Paul Gilding: The Earth is full

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Alia Makki

Let me begin with four words

Saya akan mulai dengan empat kata

that will provide the context for this week,

yang merupakan rangka dari acara minggu ini,

four words that will come to define

empat kata yang akan menjelaskan

this century.

tentang abad ini.

Here they are:

Ini dia:

The Earth is full.

Bumi ini sudah penuh.

It's full of us, it's full of our stuff,

Penuh dengan kita, penuh dengan barang-barang kita,

full of our waste, full of our demands.

penuh dengan sampah kita, penuh dengan permintaan kita.

Yes, we are a brilliant and creative species,

Memang, kita adalah spesies yang brilian dan kreatif,

but we've created a little too much stuff --

namun kita telah membuat sedikit terlalu banyak hal --

so much that our economy is now bigger

begitu banyak hingga ekonomi kita kini lebih besar

than its host, our planet.

dibandingkan tuan rumahnya, planet kita.

This is not a philosophical statement,

Ini bukanlah pernyataan filosofis,

this is just science

namun hanya sekedar ilmu pasti

based in physics,

berdasarkan fisika,

chemistry and biology.

kimia, dan biologi.

There are many science-based analyses of this,

Ada banyak analisis ilmiah akan hal ini

but they all draw the same conclusion --

namun semuanya memiliki kesimpulan yang sama --

that we're living beyond our means.

yaitu kita hidup melebihi sarana yang ada.

The eminent scientists of the Global Footprint Network, for example,

Contohnya, para ilmuwan terkenal dari Jaringan Tapak Kaki Global

calculate that we need about 1.5 Earths

menghitung bahwa kita perlu sekitar 1,5 kali Bumi

to sustain this economy.

untuk mempertahankan ekonomi kita.

In other words,

Dengan kata lain,

to keep operating at our current level,

untuk terus berjalan dengan laju saat ini

we need 50 percent more Earth than we've got.

kita memerlukan 50 persen lebih banyak Bumi.

In financial terms,

Dalam bahasa keuangan,

this would be like always spending 50 percent more than you earn,

ini berarti selalu menghabiskan 50 persen lebih banyak daripada pendapatan,

going further into debt every year.

dengan hutang yang semakin banyak setiap tahun.

But of course, you can't borrow natural resources,

Namun sudah pasti, Anda tidak bisa meminjam sumber daya alam,

so we're burning through our capital,

sehingga kita menghabiskan modal kita

or stealing from the future.

atau mencuri dari masa depan.

So when I say full, I mean really full --

Jadi saat saya berkata penuh, maksud saya benar-benar penuh --

well past any margin for error,

jauh melebihi toleransi kesalahan,

well past any dispute

jauh melebihi perdebatan apapun

about methodology.

mengenai metodenya.

What this means is our economy is unsustainable.

Hal ini berarti ekonomi kita tidak dapat bertahan.

I'm not saying it's not nice or pleasant

Saya tidak berkata hal ini tidak baik atau menyenangkan,

or that it's bad for polar bears or forests,

atau hal ini buruk bagi beruang kutub dan hutan,

though it certainly is.

walaupun sudah pasti demikian.

What I'm saying

Yang saya katakan

is our approach is simply unsustainable.

adalah pendekatan kita tidak akan dapat bertahan.

In other words, thanks to those pesky laws of physics,

Dengan kata lain, berkat hukum fisika sialan itu,

when things aren't sustainable, they stop.

saat sesuatu tidak dapat bertahan, semua berhenti.

But that's not possible, you might think.

Namun Anda mungkin berpikir itu tidak mungkin.

We can't stop economic growth.

Kita tidak dapat menghentikan pertumbuhan ekonomi.

Because that's what will stop: economic growth.

Karena itulah yang akan berhenti: pertumbuhan ekonomi.

It will stop because of the end of trade resources.

Itu akan berhenti karena sumber daya perdagangan akan habis,

It will stop because of the growing demand of us

berhenti karena permintaan kita akan sumber daya alam,

on all the resources, all the capacity,

akan kapasitas, akan sistem dari planet Bumi

all the systems of the Earth,

yang kini mengalami kerusakan ekonomi

which is now having economic damage.

terus meningkat.

