Richard Seymour: How beauty feels

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Alia Makki

When I was little --

Saat saya masih kecil --

and by the way, I was little once --

dan omong-omong, saya pernah menjadi anak kecil --

my father told me a story

ayah saya bercerita

about an 18th century watchmaker.

tentang pembuat jam di abad ke-18.

And what this guy had done:

Dan apa yang dilakukannya adalah

he used to produce these fabulously beautiful watches.

membuat banyak jam yang indah.

And one day, one of his customers came into his workshop

Suatu hari, salah satu pelanggannya datang ke bengkelnya

and asked him to clean the watch that he'd bought.

dan memintanya untuk membersihkan jam yang dibelinya.

And the guy took it apart,

Si pembuat jam membuka kerangka jamnya

and one of the things he pulled out was one of the balance wheels.

lalu mengeluarkan roda-roda keseimbangan dari dalamnya.

And as he did so, his customer noticed

Saat dia melakukannya, pelanggannya menyadari

that on the back side of the balance wheel was an engraving,

bahwa di belakang roda keseimbangan itu ada sebuah ukiran

were words.

berupa kata-kata.

And he said to the guy,

Lalu dia berkata kepada si pembuat jam

"Why have you put stuff on the back

"Mengapa Anda meletakkan benda itu di belakang

that no one will ever see?"

di tempat yang tidak akan pernah dilihat orang?"

And the watchmaker turned around and said,

Lalu si pembuat jam berkata,

"God can see it."

"Tuhan bisa melihatnya."

Now I'm not in the least bit religious,

Saya bukan orang yang saleh,

neither was my father,

dan ayah saya juga bukan

but at that point, I noticed something happening here.

tapi di saat itu, saya menyadari ada yang terjadi.

I felt something

Saya merasakan sesuatu

in this plexus of blood vessels and nerves,

dalam kerumitan pembuluh darah dan saraf-saraf

and there must be some muscles in there as well somewhere, I guess.

juga dalam otot, di suatu tempat di dalam sana.

But I felt something.

Tapi saya merasakan sesuatu.

And it was a physiological response.

Dan itu adalah sebuah tanggapan fisiologi.

And from that point on, from my age at the time,

Dan sejak saat itu, sejak umur itu

I began to think of things in a different way.

saya mulai melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda.

And as I took on my career as a designer,

Dan saat saya memulai karir sebagai desainer

I began to ask myself the simple question:

saya mulai bertanya kepada diri saya sendiri, sebuah pertanyaan sederhana.

Do we actually think beauty,

Apakah kita memikirkan keindahan

or do we feel it?

ataukah kita merasakannya?

Now you probably know the answer to this already.

Mungkin Anda sudah tahu jawabannya.

You probably think, well, I don't know which one you think it is,

Mungkin Anda berpikir, saya tidak tahu yang mana jawabannya

but I think it's about feeling beauty.

rasanya ini adalah tentang merasakan keindahan.

And so I then moved on into my design career

Lalu saya memulai karir desain saya

and began to find some exciting things.

dan mulai menemukan hal-hal yang menggugah.

One of the most early work was done in automotive design --

Salah satu karya yang saya buat awalnya adalah desain otomotif --

some very exciting work was done there.

beberapa hal yang menarik terjadi di sana.

And during a lot of this work,

Sambil mengerjakan desain ini,

we found something, or I found something,

kami menemukan sesuatu, atau saya menemukan sesuatu

that really fascinated me, and maybe you can remember it.

yang sangat menarik bagi saya, dan mungkin Anda juga ingat.

Do you remember when lights used to just go on and off,

Apakah Anda ingat bagaimana lampu yang menyala dan padam,

click click, when you closed the door in a car?

klik klik, ketika Anda menutup pintu mobil?

And then somebody, I think it was BMW,

lalu seseorang, sepertinya dari BMW,

introduced a light that went out slowly.

memperkenalkan lampu yang bisa padam secara perlahan.

Remember that?

Ingat?

I remember it clearly.

Saya masih ingat dengan jelas.

Do you remember the first time you were in a car and it did that?

Apakah Anda ingat pertama kali Anda di dalam mobil dan hal itu terjadi?

I remember sitting there thinking, this is fantastic.

Saya ingat saya duduk di dalam sana dan berpikir, ini sangat hebat.

In fact, I've never found anybody

Bahkan, saya tidak pernah bertemu seorang pun

that doesn't like the light that goes out slowly.

yang tidak suka lampu yang padam dengan perlahan.

I thought, well what the hell's that about?

Lalu saya berpikir, apa yang terjadi di sana?

So I started to ask myself questions about it.

