, adalah kekuatan arsitektur,

that's the power of architecture,

karena arsitektur bukanlah tentang matematika atau tata ruang,

because architecture is not about math and it's not about zoning,

it's about those visceral, emotional connections

Arsitektur itu dalam,

tentang hubungan emosi yang kita miliki dengan hunian kita.

that we feel to the places that we occupy.

Dan bukanlah hal yang mengejutkan jika kita merasa demikian,

And it's no surprise that we feel that way,

because according to the EPA,

karena menurut EPA,

Americans spend 90 percent of their time indoors.

orang Amerika menggunakan 90 persen waktu mereka di dalam ruangan.

That's 90 percent of our time surrounded by architecture.

Artinya dalam 90 persen dari waktu kita,

kita dikelilingi arsitektur.

That's huge.

Itu sesuatu yang besar.

That means that architecture is shaping us in ways that we didn't even realize.

Artinya, arsitektur sedang membentuk kita dengan cara yang bahkan tak kita sadari.

That makes us a little bit gullible and very, very predictable.

Hal itu membuat kita agak mudah ditipu dan diprediksi.

Artinya jika saya perlihatkan bangunan seperti ini,

It means that when I show you a building like this,

I know what you think:

Saya tahu apa yang Anda pikirkan:

You think "power" and "stability" and "democracy."

Anda berpikir tentang "kekuasaan", "stabilitas", dan "demokrasi".

And I know you think that because it's based on a building

Dan Anda berpikir begini karena ini berdasarkan konsep bangunan

that was build 2,500 years ago by the Greeks.

yang dibangun 2.500 tahun lalu oleh bangsa Yunani.

This is a trick.

Ini adalah sebuah trik.

This is a trigger that architects use

Ini adalah pemicu yang digunakan arsitek

to get you to create an emotional connection

untuk membuat Anda menciptakan sebuah hubungan emosional

to the forms that we build our buildings out of.

yang darinya kita dirikan bangunan-bangunan kita.

It's a predictable emotional connection,

Ini adalah sebuah hubungan emosional yang dapat diprediksi

and we've been using this trick for a long, long time.

dan kami sudah sangat lama menggunakan trik ini.

We used it [200] years ago to build banks.

Kami menggunakannya 200 tahun yang lalu untuk membangun bank-bank.

We used it in the 19th century to build art museums.

Kami menggunakannya pada abad 19 untuk membangun museum-museum seni.

And in the 20th century in America,

Pada abad 20 di Amerika, kami memakainya untuk membangun perumahan.

we used it to build houses.

Perhatikan prajurit-prajurit kecil yang kuat dan stabil ini

And look at these solid, stable little soldiers

facing the ocean and keeping away the elements.

menghadap samudera dan menahan semua tekanan.

This is really, really useful,

Hal ini sangat, sangat bermanfaat,

because building things is terrifying.

karena mendirikan bangunan itu menakutkan, mahal, lama dan sangat rumit.

It's expensive, it takes a long time, and it's very complicated.

And the people that build things --

Dan orang yang mendirikan bangunan -- para pengembang dan pemerintah --

developers and governments --

they're naturally afraid of innovation,

secara alami mereka takut dengan inovasi,

mereka lebih suka menggunakan bentuk yang mereka tahu akan Anda tanggapi.

and they'd rather just use those forms that they know you'll respond to.

Itulah sebabnya kami akhirnya mendirikan bangunan seperti ini.

That's how we end up with buildings like this.

This is a nice building.

Ini bangunan bagus.

This is the Livingston Public Library

Ini adalah Perpustakaan Umum Livingston yang selesai pada 2004 di kota asal saya,

that was completed in 2004 in my hometown,

and, you know, it's got a dome

dan, Anda lihat, ada kubahnya, ada benda dan pilar bulat ini, bata merah,

and it's got this round thing and columns, red brick,

and you can kind of guess what Livingston is trying to say with this building:

Anda bisa menduga apa yang ingin disampaikan Livingston lewat gedung ini:

children, property values and history.

anak-anak, nilai bangunan dan sejarah.