When we think about economic growth stopping,

Saat kita berpikir tentang berhentinya pertumbuhan ekonomi

we go, "That's not possible,"

kita merasa, "Itu tidak mungkin,"

because economic growth is so essential to our society

karena pertumbuhan ekonomi sangat penting bagi masyarakat kita,

that is is rarely questioned.

sehingga jarang dipertanyakan.

Although growth has certainly delivered many benefits,

Walaupun pertumbuhan membawa banyak keuntungan

it is an idea so essential

gagasan yang paling dasar

that we tend not to understand

yang cenderung tidka kita pahami tentang

the possibility of it not being around.

adalah kemungkinan jika hal itu tidak ada.

Even though it has delivered many benefits,

Walaupun pertumbuhan membawa banyak keuntungan,

it is based on a crazy idea --

hal itu didasari gagasan gila --

the crazy idea being

gagasan gila itu adalah

that we can have infinite growth

bahwa kita bisa mencapai pertumbuhan tidak terbatas

on a finite planet.

di atas planet yang terbatas.

And I'm here to tell you the emperor has no clothes.

Saya sekedar bilang bahwa sang kaisar telanjang.

That the crazy idea is just that,

Ide gila itu hanya itu,

it is crazy,

benar-benar gila,

and with the Earth full, it's game over.

dan saat Bumi penuh, semuanya tamat.

Come on, you're thinking.

Anda berpikir, ayolah,

That's not possible.

itu tidak mungkin.

Technology is amazing. People are innovative.

Teknologi itu mengagumkan. Orang-orang sangat inovatif.

There are so many ways we can improve the way we do things.

Ada banyak cara untuk meningkatkan cara kita berbuat sesuatu.

We can surely sort this out.

Kita pasti dapat menyelesaikannya.

That's all true.

Itu benar.

Well, it's mostly true.

Sebagian besar benar.

We are certainly amazing,

Kita memang mengagumkan

and we regularly solve complex problems

dan terus menerus menyelesaikan masalah sulit

with amazing creativity.

dengan kreatifitas luar biasa.

So if our problem

Jadi jika masalah kita

was to get the human economy down

adalah menurunkan ekonomi manusia

from 150 percent to 100 percent of the Earth's capacity,

dari 150 persen menjadi 100 persen dari kapasitas Bumi,

we could do that.

kita bisa melakukannya.

The problem is we're just warming up

Masalahnya adalah kita baru saja memanaskan

this growth engine.

mesin pertumbuhan ini.

We plan to take this highly-stressed economy

Kita berencana membuat ekonomi bertekanan tinggi ini

and make it twice as big

menjadi dua kali lebih besar

and then make it four times as big --

dan kemudian empat kali lebih besar --

not in some distant future,

tidak dalam jangka panjang,

but in less than 40 years,

namun dalam kurang dari 40 tahun,

in the life time of most of you.

dalam rentang hidup kebanyakan dari Anda.

China plans to be there in just 20 years.

Cina berencana melakukannya hanya dalam 20 tahun.

The only problem with this plan

Satu-satunya masalah dalam rencana itu

is that it's not possible.

adalah hal itu tidak mungkin.

In response, some people argue,

Untuk menanggapinya, beberapa orang berpendapat

but we need growth, we need it to solve poverty.

bahwa pertumbuhan diperlukan, kita harus mengentaskan kemiskinan.

We need it to develop technology.

Kita memerlukannya untuk mengembangkan teknologi,

We need it to keep social stability.

untuk menjaga stabilitas sosial.

I find this argument fascinating,

Saya rasa pendapat ini luar biasa

as though we can kind of bend the rules of physics

seperti berusaha membengkokkan hukum-hukum fisika

to suit our needs.

agar cocok dengan kebutuhan kita.

It's like the Earth doesn't care what we need.

Seakan Bumi tidak peduli apa yang kita butuhkan.

Mother nature doesn't negotiate;

Alam tidak mau berunding;

she just sets rules and describes consequences.

dia hanya menetapkan peraturan dan menetapkan akibatnya.