Saya mulai bertanya-tanya kepada diri saya sendiri.

And the first was, I'd ask other people: "Do you like it?" "Yes."

Dan hal pertama yang saya lakukan adalah bertanya kepada orang-orang: "Anda menyukainya?" "Ya."

"Why?" And they'd say, "Oh, it feels so natural,"

"Mengapa?" lalu mereka berkata "Oh, rasanya sangat alami."

or, "It's nice."

atau, "Terlihat bagus."

I thought, well that's not good enough.

Saya berpikir, itu tidak cukup.

Can we cut down a little bit further,

Bisakah kita menelaah lebih dalam,

because, as a designer, I need the vocabulary, I need the keyboard,

karena, sebagai seorang desainer, saya perlu suatu kata, suatu rumus,

of how this actually works.

tentang bagaimana hal ini bekerja.

And so I did some experiments.

Lalu saya melakukan beberapa percobaan,

And I suddenly realized

lalu saya sadar

that there was something that did exactly that --

bahwa ada sesuatu yang membuat hal itu terjadi --

light to dark in six seconds --

terang menjadi gelap dalam 6 detik --

exactly that.

itu saja.

Do you know what it is? Anyone?

Apakah Anda tahu apa itu? Ada yang tahu?

You see, using this bit, the thinky bit,

Jadi Anda lihat, dengan menggunakan sedikit cara pikir ini

the slow bit of the brain -- using that.

menggunakan sisi yang lambat pada otak.

And this isn't a think, it's a feel.

Ini bukan berpikir, ini tentang merasakan.

And would you do me a favor?

Dan apakah Anda bisa membantu saya?

For the next 14 minutes or whatever it is,

Selama 14 menit, atau entah berapa menit ke depan,

will you feel stuff?

apakah Anda akan merasakan sesuatu?

I don't need you to think so much as I want you to feel it.

Anda tidak perlu berpikir banyak karena saya ingin Anda merasakan.

I felt a sense of relaxation

Saya merasa santai

tempered with anticipation.

dengan sedikit berantisipasi.

And that thing that I found

Dan satu hal yang saya temukan

was the cinema or the theater.

ada dalam bioskop dan teater,

It's actually just happened here --

Yang barusan terjadi di sini --

light to dark in six seconds.

terang menjadi gelap dalam enam detik

And when that happens, are you sitting there going,

dan ketika hal itu terjadi, apakah Anda berpikir,

"No, the movie's about to start,"

"Tidak, filmnya akan mulai."

or are you going, "That's fantastic. I'm looking forward to it.

atau Anda berpikir, "Ini fantastik, saya sudah menantikan

I get a sense of anticipation"?

rasanya sensasi antisipasi?"

Now I'm not a neuroscientist.

Saya bukan seorang ahli syaraf.

I don't know even if there is something called a conditioned reflex.

Saya tidak tahu apakah itu refleks yang terlatih.

But it might be.

Tapi bisa saja.

Because the people I speak to in the northern hemisphere

Karena orang-orang yang saya temui di belahan bumi utara

that used to go in the cinema get this.

yang sering pergi ke bioskop, mengerti hal ini.

And some of the people I speak to

Dan beberapa orang yang saya temui

that have never seen a movie or been to the theater

yang tidak pernah ke bioskop atau teater

don't get it in the same way.

tidak merasakan hal yang sama.

Everybody likes it,

Semua orang menyukainya

but some like it more than others.

tapi sebagian lebih menyukainya daripada yang lain.

So this leads me to think of this in a different way.

Hal ini menuntun saya untuk berpikir dengan cara yang berbeda.

We're not feeling it. We're thinking beauty is in the limbic system --

Kita tidak merasakannya. Kita berpikir keindahan ada dalam sistem limbik --

if that's not an outmoded idea.

dan itu bukan ide yang kuno.

These are the bits, the pleasure centers,

Ini adalah potongannya, pusat kenikmatan,

and maybe what I'm seeing and sensing and feeling

dan mungkin apa yang saya lihat dan raba dan rasa

is bypassing my thinking.

melewati pikiran saya.

The wiring from your sensory apparatus to those bits

Penghubung organ indra perasa dengan potongan-potongan itu

is shorter than the bits that have to pass through the thinky bit, the cortex.

lebih pendek dari potongan yang harus melewati bagian pemikir, yaitu korteks.

They arrive first.

Bagian itu sampai terlebih dahulu.

So how do we make that actually work?

Lalu bagaimana kita membuatnya bekerja?

And how much of that reactive side of it

Dan seberapa banyak sisi reaktif dari hal itu

is due to what we already know,

diakibatkan dari hal-hal yang kita sudah tahu,

or what we're going to learn, about something?

atau yang akan kita pelajari dari sesuatu?