Namun hal itu tidak banyak hubungannya

But it doesn't have much to do with what a library actually does today.

dengan layanan perpustakaan yang sebenarnya saat ini.

Pada tahun yang sama, 2004, di tempat lain di negeri ini,

That same year, in 2004, on the other side of the country,

another library was completed,

perpustakaan lain juga selesai dibangun, dan terlihat seperti ini.

and it looks like this.

It's in Seattle.

Ini di Seattle.

This library is about how we consume media in a digital age.

Perpustakaan ini terkait dengan penggunaan media pada era digital.

It's about a new kind of public amenity for the city,

Ini tentang jenis baru keramahan publik untuk kota tersebut,

a place to gather and read and share.

sebuah tempat untuk berkumpul, membaca dan berbagi.

So how is it possible

Jadi bagaimana mungkin pada tahun yang sama, di negara yang sama,

that in the same year, in the same country,

dua bangunan yang sama-sama disebut perpustakaan,

two buildings, both called libraries,

look so completely different?

terlihat jauh berbeda?

And the answer is that architecture works on the principle of a pendulum.

Jawabannya adalah, arsitektur bekerja dengan prinsip bandul.

On the one side is innovation,

Pada satu sisi adalah inovasi,

arsitek biasanya selalu mendorong teknologi baru, tipe baru,

and architects are constantly pushing, pushing for new technologies,

new typologies, new solutions for the way that we live today.

solusi baru untuk gaya hidup saat ini.

And we push and we push and we push

Kami terus-menerus mendorong hingga sepenuhnya mengasingkan Anda semua.

until we completely alienate all of you.

Kami semua memakai hitam, kami semua depresi,

We wear all black, we get very depressed,

you think we're adorable,

Anda pikir kami menawan,

we're dead inside because we've got no choice.

jiwa kami mati karena kami tak punya pilihan.

We have to go to the other side

Kami harus pindah ke sisi lain

and reengage those symbols that we know you love.

dan kembali menggunakan simbol-simbol itu yang kami tahu Anda sukai.

Jadi itu yang kami lakukan, dan Anda senang,

So we do that, and you're happy,

we feel like sellouts,

kami merasa bagai pengkhianat, lalu kami mulai bereksperimen lagi

so we start experimenting again

and we push the pendulum back and back and forth and back and forth

dan kami kembali mendorong bandul, mundur, maju, mundur, maju,

we've gone for the last 300 years,

dan kami maju mundur selama 300 tahun terakhir,

and certainly for the last 30 years.

dan tentunya selama 30 tahun terakhir ini.

Oke, 30 tahun yang lalu kita keluar dari era 70-an.

Okay, 30 years ago we were coming out of the '70s.

Architects had been busy experimenting with something called brutalism.

Para arsitek sibuk bereksperimen dengan sesuatu yang disebut 'brutalisme'.

It's about concrete.

Sesuatu tentang beton.

(Laughter)

(Tawa)

You can guess this.

Anda bisa menebaknya.

Small windows, dehumanizing scale.

Jendela yang kecil, ukuran yang tidak manusiawi

This is really tough stuff.

Ini sangat berat.

So as we get closer to the '80s,

Saat mendekati era 80-an, kami mulai menggunakan simbol-simbol itu.

we start to reengage those symbols.

We push the pendulum back into the other direction.

Kami dorong bandul ke arah sebaliknya.

Kami ambil bentuk-bentuk ini yang kami tahu Anda senangi

We take these forms that we know you love

and we update them.

dan kami perbaharui.

We add neon

Kami tambahkan neon, warna pastel, kami gunakan bahan baru.

and we add pastels

and we use new materials.

And you love it.

Dan Anda menyukainya.

And we can't give you enough of it.

Hingga kami tak mampu memenuhi permintaan Anda.