And these are not esoteric limits.

Ini bukanlah batas batiniah.

This is about food and water, soil and climate,

Ini tentang makanan, air, tanah, dan iklim,

the basic practical and economic foundations

fondasi ekonomi dan praktek utama

of our lives.

dari hidup kita.

So the idea that we can smoothly transition

Jadi gagasan bahwa kita dapat beralih dengan mulus

to a highly-efficient,

menuju ekonomi berdasarkan pengetahuan,

solar-powered, knowledge-based economy

bertenaga surya yang sangat efisien

transformed by science and technology

yang diubah ilmu dan teknologi

so that nine billion people

agar 9 miliar orang

can live in 2050

dapat hidup pada tahun 2050

a life of abundance and digital downloads

dengan kelimpahan dan unduhan digital

is a delusion.

hanyalah angan-angan.

It's not that it's not possible to feed, clothe and house us all

Bukan berarti kita tidak dapat memberi makan, pakaian, dan rumah

and have us live decent lives.

serta dapat hidup layak.

It certainly is.

Hal itu bisa dilakukan.

But the idea that we can gently grow there

Namun gagasan bahwa kita dapat dengan mulus menuju ke sana

with a few minor hiccups

dengan beberapa cegukan kecil

is just wrong,

benar-benar salah,

and it's dangerously wrong,

dan hal ini kesalahan berbahaya

because it means we're not getting ready

karena itu berarti kita tidak bersiap

for what's really going to happen.

untuk apa yang akan terjadi.

See what happens when you operate a system

Lihatlah apa yang terjadi saat Anda menjalankan sistem

past its limits

melebihi batas

and then keep on going

dan terus membiarkannya

at an ever-accelerating rate

dengan laju yang semakin cepat,

is that the system stops working and breaks down.

sistem itu akan berhenti bekerja dan hancur.

And that's what will happen to us.

Dan itulah yang akan terjadi pada kita.

Many of you will be thinking,

Banyak dari Anda akan berpikir

but surely we can still stop this.

kita pasti masih dapat menghentikan hal ini.

If it's that bad, we'll react.

Jika keadaannya seburuk itu, kita akan bertindak.

Let's just think through that idea.

Mari kita pikirkan gagasan ini.

Now we've had

Kita telah mendapat peringatan

50 years of warnings.

selama 50 tahun.

We've had science proving

Ilmu pengetahuan telah membuktikan

the urgency of change.

pentingnya perubahan.

We've had economic analysis pointing out

Ada analisis ekonomi yang menunjukkan

that, not only can we afford it,

bahwa bukan saja kita mampu,

it's cheaper to act early.

tapi juga lebih murah untuk bertindak di awal.

And yet, the reality is

Namun kenyataannya adalah

we've done pretty much nothing to change course.

kita hampir tidak melakukan apa-apa untuk mengubahnya.

We're not even slowing down.

Kita bahkan tidak melambat.

Last year on climate, for example,

Sebagai contoh pada tahun lalu tentang iklim

we had the highest global emissions ever.

kita mengeluarkan emisi global dalam jumlah terbesar.

The story on food, on water, on soil, on climate

Kisah tentang makanan, air, tanah, dan iklim

is all much the same.

semuanya masih sama.

I actually don't say this in despair.

Saya sebenarnya tidak berkata dengan putus asa,

I've done my grieving about the loss.

saya telah menyesali kerugian itu.

I accept where we are.

Saya dapat menerima di mana kita sekarang.

It is sad,

Ini menyedihkan,

but it is what it is.

namun inilah kenyataannya.

But it is also time

Namun ini jugalah saatnya

that we ended our denial

kita mengakhiri pengingkaran kita

and recognized

dan mengakui

that we're not acting, we're not close to acting

bahwa kita tidak bertindak, tidak mulai bertindak,

and we're not going to act

dan tidak akan bertindak

until this crisis hits the economy.

hingga krisis ini menyentuh ekonomi.

And that's why the end of growth

Dan itulah mengapa akhir dari pertumbuhan

is the central issue

adalah isu utama

and the event that we need to get ready for.

dan kejadian yang harus kita persiapkan.