This is one of the most beautiful things I know.

Ini adalah salah satu hal terindah yang saya tahu.

It's a plastic bag.

Sebuah kantong plastik.

And when I looked at it first, I thought, no, there's no beauty in that.

pertama kali saya melihatnya, saya berpikir, tidak, tidak ada keindahan dalam hal ini.

Then I found out,

Lalu saya menemukan

post exposure,

setelah dipaparkan,

that this plastic bag if I put it into a filthy puddle

jika saya masukkan kantong plastik ini dalam kubangan kotor

or a stream filled with coliforms

atau aliran yang penuh koliform

and all sorts of disgusting stuff,

dan semua hal yang menjijikan,

that that filthy water

air yang kotor itu

will migrate through the wall of the bag by osmosis

akan berpindah melewati dinding kantong dengan cara osmosis

and end up inside it as pure, potable drinking water.

dan di dalam kantong itu, terdapat air minum jernih.

And all of a sudden, this plastic bag

Dan dalam sekejap, kantong plastik ini

was extremely beautiful to me.

menjadi sangat indah bagi saya.

Now I'm going to ask you again

Sekarang saya akan bertanya lagi kepada Anda

to switch on the emotional bit.

untuk menyentuh sisi yang lebih emosional.

Would you mind taking the brain out,

Dapatkah Anda berhenti berpikir,

and I just want you to feel something.

karena saya ingin Anda merasakan sesuatu

Look at that. What are you feeling about it?

Lihat itu. Apa yang Anda rasakan tentang hal itu?

Is it beautiful? Is it exciting?

Apakah hal itu indah? Menyenangkan?

I'm watching your faces very carefully.

Saya mengamati wajah Anda dengan teliti.

There's some rather bored-looking gentlemen

Ada beberapa lelaki yang tampak bosan

and some slightly engaged-looking ladies

dan beberapa wanita yang terlihat sedikit terpesona

who are picking up something off that.

yang mengenali sesuatu dari sana.

Maybe there's an innocence to it.

Mungkin ada sebuah kepolosan darinya

Now I'm going to tell you what it is. Are you ready?

Sekarang saya akan memberi tahu apakah itu. Apakah Anda siap?

This is the last act on this Earth

Ini adalah hal terakhir yang dilakukan

of a little girl called Heidi, five years old,

seorang anak kecil berumur 5 tahun bernama Heidi,

before she died of cancer to the spine.

sebelum ia meninggal karena kanker tulang punggung.

It's the last thing she did,

Ini adalah hal terakhir yang dia lakukan.

the last physical act.

kegiatan fisik terakhir.

Look at that picture.

Lihatlah gambar itu.

Look at the innocence. Look at the beauty in it.

Lihatlah kepolosannya, keindahannya.

Is it beautiful now?

Apakah gambar itu indah sekarang?

Stop. Stop. How do you feel?

Stop. Stop. Apa yang Anda rasakan?

Where are you feeling this?

Di mana Anda merasakannya?

I'm feeling it here. I feel it here.

Saya merasakannya di sini. Di sini.

And I'm watching your faces,

Dan saya mengamati wajah Anda

because your faces are telling me something.

karena wajah Anda memberi tahu saya sesuatu.

The lady over there is actually crying, by the way.

Omong-omong wanita yang disana itu menangis.

But what are you doing?

Tapi apa yang Anda lakukan?

I watch what people do.

Saya mengamati apa yang dilakukan orang-orang.

I watch faces.

Saya mengamati wajah.

I watch reactions.

Saya mengamati reaksi.

Because I have to know how people react to things.

Karena saya harus tahu bagaimana reaksi orang terhadap segala sesuatu

And one of the most common faces

Dan salah satu wajah yang paling umum

on something faced with beauty,

saat dihadapkan dengan keindahan,

something stupefyingly delicious,

melihat sesuatu yang sangat-sangat lezat,

is what I call the OMG.

adalah apa yang saya sebut "OMG"

And by the way, there's no pleasure in that face.

dan omong-omong, tidak ada kenikmatan dalam wajah itu.

It's not a "this is wonderful!"

itu bukan wajah yang "Ini menyenangkan!"

The eyebrows are doing this, the eyes are defocused,

Alisnya seperti ini, matanya tidak fokus

and the mouth is hanging open.

dan mulutnya terbuka.

That's not the expression of joy.

Itu bukan ekspresi kebahagiaan.

There's something else in that.

ada sesuatu yang lain di sana.

There's something weird happening.

Sesuatu yang aneh terjadi.