We take Chippendale armoires

Kami gunakan lemari Chippindale dan kami ubah menjadi pencakar langit,

and we turned those into skyscrapers,

and skyscrapers can be medieval castles made out of glass.

dan pencakar langit bisa berupa kastil abad pertengahan yang terbuat dari kaca.

Forms got big,

Bentuk-bentuk menjadi besar,

forms got bold and colorful.

bentuk-bentuk menjadi tebal dan berwarna-warni.

Dwarves became columns.

Para kurcaci menjadi pilarnya.

(Laughter)

(Tawa)

Swans grew to the size of buildings.

Angsa membesar hingga seukuran bangunan.

It was crazy.

Gila.

But it's the '80s, it's cool.

Tapi di era 80-an, itu keren.

(Laughter)

(Tawa)

We're all hanging out in malls

Kita nongkrongnya di mal-mal dan kita semua pindah ke pinggiran kota,

and we're all moving to the suburbs,

and out there, out in the suburbs,

dan di sana, di pinggiran kota, kita bisa bangun fantasi arsitektur kita.

we can create our own architectural fantasies.

And those fantasies,

Dan fantasi-fantasi itu,

they can be Mediterranean

bisa saja ala Mediterania, Perancis atau Italia.

or French

or Italian.

(Laughter)

(Tawa)

Possibly with endless breadsticks.

Mungkin dengan tumpukan roti Perancis.

This is the thing about postmodernism.

Ini dia soal postmodernisme.

This is the thing about symbols.

Ini dia soal simbol-simbol.

They're easy, they're cheap,

Mereka mudah dan murah, karena, daripada membuat bangunan,

because instead of making places,

we're making memories of places.

lebih baik membuat kenangan tentang bangunan.

Karena saya tahu, saya tahu Anda semua tahu,

Because I know, and I know all of you know,

this isn't Tuscany.

ini bukan Tuscany.

This is Ohio.

Ini di Ohio.

(Laughter)

(Tawa)

So architects get frustrated,

Jadi, para arsitek menjadi frustrasi,

and we start pushing the pendulum back into the other direction.

dan kami dorong kembali bandul itu ke arah lainnya.

In the late '80s and early '90s,

Pada akhir era 80-an dan awal 90-an,

we start experimenting with something called deconstructivism.

kami mulai bereksperimen dengan sesuatu yang disebut dekonstruktivisme.

We throw out historical symbols,

Kami tinggalkan simbol sejarah,

kami bergantung pada teknik desain baru dengan bantuan komputer,

we rely on new, computer-aided design techniques,

and we come up with new compositions,

kami hasilkan komposisi baru, bentuk bertabrakan dengan bentuk.

forms crashing into forms.

This is academic and heady stuff,

Ini hal akademik yang berat, sangat tidak populer,

it's super unpopular,

we totally alienate you.

kami benar-benar telah mengasingkan Anda.

Ordinarily, the pendulum would just swing back into the other direction.

Biasanya, bandul akan kembali bergerak ke arah sebaliknya.

And then, something amazing happened.

Lalu sesuatu yang menakjubkan terjadi.

In 1997, this building opened.

Pada 1997, gedung ini dibuka.

Gedung ini bernama Guggenheim Bilbao, karya Frank Gehry.

This is the Guggenheim Bilbao, by Frank Gehry.

And this building

Dan gedung ini mengubah hubungan dunia dengan arsitektur secara mendasar.

fundamentally changes the world's relationship to architecture.

Paul Goldberger said that Bilbao was one of those rare moments

Paul Goldberger memuji Bilbao sebagai salah satu dari momen-momen langka itu,

when critics, academics, and the general public

saat kritikus, akademisi dan publik bersatu di sekeliling sebuah bangunan.

were completely united around a building.

The New York Times menyebut bangunan ini sebagai sebuah keajaiban.

The New York Times called this building a miracle.

Tourism in Bilbao increased 2,500 percent

Pariwisata Bilbao meningkat 2.500 persen setelah gedung ini selesai dibangun.

after this building was completed.

