Eric Whitacre: Virtual Choir Live

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Beltsazar Krisetya Reviewer: Okky Pratama

In 1991 I had

Pada tahun 1991 saya memiliki pengalaman

maybe the most profound and transformative

yang mungkin paling mendalam dan transformatif

experience of my life.

dalam hidup saya.

I was in the third year of my seven-year undergraduate degree.

Saat itu saya sedang menempuh tahun ketiga dari tujuh tahun kuliah saya

I took a couple victory laps in there.

- Aku memperlamanya dua tahun saat itu -

And I was on a college choir tour up in Northern California,

dan saya sedang dalam tur paduan suara di California Utara,

and we had stopped for the day after all day on the bus,

kami berhenti sejenak setelah sepanjang hari berada di bus

and we were relaxing next to this beautiful

dan kami sedang bersantai di sebuah

idyllic lake in the mountains.

danau yang indah di pegunungan.

And there were crickets and birds and frogs making noise,

dan ada jangkrik dan burung dan katak yang membuat suara

and as we sat there, over the mountains coming in

dan ketika kami duduk di sana, dari arah pegunungan

from the north were these Steven Spielbergian clouds

datanglah awan-awan yang sangat megah

rolling toward us,

meluncur ke arah kami,

and as the clouds got about halfway over the valley,

dan ketika awan-awan itu bergerak menuju lembah

so help me God, every single animal in that place

ya Tuhan, semua binatang yang ada di sana

stopped making noise at the same time.

berhenti bersuara di waktu yang sama

(Whoosh) This electric hush, as if they could sense what was about to happen.

(Whoosh) seolah-olah mereka bisa merasakan apa yang akan terjadi.

And then the clouds came over us, and then,

Dan kemudian awan-awan itu tiba di atas kita, dan kemudian,

boom! This massive thunderclap, and sheets of rain.

Boom! Muncul gemuruh dahsyat, dan hujan yang deras.

It was just extraordinary, and when I came back home

itu sangat luar biasa, dan ketika saya pulang ke rumah

I found a poem by the Mexican poet Octavio Paz,

Saya menemukan sebuah puisi ciptaan penyair Octavio Paz dari Meksiko

and decided to set it to music,

dan memutuskan untuk menjadikan puisi itu sebuah lagu

a piece for choir called "Cloudburst,"

untuk paduan suara yang berjudul "Cloudburst"

which is the piece that we'll perform for you in just a moment.

Dimana lagu inilah yang akan kami mainkan untuk anda sebentar lagi

Now fast forward to just three years ago.

Sekarang bergerak cepat ke tiga tahun yang lalu

(Music) And we released to YouTube this,

(Musik) dan kami meluncurkan ini ke Youtube

the Virtual Choir Project,

Proyek Paduan Suara Virtual

185 singers from 12 different countries.

185 penyanyi dari 12 negara yang berbeda.

You can see my little video there conducting these people,

Anda bisa melihat video kecil saya menjadi konduktor untuk mereka

alone in their dorm rooms

yang sedang sendirian di kamar asrama masing-masing

or in their living rooms at home.

atau di ruang tamu rumah mereka.

Two years ago, on this very stage, we premiered

Dua tahun lalu, di panggung yang sama ini, kami memutarkan premier

Virtual Choir 2,

Paduan suara virtual 2,

2,052 singers from 58 different countries,

2,052 penyanyi dari 58 negara yang berbeda,

this time performing a piece that I had written called "Sleep."

Kali ini menampilkan lagu yang saya tulis yang berjudul "Sleep."

And then just last spring we released Virtual Choir 3,

Dan musim semi yang lalu, kami meluncurkan Paduan Suara Virtual 3,

"Water Night," another piece that I had written,

"Water Night," lagu lain yang saya tulis.

this time nearly 4,000 singers from 73 different countries.

kali ini hampir 4.000 penyanyi dari 73 negara di dunia.

(Music)

(Musik)

And when I was speaking to Chris about the future

Dan ketika aku berbicara kepada Chris tentang masa depan

of Virtual Choir and where we might be able to take this,

dari Paduan Suara Virtual dan ke arah mana kami mungkin membawanya

he challenged me to push the technology as far as we possibly could.

Dia menantang saya untuk mendorong teknologi sejauh yang kita mampu.

Could we do this all in real time?

Bisakah kita lakukan semua ini secara real time?

Could we have people singing together in real time?