So pleasure seems to be tempered

Jadi kenikmatan sepertinya dipengaruhi

by a whole series of different things coming in.

oleh berbagai macam hal yang kita terima.

Poignancy is a word I love as a designer.

Ketajaman adalah sebuah kata yang sangat saya suka sebagai seorang desainer.

It means something triggering a big emotional response,

Itu berarti sesuatu menyebabkan tanggapan emosional yang besar

often quite a sad emotional response,

dan cukup sering tanggapan yang sedih,

but it's part of what we do.

tapi itu menjadi bagian dari yang kita lakukan

It isn't just about nice.

Bukan hanya tentang yang menyenangkan.

And this is the dilemma, this is the paradox, of beauty.

Dan ini adalah dilemanya, paradoks keindahan.

Sensorily, we're taking in all sorts of things --

Secara pancaindera, kita merasakan berbagai macam hal

mixtures of things that are good, bad, exciting, frightening --

kombinasi dari hal-hal yang bagus, buruk, menyenangkan, mengerikan --

to come up with that sensorial exposure,

untuk membuka indera

that sensation of what's going on.

sensasi dari apa yang terjadi.

Pathos appears obviously

Kesedihan jelas terlihat

as part of what you just saw in that little girl's drawing.

dari apa yang Anda lihat di gambar anak kecil itu

And also triumph, this sense of transcendence,

dan juga kemenangan, sensasi transenden,

this "I never knew that. Ah, this is something new."

yang membuat kita "Saya tidak tahu itu. Ah, ini hal baru."

And that's packed in there as well.

Ada di dalamnya juga.

And as we assemble these tools,

Sambil kita merangkai perasaan ini,

from a design point of view, I get terribly excited about it,

dari sudut pandang desainer, saya menjadi sangat senang akan hal ini,

because these are things, as we've already said,

karena ini adalah hal-hal, seperti yang sudah kita bicarakan,

they're arriving at the brain, it would seem,

sampai ke otak, dan tampaknya,

before cognition, before we can manipulate them --

sebelum proses pengartian, sebelum kita memanipulasinya --

electrochemical party tricks.

berupa trik-trik elektrokimia.

Now what I'm also interested in is:

Apa yang juga saya membuat tertarik adalah:

Is it possible to separate

Mungkinkah memisahkan

intrinsic and extrinsic beauty?

keindahan intrinsik dan ekstrinsik?

By that, I mean intrinsically beautiful things,

Dengan itu, maksud saya hal-hal yang indah dari dalam,

just something that's exquisitely beautiful,

sesuatu yang sangat indah,

that's universally beautiful.

yang indah secara universal.

Very hard to find. Maybe you've got some examples of it.

Sangat sulit ditemukan. Mungkin Anda punya beberapa contoh.

Very hard to find something that, to everybody,

Sangat sulit menemukan sesuatu seperti itu, yang indah,

is a very beautiful thing,

bagi semua orang,

without a certain amount of information packed in there before.

tanpa informasi apapun di dalamnya.

So a lot of it tends to be extrinsic.

Jadi, kebanyakan dari keindahan adalah keindahan ekstrinsik.

It's mediated by information before the comprehension.

Ini disampaikan oleh informasi sebelum pengertian

Or the information's added on at the back,

Atau informasi yang ditambah di akhir,

like that little girl's drawing that I showed you.

seperti gambar anak kecil yang saya tunjukkan tadi.

Now when talking about beauty

Ketika kita bicara tentang keindahan

you can't get away from the fact

kita tidak bisa memungkiri

that a lot experiments have been done in this way

bahwa banyak eksperimen telah dilakukan dengan cara ini

with faces and what have you.

dengan eskpresi wajah dan sebagainya

And one of the most tedious ones, I think,

dan salah satu yang paling membosankan, menurut saya,

was saying that beauty was about symmetry.

adalah keindahan itu harus simetris.

Well it obviously isn't.

Jelas itu salah.

This is a more interesting one

ini yang lebih menarik lagi

where half faces were shown to some people,

ketika setengah wajah ditunjukkan ke beberapa orang,

and then to add them into a list

dan mereka diminta untuk mengkategorikan

of most beautiful to least beautiful

dari yang paling cantik ke yang paling tidak cantik

and then exposing a full face.

lalu ditunjukkan wajah seluruhnya

And they found that it was almost exact coincidence.

lalu mereka menemukan bahwa hampir semuanya hanyalah kebetulan.

So it wasn't about symmetry.

Jadi keindahan bukan pada simetri.

In fact, this lady has a particularly asymmetrical face,

Bahkan, wanita ini memiliki wajah yang agak asimetris

of which both sides are beautiful.

dan kedua sisinya cantik.