So all of a sudden, everybody wants one of these buildings:

Jadi, tiba-tiba saja semua orang menginginkan salah satu dari bangunan ini:

L.A.,

L.A.,

Seattle,

Seattle,

Chicago,

Chicago,

New York,

New York,

Cleveland,

Cleveland,

Springfield.

Springfield.

(Laughter)

(Tawa)

Everybody wants one, and Gehry is everywhere.

Semua orang ingin satu, dan Gehry ada di mana-mana.

He is our very first starchitect.

Dia adalah 'starsitek' pertama kita.

Nah, bagaimana mungkin bentuk-bentuk ini -- liar dan radikal --

Now, how is it possible that these forms --

they're wild and radical --

how is it possible that they become so ubiquitous throughout the world?

bagaimana mungkin mereka dapat sangat merambah di seluruh dunia?

And it happened because media so successfully galvanized around them

Hal ini terjadi karena media dengan sangat sukses melambungkan mereka

that they quickly taught us that these forms mean culture and tourism.

hingga dengan cepat mengajari kita bahwa bentuk ini bermakna budaya & pariwisata.

Kita menciptakan sebuah reaksi emosional terhadap bentuk-bentuk ini.

We created an emotional reaction to these forms.

So did every mayor in the world.

Begitu juga semua walikota di dunia.

So every mayor knew that if they had these forms,

Semua walikota tahu bahwa jika mereka punya bentuk-bentuk ini,

they had culture and tourism.

mereka punya budaya dan pariwisata.

This phenomenon at the turn of the new millennium

Fenomena di peralihan milenium baru ini terjadi pada beberapa 'starsitek' lain.

happened to a few other starchitects.

It happened to Zaha

Hal ini terjadi pada Zaha dan Libeskind,

and it happened to Libeskind,

and what happened to these elite few architects

dan apa yang terjadi pada segelintir arsitek elit ini

at the turn of the new millennium

pada pergantian milenium baru

could actually start to happen to the entire field of architecture,

sebenarnya bisa terjadi pada seluruh bidang arsitektur,

as digital media starts to increase the speed

dengan media digital meningkatkan kecepatan

with which we consume information.

yang kita gunakan untuk memperoleh informasi.

Karena coba pikirkan bagaimana Anda menggunakan arsitektur.

Because think about how you consume architecture.

A thousand years ago,

Seribu tahun yang lalu,

you would have had to have walked to the village next door to see a building.

Anda harus berjalan ke desa sebelah untuk melihat sebuah bangunan.

Transportation speeds up:

Transportasi berkembang semakin cepat:

You can take a boat, you can take a plane, you can be a tourist.

Anda bisa naik kapal, naik pesawat, atau menjadi wisatawan.

Technology speeds up: You can see it in a newspaper, on TV,

Teknologi melesat:

Anda dapat melihatnya melalui koran, TV,

until finally, we are all architectural photographers,

lalu kita semua menjadi fotografer arsitektur,

and the building has become disembodied from the site.

bangunan menjadi terpisah dari lokasinya.

Architecture is everywhere now,

Saat ini arsitektur ada dimana-mana,

and that means that the speed of communication

dan artinya kecepatan komunikasi telah bisa menyamai laju arsitektur.

has finally caught up to the speed of architecture.

Karena arsitektur sebenarnya melaju cukup cepat.

Because architecture actually moves quite quickly.

It doesn't take long to think about a building.

Tak butuh waktu lama untuk memikirkan sebuah bangunan.

It takes a long time to build a building,

Tapi cukup lama untuk membangunnya, tiga atau empat tahun,

three or four years,

sementara itu seorang arsitek sudah merancang dua atau delapan

and in the interim, an architect will design two or eight

or a hundred other buildings

atau seratus bangunan lain sebelum akhirnya tahu bahwa

before they know if that building that they designed four years ago

bangunan yang dirancangnya empat tahun lalu sukses atau tidak.

was a success or not.