Bisakah kita membuat orang-orang bernyanyi bersama secara real time?

And with the help of Skype,

Dan dengan bantuan Skype,

that is what we are going to attempt today.

itulah yang akan kita coba hari ini.

Now, we'll perform "Cloudburst" for you.

Sekarang, kami akan menampilkan "Cloudburst" untuk anda.

The first half will be performed by the live singers here on stage.

Paruh pertama akan dinyanyikan oleh penyanyi yang ada di panggung ini.

I'm joined by singers from Cal State Long Beach,

Saya bergabung dengan penyanyi dari Cal State Long Beach,

Cal State Fullerton and Riverside Community College,

Fullerton Cal State dan Riverside Community College

some of the best amateur choirs in the country, and —

beberapa paduan suara amatir terbaik di negeri ini, dan --

(Applause) --

(Tepuk tangan) --

and in the second half of the piece,

dan di paruh kedua lagu,

the virtual choir will join us, 30 different singers

paduan suara virtual akan bergabung dengan kami, 30 penyanyi berbeda

from 30 different countries.

dari 30 negara.

Now, we've pushed the technology as far as it can go,

Sekarang, kami telah mendorong teknologi sejauh mungkin,

but there's still less than a second of latency,

tapi tetap akan ada perbedaan waktu barang sepersekian detik,

but in musical terms, that's a lifetime.

tapi di musik, ketepatan itu amat penting.

We deal in milliseconds.

Kami berurusan dengan milidetik.

So what I've done is, I've adapted "Cloudburst"

Jadi yang saya lakukan adalah, saya menyesuaikan "Cloudburst"

so that it embraces the latency

sehingga masalah perbedaan waktu teratasi.

and the performers sing into the latency

dan para penyanyi menyanyi dalam perbedaan waktu itu

instead of trying to be exactly together.

alih-alih mencoba untuk menyanyikannya di waktu yang sama.

So with deep humility, and for your approval,

Jadi dengan kerendahan hati yang mendalam, dan untuk restu anda,

we present "Cloudburst."

Kami persembahan "Cloudburst."

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Piano)

(Piano)

[The rain ...]

[Sang hujan ...]

[Eyes of shadow-water]

[Mata dari air bayangan]

[eyes of well-water]

[mata dari air sumur]

[eyes of dream-water.]

[mata dari air mimpi.]

[Blue suns, green whirlwinds,]

[Matahari biru, angin puyuh hijau,]

[birdbeaks of light pecking open]

[paruh burung cahaya mematuk terbuka]

[pomegranate stars.]

[bintang-bintang delima.]

[But tell me, burnt earth, is there no water?]

[Tapi katakan padaku, bumi yang terbakar, tak adakah air?]

[Only blood, only dust,]

[Hanya darah, hanya debu,]

[only naked footsteps on the thorns?]

[hanya langkah kaki telanjang di duri-duri?]

[The rain awakens...]

[Sang hujan bangkit...]

[We must sleep with open eyes,]

[Kita harus tidur dengan mata terbuka,]

[we must dream with our hands,]

[kita harus bermimpi dengan tangan kita,]

[we must dream the dreams of a river seeking its course,]

[kita harus bermimpi tentang sungai yang mencari jalurnya]

[of the sun dreaming its worlds.]

[tentang matahari yang memimpikan dunianya.]

[We must dream aloud,]

[Kita harus bermimpi sebesar-besarnya,]

[we must sing till the song puts forth roots,]

[kita harus bernyanyi sampai lagu ini menumbuhkan akar,]

[trunk, branches, birds, stars.]

[batang, cabang, burung, bintang]

[We must find the lost word,]

[Kita harus menemukan kata yang hilang]

[and remember what the blood,]

[dan mengingat darah itu,]

[the tides, the earth, and the body say,]

[gelombang, bumi, dan tubuh berkata,]

[and return to the point of departure...]

[dan kembali ke tempat kita berangkat...]

(Music)

(Musik)

(Applause)

(Tepuk tangan)

["Cloudburst" Octavio Paz][translation by Lysander Kemp, adapted by Eric Whitacre]

["Cloudburst" Octavio Paz] [Diterjemahkan oleh Lysander Kemp, dimusikkan oleh Eric Whitacre]

Eric Whitacre: Beth. Annabelle, where are you? Jacob.

Eric Whitacre: Beth. Annabelle, dimana kalian? Jacob.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.