But they're both different.

Tapi mereka berbeda.

And as a designer, I can't help meddling with this,

Sebagai seorang desainer, saya terus memikirkan hal ini,

so I pulled it to bits and sort of did stuff like this,

lalu saya memecahnya jadi beberapa bagian dan melakukan sesuatu seperti ini,

and tried to understand what the individual elements were,

dan mencoba mengerti elemen- elemen individualnya

but feeling it as I go.

sambil tetap merasakannya.

Now I can feel a sensation of delight and beauty

Sekarang saya merasakan sensasi kesenangan dan keindahan

if I look at that eye.

jika saya melihat mata itu.

I'm not getting it off the eyebrow.

saya tidak melihat alisnya.

And the earhole isn't doing it to me at all.

Cuping telinganya tidak memengaruhi saya sama sekali.

So I don't know how much this is helping me,

Jadi saya tidak tahu seberapa bergunanya hal ini,

but it's helping to guide me to the places

tapi hal ini menuntun saya ke berbagai konklusi

where the signals are coming off.

dimana tidak ada tanda-tanda yang jelas.

And as I say, I'm not a neuroscientist,

dan seperti yang saya sudah katakan, saya bukan ilmuwan

but to understand how I can start to assemble things

tapi untuk mengerti bagaimana cara saya menyatukan segala sesuatu

that will very quickly bypass

yang akan dengan cepat melewati

this thinking part

proses berpikir ini

and get me to the enjoyable precognitive elements.

dan membawa saya ke elemen prekognitif.

Anais Nin and the Talmud have told us time and time again

Anais Nin dan Talmud telah memberi tahu kita berulang-ulang

that we see things not as they are, but as we are.

bahwa kita melihat sesuatu bukan sebagai apa adanya, tapi sebagai apa adanya kita.

So I'm going to shamelessly expose something to you,

Jadi saya akan tidak pakai malu-malu lagi memaparkan Anda tentang sesuatu

which is beautiful to me.

yang sangat indah bagi saya.

And this is the F1 MV Agusta.

Ini adalah F1 MV Agusta.

Ahhhh.

Ahhh.

It is really -- I mean, I can't express to you

Benda ini sangat -- maksud saya, saya tidak bisa menyampaikannya

how exquisite this object is.

betapa luar biasa indahnya benda ini.

But I also know why it's exquisite to me,

Tapi saya juga tahu mengapa benda ini indah untuk saya

because it's a palimpsest of things.

karena ini adalah hasil akhir semua percobaan.

It's masses and masses of layers.

Ini berupa begitu banyak lapisan.

This is just the bit that protrudes into our physical dimension.

Dan ini hanya bagian yang masuk dalam dimensi fisik kita.

It's something much bigger.

Sebenarnya ia lebih luas dari itu.

Layer after layer of legend, sport, details that resonate.

Lapis demi lapis legenda, olahraga, detil yang beresonansi.

I mean, if I just go through some of them now --

Bila saya menjelaskan beberapa bagian sekarang --

I know about laminar flow when it comes to air-piercing objects,

saya tahu tentang aliran berlapis-lapis pada objek yang menembus udara,

and that does it consummately well, you can see it can.

dan ia dapat melakukannya dengan baik, bisa Anda lihat sendiri.

So that's getting me excited.

Ini membuat saya heboh.

And I feel that here.

Dan saya merasakannya disini.

This bit, the big secret of automotive design --

Bagian ini, rahasia besar desain otomotif --

reflection management.

pengelolaan refleksi.

It's not about the shapes,

Ini bukan tentang bentuk,

it's how the shapes reflect light.

ini tentang caranya bentuk merefleksikan cahaya.

Now that thing, light flickers across it as you move,

Benda itu, cahaya berkedip-kedip ketika Anda bergerak,

so it becomes a kinetic object,

sehingga itu menjadi objek kinetik,

even though it's standing still --

padahal benda itu hanya diam --

managed by how brilliantly that's done on the reflection.

dipengaruhi oleh kecermatan refleksi.

This little relief on the footplate, by the way, to a rider

Sandaran di dekat pelat, bagi pengendara

means there's something going on underneath it --

mengartikan adanya sesuatu yang terjadi dalamnya --

in this case, a drive chain running at 300 miles and hour probably,

dalam hal ini, sebuah rantai penggerak yang membuatnya bergerak 300 mil per jam mungkin

taking the power from the engine.

dengan mengambil kekuatan mesin.

I'm getting terribly excited

Saya menjadi sangat bersemangat

as my mind and my eyes flick across these things.

saat pikiran dan mata saya melihat benda-benda ini.