That's because there's never been a good feedback loop in architecture.

Itu karena belum pernah ada umpan balik di dunia arsitektur.

Sehingga kami hanya mendirikan bangunan seperti ini.

That's how we end up with buildings like this.

Brutalism wasn't a two-year movement,

Brutalisme bukan gerakan dua tahunan saja, tapi gerakan 20 tahunan.

it was a 20-year movement.

For 20 years, we were producing buildings like this

Selama 20 tahun kami menghasilkan bangunan seperti ini

karena kami tidak tahu seberapa Anda membencinya.

because we had no idea how much you hated it.

It's never going to happen again,

Ini tidak akan terjadi lagi, saya kira,

I think,

because we are living on the verge of the greatest revolution in architecture

karena kita hidup di ambang revolusi terbesar di arsitektur

since the invention of concrete,

sejak penemuan beton, atau baja, atau lift, dan itu adalah revolusi media.

of steel, or of the elevator,

and it's a media revolution.

Jadi teori saya adalah jika Anda terapkan media pada bandul ini,

So my theory is that when you apply media to this pendulum,

it starts swinging faster and faster,

dia akan berayun semakin cepat, hingga kedua ujung ayunan menjadi serentak

until it's at both extremes nearly simultaneously,

yang secara efektif mengaburkan perbedaan antara inovasi dengan simbol,

and that effectively blurs the difference between innovation and symbol,

antara kami para arsitektur, dan Anda, masyarakat.

between us, the architects, and you, the public.

Now we can make nearly instantaneous, emotionally charged symbols

Sekarang kita bisa membuat simbol-simbol instan yang dipicu perasaan

out of something that's brand new.

dari sesuatu yang baru.

Let me show you how this plays out

Mari saya perlihatkan caranya dari proyek yang baru diselesaikan perusahaan saya.

in a project that my firm recently completed.

We were hired to replace this building, which burned down.

Kami disewa untuk mengganti gedung yang terbakar ini.

This is the center of a town called the Pines

Ini adalah pusat kota bernama Pines di pulau Fire di negara bagian New York.

in Fire Island in New York State.

It's a vacation community.

Ini sebuah komunitas liburan.

We proposed a building that was audacious,

Kami usulkan sebuah gedung yang menantang,

berbeda dari bentuk yang biasa dilihat penduduk,

that was different than any of the forms that the community was used to,

and we were scared and our client was scared

kami takut, klien kami takut, penduduk juga ngeri,

and the community was scared,

so we created a series of photorealistic renderings

jadi kami ciptakan serangkaian gambar-gambar foto realistik

that we put onto Facebook

lalu kami tayangkan di Facebook dan Instagram,

and we put onto Instagram,

kami biarkan orang-orang melakukan apa yang biasa mereka lakukan:

and we let people start to do what they do:

share it, comment, like it, hate it.

berbagi foto, menanggapi, suka, tidak suka.

But that meant that two years before the building was complete,

Tapi itu artinya dua tahun sebelum bangunan ini jadi,

it was already a part of the community,

dia sudah menjadi bagian komunitas,

so that when the renderings looked exactly like the finished product,

jika terjemahan foto itu sama dengan produk jadi,

there were no surprises.

tidak akan ada kejutan.

This building was already a part of this community,

Bangunan ini sudah menjadi bagian dari komunitas ini,

and then that first summer,

lalu saat musim panas pertama itu,

when people started arriving and sharing the building on social media,

ketika orang-orang mulai datang dan berbagi foto bangunan di media sosial,

the building ceased to be just an edifice and it became media,

bangunan itu tidak hanya sekedar gedung megah, dia menjadi media,

because these, these are not just pictures of a building,

karena ini, bukan hanya foto sebuah bangunan, tapi foto bangunan Anda.

they're your pictures of a building.

