Rory Stewart: Why democracy matters

Translator: Joseph Geni Reviewer: Morton Bast

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Alia Makki

So little Billy goes to school,

Di sekolah, si kecil Billy

and he sits down and the teacher says,

ditanyai oleh gurunya,

"What does your father do?"

"Apa pekerjaan ayahmu?"

And little Billy says, "My father plays the piano

Dan si kecil Billy menjawab, "Ayah saya seorang pemain piano

in an opium den."

di sarang opium."

So the teacher rings up the parents, and says,

Jadi sang guru menelepon orang tuanya dan berkata,

"Very shocking story from little Billy today.

"Si kecil Billy mengatakan hal yang sangat mengejutkan.

Just heard that he claimed that you play the piano

Dia mengatakan kalau Anda bermain piano

in an opium den."

di sarang opium."

And the father says, "I'm very sorry. Yes, it's true, I lied.

Dan sang ayah berkata, "Maaf. Itu benar. Saya berbohong.

But how can I tell an eight-year-old boy

Bagaimana mungkin Anda berkata kepada putra Anda yang baru berusia 8 tahun

that his father is a politician?" (Laughter)

kalau ayahnya seorang politikus?" (Tawa)

Now, as a politician myself, standing in front of you,

Saya sendiri seorang politikus,

or indeed, meeting any stranger anywhere in the world,

dan saat bertemu siapapun di manapun di dunia ini,

when I eventually reveal the nature of my profession,

saat saya mengatakan pekerjaan saya yang sebenarnya

they look at me as though I'm somewhere between

mereka melihat saya seperti saya ini adalah

a snake, a monkey and an iguana,

ular, monyet, dan iguana,

and through all of this, I feel, strongly,

dan saat mengalami hal ini, saya sangat merasa

that something is going wrong.

bahwa ada yang salah.

Four hundred years of maturing democracy,

400 tahun kita mematangkan demokrasi,

colleagues in Parliament who seem to me, as individuals,

bagi saya, pribadi para rekan kerja saya di Parlemen

reasonably impressive, an increasingly educated,

cukup luar biasa, orang-orang yang semakin terdidik,

energetic, informed population, and yet

bersemangat, dan berpengetahuan, namun

a deep, deep sense of disappointment.

sangat merasakan kekecewaan.

My colleagues in Parliament include, in my new intake,

Rekan kerja baru saya di DPR termasuk

family doctors, businesspeople, professors,

dokter keluarga, para pebisnis, profesor,

distinguished economists, historians, writers,

ekonom terkemuka, sejarawan, penulis,

army officers ranging from colonels down to regimental sergeant majors.

angkatan bersenjata mulai dari kolonel sampai resimen sersan mayor.

All of them, however, including myself, as we walk underneath

Namun, mereka semua, termasuk saya sendiri, saat kami berjalan-jalan

those strange stone gargoyles just down the road,

di bawah atap aneh di sana,

feel that we've become less than the sum of our parts,

kami merasa bahwa kami menjadi kecil,

feel as though we have become profoundly diminished.

merasa kami menjadi sangat lemah.

And this isn't just a problem in Britain.

Dan masalah ini bukan saja terjadi di Inggris.

It's a problem across the developing world,

Masalah ini terjadi di seluruh negara berkembang

and in middle income countries too. In Jamaica,

dan juga di negara berpendapatan menengah, contohnya

for example -- look at Jamaican members of Parliament,

di Jamaika -- lihatlah anggota DPR Jamaika,

you meet them, and they're often people who are

jika Anda menemui mereka, seringkali mereka adalah

Rhodes Scholars, who've studied at Harvard or at Princeton,

penerima beasiswa Rhodes, yang belajardi Harvard atau Princeton,

and yet, you go down to downtown Kingston,

namun jika Anda melihat pusat kota Kingston,

and you are looking at one of the most depressing sites

Anda akan melihat salah satu tempat paling menyedihkan

that you can see in any middle-income country in the world:

yang dapat Anda lihat di negara berpenghasilan menengah:

a dismal, depressing landscape

Pemandangan yang suram dan menyedihkan

of burnt and half-abandoned buildings.

dari gedung-gedung yang terbakar atau setengah terabaikan.

And this has been true for 30 years, and the handover

Hal ini sudah berlangsung selama 30 tahun dan peralihan kekuasaan

in 1979, 1980, between one Jamaican leader who was

di tahun 1979, 1980, antara seorang pemimpin Jamaika

the son of a Rhodes Scholar and a Q.C. to another

yang merupakan putra seorang penerima beasiswa Rhodes

who'd done an economics doctorate at Harvard,

ke pemimpin lainnya yang memiliki gelar doktor ekonomi dari Harvard,

over 800 people were killed in the streets

lebih dari 800 orang terbunuh di jalanan

in drug-related violence.

dalam kekerasan yang berhubungan dengan obat terlarang.