Titanium lacquer on this.

Vernis titanium di sini.

I can't tell you how wonderful this is.

Saya tidak bisa mendeskripsikan betapa indahnya hal ini

That's how you stop the nuts coming off at high speed on the wheel.

Ini yang membantu pusat rodanya tidak copot ketika rodanya bergerak cepat.

I'm really getting into this now.

Saya mulai keterusan.

And of course, a racing bike doesn't have a prop stand,

Tentunya, motor balap tidak punya sandaran

but this one, because it's a road bike,

tapi kali ini, karena ini motor jalanan,

it all goes away and it folds into this little gap.

sandarannya menghilang dan menekuk ke dalam lubang kecil ini.

So it disappears.

Jadi menghilang.

And then I can't tell you how hard it is to do that radiator, which is curved.

Saya juga tidak bisa memberitahu betapa sulitnya membuat radiator berlekuk.

Why would you do that?

Untuk apa dibuat?

Because I know we need to bring the wheel farther into the aerodynamics.

Karena kita perlu membuat rodanya bergerak lebih aerodinamis.

So it's more expensive, but it's wonderful.

Sehingga benda ini lebih mahal, tapi indah.

And to cap it all,

Dan untuk merangkum semuanya

brand royalty --

kewibawaan merk --

Agusta, Count Agusta,

Agusta, Count Agusta,

from the great histories of this stuff.

dari sejarah hebat benda ini.

The bit that you can't see is the genius that created this.

Bagian yang membuat Anda melihat jenius di balik ini semua.

Massimo Tamburini.

Massimo Tamburini

They call him "The Plumber" in Italy,

Mereka menyebutnya "Si tukang ledeng" di Italia

as well as "Maestro,"

juga "Sang Maestro,"

because he actually is engineer

karena dia sebetulnya seorang insinyur

and craftsman and sculptor at the same time.

sekaligus pengrajin dan pemahat.

There's so little compromise on this, you can't see it.

Ada sedikit sekali kompromi dalam desainnya, Anda tidak bisa melihatnya.

But unfortunately, the likes of me and people that are like me

Tapi sayangnya, saya dan orang-orang seperti saya

have to deal with compromise all the time with beauty.

harus berkompromi dengan keindahan.

We have to deal with it.

Kita harus mengatasinya.

So I have to work with a supply chain, and I've got to work with the technologies,

Saya harus bekerja dengan rantai pasokan, dan bekerja dengan teknologi,

and I've got to work with everything else all the time,

dan bekerja dengan hal-hal lainnya setiap waktu,

and so compromises start to fit into it.

jadi kompromi mulai megambil bagiannya.

And so look at her.

Jadi lihatlah wanita ini.

I've had to make a bit of a compromise there.

Saya harus berkompromi disana.

I've had to move that part across, but only a millimeter.

Saya harus menggeser bagian itu, tapi hanya 1 milimeter

No one's noticed, have they yet?

Tidak ada yang sadar, ya kan?

Did you see what I did?

Apakah Anda lihat yang saya lakukan?

I moved three things by a millimeter.

Saya menggeser 3 bagian sejauh 1 milimeter

Pretty? Yes.

Cantik? Ya.

Beautiful? Maybe lesser.

Indah? mungkin kurang.

But then, of course, the consumer says that doesn't really matter.

Tapi, tentunya, konsumer berkata itu tidak penting.

So that's okay, isn't it?

Jadi tidak apa-apa, kan?

Another millimeter?

1 milimeter lagi?

No one's going to notice those split lines and changes.

Tidak ada yang akan menyadari perbedaan-perbedaannya.

It's that easy to lose beauty,

Sangat mudah kehilangan keindahan,

because beauty's incredibly difficult to do.

karena keindahan susah dicapai.

And only a few people can do it.

Dan hanya beberapa orang bisa mencapainya.

And a focus group cannot do it.

Dan sebuah grup tidak bisa mencapainya

And a team rarely can do it.

Sebuah tim jarang sekali bisa mencapainya.

It takes a central cortex, if you like,

Dibutuhkan pusat cortex

to be able to orchestrate all those elements at the same time.

untuk bisa mengatur semua elemen-elemen itu di waktu yang sama.

This is a beautiful water bottle --

Ini adalah botol air minum yang indah --

some of you know of it --

beberapa dari Anda mengetahuinya --

done by Ross Lovegrove, the designer.

diciptakan oleh Ross Lovegrove, desainernya.

This is pretty close to intrinsic beauty. This one,

Ini cukup dekat dengan keindahan intrinsik.

as long as you know what water is like

Selama Anda tahu karakteristik air

then you can experience this.

maka Anda bisa merasakannya.