Dan ketika Anda menggunakannya untuk menceritakan kisah Anda,

And as you use them to tell your story,

they become part of your personal narrative,

dia menjadi bagian dari cerita pribadi Anda,

and what you're doing is you're short-circuiting

yang Anda lakukan adalah memotong seluruh ingatan kolektif kita,

all of our collective memory,

and you're making these charged symbols for us to understand.

dan Anda menciptakan simbol yang memacu kita untuk memahami.

That means we don't need the Greeks anymore

Jadi kita tidak butuh orang Yunani lagi untuk mengajari kita tentang arsitektur.

to tell us what to think about architecture.

Kita bisa berdiskusi satu sama lain mengenai ide kita tentang arsitektur,

We can tell each other what we think about architecture,

because digital media hasn't just changed the relationship between all of us,

karena media digital tidak hanya mengubah hubungan antara kita semua,

it's changed the relationship between us and buildings.

tapi juga mengubah hubungan kita dengan bangunan.

Coba pikirkan sebentar para pustakawan di Livingston.

Think for a second about those librarians back in Livingston.

If that building was going to be built today,

Jika bangunan itu akan dibangun saat ini,

the first thing they would do is go online and search "new libraries."

hal pertama yang mereka lakukan adalah online dan meng-googling 'pustaka baru'.

They would be bombarded by examples of experimentation, of innovation,

Mereka akan dibombardir oleh contoh-contoh percobaan, inovasi,

of pushing at the envelope of what a library can be.

informasi tak terbatas tentang bagaimanakah sebuah perpustakaan itu.

That's ammunition.

Itu adalah amunisi.

That's ammunition that they can take with them

Amunisi yang bisa mereka bawa kepada Walikota dan masyarakat Livingston,

to the mayor of Livingston, to the people of Livingston,

dan menyatakan; tidak hanya ada satu jawaban

and say, there's no one answer to what a library is today.

atas pertanyaan seperti apa perpustakaan masa kini.

Let's be a part of this.

Mari kita jadi bagian di dalamnya.

This abundance of experimentation

Kelimpahan percobaan-percobaan ini

memberi keleluasaan untuk menjalankan percobaan mereka sendiri.

gives them the freedom to run their own experiment.

Everything is different now.

Semuanya telah berubah sekarang.

Architects are no longer these mysterious creatures

Arsitek bukan lagi makhluk misterius

yang menggunakan istilah sulit dan gambar yang rumit,

that use big words and complicated drawings,

and you aren't the hapless public,

dan Anda bukan lagi masyarakat tanpa daya,

pengguna yang tak lagi menerima sesuatu tanpa melihatnya lebih dulu.

the consumer that won't accept anything that they haven't seen anymore.

Architects can hear you,

Arsitek bisa mendengar masukan Anda,

and you're not intimidated by architecture.

Anda tidak akan terintimidasi oleh arsitektur.

That means that that pendulum swinging back and forth

Artinya bandul yang berayun maju mundur dari satu corak ke corak lainnya,

from style to style, from movement to movement,

dari satu gerakan ke gerakan lain, adalah tidak tepat.

is irrelevant.

We can actually move forward

Kita bisa melangkah maju

and find relevant solutions to the problems that our society faces.

mencari solusi yang tepat bagi masalah yang dihadapi masyarakat.

This is the end of architectural history,

Ini adalah akhir dari sejarah arsitektur,

and it means that the buildings of tomorrow

artinya bangunan masa depan akan terlihat jauh berbeda dari bangunan saat ini.

are going to look a lot different than the buildings of today.

It means that a public space in the ancient city of Seville

Artinya ruang publik di kota kuno Seville

bisa menjadi unik dan dirancang sesuai dengan kondisi kota modern.

can be unique and tailored to the way that a modern city works.

Artinya sebuah stadion di Brooklyn bisa tetap menjadi stadion di Brooklyn,

It means that a stadium in Brooklyn can be a stadium in Brooklyn,

not some red-brick historical pastiche

bukan gabungan bata dan sejarah tentang bagaimana seharusnya stadion itu.

of what we think a stadium ought to be.