Ten years ago, however, the promise of democracy

Namun 10 tahun yang lalu, janji akan demokrasi

seemed to be extraordinary. George W. Bush stood up

tampak luar biasa. George W. Bush berdiri di sana

in his State of the Union address in 2003

dalam pidato laporan tahunannya pada tahun 2003

and said that democracy was the force that would beat

dan mengatakan bahwa demokrasi adalah kekuatan yang akan

most of the ills of the world. He said,

mengalahkan sebagian besar penyakit di dunia.

because democratic governments respect their own people

Karena pemerintahan yang demokratis menghormati rakyatnya,

and respect their neighbors, freedom will bring peace.

menghormati tetangganya, dan kebebasan akan membawa perdamaian.

Distinguished academics at the same time argued that

Pada saat yang sama para akademisi terkemuka berpendapat

democracies had this incredible range of side benefits.

demokrasi memiliki keuntungan sampingan yang luar biasa.

They would bring prosperity, security,

Demokrasi membawa kemakmuran, keamanan,

overcome sectarian violence,

mengatasi kekerasan beraliran sempit,

ensure that states would never again harbor terrorists.

meyakinkan bahwa Amerika tidak akan pernah menampung teroris.

Since then, what's happened?

Apa yang terjadi sejak saat itu?

Well, what we've seen is the creation, in places like Iraq

Kita telah melihat dalam penciptaan demokrasi di tempat

and Afghanistan, of democratic systems of government

seperti Irak dan Afganistan,

which haven't had any of those side benefits.

yang belum pernah mendapatkan keuntungan sampingan itu.

In Afghanistan, for example, we haven't just had one election

Contohnya di Afganistan, sejak itu bukan hanya ada satu pemilu

or two elections. We've gone through three elections,

atau dua pemilu. Ada tiga pemilu,

presidential and parliamentary. And what do we find?

pemilu presiden dan DPR. Dan apa hasilnya?

Do we find a flourishing civil society, a vigorous rule of law

Apakah masyarakat sipil berkembang, apa ada hukum dan keamanan

and good security? No. What we find in Afghanistan

yang tangguh? Tidak. Yang kita lihat adalah

is a judiciary that is weak and corrupt,

pemerintahan yang lemah dan korup,

a very limited civil society which is largely ineffective,

masyarakat sipil yang sangat terbatas yang sangat tidak efektif,

a media which is beginning to get onto its feet

media yang mulai mendapatkan pijakannya,

but a government that's deeply unpopular,

namun pemerintahannya sangat tidak populer

perceived as being deeply corrupt, and security

dan dianggap sangat korup,

that is shocking, security that's terrible.

di sana juga sangat tidak aman.

In Pakistan, in lots of sub-Saharan Africa,

Di Pakistan, di banyak negara-negara Afrika Sub-Sahara,

again you can see democracy and elections are compatible

Anda dapat melihat kembali demokrasi dan pemilu yang diikuti

with corrupt governments, with states that are unstable

dengan pemerintahan yang korup dengan kondisi negara yang tidak stabil

and dangerous.

dan berbahaya.

And when I have conversations with people, I remember

Saat saya berbicara, saya ingat

having a conversation, for example, in Iraq,

akan sebuah percakapan, contohnya di Irak

with a community that asked me

dengan masyarakat yang bertanya

whether the riot we were seeing in front of us,

apakah kerusuhan yang kami lihat,

this was a huge mob ransacking a provincial council building,

ada kerumunan besar yang menjarah gedung dewan provinsi,

was a sign of the new democracy.

adalah tanda dari demokrasi yang baru.

The same, I felt, was true in almost every single one

Saya merasa hal itu benar dalam setiap negara berkembang

of the middle and developing countries that I went to,

berpenghasilan menengah yang saya kunjungi,

and to some extent the same is true of us.

dan sampai pada satu titik, sama dengan kita juga.

Well, what is the answer to this? Is the answer to just

Lalu apa jalan keluarnya? Apakah jalan keluarnya adalah

give up on the idea of democracy?

menghapus ide dari demokrasi?