It's lovely because it is an embodiment

Benda ini sangat indah karena ia menggambarkan

of something refreshing and delicious.

sesuatu yang menyegarkan dan enak.

I might like it more than you like it,

Saya mungkin lebih menyukainya dari Anda

because I know how bloody hard it is to do it.

karena saya tahu betapa sulitnya membuatnya.

It's stupefyingly difficult

Sangat amat sulit

to make something that refracts light like that,

untuk membuat sesuatu yang memecah cahaya seperti itu

that comes out of the tool correctly,

dan menghasilkan gambaran yang tepat

that goes down the line without falling over.

yang sesuai dengan alurnya tanpa berlebihan.

Underneath this, like the story of the swan,

Di belakang semua ini, seperti cerita angsa,

is a million things very difficult to do.

adalah jutaan hal yang sulit dilakukan.

So all hail to that.

Bersukacitalah akan hal itu.

It's a fantastic example, a simple object.

Ini adalah contoh yang bagus, sebuah benda sederhana.

And the one I showed you before was, of course, a massively complex one.

Yang saya tunjukan barusan, tentunya, sangat kompleks.

And they're working in beauty

Karenanya mereka bekerja dalam keindahan

in slightly different ways because of it.

dengan cara yang sedikit berbeda

You all, I guess, like me,

Anda semua, saya rasa, seperti saya,

enjoy watching a ballet dancer dance.

suka menonton penari ballet menari.

And part of the joy of it is, you know the difficulty.

Sebagian dari kenikmatannya adalah mengetahui kesulitannya.

You also may be taking into account the fact that it's incredibly painful.

Anda juga mungkin berpikir bahwa hal itu sangat menyakitkan.

Anybody seen a ballet dancer's toes

Apakah ada yang pernah melihat ujung jari kaki penari ballet

when they come out of the points?

saat mereka melepas sepatu points mereka?

While she's doing these graceful arabesques and plies and what have you,

Ketika ia melakukan semua arabesque dan plies yang anggun itu

something horrible's going on down here.

sesuatu yang buruk terjadi di bawah sana.

The comprehension of it

Dan pengertian akan hal itu

leads us to a greater and heightened sense

menuntun kita ke sensasi yang lebih luas, lebih transenden

of the beauty of what's actually going on.

akan keindahan yang sebenarnya terjadi.

Now I'm using microseconds wrongly here,

Saya mengucapkan microseconds dengan arti yang salah

so please ignore me.

jadi abaikan saya.

But what I have to do now, feeling again,

Tapi apa yang harus saya lakukan sekarang, adalah merasakan kembali,

what I've got to do is to be able to supply enough of these enzymes,

yang harus saya lakukan sekarang adalah menyuplai cukup banyak enzim

of these triggers into something early on in the process,

dari pemicu-pemicu ini menjadi suatu di awal sebuah proses,

that you pick it up,

yang Anda sadari,

not through your thinking, but through your feeling.

bukan dari berpikir, tapi dari merasa.

So we're going to have a little experiment.

Sekarang kita akan melakukan eksperimen kecil.

Right, are you ready? I'm going to show you something for a very, very brief moment.

Siap? Saya akan menunjukkan sesuatu dengan sangat sangat cepat.

Are you ready? Okay.

Siap? Ok.

Did you think that was a bicycle when I showed it to you at the first flash?

Apakah Anda mengiranya sepeda ketika saya menunjukkannya di kedipan pertama?

It's not.

iIu bukan sepeda.

Tell me something, did you think it was quick when you first saw it? Yes you did.

Beritahu saya, apakah Anda mengira benda itu bergerak cepat ketika Anda melihatnya? Ya, Anda berpikir begitu.

Did you think it was modern? Yes you did.

Apakah Anda mengira benda itu modern? Ya.

That blip, that information, shot into you before that.

Momen itu, informasi itu, masuk ke dalam otak Anda dalam sekejap.

And because your brain starter motor began there,

Dan karena motor penggerak otak mulai dari sana,

now it's got to deal with it.

sekarang Anda harus menerka-nerka.

And the great thing is, this motorcycle has been styled this way

Hal hebat pada motor ini adalah desainnya ya sedemikian rupa

specifically to engender a sense

untuk memberikan sensasi

that it's green technology and it's good for you

bahwa ia menggunakan teknologi ramah lingkungan dan bagus untuk Anda

and it's light and it's all part of the future.

dan itu semua cahaya dan bagian dari masa depan.

So is that wrong?

Apakah itu salah?