So when does this transition begin?

Lalu kapan peralihan ini dimulai?

When does this breakdown begin?

Kapan kehancuran ini dimulai?

In my view, it is well underway.

Menurut saya, hal ini sudah dimulai.

I know most people don't see it that way.

Saya tahu kebanyakan orang tidak melihat seperti itu.

We tend to look at the world,

Kita cenderung masih melihat dunia

not as the integrated system that it is,

bukan sebagai suatu sistem terpadu,

but as a series of individual issues.

namun serangkaian masalah terpisah-pisah.

We see the Occupy protests,

Kita melihat protes menduduki Wall Street,

we see spiraling debt crises,

kita melihat melonjaknya krisis hutang,

we see growing inequality,

kita melihat kesenjangan yang semakin besar,

we see money's influence on politics,

kita melihat pengaruh uang pada politik,

we see resource constraint, food and oil prices.

kita melihat keterbatasan sumber daya, harga makanan dan minyak.

But we see, mistakenly, each of these issues

Namun kita dengan salah melihat setiap isu-isu ini

as individual problems to be solved.

sebagai masalah yang terpisah-pisah.

In fact, it's the system

Sebenarnya, sistem ini

in the painful process of breaking down --

sedang dalam proses pengrusakan --

our system, of debt-fueled economic growth,

sistem kita, pertumbuhan ekonomi yang digerakkan hutang

of ineffective democracy,

dari demokrasi yang tidak efektif,

of overloading planet Earth,

dari memberi beban yang terlalu berat kepada Bumi,

is eating itself alive.

sedang memakan dirinya sendiri.

I could give you countless studies

Saya bisa memberikan banyak kajian

and evidence to prove this,

dan bukti untuk membuktikan hal ini,

but I won't because, if you want to see it,

namun saya tidak akan memberikannya, karena

that evidence is all around you.

bukti-bukti itu ada di sekeliling Anda.

I want to talk to you about fear.

Saya ingin berbicara tentang ketakutan

I want to do so because, in my view,

karena dalam pandangan saya

the most important issue we face

masalah paling penting yang kita hadapi

is how we respond

adalah bagaimana kita menanggapi

to this question.

pertanyaan ini.

The crisis is now inevitable.

Krisis ini tidak dapat terelakkan.

This issue is, how will we react?

Masalahnya adalah, bagaimana kita menanggapinya?

Of course, we can't know what will happen.

Tentu saja kita tidak dapat tahu apa yang akan terjadi.

The future is inherently uncertain.

Masa depan benar-benar tidak pasti.

But let's just think through what the science is telling us

Namun mari pikirkan apa yang dikatakan ilmu pengetahuan

is likely to happen.

tentang apa yang mungkin terjadi.

Imagine our economy

Bayangkan ekonomi kita

when the carbon bubble bursts,

saat gelembung karbon meletus,

when the financial markets recognize

saat pasar keuangan menyadari bahwa

that, to have any hope

agar ada harapan

of preventing the climate spiraling out of control,

untuk mencegah iklim menjadi tidak terkendali,

the oil and coal industries are finished.

industri minyak bumi dan batubara harus tamat.

Imagine China, India and Pakistan going to war

Bayangkan Cina, India, dan Pakistan berperang

as climate impacts

saat pengaruh iklim

generate conflict over food and water.

menciptakan konflik perebutan makanan dan air.

Imagine the Middle East without oil income,

Bayangkan negara Timur Tengah tanpa pendapatan minyak bumi

but with collapsing governments.

dan pemerintahannya runtuh.

Imagine our highly-tuned, just-in-time food industry

Bayangkan industri makanan yang sangat teratur

and our highly-stressed agricultural system failing

dan sistem pertanian yang sangat tertekan hancur,

and supermarket shelves emptying.

dan rak-rak supermarket menjadi kosong.

Imagine 30 percent unemployment in America

Bayangkan tingkat pengangguran di Amerika mencapai 30 persen

as the global economy is gripped

saat ekonomi global dicengkeram

by fear and uncertainty.

ketakutan dan ketidakpastian.