Well, obviously not. It would be absurd

Tentu saja bukan. Itu sangat konyol.

if we were to engage again in the kind of operations

Jika kita terlibat kembali dalam operasi

we were engaged in, in Iraq and Afghanistan

seperti yang pernah kita lakukan di Irak dan Afganistan,

if we were to suddenly find ourselves in a situation

jika kita tiba-tiba menyadari bahwa kita berada dalam situasi

in which we were imposing

di mana kita memaksakan

anything other than a democratic system.

sistem selain demokrasi.

Anything else would run contrary to our values,

Sistem yang berlawanan dengan nilai-nilai kita,

it would run contrary to the wishes of the people

sistem yang berlawanan dengan harapan rakyat kecil,

on the ground, it would run contrary to our interests.

sistem itu akan berlawanan dengan kepentingan kita.

I remember in Iraq, for example, that we went through

Contohnya, saya ingat saat di Irak, ada saat dimana

a period of feeling that we should delay democracy.

kami merasa kami harus menunda demokrasi.

We went through a period of feeling that the lesson learned

Kami mengalami waktu di mana pelajaran dari

from Bosnia was that elections held too early

Perang Bosnia, saat pemilu yang diadakan terlalu dini

enshrined sectarian violence, enshrined extremist parties,

malah melanggengkan kekerasan dan partai-partai ekstrimis,

so in Iraq in 2003 the decision was made,

jadi pada tahun 2003 di Irak, kami membuat keputusan

let's not have elections for two years. Let's invest in

untuk tidak menyelenggarakan pemilu selama 2 tahun.

voter education. Let's invest in democratization.

Mari kita didik dulu para pemilih. Mari tanamkan demokratisasi.

The result was that I found stuck outside my office

Hasilnya, saya malah terjebak di luar kantor saya,

a huge crowd of people, this is actually a photograph

karena kerumunan besar, sebenarnya foto ini diambil

taken in Libya but I saw the same scene in Iraq

di Libya, namun saya melihat hal yang sama di Irak,

of people standing outside screaming for the elections,

kerumunan orang yang menyerukan pemilu

and when I went out and said, "What is wrong

dan saat saya keluar dan berkata, "Apa salah

with the interim provincial council?

mengangkat dewan provinsi sementara?

What is wrong with the people that we have chosen?

Apa yang salah dengan orang-orang yang kami pilih?

There is a Sunni sheikh, there's a Shiite sheikh,

Ada ulama Sunni, ada ulama Shia,

there's the seven -- leaders of the seven major tribes,

ada tujuh -- pemimpin dari tujuh suku utama,

there's a Christian, there's a Sabian,

ada orang Kristen, ada Sabian,

there are female representatives, there's every political party in this council,

ada perwakilan kaum wanita, ada orang dari setiap partai politik,

what's wrong with the people that we chose?"

apa yang salah dengan orang-orang pilihan kami?"

The answer came, "The problem isn't the people

Jawabannya muncul, "Masalahnya bukan pada orang-orang

that you chose. The problem is that you chose them."

yang Anda pilih. Masalahnya adalah Anda yang memilih mereka."

I have not met, in Afghanistan, in even the most

Di Afganistan, saya belum pernah bertemu, di tempat

remote community, anybody who does not want

yang paling terpencil sekalipun, orang yang menolak perannya

a say in who governs them.

dalam pemilihan pemerintah mereka.

Most remote community, I have never met a villager

Masyarakat paling terpencil, saya belum pernah bertemu penduduk desa

who does not want a vote.

yang tidak ingin memilih dalam pemilu.

So we need to acknowledge

Jadi kita harus mengakui

that despite the dubious statistics, despite the fact that

bahwa walaupun statistiknya meragukan, walaupun kenyataannya

84 percent of people in Britain feel politics is broken,

84 persen orang-orang di Inggris merasa politik telah rusak,

despite the fact that when I was in Iraq, we did an opinion poll

walaupun saat saya berada di Irak, kami mengadakan jajak pendapat

in 2003 and asked people what political systems they preferred,

di tahun 2003 dan bertanya sistem politik apa yang mereka inginkan

and the answer came back that

dan jawabannya adalah

seven percent wanted the United States,

7 persen menginginkan sistem seperti di Amerika Serikat,

five percent wanted France,

5 persen menginginkan seperti di Perancis,

three percent wanted Britain,

3 persen menginginkan seperti di Inggris,

and nearly 40 percent wanted Dubai, which is, after all,

dan hampir 40 persen menginginkan seperti di Dubai, yang bagaimanapun

not a democratic state at all but a relatively prosperous

yang sama sekali bukan negara demokratis, dan dipimpin kerajaan minoritas

minor monarchy, democracy is a thing of value

yang makmur, demokrasi adalah nilai

for which we should be fighting. But in order to do so

yang harus kita perjuangkan. Namun untuk melakukannya

we need to get away from instrumental arguments.

kita harus menyingkirkan debat kusir.