Well in this case it isn't,

Dalam hal ini tidak,

because it's a very, very ecologically-sound piece of technology.

karena teknologi otak sangat, sangat ekologis

But you're a slave of that first flash.

Tapi Anda menjadi budak karena kedipan pertama tadi.

We are slaves to the first few fractions of a second --

Kita semua diperbudak sepersekian detik pertama --

and that's where much of my work

dan itulah mengapa banyak dari kreasi saya

has to win or lose,

harus menang atau kalah,

on a shelf in a shop.

di rak pajangan di toko.

It wins or loses at that point.

Kalah dan menang dalam momen itu

You may see 50, 100, 200 things on a shelf

Anda mungkin melihat 50, 100, 200 benda di atas rak

as you walk down it,

sambil berjalan melewatinya,

but I have to work within that domain,

tapi saya harus bekerja dalam domain itu

to ensure that it gets you there first.

untuk memastikan benda itu sampai ke Anda lebih dulu

And finally, the layer that I love, of knowledge.

Akhirnya, lapisan yang saya suka, pengetahuan.

Some of you, I'm sure, will be familiar with this.

Sebagian dari Anda, saya yakin, akrab dengan hal ini.

What's incredible about this,

Hal yang luar biasa dari hal ini,

and the way I love to come back to it,

dan omong-omong saya suka kembali ke sini,

is this is taking something that you hate or bores you,

yaitu mengubah sesuatu yang Anda benci atau membosankan,

folding clothes,

melipat baju,

and if you can actually do this --

dan jika Anda bisa melakukannya --

who can actually do this? Anybody try to do this?

siapa yang bisa melakukannya? Ada yang pernah mencoba?

Yeah?

Yah?

It's fantastic, isn't it?

Fantastis, kan?

Look at that. Do you want to see it again?

Lihat itu. Anda mau melihatnya lagi?

No time. It says I have two minutes left, so we can't do this.

Tidak ada waktu. Saya punya 2 menit jadi kita tidak bisa melihatnya lagi.

But just go to the Web, YouTube,

Tapi Anda tinggal ke Web, Youtube,

pull it down, "folding T-shirt."

ketik "folding T-shirt".

That's how underpaid younger-aged people have to fold your T-shirt.

Itu cara orang-orang yang lebih muda dengan gaji tak patut melipat baju anda.

You didn't maybe know it.

Mungkin Anda tidak tahu hal ini.

But how do you feel about it?

Tapi apakah Anda merasakannya?

It feels fantastic when you do it, you look forward to doing it,

Rasanya menyenangkan ketika Anda melakukannya, Anda menanti-nanti untuk melakukannya,

and when you tell somebody else about it -- like you probably have --

dan ketika Anda memberi tahu orang lain tentang hal ini -- seperti yang sudah-sudah --

you look really smart.

Anda terlihat sangat pintar.

The knowledge bubble that sits around the outside,

Gelembung pengetahuan yang ada di luar,

the stuff that costs nothing,

hal-hal yang murah,

because that knowledge is free --

karena pengetahuan itu gratis --

bundle that together and where do we come out?

satukan itu semua dan dimana kita berakhir?

Form follows function?

Bentuk mengikuti fungsi?

Only sometimes. Only sometimes.

Hanya terkadang. Hanya sesekali.

Form is function. Form is function.

Bentuk adalah fungsi.

It informs, it tells us,

Ia memberitahu kita,

it supplies us answers before we've even thought about it.

menyuplai jawaban bahkan sebelum kita memikirkannya.

And so I've stopped using words like "form,"

Jadi saya berhenti menggunakan kata-kata seperti "bentuk"

and I've stopped using words like "function" as a designer.

dan saya berhenti menggunakan kata seperti "fungsi" sebagai desainer.

What I try to pursue now

Apa yang saya ingin raih sekarang

is the emotional functionality of things.

adalah fungsi emosional benda-benda.

Because if I can get that right,

Karena jika saya membuatnya dengan benar,

I can make them wonderful, and I can make them repeatedly wonderful.

saya bisa membuatnya indah, dan saya bisa membuatnya indah berkali-kali.

And you know what those products and services are,

Anda mengenali produk-produk dan layanan tersebut

because you own some of them.

karena Anda memeliki beberapa dari antaranya.

They're the things that you'd snatch if the house was on fire.

Hal-hal yang Anda ambil jika rumah Anda kebakaran.

Forming the emotional bond

Yang menciptakan hubungan emosional

between this thing and you

antara benda ini dengan Anda

is an electrochemical party trick

adalah trik elektrokimia

that happens before you even think about it.

yang terjadi sebelum Anda memikirkannya.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)