Now imagine what that means for you,

Kini bayangkan apa artinya bagi Anda,

your family, your friends,

bagi keluarga dan teman-teman anda,

your personal financial security.

bagi keuangan Anda sendiri.

Imagine what it means

Bayangkan artinya

for your personal security

bagi keamanan Anda sendiri

as a heavily armed civilian population

saat masyarakat sipil bersenjata

gets angrier and angrier

menjadi semakin marah

about why this was allowed to happen.

karena hal ini telah terjadi.

Imagine what you'll tell your children

Bayangkan apa yang Anda katakan kepada anak-anak Anda

when they ask you,

saat mereka bertanya,

"So, in 2012, Mom and Dad,

"Ayah, Ibu, seperti apa rasanya

what was it like

pada tahun 2012

when you'd had the hottest decade on record

saat kalian mengalami dekade terpanas sepanjang sejarah

for the third decade in a row,

selama 3 dekade berturut-turut,

when every scientific body in the world was saying

saat setiap badan ilmiah di dunia mengatakan

you've got a major problem,

ada masalah besar

when the oceans were acidifying,

saat samudera menjadi asam

when oil and food prices were spiking,

saat harga minyak dan makanan meroket,

when they were rioting in the streets of London

saat ada bentrokan di jalan-jalan kota London,

and occupying Wall Street?

saat mereka menduduki Wall Street?

When the system was so clearly breaking down, Mom and Dad,

Saat sistem itu sudah jelas-jelas rusak,

what did you do, what were you thinking?"

apa yang kalian pikirkan, yang kalian lakukan?"

So how do you feel

Lalu bagaimana perasaan Anda

when the lights go out

saat cahaya tentang ekonomi global

on the global economy in your mind,

dalam pikiran Anda padam,

when your assumptions about the future

saat anggapan tentang masa depan

fade away

menghilang

and something very different emerges?

dan sesuatu yang sangat berbeda muncul?

Just take a moment

Luangkanlah waktu sejenak

and take a breath

dan ambil nafas

and think, what do you feel

dan pikrkan, apa yang Anda rasakan

at this point?

saat ini?

Perhaps denial.

Mungkin menyangkal.

Perhaps anger.

Mungkin marah.

Maybe fear.

Mungkin takut.

Of course, we can't know what's going to happen

Tentu saja, kita tidak tahu apa yang akan terjadi

and we have to live with uncertainty.

dan kita harus hidup dalam ketidakpastian.

But when we think about the kind of possibilities I paint,

Namun saat kita berpikir tentang kemungkinan yang saya lukiskan ini

we should feel a bit of fear.

seharusnya kita merasa sedikit takut.

We are in danger, all of us,

Kita semua berada dalam bahaya

and we've evolved to respond to danger with fear

dan kita telah berkembang untuk menanggapinya dengan rasa takut

to motivate a powerful response,

untuk memacu tanggapan yang manjur,

to help us bravely face a threat.

untuk membantu menghadapi ancaman itu dengan berani.

But this time it's not a tiger at the cave mouth.

Namun ini bukanlah tentang hukuman bagi yang badung.

You can't see the danger at your door.

Anda tidak dapat melihat bahaya itu.

But if you look,

Namun jika Anda melihat

you can see it at the door of your civilization.

Anda bisa melihatnya di depan pintu peradaban Anda.

That's why we need to feel our response now while the lights are still on,

Karena itu kita harus merasakannya saat cahaya itu masih menyala

because if we wait until the crisis takes hold,

karena jika kita menunggu hingga krisis itu mengambil alih,

we may panic and hide.

kita mungkin akan panik dan bersembunyi.

If we feel it now and think it through,

Jika kita merasakan dan memikirkannya sekarang

we will realize we have nothing to fear

kita akan menyadari tidak ada yang perlu ditakutkan

but fear itself.

selain ketakutan itu sendiri.

Yes, things will get ugly, and it will happen soon --

Benar, semuanya akan menjadi buruk dengan segera --

certainly in our lifetime --

sudah pasti dalam jangka hidup kita --

but we are more than capable

namun kita lebih dari sanggup

of getting through everything that's coming.

melalui apapun yang akan datang.

