Sharmeen Obaid Chinoy: Inside a school for suicide bombers

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Wahyu Perdana Yudistiawan

Today, I want you to look at

Sekarang, saya ingin kalian melihat kepada

children who become suicide bombers

anak-anak yang menjadi pelaku bom bunuh diri

through a completely different lens.

melalui lensa yang benar-benar berbeda.

In 2009, there were 500

Pada tahun 2009, ada 500

bomb blasts across Pakistan.

bom meledak di seluruh Pakistan.

I spent the year working

Saya menghabiskan tahun itu bekerja

with children

bersama anak-anak

who were training to become suicide bombers

yang dilatih untuk menjadi pelaku bom bunuh diri

and with Taliban recruiters,

dan dengan perekrut dari Taliban,

trying to understand how the Taliban

mencoba mengerti bagaimana Taliban

were converting these children

mengubah anak-anak ini

into live ammunition

menjadi senjata hidup

and why these children were actively

dan mengapa anak-anak ini secara aktif

signing up to their cause.

mendaftarkan diri ke dalam pergerakan mereka.

I want you to watch a short video

Saya ingin kalian menonton video singkat

from my latest documentary film, "Children of the Taliban."

dari film dokumenter terbaru saya, "Children of the Taliban." (Para anak Taliban)

(Singing)

(Bernyanyi)

The Taliban now run their own schools.

Taliban menjalankan sekolah mereka sendiri sekarang.

They target poor families

Sasaran mereka adalah keluarga miskin.

and convince the parents to send their children.

Mereka meyakinkan para orang tua untuk mengirim anak-anak mereka.

In return, they provide free food and shelter

Sebagai gantinya, Taliban menyediakan makanan dan tempat berlindung gratis

and sometimes pay the families a monthly stipend.

dan terkadang memberikan uang bulanan kepada keluarga itu.

We've obtained a propaganda video

Kami mendapatkan video propaganda

made by the Taliban.

yang dibuat oleh Taliban.

Young boys are taught justifications

Para pria muda diajarkan dasar pembenaran

for suicide attacks

dari serangan bunuh diri

and the execution of spies.

dan eksekusi para mata-mata.

I made contact with a child from Swat

Saya menghubungi seorang anak dari Swat

who studied in a madrassa like this.

yang belajar di dalam madrasah seperti ini.

Hazrat Ali is from a

Hazrat Ali berasal dari

poor farming family in Swat.

sebuah keluarga petani miskin di Swat.

He joined the Taliban a year ago

Dia bergabung dengan Taliban setahun yang lalu,

when he was 13.

saat dia berusia 13 tahun.

How do the Taliban in your area get people to join them?

Bagaimana Taliban di daerah anda mendapatkan orang untuk bergabung?

Hazrat Ali: They first call us to the mosque and preach to us.

Hazrat Ali: Pertama mereka mengajak kami ke masjid dan mengajar kami.

Then they take us to a madrassa

Lalu mereka membawa kami ke madrasah

and teach us things from the Koran.

dan mengajar kami hal-hal dari Al Quran.

Sharmeen Obaid Chinoy: He tells me that children

Sharmeen Obaid Chinoy: Dia memberitahu bahwa anak-anak itu

are then given months of military training.

akan diberikan latihan militer berbulan-bulan.

HA: They teach us to use machine guns, Kalashnikov,

HA: Mereka mengajari kami menggunakan senapan mesin, Kalishnikov,

rocket launchers, grenades, bombs.

peluncur roket, granat, bom.

They ask us to use them only against the infidels.

Mereka menyuruh kami untuk hanya menggunakannya melawan kaum kafir.

Then they teach us to do a suicide attack.

Lalu mereka mengajarkan serangan bunuh diri.

SOC: Would you like to carry out a suicide attack?

SOC: Apakah anda ingin melakukan serangan bunuh diri?

HA: If God gives me strength.

HA: Jika Allah yang Maha Kuasa memberi saya kekuatan.

SOC: I, in my research,

SOC: Saya, dalam penelitian ini

have seen that the Taliban have perfected

melihat bahwa Taliban telah menyempurnakan

the way in which they recruit

cara mereka merekrut

and train children,

dan melatih anak-anak ini.

and I think it's a five-step process.

Dan saya pikir pelatihan ini berlangsung dalam lima langkah.