We need to get away from saying democracy matters

Kita harus menyingkirkan ungkapan bahwa demokrasi menjadi penting

because of the other things it brings.

karena hal-hal yang menyertainya.

We need to get away from feeling, in the same way,

Kita perlu menyingkirkan perasaan,

human rights matters because of the other things it brings,

bahwa HAM itu penting karena hal-hal yang menyertainya,

or women's rights matters for the other things it brings.

atau emansipasi wanita itu penting karena hal yang menyertainya.

Why should we get away from those arguments?

Mengapa kita harus menyingkirkan perdebatan itu?

Because they're very dangerous. If we set about saying,

Karena hal itu sangat berbahaya. Contohnya jika kita mengatakan

for example, torture is wrong because it doesn't extract

penyiksaan itu salah karena kita tidak akan mendapat

good information, or we say, you need women's rights

informasi yang benar, atau emansipasi wanita diperlukan

because it stimulates economic growth by doubling the size of the work force,

karena merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menggandakan tenaga kerja,

you leave yourself open to the position where

Anda akan berada pada posisi di mana

the government of North Korea can turn around and say,

pemerintah Korea Utara dapat berpaling kepada Anda dan berkata,

"Well actually, we're having a lot of success extracting

"Saat ini kami sangat berhasil menarik

good information with our torture at the moment,"

informasi yang benar dengan penyiksaan,"

or the government of Saudi Arabia to say, "Well,

atau pemerintahan Arab Saudi yang berkata,

our economic growth's okay, thank you very much,

"Pertumbuhan ekonomi kami cukup baik, terima kasih,

considerably better than yours,

masih lebih baik dibandingkan Anda,

so maybe we don't need to go ahead with this program on women's rights."

jadi mungkin kami tidak perlu program emansipasi wanita."

The point about democracy is not instrumental.

Demokrasi bukan hanya sekedar alat.

It's not about the things that it brings.

Ini bukan tentang hal-hal yang menyertainya.

The point about democracy is not that it delivers

Pentingnya demokrasi bukanlah karena demokrasi memberikan

legitimate, effective, prosperous rule of law.

hukum yang sah dan efektif dan membawa kemakmuran.

It's not that it guarantees peace with itself or with its neighbors.

Demokrasi bukan tentang menjamin keamanan dalam negeri dan dengan negara tetangga.

The point about democracy is intrinsic.

Masalahnya adalah intrinsik.

Democracy matters because it reflects an idea of equality

Demokrasi penting karena mencerminkan ide akan kesetaraan,

and an idea of liberty. It reflects an idea of dignity,

ide akan kebebasan, ide akan martabat,

the dignity of the individual, the idea that each individual

martabat pribadi, ide bahwa setiap pribadi

should have an equal vote, an equal say,

harus memiliki hak pilih yang sama

in the formation of their government.

dalam pembentukan pemerintahan.

But if we're really to make democracy vigorous again,

Namun jika kita ingin membuat demokrasi kembali menjadi kuat,

if we're ready to revivify it, we need to get involved

jika kita siap untuk menghidupkan kembali, ingin terlibat

in a new project of the citizens and the politicians.

pada proyek baru dari rakyat dan politikus.

Democracy is not simply a question of structures.

Demokrasi bukan sekedar pertanyaan akan struktur.

It is a state of mind. It is an activity.

Demokrasi adalah keadaan pikiran, kegiatan.

And part of that activity is honesty.

Dan bagian dari kegiatan itu adalah kejujuran.

After I speak to you today, I'm going on a radio program

Setelah saya selesai berbicara, saya akan menghadiri acara di radio

called "Any Questions," and the thing you will have noticed

yang bernama "Ada Pertanyaan," dan Anda akan menyadari

about politicians on these kinds of radio programs

bahwa dalam acara seperti ini, politikus tidak akan pernah

is that they never, ever say that they don't know the answer

berkata bahwa mereka tidak tahu jawabannya.

to a question. It doesn't matter what it is.

Apapun pertanyaan itu.

If you ask about child tax credits, the future of the penguins

Jika Anda menanyakan pemotongan pajak kepemilikan anak, masa depan pinguin

in the south Antarctic, asked to hold forth on whether or not

di Antartika Selatan, tentang apakah menunda

the developments in Chongqing contribute

perkembangan di Chongqing berperan

to sustainable development in carbon capture,

dalam perkembangan proses penangkapan karbon,

and we will have an answer for you.

kami akan memberikan jawaban kepada Anda.