You see, those people that have faith

Lihatlah orang-orang yang percaya

that humans can solve any problem,

bahwa manusia dapat menyelesaikan masalah apapun

that technology is limitless, that markets can be a force for good,

bahwa teknologi itu tidak terbatas dan pasar dapat terus tumbuh

are in fact right.

sebenarnya benar.

The only thing they're missing

Satu-satunya hal yang mereka lewatkan

is that it takes a good crisis to get us going.

adalah diperlukan krisis agar kita bisa maju.

When we feel fear and we fear loss

Saat kita merasa takut akan kehilangan

we are capable of quite extraordinary things.

kita dapat melakukan hal-hal yang cukup luar biasa.

Think about war.

Pikirkan tentang perang.

After the bombing of Pearl Harbor, it just took four days

Setelah pengeboman Pearl Harbor, hanya perlu empat hari

for the government to ban the production of civilian cars

bagi pemerintah untuk melarang produksi mobil-mobil untuk warga sipil

and to redirect the auto industry,

dan mengarahkan ulang industri mobil

and from there to rationing of food and energy.

dan menjatah distribusi makanan dan energi.

Think about how a company responds to a bankruptcy threat

Pikirkan bagaimana perusahaan menanggapi ancaman bangkrut

and how a change that seemed impossible just gets done.

dan bagaimana perubahan yang tampak tidak mungkin berhasil dilakukan.

Think about how an individual responds

Pikirkan tentang tanggapan seseorang

to a diagnosis of a life-threatening illness

akan diagnosis penyakit yang mengancam hidupnya

and how lifestyle changes

dan perubahan gaya hidupnya

that previously were just too difficult

jika sebelumnya hal itu terlalu sulit

suddenly become relatively easy.

tiba-tiba menjadi cukup mudah.

We are smart, in fact, we really are quite amazing,

Sebenarnya kita cerdas dan cukup luar biasa,

but we do love a good crisis.

namun kita memerlukan krisis.

And the good news, this one's a monster.

Dan berita baiknya adalah, krisis yang ini adalah monster.

(Laughter)

(Tawa)

Sure, if we get it wrong,

Benar, jika kita salah

we could face the end of this civilization,

kita bisa berhadapan dengan akhir peradaban kita,

but if we get it right,

namun jika kita benar

it could be the beginning of civilization instead.

ini bisa menjadi awal dari sebuah peradaban.

And how cool would it be

Pikirkan betapa hebatnya

to tell your grandchildren that you were part of that?

dapat memberitahu cucu Anda bahwa Anda menjadi bagian dari itu?

There's certainly no technical or economic barrier in the way.

Sudah pasti tidak ada penghalang teknis dan ekonomi.

Scientists like James Hansen tell us

Para ilmuwan seperti James Hansen memberi tahu

we may need to eliminate net CO2 emissions from the economy

bahwa kita harus menghilangkan emisi CO2 dari ekonomi

in just a few decades.

hanya dalam beberapa dekade.

I wanted to know what that would take,

Saya ingin tahu apa saja yang diperlukan

so I worked with professor Jorgen Randers from Norway

sehingga saya bekerja bersama profesor Jorgen Randers dari Norwegia

to find the answer.

untuk mencari jawabannya.

We developed a plan called "The One Degree War Plan" --

Kami membuat rencana bernama "Rencana Perang Tingkat Satu" --

so named because of the level of mobilization and focus required.

dinamakan begitu karena jumlah mobilisasi dan fokus yang diperlukan.

To my surprise,

Saya terkejut

eliminating net CO2 emissions from the economy in just 20 years

karena menghilangkan emisi CO2 dari ekonomi dalam 20 tahun

is actually pretty easy and pretty cheap,

sebenarnya cukup mudah dan murah,

not very cheap,

tidak begitu murah,

but certainly less than the cost of a collapsing civilization.

namun pastinya tidak sebesar biaya dari peradaban yang runtuh.

We didn't calculate that precisely,

Kami tidak menghitung dengan akurat

but we understand that's very expensive.

namun kami tahu itu akan sangat mahal.

You can read the details,

Anda dapat melihat rinciannya

but in summary, we can transform our economy.

namun kesimpulannya, kita dapat mengubah ekonomi kita.