Step one is that the Taliban prey

Langkah pertama, Taliban mencari korban

on families that are large, that are poor,

dari keluarga yang besar dan miskin,

that live in rural areas.

yang tinggal di pedesaan.

They separate the parents from the children

Mereka memisahkan orang tua dan anak-anaknya

by promising to provide food, clothing,

dengan berjanji untuk menyediakan makanan, pakaian,

shelter to these children.

tempat berlindung bagi anak-anak ini.

Then they ship them off, hundreds of miles away

Mereka lalu mengirimkan mereka, ratusan mil jauhnya

to hard-line schools

ke sekolah garis keras

that run along the Taliban agenda.

yang dijalankan sesuai dengan agenda Taliban.

Step two:

Langkah kedua:

They teach the children the Koran, which is Islam's holiest book,

Mereka mengajarkan Al-Quran, kitab tersuci bagi umat Islam,

in Arabic, a language these children do not understand

dalam Bahasa Arab, yang tidak dimengerti oleh anak-anak ini.

and cannot speak.

Mereka juga tidak dapat berbicara Bahasa Arab.

They rely very heavily on teachers,

Mereka benar-benar tergantung pada para guru

who I have personally seen

yang telah saya lihat sendiri

distort the message to these children

mengubah pesan Al Quran kepada anak-anak ini

as and when it suits their purpose to.

agar sesuai dengan tujuan mereka.

These children are explicitly forbidden

Anak-anak ini benar-benar dilarang

from reading newspapers, listening to radio,

untuk membaca koran, mendengarkan radio,

reading any books

membaca buku apa pun

that the teachers do not prescribe them.

yang tidak dibolehkan oleh guru mereka.

If any child is found violating these rules,

Jika ada anak-anak yang melanggar aturan ini,

he is severely reprimanded.

dia mendapatkan teguran keras.

Effectively, the Taliban create

Secara efektif, Taliban menciptakan

a complete blackout

pemblokiran total

of any other source of information for these children.

dari sumber informasi lain bagi anak-anak ini.

Step three: The Taliban want these children

Langkah ketiga: Taliban ingin anak-anak ini

to hate the world that they currently live in.

membenci dunia di mana mereka hidup.

So they beat these children --

Sehingga mereka perlahan menghancurkan anak-anak ini.

I have seen it;

Saya telah melihatnya.

they feed them twice a day dried bread and water;

Mereka memberikan anak-anak ini roti kering dan air dua kali sehari.

they rarely allow them to play games;

Mereka jarang mengijinkan anak-anak ini bermain.

they tell them that, for eight hours at a time,

Mereka menyuruh anak-anak ini,

all they have to do is read the Koran.

membaca Al-Quran selama delapan jam setiap kali.

The children are virtual prisoners;

Anak-anak ini adalah tahanan virtual.

they cannot leave, they cannot go home.

Mereka tidak dapat pergi, tidak dapat pulang ke rumah.

Their parents are so poor,

Orang tua mereka sangat miskin,

they have no resources to get them back.

mereka tidak punya apa-apa untuk mendapatkan anak-anak mereka kembali.

Step four: The older members of the Taliban,

Langkah keempat: Anggota Taliban yang lebih tua,

the fighters,

para pejuang,

start talking to the younger boys

mulai berbicara kepada anak-anak muda ini

about the glories of martyrdom.

tentang kejayaan martir.

They talk to them about how when they die,

Mereka berbicara tentang bagaimana, saat mereka meninggal

they will be received up

mereka akan memperoleh

with lakes of honey and milk,

danau madu dan susu,

how there will be 72 virgins

akan ada 72 perawan

waiting for them in paradise,

yang menunggu mereka di surga,

how there will be unlimited food,

akan ada makanan yang tak terbatas

and how this glory

dan bagaimana kejayaan ini

is going to propel them to become

akan membawa mereka menjadi

heroes in their neighborhoods.

pahlawan di lingkungan mereka.

Effectively, this is the brainwashing process

Secara efektif, proses pencucian otak ini

that has begun.

telah dimulai

Step five: I believe the Taliban have

Langkah kelima: Saya percaya Taliban memiliki

one of the most effective

salah satu bentuk yang paling efektif

means of propaganda.

dari propaganda.

Their videos that they use

Video yang mereka gunakan

are intercut with photographs

berisi potongan-potongan gambar

of men and women and children

dari pria, wanita, dan anak-anak

dying in Iraq and Afghanistan

yang sekarat di Irak dan Afganistan

and in Pakistan.

dan di Pakistan.