Artinya robot akan membangun gedung-gedung kita,

It means that robots are going to build our buildings,

because we're finally ready for the forms that they're going to produce.

karena kita akhirnya siap untuk bentuk yang akan mereka hasilkan.

And it means that buildings will twist to the whims of nature

Dan artinya bangunan akan berputar seperti keinginan alam

instead of the other way around.

bukan ke arah sebaliknya.

It means that a parking garage in Miami Beach, Florida,

Artinya garasi di pantai Miami, Florida,

can also be a place for sports

juga bisa menjadi tempat berolah raga dan yoga

and for yoga

and you can even get married there late at night.

dan Anda bahkan bisa menikah di sana tengah malam.

(Laughter)

(Tawa)

It means that three architects can dream about swimming

Artinya tiga orang arsitek bisa mimpi berenang di sungai East, New York,

in the East River of New York,

and then raise nearly half a million dollars

lalu mengumpulkan hingga setengah miliar dolar

from a community that gathered around their cause,

dari penduduk yang bersimpati pada perjuangan mereka,

no one client anymore.

tidak menjadi klien seorang pun lagi.

Artinya tidak ada satupun bangunan yang terlalu kecil untuk inovasi,

It means that no building is too small for innovation,

like this little reindeer pavilion

seperti paviliun rusa kutub kecil ini

that's as muscly and sinewy as the animals it's designed to observe.

yang dirancang setegar dan sekekar hewan yang akan diamati.

Dan artinya sebuah bangunan tidak harus indah untuk dicintai,

And it means that a building doesn't have to be beautiful

to be lovable,

like this ugly little building in Spain,

seperti bangunan kecil dan jelek di Spanyol ini,

where the architects dug a hole,

di mana arsitek menggali lubang, lalu menutupnya dengan jerami,

packed it with hay,

and then poured concrete around it,

lalu menyiramkan beton di sekelilingnya,

and when the concrete dried,

saat beton mengering,

they invited someone to come and clean that hay out

mereka mengundang seseorang untuk datang dan membersihkan jerami itu

so that all that's left when it's done

jadi satu-satunya yang tersisa adalah ruang menyeramkan ini

is this hideous little room

that's filled with the imprints and scratches of how that place was made,

yang penuh dangan cetakan dan goresan saat pembuatannya,

yang menjadi tempat terindah untuk melihat sunset di Spanyol.

and that becomes the most sublime place to watch a Spanish sunset.

Karena tidak ada pengaruhnya

Because it doesn't matter if a cow builds our buildings

apakah yang membangun gedung kita adalah seekor sapi atau sebuah robot.

or a robot builds our buildings.

It doesn't matter how we build, it matters what we build.

Bagaimana kita membangun, tidak jadi masalah,

tapi masalahnya adalah apa yang kita bangun.

Architects already know how to make buildings that are greener

Arsitek sudah tahu cara membangun

bangunan yang lebih hijau, cerdas dan bersahabat.

and smarter and friendlier.

We've just been waiting for all of you to want them.

Kami hanya menunggu Anda semua untuk menginginkannya.

And finally, we're not on opposite sides anymore.

Dan akhirnya kami tidak lagi berada di sisi yang berbeda.

Find an architect, hire an architect,

Cari seorang arsitek, lalu sewa,

work with us to design better buildings, better cities, and a better world,

bekerjasama dengan kami untuk merancang bangunan yang lebih baik,

kota yang lebih baik, dan dunia yang lebih baik, karena taruhannya besar.

because the stakes are high.

Buildings don't just reflect our society, they shape our society

Bangunan tidak hanya mencerminkan masyarakat kita,

tetapi juga membentuk masyarakat kita hingga ke ruang-ruang terkecil:

down to the smallest spaces:

the local libraries,

perpustakaan daerah,

the homes where we raise our children,

perumahan tempat kita membesarkan anak-anak,

and the walk that they take from the bedroom to the bathroom.

dan jalan yang mereka lalui dari kamar tidur ke kamar mandi.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)