We can do it with proven technology.

Kita dapat melakukannya dengan teknologi yang telah terbukti,

We can do it at an affordable cost.

dengan biaya yang terjangkau,

We can do it with existing political structures.

dengan struktur politik yang ada sekarang.

The only thing we need to change

Satu-satunya hal yang perlu kita ubah

is how we think and how we feel.

adalah bagaimana kita berpikir dan merasakan.

And this is where you come in.

Dan di sinilah peran Anda:

When we think about the future I paint,

Saat kita berpikir tentang masa depan yang saya lukiskan

of course we should feel a bit of fear.

sudah pasti kita merasa sedikit takut.

But fear can be paralyzing or motivating.

Takut bisa melumpuhkan atau bisa memacu kita.

We need to accept the fear and then we need to act.

Kita harus menerima ketakutan itu dan bertindak.

We need to act

Kita harus bertindak

like the future depends on it.

seakan itu adalah satu-satunya harapan untuk masa depan.

We need to act like we only have one planet.

Kita harus bertindak seakan kita hanya memiliki satu planet.

We can do this.

Kita dapat melakukannya.

I know the free market fundamentalists will tell you

Saya tahu para fundamentalis pasar bebas akan berkata

that more growth, more stuff and nine billion people going shopping

banyak pertumbuhan, banyak barang, dan 9 miliar orang pergi berbelanja

is the best we can do.

adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.

They're wrong.

Mereka salah.

We can be more,

Kita bisa lebih lagi,

we can be much more.

jauh lebih banyak lagi.

We have achieved remarkable things

Kita telah mencapai hal-hal yang luar biasa

since working out how to grow food some 10,000 years ago.

sejak berhasil mengetahui cara bercocok tanam 10.000 tahun yang lalu.

We've built a powerful foundation

Kita telah membangun fondasi yang kuat

of science, knowledge and technology --

dari ilmu, pengetahuan, dan teknologi --

more than enough to build a society

yang lebih dari cukup untuk membangun masyarakat

where nine billion people

dimana 9 milar orang

can lead decent, meaningful and satisfying lives.

dapat hidup secara layak, puas, dan sejahtera.

The Earth can support that

Bumi dapat mendukung hal itu

if we choose the right path.

jika kita memilih jalur yang tepat.

We can choose this moment of crisis

Kita dapat memilih saat krisis ini

to ask and answer the big questions of society's evolution --

untuk bertanya dan menjawab pertanyaan besar dari evolusi masyarakat --

like, what do we want to be when we grow up,

seperti, ingin menjadi apa kita saat besar nanti,

when we move past this bumbling adolescence

setelah melewati masa remaja yang gegabah ini,

where we think there are no limits

dimana kita berpikir tidak ada batas

and suffer delusions of immortality?

dan menderita khayalan akan keabadian?

Well it's time to grow up,

Inilah saatnya untuk tumbuh

to be wiser, to be calmer,

menjadi lebih bijaksana, lebih tenang,

to be more considered.

lebih penuh pertimbangan.

Like generations before us,

Seperti generasi sebelum kita,

we'll be growing up in war --

kita akan tumbuh di tengah peperangan --

not a war between civilizations,

bukan perang antar peradaban,

but a war for civilization,

namun perang demi peradaban,

for the extraordinary opportunity

demi kesempatan yang luar biasa

to build a society

untuk membangun masyarakat

which is stronger and happier

yang lebih kuat dan lebih bahagia

and plans on staying around

dan rencana untuk terus hidup

into middle age.

sampai usia paruh baya.

We can choose life over fear.

Kita dapat memilih hidup, bukan ketakutan.

We can do what we need to do,

Kita bisa melakukan apa yang perlu dilakukan

but it will take every entrepreneur,

namun diperlukan semua pengusaha,

every artist,

semua seniman,

every scientist, every communicator,

semua ilmuwan, semua penghubung,

every mother, every father, every child,

semua ibu, semua ayah, semua anak,

every one of us.

kita semua.

This could be our finest hour.

Ini bisa menjadi waktu terbaik kita.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)