We need to stop that, to stop pretending to be

Kita harus menghentikan hal itu, berhenti berpura-pura

omniscient beings.

menjadi makhluk yang mahatahu.

Politicians also need to learn, occasionally, to say that

Politikus juga harus belajar, dan terkadang untuk berkata

certain things that voters want, certain things that voters

hal-hal tertentu yang diinginkan para pemilih, yang telah dijanjikan

have been promised, may be things

kepada para pemilih,

that we cannot deliver

mungkin tidak mungkin kami laksanakan

or perhaps that we feel we should not deliver.

atau mungkin malah sebaiknya tidak dilaksanakan.

And the second thing we should do is understand

Hal kedua yang harus kita pahami

the genius of our societies.

adalah kegeniusan masyarakat kita.

Our societies have never been so educated, have never

Masyarakat sekarang belum pernah seterdidik dan sebersemangat,

been so energized, have never been so healthy,

dan sesehat,

have never known so much, cared so much,

dan seberpengetahuan, sepeduli

or wanted to do so much, and it is a genius of the local.

atau ingin melakukan sebanyak hal seperti sekarang, kearifan lokal.

One of the reasons why we're moving away

Salah satu alasan mengapa kita beralih

from banqueting halls such as the one in which we stand,

dari aula perjamuan seperti tempat kita berdiri,

banqueting halls with extraordinary images on the ceiling

dari aula perjamuan dengan gambar-gambar luar biasa penobatan para raja

of kings enthroned,

di dindingnya,

the entire drama played out here on this space,

keseluruhan drama itu dimainkan di ruangan ini

where the King of England had his head lopped off,

di mana Raja Inggris dipenggal,

why we've moved from spaces like this, thrones like that,

mengapa kita beralih dari ruangan seperti itu, tahta seperti itu

towards the town hall, is we're moving more and more

menuju balaikota, karena kita semakin beralih

towards the energies of our people, and we need to tap that.

kepada energi dari masyarakat dan kita harus memanfaatkannya.

That can mean different things in different countries.

Hal itu bisa memiliki arti berbeda pada negara yang berbeda.

In Britain, it could mean looking to the French,

Di Inggris, hal itu berarti melihat pada Perancis,

learning from the French,

belajar dari Perancis,

getting directly elected mayors in place

di mana ada pemilihan walikota langsung

in a French commune system.

dalam sistem pemerintahan Perancis.

In Afghanistan, it could have meant instead of concentrating

Di Afganistan, itu berarti kita tidak berfokus pada

on the big presidential and parliamentary elections,

pemilu presiden dan DPR besar-besaran,

we should have done what was in the Afghan constitution

kita harus melakukan apa yang ada dari awalnya ada

from the very beginning, which is to get direct local elections going

di Undang-Undang Afganistan, yaitu menyelenggarakan pemilu lokal

at a district level and elect people's provincial governors.

pada tingkat daerah dan memilih gubernur.

But for any of these things to work,

Namun agar hal ini dapat berhasil,

the honesty in language, the local democracy,

kejujuran dalam dialog, demokrasi lokal,

it's not just a question of what politicians do.

bukan sekedar pertanyaan apa yang dilakukan oleh para politisi.

It's a question of what the citizens do.

Pertanyaannya: "Apa yang dilakukan rakyat?"

For politicians to be honest, the public needs to allow them to be honest,

Agar politisi bisa jujur, publik harus mengijinkan mereka agar jujur,

and the media, which mediates between the politicians

dan media, yang menjembatani politisi dan rakyat

and the public, needs to allow those politicians to be honest.

harus mengijinkan para politisi itu menjadi jujur.

If local democracy is to flourish, it is about the active

Jika demokrasi lokal ingin berkembang, hal itu harus didukung

and informed engagement of every citizen.

keterlibatan setiap warga negara.

In other words, if democracy is to be rebuilt,

Dengan kata lain, untuk membangun kembali demokrasi

is to become again vigorous and vibrant,

berarti membangunnya kembali menjadi kuat dan penuh semangat

it is necessary not just for the public

bukan hanya masyarakat

to learn to trust their politicians,

harus belajar percaya kepada para politisi,

but for the politicians to learn to trust the public.

namun juga para politisi harus belajar percaya kepada masyarakat.

Thank you very much indeed. (Applause)

Terima kasih banyak. (Tepuk tangan)