And the basic message is that the Western powers

Dan pesan utamanya adalah kekuatan Barat

do not care about civilian deaths,

tidak peduli dengan kematian para rakyat jelata,

so those people who live

jadi orang-orang yang hidup

in areas and support governments

dalam daerah dan dukungan dari pemerintah

that work with Western powers are fair game.

yang bekerja dengan kekuatan Barat adalah permainan adil.

That's why Pakistani civilians,

Itulah mengapa warga Pakistan,

over 6,000 of whom have been killed in the last two years alone,

lebih dari 6.000 orang telah tewas dalam dua tahun terakhir

are fair game.

adalah adil adanya.

Now these children are primed

Sekarang anak-anak ini telah siap

to become suicide bombers.

untuk menjadi pelaku bom bunuh diri.

They're ready to go out and fight

Mereka siap untuk pergi dan bertarung

because they've been told that this is

karena mereka telah diberitahu bahwa inilah

effectively their only way

satu-satunya cara mereka

to glorify Islam.

untuk memuliakan Islam.

I want you to watch another excerpt from the film.

Saya ingin anda melihat kutipan lain dari film ini.

This boy is called Zenola.

Anak laki-laki ini bernama Zenola.

He blew himself up, killing six.

Dia meledakkan dirinya sendiri, membunuh enam orang.

This boy is called Sadik.

Anak laki-laki ini bernama Sadik.

He killed 22.

Dia membunuh 22 orang.

This boy is called Messoud.

Anak laki-laki ini bernama Messoud.

He killed 28.

Dia membunuh 28 orang.

The Taliban are running suicide schools,

Taliban menjalankan sekolah untuk belajar bunuh diri

preparing a generation of boys

menyiapkan satu generasi dari pemuda-pemuda

for atrocities against civilians.

untuk melakukan kejahatan terhadap penduduk sipil.

Do you want to carry out a suicide attack?

Apakah anda ingin melakukan serangan bunuh diri?

Boy: I would love to.

Anak laki-laki: Tentu saja.

But only if I get permission from my dad.

Namun hanya jika saya mendapat ijin dari ayah saya.

When I look at suicide bombers younger than me, or my age,

Saat saya melihat pelaku bom bunuh diri yang lebih muda dari saya, atau semuda saya.

I get so inspired by their terrific attacks.

Saya terinspirasi oleh serangan mereka yang luar biasa.

SOC: What blessing would you get

SOC: Berkat apa yang akan anda dapatkan

from carrying out a suicide attack?

dengan melakukan serangan bunuh diri?

Boy: On the day of judgment, God will ask me,

Anak laki-laki: Pada hari penghakiman, Allah akan bertanya

"Why did you do that?"

"Mengapa anda melakukan hal itu?"

I will answer, "My Lord! Only to make you happy!

Saya akan menjawab, "Allahku! Hanya untuk membuat-Mu gembira!"

I have laid down my life fighting the infidels."

Saya telah menyerahkan hidup saya melawan para kafir.

Then God will look at my intention.

Lalu Allah yang Maha Kuasa akan melihat niat saya.

If my intention was to eradicate evil for Islam,

Jika niat saya adalah memberantas kejahatan demi Islam,

then I will be rewarded with paradise.

saya akan dihadiahi surga.

Singer: ♫ On the day of judgment ♫

Nyanyian: ♫ Di hari penghakiman ♫

♫ My God will call me ♫

♫ Allahku akan memanggilku ♫

♫ My body will be put back together ♫

♫ Tubuhku akan disatukan kembali ♫

♫ And God will ask me why I did this ♫

♫ Dan Allah akan bertanya mengapa saya melakukan hal ini ♫

SOC: I leave you all with this thought:

SOC: Saya akan meninggalkan anda dengan pemikiran ini:

If you grew up in these circumstances,

Jika kalian tumbuh dalam kondisi seperti ini

faced with these choices,

berhadapan dengan pilihan ini,

would you choose to live in this world

apakah anda akan memilih untuk hidup di dunia ini

or in the glorious afterlife?

atau di kehidupan berikutnya yang penuh kemuliaan?

As one Taliban recruiter told me,

Seperti seorang perekrut taliban yang memberitahu saya,

"There will always be sacrificial lambs in this war."

"Akan selalu ada domba yang dikorbankan dalam perang ini."

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)